• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lolly Anggela Sulvia 1 Drs. Zafri,M.Pd 2 Kaksim, M.Pd 3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lolly Anggela Sulvia 1 Drs. Zafri,M.Pd 2 Kaksim, M.Pd 3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

The Effect of Presentation Methods Toward Student Results In Social Learning in Class VIII SMP N 2 Bayang South Pesisir District

Lolly Anggela Sulvia1 Drs. Zafri ,M.Pd2 Kaksim, M.Pd3

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah UNP Padang

(4)

Loly_anggela@yahoo.com, Kaksim010983@gmail.com

ABSTRACT

Lolly Anggela Sulvia (12020084), The Effect of Presentation Methods Toward Student Results In Social Learning in Class VIII SMP N 2 Bayang South Pesisir District, History Education Studies Program PIPS STKIP PGRI West Sumatra, Padang 2016

Background of this research by the understanding of the students in the IPS material less which can be seen from the results of student learning is still low KKM. One of the reasons is less variation in the method of learning; therefore the authors expect a presentation method for improving student learning outcomes, and this research purpose to analyze the extent of influence methods of presentation of the results of students in learning social studies in class VIII SMP N 2 Bayang. The benefits of this research is that teachers can design learning methods that make students self-contained with its own way found core material to be studied and responsible and also can create good communication in the classroom. Type of this research is a experiment research in class VIII SMP N 2 Bayang. Population of these research eighth grade students of SMP N 2 Bayang totaling 64. The sampling of two classes: one for the experimental classes and one control class. From survey results revealed that the results of the social studies teaching methods for presentation in class VIII 1 is better than the lecture teaching methods in class VIII 2 in SMPN 2 Bayang in the academic year 2015/2016. It is seen from the average value of the results of learning teaching methods presentation is 81.25 while the teaching methods lecture is 73.44. From this analysis of the results of research and discussion can be concluded that the application of learning methods presentation on Learning Materials IPS significantly affect student learning outcomes.

Key words : Presentation Methods, Student Results

PENGARUH METODE PRESENTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMP N 2 BAYANG KABUPATEN

PESISIR SELATAN

Lolly Anggela Sulvia4 Drs. Zafri, M.Pd5 Kaksim, M.Pd6

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

4

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 5 Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah UNP Padang

(5)

Loly_anggela@yahoo.com,Kaksim010983@gmail.com

ABSTRAK

Lolly Anggela Sulvia ( 12020084), Pengaruh Metode Presentasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Kelas VIII di SMP N 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan, Program Studi Pendidikan Sejarah PIPS STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang 2016

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemahaman siswa dalam materi IPS kurang yang mana dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang masih dibawah KKM ditentukan. Salah satu penyebabnya yaitu kurang bervariasinya dalam menggunakan metode belajar, oleh sebab itu penulis mengharapkan metode presentasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa sejauh mana pengaruh metode presentasi terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS kelas VIII di SMP N 2 Bayang. Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah agar guru dapat merancang metode pembelajaran yang menjadikan siswa mandiri dengan cara menemuka sendiri inti materi yang akan dipelajari serta bertanggung jawab dan juga dapat menciptakan komunikasi yang baik didalam kelas. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen pada siswa kelas VIII SMP N 2 Bayang. Populasi penelitian ini siswa kelas VIII SMP N 2 Bayang yang berjumlah 64. pengambilan sampel sebanyak dua kelas yaitu satu untuk kelas eksperimen dan satu lagi kelas kontrol. Dari hasil penelitian diketahui bahwa hasil belajar IPS yang menggunakan metode pembelajaran presentasi pada kelas VIII 1 lebih baik dari pada metode pembelajaran ceramah pada kelas VIII 2 di SMPN 2 Bayang Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal ini telihat dari nilai rata-rata dari hasil belajar yang menggunakan metode pembelajaran presentasi yaitu 81,25 sedangkan yang menggunakan metode pembelajaran ceramah yaitu 73,44. Dari analisa hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran presentasi pada Materi Pembelajaran IPS berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa.

Key words : metode presentasi, hasil belajar

PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Pembangunan tersebut bertujuan untuk mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Dalam undang-undang sistem pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 3 yang berbunyi: “pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Tujuan pendidikan tersebut dapat di lakukan dengan cara meningkatkan hasil belajar sebagai suatu pencapaian dari proses pembelajaran akan menujukkan atau menggambarkan seberapa berhasil proses belajar yang telah terjadi, juga menggambarkan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dinyatakan dengan angka-angka atau nilai.

Dalam dunia pendidikan, menilai merupakan salah satu kegiatan yang tidak dapat ditinggalkan. Menilai merupakan salah satu proses belajar dan mengajar. Kegiatan menilai bidang akademik di sekolah dapat dilakukan dengan adanya tugas individu,

(6)

ulangan dan ujian. Dengan kegiatan tersebut dapat di ketahui sejauh mana hasil belajar seseorang siswa dalam mata pelajaran IPS. Hasil belajar yang mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) merupakan sesuatu yang diharapkan dalam proses pembelajaran. Hasil dari penilain terhadap proses pembelajaran dapat digunakan untuk mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa, sehingga dapat di ketahui kelebihan dan kekurangan siswa.

Didalam mengajar guru harus membangkitkan perhatian siswa kepada pelajaran yang diberikan oleh guru (Slameto, 2010:35). Dalam mengembangkan kemampuan mengajar guru tersebut, seorang guru akan menggunakan metode dalam melakukan pembelajaran dan diantaranya metode pembelajaran yang dilakukan guru dalam pembelajaran adalah dengan melakukan pendekatan konvensional.

Menggunakan metode presentasi yang mana siswa tampil kedepan kelas dan berkelompok untuk mempresentasikan hasil wawasan yang mereka pelajari pada topik pembelajaran tersebut. Siswa biasanya merasa cemas bila tampil kedepan kelas apalagi berbicara atau mengemukakan pendapat didepan kelas.

Perubahan menggunakan metode ini bisa dilihat hasil belajar meningkat dalam tugas yang telah diberikan guru untuk menambah nilai ujian yang masih rendah. hal-hal yang perlu di lakukan agar siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajarnya yaitu: (1) dikembangkan rasa percaya diri kepada siswa akan mengurangi rasa takut. (2) memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkomunikasi ilmiah secara bebas dan terarah. (3) melibatkan siswa dalam menentukan tujuan belajar dan evaluasinya.(4) melibatkan mereka secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran secara keseluruhan.

Menurut Sanjaya (2012:169), Presentasi merupakan metode pembelajaran dengan cara penyampaian melalui penjelasan informasi oleh penyampaian melalui penjelasan informasi oleh penyampai

pesan (guru,instruktur yang ditugasi untuk memaparkan sesuatu baik ide, gagasan ataupun penemuan).

Menurut Binham (2015: 48-49) Langkah utama dalam pelaksanaan presentasi

a. Pembuka

Ialah membuat titik awal yang jelas, menarik, serta memotivasi audiens yang mendengarkan presentasi

b. Isi atau pembahasan

Menyajikan isi presentasi dengan efektif dan efesien. Maksud efektif ialah tepat sasaran sedangkan efisien berarti tepat waktu.

c. Penutup

Cara menutup presentasi secara efektif, diantanya menyimpulkan pesan utama, membuat pernyataan, menggunakan kutipan, atau menyampaikan call to action.

pendapat Slameto (2013:54-72) yang Menyatakan hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: a. Faktor intern

1) aktor jasmaniah yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh

2) Faktor psikologis yaitu; inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan

3) Faktor kelelahan b. Faktor ekstern

1) Faktor keluarga yaitu: cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan 2) Faktor sekolah yaitu: metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.

3) Faktor masyarakat yaitu: kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

B. Identifikasi Masalah

1. Hasil belajar kurang optimal. 2. Rendahnya aktifitas siswa dalam

proses pembelajaran pada mata pelajaran IPS

C. Rumusan dan Batasan Masalah 1. Batasan Masalah

(7)

Penulis hanya mengkaji tentang pengaruh metode presentasi terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS di SMP N 2 Bayang. Penelitian ini akan dilakukan pada siswa kelas VIII di SMP N 2 Bayang, yang penelitiannya dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2015/ 2016. Dan penilitian ini di gunakan ujian tengah semester.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut : Apakah terdapat pengaruh metode presentasi terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS kelas VIII di SMP N 2 Bayang?

D. Tujuan Penelitian

Untuk menganalisa pengaruh metode presentasi terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS kelas VIII di SMP N 2 Bayang Mamfaat Penelitian

Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian ini, maka penelitian ini bermamfaat sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

a. Untuk memberikan sumbangan pemikiran tentang metode presentasi terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS

b. Untuk menumbuhkan khasanah kurikulum bagi peneliti pada khususnya dan pembaca pada umumnya tentang metode presentasi terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS

2. Secara Praktis

a. Bagi penulis untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Studi S1 Pendidikan Sejarah STKIP PGRI SUMATERA BARAT

b. Bagi sekolah yang bersangkutan, memberikan informasi mengenai pengaruh metode presentasi terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis lakukan ini adalah

penelitian kuantitatif jenis Eksperimen. Siswa dikelompokkan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Menurut Arikunto (2005:207) penelitian eksperimen adalah untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek didik. Penelitian ini dilakukan pada dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk mengetahui kemampuan siswa sebelumnya dilakukan pretest, baru diberikan perlakuan dan diuji dengan memberikan postest.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP N 2 Bayang, yang berlokasi di Jln. Bundo Kanduang No. 77 Pasar Baru Kabupaten pesisir selatan Provinsi Sumatera Barat. Sedangkan waktu penelitiannya semester genap tahun ajaran 2015 / 2016.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2013: 80) menjelaskan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

2. sampel

Menurut Sugiyono (2013: 81) menjelaskan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data

Untuk menarik kesimpulan dari penelitian dan menjawab permasalahan yang telah dirumuskan, maka penelitian dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t. Sebelum melakukan uji t terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi, dengan tujuan untuk melihat apakah

(8)

kelompok sampel berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen. Apabila kedua sampel normal dan homogen maka dapat dilanjutkan ke uji t.

1. Sebaran Frekuensi a. Data Skor Pre Test

Data skor pre test kelas kontrol sebagai berikut:

K = 1 + (3,3 log n) = 1 + 3,3 (1,505)

= 5.966, dibulatkan menjadi 6 kelas Kelas interval =

= 4

Berdasarkan analisis ternyata sebaran frekuensi pre tes kelas kontrol bagus. Hal ini terbukti besarnya frekuensi pada kelompok tengah. Sebaran skor pre test

Data skor pre test kelas eksperimen sebagai berikut:

K = 1 + (3,3 log n) = 1 + 3,3 (1.505)

= 5,966, dibulatkan menjadi 6 kelas Kelas interval =

= 6

Setelah dilakukan ternyata hasil sebaran frekuensi kelas eksperimen kurang bagus karena terletak buka pada kelompok tengah.

b. Data Skor Post Test

Data skor post test kelas kontrol sebagai berikut: K = 1 + (3,3 log n) = 1 + 3,3 (1,505) = 5,966, dibulatkan menjadi 6 kelas Kelas interval = = 8

Berdasarkan analisis ternyata sebaran frekuensi post tes kelas kontrol bagus. Hal ini terbukti besarnya frekuensi pada kelompok tengah.

Data skor post test kelas eksperimen sebagai berikut:

K = 1 + (3,3 log n) = 1 + 3,3 (1,505) = 5,966, dibulatkan menjadi 6 kelas Kelas interval = = 7

Setelah dilakukan ternyata hasil sebaran frekuensi kelas eksperimen bagus karena terletak bukan pada kelompok tengah.

2. Pemusatan Data

Data yang diolah dalam penelitian ini adalah sesuai dengan fokus penelitian yaitu menginterpretasikan sebab akibat pada peristiwa sejarah. Setelah dilaksanakan

pretest didapatkan data dari hasil analisa

nilai post test soal sebab akibat hasilnya tidak jauh berbeda

Tabel 13. Perbandingan Nilai Pretest Pada Soal Konsep

Aspek Eksperimen Kontrol

Mean 49,84 45,47

Median 45 45

Modus 45,50 35,45,50,55 Sumber: Arsip Data, 2016

Hasil penelitian pada tabel di atas menunjukkan perbedaan rata-rata kelas eksperimen dengan kelas kontrol tidak jauh berbeda setelah dilakukan uji pretest soal sebab akibat, tidak terdapat perbedaan secara signifikan jaraknya antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh berbeda.

Tabel 14. Perbandingan Nilai Post Test Pada Soal Konsep

Aspek Eksperimen Kontrol

Mean 81,25 73,44

Median 80 70

Modus 90 70

Sumber: Arsip Data, 2016

Hasil penelitian pada tabel di atas terlihat bahwa pemusahan data post test kelas eksperimen labih bagus dari kelas kontrol. Hal ini terlihat dari rata-rata kelas eksperimen dengan kelas kontrol, dimana rata-rata kelas ekperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, begitu juga media dan modus.

3. Variansi Data

Berdasarkan analisis ternyata range dan standar deviasi pre tes kelas eksperimen jelek. Hal ini terbukti kecilnya range kelas eksperimen, sementara dari standari deviasi kelas eksperimen lebih baik. Varian data pre test kelas eksperiman dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 15. Perbandingan Nilai Pretest Pada Soal Konsep

Aspek Eksperimen Kontrol Range 70 – 35 = 35 65 – 30 = 25

(9)

Standar Devia si

10,35 10,11

Sumber: Arsip Data, 2016

Hasil penelitian pada tabel di atas menunjukkan varian kelas kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol. Secara keseluruhan, didapatkan dapat bahwa range nilai kelas eksperimen juga lebih besar dibanding dengan kelas kontrol. Berdasarkan analisis ternyata range dan standar deviasi post test kelas eksperimen bagus. Hal ini terbukti kecilnya range kelas eksperimen, sementara dari standari deviasi justru kelas kontrol lebih baik

Tabel 16. Perbandingan Nilai Post test Pada Soal Konsep

Aspek Eksperimen Kontrol Range 100 – 60 100 – 50 Standar Deviasi 13,62 15,58 Sumber: Arsip Data, 2016

Hasil penelitian pada tabel di atas menunjukkan bahwa kelas eksperimen hampir sama dengan kelas kontrol, berarti kualitas kelas kontrol lebih buruk dibanding kelas eksperimen.

B. Uji hipotesis

Setelah diketahui kedua kelas sampel berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen, selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t. Untuk

tabel

t

dengan derajat kebebasan

2

2 1

n

n

dk

dan peluang

1

. Sehingga diketahui dk = 62. pada taraf nyata

0

,

05

diketahui peluang

1

yaitu 0,95. maka harga

62 95 , 0 ;

t

t

tabe Konversi tabel 1 2 2 1 n n tabel

t

t

Terima H0 jika

t

hitung

t

tabel

dalam hal lain H1 diterima. Dari hasil perhitungan diperoleh

1339

,

2

hitung

t

dan

669667

,

1

tabel

t

. Artinya tabel hitung

t

t

sehingga tidak berlaku untuk penerimaan H0, dengan demikian kesimpulannya tolak H0 dan terima H1 , yaitu hasil belajar kelas

eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol.

Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh thitung = 2,1339 dan ttabel = 1,669667. karena thitung > ttabel berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPS yang menggunakan metode pembelajaran presentasi lebih dari pada metode pembelajaran ceramah pada kelas VIII 2 di SMPN 2 Bayang Semester genap Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan tingkat kepercayaan 95%. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata dari hasil belajar yang menggunakan metode pembelajaran

presentasi yaitu 81,25 sedangkan yang

menggunakan metode pembelajaran

ceramah yaitu 73,44.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut maka penulis menyarankan:

1. Kepada guru IPS khususnya, untuk menggunakan metode pembelajaran

presentasi sebagai salah satu alternatif

lain dalam melaksanakan pembelajaran. 2. Bagi peneliti lain yang tertarik meneliti

metode pembelajaran presentasi

diharapkan tidak hanya menerapkan pada jenjang pendidikan menengah pertama saja tetapi dapat juga pada tingkat menengah atas dan pendidikan dasar.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Rona, Binham. 2015. Great Presentation. yogyakarta: Saufa.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D.

Bandung: Alfabeta.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor–

Faktor yang Mempengaruhi

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhinya.

Jakarta: Rineka Cipta.

Wina, Sanjaya. 2012 . Media Komunikasi

Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Gambar

Tabel  16.  Perbandingan  Nilai  Post  test  Pada Soal Konsep

Referensi

Dokumen terkait

Kompetensi kepribadian yang harus guru Pendidikan kewarganegaraan berbasis penguatan pendidikan karakter yaitu memiliki kepribadian yang baik sesuai dengan norma agama,

Masyarakat di lokasi PNPM Mandiri Perkotaan wilayah Kecamatan Pesanggrahan yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan dari penulis sehingga

Data hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama awal, siklus I, siklus II dan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan

Dari penelitian sebelumnya, sistem pakar dapat melakukan prediksi dengan akurasi yang cukup baik, sehingga dalam penelitian ini, akan digunakan sistem pakar untuk mendeteksi

Berdasarkan sejarah dan endapan vulkanik yang ditemukan, dapat diinterpretasikan bahwa karakter letusan Gunungapi Sindoro didominasi oleh letusan tipe

Dalam penelitian ini dilakukan penentuan hubungan antara konsentrasi kalkon dengan arus puncak terhadap larutan standar Co(II) 10 μg/L dan Ni(II) 50 μg/L dengan potensial

 Elemen Utama Kawasan yang akan dikembangkan, misal : Koridor (jalan, sungai dll), Ruang Terbuka (Open space, RTH dll), Persimpangan (Intersection) dll sesuai

Pengalaman hidup baik yang positif maupun yang negatif dapat mempengaruhi sistem spiritualitas seseorang. Sebaliknya dapat dipengaruhi juga oleh bagaimana seseorang mengartikan