• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian yang dilakukan bertempat di Kecamatan Babakan Ciparay. Kecamatan Babakan Ciparay merupakan salah satu kecamatan di Kota Bandung. Memiliki luas wilayah 745,627 Ha. Kecamatan babakan Ciparay berada ± 627 meter dpl (diatas permukaan laut). Secara geografis Kecamatan Babakan Ciparay berbatasan dengan

Bagian Utara : Kecamatan Andir (Jalan Sudirman) Bagian Selatan : Kabupaten Bandung (Tol Padaleunyi)

Bagian Timur : Kecamatan Bojongloa Kaler (Jln.Holis, Jln.Trsn Suryani dan Jln.Soekarno Hatta)

Bagian Barat : Kecamatan Bandung Kulon

Menurut administrasi pembangunan, Kecamatan Babakan Ciparay termasuk kedalam subwilayah Tegallega. Kecamatan ini terdiri dari enam kelurahan yaitu Kelurahan Margasuka, Kelurahan Cirangrang, Kelurahan Margahayu, Kelurahan Babakan Ciparay, Kelurahan Babakan, dan Kelurahan Sukahaji . Jumlah RT/RW dari keenam kelurahan tersebut adalah sebanyak 57 RW dan 365 RT.

Berdasarkan sumber data statistik Jawa Barat dalam Babakan Ciparay Dalam Angka Tahun 2012 Kecamatan Babakan Ciparay memiliki luas wilayah 745,627 Ha, yaitu terbagi dalam enam kelurahan yaitu, Kelurahan Margasuka memiliki luas wilayah 161,675 Ha, Kelurahan Cirangrang yang memiliki luas wilayah 131,102 Ha., Kelurahan Margahayu Utara yang memiliki luas wilayah 105 Ha, Kelurahan Babakan Ciparay memiliki luas 138,180 Ha, Kelurahan Babakan yang memiliki luas wilayah 115,360 Ha dan Kelurahan Sukahaji memiliki luas wilayah 94,310 Ha. Peta Kecamatan Babakan Ciparay dapat dilihat pada Gambar 3.1

(2)

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

(3)

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Populasi

Menurut Sangadji dan Sopiah (2010:185) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek dan kemudian ditarik kesimpulan.Adapun dalam pengambilan data terdapat perbedaan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Jawa Barat (BPS Jabar), Dinas Perdagangan dan data yang diperoleh peneliti di lapangan.

Pada data dari BPS Jabar tahun 2012 jumlah minimarket di Kecamatan Babakan Ciparay sebanyak 23 minimarket yang tersebar di enam kelurahan yaitu di Kelurahan Margasuka sebanyak tiga unit minimarket. Kelurahan Cirangrang sebanyak dua unit minimarket, Kelurahan Margahayu sebanyak satuminimarket, Kelurahan Babakan Ciparay sebanyak satu unit minimarket, Kelurahan Babakan sebanyak 12 minimarket dan Kelurahan Sukahaji sebanyak empat minimarket.

Pada data Dinas Perdagangan tahun 2012 jumlah minimarket yang ada di Kecamatan Babakan Ciparay sebanyak 10 minimarket yang tersebar di empat kelurahan yaitu di Kelurahan Margasuka sebanyak tiga unit minimarket, Kelurahan Cirangrang sebanyak dua unit minimarket, Kelurahan Babakan Ciparay sebanyak empat unit minimarket dan Kelurahan Sukahaji sebanyak satu unit minimarket.

Sedangkan pada data hasil survey peneliti jumlah minimarket yang terdapat di Kecamatan Babakan Ciparay yaitu sebanyak 12 unit minimarket yang tersebar di lima kelurahan yaitu di Kelurahan Margasuka sebanyak tiga unit minimarket, Kelurahan Margahayu sebanyak dua unit minimarket, Kelurahan Babakan Ciparay sebanyak empat unit minimarket, Kelurahan Sukahajisebanyak dua unit minimarket dan Kelurahan Babakan sebanyak satu unit minimarket.

Berdasarkan beberapa pertimbangan, data jumlah minimarket di Kecamatan Babakan Ciparay yang peneliti ambil atau gunakan adalah data jumlah minimarket hasil survey peneliti sendiri. Salah satu pertimbangan tidak menggunakan data dari BPS Jabar tahun 2012 yaitu pengertian atau kategori yang dikatakan minimarket ditakutkan tidak sesusi dengan pengertian apa itu minimarket yang sebenarnya. Toko Modern Kecil, seperti mini swalayan / minimarket menurut Peraturan Daerah Kota Bandung Nomer 2 Tahun 2009 adalah adalah sarana/tempat usaha untuk melakukan

(4)

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penjualan barang-barang kebutuhan sehari-hari secara eceran langsung kepada pembeli akhir dengan cara swalayan yang luas lantai usahanya kurang dari 400 m2 (empat ratus meter persegi).

Pertimbangan selanjutnya tidak menggunakan data jumlah minimarket di Kecamatan Babakan Ciparay dari Dinas Perdagangan adalah walaupun pengertian apa itu minimarket dari Dinas Perdagangan sudah sesuai dengan Perda Kota Bandung No.2 Tahun 2009 akan tetapi ditakutkan ada satu minimarket yang tidak terdaftar atau memiliki izin dalam pendiriannya atau mungkin tidak tersurvey oleh tim surveyor dari Dinas Perdagangan sehingga tidak tercatat keberadaannya di data Dinas Perdagangan. Minimarket ini adalah Indomart Jalan Terusan Pasir Koja yang termasuk kedalam Kelurahan Sukahaji Kecamatan Babakan Ciparay dan Alfamart Holis yang termasuk kedalam Kelurahan Babakan. Sedangkan pertimbangan peneliti menggunakan data hasil survey yaitu data yang dari Dinas Perdagangan dikoplikasikan dengan melihat dilapangan sehingga diketahui bahwa jumlahminimarket yang ada di Kecamatan Babakan Ciparay yaitu sebanyak 12 unit minimarket. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.1

Tabel 3.1

Data Jumlah Minimarket

No Nama Kelurahan Data BPS Jabar Data Dinas Perdagangan Data Hasil Survey Peneliti 1 Kel. Margasuka 3 3 3 2 Kel. Cirangrang 2 2 - 3 Kel.Margahayu 1 - 2

4 Kel. Babakan Ciparay 1 4 4

5 Kel. Babkan 12 - 1

6 Kel. Sukahaji 4 1 2

Jumlah 23 10 12

Sumber : Komplikasi data BPS Jabar, Dinas Perdagangan dan Hasil Survey (2012) a. Populasi wilayah

Seluruh wilayah yang terdapat minimarket di Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung dengan jumlah 12 minimarket yang tersebar di lima kelurahan.

(5)

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kelurahan Margasuka sebanyak tiga unit minimarket, Kelurahan Margahayu sebanyak dua unit minimarket, Kelurahan Babakan Ciparay sebanyak empat unit minimarket, Kelurahan Sukahaji sebanyak dua unit minimarket dan Kelurahan Babakan satu unit minimarket. Untuk lebih jelasnya dapat lihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Daftar Jumlah Minimarket Di Kecamatan Babakan Ciparay

Nama Kelurahan Minimarket

Margasuka 3 Cirangrang - Margahayu 2 Babakan Ciparay 4 Babakan 1 Sukahaji 2 Jumlah 12

Sumber : Babakan Dalam Angka Tahun 2012 dan Hasil Survey Peneliti b. Populasi manusia

Populasi manusia yaitu pedagang pedagang kecil yang tersebar di Kecamatan BabakanCiparay dengan jumlah 177 dengan keterangan sebagai pedagang sembako yang tersebar di enam kelurahan yaitu di Kelurahan Margasuka terdapat 36 pedagang, Kelurahan Cirangrang 35 pedagang, Kelurahan Kelurahan Margahayu 52 pedagang, Kelurahan Babakan Ciparay 30 pedagang, Kelurahan Babakan 15 pedagang, dan Kelurahan Sukahaji sembilan pedagang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3

Daftar Jumlah Pedagang Pedagang Kecil Di Kecamatan Babakan Ciparay

No Nama Kelurahan Pedagang

1 Kelurahan Margasuka 36

2 Kelurahan Cirangrang 35

3 Kelurahan Margahayu 52

(6)

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5 Kelurahan Babakan 15

6 Kelurahan Sukahaji 9

Jumlah 117

Sumber : Dinas Perdagangan Tahun 2011

3. Sampel

Menurut Sangadji dan Sopiah (2012:186) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

a. Sampel wilayah

Pada penelitian ini peneliti menggunakan sampel total atau sampel jenuh yang menjadi sampel wilayah yaitu ada lima kelurahan yangada di Kecamatan Babakan Ciparay yang memilki minimarket. Untuk sampel ini peneliti akan meneliti semua minimarket di Kecamatan Babakan Ciparai yaitu sebanyak 12 buah yang terdiri dari tiga minimarket di Kelurahan Margasuka, dua minimarket di Kelurahan Margehayu,empat minimarket di Kelurahan Babakan Ciparay, dua minimarket di Kelurahan Sukahaji dan satu minimarket di Kelurahan Babakan.

b. Sampel manusia

Pada penelitian ini yang menjadi sampel manusianya yaitu para pedagang kecil yang mewakili seluruh pedagang kecil di Kecamatan Babakan Ciparay. Dalam menetukan sampel manusia ini peneliti mengacu pada Peraturan Kota Bandung Pasal 20 poin ke empat yang menyatakan bahwa minimarket yang terletak dipinggir jalan lingkungan dengan luas gerai sampai dengan 200 m2, berjarak minimal 0,5 Km dari pasar tradisional dan usaha kecil sejenis sehingga peneliti menetapkan jarak radius 500 m dari lokasiminimarket ke pedagang pedagang kecil, maka sampel diperoleh 30. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Data Jumlah Sampel

No Nama Kelurahan Minimarket Pedagang

Pedagang kecil

(7)

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2 Kel. Margahayu 2 12

3 Kel.Babakan Ciparay 4 7

4 Kel.Sukahaji 2 6

5 Kel.Babakan 1 -

Jumlah 12 30

Sumber : Hasil Perhitungan Jumlah Sampel Peneliti

B. Metode dan Variabel Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Tika (2005:4) penelitian deskriptif adalah penelitian yang mengungkapkan suatu masalah atau sebagaimana adanya serta dapat mengungkapkan fakta-fakta yang ada walau kadang-kadang diberikan interpretasi atau analisis

Menurut Syahnur (2011:133) variable merupaka suatu atribut atau sifat, atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik kesimpulannya.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Variable Penelitian

Variabel Indikator

Lokasi Minimarket -Persebaran minimarket

-Kesesuaian lokasi minimarket

-Dampak negatif terhadap pedagang kecil

C. Definisi Oprasional

Penegasan istilah yang akan penulis paparkan disini ialah tentangkomponen yang akan penulis gunakan dalam pembuatan skripsi iniagar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran juga menjadi batasan agarhasil tulisan yang dibuat menjadi lebih jelas. Istilah yang akan penulisgunakan yaitu antara lain:

(8)

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Menurut Sujana (2012:41)minimarket adalah gerai dengan luas sekitar 100-200 m2 yang umumnya berlokasi dikawasan-kawasan pemukiman yang padat atau jalan raya. Menurut Sumaatmaja (1988:116) persebaran minimarket adalah lokasi dimana terdapat minimarket dalam satu wilayah.Pola persebaran dikatakan bergerombol apabila hasil perhitungan skala (R) antara 0-0,7. Pola persebaran dikatakan tersebar tidak merata apabila hasil perhitungan skala (R) antara 0,7-1,4. Pola persebaran dikatakan tersebar merata hasil perhitungan skala (R) antara 1,4-2,1491.

Lokasi minimarket dikatakan sesuai apabila hasil dari penjumlahan skor x bobot berada pada interval 15,1-20 dari kriteria penilaian lokasi minimarket.Kriteria penilaian dalam penelitian ini maksudnya adalah kriteria penilaian demografi, penggunaan lahan, lalulintas dan aksesibilitas dan radius pelayanan minimarket.Lokasi minimarket dikatakan tidak sesuai apabila hasil dari penjumlahan skor x bobot beada pada interval 10-15 dari kriteria penilaian lokasi.Kriteria penilaian dalam penelitian ini maksudnya adalah kriteria penilaian demografi, penggunaan lahan, lalulintas dan aksesibilitas dan radius pelayanan minimarket.

Menurut Peraturan Daerah Kota Bandung pedagang kecil adalah perorangan atau badan usaha yang bergerak dalam bidang perdagangan, yang memiliki asset maksimal 200 (dua ratus) juta dan/atau volume omset maksimal satu milyar setahun secara langsung dan/atau tidak langsung kepada pembeli akhir. Lokasi minimarket dikatakan memiliki dampak negatif terhadap keberadaan pedagang kecil apabila terdapat penurunan pendapatan, jumlah konsumen, jenis barang, dan volume barang dagangan setelah adanya minimarket.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam upaya pengumpulan data peneliti mengunakan bebrapa teknik pengumpulan data yang diantaranya

1. Observasi

Menurut Tika (2005:44) observasi adalah cara atau teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan atau pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau

(9)

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penomena yang ada pada objek penelitian. Observasi dapat dibagi dua yaitu observasi langsung dan observasi tidak langsung.

Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik observasi langsung. Menurut Tika (2005:44) observasi langsung adalah observasi yang dilakukan terhadap objek di tempat kejadian atau tempat berlangsungnya peristiwa sehingga observasi berada bersama objek yang diteliti. Alat observasi yang digunakan: Daftar Ceklist, menurut Tika (2005:48) daftar ceklist adalah suatu daftar yang berisi nama objek atau fenomena-fenomena yang akan diteliti. Daftar ceklist ini akan digunakan ketika peneliti terjun langsung kelapangan untuk mengumpulkan data.

Untuk mencari data demogafi peneliti akan mengunjungi Badan Pusat Statistik Jabar dan Kecamatan Baban Ciparay. Alat obserfasi yang digunakannnya adalah daftar ceklist. Data yang akan dicari peneliti adalah adalah data kondisi geografi Kecamatan Babakan Ciparay, jumlah penduduk per kelurahan, luas wilayah per kelurahan, dan jumlah KK per kelurahan.

Untuk mencari data terkait lalulintas atau transportasi peniliti akan mengunjungi Dinas Perhubungan Kota dan Provinsi Bandung. Data yang akan dicari peneliti adalah jumlah trayek angkot yang melewati Kecamatan Babakan Ciparay danketersediaan terminal yang terdapat di Kecamatan Babakan Ciparay.

Untuk mencari data radius pelayanan peneliti langsung terjun kelapangan. Data yang dicari peneliti adalah mencari koordinat minimarket dan pedagang kecil, mencari data terkait jarak satu minimarket dengan minimarket lainnya, jarak minimarket dengan pedagang kecil,dan jarak minimarket dengan pasar tradisional. Peralatan mekanik yang digunakan dalam observasi ini adalah GPS.

Hal-hal yang akan diobservasi diantaranya:

a. Mencari koordinat lokasi minimarket dan pedagang kecil. b. Mencari informasi tentang akses kendaraan.

c. Mencari informasi ketersediaan terminal.

d. Mencari data terkait jarak antar minimarket dengan minimarket, minimarket dengan pedagang pedagang kecil dan pasar tradisional.

(10)

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

f. Mencari informasi rumah aparat pemerintahan yang lokasinya dekat dengan lokasi minimarket untuk keperluan pengisian angket.

2. Kuesioner

Menurut Arikunto (2006:151) angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Jenis angket yang akan digunakan peneliti adalah angket atau kuesioner tertutup, dimana jawaban sudah disediakan peneliti sehingga responden tinggal memilih.Pada penelitian ini dalam pembagian angket disertai dengan pedoman wawancara.Angket ini dibuat berdasarkan variabel X yaitu demografi, penggunaan lahan, aksesibilitas, transportasi, dan radius pelayanan.

3. Study Literatur

Menurut Arikunto (2006:158) dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainnya.

Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Babakan Ciparay Dalam Angka Tahun 2009, 2010, 2011, dan 2012 yang bersumber dari Badan Pusat Statistika Jawa Barat , data rute kendaraan umum dan terminal yang ada di Kecamatan Babakan Ciparay yang bersumber dari Dinas Perhubungan Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 Tentang Penataan Dan Pembinaan Pasar Tradisional Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern, Peraturan Menteri Perdagangan RI No 53 Tahun 2008 dan Peraturan Daerah Kota Bandung No 2 Tahun 2009. Data kondisi jalan dari Dinas Bina Marga Kota Bandung yang bersumber dari Badan Perencanaan Daerah Kota Bandung.

Data perpustakaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku-buku yang bekaitan dengan minimarket, pola persebaran, sistem informasi geografi, dan metode penelitian.

(11)

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4. Dokumentasi

Pemotretan atau pengambilan gambar dilakukan peneliti guna

mendokumentasikan penemuan dilapangan yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan, selain itu juga dilakukan ploting minimarket dan pedagang kecil yang ada di Kecamatan Babakan Ciparay

E. Analisis Data

Analisis data yang digunakan penulis adalah teknik analisis data secara deskriptif. Tika (2005:116) mengungkapkan bahwa analisis data deskriptif penting untuk menjelaskan data yang bersifat kualitatif baik dalam geografi sosial maupun geografi fisik.

Analisis data adalah data yang telah diperoleh kemudian dianalisis untuk menjawab pertanyaan pada rumusan masalah. Data yang dianalisis untuk menjawab pertanyaan nomer satu adalahdata jarak dari satu minimarket dengan minimarket lainnya. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis tetangga terdekat. Adapun menurut Sumaatmaja (1988:116) rumus yang digunakannya yaitu:

𝑅 = rA rE= 2 p . ∑r N Keterangan: R = skala rA = ∑𝑟 𝑁

p = jumlah titik tempat luas areal yang diobservasi

r = jarak tiap titik tempat ke tetangganya yang terdekat N = jumlah titik tempat

= 1 2 𝑝

Nilai R berkisar diantara nol (0) dengan 2,1491 atau jika diTabelkan menjadi : Tabel 3.6

(12)

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Skala Keterangan

0 – 0,7 Bergerombol (cluster pattern)

0,7 – 1,4 Pola tersebar tidak merata (random pattern) 1,4 – 2,1491 Pola tersebar merata (dispersed pattern)

Sumber : Sumaatmaja (1988:116)

Kesesuain lokasi minimarket yang sesuai dengan kriteria penilaian lokasi minimarket (demografi, penggunaan lahan, lalulintas dan aksesibilitas, dan radius pelayanan) dianalisis menggunakan metode Multi Criteria Evaluation (MCE).Menurut Elly (2009:100) metode MCE adalah metode yang menggunakan pembobotan pada sejumlah alternatif faktor yang berpengaruh dan skor kesesuaian pada setiap kriteria yang ditentukan.Dalam hal ini, skor kesesuaiannya diberikan 1-2 di mana 1 menyatakan kurang sesuai, dan 2 sesuai. Faktor-faktor dengan tingkat pengaruh yang terbesar akan menempati urutan teratas dengan memperoleh pembobotan yang terbesar. Sedangkan faktor-faktor dengan tingkat pengaruh yang rendah atau kecil akan menempati urutan berikutnya.

Hasil kesesuaian lokasi minimarket diperoleh dengan mengombinasikan nilai bobot dan skor. Rumus yang digunakan:

K=(WiYi)

Keterangan: K = Kesesuaian lokasi minimarket

Wi = Nilai bobot untuk setiap factor berpengaruh

Yi= Nilai skor untuk setiap kriteria kesesuaian yang ditentukan a. Pengskoran

Pengskoran dilakukan dengan memberikan skor pada variabel yang telah dikelompokan. Adapun pengskoran yang dilakukan adalah :

1) Demografi

Kriteria penilaian demografi dikatakan baik apabila dalam radius 2 Km atau 10 menitberjalan kaki terdapat lebih dari 700 KK

Tabel 3.7 Skor Jumlah KK

(13)

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Jumlah Kepala Keluarga Skor

Didalam radius 2 Km terdapat kurang 700 KK 1

Terdapat 700 KK atau lebih dalam radius 2 Km 2

Sumber :Sujana (2012) 2) Penggunaan Lahan

Kriteria penggunaan lahan dikatakan baik apabla lokasi minimarket berada pada kawasan pemukiman, pusat perbelanjaan, dan perkantoran.

Tabel 3.8

Skor Penggunaan Lahan

Jumlah Kepala Keluarga Skor

Pusat Perbelanjaan 1

Pemukiman 2

Sumber : Sujana (2012)

3) Lalulintas

Kriteria penilaian lalulintas dan aksesibilitas dikatakan baik apabila adanya akses kendaraan, berada pada jalan arteri dan lokal,

Tabel 3.9 Skor Lalulintas

Lalulintas Skor

Tidak dilalui kendaraan umum 1

Dilalui kendaraan umum 2

Sumber : Sujana (2012) Tabel 3.10 Skor Aksesibilitas

Jenis Jalan Skor

Jalan Lokal 1

Jalan Arteri/Kolektor 2

(14)

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kriteria penilaian radius pelayanan dikatakan baik apabila jarak minimarket dengan minimarket 500 m dan dalam radius 500 m tidak terdapat usaha sejenis atau pedagang kecil. Hal ini mengacu pada Peraturan Daerah Kota Bandung No 2 Tahun 2009, minimarket yang terletak di pinggir jalan lingkungan dengan luas gerai s/d 200 m2,berjarak minimal 0,5 Km dari pasar tradisional dan usaha kecil sejenis.

Tabel 3.11 Skor Radius Pelayanan

Jumlah Kepala Keluarga Skor

Dalam radius 500 m terdapat minimarket sejenis dan pedagang kecil

1 Dalam radius 500 m tidak terdapat minimarket sejenis dan pedagang kecil

2 Sumber : Sujana (2012)

b. Pembobotan

Dalam menetukan kesesuaian lokasi minimarket selanjutnya dilakukan pembobotan pada setiap variabel, yaitu:

Tabel 3.12

Bobot Indikator Kesesuaian Minimarket

No Indikator Bobot 1 Demografi 3 2 Penggunaan lahan 2 3 Aksesibilitasi 2 4 Transportasi 2 5 Radius pelayanan 1 Sumber: Sujana (2012) 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑕𝑎𝑟𝑘𝑎𝑡 𝐴 𝑥 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐴 + 𝑕𝑎𝑟𝑘𝑎𝑡 𝐵 𝑥 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐵 + ⋯ 𝑕𝑎𝑟𝑘𝑎𝑡 𝑛 𝑥 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑛 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 = 2 𝑥 3 + 2𝑥2 + 2 𝑥 2 + 2 𝑥 2 + 2 𝑥 1 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 = 6 + 4 + 4 + 4 + 2

(15)

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 = 20 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 = 1 𝑥 3 + 1 𝑥 2 + 1 𝑥 2 + 1 𝑥 2 + 1 𝑥 1 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 = 3 + 2 + 2 + 2 + 1 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 = 10 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 = 𝑕𝑎𝑟𝑘𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑕𝑎𝑟𝑘𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎𝑕 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 = 20 − 10 2 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 = 5

Berdasarkan perhitungan tersebut kesesuain lokasi minimarket dapat

diklasifikasikan.Kriteria hasil pengklasifikasian dilakukan untuk mengetahui kesesuaian lokasi minimarket. Penganalisisian ini dilakukan dengan menggunakan SIG dengan analisis Overlay (tumpang susun) dan Buffering (menimpal).

Hasil pengklasifikasian dituangkan dalam bentuk tabel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.13

Tabel 3.13

Indikator Kesesuaian Lokasi Minimarket

Nilai Total Lokasi Minimarket Keterangan

10,0 – 15,0 Tidak Sesuai

Dikatakan tidak sesuai apabila minimarket berada pada lokasi yang memiliki jumlah KK kurang dari 700 KK per 2 Km, terletak diwilayah perkantoran, tidak dilewati kendaraan umum dan dalam radius 500 m terdapat minimarket sejenis dan pedagang kecil.

15,1 – 20,0 Sesuai

Dikatakan sesuai apabila lokasi minimarket berada pada lokasi yang memiliki jumlah KK lebih dari 700 KK pada radius 2 Km, terletak pada wilayah perdagangan atau pemukiman, dilewati kendaraan umum, berada arteri/kolektor dan lokal, dan dalam radius 500 m tidak terdapat minimarket sejenis dan pedagang kecil.

(16)

Dewi Nur Sahbanriah, 2013

Kesesuaian lokasi minimarket di kecamatan babakan ciparay kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk mengetahui dampak minimarket dengan keberadaan pedagang kecil di sekitar minimarket peneliti mengunakan analisis persentase. Rumus yang digunakan untuk menganalisisnya yaitu:

𝑃 = 𝑓

𝑛𝑥 100%

Keterangan :

P = Persentase

F = Frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang menjadi pilihan responden 100% = Konstanta

Menurut Arikunto (1998:57) setelah dilakukan perhitungan maka hasil persentase tersebut ditafsirkan dengan kategori sebagai berikut :

Tabel 3.14 Penafsiran Persentase No Persentase Keterangan 1 0% Tak seorangpun 2 1% - 24% Sebagian kecil 3 25% - 49% Hampir setengahnya 4 50% Setengahnya 5 51% - 74% Sebagian besar 6 75% - 99% Hampir seluruhnya 7 100% Seluruhnya Sumber : Arikunto (1998)

Gambar

Tabel 3.5  Variable Penelitian
Tabel 3.7  Skor Jumlah KK
Tabel 3.9  Skor Lalulintas
Tabel 3.11  Skor Radius Pelayanan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi saya yang berjudul “Peran Pengelola Pasar Tradisional Dalam Kesejahteraan Pedagang Studi di Pasar Tradisional Desa Caturtunggal,

Implikasi yuridis penerapan persentase ambang batas permohonan dalam pengajuan sengketa hasil pemilihan kepala daerah adalah tidak dapat diterima permohonan

komunikasi data, OSI (Open System Interconnection) lebih dulu digunakan dan dikembangkan walaupun pada saat yang bersamaan TCP/IP sudah mulai diteliti dan dikembangkan.. ¡

Dasar dari hal ini adalah karena dengan adanya pergesaran penggunaan komponen lokal dari komponen impor yang digunakan oleh Industri Pertambangan Minyak dan Gas Bumi di

Sasaran penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 pada Departemen Purchasing adalah organisasi mampu untuk menunjukkan kemampuan mengadakan barang dan atau

Rata-rata perbedaan mean antara kedua kelompok kontrol 0,62 dan pada kelompok intervensi 0,46 Dan p value untuk kelompok kontrol dan intervensi untuk variabel usia adalah

Tanyakan satu persatu semua jenis barang yang dimiliki rumah tangga, lingkari kode yang sesuai dengan jawaban yang diberikan. Jika rumah tangga memiliki jenis barang tersebut