• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. pembicaraan, akal budi. Pada awalnya, istilah logotype lebih dulu dikenal daripada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. pembicaraan, akal budi. Pada awalnya, istilah logotype lebih dulu dikenal daripada"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Logo berasal dari kata logos yang dalam bahasa Yunani berarti kata, pikiran, pembicaraan, akal budi. Pada awalnya, istilah logotype lebih dulu dikenal daripada logo. Istilah logotype pertama kali muncul tahun 1810 – 1840, jadi awalnya

logotype adalah elemen tulisan saja. Baru pada tahun 1937 istilah logo menjadi lebih populer daripada logotype, karena orang-orang mulai semakin unik dalam membuat logo. Mulai dari huruf yang diolah, penambahan elemen gambar, hingga penggabungan dari elemen tulisan dan gambar menjadi satu.

Ada istilah lain yang disebut logogram, jika logotype adalah elemen tulisan pada logo maka bukan berarti logogram adalah elemen gambar pada logo.

Logogram adalah sebuah simbol tulisan yang mewakili kata / makna. Contoh: angka-angka dan lambang-lambang matematika. ‘1’ mewakili ‘satu’, ‘+’ mewakili ‘tambah’.

Penggunaan logo dapat dilakukan dimana saja, salah satunya yaitu logo pada rumah makan / restoran. Rumah makan adalah istilah umum untuk menyebut sebuah usaha kuliner yang menyajikan hidangan kepada masyarakat dan menyediakan tempat untuk menikmati hidangan tersebut serta menetapkan tarif tertentu untuk makanan dan pelayanannya. Meski pada umumnya rumah makan menyajikan makanan di tempat, tetapi ada juga beberapa yang menyediakan layanan take-out dining dan delivery service sebagai salah satu bentuk pelayanan

(2)

kepada konsumennya. Rumah makan biasanya memiliki spesialisasi dalam jenis makanan yang dihidangkannya, baik makanan modern maupun makanan tradisional.

Makanan tradisional adalah makanan yang diolah dari bahan pangan hasil produksi setempat, dengan proses yang telah dikuasai masyarakat dan hasilnya adalah produk yang citarasa, bentuk dan cara makannya dikenal, digemari, dirindukan, bahkan menjadi penciri kelompok masyarakat tertentu. Pada sebagian masyarakat, makanan tradisional juga merupakan kebanggaan akan daerah kelahiran, tempat tumpah darahnya.

Persaingan usaha di bidang kuliner dalam hal ini restoran atau rumah makan tradisional setiap tahun semakin meningkat, hal ini disebabkan oleh pemanfaatan lahan oleh pengembang, salah satunya pembangunan kota mandiri seperti Kota Harapan Indah Bekasi yang menyediakan tempat bagi para pengusaha kuliner untuk membuka bisnis usahanya. Namun menurut pengamatan penulis, di daerah tersebut lebih didominasi oleh restoran cepat saji dan restoran-restoran ala Jepang atau Amerika. Hal ini tentu merupakan peluang bagi restoran ataupun rumah makan tradisonal karena belum banyaknya pesaing di wilayah tersebut, ditambah lagi beberapa restoran tradisional yang sudah ada memiliki ciri khas yang cukup berbeda satu sama lain. Salah satu rumah makan tradisional yang terdapat di wilayah Harapan Indah yaitu Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Combo.

Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Combo merupakan sebuah usaha keluarga yang bergerak di bidang kuliner, khususnya kuliner khas Betawi sesuai namanya. Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Combo menyajikan berbagai macam makanan khas Betawi tempo dulu seperti Pecak Lele, Gurame Bakar, Soto

(3)

Betawi, Sayur Asem, Oblok Bebek dan tak ketinggalan Sayur Gabus Pucung yang menjadi menu andalan di Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Combo. Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Combo berdiri pada tahun 1997, di daerah Pusaka Rakyat, Tarumajaya, Bekasi. Dalam perkembangannya, Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Combo mengalami beberapa kali pindah lokasi. Sampai pada tahun 2014, Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Combo menempati lokasi yang masih digunakan hingga sekarang yaitu di Jalan Lintas Harapan Indah 2 Pusaka Rakyat, Kota Harapan Indah, Bekasi.

Saat ini, Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Combo sudah memiliki sebuah logo, namun dari hasil analisa yang telah penulis lakukan ditemukan bahwa logo yang ada memiliki beberapa permasalahan dalam aspek tipografi, secara penulisan tidak mencantumkan nama Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Combo secara lengkap sehingga dapat dipakai oleh orang lain. Dalam aspek warna, warna hitam yang dipakai pada logo lama tidak menggugah selera sehingga kurang cocok untuk logo usaha kuliner dan dalam aspek bentuk, logo lama Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Combo terlihat generik, yaitu sangat umum ditemukan di situs template logo yang ada di internet, sehingga logo yang sudah ada belum mewakili citra yang ingin ditampilkan oleh Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Combo sebagai rumah makan khas betawi yang dapat dinikmati oleh segala kalangan.

Maka dari itu penulis tertarik untuk mengambil judul Tugas Akhir :

“PERANCANGAN ULANG CORPORATE IDENTITY UNTUK

MENINGKATKAN BRAND IMAGE RUMAH MAKAN KHAS BETAWI H. SYAMSUDIN COMBO SEBAGAI RUMAH MAKAN KHAS BETAWI”.

(4)

1.2 Rumusan Permasalahan

Bagaimana cara merancang ulang corporate identity yang dapat mewakili citra yang ingin ditampilkan oleh Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Combo baik secara aspek tipografi, warna dan juga bentuk?

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan ulang corporate identity Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Combo ini adalah untuk membuat logo baru yang:

1. Dalam aspek tipografi menuliskan secara lengkap dan jelas nama dari Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Combo.

2. Dalam aspek warna dipilih warna-warna yang mampu menggugah selera dan mewakili elemen kebudayaan Betawi seperti merah, hijau, kuning dan lainnya.

3. Dalam aspek bentuk dibuat dengan bentuk yang unik namun simple, tujuannya agar mudah diingat dalam benak masyarakat dan tidak terkesan logo template.

4. Sebagai salah satu persyaratan untuk kelulusan Program Diploma Tiga (D.III) Jurusan Periklanan (Advertising) Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika.

1.4 Ruang Lingkup Perancangan

Media yang akan digunakan dalam mengaplikasikan logo yang baru dari Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Combo berjumlah 15, yaitu: Surat, Amplop, Memo, Fax, Signane / Papan Nama, Kartu Nama, Seragam,

(5)

Billboard, Iklan Cetak / Poster, Brosur, Website, Kendaraan, Packaging dan 2 buah Merchandise yaitu mug dan pin.

1.5 Manfaat Perancangan

Manfaat perancangan corporate identity Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Combo adalah sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Menambah wawasan bagi penulis serta menjadi sarana pengaplikasian ilmu komunikasi yang didapat selama perkuliahan dan memberikan pengalaman kepada penulis dalam sebuah perancangan corporate identity.

2. Bagi klien

Perancangan corporate identity Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Combo ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Combo dalam meningkatkan identitas sesuai dengan citra yang ingin ditampilkan kepada masyarakat sebagai rumah makan khas betawi yang dapat dinikmati oleh segala kalangan.

3. Bagi Masyarakat

Masyarakat diharapkan dapat lebih mudah mengenal Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Combo sebagai rumah makan khas Betawi yang dapat dinikmati segala kalangan.

(6)

1.6 Metode Perancangan 1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2015:224) menyimpulkan bahwa, “teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari peelitian adalah mendapatkan data”.

Maka dari itu, dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis melakukan pengumpulan data melalui beberapa metode, yaitu:

a. Wawancara

Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2015:231) menjelaskan bahwa, “wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu”.

Dengan metode wawancara, penulis melakukan tanya jawab dengan putra dari pemilik Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Combo yaitu Syahrul Gunawan pada tanggal 25 Maret 2018 di Jalan Pusaka Rakyat, Tarumajaya, Bekasi untuk memperoleh informasi tentang sejarah dan perkembangan usaha, visi dan misi, kendala yang dihadapi, kompetitor, proses produksi, filosofi logo lama hingga mandatori klien terhadap logo yang akan penulis buat.

b. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2015:145) mengemukakan bahwa, “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”.

(7)

Dalam metode ini, penulis mengamati segala suasana yang ada di Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Combo pada tanggal 13 Mei 2018 di Jalan Lintas Harapan Indah 2 Pusaka Rakyat, Kota Harapan Indah, Bekasi seperti kegiatan para konsumen selama berada di Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Combo, cara para karyawan melayani konsumen dan cara Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Combo mengaplikasikan logo lama di lokasi tersebut.

c. Dokumentasi / Kepustakaan

Menurut (Sugiyono, 2015:240) menjelaskan bahwa:

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

Menurut Zed (2014:1) menjelaskan bahwa, “Riset pustaka sekaligus memanfaatkan sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitiannya. Tegasnya riset pustaka membatasi kegiatannya hanya pada bahan-bahan koleksi perpustakaan saja tanpa memerlukan riset lapangan”.

Dalam metode ini penulis mendokumentasikan gambar atau foto yang menggambarkan kondisi di lokasi Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin

(8)

Combo pada tanggal 13 Mei 2018 di Jalan Lintas Harapan Indah 2 Pusaka Rakyat, Kota Harapan Indah, Bekasi, serta mengumpulkan informasi yang dibutuhkan melalui buku-buku yang ada di perpustakaan maupun milik pribadi, serta beberapa artikel mengenai Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Combo yang ada di internet sebagai referensi dalam penulisan tugas akhir ini.

1.6.2 Analisa Data a. Analisis Kualitatif

Menurut (Sugiyono, 2015:9) menjelaskan bahwa:

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Penulis mengumpulkan serta mengolah data dan informasi yang berbentuk gambar atau tulisan yang didapat dari hasil wawancara, dokumentasi pribadi dan juga referensi yang didapat dari buku, artikel dan sumber-sumber pendukung yang ada di internet.

b. Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2015:19) mengemukakan bahwa, “Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan

(9)

kekuatan (strenght) dan peluang (opportunities) namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats)”.

Pada metode ini penulis menganalisa kondisi perusahaan Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Combo dari faktor internal dan eksternal untuk dapat menemukan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman agar dapat dengan tepat menentukan strategi serta target konsumen yang dituju.

1.7 Skematika Perancangan

Gambar

Gambar I.1. Skematika Perancangan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pemantauan hari ke 7 pada bekas luka pasca operasi AV Fistula, dari hasil swab di dapati 1 responden (3,1%) terpapar kuman Proteus sp sementara bekas luka

Gejala positif atau sering disebut psikotik adalah tanda-tanda yang berlebihan, yang  biasanya kebanyakan pada orang tidak ada namun pada klien skiz ofrenia justru muncul,

Dalam hal ini penulis merasa analisa yang telah lakukan terhadap sumber yang didapatkan, seluruhnya dapat menghubungkan pada satu kesimpulan yang saling

Pada dimensi perilaku pasar, pangsa pasar UT masih rendah bila dibandingan dengan Perguruan Tinggi lain di Bogor sedangkan jangkauan distribusi di UPBJJ-UT Bogor juga belum

Kegiatan pencegahan diare dilakukan melalui kegiatan sosialisasi dan penyuluhan diare kepada masyarakat di sekitar wilayah kerja Puskesmas Pondok Pucung yang dilaksanakan

Dengan demikian keenam galur yang dibudidayakan di dataran tinggi, harapannya memiliki umur simpan yang lebih lama daripada buah tomat yang dihasilkan dari

Motivasi belajar anak jalanan di rumah singgah yaitu suatu dorongan atau semangat untuk melakukan kegiatan belajar yang dilakukan di suatu tempat yang

Sesuai dengan hasil pengamatan yang telah dilakukan seperti adanya tanda-tanda perubahan warna yang putih pekat pada air irigasinya serta banyak pucuk padi yang