• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemilihan Kepala Desa di Desa Air Joman Kabupaten Asahan Tahun 2007

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pemilihan Kepala Desa di Desa Air Joman Kabupaten Asahan Tahun 2007"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Pemilihan Kepala Desa di Desa Air Joman

Kabupaten Asahan Tahun 2007

HERI KURNIAWAN

Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan, Jl. Dr. Sofyan No.1 Medan, 20155, Telepon: 061-8220760,

Email: herykurniawan23@yahoo.com

Diterima tanggal 25 Agustus 2010/Disetujui tanggal 24 September 2010

In realizing political independence at local level, otonomi desa (autonomy countryside) has been realized in Indonesia. One of materialization evidence it is execution of head election countryside directly. This Study discusses about process of election Kepala Desa (head election countryside) that has took place in the countryside Air Joman, Kabupaten Asahan (Sub-province Asahan). Data is got by using observation method, interview, and document study. Technique of data analysis is descriptive method that is describing phenomenon base on data and information. This study finding indicates that basically the phase of election Kepala Desa Air Joman has run acording to the rule. Nevertheless, in election Kepala Desa Air Joman is ex-isted some problems. The first problem is at procces of elector identification. The second prob-lem is at procces of screening the candidate. The third probprob-lem is collision in campaign. This Phenomenon indicates that principle countryside political democracy development still requires repair from process facet and the technique.

Keywords: Local election, political participation, democratization.

Pendahuluan

Pemerintah desa sebagai alat pemerintah ada-lah sebagai satuan organisasi terendah peme-rintah Republik Indonesia yang berdasarkan asas dekonsentrasi di tempatkan di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada pe-merintah wilayah kecamatan yang bersang-kutan.1 Prinsip pembangunan demokrasi politik desa adalah untuk mewujudkan sebuah pemerintahan desa yang demokratis dilakukan dengan menjalankan 3 (tiga) prinsip demokratisasi desa yakni2

1

Taliziduhu Ndraha, Dimensi-Dimensi

Pemerin-tahan Desa, (Jakarta: PT Bina Aksara,1981),

hal.35.

: (1).Partisipasi yakni dalam pengambilan suatu keputusan yang di ambil dalam pemerintahan harus dengan persetujuan

2 R. Yando Zakaria, Merebut Negara,

(Yogyakar-ta: Lapera dan Karsa, 2004), hal. 150.

rakyat desa; (2).Pertanggungjawaban yakni dengan semua lembaga yang ada dalam pemerintahan desa harus bertanggungjawab kepada masyakat desa; (3).Keadilan, yakni pemerintahan harus dapat berdiri di atas semua golongan tanpa adanya diskriminasi dalam menjalankan pemerintahan.

Dalam mewujudkan kemandirian politik di tingkat lokal dalam mewujudkan otonomi di tingkat desa salah satu yang telah diatur oleh pemerintah adalah pelaksanaan pemilihan kepala desa secara langsung dengan di ke-luarkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia dengan Nomor 72 tahun 2005 tentang desa. Pemilihan kepala desa langsung merupakan salah satu praktek demokrasi di pedesaan. Dalam pemilihan kepala desa ini rakyat memilih secara langsung calon yang dianggap mampu memimpin desanya dengan persyaratan yang diatur oleh masyarakat desa tersebut.

(2)

Pemerintah telah telah mengeluarkan Per-aturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2005 me-ngenai desa yang terdapat meme-ngenai proses pemilihan kepala desa. dalam peraturan ter-sebut telah diatur mengenai proses pencalon-an kepala desa hingga proses pemungutpencalon-an suara dengan memperhatikan aturan budaya yang terdapat dalam desa dan peraturan yang di keluarkan oleh pemerintahan daerah se-tempat. Dengan adanya peraturan tersebut di-harapkan dalan tata pelaksanaan pemilihan kepala desa akan dapat dipatuhi dan dapat menghindari konflik yang terjadi dalam pemilihan kepala desa. Dengan adanya per-aturan yang di keluarkan oleh pemerintah maka hal-hal yang tidak diatur oleh dalam peraturan tersebut merupakan bentuk pe-nyimpangan.

Peraturan Pemerintah yang di keluarkan oleh pemerintah tentang desa yang menyangkut proses pemilihan kepala desa dan di dukung oleh peraturan daerah mengenai proses pemi-lihan kepala desa mengatur proses pemipemi-lihan umum kepala desa dengan tahapan-tahapan yang harus di lakukan dalam pemilihan kepala desa di setiap desa untuk menghindari konflik dan menjamin terciptanya pemilihan yang sesuai dengan keinginan dan aspirasi rakyat dalam memilih calon kepala desa dalam memimpin desanya. Namun dalam be-berapa pelaksanaan pemilihan kepala desa di beberapa daerah terjadi beberapa konflik yang dapat menganggu proses pembangunan politik di tingkat desa. Seperti dalam konflik pemilihan kepala desa yang terjadi di Desa Sayum Sabah Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2008.3 Konflik tersebut dalam pemilih-an kepala desa dapat terjadi dalam tahappemilih-an proses pemilihan kepala desa yang dianggap oleh masyarakat desa terjadi penyimpangan dan pelanggaran yang terjadi dalam proses tersebut. Tahapan-tahapan pemilihan kepala desa yang dapat menimbulkan konflik dalam masyarakat desa dapat terjadi berupa pe-nyimpangan dalam proses pencalonan kepala desa, pengerahan massa pendukung calon ke-pala desa, hingga dalam proses pemungutan suara.

3 Lihat Harian Seputar Indonesia, tanggal 20

Januari Tahun 2009, hal.17.

Studi ini membahas tentang proses pemilihan kepala desa yang telah berlangsung di Desa Air Joman, Asahan. Daerah ini dipilih karena desa ini merupakan salah satu desa di Sumatera utara yang telah menerapkan pro-ses pemilihan kepala desa. Alasan lainnya adalah karena desa ini masih memiliki corak kehidupan tradisional dan masih memegang nilai-nilai kekeluargaan dalam kemasyara-katan seperti nilai-nilai dan gotong royong. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka penelitian ini ditujukan untuk melihat masalah yang muncul dalam proses pemilih-an kepala desa di desa Air Jompemilih-an pada tahun 2007.

Pendekatan dan Metode

Pendekatan yang di gunakan oleh penulis da-lam penelitian ini adalah pendekatan sistem dan proses politik. Pengumpulan data meng-gunakan metode observasi, wawancara, dan studi pustaka. Teknik analisa data adalah tek-nik metode deskriptif, yaitu menggambarkan fenomena yang diteliti berdasarkan data dan informasi.

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Pemilihan kepala desa bertujuan untuk me-milih calon kepala desa yang bersaing dalam pemilihan kepala desa untuk dapat memim-pin desa. Pemilihan kepala desa di lakukan secara langsung oleh masyarakat desa yang terdaftar dengan memilih langsung calon ke-pala desa yang dianggap oleh masyarakat mampu membawa aspirasi masyarakat dan pembangunan desanya. Dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa telah diatur tata cara-nya oleh pemerintah daerah di masing-ma-sing pemerintah daerah kebupaten. Seperti dalam Peraturan Pemerintah Daerah Kabupa-ten Asahan nomor 7 tahun 2005 Kabupa-tentang tata cara pemilihan kepala desa yang mengatur tahapan pemilihan kepala desa di Kabupaten Asahan meliputi: (1).Tahapan pembentukan panitia pemilihan; (2).Tahapan pendataan daftar pemilih; (3).Tahapan penjaringan ba-kal calon dan penyeleksian calon kepala de-sa; (4).Tahapan kampanye calon kepala dede-sa; (5).Tahapan pemungutan suara; (6).Tahapan penetapan calon terpilih.

(3)

Salah satu pemilihan kepala desa yang ber-langsung seperti dalam pemilihan kepala desa di Desa Air Joman Kecamatan Air Joman kabupaten Asahan. Dalam sistem pe-milihan kepala desa Air Joman yang dilaksa-nakan pada tanggal 12 Desember 2007 dilak-sanakan dengan beberapa tahapan pemilihan kepala desa oleh penitia pemilihan sesuai dengan yang diatur dalam perundang-un-dangan tata cara pemilihan4. Tahap pertama adalah pembentukan panitia pemilihan ke-pala desa. Pemilihan keke-pala desa dimulai dengan di bentuknya panitia pemilihan. Pa-nitia pemilihan bersifat independen dan tidak terikat dengan pemerintahan administrasi negara seperti pemerintahan kecamatan dan pemerintahan kabupaten. Panitia pemilihan bersifat netral dan tidak memihak kepada salah satu calon kepala desa yang bersaing dalam proses pemilihan kepala desa5. Panitia ini di bentuk atas pertimbangan kehendak masyarakat desa melalui Badan Permusya-waratan Desa (BPD) untuk melaksanakan pemilihan kepala desa. Dalam penentuan calon panitia pemilih di lakukan dengan melakukan musyawarah oleh Badan Permu-syawaratan Desa (BPD) dengan mempertim-bangkan aspirasi masyarakat desa melalui perwakilan yang ada dalam Badan Permu-syawaratan Desa (BPD). Panitia pemilih pelaksana pemilihan kepala desa yang di bentuk oleh Badan Permusyawaratan desa (BPD) untuk menjalankan proses tahapan- tahapan pemilihan kepala desa Air Joman tahun 2007.

Panitia pemilihan kepala desa Air Joman ta-hun 2007 yang di bentuk berjumlah 20 (dua puluh) orang yang terdiri dari komponen-komponen masyarakat desa yakni: (1).Ang-gota Badan Permusyawaratan Desa (BPD); (2).Pengurus perangkat desa; (3).Tokoh Ma-syarakat. Panitia pemilihan yang terpilih ke-mudian dilaporkan kepada kepala daerah un-tuk disahkan dan dilantik oleh kepala daerah. Panitia yang telah disahkan dan dilantik oleh kepala daerah akan mendapatkan pelatihan pengarahan yang dilakukan oleh Pemerintah

4 Wawancara dengan Bapak Wagimin (Sekretaris

Desa), Tanggal 16 Februari 2007 di Desa Air Joman di Balai Desa,.

5 Wawancara dengan Bapak M. Yusuf

Dalimun-the (Ketua Badan Permusyawaratan Desa), 20 Februari 2009 di Desa Air Joman.

Daerah Kabupaten Asahan melalui biro pe-merintahan kabupaten asahan. Panitia pemi-lihan kepala desa Air Joman di bentuk pada tanggal 24 September pada tahun 2007 yak-ni: (1).Ketua Panitia: M. Saleh Spd; (2).Sek-retaris Panitia: Wagimin (Sek(2).Sek-retaris Desa Air Joman ); (3).Bendahara Panitia: Nani Noviarni (Perangkat Desa Air Joman); (4).Anggota Panitia terdiri dari: -Abdul Hayat (tokoh masyarakat), Sunaryo (tokoh masyarakat); Suparmin (tokoh masyarakat), Poniradi (tokoh masyarakat), Salmah S.E (tokoh Masyarakat), Junaidi (tokoh Masyara-kat), Rusli (tokoh MasyaraMasyara-kat), Siti Hawa (tokoh masyarakat), M Ilyas Nasution (tokoh Masyarakat), Rusmawati (perangkat desa), Saiful Sitorus (kepala dusun I), Azis Harahap (kepala dusun II), Pairin ( kepala dusun III), Salim (kepala dusun IV), Muchtar Kelana (kepala dusun V), Poniman ( kepala dusun VI), Rasmo (kepala dusun VII), Saleh Manurung (kepala dusun VIII). Dalam men-jalankan tugas melaksanakan proses pemili-han kepala desa panitia pemilipemili-han terdapat beberapa struktur kepanitian yang dibagi atas beberapa jabatan dan tugas yakni: Ketua Panitia, Sekretaris Panitia Pemilih, Bendaha-ra Panitia Pemilih dan Anggota-anggota Pa-nitia Pemilih.

Ketua panitian pemilih bertugas sebagai pe-nanggungjawab terhadap pelaksanaan pemi-lihan kepala desa tersebut. Ketua panitia pe-milih memantau dan turut terlibat dalam se-luruh tahapan pelaksanaan pemilihan kepala desa mulai dari tahap pencalonan bakal calon kepala desa hingga proses penghitungan hasil pemungutan suara. Ketua panitia bertang-gung jawab terhadap proses berlangsungnya pemilihan kepala desa. Ketua panitia menam-pung aspirasi masyarakat dalam pemilihan kepala desa termasuk permasalahan-perma-salahan yang ada dalam proses pemilihan untuk dapat diselesaikan dengan musyawa-rah.

Sekretaris panitia bertugas sebagai memban-tu memban-tugas kememban-tua panitia dalam melaksanakan pemilihan kepala desa. Sekretaris bertugas dalam mempersiapkan hal-hal administrasi yang di butuhkan dalam pelaksanaan proses pemilihan kepala desa. Tugas sekretasis desa dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa seperti memeriksa berkas dan kelengkapan

(4)

bakal calon kepala desa dan penentuan jum-lah peserta pemilih dalam pemilihan kepala desa. Sekretaris panitia pemilihan kepala de-sa Air Joman berade-sal dari sekretaris dede-sa. Pe-nunjukan ini dikarenakan perlunya kerjasama dengan perangkat desa yang memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses administra-si desa demi kelancaran proses administraadministra-si pemilihan kepala desa seperti proses penda-taan daftar pemilih. Data dari jumlah pemilih yang sudah di tetapkan kemudian diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan untuk dilakukan proses pencetakan surat surat dan daftar berita acara.

Bendahara panitia pemilih bertugas mem-bantu pendanaan dalam pelaksanaan pemili-han kepala desa. Pendanaan proses pemilipemili-han kepala desa berasal dari Anggaran Pendapa-tan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Asahan. Bendahara panitia membuat pro-posal rumusan pendanaan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa Air Joman untuk diajukan kepada Pemerin-tah Daerah Kabupaten Asahan. Dalam ang-garan pemerintah Kabupaten Asahan telah terdapat anggaran proses pemilihan kepala di kabupatennya. Dalam proposal tersebut pe-merintah daerah Kabupaten Asahan membe-rikan sumbangan anggaran pendanaan proses pelaksanaan pemilihan kepala desa sebanyak Rp 9.000.000 (sembilan juta rupiah)6. Ada-pun pendanaan tersebut pergunakan dalam: (1).Sosialisasi pemilihan kepala desa; (2).Ad-ministrasi kesekretariat; (3).Transportasi pa-nitia; (4).Persiapan Tempat Pemungutan Suara (TPS). Anggota-anggota panitia pemi-lihan adalah anggota panitia pemipemi-lihan yang membantu jalannya proses pemilihan kepala desa hingga proses rekapitulasi hasil pemu-ngutan suara.

Panitia pemilih dalam menjalankan tugasnya untuk melaksanakan pemilihan kepala desa menurut Peraturan Pemerintah Daerah Kabu-paten Asahan No 7 tahun 2005 memiliki tu-gas dan wewenang sebagai berikut: (1).Me-rencanakan penyelenggaraan pemilihan; (2).Menetapkan kebutuhan barang yang kaitan dengan penyelengaraan pemilihan ber-dasarkan peraturan dan perundang-undangan;

6 Wawancara dengan Nani Noviarni (Bendahara

Panitia pemilihan kepala desa Air Joman 2007), Tanggal 20 Januari 2009 di Balai Desa.

(3).Menetapkan tata cara pelaksanaan pemi-lihan sesuai dengan tahapan yang telah diatur dalam peraturan dan perundang-undangan; (4).Mengkoordinasikan, penyelenggaraan, dan mengendalikan semua tahapan pelaksa-naan pemilihan; (5).Menetapkan tanggal dan tata cara pelaksanaan Kampanye, serta pemu-ngutan suara; (6).Meneliti persyaratan calon; (7).Menetapkan calon yang telah memenuhi persyaratan; (8).Melakukan evaluasi dan pelaksanaan pemilihan.

Kewajiban panitia dalam menjalankan tugas pelaksanaan pemilihan kepala desa memiliki kewajiban sebagai berikut: (1).memperlaku-kan calon secara adil dan setara; (2).Melak-sanakan semua tahapan pemilihan tepat wak-tu; (3).Menyampaikan laporan kepada kepala daerah melalui camat untuk setiap tahap pe-laksanaan pemilihan dan penyampaian infor-masi kegiatan kepada masyarakat; (4).Mem-pertanggungjawabkan penggunaan anggaran kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan kepala daerah melaui camat; (5).Menye-rahkan arsip, dokumen pemilihan serta ba-rang inventaris yang di pergunakan Panitia Pemilihan kepada Badan Musyawarah Desa (BPD).

Dalam melakukan pelaksanaan pemilihan ke-pala desa salah satu tahapan yang dilakukan oleh panita pemilihan adalah melakukan pen-dataan daftar peserta pemilih. Dalam penyu-sunan daftar pemilih ini dilakukan dengan beberapa tahapan proses pendataan pemilih yakni7: melakukan pendataan pemilih, me-nentukan daftar pemilih sementara, menentu-kan daftar pemilih tetap dan mencetak surat suara dan menyampaikan undangan keikut-sertaan pemilihan kepala desa.

Panitia pemilihan melakukan pendataan di-bantu oleh Kepala dusun yang dilakukan de-ngan dari rumah ke rumah selama 19 (sembi-lan belas) hari dari tanggal yang ditetapkan yakni 8 sampai 27 Oktober 2007. Dalam pro-ses pendataan pemilih yang terdaftar di beri-kan tanda bukti pendaftaran dan hasil penda-taan pemilih diumumkan oleh panitia pemi-lihan di setiap dusun dengan di tempatkan di setiap tempat yang mudah di jangkau oleh

7 Lihat Arsip Sekretaris Panitia Pemilihan Kepala

(5)

masyarakat selama 3 ( tiga) hari berturut-tu-rut pada tanggal 29 sampai 31 Oktober 2007. Panitia pemilihan kepala desa Air Joman me-ngumumkan daftar pemilih sementara kepada masyarakat dengan menempelkan daftar pemilih sementara di balai desa dan di setiap rumah kepala dusun.

Dalam penentuan daftar pemilih sementara yang telah diumumkan kepada masyarakat diberikan kesempatan dalam memberikan tanggapan dan klarifikasi mengenai pemilih yang tidak terdaftar, terdaftar ganda dan pemilih yang sudah meninggal dunia atau tidak berdomisili di desa tersebut. Panitia melakukan tahapan klarifikasi selama 5 hari pada tanggal 1 sampai 5 November 2007 dengan mengumumkan selebaran di setiap jalan desa agar mendapatkan tanggapan dari masyarakat yang tidak terdaftar dalam daftar pemilih agar melaporkan diri kepada kepala dusun atau kesekretariat panitia di balai desa Air Joman. Proses pendataan calon daftar pemilih dilakukan oleh panitia pemilih ber-sama kepala dusun di 8 dusun dengan jumlah yakni 3163 pemilih (lihat Tabel 1). Dari jum-lah tersebut 1588 adajum-lah laki-laki dan 1575 adalah perempuan.

Tabel 1

Daftar Jumlah Pemilih Sementara di Setiap Dusun

Dusun Jumlah Pemilih

Dusun I 582 Dusun II 438 Dusun III 497 Dusun IV 409 Dusun V 109 Dusun VI 351 Dusun VII 366 Dusun VIII 411 Jumlah 3163

Sumber: Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa Air Joman

Setelah masa pengumuman tahapan klarifika-si berakhir maka daftar pemilih diperbaiki atas laporan dari masyarakat. Daftar pemilih sementara ditetapkan sebagai daftar pemilih tetap dengan di sahkan oleh ketua panitia. Daftar pemilih tetap tersebut kemudian diu-mumkan di tempat umum dan di balai desa pada tanggal 12 sampai 14 November 2007. Daftar pemilih tetap tersebut di laporkan

kepada kepala daerah, pemerintah desa, camat dan Badan Permusyawaratan Desa. Dalam masa klarifikasi yang dilakukan oleh panitia berdasarkan laporan masyarakat mengakibatkan jumlah pemilih bertambah yakni jumlah pria 1665 dan jumlah wanita 1661. Total keseluruhannya adalah 3362 pemilih tetap kepala desa 2007 sebagaimana keterangan yang diperoleh dari Sekretaris Desa Air Joman. Daftar pemilih tetap yang telah di tetapkan oleh panitia pemilih kemu-dian dilakukan proses pencetakan surat suara dan surat undangan keikutsertaan dalam pro-ses pemilihan kepala desa. Penyerahan surat panggilan pemilihan diberikan kepada ma-syarakat yang dilakukan panitia pemilih de-ngan rumah kerumah yang di bantu oleh ke-pala dusun

Pada tahap penjaringan dan seleksi bakal calon kepala desa, panitia akan memutuskan dan mengumumkan syarat-syarat calon kepa-la desa dan syarat kelengkapan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan No 7 Tahun 2007 berupa: (1).Bertaq-wa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (2).Setia dan taat kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar 1945 dan Ne-gara Kesatuan Republik Indonesia; (3).Tidak Pernah terlibat langsung atau tidak langsung dalam kegiatan yang mengkhianati pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, G-30 S/PKI dan atau kegiatan organisasi terlarang lainnya; (4).Berpendidikan sekurang-kurang-nya Sekolah lanjutan Tingkat pertama atau sederajat; (5).Berumur sekurang-kurangnya 25 (dua puluh Lima) tahun dan setinggi-ting-ginya 52 (lima puluh dua) tahun; (6).Sehat jasmani dan rohani; (7).Nyata-Nyata tidak terganggu jiwa dan ingatannya; (8).Berkela-kuan baik, jujur dan adil; (9).Tidak pernah di hukum karena melakukan tindak pidana; (10).Tidak sedang di cabut hak pilihnya ber-dasarkan keputusan pengadilan yang mempu-nyai kekuatan hukum tetap; (11).Mengenal Desanya dan dikenal oleh masyarakat di Desa setempat; (12).Bersedia di calonkan menjadi kepala desa; (13).Belum pernah menjabat sebagai kepala desa selama dua Kali masa jabatan; (14).Tidak dalam status sebagai Pejabat kepala Desa; (15).Terdaftar sebagai penduduk desa yang bersangkutan secara sah dan bertempat tinggal tetap di de-sa yang berde-sangkutan sekurang-kurangnya 2

(6)

(dua) tahun terakhir pada saat pendaftaran dengan tidak terputus-putus; (16).Sudah/ per-nah menikah.

Syarat-syarat kepala desa di atas di lengkapi dengan surat pencalonan yang di serahkan kepada panitia dalam pendaftaran proses penjaringan bakal calon kepala desa. Surat pencalonan tersebut terdiri dari: (1).Surat pernyataan tidak akan mengundurkan diri sebagai calon; (2).Surat pernyataan kesang-gupan mengundurkan diri dari jabatannya apabila terpilih menjadi kepala desa; (3).Su-rat pernyataan kesediaan yang bersangkutan sebagai calon kepala desa; (4).Surat pernya-taan mengundurkan diri dari jabatan negeri bagi calon yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, dan anggota kepolisian Negara Republik Indonesia; (5).Surat Pernyataan tidak aktif dari jabatan pimpinan BPD; (6).Surat pembe-ritahuan kepada pimpinan bagi anggota BPD, yang mencalonkan diri sebagai calon kepala desa; (7). Surat pernyataan bersedia bertem-pat tinggal di desa yang bersangkutan apabila terpilih menjadi kepala desa.

Dalam proses penjaringan yang dilaksanakan oleh panitia pemilih dengan membuka ke-sempatan yang seluas-luasnya selama 13 (tiga belas) hari kepada seluruh warga ma-syarakat desa Air Joman yang ingin dan memenuhi syarat sebagai kepala desa pada tanggal 1 sampai 13 November 2007. Dalam mencalon sebagai kepala desa maka terdapat beberapa calon peserta yang mendaftar dalam pemilihan Kepala Desa Air Joman tahun 2007 yakni: (1).Ramli Siagian S.E.; (2).Sayuti Sihombing; (3).Harun Sinaga. Setelah melalui proses penjaringan bakal calon kepala desa maka panitia pemilih mela-kukan tahapan penelitian terhadap syarat-syarat bakal calon kepala desa. penelitian tersebut dengan memeriksa kelengkapan dan keabsahan admnistrasi pencalonan dan klari-fikasi terhadap instansi yang berwenang. Pe-nelitian bakal calon kepala desa dilakukan selama 8 (delapan) hari pada tanggal 5 sam-pai 13 November 2007. Apabila syarat dari bakal calon kepala desa tidak memenuhi sya-rat sesuai yang telah ditetapkan maka bakal calon kepala desa diberi kesempatan selama 7 (tujuh) hari untuk dapat melengkapi per-syaratan yang telah di tetapkan.

Dalam hal penelitian bakal calon kepala desa panitia menerima masukan-masukan dari masyarakat dalam rangka melakukan peneli-tian bakal calon kepala desa. Masukan dan tanggapan masyarakat harus mendapatkan perhatian dan di tindak lanjuti oleh panitia pemilih. Setelah melalui tahapan penelitian calon yang tidak memenuhi persyaratan maka calon tersebut tidak dapat mengikuti proses pemilihan kepala desa. panitia mem-berikan hasil penelitian bakal calon kepada calon peserta secara tertulis.

Dalam proses penelitian yang dilakukan oleh panitia pemilihan menyatakan bahwa Bapak Harun Sianaga tidak dapat menjadi calon kepala desa dan mengikuti tahapan pemilihan kepala desa. Hal ini dikarenakan bahwa Bapak Harun Sinaga tidak memenuhi salah satu syarat dalam hal pencalonan kepala desa yang telah diatur oleh perundang-undangan yang berlaku. Dalam tahapan penelitian yang dilakukan oleh panitia pemilih menunjukkan bahwa Bapak Harun tidak bertempat tinggal di Desa Air Joman selama 2 tahun berturut-turut dan tidak terdaftar dalam penduduk masyarakat Desa Air Joman. Bapak Harun Melalui proses penelitian bertempat tinggal di Kelurahan Binjai Serbangan Kecamatan Air Joman. Panitia tidak dapat mengesahkan Bapak Harun sebagai calon kepala desa dan ikut serta dalam proses pemilihan kepala desa walaupun Bapak Harun lahir di Desa Air Joman.

Panitia menentukan calon peserta pemilihan kepala desa disahkan oleh panitia pemilih dalam sidang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan di tuangkan dalam Berita Acara penetapan yang berhak di pilih dengan di hadiri oleh calon kepala desa atau yang mewakilinya. Penetapan daftar calon yang berhak di pilih kemudian di sampaikan da kepala daerah melalui camat. Calon kepa-la desa yang memenuhi syarat sebagai calon kepala desa sesuai dengan keputusan Panitia pemilihan kepala desa pada tanggal tanggal 21 November 2007 yakni: (1).Ramli Siagian SE bertempat tinggal di Dusun II Desa Air Joman, Kecamatan Air Joman; (2).Sayuti Sihombing bertempat tinggal di Dusun III Desa Air Joman, Kecamatan Air Joman.

(7)

Setelah mendapat pengesahan oleh Kepala Daerah panitia mengumumkan nama calon peserta pemilihan kepala desa di tempat-tempat umum. Kemudian panitia melakukan penentuan tanda gambar dalam pemilihan kepala desa yang dilaksanakan di balai desa. Hasil dari pemilihan penentuan tanda gambar yang di tetapkan pada tanggal 23 November 2007 di Balai Desa tersebut adalah: (1).Ramli Siagian mendapatkan tanda gam-bar padi; (2).Sayuti Sihombing mendapatkan tanda gambar kelapa.

Dalam proses pemilihan Kepala Desa Air Joman, penyelenggaraan kampanye dilaku-kan selama 13 (tiga belas) hari secara ber-gantian antara calon satu dengan calon lain sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan oleh panitia pemilih. Kegiatan kampanye dilakukan pada tanggal 26 November sampai 8 Desember 2007 yang dilakukan di seluruh wilayah desa. Kegiatan pertama kampaye adalah melakukan rapat terbuka di kantor Badan Permusyawaratan Desa secara terbuka untuk masyarakat umum. Dalam rapat terbu-ka ini masing-masing calon memaparterbu-kan program-program dan visi misi mereka kepa-da masyarakat desa bila terpilih menjadi ke-pala desa. Dalam kegiatan kampanye yang dilakukan di balai desa pada hari pertama ke-giatan kampanye dilakukan dengan mema-parkan visi dan misi tanpa proses dialog oleh setiap calon kepala desa visi dan misinya agar dapat menarik perhatian dari masyarakat agar dapat menarik perhatian masyarakat agar mendapatkan dukungan dari masyarakat desa.

Visi calon kepala desa Ramli Siagian SE adalah Bersama Masyarakat membangun De-sa Air Joman. Adapun misinya adalah Me-ningkatkan pembangunan sarana pendidikan untuk memperbaiki Sumber Daya Manusia diikuti dengan keimanan dan ketaqwaan; Pemberdayaan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat untuk mengurangi tingkat pe-ngangguran dan kemiskinan; Menciptakan rasa aman dan tertib melalui kesadaran hu-kum dan Hak Asasi Manusia (HAM); Melak-sanakan tugas pemerintahan yang bersih dan

berwibawa; Meningkatkan peran serta ma-syarakat dalam pembangunan.8

Visi calon kepala desa Sayuti Sihombing adalah Bangkit bersama rakyat menuju peru-bahan. Adapun misinya adalah: Peningkatan Sumber Daya Manusia yang dilandasi keima-nan terhadap ketaqwaan kepada Allah SWT; Terwujudnya Masyarakat yang damai dan tentram dalam Rukun Tangga; Membangun ekonomi masyarakat dengan pemanfaaatan Sumber Daya Alam yang ada; Mengikut ser-taan Masyarakat dalam Pelaksanaan pemba-ngunan desa; Memberikan kemudahan pela-yanan bagi masyarakat.9

Kegiatan kampanye yang dilakukan oleh ca-lon kepala desa Air Joman harus melaporkan kegiatannya dan mendapatkan izin dari pani-tia pemilihan kepala desa. Kegiatan kampa-nye yang dilakukan oleh tim sukses dan ca-lon kepala desa Air Joman pada tanggal 26 November hingga 8 Desember 2007 melipu-ti: (1).Penyebaran selebaran kampanye yang dilakukan dengan menempel tempat-tempat yang mudah di baca oleh masyarakat. Kegi-atan kampanye ini dilakukan dengan menye-barkan selebaran atau brosur di seluruh du-sun di Desa Air Joman Seperti yang dilaku-kan pada tanggal 30 November 2007 oleh tim sukses Ramli Siagian S.E10

8

Wawancara dengan Bapak Ramli Siagian (Calon Kepala Desa Air Joman Tahun 2007), Tanggal 18 Januari 2009 di Pasar II Desa Air Joman.

. Penyebaran brosur atau brosur ini dilakukah oleh tim sukses calon kepala desa Bapak Ramli Siagian dengan menempel di seluruh dusun desa yang berisikan visi dan misi yang akan dijalankan bila nantinya calon kepala desa tersebut terpilih sebagai kepala desa Air Joman; (2).Pertemuan terbatas dilakukan de-ngan melakukan kegiatan kampanye di ru-mah salah satu pendukung calon pendukung kepala desa dengan mengundang masyarakat dusun setempat dan melakukan kegiatan kampanye. kegiatan ini dilakukan oleh kedua pasangan calon kepala desa di kediaman salah satu pendukung calon kepala desa.

9

Lihat Arsip Sekretaris desa Pendaftaran Kampanye Calon Kepala desa 2007.

10 Wawancara dengan Bapak Suherdi (anggota

Tim Sukses Bapak Ramli Siangian S.E), Tanggal 18 Januari 2009 di Pasar II Desa Air Joman.

(8)

seperti yang dlakukan oleh kedua calon kepala desa di rumah salah satu pendukung-nya di rumah Bapak Sunaryo dan Bapak Kasim di Dusun VI dan VII. Kegiatan ini di-laksanakan pada tanggal 4 Desember dan 1 Desember 2007 dengan mengundang masya-rakat kerumah tersebut untuk dapat mengajak masyarakat untuk dapat memilih dan mengu-sung calon kepala desa yang di umengu-sungnya; (3).Rapat umum yang dilakukan oleh tim sukses dan calon kepala desa yang di hadiri oleh masyarakat desa yang dilakukan di ke-diaman calon kepala desa dengan mengada-kan hiburan rakyat. Rapat umum dilakumengada-kan di kediaman calon kepala desa dengan di sertai hiburan untuk dapat mengundang du-kungan masyarakat desa. kegiatan kampanye ini dilakukan seperti di kediaman Bapak Ramli Siagian di Dusun III pada tanggal 8 Desember 2007 dan di kediaman Bapak Sayuti Sihombing pada tanggal 5 Desember 2007 yang melakukan kegiatan kampanye sambil diadakan pentas hiburan rakyat. Ke-giatan ini dilakukan dengan mengundang masyarakat desa untuk menyaksikan hiburan sambil mengampanyekan masing-masing calon kepala desa Air Joman; (4).Kampanye dengan cara rumah ke rumah mayarakat di Desa Air Joman (door to door) yang dilaku-kan oleh tim sukses calon kepala desa de-ngan mensosialisasikan calon kepala desa ke-pada masyarakat. Kegiatan Ini dilakukan Pa-da tanggal 6 Desember 200711 oleh tim suk-ses mengajak masyarakat desa agar mendu-kung calon kepala desa dilakukan oleh rumah ke rumah masyarakat desa di seluruh dusun di desa Air Joman.

Tahapan pemungutan suara dimulai dengan pengumuman pemilihan oleh panitia di bantu oleh kepala dusun dengan di tempel di tem-pat yang mudah di jangkau oleh masyarakat dan melakukan penyebaran surat undangan pemilihan dilakukan dengan rumah ke ru-mah. Selama 3 (tiga) hari sebelum sung pemungutan suara. Sebelum berlang-sungnya proses pemungutan suara panitia harus telah mempersiapkan perlengkapan proses pemungutan suara seperti surat suara yang telah di tetapkan dan kotak suara. Pe-nentuan Tempat Pemungutan Suara (TPS)

11 Wawancara dengan Bapak Suherdi (anggota

Tim Sukses Bapak Ramli Siangian S.E), Tanggal 18 Januari 2009 di Pasar II Desa Air Joman.

dilakukan oleh panitia di tempat yang mudah di jangkau oleh masyarakat dengan memper-timbangkan azas Langsung, bebas dan ra-hasia. Tempat Pemungutan suara ditetapkan dirumah salah satu tokoh masyarakat di Desa Air Joman Yakni Bapak Rajali. Panitia Pe-milihan Kepala Desa pada hari pemungutan suara bertindak sebagai panitia dalam pemu-ngutan suara yang mempersiapkan dan me-laksanakan proses pemungutan suara. Panitia pemilihan bertindak Sebagai Panitia Pemu-ngutan Suara.

Pada hari pemungutan suara masyarakat desa yang akan mengikuti proses pemungutan suara harus membawa undangan yang telah di berikan oleh panitia. Panitia memberikan surat suara yang berisikan tanda gambar calon peserta pemilihan. Pemberian suara dilaksanakan dengan mencoblos salah satu tanda gambar surat suara yang telah disedia-kan oleh panitia dan dimasukdisedia-kan kedalam kotak suara. Pemungutan suara di mulai pada pukul 08.00 dan berakhir pada pukul 14.00 WIB pada tanggal 12 Desember 2007 dengan di hadiri oleh panitia pemilihan, calon kepala desa dan saksi dari calon pemilih tim peman-tau dan warga masyarakat. Sebelum melaksa-nakan pemungutan suara panitia melakukan pembukaan kotak suara, pengeluaran seluruh isi kotak suara, pengidentifikasi jenis doku-men dan peralatan, dan penghitungan jumlah setiap jenis dokumen dan peralatan. Suara sah dalam pemilihan kepala desa di anggap sah apabila: (1).Surat suara ditandatangani oleh panitia pemilih; (2).Tanda coblos hanya terdapat pada satu tanda gambar.

Pemungutan suara berakhir pada pukul 14.00 WIB. Pengitungan suara dilakukan dengan transparan dengan dapat disaksikan dan diha-diri oleh saksi calon, pemantauan dengan membawa surat keterangan dan mandat dan warga masyarakat. Terlebih dahulu panitia melakukan penghitungan jumlah pemilih yang memberikan suara berdasarkan salinan daftar pemilih tetap untuk TPS. Setelah pro-ses perhitungan suara panitia pemilih mem-buat berita acara yang ditandatangani oleh anggota panitia dan saksi calon kepala desa dan memberikan 1 (satu) salinan kepada saksi calon dan 1 (satu) ekslempar ditempel-kan ditempat umum. Berita acara, sertifikat hasil perhitungan suara, surat suara, dan

(9)

kelengkapan administrasi pemungutan dan perhitungan suara diserahkan kepada Badan Pewakilan Desa ( BPD).

Hasil rekapitulasi dalam proses pemungutan suara dalam pemilihan kepala desa Air Joman yang dilakukan pada tahun 2007 ada-lah Ramli Siagian SE memperoleh 1327 suara (60%) dan Sayuti Sihombing 853 suara (39%). Total suara sah 2180 dan suara tidak sah 41 suara. Dengan kata lain pemilihan ke-pala desa Air Joman Tahun 2007 dimenang-kan oleh calon Incumbent yakni bapak Ramli Siagian.12 Menurut tokoh masyarakat Bapak Haji Husain13. Terpilihnya kembali Bapak Ramli Siagian sebagai kepala desa Air Joman menunjukkan bahwa masyarakat desa merasa puas dengan program yang berhasil di jalan-kannya dalam masa pemilihan kepala desa sebelumnya seperti program pembangunan sarana pendidikan dan pelayanan administra-si yang mudah. Hal ini juga diakui oleh Ba-pak Usman14 yang memilih kembali karena faktor kedekatan dengan masyarakat. Hal ini bertolak belakang dengan calon lain yakni Sayuti yang kurang dikenal oleh masyarakat dan masih dianggap kurang dapat memahami aspirasi masyarakat desa.

Ketentuan yang diatur dalam perundang-un-dangan yang diatur oleh pemerintah adalah bila terdapat kesamaan jumlah suara sama maka dilakukan pemilihan kepala desa putar-an kedua bagi calon teratas. Setelah itu, bila

12 Ketentuan dalam perundang-undangan yang

diatur oleh pemerintah adalah bila terdapat kesamaan jumlah suara sama maka dilakukan pemilihan kepala desa putaran kedua bagi calon teratas. Setelah itu, bila suaranya masih sama maka dilakukan musyawarah antara calon kepala desa dengan Badan Perwakilan Desa. Jika dengan musyawarah tidak terselesaikan maka di lakukan proses pengundian. Calon kepala desa terpilih kemudian di usulkan oleh Badan Perwakilan Desa kepada kepala daerah melalui camat unutuk di sahkan sebagai kepala desa. setelah di sahkan maka kepala desa terpilih akan dilantik oleh kepala daerah. Dalam kasus di Air Joman tidak terjadi pemilihan putaran kedua.

13 Wawancara dengan Bapak Haji Husain (tokoh

masyarakat), Tanggal 9 Februari 2009 di Pasar Bendang.

14 Wawancara dengan Bapak Usman (warga

Sungai Rambe), Tanggal 9 Februari 2009 di Desa Air Joman.

suaranya masih sama maka dilakukan mu-syawarah antara calon kepala desa dengan Badan Perwakilan Desa. Jika dengan musya-warah tidak terselesaikan maka di lakukan proses pengundian. Calon kepala desa terpi-lih kemudian di usulkan oleh Badan Perwa-kilan Desa kepada kepala daerah melalui camat unutuk di sahkan sebagai kepala desa. setelah di sahkan maka kepala desa terpilih akan dilantik oleh kepala daerah. Dalam ka-sus di Air Joman tidak terjadi pemilihan pu-taran kedua.

Tiga Permasalahan Utama

Dalam pemilihan Kepala Desa Air Joman yang telah dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember 2007 terdapat beberapa permasalahan yang terjadi dan mengganggu proses rangkaian pemilihan kepala desa Air Joman yaitu: pertama, permasalahan penda-taan pemilih. Kedua, permasalahan dalam penjaringan bakal calon. Ketiga, pelanggaran dalam kampanye.

Dalam pemilihan kepala desa Air Joman ter-dapat permasalahan dalam hal pendataan daf-tar pemilih. Dalam pemilihan tersebut masih terdapat masyarakat desa Air Joman yang tidak terdaftar oleh panitia pemilih. Dalam perundang-undangan yang ada melalui Per-aturan Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan nomor 7 tahun 2005 pada pasal 8 (delapan) menyebutkan dalam tahapan penyusunan daftar pemilih dilakukan oleh panitia dengan dibantu oleh kepala dusun dengan dilakukan secara rumah ke rumah yang dilakukan di tiap dusun selama 30 (tiga puluh) hari.

Namun pendataan pemilih yang dilakukan oleh panitia pemilih tidak berjalan dengan baik. Berdasarkan dengan wawancara dengan beberapa masyarakat desa seperti menurut salah satu warga15

15 Wawancara dengan Bapak Min (warga Pasar I),

Tanggal 26 Januari 2009 di Desa Air Joman.

Pasar satu (I) Desa Air Joman, panitia pemilih tidak melakukan pen-dataan pemilih kepala desa yang dilakukan secara rumah ke rumah namun keluarganya medapatkan undangan dalam pemungutan suara kepala desa. Pendataan pemilihan juga tidak berjalan dengan baik di beberapa dusun di desa Air Joman. Salah satu warga Lubuk

(10)

Bengkuang16 di desa Air Joman menuturkan di dusun tempatnya tinggal masih terdapat warga desa yang tidak terdaftar dalam pemilih kepala desa pada tahun 2007.

Proses pendataan yang tidak berjalan dengan baik ini memicu konflik dalam masyarakat desa. Seperti yang dikemukan oleh salah satu calon kepala desa yang ikut serta dalam pemilihan tahun 2007 yakni Bapak Ramli Siagian.17 Mengemukan bahwa banyaknya massanya yang tidak terdaftar dalam daftar calon pemilih sebanyak hampir 200 orang. Permasalahan massa dari calon kepala desa ini yang tidak terdaftar dan tidak dapat memberikan suara dalam pemilihan kepala desa tersebut menimbulkan adanya isu panitia yang memihak kepala calon kepala desa yang lain.

Konflik dalam itu kemudian semakin ber-kembang dengan adanya isu massa dari calon kepala desa Ramli Siagian yang tidak terdaf-tar dalam dafterdaf-tar pemilih dikarenakan atas pe-ngaruh dari Pejabat Kepala desa Bapak Suwardi S.H. yang dianggap oleh calon kepala desa Ramli Siagian memihak kepada calon lain18. Hal ini dikarenakan karena salah satu massa pendukung calon Kepala desa Ramli Siagian yang lokasi rumahnya dijadi-kan sebagai Tempat Pemungutan Suara (TPS) justru tidak terdaftar dalam daftar ca-lon pemilih.

Permasalahan pendataan pemilih ini pada akui oleh ketua panitia akibat dari kelalaian kepala dusun dalam melakukan pendataan pemilih19

16

Wawancara dengan Bapak Gito (warga Lubuk Bengkuang), Tanggal 26 Januari 2009 di Desa Air Joman.

. Ketua panitia mengakui bahwa sa-lah satu kepala dusun yakni dusun III (tiga) tidak melakukan pendataan secara langsung dengan rumah kerumah, namun pendataan

17

Wawancara dengan Bapak Ramli Siagian (Calon Kepala Desa Air Joman Tahun 2007), Tanggal 18 Januari 2009 di Pasar II Desa Air Joman.

18 Wawancara dengan Bapak Suherdi (anggota

Tim Sukses Bapak Ramli Siangian S.E), Tanggal 18 Januari 2009 di Pasar II Desa Air Joman.

19 Wawancara dengan Bapak Saleh (Ketua Panitia

Pemilihan Kepala Desa), Tanggal 10 Februari 2009 di Dusun 2 Desa Air Joman.

tersebut dengan menggunakan data yang berasal dari perangkat desa. Akibatnya ada terdapat masyarakat yang tidak terdaftar sebanyak sekitar 40 orang calon pemilih. Namun ketua pantia menyebutkan bahwa masyarakat yang tidak terdaftar dalam calon pemilih dalam pemilihan kepala desa 2007 akibat dari tidak adanya kepedulian dari masyarakat desa untuk melakukan pemerik-saan dan pelaporan kepada panitia dan balai desa dalam masa pengklarifikasian untuk dapat memperbaiki daftar pemilih sementara sebelum di sahkan menjadi daftar pemilih tetap. Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap pemeriksaan masyarakat dan anggo-ta keluarga yang tidak terdafanggo-tar mengakibat-kan masih terdapat calon pemilih yang tidak terdaftar dan tidak dapat ikut serta dalam proses pemilihan umum.20

Permasalahan ketidakpedulian dari masyara-kat tersebut diakui oleh salah satu tokoh masyarakat Bapak Haji Rajali yang menga-kui bahwa pada saat pendataan ia tidak ber-ada di kediamannya dan tidak melakukan pemeriksaan daftar pemilih di balai desa. Hal ini juga diakui oleh kurangnya partisipasi masyarakat dalam melakukan pemeriksaan terhadap daftar pemilih di Balai desa dan melaporkanya kepada kepala dusun atau panitia pemilihan.

Akibat dari permasalahan pendataan pemilih tersebut terjadi konflik yang terjadi dengan unjuk rasa yang dilakukan di Balai desa dengan pengamanan yang dilakukan oleh kepolisian yang hampir menimbulkan perpe-cahan dalam masyarakat. Permasalahan ter-sebut akhirnya dapat diselesaikan dengan ja-lan musyawarah yang dilakukan oleh panitia, aparat kecamatan dan pemerintah daerah de-ngan tetap berpegang kepada hasil dari daftar pemilih tetap yang telah disahkan oleh pani-tia. Pemasalahan pendataan pemilih ini mengakibatkan munculnya isu-isu dari ka-langan masa pendukung calon kepala desa yang ingin memperoleh kekuasaan yang da-pat mengganggu proses pemilihan kepala desa.

20 Wawancara dengan Bapak Rajali (Tokoh

Ma-syarakat Desa Air Joman), Tanggal 10 Februari 2009 di Pasar IV Desa Air Joman.

(11)

Dalam proses penjaringan bakal calon yang dilakukan oleh panitia pemilihan dalam pro-ses penelitian persyaratan bakal calon kepala desa terdapat salah satu bakal calon yang tidak memenuhi persyaratan dalam pencalon-an kepala desa Air Jompencalon-an yakni Bapak Harun Sinaga. Dalam proses penjaringan ter-sebut Bapak Harun tidak bertempat tinggal di desa Air Joman akan tetapi bertempat tinggal di Kelurahan Binjai Serbangan. Dalam penja-ringan tersebut terjadi protes yang dilakukan oleh massa pendukung Bapak Harun kepada panitia pemilihan kepala desa di balai desa. Dalam permasalahan ini terjadi akibat ku-rangnya sosialisasi yang dilakukan oleh panitia pemilihan terhadap syarat-syarat pen-calonan kepala desa melalui Peraturan Peme-rintah Kabupaten Asahan Nomor 7 tahun 2005. Bapak Harun dalam pencalonannya perpedoman kepada Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan Nomor 10 tahun 2001. Permasalahan ini akhirnya dibicarakan dan di putuskan dalam rapat Badan Permu-syawaratan Desa (BPD) dengan keputusan calon kepala desa Bapak Harun tidak dapat mengikuti pemilihan kepala desa Air Joman tahun 2007.

Dalam permasalahan tersebut calon Kepala desa Bapak Harun dalam pencalonannya berpegang kepada Peraturan Pemerintahan Kabupaten Asahan No 10 tahun 2001 yang mengijinkan pencalonan kepala desa yang berdasarkan putra daerah yang lahir atau bertempat tinggal di Desa Air Joman dengan Batas waktu yang tidak ditetapkan21. Namun Peraturan Daerah Kabupaten Asahan No 10 tahun 2001 sudah tidak berlaku kembali seiring dengan di keluarkannya peraturan yang baru yakni Peraturan Daerah Kabupaten Asahan No. 7 tahun 2005. Akibat dari per-masalahan ini massa dari bakal calon Kepala Desa Bapak Harun mengadakan unjuk rasa untuk dapat mensahkan sebagai calon kepala desa Air Joman dan ikut serta dalam proses pemilihan kepala desa Air Joman tahun 2007 Panitia dan pemerintah desa dalam hal ini kurang melakukan sosialisasi terhadap per-aturan dan perundang-undangan yang ber-laku kepada masyarakat sehingga bakal calon

21 Wawancara dengan Bapak Yusuf Dalimunthe

(Ketua BPD Desa Air Joman), Januari & Februari 2009 di Desa Air Joman.

kepala desa tersebut kurang mengetahui syarat-syarat yang telah di tetapkan oleh pemerintah. Panitia pemilihan kepala desa kurang melakukan sosialisasi mengenai sya-rat-syarat mengenai tata cara pencalonan ke-pala desa dan proses pemilihan keke-pala desa sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dalam proses hal ini menjadi penting karena untuk menjaga berjalannya proses pemilihan kepala desa yang berjalan dengan baik.

Dalam pemilihan kepala desa Air Joman ta-hun 2007 terjadi pelanggaran dalam hal kegiatan kampaye yang dilakukan pada masa kegiatan kampanye oleh para pendukung calon kepala desa. Pelanggaran tersebut terja-di dengan kampanye negatif yang terja-dilakukan oleh calon-calon kepala desa dalam masa kampanye. Ketua panitia mengakui adanya pelanggaran dalam bentuk negative cam-paingn (kampanye negatif) dengan melaku-kan penghasutan yang dilakumelaku-kan oleh tim pendukung calon kepala desa kepada masya-rakat Desa Air Joman. Penghasutan tersebut dilakukan dengan menjelek-jelekkan calon kepala desa lain bila terpilih sebagai kepala desa. Ketua panitia mengakui kegiatan kam-panye negatif tersebut namun pelanggaran kampanye ini hanya diberikan sanksi berupa teguran kepada pihak yang melakukan kam-panye negatif melalui kepala dusun22.

Pelanggaran ini tidak mendapatkan sanksi yang tegas dan pelanggaran tersebut terjadi akibat kurangnya pengawasan yang dilaku-kan oleh panitia pemilihan karena keterba-tasan anggota dalam panitia pemilihan. Se-hingga pengawasan kegiatan kampanye ha-nya dilakukan bila mendapatkan laporan dari masyarakat desa melalui kepala panitia pemi-lihan kepala desa tahun 2007. Pelaksanaan pemilihan kepala desa tahun 2005 telah dite-rapkan dengan mengacu kepada Peraturan Pemerintah tahun 2005 yang di perjelas de-ngan Peraturan Pemerintah Daerah Kabupa-ten Asahan No 7 tahun 2005. Tahapan-tahap-an dalam pemilihTahapan-tahap-an kepala desa telah di ikuti dengan tahapan-tahapan yang telah diatur seperti tahapan penjaringan daftar pemilih dan tahapan penjaringan yang tetap

22 Wawancara dengan Bapak Saleh (Ketua Panitia

Pemilihan Kepala Desa), Tanggal 10 Februari 2009 di Dusun 2 Desa Air Joman.

(12)

gang tata cara dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa.

Namun terdapat beberapa hal yang tidak di-laksanakan oleh panitia pemilih dalam pemi-lihan kepala desa Air Joman yakni tidak dila-kukannya pengesahan calon kepala desa kepada kepala Daerah seperti yang ada dalam pasal 28 (dua puluh delapan) Peraturan Pe-merintah Daerah Kabupaten Asahan Nomor Tahun 2005 tentang tata cara pemilihan ke-pala desa karena panitia menganggap pemi-lihan kepala desa dengan calon kepala desa merupakan hak otonomi dari desa dan tidak perlu pengesahan dari kepala daerah.

Hal lain yang tidak diterapkan oleh panitia pemilihan adalah dengan tidak adanya pani-tia pemilih sesuai yang terdapat dalam pasal 60 pada Peraturan Daerah Kabupaten Asahan No 7 Tahun 2005. Hal ini dianggap oleh pa-nitia pemilihan, pengawasan pelaksanaan kepala desa masih dapat diawasi oleh panitia pemilihan yang ada tanpa perlu adanya panitia pengawas yang berdiri sendiri. Hal ini akan dapat mengganggu terciptanya pemilih-an kepala desa ypemilih-ang demokratis dengpemilih-an ku-rangnya fungsi pengawasan yang ada dengan adanya pelanggaran–pelanggaran dalam pe-milihan kepala desa.

Panitia pemilih dalam penerapannya tidak bertindak secara maksimal sesuai dalam jangka waktu tahapan yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah melalui peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini dalam hal pendataan pemilih yang hanya dilakukan selama 19 hari dari ketentuan yang ada selama 30 (tiga puluh) hari. Hal ini mengakibatkan kurang maksimalnya penda-taan daftar pemilih. Dalam tahapan pencalon-an dpencalon-an penelitipencalon-an kepala desa ypencalon-ang hpencalon-anya 14 (empat belas) hari dari ketentuan yang diatur selama 26 (dua puluh enam hari).

Penutup

Pemilihan kepala desa merupakan salah satu bentuk politik lokal di tingkat desa yang sejalan dalam mewujudkan otonomi desa. Pemilihan kepala desa di Desa Air Joman menunjukkan bahwa dalam pemilihan Kepa-la Desa Air Joman yang teKepa-lah diKepa-laksanakan pada bulan Oktober hingga Desember 2007

tahap-tahap pemilihan kepala desa berjalan sesuai dengan aturan yang diatur dalam per-undang-undangan. Meski demikian, terdapat beberapa permasalahan yang terjadi dan mengganggu proses rangkaian pemilihan kepala desa Air Joman yaitu: pertama, per-masalahan pendataan pemilih. Kedua, perma-salahan dalam penjaringan bakal calon. Keti-ga, pelanggaran dalam kampanye. Fenomena ini menunjukkan bahwa Prinsip pembangun-an demokrasi politik desa masih membutuh-kan perbaimembutuh-kan dari segi proses maupun tek-niknya.

Daftar Pustaka

Arsip Sekretaris Panitia Pemilihan Kepala Desa tahun 2007.

Arsip Sekretaris Desa Pendaftaran Kampanye Calon Kepala Desa 2007.

Harian Seputar Indonesia, Tanggal 20 Januari

Tahun 2009.

Taliziduhu Ndraha. 1981. Dimensi-Dimensi

Pe-merintahan Desa. Jakarta: PT Bina Aksara.

R. Yando Zakaria. 2004. Merebut Negara. Yogyakarta: Lapera dan Karsa.

Wawancara dengan Bapak Haji Husain (tokoh masyarakat), Tanggal 9 Februari 2009 di Pasar Bendang.

Wawancara dengan Bapak Gito (warga Lubuk Bengkuang), Tanggal 26 Januari 2009 di Desa Air Joman.

Wawancara dengan Bapak Min (warga Pasar I), Tanggal 26 Januari 2009 di Desa Air Joman. Wawancara dengan Bapak M. Yusuf Dalimunthe

(Ketua Badan Permusyawaratan Desa), 20 Februari 2009 di Desa Air Joman.

Wawancara dengan Nani Noviarni (Bendahara Panitia pemilihan kepala desa Air Joman 2007), Tanggal 20 Januari 2009 di Balai Desa.

Wawancara dengan Bapak Ramli Siagian (Calon Kepala Desa Air Joman Tahun 2007), Tanggal 18 Januari 2009 di Pasar II Desa Air Joman.

Wawancara dengan Bapak Rajali (Tokoh Masyarakat Desa Air Joman), Tanggal 10 Februari 2009 di Pasar IV Desa Air Joman. Wawancara dengan Bapak Saleh (Ketua Panitia

Pemilihan Kepala Desa), Tanggal 10 Februari 2009 di Dusun 2 Desa Air Joman. Wawancara dengan Bapak Suherdi (anggota Tim

Sukses Bapak Ramli Siangian S.E), Tanggal 18 Januari 2009 di Pasar II Desa Air Joman. Wawancara dengan Bapak Usman (warga Sungai

Rambe), Tanggal 9 Februari 2009 di Desa Air Joman.

(13)

Wawancara dengan Bapak Wagimin (Sekretaris Desa), Tanggal 16 Februari 2007 di Desa Air Joman di Balai Desa.

Wawancara dengan Bapak Yusuf Dalimunthe (Ketua BPD Desa Air Joman), Januari & Februari 2009 di Desa Air Joman.

Referensi

Dokumen terkait

Pola hietograf yang dihasilkan memiliki bentuk early peak dan berbeda dengan pola distribusi hujan yang telah banyak digunakan seperti metode Mononobe, metode Chicago,

Penelitian ini merupakan pengembangan dari sistem lightning counter , dengan memperbaiki sistem kinerja alat (hanya menggerakkan indikator angka) menjadi informasi

[r]

reaktor beroperasi dengan mode sirkulasi alamo Jika pompa primer kehilangan daya ekstemalnya pacta operasi reaktor daya tinggi, maka aliran pendingin akan menurun dan

Kawasan Konservasi Perairan di Pesisir Timur Pulau Weh menunjukkan kondisi ekologi yang lebih baik dimana kondisi terumbu karang berada pada kategori baiksedangkan

Hasil penelitian menunjukan bahwa kombinasi jenis dan konsentrasi pupuk organik cair (POC) berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (umur 30, 37 dan 4 HST), jumlah daun (umur 37

Modeling Rates of Inflation in Nigeria: An Application of ARMA, ARIMA and GARCH models, Munich University Library – Munich Personal RePEc Archive (MPRA) , Paper