PROPOSAL PROPOSAL
JAMILAH ( Jemput Antar Ibu Hamil Bermasalah ) JAMILAH ( Jemput Antar Ibu Hamil Bermasalah ) Tanggal pelaksanaan inovasi pelayanan publik Tanggal pelaksanaan inovasi pelayanan publik Sunday, 03 January 2016
Sunday, 03 January 2016
Kategori inovasi pelayanan publik Kategori inovasi pelayanan publik
Pelayanan langsung kepada masyarakatPelayanan langsung kepada masyarakat RINGKASAN PROPOSAL
RINGKASAN PROPOSAL
Program Inovasi JAMILAH ( Jemput Antar Ibu Hamil Program Inovasi JAMILAH ( Jemput Antar Ibu Hamil Bermasalah ) adalah sebuah program inova
Bermasalah ) adalah sebuah program inovasi dari UPTDsi dari UPTD
Puskesmas Cukir untuk mengurangi Angka Kematian Ibu dan Puskesmas Cukir untuk mengurangi Angka Kematian Ibu dan Bayi yang cukup tinggi di Kabupaten Jombang.
Bayi yang cukup tinggi di Kabupaten Jombang.
Implementasi program ini adalah pembentukan kader Implementasi program ini adalah pembentukan kader
JAMILAH dimana dalam proses pembentukannya lintas sektor JAMILAH dimana dalam proses pembentukannya lintas sektor juga dilibatkan. Para Kader mempunyai SK dari Kepala Desa juga dilibatkan. Para Kader mempunyai SK dari Kepala Desa masing-masing, dengan dukungan mobil/ ambulan siaga desa masing-masing, dengan dukungan mobil/ ambulan siaga desa yang standby di tiap tiap desa.
yang standby di tiap tiap desa.
Kader JAMILAH mendampingi ibu hamil bermasalah yang Kader JAMILAH mendampingi ibu hamil bermasalah yang ditemukan di desanya mulai dari masa kemailan hingga selesai ditemukan di desanya mulai dari masa kemailan hingga selesai masa nifas, dengan dipantau oleh tenaga kesehatan di wilayah masa nifas, dengan dipantau oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Cukir.
kerja Puskesmas Cukir. ANALISIS MASALAH ANALISIS MASALAH
Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh Bayi (AKB) di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh
timbulnya penyulit persalinan yang tidak dapat segera dirujuk timbulnya penyulit persalinan yang tidak dapat segera dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu. Faktor ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu. Faktor
waktu dan transportasi merupakan hal yang sangat menentukan waktu dan transportasi merupakan hal yang sangat menentukan dalam merujuk kasus risiko tinggi.
dalam merujuk kasus risiko tinggi.
Penyebab AKI terdiri dari penyebab langsung maupun Penyebab AKI terdiri dari penyebab langsung maupun penyebab tidak langsung. Penyebab langsung dari AKI penyebab tidak langsung. Penyebab langsung dari AKI
disebabkan oleh komplikasi pada masa hamil, bersalin dan nifas disebabkan oleh komplikasi pada masa hamil, bersalin dan nifas atau kematian yang disebabkan oleh suatu tindakan atau
atau kematian yang disebabkan oleh suatu tindakan atau berbagai hal yang terjadi seperti perdarahan, tekanan darah berbagai hal yang terjadi seperti perdarahan, tekanan darah
yang tinggi saat hamil (eklampsi), infeksi, persalinan macet dan yang tinggi saat hamil (eklampsi), infeksi, persalinan macet dan komplikasi keguguran.
komplikasi keguguran.
Salah satu komplikasi persalinan adalah persalinan lama. Salah satu komplikasi persalinan adalah persalinan lama. Sedangkan penyebab tidak langsung kematian ibu adalah Sedangkan penyebab tidak langsung kematian ibu adalah karena kondisi masyarakat seperti pendidikan,
karena kondisi masyarakat seperti pendidikan, sosial ekonomisosial ekonomi dan budaya.
dan budaya.
Situasi yang terjadi di Kabupaten Jombang adalah Jumlah Situasi yang terjadi di Kabupaten Jombang adalah Jumlah
kematian Ibu : 16 orang dan Jumlah kematian bayi : 207 Bayi. kematian Ibu : 16 orang dan Jumlah kematian bayi : 207 Bayi. Berdasarkan data Profil Puskesmas Cukir Tahun 2015, Jumlah Berdasarkan data Profil Puskesmas Cukir Tahun 2015, Jumlah kematian Ibu yang ada : 1 orang, Jumlah kematian bayi yang kematian Ibu yang ada : 1 orang, Jumlah kematian bayi yang ada : 1 Bayi.
ada : 1 Bayi.
Salah satu cara untuk menurunkan Tingginya Angka Kematian Salah satu cara untuk menurunkan Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah dengan Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur merupakan melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur merupakan tindakan yang paling tepat dalam mengidentifikasi secara dini tindakan yang paling tepat dalam mengidentifikasi secara dini sesuai dengan resiko yang dialami oleh ibu hamil, oleh karena sesuai dengan resiko yang dialami oleh ibu hamil, oleh karena itu maka diperlukan peran serta masyarakat.
itu maka diperlukan peran serta masyarakat.
PENDEKATAN STRATEGIS PENDEKATAN STRATEGIS
Dari analisis masalah tersebut, petugas kesehatan dan lintas Dari analisis masalah tersebut, petugas kesehatan dan lintas sektor beserta kader kesehatan mempunyai ide untuk
sektor beserta kader kesehatan mempunyai ide untuk membentuk tim JAMILAH yaitu sebuah tim yang akan membentuk tim JAMILAH yaitu sebuah tim yang akan menjemput antar ibu hamil yang bermasalah dalam rangka menjemput antar ibu hamil yang bermasalah dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
diawali dengan pertemuan lintas sektor yang dihadiri kader dan diawali dengan pertemuan lintas sektor yang dihadiri kader dan perangkat desa yang membahas tingginya capaian program
termasuk tingginya AKI ( angka kematian Ibu ) dan AKB ( termasuk tingginya AKI ( angka kematian Ibu ) dan AKB ( Angka Kematian Bayi), dari sini terbentuklah
Angka Kematian Bayi), dari sini terbentuklah tim JAMILAHtim JAMILAH tersebut.
tersebut.
Bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi Bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi dengan cara deteksi dini pada ibu hamil dengan melibatkan dengan cara deteksi dini pada ibu hamil dengan melibatkan kader dan petugas kesehatan yang profesional
kader dan petugas kesehatan yang profesional
Kelompok yang terpengaruh karena masalah tingginya Kelompok yang terpengaruh karena masalah tingginya
kematian ibu dan bayi adalah kelompok Ibu hamil, Keluarga, kematian ibu dan bayi adalah kelompok Ibu hamil, Keluarga, Masyarakat, Lintar sektor / Stake holder yang terkait
Masyarakat, Lintar sektor / Stake holder yang terkait
Pendekatan Strategis yang dilakukan Tim JAMILAH adalah Pendekatan Strategis yang dilakukan Tim JAMILAH adalah
1.
1. Melakukan pengenalan dini resiko tinggi ibu hamil denganMelakukan pengenalan dini resiko tinggi ibu hamil dengan macam faktor resikonya
macam faktor resikonya 2.
2. Melakukan pengendalian/ pencegahan pro-aktif terjadinyaMelakukan pengendalian/ pencegahan pro-aktif terjadinya komplikasi persalinan
komplikasi persalinan 3.
3. Melakukan persiapan/perencanaan tempat/penolongMelakukan persiapan/perencanaan tempat/penolong persalinan sesuai kondisi ibu/janin
persalinan sesuai kondisi ibu/janin 4.
4. Menemukan ibu resiko tinggi dengan pengertianMenemukan ibu resiko tinggi dengan pengertian
kemungkinan terjadinya resiko kematian/ kesakitan pada kemungkinan terjadinya resiko kematian/ kesakitan pada ibu dan atau bayinya
ibu dan atau bayinya 5.
5. Mengaktifkan kelas ibu hamil melalui penyuluhan dalamMengaktifkan kelas ibu hamil melalui penyuluhan dalam bentuk Komunikasi Informasi Edukasi (KIE), mengenai bentuk Komunikasi Informasi Edukasi (KIE), mengenai
kondisi ibu dan janin kepada ibu hamil, suami dan kondisi ibu dan janin kepada ibu hamil, suami dan
keluarga agar tahu, peduli dan patuh dan untuk persiapan keluarga agar tahu, peduli dan patuh dan untuk persiapan mental, biaya dan transportasi dalam pengambilan
mental, biaya dan transportasi dalam pengambilan
keputusan untuk perencanaan tempat dan penolong menuju keputusan untuk perencanaan tempat dan penolong menuju persalinan
persalinan 6.
6. Membantu untuk memecahkan permasalahan yang adaMembantu untuk memecahkan permasalahan yang ada dengan cara memberi informasi, adanya faktor resiko dan dengan cara memberi informasi, adanya faktor resiko dan kelompok resiko pada ibu hamil, sehingga dapat
kelompok resiko pada ibu hamil, sehingga dapat
menentukan pengambilan keputusan oleh ibu hamil dan menentukan pengambilan keputusan oleh ibu hamil dan keluarganya
KREATIF DAN INOVATIF KREATIF DAN INOVATIF
semua kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Cukir semua kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Cukir
dilibatkan untuk mendampingi ibu hamil bermasalah/ beresiko dilibatkan untuk mendampingi ibu hamil bermasalah/ beresiko tinggi sampai dengan masa nifas berakhir.
tinggi sampai dengan masa nifas berakhir. kegiatan JAMILAH ini juga melibatkan p
kegiatan JAMILAH ini juga melibatkan peran serta dari lintaseran serta dari lintas sektor dimana dalam hal ini berupa mobil/ ambulan siaga desa sektor dimana dalam hal ini berupa mobil/ ambulan siaga desa yang tersedia di semua desa di kabupaten jombang (dalam hal yang tersedia di semua desa di kabupaten jombang (dalam hal ini berjumlah 306 unit/ desa ).
ini berjumlah 306 unit/ desa ).
penggunaan mobil/ ambulan desa ini gratis dan sudah tertuang penggunaan mobil/ ambulan desa ini gratis dan sudah tertuang
dalam peraturan desa, sehingga kader kesehatan yang ingin dalam peraturan desa, sehingga kader kesehatan yang ingin
menggunakan untuk menjemput dan antar ibu hamil bermasalah menggunakan untuk menjemput dan antar ibu hamil bermasalah tidak mengalami kendala atau kesulitan.
tidak mengalami kendala atau kesulitan. PELAKSANAA
PELAKSANAAN N DAN PENERAPANDAN PENERAPAN
Kader mendapatkan informasi tentang ibu hamil di wilayahnya, Kader mendapatkan informasi tentang ibu hamil di wilayahnya, kemudian kader JAMILAH melakukan kunjungan rumah ke ibu kemudian kader JAMILAH melakukan kunjungan rumah ke ibu hamil yang ada di wilayahnya tersebut. Pada saat berkunjung, hamil yang ada di wilayahnya tersebut. Pada saat berkunjung, kader JAMILAH melakukan skrining/ penapisan resiko ibu kader JAMILAH melakukan skrining/ penapisan resiko ibu
hamil dengan menggunakan kartu skor PUJI ROHYATI. Kartu hamil dengan menggunakan kartu skor PUJI ROHYATI. Kartu skor PUJI ROHYATI berisi tentang umur ibu hamil, jumlah skor PUJI ROHYATI berisi tentang umur ibu hamil, jumlah kehamilan, jumlah persalinan, penyakit yang diderita, dan kehamilan, jumlah persalinan, penyakit yang diderita, dan riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya. Dari
riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya. Dari hasilhasil
skrining tersebut didapatkan kriteria kehamilan resiko rendah, skrining tersebut didapatkan kriteria kehamilan resiko rendah, resiko tinggi, dan resiko sangat tinggi.
resiko tinggi, dan resiko sangat tinggi. Data hasil skrining dengan
Data hasil skrining dengan skor PUJI ROHYATI tersebutskor PUJI ROHYATI tersebut
kemudian dilaporkan ke bidan desa setempat untuk kemudian kemudian dilaporkan ke bidan desa setempat untuk kemudian dijadwalkan waktu periksa di Puskesmas agar dapat dilakukan dijadwalkan waktu periksa di Puskesmas agar dapat dilakukan ANC (Antenatal Care) terpadu dengan di jemput antar mobil/ ANC (Antenatal Care) terpadu dengan di jemput antar mobil/ ambulan siaga desa secara gratis.
Selama proses ANC terpadu di puskesmas, kader selalu Selama proses ANC terpadu di puskesmas, kader selalu
mendampingi ibu hamil mulai dari pendaftaran, pemeriksaan mendampingi ibu hamil mulai dari pendaftaran, pemeriksaan oleh bidan dan dokter di poli KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), oleh bidan dan dokter di poli KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), pemeriksaan laboratorium (Darah Lengkap, Urine Lengkap, dan pemeriksaan laboratorium (Darah Lengkap, Urine Lengkap, dan tes HIV), pemeriksaan gigi, konsultasi gizi hingga pengambilan tes HIV), pemeriksaan gigi, konsultasi gizi hingga pengambilan obat. ANC terpadu ini dilakukan min 1x selama masa
obat. ANC terpadu ini dilakukan min 1x selama masa kehamilan. Apabila ibu hamil bermasalah tersebut masih
kehamilan. Apabila ibu hamil bermasalah tersebut masih bisabisa ditangani di Puskesmas, maka kader hanya perlu pendampingan ditangani di Puskesmas, maka kader hanya perlu pendampingan sebulan sekali. Kemudian apabila ada masalah yang muncul dan sebulan sekali. Kemudian apabila ada masalah yang muncul dan tidak bisa ditangani di Puskesmas, maka Kader mendampingi tidak bisa ditangani di Puskesmas, maka Kader mendampingi ibu hamil untuk dirujuk ke RS/ Fasilitas Kesehatan Lanjutan. ibu hamil untuk dirujuk ke RS/ Fasilitas Kesehatan Lanjutan.
Kader juga mempunyai data ibu hamil yang akan melahirkan, Kader juga mempunyai data ibu hamil yang akan melahirkan, sehingga jika ibu hamil bermasalah tersebut sud
sehingga jika ibu hamil bermasalah tersebut sudah tibaah tiba
waktunya melahirkan, kader akan menjemput kembali dengan waktunya melahirkan, kader akan menjemput kembali dengan menggunakan mobil/ ambulan siaga desa. Ibu hamil bermasalah menggunakan mobil/ ambulan siaga desa. Ibu hamil bermasalah diantar menuju PONED di puskesmas, dan
diantar menuju PONED di puskesmas, dan bila tidak bisabila tidak bisa
ditangani di PONED Puskesmas Cukir, Ibu Hamil akan dirujuk ditangani di PONED Puskesmas Cukir, Ibu Hamil akan dirujuk ke RS PONEK dengan didampingi oleh kader dan bidan jaga ke RS PONEK dengan didampingi oleh kader dan bidan jaga Puskesmas Cukir.
Puskesmas Cukir.
Kader JAMILAH tetap mendampingi ibu nifas bermasalah Kader JAMILAH tetap mendampingi ibu nifas bermasalah minimal 3x. Kunjungan pertama waktu 6 jam -7 hari setelah minimal 3x. Kunjungan pertama waktu 6 jam -7 hari setelah persalinan, kunjungan ke 2 pada 8-28 hari, ku
persalinan, kunjungan ke 2 pada 8-28 hari, kunjungan ke 3njungan ke 3 dilakukan diatas 28 hari atau sebelum masa nifas berakhir. dilakukan diatas 28 hari atau sebelum masa nifas berakhir.
Semua hasil kunjungan yang dilakukan oleh kader JAMILAH Semua hasil kunjungan yang dilakukan oleh kader JAMILAH saat melakukan pendampingan dicatat dan dilaporkan sacara saat melakukan pendampingan dicatat dan dilaporkan sacara berkala pada bidan koordinator puskesmas Cukir yang
berkala pada bidan koordinator puskesmas Cukir yang dilakukan tiap 3 bulan.
PEMANGKU KEPENTINGAN PEMANGKU KEPENTINGAN
PIHAK-PIHAK YANG BERKONTRIBUSI DARI PIHAK-PIHAK YANG BERKONTRIBUSI DARI
PERENCANAAN HINGGA PELAKSANAAN INOVASI INI: PERENCANAAN HINGGA PELAKSANAAN INOVASI INI:
Kecamatan berperan dalam memberikan dukungan danKecamatan berperan dalam memberikan dukungan dan
sosialisasi, dan desa menyediakan ambulans /mobil siaga, sosialisasi, dan desa menyediakan ambulans /mobil siaga, pengurusan kartu Jamkesmas/KJS.
pengurusan kartu Jamkesmas/KJS.
Kepolisian berperan dalam sosialisasi dan kerjasama untukKepolisian berperan dalam sosialisasi dan kerjasama untuk
menumbuhkan kesadaran masyarakat. menumbuhkan kesadaran masyarakat.
Koramil berperan dalam sosialisasi dan kerjasamaKoramil berperan dalam sosialisasi dan kerjasama
untukmenumbuhkan kesadaran masyarakat. untukmenumbuhkan kesadaran masyarakat.
Masyarakat berperan dalam tabungan Ibu BersalinMasyarakat berperan dalam tabungan Ibu Bersalin
(Tabulin), suami siaga, terbentuk berbagai LSM peduli ibu (Tabulin), suami siaga, terbentuk berbagai LSM peduli ibu dengan kegiatan nyata di lapangan, dan lain sebagainya dengan kegiatan nyata di lapangan, dan lain sebagainya
UPT Pendidikan dan Keagamaan berperan dalamUPT Pendidikan dan Keagamaan berperan dalam
menyeleksi umur minimal wanita menikah, kewajiban menyeleksi umur minimal wanita menikah, kewajiban suntik TT, informasi untuk meluruskan tradisi yang salah suntik TT, informasi untuk meluruskan tradisi yang salah dan merugikan ibu dan sebagainya.
dan merugikan ibu dan sebagainya.
Kader berperan dalam menjemput ibu hamil dan bersamaKader berperan dalam menjemput ibu hamil dan bersama
dengan tenaga kesehatan profesional mengantar Ibu Hamil dengan tenaga kesehatan profesional mengantar Ibu Hamil Bermasalah ke Puskesmas induk untuk melakukan
Bermasalah ke Puskesmas induk untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, persalinan dan mendampingi pemeriksaan kehamilan, persalinan dan mendampingi
selama masa nifas. selama masa nifas.
Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang mendukung denganDinas Kesehatan Kabupaten Jombang mendukung dengan
cara mereplikasi inovasi ini ke seluruh Puskesmas di cara mereplikasi inovasi ini ke seluruh Puskesmas di wilayah kabupaten Jombang.
wilayah kabupaten Jombang. SUMBER DAYA
SUMBER DAYA 1.
1. Dana akomodasi dan transportasi kunjungan KaderDana akomodasi dan transportasi kunjungan Kader JAMILAH ke Ibu hamil bermasalah tiap bu
JAMILAH ke Ibu hamil bermasalah tiap bulanlan menggunakan Dana BOK ( Bantuan Operasional menggunakan Dana BOK ( Bantuan Operasional Kesehatan ) Puskesmas
Kesehatan ) Puskesmas 2.
2. Apabila Dana BOK tidak mencukupi maka dana diperolehApabila Dana BOK tidak mencukupi maka dana diperoleh dari swadaya masyarakat.
3.
3. Untuk Mobil/ Ambulan siaga desa, sudah ada peraturanUntuk Mobil/ Ambulan siaga desa, sudah ada peraturan desa yang menggratiskan, sehingga ibu hamil tidak
desa yang menggratiskan, sehingga ibu hamil tidak terbebani.
terbebani.
KELUARAN/OUTPUT KELUARAN/OUTPUT
1.
1. Meningkatnya kemampuan kader dalam mendeteksi diniMeningkatnya kemampuan kader dalam mendeteksi dini ibu hamil resiko tinggi
ibu hamil resiko tinggi 2.
2. Meningkatkanya kunjungan ANC (Ante Natal Care )Meningkatkanya kunjungan ANC (Ante Natal Care ) terpadu di Puskesmas
terpadu di Puskesmas 3.
3. Turunnya Angka Kematian IbuTurunnya Angka Kematian Ibu 4.
4. Turunnya Angka Kematian BayiTurunnya Angka Kematian Bayi 5.
5. Meningkatnya pengetahuan ibu hamil tentang kehamilanMeningkatnya pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan dan persalinan
dan persalinan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Untuk Pemantauan dan Evaluasi, setiap bulan
Untuk Pemantauan dan Evaluasi, setiap bulan kader JAMILAHkader JAMILAH memberikan laporan tertulis kepada bidan
memberikan laporan tertulis kepada bidan desa mengenai segaladesa mengenai segala kegiatan pendampingan ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu nifas kegiatan pendampingan ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu nifas bermasalah.
bermasalah.
Tiap 3 bulan sekali dilakukan pertemuan monitoring dan Tiap 3 bulan sekali dilakukan pertemuan monitoring dan evaluasi ke puskesmas cukir dengan mengundang seluruh evaluasi ke puskesmas cukir dengan mengundang seluruh kader JAMILAH.
kader JAMILAH.
Hasil monitoring dan evaluasi pembinaan kader
Hasil monitoring dan evaluasi pembinaan kader JAMILAHJAMILAH dilaporkan oleh bidan koordinator kepada Kepala Puskesmas dilaporkan oleh bidan koordinator kepada Kepala Puskesmas Cukir. Apabila didapatkan permasalahan akan segera dilakukan Cukir. Apabila didapatkan permasalahan akan segera dilakukan tindak lanjut sehingga permasalahan bisa terselesaikan.
tindak lanjut sehingga permasalahan bisa terselesaikan.
KENDALA DAN SOLUSI KENDALA DAN SOLUSI
APA SAJA KENDALA UTAMA YANG DIHADAPI
APA SAJA KENDALA UTAMA YANG DIHADAPI DALAMDALAM PELAKSANAAN INOVASI :
Kurangnya dukungan dari Suami terhadap ibu hamilKurangnya dukungan dari Suami terhadap ibu hamil
tersebut tersebut
Kurangnya dukungan dari keluarga terhadap ibu hamilKurangnya dukungan dari keluarga terhadap ibu hamil
tersebut tersebut
Kurangnya kecepatan pengambilan keputusan oleh pihakKurangnya kecepatan pengambilan keputusan oleh pihak
keluarga keluarga
Kurangnya penganggaran dana pendampingan pada BOK,Kurangnya penganggaran dana pendampingan pada BOK,
dana BOK tidak turun tepat waktu dana BOK tidak turun tepat waktu
KENDALA TERSEBUT DIATASI DENGAN : KENDALA TERSEBUT DIATASI DENGAN :
Meningkatkan pengetahuan suami dan keluarga tentangMeningkatkan pengetahuan suami dan keluarga tentang
kehamilan kehamilan
Melibatkan suami pada pemeriksaan ANC TerpaduMelibatkan suami pada pemeriksaan ANC Terpadu
Melibatkan Lintas Sektor dalam Penanganan masalah yangMelibatkan Lintas Sektor dalam Penanganan masalah yang
dihadapi dihadapi
menambahkan penganggaran pendampingan pada RUKmenambahkan penganggaran pendampingan pada RUK
BOK tahun 2018 BOK tahun 2018 MANFAAT
MANFAAT
MANFAAT DARI INOVASI INI : MANFAAT DARI INOVASI INI :
Meningkatnya kemampuan kader dalam mendeteksi diniMeningkatnya kemampuan kader dalam mendeteksi dini
ibu hamil resiko tinggi. Dengan terbentuknya kader ibu hamil resiko tinggi. Dengan terbentuknya kader JAMILAH, maka kemampuan kader akan meningkat JAMILAH, maka kemampuan kader akan meningkat
dengan diadakannya pelatihan khusus yang dilakukan oleh dengan diadakannya pelatihan khusus yang dilakukan oleh Tenaga Kesehatan Profesional tentang Cara mendeteksi Tenaga Kesehatan Profesional tentang Cara mendeteksi resiko tinggi ibu hamil dengan menggunakan kartu skor resiko tinggi ibu hamil dengan menggunakan kartu skor puji rochyati (KSPR) disamping itu kader juga dibelaki puji rochyati (KSPR) disamping itu kader juga dibelaki bagaimna cara mengnal tanda bahaya pada kehamilan, bagaimna cara mengnal tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan masa nifas.
persalinan dan masa nifas.
Meningkatnya kunjungan ANC terpadu di Puskesmas.Meningkatnya kunjungan ANC terpadu di Puskesmas.
Dengan adanya Kader JAMILAH yang lagsg
dan mengantar Ibu hamil yang bermasalah, maka dan mengantar Ibu hamil yang bermasalah, maka
kunjungan pemeriksaan ibu hamil di Puskesmas akan kunjungan pemeriksaan ibu hamil di Puskesmas akan meningkat.
meningkat.
Turunnya Angka Kematian Ibu. Angka kematian Ibu diTurunnya Angka Kematian Ibu. Angka kematian Ibu di
Wilayah kerja Puskesmas cukir menurun karena adanya Wilayah kerja Puskesmas cukir menurun karena adanya Kader JAMILAH
Kader JAMILAH
Turunnya Angka Kematian Bayi. Angka kematian bayi diTurunnya Angka Kematian Bayi. Angka kematian bayi di
Wilayah kerja Puskesmas cukir menurun karena adanya Wilayah kerja Puskesmas cukir menurun karena adanya Kader JAMILAH
Kader JAMILAH
Meningkatnya pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan.Meningkatnya pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan.
Ibu hamil jadi lebih mengerti dan lebih paham tentang isi Ibu hamil jadi lebih mengerti dan lebih paham tentang isi buku KIA, serta tentang kehamilan
buku KIA, serta tentang kehamilan
Testimoni dan video :Testimoni dan video : https://youtu.be/qEkRRwNoB5Ahttps://youtu.be/qEkRRwNoB5A
SEBELUM DAN SESUDAH SEBELUM DAN SESUDAH
CONTOH KONKRET BAGAIMANA INISIATIF INI CONTOH KONKRET BAGAIMANA INISIATIF INI BERHASIL MEMBUAT PERUBAHAN DALAM BERHASIL MEMBUAT PERUBAHAN DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK : PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK :
Meningkatnya jumlah kunjungan ibu hamil dan ANC terpadu di Meningkatnya jumlah kunjungan ibu hamil dan ANC terpadu di Puskesmas
Puskesmas
Dampak positif tersebut dapat diukur dengan melihat Jumlah Dampak positif tersebut dapat diukur dengan melihat Jumlah kunjungan ANC (Ante Natal Care) Terpadu dipuskesmas cukir kunjungan ANC (Ante Natal Care) Terpadu dipuskesmas cukir tahun 2015 sebanyak 698 bumil. Sedangkan jumlah kunjungan tahun 2015 sebanyak 698 bumil. Sedangkan jumlah kunjungan ANC Terpadu tahun 2016 sebanyak 772 Bumil.
ANC Terpadu tahun 2016 sebanyak 772 Bumil. SEBELUM INOVASI DILAKUKAN
SEBELUM INOVASI DILAKUKAN
Berdasarkan data Profil Puskesmas Cukir Tahun 2015, Jumlah Berdasarkan data Profil Puskesmas Cukir Tahun 2015, Jumlah kematian Ibu yang ada : 1 orang, Jumlah kematian bayi yang kematian Ibu yang ada : 1 orang, Jumlah kematian bayi yang ada : 1 Bayi.
SEDANGKAN SESUDAH INOVASI DILAKUKAN SEDANGKAN SESUDAH INOVASI DILAKUKAN
Kematian ibu yang ada di tahun 2016 ada 1 orang, akanKematian ibu yang ada di tahun 2016 ada 1 orang, akan tetapi bukan berdomisili asli di Wilayah
tetapi bukan berdomisili asli di Wilayah kerja Puskesmaskerja Puskesmas Cukir
Cukir
Meningkatnya kemampuan kader Jamilah dalamMeningkatnya kemampuan kader Jamilah dalam
melakukan deteksi dini pada Ibu hamil dengan KSPR melakukan deteksi dini pada Ibu hamil dengan KSPR
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
Pengalaman yang diperoleh dari pembentukan KADER Pengalaman yang diperoleh dari pembentukan KADER JAMILAH ini Kepada masyarakat adalah :
JAMILAH ini Kepada masyarakat adalah :
Dapat memotivasi Ibu Hamil dan Masyarakat untuk lebih Dapat memotivasi Ibu Hamil dan Masyarakat untuk lebih perduli terhadap kehamilannya, sehigga tidak terjadi
perduli terhadap kehamilannya, sehigga tidak terjadi
keterlambatan dalam mengambil keputusan, terlambat merujuk keterlambatan dalam mengambil keputusan, terlambat merujuk dan terlambat penanganan.
dan terlambat penanganan.
Banyak ibu hamil bermasalah yang antusias untuk Banyak ibu hamil bermasalah yang antusias untuk
memeriksakan kehamilannya ke petugas kesehatan ataupun ke memeriksakan kehamilannya ke petugas kesehatan ataupun ke fasilitas kesehatan.
fasilitas kesehatan.
Selain itu pengalaman umum yang diperoleh dalam Selain itu pengalaman umum yang diperoleh dalam
melaksanakan inovasi ini, pembelajarannya serta rekomendasi melaksanakan inovasi ini, pembelajarannya serta rekomendasi untuk pelaksanaan ke depan adalah : Dengan adanya kerjasama untuk pelaksanaan ke depan adalah : Dengan adanya kerjasama yang baik antara kader JAMILAH, petugas kesehatan,
yang baik antara kader JAMILAH, petugas kesehatan, masyarakat dan lintas sektor pelaksanaan inovasi
masyarakat dan lintas sektor pelaksanaan inovasi ini akanini akan berhasil.
berhasil.
Kegiatan pendampingan ibu hamil yang dilakukan oleh kader Kegiatan pendampingan ibu hamil yang dilakukan oleh kader Jamilah tetap dilaksanakan terus menerus dan
Jamilah tetap dilaksanakan terus menerus dan
berkesinambungan dengan dukungan dari seluruh masyarakat, berkesinambungan dengan dukungan dari seluruh masyarakat,
lintas program, dan lintas sector dengan tetap dimonitor oleh lintas program, dan lintas sector dengan tetap dimonitor oleh Puskesmas Cukir, sehingga tujuan mulia dari kader Jamilah Puskesmas Cukir, sehingga tujuan mulia dari kader Jamilah tetap bisa terwujud. Puskesmas Cukir juga
pembinaan terhadap kader
pembinaan terhadap kader secara berkala supaya kemampuansecara berkala supaya kemampuan dan pengetahuan kader yang berhubungan dengan komplikasi dan pengetahuan kader yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas terus dapat ditingkatkan.
kehamilan, persalinan dan nifas terus dapat ditingkatkan.
KELANJUTAN DAN REPLIKASI KELANJUTAN DAN REPLIKASI
Tidak dilakukan replikasi di tingkat nasional atau international Tidak dilakukan replikasi di tingkat nasional atau international akan tetapi dilakukan di tingkat kabupaten dengan model
akan tetapi dilakukan di tingkat kabupaten dengan model pendampingan Ibu Hamil Beresiko Tinggi oleh kader. pendampingan Ibu Hamil Beresiko Tinggi oleh kader.