• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN DAN RENCANA PENINGKATAN PENDAPATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 5 ANALISIS KEUANGAN DAN RENCANA PENINGKATAN PENDAPATAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Cilacap Tahun 2009-2013

V-1

BAB 5

ANALISIS KEUANGAN

DAN RENCANA PENINGKATAN PENDAPATAN

A. Umum

Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota, maka Pemerintah Kabupaten mempunyai kewajiban untuk menyelenggarakan dan melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangannya. Urusan pemerintahan daerah dimaksud meliputi: Urusan Wajib dan Urusan Pilihan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Birokrasi dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah tersebut secara umum berperan menjalankan 3 (tiga) fungsi utama, yaitu: fungsi pelayanan, fungsi pembangunan dan fungsi pemerintahan umum. Fungsi pelayanan berhubungan dengan unit organisasi pemerintahan yang pada hakikatnya merupakan bagian atau berhubungan dengan masyarakat. Fungsi utamanya adalah pelayanan publik (public service) langsung kepada masyarakat. Fungsi pembangunan berhubungan dengan organisasi pemerintah yang menjalankan salah satu urusan pemerintahan daerah guna mencapai tujuan pembangunan. Fungsi pokoknya adalah Development function atau

adaptive function. Fungsi ketiga adalah pemerintah umum yang berhubungan dengan rangkaian

organisasi pemerintahan yang menjalankan tugas-tugas pemerintahan umum termasuk memelihara ketertiban dan keamanan. Fungsinya lebih kepada fungsi pengaturan (regulative function).

Guna melaksanakan ketiga fungsi utama tersebut secara optimal diperlukan dukungan anggaran yang memadai yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk melaksanakan semua urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang menggambarkan semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan Daerah dalam kurun waktu satu tahun. APBD selain itu juga merupakan instrumen dalam rangka mewujudkan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut maka pengalokasian anggaran belanja yang secara rutin merupakan kebutuhan dalam rangka pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah menjadi tolok

(2)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Cilacap Tahun 2009-2013

V-2 ukur bagi tercapainya kesinambungan serta konsistensi pembangunan daerah secara keseluruhan menuju tercapainya sasaran yang telah disepakati bersama.

Bertitik tolak dari target kinerja pembangunan daerah yang akan dicapai dan dengan memperhatikan keterbatasan sumber daya yang ada, maka dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan daerah perlu mengarahkan dan memanfaatkan sumber daya yang ada secara berdaya guna dan berhasil guna dengan disertai pengawasan dan pengendalian yang ketat sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini dimaksudkan agar target kinerja pembangunan daerah yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Mengacu pada Peraturan Pemerintah nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, maka penyusunan APBD Kabupaten Cilacap didasarkan pada Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA) yang telah disepakati bersama antara Pemerintah Daerah dan DPRD. Kebijakan Umum APBD (KUA) dimaksudkan sebagai pijakan dan dasar bagi Pemerintah Daerah dan DPRD dalam membahas dan menyepakati PPA yang selanjutnya menjadi bahan utama penyusunan RAPBD, oleh karena itu KUA tersebut juga memberikan landasan dan pedoman bagi setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun datang dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangannya. Rencana program dan kegiatan beserta anggarannya dimaksud dituangkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) serta rencana pelaksanaannya sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada hakikatnya merupakan perwujudan amanat rakyat kepada eksekutif dan legislatif untuk meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan umum kepada masyarakat dalam batas otonomi daerah yang dimiliki. Bertitik tolak pada hal tersebut, maka setiap penyusunan APBD Kabupaten Cilacap disusun dengan memperhatikan prinsip-prinsip:

1. Partisipasi Masyarakat

Hal ini mengandung makna bahwa pengambilan keputusan dalam proses penyusunan dan penetapan APBD sedapat mungkin melibatkan partisipasi masyarakat sehingga masyarakat mengetahui akan hak dan kewajibannya dalam pelaksanaan APBD.

(3)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Cilacap Tahun 2009-2013

V-3 2. Transparansi

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang disusun harus dapat menyajikan informasi secara terbuka dan mudah diakses oleh masyarakat yang meliputi: tujuan, sasaran, sumber pendanaan pada setiap jenis/ obyek belanja serta korelasi antara besaran anggaran dengan manfaat dan hasil yang dicapai dari suatu kegiatan yang dianggarkan. Oleh karena itu, setiap pengguna anggaran harus bertanggung jawab terhadap penggunaan sumber daya yang dikelola untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Transparansi dan akuntabilitas anggaran, baik dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan, maupun akuntansinya merupakan wujud pertanggungjawaban Pemerintah Daerah dan DPRD kepada rakyat.

3. Disiplin Anggaran

Anggaran daerah disusun berdasarkan kebutuhan riil dan prioritas masyarakat di daerah sesuai dengan target dan sasaran pembangunan daerah. Dengan demikian, dapat dihindari adanya kebiasaan alokasi anggaran pembangunan ke seluruh sektor yang kurang efisien dan efektif.

Anggaran yang tersedia pada setiap pos/ rekening merupakan batas tertinggi belanja/ pengeluaran. Oleh karena itu, tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan melampaui batas kredit anggaran yang ditetapkan.

4. Keadilan Anggaran

Pajak daerah, retribusi daerah dan pungutan daerah lainnya yang dibebankan kepada masyarakat harus mempertimbangkan kemampuan untuk membayar, masyarakat yang memiliki kemampuan pendapatan rendah secara proporsional diberi beban yang sama, sedangkan masyarakat yang mempunyai kemampuan untuk membayar tinggi diberikan beban yang tinggi pula. Untuk menyeimbangkan kedua kebijakan tersebut pemerintah daerah dapat melakukan diskriminasi tarif secara rasional guna menghilangkan rasa ketidakadilan. Selain daripada itu dalam mengalokasikan belanja daerah, harus mempertimbangkan keadilan dan pemerataan agar dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi pemberian pelayanan.

Pemerintah Daerah di dalam menetapkan besaran pajak dan retribusi harus mampu menggambarkan nilai-nilai rasional dan transparan terkait dengan penentuan hak-hak dan

(4)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Cilacap Tahun 2009-2013

V-4 tingkat pelayanan yang diterima oleh masyarakat di daerah. Mengingat, adanya beban pembiayaan yang dipikul langsung maupun tidak langsung oleh kelompok masyarakat melalui mekanisme pajak/ retribusi, serta adanya keharusan untuk merasionalkan anggaran yang lebih menguntungkan bagi kepentingan masyarakat dan mampu merangsang pertumbuhan ekonomi daerah sesuai mekanisme pasar.

5. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran

Dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk dapat menghasilkan peningkatan pelayanan dan kesejahteraan yang maksimal guna kepentingan masyarakat. Oleh karena itu, untuk dapat mengendalikan tingkat efisiensi dan efektivitas anggaran, maka dalam perencanaan anggaran perlu diperhatikan:

a. Penetapan secara jelas tujuan dan sasaran, hasil dan manfaat, serta indikator kinerja yang ingin dicapai;

b. Penetapan prioritas kegiatan dan penghitungan beban kerja serta penetapan harga satuan yang rasional.

6. Taat Azas

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagai kebijakan daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah di dalam penyusunannya tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum dan peraturan daerah lainnya.

B. Profil Keuangan Kabupaten Cilacap 1. Komponen Penerimaan Pendapatan

Pendapatan daerah merupakan penerimaan uang melalui kas rekening kas umum daerah yang menambah ekuitas dana lancar sebagai hak pemerintah daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. Pendapatan daerah Kabupaten Cilacap terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan lain-lain PAD. Kondisi umum masing-masing sumber pendapatan daerah Kabupaten Cilacap adalah sebagai berikut:

a. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

(5)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Cilacap Tahun 2009-2013

V-5 1) Pajak Daerah;

2) Retribusi Daerah;

3) Hasil Pengelolaan PERUSDA dan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan; 4) Lain-lain PAD.

Perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Cilacap selama lima tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1. Perkembangan Pajak Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2003 – 2007 NO TAHUN PAJAK DAERAH (Rp.) KENAIKAN (%)

REALISASI TINGKAT CAPAIAN (%) TARGET REALISASI 1 2 3 4 5 6 1 2003 20.985 23.749,26 - 115,65 2 2004 22.505 27.356,83 15 121,56 3 2005 26.472,5 29.334,93 7,2 110,81 4 2006 27.733,5 31.333,74 6,8 117,34 5 2007 29.364,44 32.841,91 4,8 111,91

Sumber: Nota Keuangan APBD Kabupaten Cilacap TA 2008

Data tabel di atas menunjukkan bahwa penerimaan pajak daerah selama 5 (lima) tahun terakhir mengalami kenaikan rata-rata 6,76. Kenaikan terbesar terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar 15 % dan mengalami penurunan penerimaan pada tahun 2005 apabila dibandingkan dengan penerimaan pada tahun 2004. Apabila dilihat dari tingkat capaian pada setiap tahunnya, terlihat bahwa realisasinya berkisar antara 110,81 % sampai dengan 121,56 % dibandingkan target yang ditetapkan pada tahun yang bersangkutan dengan capaian target rata-rata pertahunnya mencapai 115,45 %

(6)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Cilacap Tahun 2009-2013

V-6

Tabel 5.2. Perkembangan Retribusi Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2003 – 2007

NO TAHUN RETRIBUSI DAERAH (Rp. Juta) (%) TARGET REALISASI KENAIKAN REALISASI

1 2 3 4 5 1 2003 16.229,7 820,73 - 2 2004 15.882,7 18.930,00 12,54 3 2005 22.597,35 22.766,57 20,26 4 2006 24.690,72 31.680,73 39,15 5 2007 29.211,8 33.783,95 6,6

Sumber: Nota Keuangan APBD Kabupaten Cilacap TA 2008

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa penerimaan retribusi daerah selama 5 (lima) tahun terakhir mengalami kenaikan , kenaikan terbesar terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar 2.200 %. Apabila dilihat dari tingkat capaian pada setiap tahunnya, terlihat bahwa realisasinya tumbuh rata-rata sebesar 19,6 %.

Tabel 5.3. Perkembangan Hasil Pengelolaan PERUSDA dan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Kabupaten Cilacap Tahun 2003 - 2007

NO TAHUN

Hasil Pengelolaan PERUSDA dan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan (Rp Juta.) (%) TINGKAT CAPAIAN

(%) TARGET REALISASI KENAIKAN REALISASI

1 2 3 4 5 6 1 2003 106,947 93,02 - 86.98 2 2004 185,32 138,68 49,08 74,83 3 2005 5.285,73 5.506,49 3.889 104,18 4 2006 2.547,38 2.531,9 (54) 99,39 5 2007 2.834,69 2.820,63 11,4 99,5

Sumber: Nota Keuangan APBD Kabupaten Cilacap TA 2008

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa penerimaan dari hasil pengelolaan PERUSDA dan kekayaan daerah yang dipisahkan selama 5 (lima) tahun terakhir mengalami fluktuasi walaupun apabila dirata-rata kenaikannya sebesar 973,85 %. Pada tahun

(7)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Cilacap Tahun 2009-2013

V-7 Kenaikan terbesar terjadi pada tahun 2005 sebesar 3.889 % yaitu ditunjang dari peningkatan penerimaan yang cukup signifikan dari bagi hasil keuntungan/ dividen BPR/BKK. Namun demikian apabila dilihat dari tingkat capaian pada setiap tahunnya dapat dilihat bahwa realisasinya berkisar antara 74,83 % sampai dengan 104,18 % dibandingkan target yang ditetapkan pada tahun yang bersangkutan.

Tabel 5.4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2003 – 2007

NO TAHUN

Lain-lain PAD (Rp.Juta) (%) TINGKAT CAPAIAN

(%) TARGET REALISASI KENAIKAN REALISASI

1 2 3 4 5 6 1 2003 5.040 5.953,53 - 141,24 2 2004 4.227 7.073,59 18,81 167,32 3 2005 5.051 8.852,24 25,1 175,29 4 2006 5.381 11.379,92 28,5 255,99 5 2007 9.485 12.731,63 11,88 134,20

Sumber: Nota Keuangan APBD Kabupaten Cilacap TA 2008

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa penerimaan dari lain-lain PAD selama 5 (lima) tahun terakhir mengalami kenaikan dengan pertumbuhan rata-rata kenaikannya sebesar 21 %. Kenaikan terbesar terjadi pada tahun 2006 sebesar 28,5 %. Realisasi tingkat capaian pada setiap tahunnya berkisar antara 134,2 % sampai dengan 255,9 % dibandingkan target yang ditetapkan pada tahun yang bersangkutan.

Berdasarkan data tersebut di atas, maka perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten Cilacap dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat disajikan pada gambar berikut ini.

(8)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Cilacap Tahun 2009-2013

V-8

Gambar 5.1. Perkembangan Pendapatan Daerah dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Cilacap Tahun 2002 – 2006

-5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun J ut a R up ia h Pajak Retribusi Perusda Lain-lain pendapatan

Sumber: Nota Keuangan APBD Kabupaten Cilacap TA 2008 dan Hasil Analisis

b. Dana Perimbangan

Dana Perimbangan Kabupaten Cilacap terdiri dari: 1) Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak;

2) Dana Alokasi Umum (DAU); 3) Dana Alokasi Khusus (DAK);

Perkembangan Dana Perimbangan yang diterima Kabupaten Cilacap selama lima tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Tabel 5.5. Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak Kabupaten Cilacap Tahun 2003 – 2007

NO TAHUN

BAGI HASIL PAJAK DAN

BUKAN PAJAK (Rp.) (%) TINGKAT CAPAIAN

(%) TARGET REALISASI KENAIKAN REALISASI

1 2 3 4 5 6 1 2003 18.741,16 29.680,40 - 158,3 2 2004 19.614 38.892,6 31 203,39 3 2005 27.315 45.185 16,18 165,42 4 2006 31.315 61.598,3 36,3 196,71 5 2007 40.200 68.377,9 11 170,09

(9)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Cilacap Tahun 2009-2013

V-9 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa penerimaan dari bagi hasil pajak dan bukan pajak selama 5 (lima) tahun terakhir mengalami kenaikan dengan rata-rata kenaikannya sebesar 23,62 %. Kenaikan terbesar terjadi tahun 2006 sebesar 36,3%. Hal ini dikarenakan sumber ini merupakan penerimaan dari Pemerintah Pusat sehingga sangat tergantung dengan proporsi capaian pajak-pajak pusat. Sedangkan berdasarkan capaian rata-rata dari target pertahunnya mengalami kenaikan sebesar 178,78%.

Tabel 5.6. Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Cilacap Tahun 2003 – 2007

NO TAHUN DAU (Rp juta) KENAIKAN

TARGET REALISASI NILAI (Rp.Juta) (%)

1 2 3 4 5 6 1 2003 368.270 368.270,00 - 2 2004 378.021 378.021,00 9.751 2,64 3 2005 392.866 392.866,00 14.845 3,92 4 2006 661.263 661.263,00 268.397 68,3 5 2007 743.064 743.064,00 81.771 12,63

Sumber: Nota Keuangan APBD Kabupaten Cilacap TA 2008

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa penerimaan Dana Alokasi Umum (DAU) selama 5 (lima) tahun terakhir selalu mengalami kenaikan dan terbesar pada tahun 2006 sebesar 68,3 % dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu rata-rata kenaikan DAU Kabupaten adalah sebesar 21,87%.

Tabel 5.7. Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Cilacap Tahun 2003 – 2007

NO TAHUN DAK (Rp.Juta) KENAIKAN

TARGET REALISASI NILAI (Rp.Juta) (%)

1 2 3 4 5 6 1 2003 1.400 1.400,00 - 2 2004 5.000 5.000,00 3.600 257 3 2005 4.000 4.000,00 (1000) (20) 4 2006 33.430 33.430,00 29.430 735,75 5 2007 61.168 61.168,00 27.738 83,1

(10)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Cilacap Tahun 2009-2013

V-10 Tabel di atas menunjukkan bahwa penerimaan Dana Alokasi Khusus (DAK) selama 5 (lima) tahun terakhir berfluktuasi. Pada tahun 2005 bahkan mengalami penurunan sebesar 20% . Sedangkan kenaikan terbesar terjadipada tahun 2006 sebsar 735,75 % bila dibandingkan tahun sebelumnya.

Berdasarkan data tersebut di atas, maka perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten Cilacap dari Dana Perimbangan dapat disajikan pada gambar berikut ini.

Gambar 5.2. Perkembangan Dana Perimbangan Kabupaten Cilacap Tahun 2002 – 2007 0 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 800000 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun J ut a R up ia

h Bagi HasilPajak/Bukan Pajak

DAU DAK

Sumber: Nota Keuangan APBD Kabupaten Cilacap TA 2008 dan Hasil Analisis

c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Dana Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah terdiri dari: 1) Pendapatan Hibah;

2) Dana Darurat;

3) Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya; 4) Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus;

(11)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Cilacap Tahun 2009-2013

V-11 Untuk Dana Darurat Kabupaten Cilacap dalam 5 tahun terakhir menerima sekali yaitu tahu 2006 sebesar Rp.37.000.000.000,- . Sedangkan Pendapatan Hibah belum pernah mendapatkan alokasi dana tersebut.

Perkembangan Dana Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Kabupaten Cilacap selama lima tahun terakhir adalah sebagai berikut:

1) Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

Perkembangan penerimaan dari Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Tabel 5.8. Bantuan Keuangan dari Provinsi/ Pemerintah Daerah Lainnya Tahun 2003 – 2007

NO TAHUN

BANTUAN KEUANGAN DARI PROVINSI/ PEMERINTAH DAERAH LAINNYA

(Rp.Juta) (%) TINGKAT CAPAIAN (%) KENAIKAN REALISASI TARGET REALISASI 1 2 3 4 5 6 1 2003 3.534,72 3.534,72 100 2 2004 3.585,473 3.473,15 (1,74) 96,87 3 2005 10.36417 10.189,52 193,3 98,31 4 2006 22.244,53 23.941,72 134,9 107,63 5 2007 29.777 29.862,96 24,7 100,29

Sumber: Nota Keuangan APBD Kabupaten Cilacap TA 2008

Dari tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa penerimaan dari bantuan keuangan dari Provinsi selama 5 (lima) tahun terakhir berfluktuasi. Kenaikan terbesar terjadi pada tahun 2005 sebesar 193,3 % dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan penurunan terbesar dalam kurun 2003-2007 terjadi pada tahun 2004 sebesar 1,74%. Sehingga rata-rata kenaikan pertahunnya adalah sebesar 87.79 %.

2. Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya;

Perkembangan penerimaan dari Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut:

(12)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Cilacap Tahun 2009-2013

V-12

Tabel 5.9. Bagi Hasil Pajak dari Provinsi/ Pemerintah Daerah Lainnya Tahun 2003 – 2007

NO TAHUN

BAGI HASIL PAJAK DARI PROVINSI/ PEMERINTAH DAERAH LAINNYA

(Rp.Juta) (%) TINGKAT CAPAIAN (%) KENAIKAN REALISASI TARGET REALISASI 1 2 3 4 5 6 1 2003 12.503,5 16.878,86 134,9 2 2004 14.450 22.175,23 31,3 153,46 3 2005 20.240 26.208,28 18,1 129,49 4 2006 21.665 36.608,48 39,6 168,98 5 2007 37.140 38.404,2 4,9 103,4

Sumber: Nota Keuangan APBD Kabupaten Cilacap TA 2008

Dari tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa penerimaan pajak dari Provinsi selama 5 (lima) tahun terakhirmengalami kenaikan . Kenaikan terbesar terjadi pada tahun 2006 sebesar 39,6 % dibanding tahun sebelumnya dan kenaikan terkecil tejadi tahun 2007 sebesar 4,9 %. Sedangkan kenaikan rata-rata pertahunnya adalah sebesar 23,47 %.

3. Dana Penyeimbang/Penyesuaian;

Perkembangan penerimaan dana penyeimbang dari pemerintah Pemerintah Daerah Lainnya selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Tabel 5.10. Dana Penyeimbang/Penyesuaian Tahun 2003 – 2007

NO TAHUN Dana Penyeimbang (Rp.Juta)

(%) TINGKAT CAPAIAN (%) KENAIKAN REALISASI TARGET REALISASI 1 2 3 4 5 6 1 2003 29.204,804 30.171,335 103,1 2 2004 27.226,811 27.522,785 101,09 3 2005 21.012 21.012 100 4 2006 5 2007 1.400 1.400 100

(13)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Cilacap Tahun 2009-2013

V-13 Dari tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa penerimaan dana penyeimbangn cenderung menunjukan penurunan bahkan untuk tahun 2006 tidak menerima sama sekali.

Berdasarkan data tersebut di atas, maka perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten Cilacap dari Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah dapat disajikan pada gambar berikut ini.

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun J ut a R up ia h Bantuan Keuangan Bagi Hasil Pajak Dana Penyesuaian

Sumber: Nota Keuangan APBD Kabupaten Cilacap TA 2008 dan Hasil Analisis

Berdasarkan data tersebut di atas, maka perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten Cilacap sejak tahun 2003 dapat disajikan pada tabel dan gambar berikut ini.

Tabel 5.11. Perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten Cilacap

NO TAHUN PENDAPATAN DAERAH (Rp. Juta)

(%) TINGKAT CAPAIAN (%) KENAIKAN REALISASI TARGET REALISASI 1 2 3 4 5 6 1 2003 548.329 570.553 104,05 2 2004 490.697 529.583 (7) 107,92 3 2005 535.203 565.922 6,86 105,74 4 2006 866.870 932.736 64,8 107,60 5 2007 983.627 1.024.420 9,8 104,15

(14)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Cilacap Tahun 2009-2013

V-14

Gambar 5.4. Perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2002 – 2006 0 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000 Juta Rupiah 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun Target Realisasi

Sumber: Nota Keuangan APBD Kabupaten Cilacap TA 2008 dan Hasil Analisis 4. Komponen Pengeluaran Belanja

Belanja Daerah meliputi semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Daerah. Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan kabupaten yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Belanja dalam rangka pelaksanaan urusan wajib digunakan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial.

Sedangkan pelaksanaan urusan yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi keunggulan daerah, seperti: perikanan, pertanian, perkebunan, kehutanan dan pariwisata.

Belanja menurut kelompok belanja terdiri dari Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung. Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, seperti:

(15)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Cilacap Tahun 2009-2013 V-15 a. Belanja Pegawai; b. Bunga; c. Subsidi; d. Hibah; e. Bantuan Sosial; f. Belanja Bagi Hasil; g. Bantuan Keuangan; h. Bantuan Tidak Terduga.

Sedangkan Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, seperti:

a. Belanja Pegawai;

b. Belanja Barang dan Jasa; c. Belanja Modal.

Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Cilacap selama 3 (tiga) tahun terakhir dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 5.12. Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2005-2007

NO TAHUN BELANJA DAERAH (Rp.Juta) KENAIKAN (%)

1 2005 552.924 -

2 2006 825.875 49,37

3 2007 1.067.071 29,20 Sumber: Nota Keuangan APBD Kabupaten Cilacap TA 2008

5. Komponen Pembiayaan

Pembiayaan adalah semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus. Anggaran defisit manakala anggaran belanja lebih besar daripada anggaran pendapatan dan sebaliknya akan terjadi anggaran surplus manakala anggaran pendapatan lebih besar dari anggaran belanjanya.

(16)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Cilacap Tahun 2009-2013

V-16 Sedangkan pengeluaran pembiayaan digunakan untuk penyertaan modal ke perusahaan daerah dan atau menambah penyertaan modal ke perusahaan daerah dalam rangka meningkatkan peran Pemerintah Daerah dalam memberikan fasilitas permodalan bagi IKM, UKM, koperasi serta upaya pengembangan peternakan.

Perkembangan alokasi anggaran belanja daerah untuk Urusan Cipta Karya di Kabupaten Cilacap dapat dilihat dalam tabel dan gambar di bawah ini.

Tabel 5.13. Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Cilacap dan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2005-2007

NO TAHUN KAB. CILACAP (Rp.Juta) DINAS CIPTA KARYA

DAN TRD (Rp.Juta) %

1 2007 1.067.071 4.181,851 0,4

2 2008 1.234.642 19.470,621 1,5

Sumber: Nota Keuangan APBD Kab. Cilacap TA 2008 dan Dinas Pekerjaan Umum Kab. Cilacap

C. Permasalahan dan Analisis Keuangan

1. Kondisi Keuangan Pemerintah Kabupaten Cilacap

Permasalahan utama pada kondisi keuangan Pemerintah Kabupaten Cilacap adalah pada upaya optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), permasalahan yang masih dijumpai adalah:

a. Kecilnya potensi PAD, yang menyebabkan ketergantungan Pemerintah Daerah kepada Dana Perimbangan;

b. Secara teknis penentuan target PAD oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) belum didasarkan pada potensi pendapatan yang ada;

c. Keterlambatan informasi dan penyaluran Dana Perimbangan dan Bagi Hasil sehingga belum dapat ditepatinya pencairan Dana Perimbangan dan Bagi Hasil;

(17)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Cilacap Tahun 2009-2013

V-17 d. Beberapa target PAD utamanya pada lain-lain PAD tidak dapat terealisasi karena terkait dengan permasalahan yang melingkupinya dan memerlukan langkah-langkah pemecahan masalah secara komprehensif;

e. Beberapa perusahaan daerah masih memerlukan peningkatan manajemen pengelolaan sehingga dapat memberikan kontribusi kepada PAD;

f. Perlu upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah dengan memperhatikan keseimbangan dengan potensi yang ada;

g. Perlu adanya upaya penggalian sumber-sumber pendapatan daerah yang baru dengan tetap memperhatikan kemampuan masyarakat dan potensi yang ada serta tidak memberatkan dunia usaha dan masyarakat;

h. Dalam hal pelayanan perlu ditempuh melalui penyederhanaan sistem dan prosedur administrasi pajak dan retribusi daerah serta meningkatkan ketaatan wajib pajak dan pembayar retribusi daerah.

Permasalahan lain adalah di dalam perencanaan maupun pelaksanaan Belanja Daerah. Pada tahap perencanaan masih dijumpai beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Kerja dan Anggaran SKPD belum sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD dan perencanaan strategis daerah serta masih ditemukan adanya ketidaksesuaian antara target kinerja yang akan dicapai dengan perincian kegiatan dan anggaran yang akan dilaksanakan. Demikian juga dalam hal penetapan target kinerja keluaran (output) dan hasil (output) tidak jelas indikator capaian kinerjanya. Sedangkan pada tahap pelaksanaan, umumnya terkendala pada ketersediaan waktu pelaksanaan khususnya pada pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditetapkan pada APBD Perubahan.

D. Analisis Tingkat Ketersediaan Dana

1. Analisis Kemampuan Keuangan Daerah

Kemampuan keuangan daerah Kabupaten Cilacap untuk mendukung pembangunan didasarkan pada skala prioritas pembangunan yang mendesak untuk meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat. Dukungan dana melalui berbagai sumber pendanaan, seperti: DAU dan DAK masih sangat dibutuhkan Kabupaten Cilacap. Selain itu peningkatan PAD perlu ditingkatkan melalui optimalisasi pendapatan yang ada selama ini dan

(18)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Cilacap Tahun 2009-2013

V-18 pengawasan, seperti: retribusi parkir, kebersihan dll serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Untuk mendukung kemampuan keuangan daerah, setiap kegiatan pembangunan dapat melibatkan partisipasi dan swadaya masyarakat, swasta. Para investor yang akan masuk ke Kabupaten Cilacap perlu didukung dengan memberikan insentif seperti kemudahan perizinan yang tetap sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada.

Penggunaan tabungan masyarakat (public saving) juga dapat digunakan untuk mendukung peningkatan kemampuan keuangan daerah Kabupaten Cilacap atau bahkan melalui pinjaman bila mendesak perlu dilakukan.

E. Rencana Pembiayaan Program

1. Rencana Pembiayaan

Sumber-sumber pembiayaan pembangunan di Kabupaten Cilacap didukung oleh banyak sumber baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi Jawa Jengah dan Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui APBD, selain itu swadaya masyarakat dan swasta turut mendukung peningkatan perekonomian dan pembangunan. Dukungan Pemerintah Pusat dan Provinsi masih sangat dibutuhkan terutama program/ kegiatan strategis pada peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin dan bantuan teknis (Bantek) serta bimbingan teknis (Bintek). Diharapkan dengan dukungan ini, pembangunan di Kabupaten Cilacap menjadi terpacu dan mampu meningkatkan masyarakatnya menjadi lebih baik dan lebih sejahtera.

2. Pelaksanaan Pembiayaan RPIJM

Pelaksanaan pembiayaan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Cilacap Tahun 2009 – 2013 direncanakan didukung oleh banyak sumber, baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi, Pemerintah Kabupaten Cilacap, perusahaan daerah serta partisipasi masyarakat/ pihak swasta dan investor.

Pola pemberdayaan masyarakat juga diterapkan dalam pembangunan di Kabupaten Cilacap sehingga kepedulian dan rasa memiliki setiap kegiatan pembangunan dirasakan karena masyarakat sebagai pelaku pembangunan.

Diharapkan dengan adanya kesepakatan pelaksanaan program (project

(19)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Cilacap Tahun 2009-2013

V-19 program/ kegiatan yang direncanakan dapat dilaksanakan dan mendapat dukungan dari semua pihak. Dukungan ini selain dukungan pembiayaan, juga dalam pelaksanaan dan pengawasan di lapangan sehingga setiap program/ kegiatan tetap sesuai dengan perencanaan awal.

F. Peningkatan Kemampuan Pendanaan

Peningkatan kemampuan pendanaan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Cilacap Tahun 2009 – 2013 dengan mengoptimalkan pendapatan APBD Kabupaten Cilacap yang telah ada dan didukung oleh semua komponen masyarakat.

Partisipasi masyarakat/ swasta, transparansi dalam perencanaan dan akuntabilitas anggaran serta disiplin anggaran sangat dibutuhkan sehingga pembangunan menjadi lebih efisien dan efektif. Diharapkan dengan keterlibatan semua komponen masyarakat dan dukungan dalam pembiayaan akan meningkatkan kemampuan pendanaan pelaksanaan RPIJM Bidang Cipta Karya di lapangan.

G. Peningkatan Kapasitas Pembiayaan

Peningkatan kapasitas pembiayaan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Cilacap selama ini telah dilakukan, seperti melakukan pinjaman ke pihak ketiga atau menerapkan anggaran defisit (3 tahun terakhir)

Untuk meningkatkan kapasitas pembiayaan ini, Pemerintah Kabupaten Cilacap mencari alternatif sumber-sumber pembiayaan yang dapat digunakan untuk menutup anggaran defisit. Alternatif sumber pembiayaan antara lain dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Lalu (SiLPA) tahun sebelumnya, penerimaan dana cadangan, penerimaan pinjaman dan obligasi, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan dan penerimaan pembiayaan lain-lain.

Gambar

Tabel 5.1. Perkembangan Pajak Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2003 – 2007
Tabel 5.3. Perkembangan Hasil Pengelolaan PERUSDA dan Kekayaan Daerah yang  Dipisahkan Kabupaten Cilacap Tahun 2003 - 2007
Tabel 5.4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2003 –  2007
Tabel 5.5. Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak Kabupaten Cilacap Tahun 2003 –  2007
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada kesempatan ini akan diteliti salah satu geguritan yang berjudul "Geguritan Nyepi" .Beberapa kekhasan dalam teks Geguritan Nyepi membuat

Laporan Arus Kas Interim Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk dan ENTITAS ANAK Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dengan Angka Perbandingan Enam Bulan

Penderitaan yang sebagai musibah adalah keniscayaan hidup yang hanya dapat dipahami dan dihadapi dengan sabar, yang tentunya tidak akan menimbulkan beban mental, moral dan nama

JMS mampu menyelesaikan suatu masalah dengan lancar (fasih) serta dapat menyelesaikan permasalahan dengan cara penyelesaian yang berbeda (fleksibel) walaupun tidak

Rumusan masalahnya adalah bagaimana caranya mengatasi kesulitan dalam pencarian data, pengolahan data, penyajian data, ketepatan data, dan redudansi data. Pihak Bani

Poerwanto (2007) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “ hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport”

Sapi Simmental purebred dalam penelitian ini diperoleh dari dua lokasi yaitu BIBD Tuah Sakato Sumatera Barat (9 ekor) dan BIB Lembang Jawa Barat (14 ekor)

1. Rona lingkungan hidup di wilayah studi rencana pembangunan dan pengoperasian reaktor nuklir, terutama komponen-komponen lingkungan yang berpotensi terkena dampak penting