• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKPD 3.8

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LKPD 3.8"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-3:

KI-3: Memahami, Memahami, menerapkan, menerapkan, menganalisis, menganalisis, dan dan mengevaluasi mengevaluasi tentangtentang pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai dengan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian

bidang dan lingkup kajian Pendidikan Pancasila danKewarganegaraanPendidikan Pancasila danKewarganegaraan padapada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan

warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.internasional.

KI-4: Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan KI-4: Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian

bidang kajian PendidikanPancasila dan Kewarganegaraan.PendidikanPancasila dan Kewarganegaraan.

Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian KompetensiKompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian KompetensiIndikator Pencapaian Kompetensi 1.8 Menghormati

1.8 Menghormati

hubungan pemerintah hubungan pemerintah pusat dan daerah pusat dan daerah menurut menurut Undang-undang Dasar Negara undang Dasar Negara

1.8.1

1.8.1 Membangun nilai-nilai pro aktif secara adilMembangun nilai-nilai pro aktif secara adil tentang hubungan structural dan fungsional tentang hubungan structural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah menurut pemerintah pusat dan daerah menurut Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

(2)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(3)

Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai Tahun 1945 sebagai anugerah Tuhan Yang anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

Maha Esa.

1.8.2

1.8.2 Membangun nilai-nilai responsif secara adilMembangun nilai-nilai responsif secara adil tentang hubungan struktural dan fungsional tentang hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah menurut pemerintah pusat dan daerah menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945. undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2.8

2.8 Bersikap Bersikap pedulipeduli terhadap hubungan terhadap hubungan pemerintah pusat dan pemerintah pusat dan daerah yang harmonis daerah yang harmonis di daerah setempat. di daerah setempat.

2.8.1

2.8.1 Membangun nilai-nilai proaktif yang terkandungMembangun nilai-nilai proaktif yang terkandung dalam hubungan structural dan fungsional dalam hubungan structural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah menurut pemerintah pusat dan daerah menurut Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

1945. 2.8.2

2.8.2 Membangun nilai-nilai responsive yangMembangun nilai-nilai responsive yang terkandung dalam hubungan structural dan terkandung dalam hubungan structural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah fungsional pemerintah pusat dan daerah

menurut Undang-undang Dasar Negara Republik menurut Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Indonesia Tahun 1945. 3.8 Menganalisis 3.8 Menganalisis hubungan pemerintah hubungan pemerintah pusat dan daerah pusat dan daerah menurut menurut Undang-Undang Dasar Negara Undang Dasar Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun 1945

Tahun 1945

3.8.1

3.8.1 Mendeskripsikan desentralisasi atau otonomiMendeskripsikan desentralisasi atau otonomi daerah dalam konteks Negara Kesatuan Republik daerah dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Indonesia. 3.8.2

3.8.2 Mendeskripsikan kedudukan dan peranMendeskripsikan kedudukan dan peran pemerintah pusat.

pemerintah pusat. 3.8.3

3.8.3 Mendeskripsikan kedudukan dan peranMendeskripsikan kedudukan dan peran pemerintah daerah.

pemerintah daerah. 3.8.4

3.8.4 Mendeskripsikan kedudukan daerah khusus,Mendeskripsikan kedudukan daerah khusus, daerah istimewa, dan otonomi khusus. daerah istimewa, dan otonomi khusus. 3.8.5

3.8.5 Menganalisis hubungan struktural danMenganalisis hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah. fungsional pemerintah pusat dan daerah.

4.8

4.8 Menyaji Menyaji hasil hasil analisisanalisis tentang hubungan tentang hubungan pemerintah pusat dan pemerintah pusat dan pemerintah daerah pemerintah daerah setempat menurut setempat menurut Undang- Undang Undang- Undang Dasar Negara Republik Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Indonesia Tahun 1945

4.8.1

4.8.1 Menyajikan hasil analisis tentang hubunganMenyajikan hasil analisis tentang hubungan structural dan fungsional pemerintah pusat dan structural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah menurut Undang-undang Dasar Negara daerah menurut Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Republik Indonesia Tahun 1945. 4.8.2

4.8.2 Mengomunikasikan hasil analisis hubunganMengomunikasikan hasil analisis hubungan structural dan fungsional pemerintah pusat dan structural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah menurut Undang-undang Dasar Negara daerah menurut Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Republik Indonesia Tahun 1945.

C.

C. Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran 1.

1. Melalui kegiatan mengamati dan mengumpulkan informasi dari berbagaiMelalui kegiatan mengamati dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, peserta didik mampu mendeskripsikan konsep desentralisasi dan sumber, peserta didik mampu mendeskripsikan konsep desentralisasi dan otonomi daerah secara mandiri.

otonomi daerah secara mandiri. 2.

2. Melalui kegiatan mengamati dan mengumpulkan informasi dari berbagaiMelalui kegiatan mengamati dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, peserta didik mampu mendeskripsikan latar belakang pelaksanaan sumber, peserta didik mampu mendeskripsikan latar belakang pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia secara mandiri.

otonomi daerah di Indonesia secara mandiri. 3.

(4)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(5)

4.

4. Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu mendeskripsikan kedudukanMelalui diskusi kelompok, peserta didik mampu mendeskripsikan kedudukan daerah khusus, daerah istimewa dan otonomi khusus di

daerah khusus, daerah istimewa dan otonomi khusus di Indonesia.Indonesia. 5.

5. Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu menyaji hasil analisisMelalui diskusi kelompok, peserta didik mampu menyaji hasil analisis permasalahan otonomi daerah di Provinsi Riau menggunakan slide presentasi permasalahan otonomi daerah di Provinsi Riau menggunakan slide presentasi secara kreatif dan penuh percaya diri.

secara kreatif dan penuh percaya diri.

D.

D. Materi AjarMateri Ajar Otonomi Daerah Otonomi Daerah

Otonomi daerah dilaksanakan mengacu pada Pasal 18 Ayat (2) Undang-undang Dasar Otonomi daerah dilaksanakan mengacu pada Pasal 18 Ayat (2) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Berdasarkan ketentuan pasal 18 ayat 1 dan 2,Berdasarkan ketentuan pasal 18 ayat 1 dan 2, Negara Kesatuan Republik Indonesia dikenal adanya pemerintahan pusat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dikenal adanya pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah.

pemerintahan daerah.

Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dan mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tujuan Otonomi Daerah Tujuan Otonomi Daerah

a.

a. Mempercepat Peningkatan Kesejahteraan MasyarakatMempercepat Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat b.

b. Menjamin keadilan dan pemerataan pembangunan dan pelayanan publikMenjamin keadilan dan pemerataan pembangunan dan pelayanan publik c.

c. Menjamin pelaksanaan demokrasi di IndonesiaMenjamin pelaksanaan demokrasi di Indonesia

Asas Otonomi Daerah Asas Otonomi Daerah

1.

1. DesentralisasiDesentralisasi

Penyerahan sebagian wewenang dan tanggungjawab dari urusan pemerintah Penyerahan sebagian wewenang dan tanggungjawab dari urusan pemerintah pusat kepada

pusat kepada badan atau lembaga-lembaga badan atau lembaga-lembaga pemerintah daerah.pemerintah daerah. 2.

2. DekonsentrasiDekonsentrasi

Pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada daerah otonom sebagai Pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada daerah otonom sebagai wakil pemerintah atau perangkat pusat di daerah dalam kerangka negara wakil pemerintah atau perangkat pusat di daerah dalam kerangka negara kesatuan.

kesatuan. 3.

3. Tugas PembantuanTugas Pembantuan

Penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk melaksanakan Penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat atau dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota untuk melaksanakan atau dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi.

sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi.

Pengertian Desentralisasi Pengertian Desentralisasi

Desentralisasi berasal dari Bahasa Latin

Desentralisasi berasal dari Bahasa Latin dede yangyang berarti ‘lepas’ dan

berarti ‘lepas’ dan centerumcenterum yang berarti ‘pusat’.yang berarti ‘pusat’. Secara harfiah, desentralisasi berarti ‘terlepas dari Secara harfiah, desentralisasi berarti ‘terlepas dari pusat’.

pusat’.

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mendefinisikan desentralisasi Pemerintahan Daerah mendefinisikan desentralisasi sebagai penyerahan urusan pemerintahan oleh sebagai penyerahan urusan pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom pemerintah pusat kepada daerah otonom

(6)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(7)

Kelebihan Desentralisasi Kelebihan Desentralisasi

Kelebihan menerapkan sistem desentralisasi menurut Sarundajang adalah sebagai Kelebihan menerapkan sistem desentralisasi menurut Sarundajang adalah sebagai berikut (Bakhtiar, 2009).

berikut (Bakhtiar, 2009). a.

a. Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat.Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat. b.

b. Ketika menghadapi masalah yang amat mendesak dan membutuhkan tindakanKetika menghadapi masalah yang amat mendesak dan membutuhkan tindakan tepat, daerah tidak perlu menunggu instruksi dari

tepat, daerah tidak perlu menunggu instruksi dari pemerintah pusat.pemerintah pusat. c.

c. Dapat mengurangi birokrasi dalam arti yang buruk karena setiap keputusanDapat mengurangi birokrasi dalam arti yang buruk karena setiap keputusan dapat segera dilaksanakan.

dapat segera dilaksanakan. d.

d. Dalam sistem desentralisasi dapat diadakan pembedaan (diferensial) danDalam sistem desentralisasi dapat diadakan pembedaan (diferensial) dan pengkhususan (spesialisasi) yang berguna bagi kepentingan tertentu. Khususnya pengkhususan (spesialisasi) yang berguna bagi kepentingan tertentu. Khususnya desentralisasi territorial, dapat lebih mudah menyesuaikan diri dengan desentralisasi territorial, dapat lebih mudah menyesuaikan diri dengan kebutuhan/keperluan khusus daerah.

kebutuhan/keperluan khusus daerah. e.

e. Desentralisasi memungkinkan daerah menjadi semacam laboratorium yangDesentralisasi memungkinkan daerah menjadi semacam laboratorium yang dapat bermanfaat bagi seluruh negara.

dapat bermanfaat bagi seluruh negara. f.

f. Mengurangi kemungkinan kesewenang-wenangan pemerintah.Mengurangi kemungkinan kesewenang-wenangan pemerintah. g.

g. Dari segi psikologis, desentralisasi dapat lebih memberikan kewenanganDari segi psikologis, desentralisasi dapat lebih memberikan kewenangan memutuskan yang lebih besar bagi daerah.

memutuskan yang lebih besar bagi daerah. h.

h. Memperbaiki kualitas pelayanan karena lebih dekat dengan masyarakat yangMemperbaiki kualitas pelayanan karena lebih dekat dengan masyarakat yang dilayani.

dilayani.

Kelemahan Desentralisasi Kelemahan Desentralisasi

J. Kaho menyebutkan kelemahan desentralisasi sebagai berikut (Bakhtiar, 2009). J. Kaho menyebutkan kelemahan desentralisasi sebagai berikut (Bakhtiar, 2009).

a.

a. Besarnya organ-organ pemerintah menyebabkan struktur pemerintahanBesarnya organ-organ pemerintah menyebabkan struktur pemerintahan bertambah kompleks yang mempersulit koordinasi.

bertambah kompleks yang mempersulit koordinasi. b.

b. Keseimbangan dan keserasian antara bermacam-macam kepentingan dariKeseimbangan dan keserasian antara bermacam-macam kepentingan dari daerah dapat lebih mudah terganggu.

daerah dapat lebih mudah terganggu. c.

c. Khusus mengenai desentralisasi territorial, dapat mendorong timbulnyaKhusus mengenai desentralisasi territorial, dapat mendorong timbulnya daerahisme atau provinsialisme.

daerahisme atau provinsialisme. d.

d. Memerlukan biaya yang besar.Memerlukan biaya yang besar. e.

e. Sulit memperoleh keseragaman dan kesederhanaan.Sulit memperoleh keseragaman dan kesederhanaan.

Kedudukan dan peran pemerintah pusat. Kedudukan dan peran pemerintah pusat.

Penyelenggaran pemerintahan pusat dalam sistem Penyelenggaran pemerintahan pusat dalam sistem ketatanegaraan Indonesia adalah presiden dibantu ketatanegaraan Indonesia adalah presiden dibantu oleh wakil presiden dan menteri negara. Dalam oleh wakil presiden dan menteri negara. Dalam melaksanakan otonomi daerah, kebijakan yang melaksanakan otonomi daerah, kebijakan yang diambil dalam menyelenggarakan pemerintahan diambil dalam menyelenggarakan pemerintahan dilaksanakan melalui asas desentralisasi, tugas dilaksanakan melalui asas desentralisasi, tugas pembantuan dan dekonsentrasi sesuai peraturan pembantuan dan dekonsentrasi sesuai peraturan perundang-undangan.

perundang-undangan.

Urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan menjadi urusan pemerintah Urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan menjadi urusan pemerintah pusat yang bersifat absolute :

pusat yang bersifat absolute : 1.

1. Politik Luar NegeriPolitik Luar Negeri 2.

2. PertahananPertahanan 3.

(8)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(9)

Pemerintah pusat dalam pelaksanaan otonomi daerah, memiliki 3 (tiga) fungsi : Pemerintah pusat dalam pelaksanaan otonomi daerah, memiliki 3 (tiga) fungsi :

a.

a. Fungsi LayananFungsi Layanan (Servicing Function)(Servicing Function)

Fungsi pelayanan dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat Fungsi pelayanan dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cara tidak diskriminatif dan tidak memberatkan serta dengan kualitas yang dengan cara tidak diskriminatif dan tidak memberatkan serta dengan kualitas yang sama. Dalam pelaksanaan fungsi ini pemerintah tidak pilih kasih, melainkan semua sama. Dalam pelaksanaan fungsi ini pemerintah tidak pilih kasih, melainkan semua orang memiliki hak sama, yaitu hak untuk dilayaani, dihormati, diakui, diberi orang memiliki hak sama, yaitu hak untuk dilayaani, dihormati, diakui, diberi kesempatan (kepercayaan) dan sebagainya.

kesempatan (kepercayaan) dan sebagainya. b.

b. Fungsi PengaturanFungsi Pengaturan (Regulating Function)(Regulating Function)

Fungsi ini memberikan penekanan bahwa pengaturan tidak hanya kepada rakyat Fungsi ini memberikan penekanan bahwa pengaturan tidak hanya kepada rakyat tetapi kepada pemerintah sendiri. Artinya, dalam membuat kebijakan lebih dinamis tetapi kepada pemerintah sendiri. Artinya, dalam membuat kebijakan lebih dinamis yang mengatur kehidupan masyarakat dan sekaligus meminimalkan intervensi yang mengatur kehidupan masyarakat dan sekaligus meminimalkan intervensi negara dalam kehidupan masyarakat. Jadi, fungsi pemerintah adalah mengatur dan negara dalam kehidupan masyarakat. Jadi, fungsi pemerintah adalah mengatur dan memberikan perlindungan kepada masyarakat dalam menjalankan hidupnya memberikan perlindungan kepada masyarakat dalam menjalankan hidupnya sebagai warga negara.

sebagai warga negara.

Ada enam fungsi pengaturan yang dimiliki pemerintah, diantaranya : Ada enam fungsi pengaturan yang dimiliki pemerintah, diantaranya : 1.

1. Menyediakan infrastruktur ekonomiMenyediakan infrastruktur ekonomi 2.

2. Menyediakan barang dan jasa kolektifMenyediakan barang dan jasa kolektif 3.

3. Menjembatani konflik dalam masyarakatMenjembatani konflik dalam masyarakat 4.

4. Menjaga kompetisiMenjaga kompetisi 5.

5. Menjamin akses minimal setiap individu kepada barang dan jasaMenjamin akses minimal setiap individu kepada barang dan jasa 6.

6. Menjaga stabilitas ekonomiMenjaga stabilitas ekonomi c.

c. Fungsi PemberdayaanFungsi Pemberdayaan

Fungsi ini dijalankan pemerintah dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Fungsi ini dijalankan pemerintah dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Masyarakat tahu, menyadari diri, dan mampu memilih alternatif yang baik untuk Masyarakat tahu, menyadari diri, dan mampu memilih alternatif yang baik untuk mengatasi atau menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Pemerintah dalam mengatasi atau menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Pemerintah dalam fungsi ini hanya sebagai fasilitator dan motivator untuk membantu masyarakat fungsi ini hanya sebagai fasilitator dan motivator untuk membantu masyarakat menemukan jalan keluar dalam menghadapi setiap persoalan hidup.

menemukan jalan keluar dalam menghadapi setiap persoalan hidup.

Kedudukan dan peran pemerintah daerah. Kedudukan dan peran pemerintah daerah.

Indonesia adalah sebuah negara yang wilayahnya Indonesia adalah sebuah negara yang wilayahnya terbagi atas daerah-daerah provinsi. Daerah terbagi atas daerah-daerah provinsi. Daerah provinsi tersebut terdiri atas daerah kabupaten provinsi tersebut terdiri atas daerah kabupaten dan kota. Setiap daerah provinsi, daerah dan kota. Setiap daerah provinsi, daerah kabupaten, dan daerah kota mempunyai kabupaten, dan daerah kota mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang.

undang-undang.

Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kesatuan Republik Indonesia.

Gubernur karena jabatannya berkedudukan sebagai wakil pemerintah pusat di wilayah Gubernur karena jabatannya berkedudukan sebagai wakil pemerintah pusat di wilayah provinsi yang bersangkutan. Artinya, gubernur menjembatani dan memperpendek provinsi yang bersangkutan. Artinya, gubernur menjembatani dan memperpendek rentang kendali pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah termasuk dalam pembinaan rentang kendali pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah termasuk dalam pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan pada pemerintahan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan pada pemerintahan

(10)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(11)

Dalam hal pembagian urusan pemerintahan, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Dalam hal pembagian urusan pemerintahan, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa pemerintahan daerah tentang Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan menjadi urusan pemerintah pusat. pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan menjadi urusan pemerintah pusat.

Daerah Khusus, Daerah Instimewa dan Otonomi Khusus Daerah Khusus, Daerah Instimewa dan Otonomi Khusus

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 18 B Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 18 B Ayat (1) menyatakan negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah menyatakan negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan Undang-undang. yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan Undang-undang. Undang-Undang yang dimaksud adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Undang-Undang yang dimaksud adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Adapun yang dimaksud dengan satuan-satuan tentang Pemerintahan Daerah. Adapun yang dimaksud dengan satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus adalah daerah yang diberi otonomi khusus, pemerintahan daerah yang bersifat khusus adalah daerah yang diberi otonomi khusus, yaitu Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Provinsi Papua. Adapun daerah istimewa yaitu Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Provinsi Papua. Adapun daerah istimewa adalah Daerah Istimewa Aceh (Nanggroe Aceh Darussalam) dan Daerah Istimewa adalah Daerah Istimewa Aceh (Nanggroe Aceh Darussalam) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Yogyakarta (DIY).

Hubungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah menurut Undang-undang Dasar Hubungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah menurut Undang-undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945.

Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945. 1.

1. Hubungan Struktural Pemerintah Pusat dan DaerahHubungan Struktural Pemerintah Pusat dan Daerah

Dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia terdapat dua cara yang dapat Dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia terdapat dua cara yang dapat menghubungkan antara pemerintah pusat dan pemeritah daerah.

menghubungkan antara pemerintah pusat dan pemeritah daerah. a.

a. Sentralisasi, yakni segala urusan, fungsi, Sentralisasi, yakni segala urusan, fungsi, tugas, dan wewenang penyelenggaraantugas, dan wewenang penyelenggaraan pemerintahan ada pada pemerintah pusat yang pelaksanaannya dilakukan pemerintahan ada pada pemerintah pusat yang pelaksanaannya dilakukan secara dekonsentrasi.

secara dekonsentrasi. b.

b. Desentralisasi, yakni segala urusan, tugas, dan wewenang pemerintahanDesentralisasi, yakni segala urusan, tugas, dan wewenang pemerintahan diserahkan seluas-luasnya kepada pemerintah daerah.

diserahkan seluas-luasnya kepada pemerintah daerah.

2.

2. Hubungan Fungsional Pemerintah Pusat dan DaerahHubungan Fungsional Pemerintah Pusat dan Daerah

Fungsi pemerintah pusat dan daerah adalah sebagai pelayan, pengatur, dan Fungsi pemerintah pusat dan daerah adalah sebagai pelayan, pengatur, dan pemberdaya masyarakat. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemberdaya masyarakat. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan pemerintahan daerah terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan pemerintahan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh semua daerah. Sedangkan urusan pemerintahan pilihan adalah urusan semua daerah. Sedangkan urusan pemerintahan pilihan adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh daerah sesuai dengan potensi yang pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki daerah. Urusan pemerintah wajib yang diselenggaraan oleh pemerintah dimiliki daerah. Urusan pemerintah wajib yang diselenggaraan oleh pemerintah daerah terbagi menjadi urusan pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan daerah terbagi menjadi urusan pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar dan yang tidak berkaitan

dasar dan yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar.dengan pelayanan dasar.

Pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki Pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan dengan pemerintah pusat dan dengan pemerintahan daerah lainnya. hubungan dengan pemerintah pusat dan dengan pemerintahan daerah lainnya. Hubungan tersebut meliputi hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum, Hubungan tersebut meliputi hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya l

pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya l ainnya.ainnya.

E.

(12)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(13)

Cancel Anytime.

Pertemuan 12 Pertemuan 12

1.

1. Pendekatan Pendekatan : : SaintifikSaintifik 2.

2. Model Model Pembelajaran Pembelajaran : : Discovery Discovery LearningLearning 3.

3. Metode Metode : : Diskusi Diskusi dan dan tanya tanya jawabjawab

Pertemuan 13 Pertemuan 13

1.

1. Pendekatan Pendekatan : : SaintifikSaintifik 2.

2. Model Model Pembelajaran Pembelajaran : : Discovery Discovery LearningLearning 3.

3. Metode Metode : : Diskusi Diskusi dan dan tanya tanya jawabjawab

Pertemuan 14 Pertemuan 14

1.

1. Pendekatan Pendekatan : : SaintifikSaintifik 2.

2. Model Model Pembelajaran Pembelajaran : : Problem Problem Based Based Learning Learning (PBL)(PBL) 3.

3. Metode Metode : : Diskusi Diskusi dan dan tanya tanya jawabjawab

F.

F. Media PembelajaranMedia Pembelajaran 1.

1. Video desentralisasi dan otonomi daerah; pilihan terbaik di unduh dari chanelVideo desentralisasi dan otonomi daerah; pilihan terbaik di unduh dari chanel youtube https://www.youtube.com/watch?v=CGiTRcFxBmg&t=6s

youtube https://www.youtube.com/watch?v=CGiTRcFxBmg&t=6s 2.

2. Slide presentasi otonomi daerah, kedudukan pemerintah pusat dan daerah,Slide presentasi otonomi daerah, kedudukan pemerintah pusat dan daerah, daerah khusus, daerah istimewa dan otonomi khusus, hubungan structural daerah khusus, daerah istimewa dan otonomi khusus, hubungan structural dandan fungsional pemerintah pusat dan daerah

fungsional pemerintah pusat dan daerah 3.

3. Artikel otonomi daerah di Provinsi RiauArtikel otonomi daerah di Provinsi Riau

1.

1. Sumber BelajarSumber Belajar 1.

1. Tolib, Nuryadi. (2016).Tolib, Nuryadi. (2016). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.Jakarta:Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2.

2. Modul PPKN Kompetensi Dasar Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah.Modul PPKN Kompetensi Dasar Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah. 3.

3. Artikel dan jurnal otonomi daerah.Artikel dan jurnal otonomi daerah.

2.

2. Kegiatan PembelajaranKegiatan Pembelajaran Pertemuan 11

Pertemuan 11

PETUNJUK KERJA PETUNJUK KERJA 1.

1. Silahkan Ananda kerjakan tugas sesuai kelompok yang sudah dibentuk atauSilahkan Ananda kerjakan tugas sesuai kelompok yang sudah dibentuk atau ditetapkan sebelumnya.

ditetapkan sebelumnya. 2.

(14)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Tugas Kelompok!

Tugas Kelompok!

Tujuan utama otonomi daerah di Indonesia adalah untuk mempercepat peningkatan Tujuan utama otonomi daerah di Indonesia adalah untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat, menjamin keadilan dan pemerataan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat, menjamin keadilan dan pemerataan pembangunan serta menjamin terlaksananya demokrasi di Indonesia. Namun faktanya, banyak daerah menjamin terlaksananya demokrasi di Indonesia. Namun faktanya, banyak daerah otonom dianggap gagal dalam melaksanakan otonomi daerah dan lebih banyak otonom dianggap gagal dalam melaksanakan otonomi daerah dan lebih banyak bergantung dari pemerintah pusat. Akibatnya otonomi daerah gagal membuat bergantung dari pemerintah pusat. Akibatnya otonomi daerah gagal membuat daerah tersebut berkembang dan justru terancam bangkrut.

daerah tersebut berkembang dan justru terancam bangkrut.

Selain itu, semenjak otonomi daerah dilaksanakan di Indonesia, banyak kepala Selain itu, semenjak otonomi daerah dilaksanakan di Indonesia, banyak kepala daerah yang terjerat kasus korupsi. Hingga pertengah tahun 2018, Komisi daerah yang terjerat kasus korupsi. Hingga pertengah tahun 2018, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat sebanyak 95 kepala daerah di Indonesia Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat sebanyak 95 kepala daerah di Indonesia terjerat korupsi.

terjerat korupsi.

Bagaimana pandangan Ananda terhadap dua persoalan dalam pelaksanaan otonomi Bagaimana pandangan Ananda terhadap dua persoalan dalam pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia tersebut. Bagaimana dampaknya bagi masyarakat? Berikanlah daerah di Indonesia tersebut. Bagaimana dampaknya bagi masyarakat? Berikanlah argumentasi yang tepat, jika perlu di ikuti dengan data.

argumentasi yang tepat, jika perlu di ikuti dengan data.

……… ……….………. ……… ……….………. ……… ……….………. ……… ……….………. ……… ……….………. ……… ……….…………. ……… ……….………. ……… ……….………. ……… ……….………. ……… ……….………. ……… ……….………. ……… ……….………. ……… ……….………. ……… ……….………. ……… ……….………. ……… ……….………. ……… ……….………. ……… ……….………. ……… ……….……….

(15)

Cancel Anytime. Pertemuan 12 Pertemuan 12 PETUNJUK KERJA PETUNJUK KERJA 1.

1. Silahkan Ananda kerjakan tugas sesuai kelompok yang sudah dibentuk atauSilahkan Ananda kerjakan tugas sesuai kelompok yang sudah dibentuk atau ditetapkan sebelumnya.

ditetapkan sebelumnya. 2.

2. Ananda diperkenankan untuk mencari sumber informasi lain untukAnanda diperkenankan untuk mencari sumber informasi lain untuk menyelesaikan tugas, baik melalui buku maupun internet.

menyelesaikan tugas, baik melalui buku maupun internet. 3.

3. Bila Ananda mengalami kesulitan silahkan bertanya dengan guru.Bila Ananda mengalami kesulitan silahkan bertanya dengan guru. 4.

4. Waktu penyelesaian tugas diberikan selama 30 Waktu penyelesaian tugas diberikan selama 30 menit.menit. 5.

5. Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Tugas Kelompok!

Tugas Kelompok!

Tujuan utama otonomi daerah di Indonesia adalah untuk mempercepat peningkatan Tujuan utama otonomi daerah di Indonesia adalah untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat, menjamin keadilan dan

kesejahteraan masyarakat, menjamin keadilan dan pemerataan pembangunan sertapemerataan pembangunan serta menjamin terlaksananya demokrasi di Indonesia. Namun faktanya, banyak daerah menjamin terlaksananya demokrasi di Indonesia. Namun faktanya, banyak daerah otonom dianggap gagal dalam melaksanakan otonomi daerah dan lebih banyak otonom dianggap gagal dalam melaksanakan otonomi daerah dan lebih banyak bergantung dari pemerintah pusat. Akibatnya otonomi daerah gagal membuat bergantung dari pemerintah pusat. Akibatnya otonomi daerah gagal membuat daerah tersebut berkembang dan justru terancam bangkrut.

daerah tersebut berkembang dan justru terancam bangkrut.

Selain itu, semenjak otonomi daerah dilaksanakan di Indonesia, banyak kepala Selain itu, semenjak otonomi daerah dilaksanakan di Indonesia, banyak kepala daerah yang terjerat kasus korupsi. Hingga pertengah tahun 2018, Komisi daerah yang terjerat kasus korupsi. Hingga pertengah tahun 2018, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat sebanyak 95 kepala daerah di Indonesia Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat sebanyak 95 kepala daerah di Indonesia terjerat korupsi.

terjerat korupsi.

Bagaimana pandangan Ananda terhadap dua persoalan dalam pelaksanaan otonomi Bagaimana pandangan Ananda terhadap dua persoalan dalam pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia tersebut. Bagaimana dampaknya bagi masyarakat? Berikanlah daerah di Indonesia tersebut. Bagaimana dampaknya bagi masyarakat? Berikanlah argumentasi yang tepat, jika perlu di ikuti dengan data.

argumentasi yang tepat, jika perlu di ikuti dengan data.

……… ……….………. ……… ……….………. ……… ……….………. ……… ……….………. ……… ……….………. ……… ……….………. ……… ……….……….

Referensi

Dokumen terkait

Tanda positif (+) ini dapat diartikan meningkatnya atau menurunnya dalam satu variabel, maka diikuti oleh meningkatnya atau menurunnya variabel lainnya, oleh karena itu,

Coca Cola Bottling Indonesia Central Java menggunakan banyak peralatan serta mesin-mesin modern seperti pada perusahaan-perusahaan modern lainnya.Salah satunya adalah

Maka dari itu penulis berkeinginan membuat sebuah search engine Java yang dapat mempermudah belajar siswa dalam memahami dan mencerna bahasa java yang

Selain itu, perusahaan juga akan menambah kapasitas produksi pabrik obat resep di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat dengan men- datangkan mesin baru seniali Rp 100

Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa LKPD IPA Modified Free Inquiry untuk Menumbuhkan Kesadaran Peduli Lingkungan akibat Penambangan Pasir Di

Menurut Arikunto (2008: 16) dalam penelitian secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan

Proposal utama dari disertasi ini adalah melihat manusia sebagai bagian dari komunitas ciptaan dalam hubungan-hubungannya dengan Allah pencipta merupakan cara yang sangat

Dapat disimpulkan bahwa secara bersama - sama variabel umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, masa kerja, dan premi berpengaruh terhadap produktivitas karyawan