ANALISIS KINERJA BANK DENGAN DEA
Staf Pengajar Jurusa SU
Abstrak: Ukuran produktivitas merupakan s m menilai kemampuan bersaing dari suatu
perusahaan. Besaran i atkan sumber-sumber
yang terbatas (input) untuk mencapai hasil (output) Peningkatan kinerja dari suatu periode ke periode erikutnya merupakan tahapan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga perlu dilakukan pengukuran
Krisis ekonomi yang panjang mengharuskan memiliki kemampuan bertahan di al ini menuntut perusahaan untuk mampuan bersaingnya dan elakuk
cepatnya perubahan dan cukup kuatnya pengaruh ingkungan, sehingga sangat penting untuk mantau, dan memperbaiki kinerja
mana perusahaan tersebut telah menggunakan untuk memperoleh hasil (output) yang diinginkan. Sehingga diperlukan suatu analisis untuk mengg
1.3. T
Masalah
Ruang lingkup permasalahan sebagai berikut: erja bertujuan untuk m
si dilakukan terhadap beberapa variabel input dan output yang menjadi
k mendapatkan nilai
unakan
Juliza Hidayati
n Teknik Industri Fakultas Teknik U uatu indikator dala
ni menunjukkan seberapa jauh perusahaan tersebut dapat memanfa .
b
kinerja. Umumnya, pengukuran kinerja suatu bank dengan menggunakan rasio finansial. Namun belum dapat menunjukkan kondisi operasional bank tersebut. Sehingga diperlukan suatu penemuan metode yang lebih baik. Salah satu teknik yang digunakan yaitu teknik pemrograman matematika, Data Envelopment Analysis (DEA), sebuah model program matematis nonparametrik yang digunakan untuk mengevaluasi produktivitas relatif dari sebuah grup yang terdiri dari unit-unit pembuat keputusan (Decision Making Unit/DMU) di dalam menggunakan input dan output yang beragam dan relatif sama, yang dalam hal ini bentuk fungsi produksinya tidak diketahui atau tidak ditentukan.
Kata kunci: Kinerja Bank, model, Data Envelopment Analysis (DEA), produktivitas relatif, operasional.
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang sumberdayanya (input) dengan baik
perusahaan untuk segala bidang. H mampu menilai ke
m an tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan berdasarkan hasil evaluasi. Salah satu indikator utama dalam menilai kemampuan bersaing suatu perusahaan adalah ukuran produktivitas. Ukuran ini nantinya akan menunjukkan seberapa jauh sebuah perusahaan dapat memanfaatkan sumber-sumber terbatas yang dimiliki (input) terhadap hasil (output) yang akan diperoleh. Secara umum, sebelumnya ukuran rasio finansial selalu menjadi titik tolak untuk mengukur kinerja suatu bank. Namun, jika hanya memperhatikan ukuran rasio finansial tentunya hasil yang diperoleh hanya akan menggambarkan posisi keuangan saja serta tidak mampu untuk menunjukkan seberapa besar sumberdaya bank tersebut yang digunakan dalam upaya untuk mendapatkan hasil kerja yang bermanfaat.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam dunia perbankan kita mengetahui bahwa begitu
l
mengetahui, menilai, me
perusahaan berdasarkan nilai terhadap produktivitasnya. Hal tersebut dapat dicapai dengan mengetahui tingkat produktivitas yang dihasilkan oleh bank tersebut relatif terhadap tingkat produktivitas bank lainnya dalam melakukan kegiatannya pada bidang pelayanan jasa perbankan.
Berdasarkan laporan keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja suatu bank, maka hal tersebut tentunya belum menunjukkan sejauh
memperlihatkan kemampuan perusahaan unakan sumberdaya tersebut. Untuk itu digunakan Data Envelopment Analysis (DEA). Sehingga akan diperoleh suatu target yang harus dicapai dalam upaya peningkatan kinerja berdasarkan nilai produktivitas tersebut.
Hal ini akan membantu pihak manajemen bank untuk dapat melakukan perbaikan serta menata kembali kondisi operasional agar dapat mencapai produktivitas relatif yang lebih baik dengan merujuk kepada bank lainnya yang menghasilkan kinerja terbaik pada ruang lingkup kegiatan pelayanan jasa yang sama.
ujuan Penelitian
Tujuan penelitian untuk memberikan gambaran terhadap nilai produktivitas relatif serta target yang harus dicapai sebagai dasar perbaikan kinerja bank.
1.4. Batasan
Pengukuran kin
embandingkan berdasarkan produktivitas relatif dan bukan untuk mendapatkan nilai produktivitas yang sebenarnya (absolut).
Identifika
parameter untu produktivitas relatif.
Variabel-variabel input dan output yang akan dianalisis berhubungan dengan kegiatan pelayanan jasa perbankan.
metode DEA dengan model CCR.
Penelitian dilakukan berdasarkan data beberapa kantor unit salah satu kantor cabang PT Bank Rakyat Indonesia (persero) pada tahun 2003.
r unit bank tidak
to Scale).
asing kantor unit pada suatu kantor
proses bisnis yang perusahaan haruslah m ngkatkan kinerja dari periode ke periode
sasi, kinerja merupakan kemam
engukuran kinerja. Pengukuran kinerja merup
indeks, rating
perencana untuk membantu manaj
karena lebih praktis. Suatu perusa
kan tingkat
dap hasil (output) yang a an diperoleh.
gukuran produktivitas yang
asio keuangan, dan lain-lain. Untuk
input
sama
cara menghitung nilai produ
1.5. Asumsi
Perubahan perbandingan terhadap input maupun
output dalam suatu kanto
mempengaruhi produktivitas yang mungkin dicapai, yaitu CRS (Constant Return
Produktivitas relatif yang dimiliki oleh kantor unit pada suatu kantor cabang bank bernilai antara 0 sampai dengan 1.
Masing-m
cabang bank melakukan kegiatan pelayanan jasa perbankan yang sama.
2. Dasar Teori
2.1. Pengukuran Kinerja
Keberhasilan setiap organisasi bisnis tergantung pada keberhasilan
diselaraskan dengan tujuan dan strategi organisasi perusahaan secara keseluruhan. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan,
eni berikutnya.
Dalam suatu organi
puan yang dimiliki dalam menerapkan strategi secara efektif untuk memastikan semua tujuan yang ingin dicapai dapat diwujudkan.
Untuk mengetahui apakah suatu perusahaan sudah menjalankan aktivitasnya dengan benar dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, perlu dilakukan p
akan suatu proses evaluasi terhadap kumpulan indikator kinerja yang merupakan informasi yang penting dan berguna bagi perusahaan. Kinerja suatu program dapat dinyatakan dalam persentase,
, atau perbandingan lain yang dipantau pada kurun waktu tetap dan dibandingkan terhadap satu atau lebih kriteria.
Pengukuran kinerja dengan pendekatan Data
Envelopment Analysis (DEA) ini merupakan
penggunaan program matematis dalam konteks manajemen. Biasanya program matematis digunakan untuk mengevaluasi suatu kumpulan alternatif tindakan yang mungkin untuk mendapatkan yang terbaik. Dengan kata lain, program matematis berfungsi sebagai
emen. Sehingga dalam hal ini, program matematis digunakan sebagai alat kontrol dan evaluasi dari hasil yang telah dicapai sebelumnya, serta sebagai alat bantu dalam merencanakan aktivitas masa depan.
Dalam proses perhitungan dilakukan perbandingan langsung antara data-data hasil observasi ataupun yang direncanakan, sehingga hasil pengukuran kinerja yang kita dapat nantinya adalah berdasarkan produktivitas relatif sesuai dengan data observasi atau data rencana yang kita masukkan.
Pengukuran kinerja berdasarkan produktivitas
relatif ini digunakan
haan akan lebih tertarik untuk mengetahui produktivitas yang dicapainya jika dibandingkan dengan produktivitas dari perusahaan sejenis dalam kondisi yang sama dan menghasilkan kinerja lebih baik. Namun perlu diingat bahwa hasil dari pengukuran kinerja ini hanya menggambar
kinerja dari kantor unit bank yang diamati, bukan menjelaskan bagaimana kantor unit dapat mencapai tingkat kinerja tersebut.
2.2. Produktivitas Relatif
Peningkatan kinerja dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat dicapai antara lain dengan ukuran produktivitas. Produktivitas merupakan ukuran yang menunjukkan seberapa jauh sebuah perusahaan dapat memanfaatkan sumber-sumber terbatas yang dimiliki (input) terha
k
Ada berbagai jenis pen
dikenal yaitu berdasarkan ruang lingkup, dikenal sebagai pengukuran produktivitas antarnegara, nasional, industri, dan perusahaan. Demikian juga dari segi pendekatan , kita mengenal pendekatan indeks, pendekatan fungsi, pendekatan
input-output, pendekatan utilitas, pendekatan servo-system, pendekatan r
mengetahui apakah suatu perusahaan sudah menjalankan aktivitasnya dengan benar dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, perlu dilakukan pengukuran terhadap tingkat kinerja.
Istilah produktivitas dalam bidang teknik menunjukkan rasio antara keluaran (output) suatu sistem dan masukan (input) sistem tersebut. Pengukuran-pengukuran dalam bidang teknik dan fisika selalu mengasumsikan bahwa ada suatu situasi ideal yang menyatakan kuantitas output yang dihasilkan persis sama dengan kuantitas input yang diberikan, sehingga rasio antara output dan
dengan satu (=1).
Produktivitas dalam situasi yang ideal akan memiliki nilai sebesar 100% (full efficient), sedangkan produktivitas pada keadaan tidak ideal bisa lebih kecil dari 100% (in efficient). Berdasarkan sekumpulan data yang diperoleh, maka dapat dilakukan perbandingan tingkat kinerja antarperusahaan. Pengukuran terhadap kinerja ini dilakukan dengan
ktivitas relatif masing-masing kantor unit. Dalam proses penghitungan dilakukan perbandingan langsung antara data-data hasil observasi ataupun yang direncanakan, sehingga hasil yang didapat berdasarkan produktivitas relatif sesuai dengan data observasi atau data rencana yang kita masukkan. Adapun hubungan antarvariabel harus didasarkan pada sifat exclusivity and exhaustiveness yang berarti bahwa hanya variabel input yang dapat mempengaruhi variabel output dan hanya variabel
output yang digunakan dalam pengukuran saja yang
2.3. Data Envelopment Analysis (DEA)
Salah satu metode yang dikembangkan dalam upaya pengukuran produktivitas perusahaan atau unit kerja tertentu adalah Data Envelopment Analysis (DEA). Metode ini dikembangkan pertama kali oleh Charnes, merupakan metode pengukuran produktivitas dengan pendekatan fungsi produksi secara nonparametrik. Sejak awal diperkenalkan, digunakan dalam g direnc memperkenalkan istilah produ
leh organisasi yang bers
output yang digunakan
denga
unit yang berbeda pada g
b. Fun
tara output dan input dari ng ada serta jumlah input dari unit Beb
1. M
i digunakan jika berasumsi bahwa ap input maupun output suatu peru mun (CR beru yang h dari kan diukur
pendekatan ini telah menjadi metode yang
mengevaluasi produktivitas berbagai unit kerja pada berbagai bidang kerja seperti perbankan, rumah sakit, sektor industri, dan perguruan tinggi.
Metode ini juga menggunakan perbandingan yang menggunakan data-data yang berada dalam batas-batas terluar dari kemungkinan produksi yang merupakan bagian dari selubung (envelopment) dari kemungkinan produksi.
Dalam pengukuran produktivitas dengan pendekatan DEA digunakan perbandingan langsung antara data-data hasil observasi ataupun yan
anakan sehingga nilai produktivitas yang akan diperoleh adalah relatif sesuai dengan data observasi atau data yang direncanakan.
Berdasarkan konsep pengukuran produktivitas relatif, Farell (1957)
ktivitas relatif-produktivitas suatu organisasi diukur relatif terhadap produktivitas organisasi-organisasi yang sejenis. Alasan utamanya adalah kesulitan dalam menentukan hubungan antarvariabel secara pasti. Sehingga dengan cara ini profil ideal itu tidak ditentukan sendiri o
angkutan tetapi merujuk kepada organisasi-organisasi yang menghasilkan kinerja terbaik (the
best practice organisation).
Dalam metode ini produk atau organisasi yang akan diukur produktivitasnya ini disebut sebagai DMU (Decision Making Unit). Metode ini berdasar pada rumus produktivitas yaitu perbandingan antara
output dan input yang masing-masing input dan output tersebut memiliki bobot.
Produktivitas dari setiap unit diukur dengan membandingkan input dan
n sebuah titik yang terdapat pada garis yang disebut dengan garis frontir efisien (efficient
frontier). Garis tersebut akan mengelilingi atau
menutupi (envelop) data dari organisasi yang bersangkutan. Garis frontir efisien ini diperoleh dari unit yang full efficient. Beberapa
aris ini dianggap memiliki nilai produktivitas sama dengan satu (=1), sedangkan unit yang berada di bawah garis frontir efisien memiliki nilai produktivitas lebih kecil dari satu (<1) dan merupakan unit yang in efficient.
Berdasarkan konsep program linier, metode ini juga terdiri dari fungsi tujuan dan fungsi pembatas sebagai berikut:
a. Fungsi tujuan
Fungsi tujuan merupakan fungsi dari variabel keputusan, yaitu rasio antara output dan input
dari unit yang akan diukur produktivitas relatifnya.
gsi pembatas
Fungsi pembatas merupakan kendala yang dihadapi, yaitu rasio an
semua unit ya
yang akan diukur produktivitas relatifnya. erapa model yang sering digunakan yaitu:
odel CCR (Charnes, Cooper, and Rhodes) , Model in
perbandingan terhad
sahaan tidak mempengaruhi produktivitas yang gkin dicapai, yaitu Constant Return to Scala S). Model ini terdiri dari fungsi tujuan yang
pa maksimisasi jumlah output dari unit akan diukur produktivitas relatifnya dan selisi jumlah output dan input dari semua unit yang a
produktivitas relatifnya.
Formulasi matematis sebagai berikut:
∑
∑
= ==
m i ij i s r rj rv
x
u
y
ih
Maksimisas
1 0 1 0 0to
ubject
:S
s
r
y
r≥
0
;
=
1
,
2
,...,
m
r
1
,
2
,...,
;
0
x
i≥
=
Untuk menyeles tersebut tersebutBentuk linier dari m
Ket jo
j unit lainnya yang diperbandingkan n = jumlah unit yang dianalisis m = jumlah masukan yang digunakan s jumlah keluaran yang dihasilkan
vi jumlah masukan i yang digunakan unit
aikan model di atas, maka model ah b ier agar metode
p
odel di atas adalah:
s
harus diub ke entuk lin dapat ditera kan.
∑
==
r r rju
y
h
i
Maksimisas
1 0 0to
Subject
:n
j
v
x
u
y
m i ij s rj r−
∑
≤
0
=
1
,
2
,...,
∑
i r=1 =10
≥
x
;
0
≥
y
r i erangan:unit yang sedang diuji = = = = n j v x u y m i ij i s r rj r ,..., 2 , 1 1 1 ≤
∑
∑
= = 1 =∑
==
m i ij iv
x
1 01
yang dianalisis
keluaran ang dihasilkan unit silkan kan unit at an u S ) alah suatu nilai yang jika dikalikan dengan input v, maka akan enghasilkan nilai aksimum pengurangan input untuk menghasilkan nilai output yang sama. Sedangk λj merupakan suatu variabel yang
memfokuskan seberapa besar kemungkinan untuk memb uatu DMU baru (virtual DMU) dari DMU yang se g dihitung produktivitas relatifnya sebagai kombi
s-kasus goal disebabkan karena model
ilai ruas kanan kendala dan pa
adalah nilai ekstrim fungsi
a di terhadap fungsi tujuan.
Surplus yaitu:
lebih
abel slack akan memb menja selalu erbedaan ack. Oleh karena n seluruh pertida (nol).
n penggunaan metode DEA, rpisah untuk tiap DMU dengan
variabel
slack
ur = jumlah
yang dianalisis r y
yr = bobot dari keluaran r yang diha
unit yang dianalisis
xi = bobot dari masukan yang diguna
yang dianalisis
ho = nilai yang dioptimalkan sebagai
indikator produktivitas relatif
2. Model BCC (Banker, Charnes, and Cooper)
Model ini digunakan jika kita berasumsi bahwa perbandingan terhadap input maupun output su u perusahaan akan mempengaruhi produktivitas y g m ngkin dicapai, yaitu VRS (Variable Returns
to cale .
Formulasi model sebagai berikut:
w W imisasi 0 = 0 in M to Subject :
∑
= = ≥ n j ij j i v i m v w 1 0 0λ
, 1,2,...,∑
n λj =1 ; λj ≥0, j=1,...,n = j 1Berdasarkan rumus di atas, wo ad
m m
an uat s
dan
nasi dari DMU yang lainnya.
Dalam hal ini, selain menetapkan garis frontir efisien metode DEA juga menetapkan suatu target sesuai dengan garis frontir efisien (efficient frontier) untuk setiap DMU yang in efficient serta menetapkan satu atau beberapa unit yang dapat digunakan sebagai acuan untuk unit yang in efficient yang dalam hal ini disebut sebagai peer unit.
2.4. Program LINDO
LINDO merupakan singkatan dari Linear,
Interactive, and Discrete Optimizer, yaitu sebuah
paket program komputer yang dapat digunakan untuk menyelesaikan kasus-kasus linear
programming. Selama variabel-variabel dalam model goal programming juga memiliki sifat linier maka
INDO juga dapat menyelesaikan kasu L
programming. Hal ini
linear programming ternyata memiliki keterbatasan
untuk menyelesaikan kasus-kasus yang memiliki lebih dari satu sasaran yang hendak dicapai. Penggunaan program mudah dibaca dan diikuti serta cara pengoperasian yang sederhana karena memiliki format hasil olahan.
Program LINDO pada dasarnya menghasilkan olahan yang dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Bagian pertama, berisi informasi mengenai
penyelesaian optimal, yaitu nilai fungsi tujuan, nilai optimal variabel keputusan, nilai variabel
slack dan surplus, dan nilai dual price.
2. Bagian kedua, berisi informasi mengenai analisis sensitivitas n
rameter fungsi tujuan.
Untuk menyelesaikan program linier yang ada pada metode DEA, hasil olahan yang digunakan adalah hasil olahan yang terdapat pada bagian pertama.
Adapun uraian terperinci tentang hasil olahan program LINDO untuk bagian pertama
sebagai berikut: 1. Nilai Fungsi Tujuan
Nilai ini menunjukkan
tujuan berupa nilai maksimum atau minimum. 2. Nilai Optimal Variabel Keputusan
Nilai ini pada hasil olahan LINDO berad bawah kolom value, dan menunjukkan nilai variabel keputusan yang akan memberikan nilai ekstrim
3. Nilai Variabel Slack atau
a. Variabel slack digunakan jika nilai ruas kiri kecil dari nilai ruas kanan persamaan yang terdapat pada kendala. Kehadiran vari
uat seluruh pertidaksamaan kendala berubah di persamaan sehingga nilai ruas kiri pasti akan
sama dengan nilai ruas kanannya. Apabila terjadi perbedaan maka p tersebut akan ditampung oleh variabel sl
itu variabel slack akan selalu bernilai positif atau 0 (nol).
b. Variabel surplus digunakan jika nilai ruas kiri lebih besar dari nilai ruas kanan persamaan yang terdapat pada kendala. Sama seperti variabel slack, variabel surplus juga akan menyebabka
ksamaan kendala berubah menjadi persamaan sehingga nilai ruas kiri sama dengan nilai ruas kanannya. Variabel surplus akan selalu bernilai negatif atau 0
Untuk nilai variabel slack atau surplus pada hasil olahan LINDO akan berada di bawah kolom
slack or surplus.
4. Nilai Dual Price
Dual price akan memperlihatkan seberapa
besar kemungkinan untuk membuat suatu DMU baru (virtual DMU) dari DMU yang sedang dihitung produktivitas relatifnya sebagai kombinasi dari DMU lainnya. Dan untuk nilai dual price pada hasil olahan LINDO berada di bawah kolom dual prices.
Berdasarka perumusan secara te
perhitungan secara manual sulit dilakukan apalagi untuk masalah yang berskala besar. Sehingga hal tersebut dapat ditentukan melalui hasil olahan dengan program LINDO.
Untuk mengetahui peer unit dari unit (DMU) yang in efficient maka dapat dilihat dari nilai
atau surplus dari masing-masing fungsi pembatas (unit lainnya). Sesuai dengan ketentuan di atas, apabila suatu fungsi pembatas memiliki variabel
ent dapat dihasilkan dari
jumlah
kuran kinerj
i (input) serta hasil (output) yang dihasilkannya. Setelah
ap masalah yang akan ipe
n hal-hal lain yang terkait engan pengukuran kinerja berdasarkan
3.3.
n kegiatan pelayanan jasa ui tingkat ine
Envelopment Analysis
EA) dengan menggunakan software LINDO
rete Optimizer)
hi
ng igunakan oleh masing-masing kantor unit pada
melakukan lam pelayanan jasa perbankan. Data
inpu
pakan hasil yang diperoleh dari dengan rdiri dari:
Ju
e) dalam Rp juta ng-Masing Kantor Unit
Unit (DMU
Data Output
slack atau surplus sebesar 0,0000 maka unit tersebut
merupakan peer unit dari DMU. Namun jika target untuk unit yang in effici
dari hasil kali harga dual (dual prices) dengan nilai input dan output masing-masing peer
group/peer unit untuk DMU yang in efficient.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka dapat diperoleh suatu hasil olahan yang akurat dengan penggunaan program komputer berdasarkan data-data output dan input yang diperoleh.
3. Metodologi Penelitian
3.1. Identifikasi Masalah dan Penetapan Tujuan
Masalah yang akan dibahas adalah pengu a berdasarkan produktivitas relatif antarkantor unit bank pada suatu kantor cabang dalam upaya mengetahui sejauh mana perusahaan telah memanfaatkan sumberdaya yang dimilik
adanya identifikasi terhad
diteliti, diperlukan penetapan tujuannya agar dapat d roleh gambaran produktivitas relatif antarkantor unit pada suatu kantor cabang bank untuk perbaikan kinerja bank tersebut.
3.2. Studi Pustaka dan Studi Orientasi
Melakukan studi kepustakaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan dan metode-metode yang mendukung penyelesaian masalah. Serta dengan studi orientasi ini juga sebagai pemahaman tentang kegiatan pelayanan jasa dalam bidang perbankan da
d
produktivitas relatif.
Identifikasi Data yang Digunakan
Data yang digunakan terdiri dari data primer dan
data sekunder, antara lain mengenai kegiatan bank tersebut dalam melakuka
Tabel 1. Jumlah Input dan Output di Salah Satu Cabang PT Bank Rakyat I
Kantor
Data Input
dan bagaimana perusahaan mengetah
k rja dari masing-masing kantor unit pada suatu kantor cabang bank. Selain itu juga digunakan data
input maupun data output.
3.4. Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh akan diolah serta dianalisis berdasarkan metode Data
(D
(Linear, Interactive and Disc
se ngga diperoleh target yang harus dicapai sebagai upaya peningkatan produktivitas terhadap kinerja.
4. Pengumpulan dan Pengolahan Data a. Data Input
Data input merupakan sumberdaya ya d
suatu kantor cabang bank untuk kegiatannya da
t ini terdiri dari:
Jumlah pegawai
Jumlah simpanan (deposits) dalam Rp juta Jumlah biaya (expenses) dalam Rp juta
b. Data Output
Data output meru
masing-masing kantor unit bank menggunakan input yang mereka miliki. Data output ini te
mlah nasabah
Jumlah kredit yang diberikan (loans) dalam Rp juta
Jumlah pendapatan (incom
Pada Masi
ndonesia (persero) Selama Tahun 2003
) Jumlah Pegawai Jumlah Simpanan Jumlah Biaya (Expenses) Jumlah Jumlah Kredit yang Diberikan (Deposits) (Rp Juta) Nasabah (Loans)
Pendapatan (Inco ( Jumlah me) (Rp Juta) Rp Juta) (Rp Juta) DMU 1 7 13.218,4 3.111,4 13.879 9.982,5 3.861,2 DMU 2 6 27.329,3 2.129,5 21.108 6.355,8 2.670,1 DMU 3 5 8.075,2 1.130,1 11.434 5.701,6 1.255,7 DMU 4 6 7.865,7 1.006,2 9.742 4.776,4 1.141,3 DMU 5 7 21.632,8 3.346,5 16.694 8.175,6 3.608,6 DMU 6 5 12.148,5 1.363,3 12.242 5.311,5 1.568,3 DMU 7 7 14.507,0 928,4 15.120 4.524,3 1.073,2 DMU 8 8 27.147,4 1.871,9 21.730 5.369,1 2.096,1 DMU 9 6 23.648,5 1.658,6 24.708 5.270,0 1.849,1 DMU 10 7 19.477,7 2.726,2 18.363 10.597,8 3.926,4 DMU 11 8 29.277,4 2.863,4 19.568 7.203,1 3.623,0 DMU 12 6 9.579,6 926,5 11.332 5.814,6 1.172,5 DMU 13 5 11.520,6 813,1 10.527 4.237,9 963,8 DMU 14 7 20.921,6 826,7 19.661 3.059,3 941,2 DMU 15 8 26.673,3 3.239,3 26.522 9.738,5 4.283,7 DMU 16 7 23.690,5 894,3 23.113 4.988,1 1.092,6 DMU 17 6 28.603,8 2.779,2 21.915 6.374,1 2.921,1 DMU 18 5 17.409,6 1.569,4 20.742 6.608.2 1.916,4
Pada penelitian i, sala tor ca
PT B Indon ia (per emilik
buah nit dan ap kan nyat
dalam (Dec n m nit).
berdas
as Relatif
in h satu kan bang ank Rakyat es sero) ini m i 18 kantor u ti tor unit di akan
DMU isio aking U Dan
arkan hasil pengolahan data diperoleh nilai produktivitas relatif tiap DMU tersebut.
Tabel 2. Nilai Produktivitas Relatif Tiap DMU
DMU Nilai Produktivit
1 1,0000 2 1,0000 3 1,0000 4 0,9562 5 0,9190 6 0,8868 7 0,8769 8 0,8177 9 1,0000 10 1,0000 11 1,0000 12 1,0000 13 0,9191 14 0,9557 15 1,0000 16 1,0000 17 1,0000 18 1,0000 5. Analisis dan Evaluasi
Meru n salah satu keleb i metode Data
Envelopment Analysis (DEA tetapkannya
suatu peer group/peer unit untuk masing-masing di
asilkan adalah bobot yang
nt tersebut akan dikatakan sebagai
pee au peer
Tabel roup D
DM Peer G
paka ihan dar
) adalah di
kantor unit yang relatif in efficient. Seperti yang telah ketahui bahwa metode DEA menerapkan program linier untuk memudahkan penyelesaiannya. Dengan demikian untuk menentukan peer unit atau peer
group tersebut, maka kita juga dapat menggunakan
program linier tersebut.
Untuk menyelesaikan program linier dari masing-masing DMU, proses penyelesaiannya akan berusaha untuk menghasilkan nilai fungsi objektif yang terbaik (bobot yang dih
akan mengoptimalkan fungsi objektif) untuk DMU yang akan diukur berdasarkan nilai produktivitas relatifnya. Proses penyelesaian ini akan berhenti jika nilai produktivitas dari fungsi objektif atau nilai produktivitas dari satu atau beberapa DMU lainnya adalah 1 (satu).
Sehingga untuk setiap unit yang relatif in efficient setidaknya ada satu unit yang akan full efficient dengan menggunakan bobot dari DMU tersebut. Unit yang full efficie
r unit at group.
3. Peer G MU
U roup
4 DMU 3, DMU 10, DMU 12
5 DMU 10
6 DMU 3, DMU 10, DMU 12, DMU 18 7 DMU 10, DMU 12
8 DMU 10, DMU 16
13 DMU 10, DMU 12, DMU 16 14 DMU 3, DMU 16
Untu ri
sing-ma in
t m nilai variabel slack
surplu pembatas,
y dalam ack atau
da h 0,0000. Dikatakan
emikian sebab dengan nilai variabel slack atau
rjanya dalam upaya
r
prices
k mengetahui peer unit/peer group da or unit yang relatif ma
efficien aka dapat dilihat dari sing DMU atau kant atau s dari masing-masing fungsi
hal ini nilai dari variabel sl ang
surplus ri peer unit adala d
surplus yang sama dengan 0,0000 maka DMU
tersebut telah mampu menghasilkan output sebesar nilai input yang digunakannya.
Berdasarkan analisis kinerja kantor unit tersebut dengan menggunakan metode DEA, maka diperoleh beberapa DMU yang full efficient (nilai produktivitas relatif=1) sebanyak 11 (sebelas) DMU. Sedangkan beberapa DMU yang in efficient (nilai produktivitas relatif < 1) sebanyak 7 (tujuh) DMU.
Untuk memperbaiki kine
peningkatan produktivitasnya, dalam hal ini kantor unit bank, maka metode Data Envelopment Analysis (DEA) memberikan suatu target yang harus dicapai oleh kantor unit sehingga dapat memiliki produktivitas yang lebih baik. Target yang akan ditetapkan itu diperoleh dari kinerja peer group/pee
unit untuk masing-masing kantor unit bank.
Adapun target yang dimaksud dapat berupa penambahan jumlah output yang dihasilkan atau penurunan pada jumlah input yang digunakan saja, atau kedua-duanya. Jumlah target yang ditetapkan bagi DMU atau kantor unit diperoleh dari perhitungan antara actual output atau actual input dengan virtual output atau virtual input.
Yang dimaksud dengan actual output dan
actual input adalah output dan input kantor unit saat
ini. Sedangkan virtual output dan virtual input adalah output dan input yang diharapkan dapat dicapai oleh kantor unit untuk meningkatkan produktivitasnya. Virtual output dan virtual input merupakan jumlah dari hasil kali harga dual (dual ) dengan nilai output dan input masing-masing
peer group/peer unit untuk DMU yang relatif in efficient.
Target input adalah actual input dikurangi
virtual input dan target output adalah virtual output
Tabel 4. Target Produ DMU
Tar
ktivitas Tiap DMU get Produktivitas
Input Output 1 Pengurangan jumlah pegawai
Pengurangan jumlah biaya (e Pengurangan jumlah simpanan
Peningkatan jumlah kredit yang diberikan (loans) xpenses)
(deposits 2 Pengurangan jumlah pegawai
Pengurangan jumlah biaya ses) (deposits)
jumlah nasabah
Peningkatan jumlah kredit y rikan (loans) (expen
Pengurangan jumlah simpanan
Peningkatan
ang dibe 3
(deposits)
---
Pengurangan jumlah pegawai Pengurangan jumlah biaya (expenses) Pengurangan jumlah simpanan 4
(deposits) Peningkatan jumlah nasabah Pengurangan jumlah pegawai
Pengurangan jumlah biaya (expenses) Pengurangan jumlah simpanan 5
(deposits) Peningkatan jumlah kredit yang diberikan (loans) Pengurangan jumlah pegawai
Pengurangan jumlah biaya (expenses) Pengurangan jumlah simpanan
Peningkatan jumlah nasabah 6
(deposits)
--- Pengurangan jumlah pegawai
Pengurangan jumlah biaya (expenses) Pengurangan jumlah simpanan
7
(deposits)
Peningkatan jumlah pendapatan (income) Pengurangan jumlah pegawai
Pengurangan jumlah biaya (expenses) Pengurangan jumlah simpanan
Peningkatan jumlah kredit yang diberikan (loans)
6 esimp 6.1. Kesim
enelitian ini memberikan beberapa kesimpulan bagai berikut:
nakan untuk berbag tivitas relatif suatu DMU, yang ma, termasuk di dalamnya unt
gga pihak
unit bank yang in efficient saja.
produktivitas relatif untuk menilai kinerja dari asing kantor unit bank yang dimilikinya
ilakukan,
Daftar Pustaka
roduction to Data Envelopment Analysis
rsity of Northern Iowa, Cedar 14-0127.
and Financial
Siswanto oal Programming Dengan
Sumanth Temengg
Industri Kecil
r Sistem Produksi V, Institut Teknologi Bandung.
. K ulan dan Saran pulan
P se
Metode DEA dapat digu ai
uk
tetapi sebaiknya dilakukan evaluasi terlebih dahulu untuk melihat apakah hasil tersebut dapat diterapkan pada kantor unit yang bersangkutan sesuai dengan kondisi yang ada di kantor unit
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Bowlin, W F. Measuring Performance: An
Int
pengukuran produk
memiliki karakter operasional (input dan output) yang relatif sa
membandingkan produktivitas relatif seluruh kantor unit suatu kantor cabang bank.
Metode DEA dapat memberikan gambaran berdasarkan nilai produktivitas relatif suatu kantor unit bank dibandingkan dengan kantor unit lainnya atau keseluruhan unit bank sehin
manajemen dapat menata kembali kondisi operasional bank agar dapat mencapai kinerja yang lebih baik lagi.
Dapat memberikan gambaran target-target untuk perbaikan sehingga pihak manajemen dapat menghemat tenaga dan waktu dengan hanya memantau kantor
6.2. Saran
Kantor cabang PT Bank Rakyat Indonesia (persero) sebaiknya menggunakan ukuran masing-m
sebab dengan nilai produktivitas relatif dapat diketahui perbandingan kinerja setiap kantor unit relatif terhadap kantor unit bank lainnya.
Dalam menetapkan target yang full efficient untuk kantor unit bank, kantor cabang PT Bank Rakyat Indonesia (persero) sebaiknya tidak langsung menggunakan hasil analisis yang telah d
tersebut.
(DEA). Unive
Falls, Ia. 506
Fethi, Meryem D., Jackson Peter M., Jones, and Weymann, Thomas G. An Empirical Study
of Stocastic DEA
Perfomance: The Case of the Turkish Commercial Banking Industry. United
Kingdom: Management Centre, University of Leicester.
Nugroho, Purwantoro R. Penerapan Data
Envelopment Analysis (DEA) Dalam Kasus Pemilihan Produk Inkjet Personal Printer.
Dalam Manajemen Usahawan Indonesia No. 10/TH.XXXII edisi Oktober/2003. Jakarta: LPMFE-UI.
. 1993. G
Menggunakan LINDO. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
, D.J. 1984. Productivity Engineering and
Management. USA: McGraw-Hill.
ung, D.Y.A. 2001. Pengukuran
Performansi Operasi
Manufaktur Dengan Metoda Data Envelopment Analysis (DEA). Dalam Proceedings Semina