• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TEORI PENUNJANG. Untuk menunjang laporan Kerja Praktik ini dibutuhkan beberapa teori-teori penunjang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TEORI PENUNJANG. Untuk menunjang laporan Kerja Praktik ini dibutuhkan beberapa teori-teori penunjang"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

TEORI PENUNJANG

Untuk menunjang laporan Kerja Praktik ini dibutuhkan beberapa teori-teori penunjang sebagai referensi praktikan untuk membuat sebuah perancangan dari proyek yang diberikan perusahaan. Teori-teori penunjang yang digunakan yaitu:

3.1 Web Design

Web Design adalah jenis desain grafis yang ditujukan untuk pengembangan dan styling obyek lingkungan informasi Internet untuk menyediakan dengan fitur konsumen high-end dan kualitas estetika. Definisi yang ditawarkan memisahkan desain web dari pemrograman web, menekankan fitur fungsional dari sebuah situs web, serta desain posisi web sebagai semacam desain grafis.

a. Fungsi

Sebelum men-design , sebaiknya kita mngetahui dan memahami beberapa fungsi situs web agar design yang dibuat sesuai dengan fungsi situs web.Secara umum fungsi situs web adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Komunikasi

Situs web tang berfungsi sebagai komunikasi pada umumnya adalah web dinamis.Karena dibuat menggunakan pemrograman web(server side) maka dilengkapi dengan fasilitas yang memberikan fungsi-fungsi komunikasi seperti web mail ,formanthec,chatting,forum dll.

(2)

2. Fungsi Informasi

Menekankan pada kualitas konten,karena tujuan situs mnyampaikan isi Sebaiknya berisi teks dan grafik.Fasilitas yang memberikan fungsi informasi,news,file,company,library,prefences, dll.

3. Fungsi Entertainment

Sebagai sarana hiburan/penggunaan animasi gambar dan element bergerak dapatmeningkatkan mutu persentasi design,meski tetap harus mempertimbangkan kecepatandownloadnya.Contoh fungsi Entertaiment: game online,film online,music online, dll.

4. Fungsi Transaksi

Situs web dapat dijadikan transaksi bisnis baik barang jasa,dll. situs web menghubungkanperusahaan konsumen dan komunitas tertentu melalui sarana elektronik.Pembayarannyabisa memudahkan kartu kredit,transfer atauupun membayar langsung.

3.2 Pengertian Desain Grafis

Kata grafis mengacu pada pengertian suatu gambar. Kata “desain grafis” diartikan sebagai: “generic them for the activity of combining typography, illustration, photography and printing for purposes of persuasion, information, or instruction”.(1) Desain Grafis adalah proses merancang gambar atau bentuk-bentuk visual dwi-matra (dua dimensi) untuk kepentingan proses komunikasi yang fungsional dan efektif. Tiga fungsi utama desain grafis adalah fungsi persuasi, fungsi informasi dan fungsi instruksi.

(3)

Secara garis besar ada tiga elemen dasar dalam desain grafis: a. Ilustrasi

b. Fotografi

c. Tipografi (headline, sub-headline dan body copy).

Istilah “seni grafis” dan “desain grafis”, sebagaimana telah disinggung di awal tulisan, memang sulit dibedakan. Secara sederhana memang dapat dibedakan sebagai berikut:

seni grafis berkaitan dengan media ekspresi pikiran dan perasaan seorang seniman dengan menggunakan teknik cetak. Sedangkan desain grafis berkaitan dengan media komunikasi yang dirancang seorang pendesain untuk menyampikan pesan dari klien kepada kelompok sasaran tertentu.Dalam praktiknya, seni (yang sering diartikan sebagai sarana untuk mengungkap rasa keindahan) dan desain (sarana komunikasi yang fungsional) sering berbaur.Bila dilihat dari sejarahnya, produk-produk yang kini dikatagorikan sebagai sebuah desain pada awalnya memang dikerjakan oleh seniman. Awal mula desain adalah seni.Seni adalah keahlian estetis dan kreatif yang dimiliki orang-orang khusus yang (dianggap) serba bisa.Seni adalah segala sesuatu hasil karya yang berhubungan dengan estetika dalam berbagai tafsirannya, tanpa harus menjadi fungsional. Esensi seni adalah pada upaya mengungkapkan atau mengepresikan pikiran (sadar hingga bawah sadar) dan perasaan (keindahan dan ketidak-indahan) dari pembuat/senimannya (Adityawan, 2010 : 24).

A. Warna

Teori Warna ini membahas Teori Brewster yang pertama kali dikemukakan pada tahun 1831.Teori Warna – Teori Warna ini menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad.

(4)

1. Pembagian Warna Warna Primer

Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning.Warna primer menurut teori warna pigmen dari Brewster adalah warna-warna dasar.Warna-warna lain dibentuk dari kombinasi warna-warna primer.Pada awalnya, manusia mengira bahwa warna primer tersusun atas warna Merah, Kuning, dan Hijau. Namun dalam penelitian lebih lanjut, dikatakan tiga warna primer adalah:

1. Merah (seperti darah) 2. Biru (seperti langit atau laut) 3. Kuning (seperti kuning telur)

B. Landasan biologis

Pada dasarnya warna primer adalah bukan milik cahaya, tapi lebih merupakan konsep biologis, yang didasarkan pada respon fisiologis mata manusia terhadap cahaya.Secara fundamental, cahaya adalah spektrum berkesinambungan dari panjang gelombang, yang berarti bahwa terdapat jumlah warna yang tak terhingga.Akan tetapi, mata manusia normalnya hanya memiliki tiga jenis alat penerima/reseptor yang disebut dengan sel kerucut (yang berada di retina).Ini yang merespon panjang gelombang cahaya tertentu. Manusia serta spesies lain yang memiliki tiga macam reseptor warna disebut makhluk trichromat.

Spesies yang dikenal sebagai tetrachromat, dengan empat reseptor warna menggunakan empat warna primer. Manusia hanya dapat melihat sampai dengan 400 nanometer, warna violet, sedangkan makhluk tetrachromat dapat melihat warna ultraviolet sampai dengan 300 nanometer, warna primer keempat ini kemungkinan bertempat di panjang gelombang yang lebih rendah dan kemungkinan adalah warna magenta spektral murni lebih dari sekedar magenta

(5)

yang kita lihat sebagai campuran dari merah dan biru. Banyak dari jenis burung dan binatang marsupial merupakan makhluk tetrachromat.

C. Warna primer additive

Alat/media yang menggabungkan pancaran cahaya untuk menciptakan sensasi warna menggunakan sistem warna additif.Televisi adalah yang paling umum.Warna primer additif adalah merah, hijau dan biru.Campuran warna cahaya merah dan hijau, menghasilkan nuansa warna kuning atau orange.Campuran hijau dan biru menghasilkan nuansa cyan, sedangkan campuran merah dan biru menhasilkan nuansa ungu dan magenta.Campuran dengan proporsi seimbang dari warna additif primer menghasilkan nuansa warna kelabu; jika ketiga warna ini disaturasikan penuh, maka hasilnya adalah warna putih.Ruang warna/model warna yang dihasilkan disebut dengan RGB (red, green, blue).RGB didapatkan dari mengurai cahaya.

D. Warna primer subtraktif

Media yang menggunakan pantulan cahaya untuk untuk menghasilkan warna memakai metode campuran warna subtraktif.

E. Tradisional

Merah, Kuning, Biru / RYB (red, yellow, blue) merupakan rangkaian sejarah dari warna primer subtraktif.Khususnya digunakan dalam seni rupa (seni lukis). Ruang warna RYB membentuk triad warna primer dalam sebuah lingkaran warna standar; juga warna sekunder: violet, orange/jingga dan hijau. Triad warna tersusun dari 3 warna yang ekuidistan (berjarak sama) dalam sebuah lingkaran warna.

Pemakaian warna merah, biru, kuning sebagai warna primer menghasilkan gamut (rentang warna) yang relatif sempit/kecil, di mana, beberapa warna tidak bisa dicapai dengan campuran tersebut.Karena alasan itu, percetakan warna modern menggunakan campuran warna magenta, kuning, cyan.

(6)

F. CMYK

Dalam industri percetakan, untuk menghasilkan warna bervariasi, diterapkan pemakaian warna primer subtraktif: magenta, kuning dan cyan dalam ukuran yang bermacam-macam. CMYK didapatkan dari mengurai tinta.

G. Campuran warna subtraktif

Campuran kuning dan cyan menghasilkan nuansa warna hijau; campuran kuning dengan magenta menghasilkan nuansa warna merah, sedangkan campuran magenta dengan cyan menghasilkan nuansa biru. Dalam teori, campuran tiga pigmen ini dalam ukuran yang seimbang akan menghasilkan nuansa warna kelabu, dan akan menjadi hitam jika ketiganya disaturasikan secara penuh, tetapi dalam praktek hasilnya cenderung menjadi warna kotor kecoklatan.

Oleh karena itu, seringkali dipakai warna keempat, yaitu hitam, sebagai tambahan dari cyan, magenta dan kuning.Ruang warna yang dihasilkan lantas disebut dengan CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black). Hitam disebut dengan ”K” (key) dari istilah ”key plate” dalam percetakan (plat cetak yang menciptakan detail artistik pada gambar, biasanya menggunakan warna tinta hitam).

H. Warna Sekunder

Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1.Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.

I. Warna Tersier

Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder.Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.

(7)

J. Warna netral

Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam.

K. Warna panas dan dingin

Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok warna panas dan warna dingin. Warna panas dimulai dari kuning kehijauan hingga merah.Sementara warna dingin dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau.

Warna panas akan menghasilkan sensasi panas dan dekat. Sementara warna dingin sebaliknya.Suatu karya seni disebut memiliki komposisi warna harmonis jika warnawarna yang terdapat di dalamnya menghasilkan efek hangat-sedang.

L. Hubungan antar warna Kontras komplementer

Adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180°) di lingkaran warna.Dua warna dengan posisi kontras komplementer menghasilkan hubungan kontras paling kuat.Misalnya jingga dengan biru.

M. Kontras split komplemen

Adalah dua warna yang saling agak berseberangan (memiliki sudut mendekati 180°). Misalnya Jingga memiliki hubungan split komplemen dengan hijau kebiruan. Kontras triad komplementer Adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan sudut 60°.

(8)

N. Kontras Tetrad Komplementer

Disebut juga dengan double komplementer.Adalah empat warna yang membentuk bangun segi empat (dengan sudut 90°).2

O. Psikologi Warna

Disekeliling kita penuh dengan warna.Oleh karena itu warna sangat mempengaruhi psikologi manusia.

1. Merah

Melambangkan: Perjuangan, nafsu, aktif, agresif, dominan, kemauan, keras, persaingan, keberanian, energy, kehangatan, cinta dan bahaya.

2. Biru

Melambangkan: Ketenagan, kepercayaan, keamanan, teknologi, kebersihan dan keteraturan.

3. Hijau

Melambangkan: Alami, sehat, keinginan, keberuntungan, kebanggaan, kekerasan, kebanggaan, kekerasan hati dan berkuasa.

4. Kuning

Melambangkan: Optimisme, harapan tidak jujur, berubah-ubah, gembira dan santai.

5. Ungu atau Jingga

Melambangkan: Spiritual, misteri, kebangsawan, sombong, kasar dan keangkuhan.

6. Oren

Melambangkan: Energi, semangat, segar, keseimbangan, ceria, dan hangat.

2

Menurut link sumber: Lizard Wijanarko dalam http://www.ahlidesain.com/teori-warna.html, diunduh pada tanggal 12 Januari 2014.

(9)

7. Coklat

Melambangkan: Tanah atau bumi, kenyamanan, daya tahan, suka merebut, tidak suka memberi hati, kurang toleran, pesimis terhadap kesejahteraan dan kebahagian masa depan.

8. Abu abu

Melambangkan: Intelek, futuristik, milenium, sederhana dan sedih. 9. Putih

Melambangkan: Suci, bersih, tepat, dan tidak bersalah. 10. Hitam

Melambangkan: Power, jahat, canggih, kematian, misteri, ketakutan, sedih, dan anggun.3

3.3 Tipografi

Tipografi merupakan unsur penting dalam layout.Tipografi sebaiknya tidak dipahami sebatas memilih jenis huruf.Tipografi adalah soal mengorganisasikan huruf.Pengorganisasian tersebut tak sebatas memilih jenis huruf yang cocok untuk headline, subheadline, body text, caption, dll. Pengorganisasian di sini meliputi pengaturan jarak antar baris, antar huruf, antar kata, spasi, termasuk memastikan bentuk/anatomi huruf yang sebaiknya memiliki perbedaan dengan angka (misalkan huruf i kapital sebaiknya tidak sama dengan angka 1). Pemilihan jenis huruf juga dengan memerhatikan kelengkapan seri huruf seperti regular, bold, bold italic, italic.Tipografi pun termasuk ke dalam prinsip konstanta dan variabel. Misalkan, body textsurat kabar atau jurnal umumnya merupakan konstanta, baik jenis maupun ukuran. Sedangkan untuk headline selain memiliki konstanta pada jenis huruf biasanya memiliki variabel ukuran dengan

3

(10)

alasan pertimbangan keseimbangan ruang. Disamping itu, body text yang konstan berkaitan dengan hitungan jumlah karakter yang telah disesuaikan dengan kebutuhan ruang/kolom.4

3.4 Layout

Layout, layout bukan hanya sebatas menata letak material-material (content) suatu halaman media.Akan tetapi layout itu adalah tentang bagaimana mengorganisasikan ruang.Pemahaman tentang ruang inilah yang kurang disadari oleh beberapa desainer.Ruang-ruang tersebut berbeda sifat dan jenisnya untuk tiap media.Ada desainer.Ruang-ruang formal, ada desainer.Ruang-ruang informal.Ada ruang statik, ada pula ruang dinamik. Jika layout adalah tentang bagaimana desainer mengorganisasikan ruang, hal tersebut didahului dengan memelajari semua content dalam ruang tersebut. Pendek kata, sebelum melayout sebaiknya desainer memelajari apa yang akan dilayout. Desainer sebaiknya memahami content, dalam hal ini ya membaca content tersebut.Layout adalah tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya. Definisi layout dalam perkembangannya sudah sangat meluas dan melebur dengan definisi desain itu sendiri, sehingga banyak orang mengatakan me-layout itu sama dengan mendisain.

- Prinsip-prinsip Layout

Prinsip layout antara lain urutan, penekanan, keseimbangan, kesatuan, dan konsistensi. Urutan menunjuk pada aliran membaca.Penekanan menunjuk pada objek-objek penting dalam urutan pembacaan.Keseimbangan menunjuk pada pembagian berat ruang, termasuk ruang isi dan kosong (ruang sela).Kesatuan menunjuk pada usaha menciptakan kesatuan objek, termasuk ruang secara keseluruhan.Konsistensi menunjuk pada kontrol estetik tampilan keseluruhan.Konsistensi kian terasa pada penerbitan berkala.Konsistensi selain sebagai kontrol estetik terutama berguna bagi koordinasi keseluruhan material yang dilayout.Disamping lima

4

(11)

prinsip di atas, terdapat dua prinsip lagi yang penting terutama untuk layout penerbitan berkala. Dua prinsip tersebut yaitu konstanta dan variabel.“Konstanta adalah elemen-elemen yang konstan, elemen yang selalu dipertahankan… sedangkan variabel adalah elemen-elemen yang berubah.”5Konstanta dan variabel memperjelas prinsip konsistensi.Penerapan konstanta dan variabel yang konsisten bisa dipahami sebagai gaya selingkung sebuah penerbitan. Dalam pemahaman yang demikian gaya selingkung tidak sebatas tata bahasa, namun juga tata visual.

3.5 Website

Sebuah situs dirancang dengan menggunakan banyak komponen. Komponen dasar dari semuanya adalah HTML, standar penulisan halaman web. Namun untuk menghasilkan situs yang interaktif dan menarik, HTML saja tidak cukup. Maka digunakanlah Javascript, CSS, ColdFusion, dan yang sejenis. Namun teknologi saja tidak cukup untuk membuat sebuah situs. Aspek psikologis dari suatu site harus juga diperhitungkan agar pengguna dapat secara optimal memanfaatkan informasi yang disajikan. Aspek psikologis ini mencakup skema warna yang tidak membuat lelah, konsistensi tampilan yang memudahkan pengguna mencari link-link navigasi, dan letak isi yang tidak terlalu membingungkan, dan mudah dibaca5.

a. Hypertext Markup Language (HTML)

HTML adalah bahasa Markup (pemberian tanda), yang menentukan bagaimana struktur suatu dokumen tekstual, dengan menggunakan tanda-tanda (tags). Selain itu HTML memberikan kemampuan untuk menyertakan hypertext atau teks yang aktif, dalam arti teks tersebut bisa menghubungkan dengan dokumen lain.

b. Tag, Elemen, dan Attribut

Tag menspesifikasi elemen-elemen struktural dalam suatu dokumen. Tag dimulai dengan ‘<‘ dan diakhiri dengan ‘>’, kata pertama di dalam kurung itu adalah nama tag,

(12)

kata-kata lain adalah attribut tag tersebut. Jadi, sebuh tag adalah item dasar, dan attribut menambahkan detil pada sebuah tag.

Sebuah elemen terdiri atas 3 bagian: tag awal, isi, dan tag akhir. Tag akhir digunakan untuk menandai selesainya pengaruh tag awal pada teks. Tag, atribut, dan element tidak case-sensitive, jadi dapat ditulis dalam huruf kapital atau tidak. Namun biasanya digunakan kombinasi keduanya untuk mempermudah pembacaan.

c. Struktur Dokumen

Sebuah dokumen HTML terdiri atas dua bagian utama: Head (kepala) dan Body (badan). Jadi struktur dasar dokumen HTML seperti:

<HTML>

<HEAD> . . . </HEAD>

<BODY> . . . </BODY>

</HTML>

Bagian Head memberikan informasi mengenai dokumen tersebut. Elemen HEAD yang utama adalah tag <TITLE> yang mendefinisikan judul dokumen. Elemen lain adalah tag <META>, yang mendeskripsikan dokumen untuk search engine.

d. Header

Tiap bagian dari dokumen selayaknya diberi judul, ini disebut header. Ada 6 jenis header: H1, H2, H3, H4, H5, H6. H1 adalah header terbesar, dan H6 yang terkecil. Tag ini dibuat untuk menspesifikasikan judul-judul tiap seksi, tetapi sering disalah gunakan untuk formatting font.

(13)

e. Link (anchor)

Tag yang memungkinkan adanya hypertext yang me-link ke dokumen lain adalah tag anchor atau: <A>. Attribut utama dari tag ini adalah HREF yang menunjukkan alamat link yang dituju.

Isi dari tag ini dapat berupa teks, ataupun gambar; kalau di-click, akan membawa pengguna ke dokumen lain.

f. Gambar

HTML memberikan kemungkinan untuk menyertakan gambar, dengan menggunakan tag <IMG>, atribut utama dari tag ini adalah src, yang menyatakan lokasi file gambar yang akan ditampilkan. Atribut width dan height juga sebaiknya digunakan untuk menspesifikasikan ukuran gambar.

g. Style Karakter

Teks yang ditampilkan di browser juga dapat ditentukan tampilannya dengan menggunakan tag-tag <em>, <strong>, atau <bold> yang akan menebalkan fontase, tag <I> akan memiringkan teks, dan <U> akan menggaris bawahi teks. Cara lain untuk mengganti karakter teks adalah menggunakan tag <FONT> yang bisa memiliki atribut: align, size, dan color, yang mendefinisikan ukuran, warna, dan penempatan teks.

h. Paragraf dan Baris baru

Karena HTML mengabaikan spasi dan line break, maka ada tag <BR>, untuk memulai baris baru, dan ada tag <P> yang menyebabkan terjadinya paragraf baru.

i. List / Daftar

HTML memungkinkan perancang website membuat daftar. Disediakan 3 jenis daftar: ordered (berurut), unordered (tidak berurut), dan definition (pemberian definisi). Ordered list memberikan daftar yang diberi indeks nomor.

(14)

Unordered list mendaftar item dengan menggunakan bullet. Definition list memungkinkan perancang website memberikan definisi / penje lasan pada suatu daftar kata.

j. Tabel

HTML membentuk tabel dengan cara mendefinisikan baris-baris (dengan tag <TR> ), dan tiap barisnya memiliki cell-cell (didefinisikan dengan <TD> ). Tag <TD> dapat diganti dengan <TH> jika data tersebut merupakan header dari tabel tersebut. Atribut dari tag <TABLE>, antara lain: bgcolor (warna latar), border (tebal bingkai), dan cellpadding(jarak antara isi data dan pinggiran tabel).

Contoh HTML yang medefinisikan tabel:

<TABLE border=2 cellpadding=8 bgcolor=white>

<TR><TH> kolom1 </TH><TD> kolom2 </TD><TD> kolom3 </TD> </TR>

<TR><TH> baris2 </TH><TD> kolom2 </TD><TD> kolom3 </TD> </TR>

<TR><TH >baris3 </TH><TD> kolom2 </TD><TD> kolom3 </TD> </TR>

</TABLE>

k. Dynamic HTML (DHTML)

DHTML bukanlah pengganti HTML. DHTML hanyalah istilah yang dipakai untuk menamai halaman web yang dinamis. Dinamis disini berarti dapat beraksi terhadap masukan dari pengguna secara langsung. Intinya adalah membuat tiap elemen dari halaman web bisa diubah-ubah setiap saat. Semua ini dilakukan dengan gabungan antara HTML, Javascript, dan Cascading Style Sheet. Jadi DHTML berjalan dalam lingkup standar HTML yang ada, bukan mendefinisikan standar baru.

(15)

Sebagai contoh: jika perancang website ingin mengubah warna latar belakang suatu link berubah menjadi merah saat mouse berada di atasnya. Dapat dibuat fungsi javascript sederhana memanfaatkan event OnMouseOver. Pada saat event OnMouseOver terjadi, maka fungsi javascript akan mengubah style dari link tersebut, menjadi memiliki background merah. Style dari semua elemen dalam suatu dokumen, otomatis menjadi obyek dalam javascript. Ini sangat memudahkan manipulasi style.

Hal-hal lain yang bisa dilakukan: menyembunyikan suatu paragraf saat pengguna meng-click suatu link, membuat menu seperti menu di widows, menempatkan suatu gambar di atas teks, menggerak-gerakkan gambar sesuai gerakan kursor, dan banyak lagi kemungkinan yang ditawarkan DHTML. Dengan DHTML, ada seorang programmer yang menciptakan game interaktif, tanpa plug-in tambahan, dan tanpa java applet.

l. Javascript

Javascript adalah bahasa scripting berorientasi obyek, yang dikembangkan oleh Netscape. Javascript tidak di-compile, tapi di interpert oleh program dimana dia dijalankan. Ada dua jenis Javascript yang diaplikasikan. Client-Side Javascript, dijalankan di dalam suatu browser; sehingga yang menginterpretasikannya adalah browser itu sendiri. Disini obyek-obyek Javascript berupa obyek-obyek dalam halaman web atau browser.

Server-Side Javascript berjalan pada server web, disini obyek-obyeknya dapat berupa database, atribut server, file di server, dll. Untuk selanjutnya dalam laporan ini, yang disebut sebagai Javascript adalah Client Side Javascript.

m. Cascading Style Sheet (CSS)

CSS adalam metode penentuan style dari tiap-tiap elemen dalam web page. HTML terbatas dalam hal presentasi, karena tag-tag yang ada hanya menunjukkan

(16)

struktur dokumen, bukan tampilan dokumen. Dengan Style Sheet, bisa ditentukan bagaimana halaman web yang dibuat akan ditampilkan. Hal-hal yang bisa didefinisikan oleh CSS meliputi: warna, fontase, margin, indentasi, background, dan aspek tampilan lain dari elemen-elemen web page.

3.5 Media informasi

pentingnya informasi di era zaman sekarang. Informasi sangat dibutuhkan melalui berbagai media seperti media cetak, media online, media televisi, media radio. Dsb.Pengertian Informasi itu sendiri adalah sesuatu data atau pesan yang telah diolah melalui berbagai media yang dimana tujuannya adalah untuk disampaikan kepada penerima dan pastinya ada sebuah manfaat dari penerimaan data tersebut.

a. Pengertian Informasi Teknologi

Pengertian Informasi Teknologi itu adalah sebuah informasi dimana penyampaiannya menggunakan sebuah kecanggihan teknologi. Seperti Informasi melalui sebuah pesawat televisi, HP,dsb. Dimana Informasi melalui teknologi ini adalah sebuah informasi yang bisa berjalan sangat cepat untuk mencapai sebuah tujuan. karena dengan kecanggihan teknologi saat ini sebuah informasi bisa sampai dengan cepat dan dapat langsung menyebar luas.

b. Pengertian Informasi Manual

Informasi Manual adalah sebuah informasi yang disampaikan secara lisan, Informasi manual ini biasanya terjadi pada saat ada beberapa orang yang sedang berdiskusi dalam sebuah forum guna menyebarkan informasi yang mereka dapatkan dari perbincangan di forum lain atau bahkan dari informasi teknologi. informasi yang disampaikan manual biasanya cenderung lebih lama menyebar dikarenakan medianya hanyalah sebuah lisan.

(17)

AECT (Association of Education and Communication Technology, 1977) memberikan batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Heinich (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi, televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran. Sejalan dengan batasan ini, Hamidjojo dalam Latuheru (1993) memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.

1. Ciri Fiksatif (Fixative Property). Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. 2. Ciri Manipulatif (Manipulative Property). Transformasi suatu kejadian atau obyek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif.

Pesan adalah sesuatu yang dikirimkan dan atau diterima sewaktu tindakan komunikasi berlangsung. Pesan dapat dikirimkan baik melalui bahasa verbal maupun nonverbal. Pesan juga dapat merupakan suatu wujud informasi yang mempunyai makna. Apabila pesan tidak bisa dipahami oleh penerima, maka pesan yang dikirimkan tersebut tidak menjadi informasi.

Akan tetapi perlu disadari bahwa suatu pesan bisa mempunyai makna yang berbeda bagi satu individu ke individu lain, karena pesan berkaitan erat dengan masalah penafsiran bagi yang menerimanya. Proses penuangan pesan ke dalam simbol-simbol komunikasi itu disebut encoding. Sedangkan proses penafsiran simbol-simbol komunikasi yang mengandung pesan-pesan tersebut disebut decoding.

(18)

c. Media-Media Komunikasi

Dalam mencari informasi manusia memerlukan media-media informasi yang dapat membantu manusia untuk mendapatkan informasi tersebut. Dibawah ini terdapat beberapa media informasi yang dapat membantu masyarakat untuk melakukan akifitas dalam mengumpulkan informasi 1. Telepon 2. Handphone 3. Fax 4. Pager 5. Push to talk 3.6 Internet

Interconnection network (internet) adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung. Internet berasal dari bahasa latin "inter" yang berarti "antara". Internet merupakan jaringan yang terdiri dari milyaran komputer yang ada di seluruh dunia. Internet melibatkan berbagai jenis komputer serta topology jaringan yang berbeda. Dalam mengatur integrasi dan komunikasi jaringan, digunakan standar protokol internet yaitu TCP/IP. TCP bertugas untuk memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan baik, sedangkan IP bertugas untuk mentransmisikan paket data dari satu komputer ke komputer lainya.

Sejarah internet awalnya berasal dari proyek ARPA yang dibentuk tahun 1969 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Proyek ini kemudian dikenal dengan ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) yang melakukan riset tentang cara menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya agar bisa saling berkomunikasi.

(19)

Pada tahun 1970, proyek ini berhasil menghubungkan lebih dari 10 komputer dalam bentuk jaringan, dan beberapa tahun kemudian, hasil riset proyek ini dikembangkan di luar Amerika. Karena jumlah komputer yang terhubung semakin banyak, maka pada tahun 1980 dibuatlah protokol resmi yang dikenal dengan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)

Referensi

Dokumen terkait

a) Media sebagai alat komunikasi agar lebih mengefejtifkan proses belajar mengajar. b) Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. c) Hubungan antara metode mengajar