ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS
PNEUMONIA
DI RUANG GAWAT DARURAT
RSUD ULIN BANJARMASIN
Tanggal 22 s.d 27 Oktober 2012
Oleh : SYAMSU RIZALI
NIM I1B108626
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2012
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Asuhan Keperawatan Dengan Diagnosa Medis Pneumonia di Ruagn Gawat Daurat RSU Ulin Banjarmasin
Disusun oleh : Syamsu Rizali NIM. I 1B108626
Dengan ini telah disetujui pembuatannya oleh Pembimbing Lahan dan Pembimbing Akademik sebagai penugasan individu dalam Stase Keperawatan Medikal Bedah Program Profesi Ners Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Tahun 2012 Banjarmasin, 2012 Menyetujui Pembimbing Akademik _______________________ Pembimbing Lahan ______________________
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS PENUMONIA
I. KONSEP DASAR PENYAKIT A. Pengertian
Pneumonia adalah infeksi saluran pernapasan akut bagian bawah yang mengenai parenkim paru. (Arif Mansjoer, 2000)
Pneumonia adalah infeksi akut pada paru-paru, ketika paru-paru terisi oleh cairan sehingga terjadi gangguan pernapasan, akibat kemampuan paru-paru menyerap oksigen berkurang. (www.conectique.com)
Pneumonia adalah suatu proses peradangan dimana terdapat konsolidasi yang disebabkan pengisian rongga alveoli oleh eksudat. Pertukaran gas tidak dapat berlangsung pada daerah yang mengalami konsolidasi dan darah dialirkan kesekitar alveoli yang tidak berfungsi. Hipoksemia dapat terjadi tergantung banyaknya jaringan paru-paru yang sakit. (Irman Somantri, 2008)
B. Penyebab
Pneumonia dapat disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti :
a. Bakteri : stapilokokus, streptokokus, aeruginosa, enterobacter, H.Influenza b. Virus : virus influenza, adenovirus
c. Micoplasma pneumonia d. Jamur : candida albicans e. Parasit
f. Aspirasi : lambung C. Patofisiologi
Hepatisasi merah diakibatkan pembesaran eritrosit dan beberapa leokosit dari kapiler paru-paru. Pembesaran tersebut membuat aliran darah menurun, alveoli dipenuhi dengan leukosit dan eritrosit (jumlah eritrosit relatif lebih sedikit). Leukosit lalu melakukan fagositosis Pneumococcus dan sewaktu resolusi berlangsung makrofag masuk kedalam alveoli dan menelan leukosit beserta Pneumokokus. Paru-paru masuk dalam tahap hepatisasi abu-abudan tampak berwarna abu-abu kekuningan. Secara perlahan sel darah merah yang mati dan eksudat fibrin dibuang dari alveoli sehingga terjadi pemulihan sempurna. Paru-paru kembali menjadi normal tanpa kehilangan kemampuan dalam pertukaran gas.
Inhalasi mikroba dengan jalan : - melalui udara
- aspirasi organisme dari naso faring - hematogen
Reaksi inflamasi hebat
Membran paru-paru meradang dan berlubang Nyeri pleuritis
- Nyeri dada - Panas dan demam - Anoreksia, nousea,
D. Manifestasi Klinis
Secara umum dapat dibagi menjadi :
a. Manifestasi non spesifik infeksi dan toksisitas berupa demam, sakit kepala, iritabel, gelisah, malaise, nafsu makan kurang, keluhan gastrointestinal.
b. Gejala umum saluran pernapasan bawah berupa batuk, takipnue, ekspektorasi sputum, napas cuping hidung, sesak napas, air hunger, merintih dan sianosis. Anak yang lebih besar dengan pneumonia akan lebih suka berbaring pada sisi yang sakit dengan lutut tertekuk karena nyeri dada.
c. Tanda Pneumonia berupa retraksi (penarikan dinding dada bagian bawah kedalam saat bernapas bersama dengan peningkatan frekuensi napas), perkusi pekak, fremitus melemah, suara napas melemah dan ronkhi.
d. Tanda efusi pleura atau empiema (bila sudah terjadi komplikasi) berupa gerak ekskursi dada tertinggal di daerah efusi, perkusi pekak, fremitus melemah, suara napas melemah, suara napas tubuler tepat diatas batas cairan, friction rub, nyeri dada karena iritasi pleura (nyeri berkurang bila efusi bertambah dan berubah menjadi nyeri tumpul), kaku kuduk/meningismus (iritasi meningien tanpa inflamasi) bila terdapat iritasi pleura lobus atas, nyeri abdomen (kadang terjadi bila iritasi mengenai
diafragma pada pneumonia lobus kanan bawah). Pada neonatus dan bayi kecil tanda Pneumonia tidak selalu jelas. Efusi pleura pada bayi akan menimbulkan pekak perkusi.
e. Tanda infeksi ekstrapulmonal.
Daerah paru menjadi padat (Konsolidasi) - Dispnoe - Sianosis - Batuk Hipoksemia Kapasitas difusi menurun Penurunan ratio ventilasi-perfusi Hepatisasi merah RBC,WBC dan cairan keluar masuk ke alveoli
Partial oclusi
Luas permukaan membrane respirasi
E. Klasifikasi
Pembagian pneumonia tidak ada yang memuaskan. Pada umumnya diadakan pembagian atas dasar anatomis dan etiologis.
Pembagian anatomis yaitu : - Pneumonia Lobaris
- Pneumonia Lobularis (bronkhopneumonia) - Pneumonia Interstitialis (bronkioloitis) Pembagian etiologis yaitu :
- Bakteri : Diplococus pneumoniae, Pneumococus, Streptococus hemolyticus - Virus : Respiratory Syncytial virus, virus influenza, adenovirus, virus sitomegalik - Mycoplasma pneumonia
- Jamur : Histoplasma capsulatum, Candida albicans - Aspirasi : makanan, karosen, cairan amnion, benda asing - Pneumonia hipostatik
- Sindrom Loeffler
Secara klinis biasa, berbagai etiologi ini sukar dibedakan. Untuk pengobatan tepat, pengetahuan tentang penyebab pneumonia perlu sekali , sehingga pembagian etiologis lebih rasional daripada pembagian anatomis.
Adapun pembagian menurut Ditjen P2M-PL adalah : - Bukan Pneumonia
- Pneumonia - Pneumonia berat F. Pemeriksaan Penunjang
1. Radiologi (foto toraks), terindikasi adanya penyebaran (misal: lobus dan bronkial), dapat juga menunjukkan multipel abses/infiltrat, empiema (staphilokokus), penyebaran atau lokasi infiltrat (bakterial), atau penyebaran/extensive nodul infiltrat (sering kali viral), pda pneumonia mycoplasma foto toraks mungkin bersih
2. Analisa Gas Darah dan Pulse Oximetry, abnormalitas mungkin timbul tergantung dari luasnya kerusakan paru-paru.
3. Pewarnaan Gram/Culture Sputum dan Darah; didapatkan dengan needle biopsy, aspirasi transtrakheal, fiberoptik bronchoscopy, atau biopsi paru-paru terbuka untuk mengeluarkan organisme penyebab. Lebih dari satu tipe organisme yang dapat ditemukan, seperti Diplococus pneumoniae, Staphylococus aureus, A. Hemolytic streptococus, dan Hemophilus Influenzae.
4. Periksa Darah Lengkap : leukositosis biasanya timbul, meskipun nilai pemeriksaan darah putih (white blood count – WBC) rendah pada infeksi virus.
5. Tes Serologi; membantu dalam membedakan diagnosis pada organisme secara spesifik.
6. LED; meningkat
7. Pemeriksaan Fungsi Paru-paru: volume mungkin menurun (kongesti dan kolaps alveolar); tekanan saluran udara meningkat dan kapasitas pemenuhan udara menurun, hipoksemia.
8. Elektrolit: sodium dan klorida mungkin rendah. 9. Billirubin mungkin meningkat.
G. Penatalaksanaan Medis
1. Standart penatalaksanaan Pneumonia dari DEPKES RI ( 2006 ) adalah : a. Beri antibiotik oral sesuai indikasi.
Untuk semua klasifikasi yang membutuhkan antibiotik yang sesuai. Antibiotik pilihan pertama adalah Kotrimoksazol (trimetroprim+sulfametoksazol) dan pilihan kedua adalah Amoksisilin.
Kotrimoksazol diberikan 2 x sehari selama 5 hari dan amoksisilin diberikan 3 x sehari selama 5 hari sesuai dengan umur dan berat badan.
Umur atau berat badan Kotrimoksazol Amoksisilin
Tab. dewasa Tab. anak Sirup Sirup
2 – 4 bulan (4 - < 6kg) ¼ 1 2,5 ml 2,5 ml
4 – 12 bulan (6 - < 10kg) ½ 2 5,0 ml 5,0 ml
12 bln – 5 th (10 - < 19kg) 1 3 7,5 ml 10 ml
Ket :
- Tablet kotrimoksazol dewasa terdiri dari 80mg trimetroprim + 400mg sulfametoksazol
- Tablet kotrimoksazol untuk anak terdiri dari 20mg trimetroprim + 200mg sulfametoksazol
- Sirup per 5ml mengandung 40mg trimetroprim + 200mg sulfametoksazol b. Beri antibiotika intramuscular
Untuk anak yang harus segera dirujuk tetapi tidak dapat menelan obat oral, beri dosis (IM) kloramfenikol dan atau ampisilin dan rujuk segera. Jika rujukan tidak memungkinkan ulangi suntikan kloramfenikol setiap 12 jam selama 5 hari dan atau ampisilin setiap 6 jam selama 5 hari. Kemudian ganti dengan antibiotik yang sesuai, untuk melengkapi 10 hari pengobatan.
Umur atau berat badan Kloramfenikol 180mg/ml Dosis 40mg per kg BB Ampisilin 180 mg/ml Dosis 20 mg per kg BB 1 – 4 bln ( 4 - < 6 kg) 1 ml = 180 mg 0,5 cc = 90 mg 4 – 9 bln ( 6 - < 8 kg) 1,5 ml = 270 mg 0,8 cc = 145 mg 9 – 12 bln ( 8 - < 10kg) 2 ml = 360 mg 1 cc = 180 mg 12 bln – 3 th (10 - < 14 kg) 2,5 ml = 450 mg 1,3 cc = 225 mg 3 – 5 tahun ( 14 - < 19 kg) 3,5 ml = 630 mg 1,8 cc = 315 mg
c. Perawatan di rumah ( untuk anak 2 bulan - < 5 tahun) : Pemberian makanan :
- Berilah makanan secukupnya selama anak sakit - Tambahkan jumlah makanan setelah sembuh
- Bersihkan hidung agar tidak mengganggu pemberian makanan Pemberian cairan :
- Berilah minuman lebih banyak - Tingkatkan pemberian ASI Pemberian obat pereda batuk
- Berikan ramuan yang aman dan sederhana
Pada anak bukan Pneumonia perhatikan apabila timbul tanda pneumonia, bawalah kembali kepada petugas kesehatan bila :
- Napas menjadi sesak - Napas menjadi cepat - Anak tidak mampu minum
- Sakit lebih parah
d. Pengobatan demam ( > 38,5ºC ) - Memberikan cairan lebih banyak
- Berilah paracetamol (tab. 500 mg) pemberian tiap 6 jam selama 2 hari
Umur anak Dosis
2 bulan - < 6 bulan 1/8 tablet 6 bulan - < 3 tahun ¼ tablet 3 tahun - < 5 tahun ½ tablet 2. Menurut Arif Mansjoer penatalaksanaan pneumonia adalah :
Oksigen 1 -2 L/menit
IVFD dextrose 10% : NaCl 0,9% = 3 : 1, + KCl 10mEq/500 ml cairan. Jumlah cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu dan status hidrasi.
Jika sesak tidak terlalu hebat, dapat dimulai makanan enteral bertahap melalui selang nasogastrik dengan feeding drip.
Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal dan beta agonis untuk memperbaiki transport mukosilier.
Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit. Antibiotika sesuai hasil biakan atau berikan :
Untuk kasus pneumonia community base :
- Ampisilin 100mg/kgBB/hari dalam 4 kali pemberian - Kloramfenikol 75mg/kgBB/hari dalam 4 kali pemberian Untuk kasus pneumonia hospital base
- Sefotaksim 100mg/kgBB/hari dalam 2 kali pemberian - Amikasin 10 – 15 mg/kgBB/hari dalam 2 kali pemberian Tabel pemilihan antibiotika berdasarkan etiologi
Mikroorganisme Antibiotik
Streptokokus dan Stafilokokus
Penisilin G 50.000 unit/hari IV atau
Penisilin Procain 600.000/kali/hari IM atau Ampisilin 100mg/kgBB/hari atau
Seftriakson 75 – 200 mg/kgBB/hari
M. Pneumonia Eritromisin 15 mg/kgBB/hari atau derivatnya H. Influenzae
Klebsiella P.aeroginosa
Kloramfenikol 100mg/kgBB/hari atau Sefalosforin
Catatan :
- Pengobatan diberikan selama 7 – 10 hari pada kasus tanpa komplikasi
- Pneumonia ringan tidak memerlukan perawatan dan diberikan antibiotika oral golongan derivatnya atau kotrimoksazol
H. Komplikasi
Komplikasi umumnya dapat terjadi apabila penanganannya tidak cepat dan tidak adekuat, yang sering terjadi adalah :
- Otitis Media Akut (OMA0 - Efusi pleura
- Empyema - Empisema - Hipoksemia
- Atelektasis
Komplikasi yang jarang terjadi adalah : - Meningitis
- Perikarditis - Osteomielitis - Peritonitis
II. KONSEP DASAR KEPERAWATAN A. Pengkajian
1. Data Demografi
Menggali tentang identitas pasien secara umum, menentukan resiko penyakit berdasarkan usia, jenis kelamin, tempat tinggal dan pekerjaan yang mungkin menjadi penyebab sakit.
2. Keluhan Utama
Biasanya pasien dengan pneumonia datang dengan keluhan sesak nafas, iramanya cepat, pada anak biasanya rewel, pergerakan dada yang abnormal.
3. Riwayat Kesehatan Kesehatan sekarang
Bagaimana jalannya penyakit saat ini bisa dilihat dari lamanya sakit, kualitas dan kuantitas batuk, seringnya serangan, waktunya serangan, dan lain-lain, sebagai gambaran tingkat keparahan sakit yang sedang dialami klien, dan sebagai penentuan jenis tindakan yang dapat diberikan kepada klien.
Kesehatan dahulu
Penggambaran faktor resiko / pencetus kondisi saat ini yang mungkin berhubungan, seperti riwayat penyakit ISPA lainnya, status nutrisi, penyakit menular lain yang pernah diderita, dan lain-lain.
Kesehatan keluarga
Apakah pernah ada anggota keluarga yang menderita penyakit serupa, curigai adanya infeksi antar manusia, riwayat penyakit keturunan yang mungkin berkaitan dengan keluhan utama, dan perilaku keluarga terhadap sakit apabila kemungkinan pernah mengalami kondisi serupa sebelumnya.
Imunisasi
Pernah / tidaknya diberikan imunisasi pneumonia mungkin berpengaruh terhadap kondisi sakit saat ini.
4. Pengkajian Sistem Fungsional
Persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan
Pada pasien anak/bayi : keluarga sering mendapatkan pemahaman yang kurang terhadap pneumonia, tidak tahu penyebab, pencetus,tanda gejala awal, penanganan dan pencegahan awal kasus pneumonia. Pada klien dewasa : terjadi kurangnya pemahaman terhadap sakit saat
ini, tidak melakukan pencegahan, peningkatan daya tahan tubuh dan lain-lain.
Lama untuk membawa ke pelayanan kesehatan Riwayat penyakit keluarga, infeksi lain, imunisasi Nutrisi – metabolic
Tidak ada nafsu makan, perasaan mual muntah.
Riwayat gangguan nutrisi (adanya faktor imunitas, berkaitan dengan resiko pneomunia)
Perasaan haus, berkeringat banyak karena demam. Eliminasi
Kadang-kadang normal, bisa terjadi konstipasi atau diare. Produksi urine normal / menurun
Terjadi keluhan gastrointestinal, distensi abdomen karena nyeri Aktivitas – latihan
Kelemahan, kelelahan, intoleransi terhadap aktivitas Perasaan sesak nafas sehingga tidak bisa beraktivitas
Batuk-batuk, nafas cepat, takipnu, tarikan dinding dada, hipoksia Perubahan warna kulit, sianosis karena gangguan perfusi
Istirahat – tidur
Tidak bisa tidur karena sesak nafas dan rasa nyeri Pada bayi / anak : menangis / rewel
Kognitif – perceptual
Nyeri dada, kadang menjalar sampai ke abdomen dan organ lain Perasaan demam, perubahan suhu tubuh abnormal.
Gelisah
Pencarian posisi yang nyaman
Respon verbal dan nonverbal terhadap nyeri Pada bayi : rewel
Persepsi diri / konsep diri
Perubahan deskripsi terhadap diri sendiri, pengaruhnya terhadap kehidupan Adanya kecemasan terhadap kondisi saat ini (diri sendiri / keluarga)
Peran – hubungan
Perubahan aktivitas peran sosial / keluarga saat sakit (pekerjaan) Kecemasan terhadap gangguan pada produktivitas individu Seksual – reproduksi
Penerimaan terhadap kondisi saat ini yang berpengaruh pada keadaan seksual. Kecemasan terjadi gangguan perkembangan fisik dan mental (pada anak/bayi) Kooping – toleransi stress
Datang ke pelayanan kesehatan karena tidak mampu menangani sendiri. Perilaku cemas yang mungkin timbul.
Nilai – kepercayaan
Penerimaan keadaan saat ini sesuai dengan nilai kepercayaan yang dianut (verbal maupun nonverbal).
B. Diagnosa Keperawatan 1. Pertukaran gas, gangguan
2. Bersihan jalan nafas, ketidakefektifan 3. Pola nafas, ketidakefektifan
4. Perfusi jaringan, perubahan kardiopulmonal 5. Nyeri akut
6. Termoregulasi, ketidakefektifan 7. Kekurangan volume cairan, resiko 8. Nutrisi, kurang dari kebutuhan 9. Infeksi, resiko
10. Intoleransi Aktivitas 11. Pola tidur, gangguan 12. Ansietas
C. Assessment
Assessment NANDA
Nursing Diagnosis Pertukaran gas, gangguan
Definition of diagnosis Kelebihan dan kekurangan oksigenasi dan/ atau eliminasi karbondioksida di membran kapiler-alveolar
Faktor yang berhubungan :
Perubahan membran kapiler-alveolar Ketidakseimbangan perfusi-ventilasi
Subjective Data Objective Data
Dispneu Nyeri dada
Sakit kepala / spesifik
Gas darah arteri tidak normal Sianosis
Irama nafas abnormal Hipoksia
Gelisah Takikardi
Planning
Goals: Status pernafasan: Pertukaran gas: Pertukaran CO2 dan O2 di alveolar untuk mempertahankan konsentrasi gas darah arteri Status pernafasan : Ventilasi: Perpindahan udara masuk dan keluar dari paru-paru
Definitions for each outcome Dalam 3 hari perawatan Status pernafasan: Pertukaran gas: Pertukaran CO2 dan O2 di alveolar untuk mempertahankan konsentrasi gas darah arteri tidak terganggu, dibuktikan dengan indikator sebagai berikut (1-5: ekstrem, berat, sedang, ringan, tidak) :
Status neurologis dalam rentang normal (5) Dispneu (5)
Gelisah, sianosis dan keletihan (5) Saturasi O2 normal
Nursing Activities
Nursing Intervention Group (checkmark) (see chart below):1. Physiological: Basic (Classes A-F) 4. Safety (Classes U-V) X 2. Physiological: Complex (Classes G-N) 5. Family (Classes W, X, Z)
3. Behavioral (Classes O-T) 6. Health System (Classes Ya-Yb) 7. Community (Classes Yc-Yd) Definitions for
each intervention
Pengelolaan asam basa: Meningkatkan keseimbangan asam basa dan mencegah komplikasi akibat dari ketidakseimbangannya
Pengelolaan Jalan Nafas: Memfasilitasi kepatenan jalan nafas
Aktivitas Kaji bunyi paru: frekuensi nafas, kedalaman, dan usaha nafas. Produksi sputum (bila ada)
Pantau saturasi, analisa gas darah, status mental, dan tanda sianosis Jelaskan penggunaan alat bantu yang diperlukan
Ajarkan teknik bernafas dan relaksasi, batuk efektif. Atur posisi untuk memaksimal potensial ventilasi Jelaskan alasan pemberian oksigenasi
Kolaborasi : bronchodilator, oksigenasi
Menjelaskan prosedur sebelum pelaksanaan untuk menurunkan kecemasan
Lakukan tindakan penurunan konsumsi oksigen Bersihkan sekret bila terjadi sumbatan dijalan nafas
Assessment NANDA
Nursing Diagnosis Pembersihan jalan nafas, ketidakefektifan
Definition of diagnosis Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi saluran pernafasan guna mempertahankan jalan nafas yang bersih
Faktor yang berhubungan :
Obstruksi jalan nafas: penumpukan sekresi, mukus yang berlebih, sekresi pada bronchus dan eksudat pada alveoli
Subjective Data Objective Data
Dispneu Bunyi nafas tambahan (ronkhi, wheezing)
Perubahan irama dan frekuensi nafas Batuk
Sianosis Gelisah
Rewel (pada bayi)
Planning
Goals: Status pernafasan: Ventilasi: Pergerakan udara masuk dan keluar paru optimal
Definitions for each outcome Dalam 3 hari perawatan klien dapat menunjukkan pembersihan jalan nafas yang efektif, ditandai dengan indikator gangguan (1-5: ekstrem, berat, sedang, ringan dan tidak ada)
Mudah untuk bernafas (5) Gelisah, sianosis, dispneu (5) Saturasi dalam batas normal (5) Pada bayi tidak rewel (5)
Nursing Activities
Nursing Intervention Group (checkmark) (see chart below):1. Physiological: Basic (Classes A-F) 4. Safety (Classes U-V) X 2. Physiological: Complex (Classes G-N) 5. Family (Classes W, X, Z)
3. Behavioral (Classes O-T) 6. Health System (Classes Ya-Yb) 7. Community (Classes Yc-Yd)
Definitions for each intervention Pengelolaan jalan nafas : Fasilitas untuk kepatenan udara
Aktivitas Kaji tentang :
Keefektifan pemberian oksigen dan perawatan lain Keefektifan pengobatan
Lakukan auskultasi bagian dada untuk mengetahui ada tidaknya ventilasi dan bunyi tambahan
Jelaskan tentang penggunaan peralatan pendukung Informasikan tentang cara memudahkan pengeluaran
sekresi
Konsultasikan dengan ahli tentang : Kebutuhan oksigen
Peralatan pendukung
Lakukan monitoring analisa gas darah Lakukan ambulasi
Pertahankan keadekuatan hidrasi
Assessment NANDA
Nursing Diagnosis Pola nafas, ketidakefektifan
Definition of diagnosis Inspirasi dan / atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi yang adekuat
Faktor yang berhubungan :
Sindrom hipoventilasi, kelelahan otot respirasi
Subjective Data Objective Data
Dispneu Nafas pendek
Perubahan gerakan dinding dada Napas cuping hidung
Penggunaan otot bantu pernafasan Respirasi yang cepat / abnormal
Planning
Goals: Status respirasi: Ventilasi: Pergerakan udara ke dalam dan keluar dari paru-paru
Status tanda vital: dalam rentang normal
Definitions for each outcome Dalam 3 hari perawatan, menunjukkan status pernafasan: ventilasi tidak terganggu, ditandai dengan indikator gangguan sebagai berikut (1-5: ekstrem, berat, sedang, ringan, tidak) : Kedalaman inspirasi dan kemudahan bernafas (5)
Ekspansi dada simetris (5)
Tidak ada penggunaan otot bantu nafas (5) Bunyi nafas tambahan (5)
Nursing Activities
Nursing Intervention Group (checkmark) (see chart below):1. Physiological: Basic (Classes A-F) 4. Safety (Classes U-V) X 2. Physiological: Complex (Classes G-N) 5. Family (Classes W, X, Z)
3. Behavioral (Classes O-T) 6. Health System (Classes Ya-Yb) 7. Community (Classes Yc-Yd) Definitions for each
intervention
Pengelolaan jalan nafas : Fasilitas untuk kepatenan udara Pemantauan respirasi: Pengumpulan dan analisis data pasien untuk memastikan potensi jalan napas dan keadekuatan
pertukaran gas
Aktivitas Pantau kecepatan, irama, kedalaman, dan usaha respirasi Perhatikan pergerakan dada, penggunaan otot bantu Auskultasi bunyi nafas
Pantau peningkatan kegelisahan, nafas tersengal-sengal Informasikan tentang teknik relaksasi
Ajarkan cara batuk efektif
Instruksikan kepada pasien / keluarga untuk memberitahu perawat pada saat terjadi ketidakefektifan pola pernafasan Kolaborasi : pemberian tindakan bronkodilator bila perlu
dan sesuai kebutuhan, annagetik, oksigenasi Lakukan pengisapan lendir sesuai indikasi
Posisikan pasien unyuk mengoptimalkan pernafasan (spesifik)
ventilasi.
Assessment NANDA
Nursing Diagnosis Perfusi jaringan, perubahan kardiopulmonal
Definition of diagnosis Suatu penurunan jumlah oksigen yang mengakibatkan kegagalan untuk memelihara jaringan pada tingkat kapiler
Faktor yang berhubungan :
Gangguan transport oksigen melalui alveoli dan membran kapiler Hipoventilasi
Subjective Data Objective Data
Nyeri dada Dispneu
Rasa seperti “akan mati”
Analisa gas darah tidak normal Sianosis
Sesak nafas, perubahan tanda vital Broncospasme
Retraksi dada
Pengembangan cuping hidung Penggunaan otot bantu pernafasan
Planning
Goals: Perfusi jaringan: perifer: Tingkat pengaliran darah melalui pembuluh darah kecil ekstremitas dan mempertahankan perfusi jaringan
Status tanda vital : Suhu tubuh, pernafasan, nadi dan tekanan darah dalam batas yang diharapkan individu
Definitions for each outcome Dalam 3 hari perawatan pertama, dapat menunjukkan :
Keefektifan perfusi jaringan perifer, status sirkulasi ditandai dengan indikator berikut (1-5: ekstrem, berat, sedang, ringan, tidak ada gangguan)
Tanda vital dalam rentang yang diharapkan (5) Tidak ada bunyi nafas tambahan (5)
Tidak ada keletihan ekstrem (5) Tidak ada hipotensi ortostatik (5) Analisa gas darah normal (5)
Nursing Activities
Nursing Intervention Group (checkmark) (see chart below):1. Physiological: Basic (Classes A-F) 4. Safety (Classes U-V) X 2. Physiological: Complex (Classes G-N) 5. Family (Classes W, X, Z)
3. Behavioral (Classes O-T) 6. Health System (Classes Ya-Yb) 7. Community (Classes Yc-Yd)
Definitions for each intervention Pemantauan respirasi: Pengumpulan dan analisis data pasien untuk memastikan potensi jalan napas dan keadekuatan pertukaran gas
Aktivitas Pantau nyeri dada (misalnya intensitas, durasi, dan faktor presipitasi)
Auskultasi bunyi paru, cek tanda vital pernafasan Pantau hasil pemeriksaan laboratorium
Pantau status cairan, asupan dan haluaran
Pantau peningkatan kecemasan, kegelisahan, keletihan Jarkan tentang menghindari aktivitas berlebih
Tingkatkan istirahat
Assessment NANDA
Nursing Diagnosis Nyeri akut
Definition of diagnosis Pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, digambarkan dengan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan sampai berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari 6 bulan
Faktor yang berhubungan :
Proses inflamasi pada parenkim paru
Subjective Data Objective Data
Melaporkan secara verbal adanya nyeri
Posisi mengurangi / menghindari rasa nyeri Respon autonomik
Perilaku distraksi Perilaku ekspresif
Planning
Goals: Tingkat kenyamanan : perasaan senang secara fisik dan psikologis
Tingkat nyeri : Jumlah nyeri yang dilaporkan atau ditunjukkan berkurang
Definitions for each outcome Menunjukkan tingkat nyeri dalam 3 hari, dengan indikator (5-1: ekstrem, berat, sedang, ringan,nyaman) Posisi tubuh (1)
Respon autonomik (1) Ekspresi (1)
Tidak gelisah (1)
Menunjukkan tingkat nyeri dalam 3 hari, dengan indikator (5-1: ekstrem, berat, sedang, ringan, tidak ada)
Melaporkan rasa nyeri (1)
Nursing Activities
Nursing Intervention Group (checkmark) (see chart below):1. Physiological: Basic (Classes A-F) 4. Safety (Classes U-V) X 2. Physiological: Complex (Classes G-N) 5. Family (Classes W, X, Z)
3. Behavioral (Classes O-T) 6. Health System (Classes Ya-Yb) 7. Community (Classes Yc-Yd)
Definitions for each intervention Penatalaksanaan nyeri : Meringankan / mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien
Pemberian analgesik : penggunaan agens farmakologi untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri
Aktivitas Kaji respon nyeri klien (gunakan skala), lakukan
secara komprehensif (lokasi, karakteristik nyeri, awitan / durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau keparahan nyeri, faktor presipitasi.
Berikan informasi tentang nyeri.
Gunakan tindakan pengendalian nyeri sebelum menjadi berat.
Ajarkan teknis nonfarmakologis
Instruksikan pasien untuk menginformasikan kepada perawat jika pengurang nyeri tidak dapat dicapai.
Informasikan kepada pasien tentang prosedur yang dapat meningkatkan nyeri dan tawarkan saran koping. Pengelolaan nyeri dengan pemberian anelgetik
Lakukan pemantauan pemberian (respon pasien), laporkan jika tindakan tidak berhasil / adanya perubahan bermakna dari pengalaman nyeri sebelumnya.
Bantu pasien untuk mengidentifikasi tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman yang telah berhasil dilakukannya
Berikan perubahan posisi untuk mengurangi nyeri Kendalikan faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan
Assessment NANDA
Nursing Diagnosis Termoregulasi, ketidakefektifan
Definition of diagnosis Keadaan fluktuasi suhu tubuh antara hipertermia dan hipotermia Faktor yang berhubungan :
Proses penyakit
Subjective Data Objective Data
Melaporkan kelemahan
Melaporkan kesulitan bernafas
Sianosis
Fluktuasi rentang suhu tubuh (diatas / dibawah nilai normal.
Peningkatan frekuensi nafas Menggigil (ringan)
Kulit teraba hangat
Planning
Goals: Termoregulasi : Keseimbangan antara produksi panas, panas yang diterima, dan kehilangan panas
Definitions for each outcome Dalam 3 hari pertama perawatan pasien menunjukkan termoregulasi yang efektif dengan indikator (1-5 : ekstrim, berat, sedang, ringan, tidak ada gangguan) :
Suhu kulit dalam rentang yang diharapkan (5) Suhu tubuh dalam batas normal (5)
Nadi dan pernafasan dalam rentang yang diharapkan (5)
Nursing Activities
Nursing Intervention Group (checkmark) (see chart below):
1. Physiological: Basic (Classes A-F) 4. Safety (Classes U-V) X 2. Physiological: Complex (Classes G-N) 5. Family (Classes W, X, Z)
3. Behavioral (Classes O-T) 6. Health System (Classes Ya-Yb) 7. Community (Classes Yc-Yd)
suhu tubuh dalam rentang normal
Aktivitas Pantau hidrasi
Pantau tanda-tanda vital minimal 2 jam
Pantau suhu minimal setiap 2 jam, sesuai dengan kebutuhan
Ajarkan pasien/keluarga untuk mencegah dan mengenali secara dini hipertemia
Berikan obat antipiretik, sesuai dengan kebutuhan Gunakan matras dingin dan mandi air hangat untuk
mengatasi gangguan suhu tubuh, sesuai dengan kebutuhan
Lepaskan pakaian yang berlebihan, gunakan pakaian yang tipis
Gunakan waslap dingin (kantong es) pada aksila, kening, leher dan lipat paha
Gunakan selimut pendingin
Assessment NANDA
Nursing Diagnosis Kekurangan volume cairan, resiko
Definition of diagnosis Kondisi seorang individu yang berisiko mengalami dehidrasi. Faktor resiko :
Gangguan status metabolik (proses inflamasi)
Subjective Data Objective Data
Planning
Goals: Keseimbangan cairan : Keseimbangan cairan dalam ruang intrasel dan ekstrasel
Hidrasi : Jumlah air dalam ruang intrasel dan ekstrasel Definitions for each outcome Dalam 3 hari perawatan, terjadi keseimbangan cairan dan
hidrasi yang adekuat, dengan indikator sebagai berikut (5-1: berat, substansial, sedang, ringan, tidak ada) :
Masukan cairan oral optimal + 2500 cc perhari Gangguan pada tanda vital (3)
Tidak terjadi tanda-tanda kekurangan cairan (1) Tidak terjadi penurunan kesadaran (1)
Nursing Activities
Nursing Intervention Group (checkmark) (see chart below):1. Physiological: Basic (Classes A-F) X 4. Safety (Classes U-V) 2. Physiological: Complex (Classes G-N) 5. Family (Classes W, X, Z)
3. Behavioral (Classes O-T) 6. Health System (Classes Ya-Yb) 7. Community (Classes Yc-Yd)
Definitions for each intervention Pengelolaan cairan : Peningkatan keseimbangan cairan dan pencegahan komplikasi
Pemantauan cairan : Pengumpulan dan analisis data untuk mengatur keseimbangan cairan
Terapi intravena : Pemberian dan pemantauan cairan dan obat via IV
Identifikasi faktor-faktor yang berkontribusi pada bertambah buruknya dehidrasi, misalnya status demam Pantau kontinyu tanda-tanda vital
Tentukan jumlah cairan perhari yang masuk Pasang kateter urien bila perlu, untuk pengawasan Usahakan untuk meningkatkan asupan per oral
Anjurkan kepada klien / keluarga untuk melaporkan bila terjadi kondisi abnormal
Catat dan laporkan haluaran dan masukan cairan perhari Kolaborasi : terapi IV sesuai dengan anjuran
Assessment NANDA
Nursing Diagnosis Keseimbangan nutrisi, kurang dari kebutuhan Definition of diagnosis Keadaan individu yang mengalami kekurangan
asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik Faktor yang berhubungan :
Ketidakmampuan menelan atau mencerna makanan dan menyerap nutrien yang diakibatkan faktor biologis seperti mual muntah
Subjective Data Objective Data
Nyeri dada atau menjalar
Melaporkan perubahan sensasi rasa Melaporkan kurangnya makanan yang masuk
Porsi makanan tidak dihabiskan Bising usus hiperaktif
Tidak tertarik pada makanan
Planning
Goals: Asupan makanan dan cairan : Jumlah makanan
dan cairan yang dikonsumsi tubuh selama 24 jam dapat memenuhi kebutuhan
Definitions for each outcome Menunjukkan status gizi : dalam 3 hari perawatan klien mendapat asupan makanan, cairan dan zat gizi sesuai kebutuhana, ditandai dengan indikator (1-5 : tidak adekuat, ringan, sedang, kuat dan adekuat total) :
Makanan oral, pemberian makanan lewat slang, atau nutrisi parenteral total (5)
Asupan cairan oral atau IV (5)
Nursing Activities
Nursing Intervention Group (checkmark) (see chart below):X 1. Physiological: Basic (Classes A-F) 4. Safety (Classes U-V) 2. Physiological: Complex (Classes G-N) 5. Family (Classes W, X, Z) 3. Behavioral (Classes O-T) 6. Health System (Classes Ya-Yb)
7. Community (Classes Yc-Yd)
Definitions for each intervention Pengelolaan nutrisi : bantuan atau pemberian asupan diet makanan dan cairan yang seimbang
Aktivitas Pantau nilai laboratorium, khususnya tranferin, albumin dan elektrolit
Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan Timbang pasien pada interval yang tepat
Identifikasi faktor pencetus mual dan muntah Catat warna, jumlah dan frekuensi muntal
Berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana memenuhinya
Instruksikan pasien agar menarik nafas dalam, perlahan, dan menelan secara sadar untuk mengurangi mual/muntah Diskusikan dengan ahli gizi dalam menentukan kebutuhan
protein pada kasus ketidakadekuatan asupan. Diskusikan dengan dokter kebutuhan stimulasi nafsu
makan, makanan pelengkap, pemberian makanan melalui slang, atau nutrisi parenteral total agar asupan nutrisi yang adekuat dapat dipertahankan
Tentukan jumlah kalori dan jenis zat gizi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
Berikan obat antiemetik dan analgesik sebelum makan atau sesuai jadwal yang dianjurkan
Buat rencana makan dengan pasien untuk dimasukkan kedalam jadwal makan, lingkungan makan,
kesukaan/ketidaksukaan pasien, dan suhu makanan Minimalkan faktor yang dapat menimbulkan mual dan
muntah
Tawarkan hygiene mulut sebelum makan
Assessment NANDA
Nursing Diagnosis Infeksi, resiko
Definition of diagnosis Suatu kondisi individu yang mengalami peningkatan resiko terserang organisme patogenik
Faktor resiko : Imunosupresi Malnutrisi
Pajanan terhadap lingkungan Kurangnya pengetahuan
Subjective Data Objective Data
Planning
Goals: Status imun: keadekuatan alami yang didapat dan secara tepat ditujukan untuk menahan antigen-antigen internal maupun eksternal.
Pengetahuan, pengendalian infeksi: Tingkat pemahaman mengenai pencegahan dan pengendalian infeksi
Pengendalian resiko: Tindakan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman kesehatan aktual, pribadi, serta dapat dimodifikasi.
Definitions for each outcome Selama perawatan, tidak terjadi infeksi yang lebih banyak, status imun, pengetahuan tentang infeksi dan pengendalian faktor resiko adekuat, dengan indikator sebagai berikut (1-5:tidak ada, jarang, kadang-kadang, sering, konsisten): Mendapatkan imunisasi yang tepat (5)
Memantau faktor resiko (5)
Mengubah gaya hidup / pengetahuan (5)
Nursing Activities
Nursing Intervention Group (checkmark) (see chart below):
1. Physiological: Basic (Classes A-F) X 4. Safety (Classes U-V) 2. Physiological: Complex (Classes G-N) 5. Family (Classes W, X, Z) 3. Behavioral (Classes O-T) 6. Health System (Classes Ya-Yb)
7. Community (Classes Yc-Yd) Definitions for each
intervention
Pemberian imunisasi: Mencegah penularan
Pengendalian infeksi: Meminimalkan penularan agens infeksius Perlindungan terhadap infeksi: Mencegah dan deteksi dini infeksi terhadap pasien yang beresiko
Aktivitas Kaji riwayat imunisasi
Pantau tanda dan gejala infeksi
Kaji faktor yang meningkatkan kemungkinan infeksi (misalnya malnutrisi, usia)
Pantau hasil laboratorium secara ketat
Jelaskan kepada pasien dan keluarga tentang kemungkinan terjadinya infeksi.
Instruksikan untuk menjaga/menghindari faktor yang dapat meningkatkan resiko infeksi.
Ajarkan untuk menjaga hygiene pribadi dan lingkungan Kobalorasi : pemberian antibiotik bila diperlukan
Bantu pasien dan keluarga untuk memodifikasi lingkungan, mengubah gaya hidup, kewaspadaan universal.
Assessment NANDA
Nursing Diagnosis Intoleransi Aktivitas
Definition of diagnosis Keadaan tidak cukup mempunyai energi fisiologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan seharihari yang diinginkan
Faktor yang berhubungan : Kelemahan fisik secara umum
Subjective Data Objective Data
Melaporkan kelemahan secara verbal Respon nyeri
Perubahan tanda vital yang diluar batas normal bila beraktivitas
Tampak lemah Adanya nyeri Perubahan pola tidur
Planning
Goals: Penghematan energi : Tingkat pengelolaan energi aktif untuk memulai dan memelihara aktivitas
Perawatan diri : ADL kemampuan untuk melakukan tugas fisik yang paling dasar dan aktivitas pribadi minimal. Definitions for each outcome Mentoleransi aktivitas yang biasa dilakukan dan
ditunjukkan dengan penghematan energi dan kemampuan perawatan diri (1-5: ekstrem, berat, sedang, ringan, tidak ada) Menyeimbangkan antara aktivitas dan istirahat (4)
Tingkat daya tahan adekuat untuk beraktivitas sesuai kondisi (3) Aktivitas ringan diri sendiri (3)
Nursing Activities
Nursing Intervention Group (checkmark) (see chart below):X 1. Physiological: Basic (Classes A-F) 4. Safety (Classes U-V) 2. Physiological: Complex (Classes G-N) 5. Family (Classes W, X, Z) 3. Behavioral (Classes O-T) 6. Health System (Classes Ya-Yb)
7. Community (Classes Yc-Yd)
Definitions for each intervention Pengelolaan Energi : Pengaturan penggunaan energi untuk mencegah kelelahan dan mengoptimalkan fungsi
Perawatan diri : Tindakan minimal sendiri maupun dengan bantuan dalam aktivitas fisik dasar.
Aktivitas Tentukan penyebab keletihan.
Pantau respon kardiorespiratori terhadap aktivitas Pantau keadekuatan asupan nutrisi (sebagai sumber
energi)
Pantau pola istirahat pasien
Ajarkan tentang pengaturan aktivitas dan bantuan yang dapat diberikan untuk mencegah kelelahan
Ajarkan tentang teknik perawatan diri yang akan meminimalkan konsumsi energi dan oksigen Kolaborasi pengobatan nyeri
Kolaborasi rencana pemberian jenis asupan makanan tinggi energi
Bantu pasien dalam aktivitas yang dapat ditoleransi Bantu pasien mengidentifikasi aktivitas yang dapat
ditoleransi
Fasilitasi relaksasi; batasi rangsang lingkungan
Assessment NANDA
Nursing Diagnosis Pola tidur, gangguan berhubungan dengan nyeri dan demam, batuk-batuk
Definition of diagnosis Gangguan jumlah dan kualitas tidur yang dibatasi waktu dalam jumlah dan kualitas
Faktor yang berhubungan : Fisiologis (demam, mual) Nyeri dada atau menjalar
Subjective Data Objective Data
Keluhan verbal tentang kesulitan untuk tidur
Keluhan verbal tentang tidak dapat beristirahat dengan baik
Melaporkan nyeri
Melaporkan adanya perasaan tidak nyaman pada waktu istirahat
Bangun lebih dari 3 x dimalam hari Gelisah
Planning
Goals: Tingkat kenyamanan : Perasaan fisik dan psikologis yang nyaman.
Tingkat nyeri : Banyaknya nyeri yang dilaporkan atau diperlihatkan
pemulihan fisik dan mental
Tidur : Tingkat dan pola tidur untuk pemulihan fisik dan mental
Definitions for each outcome Dalam 3 hari perawatan, pasien menunjukkan tidur yang efektif, dengan indikator (1-5: ekstrem, berat, sedang, ringan, tidak ada gangguan)
Nyeri (5)
Jumlah jam tidur terganggu (5) Perasaan segar setelah bangun (5)
Nursing Activities
Nursing Intervention Group (checkmark) (see chart below):X 1. Physiological: Basic (Classes A-F) 4. Safety (Classes U-V) 2. Physiological: Complex (Classes G-N) 5. Family (Classes W, X, Z) 3. Behavioral (Classes O-T) 6. Health System (Classes Ya-Yb)
7. Community (Classes Yc-Yd)
Definitions for each intervention Peningkatan Tidur : Fasilitasi siklus tidur-bangun yang teratur
Aktivitas Pantau pola tidur pasien dan catat faktor-faktor fisik yang dapat mempengaruhi pola tidur
Ajarkan pasien dan keluarga tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pola tidur pasien
Diskusikan tentang peninjauan kembali program pengobatan : pemberian analgetik atau yang lain. Membuat lingkungan yang nyaman untuk tidur (gaduh,
pencahayaan, suasana yang nyaman)
Berikan tidur siang, jika diperlukan, untuk memenuhi kebutuhan tidur.
Assessment NANDA
Nursing Diagnosis Ansietas
Definition of diagnosis Suatu keresahan, perasaan tidaknyaman yang tidak mudah yang disertai dengan respon autonomis;sumber sering tidak spesifik atau tidak
diketahui oleh individu, perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya
Faktor yang berhubungan :
Krisis situasional, kurangnya pengetahuan terhadap sakit
Subjective Data Objective Data
Keluhan nyeri dan kelainan fisik lainnya
Sering menanyakan kondisi
Kegelisahan
Ketegangan motorik Kebingungan
Planning
Goals: Kontrol ansietas: Kemampuan untuk menghilangkan atau mengurangi perasaan khawatir dan tegang dari suatu sumber yang tidak dapat diindentifikasi
Definitions for each outcome Dalam 3 hari perawatan klien/keluarga dapat menunjukkan kontrol ansietas, dibuktikan dengan indikator sebagai berikut (1-5: tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering, konsisten) : Merencanakan strategi koping untul situasi yang membuat cemas (5)
Mempertahankan penampilan peran (5)
Melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik (5) Manifestasi perilaku akibat kecemasan (1)
Menunjukkan kemampuan untuk berfokus pada pengetahuan dan keterampilan yang baru (5)
Mengkomunikasikan kebutuhan dan perasaan negatif secara tepat (5)
Nursing Activities
Nursing Intervention Group (checkmark) (see chart below):1. Physiological: Basic (Classes A-F) 4. Safety (Classes U-V) 2. Physiological: Complex (Classes G-N) 5. Family (Classes W, X, Z) X 3. Behavioral (Classes O-T) 6. Health System (Classes Ya-Yb)
7. Community (Classes Yc-Yd) Definitions for each
intervention
Pengurangan ansietas: Meminimalkan kekhawatiran, kecemasan yang dikaitkan dengan sumber yang tidak dapat diidentifikasi namun dapat diantisipasi.
Aktivitas Kaji tentang tingkat kecemasan pasien setiap hari Kaji tentang teknik yang telah, belum dimiliki untuk
mengurangi kecemasan masa lalu
Kaji kemampuan dalam pengambilan keputusan menyelesaikan masalah
Kembangkan rencana pengajaran dengan tujuan yang realistis
Sediakan informasi aktual tentang diagnosis, perawatan dan prognosis
Jelaskan semua prosedur, termasuk sensasi yang biasa dirasakan selama prosedur
Kolaborasi : pemberian pengurang ansietas, sesuai kebutuhan
Dorong untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran secara realistis
Bantu untuk tetap fokus pada situasi saat ini. Berikan reinforcement yang positif
Beri dukungan kepada orang tua untuk menemani anak, sesuai kebutuhan
D. Discharge Planning
1. Evaluasi kesiapan untuk pulang. Factor yang dikaji adalah sebagai berikut : a. Status pernafasan yang stabil
b. Masukan nutrisi dan pertumubuhan yang adekuat c. Kebutuhan obat yang stabil
d. Rencana pengobatan medis yang realistik untuk di rumah
- orang tua dan pemberi asuhan lain dapat memberi perawatan yang diperlukan - sarana di rumah dan monitor yang diperlukan disediakan
- orang tua memiliki dukungan social dan finansial yang dibutuhkan - keperluan perawatan di rumah dan istirahat disediakan
2. Beri instruksi pemulangan kepada orang tua seperti berikut : a. penjelasan tentang penyakit
b. bagaimana memantau tanda tanda distress pernafasan dan masalah medis lainnya c. kebutuhan makan perorangan
d. kebutuhan bayi sehat
e. kapan harus memanggil dokter
f. bagaimana melakukan resusitau jantung paru g. penggunaan peralatan dirumah dan pemantauan h. bagaimana memberi dan memantau efek pengobatan i. pencegahan infeksi
j. pentingnya daerah bebas rokok k. aktivitas perkembangan yang tepat
l. pengenalan isyarat stress dan interaksi pada bayi m. sumber di komunitas dan sarana pendukung yang ada.
3. Lakukan program tindak lanjut untuk memantau kebutuhan pernafasan, nutrisi, perkembangan, dan kebutuhan khsus lainnya yang sifatnya terus menerus.
a. Bantu orang tua membuat janji kunjungan pemeriksan tindak lanjut yang pertama, beri catatan tertulis tentang kapan janji itu harus dilaksanakan
b. Buat rujukan untuk kunjungan keperawatan di rumah sesuai yang dibutuhkan bayi dan keluarga
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 1999. Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan Edisi 2. Jakarta : EGC
Doenges, Marilynn E. et. all. Nursing care plans : guidelines for individualizing client care across the life span 8th. Edition. 2010. F. A. Davis Company
Hardiono, et all. 2004. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak Edisi I. Jakarta http://www.infeksi.com
http://www.wikipedia.com http://www.medicastore.com
Mansjoer, Arif et all.2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Edisi 3. Jakarta.FKUI
NANDA. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi
2005-2006
NANDA. 2007. Nursing Diagnoses : Definitions and Classification 2007-2008. Wilkinson, Judith. M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi
NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta. EGC
Soeparman. 1994. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edis i 2. Jakarta. FKUI
Somantri, Irman. 2008. Keperawatan Medikal Bedah: Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan. Cetakan Kedua. Salemba