• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PENELITIAN

Desain, Tempat, dan Waktu

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah case study. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kebon Kopi 2, Kota Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi 2 ini dengan alasan sekolah ini memiliki rata-rata siswa berasal dari keluarga yang tergolong miskin. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2011.

Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di Sekolah Dasar Negeri Kebon Kopi 2 sebesar 212 orang. Cara pengambilan calon contoh dengan purposive sampling yaitu siswa kelas 5 dan 6, kemudian menggunakan kriteria inklusi dengan pertimbangan yaitu siswa telah dapat memahami dan mengisi kuesioner dengan baik, tidak memiliki riwayat penyakit kronik atau turunan (penyakit jantung, asma, dan lain-lain), tidak sedang dalam keadaan sakit selama penelitian dilakukan. Jumlah contoh yang didapatkan dalam penelitian ini adalah 50 contoh (25 contoh laki-laki dan 25 contoh perempuan). Sistematika pengambilan contoh dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh

Purposive

siswa kelas 5 & 6

Penyaringan kriteria inklusi

Contoh perempuan

n=25 Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor

Contoh laki-laki n=25 Siswa laki-laki (n=27) Siswa Perempuan (n=37)

(2)

Jenis dan Cara Pengambilan Data

Data dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer meliputi karakteristik contoh, karakteristik sosial ekonomi keluarga, konsumsi pangan, kebiasaan sarapan, status gizi, kebiasaan olahraga, dan tingkat kebugaran. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dan alat bantu kuesioner. Rincian jenis dan cara pengambilan data primer dapat dilihat pada Tabel 3. Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah gambaran umum sekolah meliputi sejarah sekolah, jumlah guru dan pegawai sekolah, jumlah siswa (kelas 5 dan 6), fasilitas yang terdapat di SDN Kebon Kopi 2. Tabel 5 menunjukkan jenis dan cara pengumpulan data primer.

Tabel 5 Jenis dan cara pengumpulan data primer

No. Variabel Jenis data Cara pengumpulan

data

1. Karakteristik contoh 1. Usia Menggunakan alat

kuesioner 2. Jenis kelamin

3. Besar uang jajan

2. Karakteristik sosial

ekonomi

1. Pendidikan orang tua 2. Pekerjaan orang tua 3. Pendapatan keluarga 4. Besar Keluarga

Menggunakan alat kuesioner

3. Konsumsi pangan 1. Sumbangan energi dan zat

gizi

Menggunakan metode

food record

2. Kecukupan energi dan

protein

3. Jumlah dan jenis pangan yang dikonsumsi

4. Kebiasaan sarapan 1. Frekuensi sarapan Menggunakan metode

food record

2. Waktu sarapan

3. Jenis makanan sarapan 4. Sumbangan terhadap energi dan zat gizi

5. Kebiasaan olahraga 1. Frekuensi olahraga

2. Jenis Olahraga

3. Durasi atau lama olahraga

Menggunakan alat kuesioner

5. Status gizi

antropometrik

1. Berat badan (kg) Berat badan diukur

dengan timbangan injak dengan ketelitian 0.1 kg dengan kapasitas 150 kg serta tinggi badan

dengan microtoise

dengan 0.1 cm dan kapasitas 200 cm 2. Tinggi badan(meter)

6. Daya tahan

paru-jantung

Jarak tempuh lari (meter) Menggunakan metode

tes cooper

(3)

Daya tahan paru-jantung diukur dengan menggunakan metode tes Cooper. Contoh yang akan dites diminta untuk menempuh jarak sejauh mungkin dalam waktu 12 menit, dengan cara berlari atau jalan, subjek tidak boleh berhenti diam atau istirahat di lintasan. Persiapan sebelum tes atau sehari sebelum tes yaitu contoh tidak boleh melakukan aktivitas fisik yang melelahkan, harus cukup tidur, makan teratur, tidak boleh minum kopi, coklat, minuman bersoda, makanan atau minuman yang mengandung antihistamin, diazepam seperti obat flu atau obat sakit badan (Budiman 2007).

Pada hari akan tes, persiapan yang dilakukan adalah tes dilakukan minimal 2 jam setelah makan ringan atau 4 jam setelah makan banyak, tidak boleh merokok, pakaian tidak ketat, cukup longgar, enak dipakai dan tidak mengganggu gerakan tubuh, untuk laki-laki memakai celana pendek (Budiman 2007). Prosedur tes Cooper yaitu:

1. Contoh berlari mengelilingi lintasan selama 12 menit, secepat mungkin.

2. Contoh selama 12 menit itu tidak boleh berhenti, tetapi harus berlari atau jalan.

3. Ukur jarak yang ditempuh oleh contoh selama 12 menit itu, dari jarak itu

dapat dihitung berapa VO2 max nya dalam ml O2/kg BB/menit

(Budiman 2007).

Pengolahan dan Analisis Data

Proses pengolahan data meliputi editing, coding, entry, cleaning, dan analisis. Proses editing adalah pemeriksaan seluruh kuesioner setelah data terkumpul. Coding adalah pemberiaan angka atau kode tertentu yang telah disepakati terhadap jawaban-jawaban pertanyaan dalam kuesioner, sehingga memudahkan pada saat memasukkan data ke komputer. Entry adalah memasukan data jawaban kuesioner sesuai kode yang telah ditentukan untuk masing-masing variabel sehingga menjadi suatu data dasar. Cleaning yaitu melakukan pengecekan terhadap isian data yang di luar pilihan jawaban yang disediakan kuesioner atau isian data yang diluar kewajaran. Data yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk Tabel dan gambar serta dianalisis secara statistik deskriptif dan inferensia menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS 16 for Windows. Pengkategorian variabel penelitian dapat dilihat pada lampiran 7.

Data konsumsi pangan berupa jenis dan jumlah makanan dalam gram/URT diolah dengan menggunakan analisis konsumsi pangan. Angka 25

(4)

kecukupan zat gizi yang digunakan mengacu pada angka kecukupan gizi yang dianjurkan menurut Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VII tahun 2004. Adapun rumus umum yang digunakan untuk mengetahui kandungan zat gizi makanan yang dikonsumsi adalah:

KGij = (Bj) x Gij x (BDD/100) Keterangan:

KGij = penjumlahan zat gizi dari setiap bahan makanan/golongan yang dikonsumsi

Bj = berat bahan makanan j (gram)

Gij = kandungan zat gizi i dari bahan makanan j BDDj = % bahan makanan j yang dapat digunakan (Sumber: Hardinsyah & Briawan 1994)

Pengukuran tingkat kecukupan energi dan protein merupakan tahap lanjutan dari perhitungan konsumsi pangan. Tingkat kecukupan konsumsi merupakan persentase konsumsi aktual siswa dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan berdasarkan WNPG tahun 2004. Secara umum tingkat kecukupan zat gizi dapat dirumuskan sebagai berikut:

TKGi = (Ki/AKGi) x 100% Keterangan:

TKGi = Tingkat kecukupan zat gizi i Ki = Konsumsi zat gizi i

AKG = Kecukupan zat gizi iyang dianjurkan (sumber: Hardinsyah & Briawan 1994)

Sumbangan konsumsi energi dan zat gizi makanan sarapan terhadap konsumsi zat gizi diperoleh berdasarkan perbandingan antara jumlah zat gizi yang dikonsumsi dari makanan sarapan terhadap konsumsi pangan dalam sehari. Energi dan zat gizi makanan sarapan terhadap kecukupan gizi diperoleh berdasarkan perbandingan antara jumlah zat gizi yang dikonsumsi dari makanan sarapan dengan kecukupan gizi.

Analisa data yang dilakukan adalah: 1. Deskriptif:

a. Karakteristik contoh dan sosial ekonomi keluarga, meliputi: usia, jenis kelamin, besar uang jajan, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan keluarga, dan besar keluarga.

(5)

b. Kebiasaan sarapan, meliputi: frekuensi sarapan, waktu sarapan, jenis makanan sarapan, dan kontribusi zat gizi makanan sarapan.

c. Konsumsi dan tingkat kecukupan energi, protein, zat besi, dan vitamin C. d. Status gizi siswa

e. Kebiasaan olahraga f. Daya tahan paru-jantung

2. Uji beda t test dan mann-whitney U untuk mengetahui perbedaan variabel pada contoh laki-laki dan perempuan.

3. Uji korelasi Spearman untuk melihat hubungan antar variabel, yaitu:

a. Menganalisis hubungan antara kebiasaan sarapan dengan daya tahan paru-jantung.

b. Menganalisis hubungan antara kebiasaan olahraga dengan daya tahan paru-jantung.

Definisi Operasional

Contoh adalah siswa dan siswi kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar Negeri Kebon Kopi 2 Bogor .

Karakteristik contoh adalah kondisi contoh yang dapat mempengaruhi kebiasaan sarapan, meliputi umur, jenis kelamin, dan besar uang jajan Karakteristik sosial ekonomi keluarga adalah kondisi keluarga contoh yang

mempengaruhi kebiasaan sarapan, meliputi pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan keluarga, dan besar keluarga.

Pendidikan orang tua adalah pendidikan formal terakhir yang ditempuh dari ayah dan ibu.

Pekerjaan orang tua adalah pekerjaan utama dan tambahan yang dimiliki oleh ayah dan ibu untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

Pendapatan keluarga adalah pendapatan rata-rata per bulan yang dihasilkan dari pekerjaan utama atau tambahan kepala keluarga atau anggota keluarga lain yang dinilai dengan rupiah.

Besar keluarga adalah jumlah orang yang tinggal bersama dalam satu rumah dan makan dari sumber penghasilan yang sama.

Status gizi anak adalah keadaan tubuh contoh yang ditentukan berdasarkan perhitungan Berat Badan menurut Umur (BB/U) mengacu pada CDC (2000), Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) dan Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) dengan mengacu pada WHO (2007).

(6)

Penilaian konsumsi pangan adalah menilai kualitas konsumsi makanan serta kandungan zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi oleh contoh dengan menggunakan metode food record.

Kebutuhan zat gizi anak adalah kebutuhan zat gizi anak yang dianjurkan untuk dipenuhi oleh seorang anak berdasarkan Angka kecukupan Gizi dalam Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi tahun 2004

Sarapan adalah kegiatan makan yang dilakukan contoh pada pagi hari dengan susunan hidangan minimal terdiri dari makanan pokok, lauk hewani atau nabati, dan minuman.

Olahraga adalah aktivitas fisik yang terencana, terstruktur, berulang dan bertujuan memperbaiki atau menjaga kesegaran jasmani meliputi frekuensi olahraga, jenis olahraga, dan durasi atau lama olahraga.

Keluhan 5L adalah keluhan contoh sering merasakan lelah, lemah, letih, lesu, atau lalai (5L) selama proses belajar.

Keluhan mengantuk adalah keluhan contoh sering merasakan mengantuk selama proses belajar.

Daya tahan paru-jantung adalah kemampuan tubuh contoh memakai oksigen untuk memproduksi energi selama proses belajar tanpa menimbulkan rasa lelah.

Tes cooper 12 menit adalah tes kebugaran untuk mengukur daya tahan paru-jantung dengan cara contoh berlari atau berjalan tanpa berhenti atau beristirahat di tempat selama 12 menit mengelilingi lintasan.

Gambar

Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh Purposive siswa kelas 5 & 6
Tabel 5 Jenis dan cara pengumpulan data primer

Referensi

Dokumen terkait

1) Pembebasan Bersyarat dari kewajiban untuk menjalankan pidana penjara dalam suatu Lembaga Pemasyarakatan seperti yang diatur dalam Pasal 15 sampai pasal 17 KUHP, lebih

100 menit Abler, Ronald, Peter Gould, Spatial Organization, The Geographers Views. Lavery,

Laporan ini memuat tentang identitas serta permasalahan dari keluarga dampingan, realisasi pemecahan masalah dan kegiatan yang dilakukan mahasiswa sebagai pendamping keluarga

Pasca pemberitaan konflik sengketa wilayah antara Indonesia dengan Malaysia di media massa banyak terjadi demonstrasi, masyarakat kecewa dan marah karena sikap Malaysia yang

sebagai Pribadi yang berbeda dengan manusia akan senatiasa berada dalam hubungan

Terdiri atas pusat-pusat permukiman, baik yang bersifat desa urban dan desa rural yang terletak di wilayah bagian timur Kabupaten Sarolangun, yang akan berorientasi ke kota Pauh

Bangunan ini berdasarkan pada struktur tata ruang tidak berbeda dengan struktur ruang tradisional Kudus, yaitu dalem sebagai pusat, jogosatru berada di depan dan

Talasemia mayor β disebabkan oleh mutasi titik (kadang-kadang delesi) pada kedua gen globin β, menyebabkan terjadinya anemia simtomatik pada usia 6-12 bulan,