• Tidak ada hasil yang ditemukan

304-Fms Transilon Calculation Methods-conveyor-belts Id(1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "304-Fms Transilon Calculation Methods-conveyor-belts Id(1)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Metode perhitungan – Belt conveyor

Metode perhitungan – Belt conveyor

belt conveyor dan pengolahan

belt conveyor dan pengolahan

Brosur ini terdiri dari persamaan lanjutan,

Brosur ini terdiri dari persamaan lanjutan,

gambar, dan rekomendasi berdasarkan

gambar, dan rekomendasi berdasarkan

pengalaman panjang kami. Walaupun

pengalaman panjang kami. Walaupun

demikian, hasil perhitungan dapat

demikian, hasil perhitungan dapat

berbe-da berbe-dari program perhitungan kami, B_Rex

da dari program perhitungan kami, B_Rex

(dapat diunduh secara gratis dari internet

(dapat diunduh secara gratis dari internet

melalui

www.forbo-melalui www.forbo- siegling.com)

siegling.com)..

Daftar Isi

Daftar Isi

Terminologi 2 Terminologi 2 Sistem penghantaran Sistem penghantaran satuan

satuan barang barang 33

Kisaran yang dapat diterima Kisaran yang dapat diterima untuk sistem take up yang untuk sistem take up yang bergantung

bergantung muatan muatan 88

Sistem penghantaran Sistem penghantaran benda

benda berukuran berukuran besar besar 99

Contoh perhitungan untuk Contoh perhitungan untuk penghantaran

penghantaran satuan satuan barang barang 1212

Variasi-variasi ini dapat disebabkan oleh

Variasi-variasi ini dapat disebabkan oleh

pendekatan-pendekatan berbeda yang

pendekatan-pendekatan berbeda yang

diambil: sementara B-Rex didasari oleh

diambil: sementara B-Rex didasari oleh

perhitungan empirik dan membutuhkan

perhitungan empirik dan membutuhkan

deskripsi rinci pemesinan, metode

deskripsi rinci pemesinan, metode

perhi-tungan yang ditampilkan di sini

tungan yang ditampilkan di sini

berdasar-kan persamaan fisika yang umum dan

kan persamaan fisika yang umum dan

sederhana ditambah faktor-faktor

sederhana ditambah faktor-faktor

terten-tu yang melibatkan batas aman.

tu yang melibatkan batas aman.

Pada kebanyakan kasus, batas aman

Pada kebanyakan kasus, batas aman

dalam perhitungan pada brosur ini akan

dalam perhitungan pada brosur ini akan

lebih besar dibandingkan pada

lebih besar dibandingkan pada

perhi-tungan yang bersesuaian pada progam

tungan yang bersesuaian pada progam

B_Rex.

B_Rex.

Informasi lebih lanjut mengenai desain

Informasi lebih lanjut mengenai desain

mesin dapat diperoleh dari brosur k

mesin dapat diperoleh dari brosur k ami,

ami,

ref no 305 “Rekomendasi untuk desain

ref no 305 “Rekomendasi untuk desain

mesin”.

(2)

 Terminologi

    S   a    t    u    a    n     P   e    n    y     i   n    g     k   a    t    a    n     P   e    n    u    n     j   u     k   a    n

Key to the abbreviations

Lebar drum dan roller b mm

Lebar belt b0 mm

Faktor kalkulasi C.. –

Diameter drum dan roller d mm

Diameter drum penggerak dA mm

Ketahanan putaran roller pendukung f –

Gaya tarik F N

Gaya tarik belt maksimum (pada drum penggerak) F1 N Gaya tarik belt minimum (pada drum penggerak) F2 N

Gaya pada berat bertegangan FR N

Gaya tarik efektif FU N

Berat drum bertegangan F TR N

Kondisi stabil muatan poros pada drum penggerak FWA N

Nilai awal pada muatan poros FW initial N

Muatan poros pada return drum FWU N

Percepatan gravitasi (9.81m/s2) g m/s2

Perbedaan pada radius drum (crowning) h mm

 Tinggi penghantaran h T  m

Gaya tarik belt relaksasi pada perpanjangan 1 % per satuan lebar k 1%  N/mm

Ulir support roller pada bagian atas l0 mm

Panjang transisi lS mm

Ulir support roller pada bagian sebaliknya lu mm

Panjang belt geometris Lg mm

Panjang conveyor l T  m

Masa barang yang dihantarkan sepanjang panjang total conveyor m kg (total muatan)

Masa barang yang dihantarkan pada bagian atas (total muatan) m1 kg Masa barang yang dihantarkan pada sisi sebaliknya (total muatan) m2 kg

Masa belt mB kg

Masa barang yang dihantarkan per m panjang pada m’0  kg/m muka bagian atas (muatan lini)

Masa seluruh drum yang berotasi, kecuali untuk drum penggerak mR kg Masa barang yang dihantarkan per m panjang pada sisi sebaliknya m’u  kg/m (muatan lini)

Daya motor mekanis PM kW

Daya mekanis yang dihitung pada drum penggerak PA kW

 Toleransi produk Tol %

Koefisien gesekan ketika dijalankan di atas roller µR – Koefisien gesekan untuk penghantaran akumulasi µST  – Koefisien gesekan ketika dijalankan di atas meja pendukung µ T  –

Kecepatan belt v m/s

Aliran volume untuk penghantaran barang berukuran besar V · m3 /h

 Total kisaran yang dapat diterima X mm

Belt kendor yB mm

Defleksi drum y Tr mm

Batas untuk kisaran yang dapat diterima Z mm

Sudut kemiringan mesin α °

Busur kontak pada drum penggerak (atau snub roller) β °

Sudut bukaan pada drum bertegangan γ °

Perpanjangan belt (pra-tarik dengan berat) ∆L mm

Sudut kemiringan yang diperbolehkan untuk satuan barang δ °

(3)

Sistem penghantaran satuan barang

m

B

m

B

F

U

 = µ

 T 

. g . (m +

) + µ

R

. g (

+ m

R

)

[N]

2

2

F

U

= Silakan tanyakan

[N]

Arah yang dihantarkan naik 

F

U

 = µ

R

. g (m + m

B

 + m

R

) + g . m . sin α

[N]

Arah yang dihantarkan turun

F

U

 = µ

R

. g (m + m

B

 + m

R

) – g . m . sin α

[N]

F

U

= Silakan tanyakan

[N]

m

B

m

B

F

U

 = µ

 T

. g ( m +

) + µ

R

. g (

+ m

R

 ) + µ

ST 

. g . m [N]

2

2

F

U

 = µ

 T 

. g . (m

1

 + m

2

 + m

B

)

[N]

m = l

 T 

. Berat barang yang dihantarkan per meter

F

U

 = µ

R

. g . (m + m

B

 + m

R

)

[N]

Contoh-contoh muatan

untuk menghasilkan

gaya tarik efektif

maksi-mum Fu

[N]

Arah yang dihantarkan naik 

F

U

 = µ

 T 

. g ( m +

) + µ

R

. g (

+ m

R

 ) + g . m . sin α [N]

Arah yang dihantarkan turun

F

U

 = µ

 T 

. g ( m +

) + µ

R

. g (

+ m

R

 ) – g . m . sin α [N]

m

B

2

m

2

B

m

B

2

m

B

2

(4)

F₁ = F

U

. C

1

 

[N]

P

M

 · η · C

1

 · 1000

 F

1

=

v

[N]

Jika gaya tarik efektif FU tidak dapat

dihitung, F

1

 dapat diperoleh dari daya

motor yang terpasang P

M

.

Jika gaya tarik efektif F

U

 dapat dihitung

Koefisien gesekan untuk

berbagai pelapisan (panduan)

Gaya tarik belt maksimum F1

Faktor C1

(berlaku untuk drum penggerak)

Siegling Transilon

Pelapis bagian bawah V3, V5, U2, A5, E3 V1, U1, UH, U2H, V2H, V5H

Busur kontak beta 180° 210° 240° 180° 210° 240°

Drum baja halus

Kering 1.5 1.4 1.3 1.8 1.6 1.5 Basah 3.7 3.2 2.9 5.0 4.0 3.0 Drum terinsulasi Kering 1.4 1.3 1.2 1.6 1.5 1.4 Basah 1.8 1.6 1.5 3.7 3.2 2.9 Siegling Transilon

Pelapis bagian bawah 0, U0, NOVO, E0, A0, T, P TX0 (AmpMiser)

Busur kontak beta 180° 210° 240° 180° 210° 240°

Drum baja halus

Kering 2.1 1.9 1.7 3.3 2.9 2.6

Basah tidak direkomendasikan tidak direkomendasikan

Drum terinsulasi

Kering 1.5 1.4 1.3 2.0 1.8 1.7

Basah 2.1 1.9 1.7 tidak direkomendasikan

0, A0, E0, NOVO U1, V1, VH UH, V2H, TXO

T, U0, P U2H, V5H, (Amp Miser)

  V10H

µ T (meja) 0.33 0.33 0.5 0.5 0.18

µ T (papan geser galvanis) – – – – 0.24

µR(roller) 0.033 0.033 0.033 0.033 –

µST (gabungan) 0.33 0.33 0.5 0.5 –

Catatan:

Pernyataan Koefisien gesek berdasarkan kepada pengalaman dengan permukaan

gesek yang lama yang telah mengacu kepada kahausan standar terhadap air dan

tanah. Koefisien gesek ini adalah sekitar 1,5 kali lebih tinggi untuk permukaan yang baru

(5)

F1

Jika nilai

lebih besar dari C2,

b0

tipe belt yang lebih kuat (dengan nilai k 

1% yang lebih tinggi)

harus digunakan

Catatan: Jika belt ber lubang, bo harus dikurangi dengan total lebar lubang pada luas

permukaan tertentu. Pada kasus temperatur ekstrem, faktor C2 berubah. Silakan tanyakan

lebih lanjut.

Jenis batang Polyester Aramida

tegangan (huruf kunci E) (huruf kunci AE)

Contoh jenis E 2/1, E 3/1, E 4/2, E 6/1, NOVO, E 8/2, E 10/M, E 12/2, AE 48/H, AE 80/3, AE 100/3, kelas dalam % E 15/2, E 15/M, E 18/3, E 20/M, E 30/3, E 44/3 AE 140/H, AE 140/3 εmax 2.0 0.8

FU · v

 PA

=

[kW]

1000

PA

PM

=

[kW] = Motor standar terbesar berikutnya yang terpilih

η

Faktor C2

Memeriksa tipe Transilon yang dipilih

Siegling Transilon V3, V5, U2, V1, U1, UH 0, U0, NOVO,

Pelapis bagian bawah A5, E3 T, P

Drum baja halus

Kering 25 30 40

Basah 50 tidak direkomendasikan tidak direkomendasikan

Drum terinsulasi

Kering 25 25 30

Basah 30 40 40

Faktor C3

(berlaku untuk drum penggerak)

Kapasitas mekanik pada drum penggerak PA

Kapasitas mekanik yang dibutuhkan PM

C2 mengindikasikan gaya tarik belt maksimum yang diperbolehkan per satuan lebar

untuk jenis belt tersebut

C2 = ε

max

. k 

1%

Anda dapat memperoleh rincian tentang perpanjangan maksimum pada lembar data

pro-duk. Jika tidak tersedia, nilai-nilai berikut ini dapat diasumsikan (tapi tidak dapat dijamin)

F1

≤ C2

[

]

b0

N mm

FU · C3 · 180

dA

=

[mm]

b0

. β

(6)

Kisaran pengambilan untuk

sistem pengambilan yang

dioperasikan mur

Faktor-faktor di bawah ini harus dijadikan

bahan pertimbangan ketika menentukan

kisaran pengambilan.

1. Nilai rata-rata perpanjangan pada

pemasangan belt, yang dihasilkan dari

muatan belt. Untuk menentukan nilai e,

lihat halaman 7 dan 8.

2. Toleransi produksi belt seperti

3. Pengaruh eksternal apapun yang

mungkin membutuhkan perpanjangan

(tegangan) yang lebih besar

dibanding-kan biasanya, atau mungkin

membu-tuhkan batas aman, seperti pengaruh

temperatur, operasi jalan dan berhenti.

Panduan untuk muatan

poros pada saat diam dengan

gaya tarik F

Ketika Anda mengestimasi muatan poros,

tolong uji gaya tarik belt dengan level

yang berbeda-beda ketika conveyor

dalam kondisi diam dan bergerak.

Panduan untuk pemanjangan

pada saat pemasangan e di

penggerak kepala

Perpanjangan minimum pada saat

pemasangan penggerak kepala

F

U

 /2 + 2 . F

2

ε ≈

[%]

2 . k 

1%

. b

0

–Tol +Tol ε z

Pada saat diam

F

W1

 = F

W2

 = 2

.

F

F ≈ ε%

.

 k 

1%.

 b

0

[N]

Penggerak kepala pada saat kesetimbangan

F

2

 = F

1

 – F

U

F

WA

 = F

1

 + F

2

Pada umumnya, perpanjangan pada

proses pemasangan, bergantung pada

muatan, bervariasi mulai dari kurang

lebih 0.2 –1 % , sudah cukup, sehingga

normalnya, kisaran take up x dari kira-kira

1 % panjang belt sudah memadai.

(7)

F

U

 /2 + 2 · F

2

 + F

U

ε =

[%]

2 · k 

1%

 · b

0

Penggerak ekor pada saat kondisi setimbang

F

2

 = F

1

 – F

U

K untuk penggerak kepala = 0.75

K untuk penggerak

berbalik arah

= 0.62

K untuk penggerak ekor

= 0.25

K untuk penggerak berbalik arah β = 180°

F

W3

= 2 . F

2

[N]

Rol snub β = 60°

F

W6

 = 2 . F

2

. sin (β/2)

[N]

Drum penggerak rata-rata β = 180°

F

WA

 = F

1

 + F

2

[N]

Panduan untuk perpanjangan

pada saat pemasangan e di

penggerak ekor

Perpanjangan minimum pada saat

pemasangan penggerak ekor adalah:

Panduan untuk perpanjangan

pada saat pemasangan e di

penggerak berbalik arah

Perpanjangan minimum pada saat

pemasangan untuk mengoperasikan

penggerak kepala adalah:

Panduan untuk muatan poros

pada saat kondisi setimbang

F

U

 (C

1

 – K)

ε =

[%]

1%

 · b

0

 Penggerak berbalik arah pada saat kondisi setimbang

Muatan poros ketika menegangkan belt

Batang tegangan yang terbuat dari

bahan sintetis menunjukkan perilaku

relaksasi yang signifikan. Sebagai

hasil-nya, nilai rileks k 

1%

 dijadikan basis untuk

menghitung belts yang berpadanan

dengan ISO 21181. Nilai ini

mendeskripsi-kan sifat gaya-perpanjangan jangka

panjang yang mungkin dari bahan belt

yang telah dikenakan tekanan oleh

def-leksi dan perubahan muatan. Hal ini

menghasilkan gaya perhitungan F

W

.

Ini mengisyaratkan bahwa gaya belt yang

lebih tinggi akan terjadi ketika belt

dite-gangkan. Gaya-gaya ini harus dijadikan

bahan perhitungan ketika mengukur

drum dan komponen-komponennya

Nilai berikut ini dapat diasumsikan

seba-gai referensi.

F

Winitial

= F

W

. 1.5

Dalam kasus-kasus kritis, kami

mereko-mendasikan Anda menghubungi teknisi

aplikasi di Forbo Siegling.

Drum penggerak rata-rata β ≠ 180°

F

WA

 = F

12

 + F

22

 – 2

.

 F

1.

 F

2.

cos β

[N]

(8)

Menentukan F

R

Contoh untuk menentukan berat

tegang-an F

R

 pada busur kontak 180°

(F

 TR

 = berat drum bertegangan [N])

F

R

 = 2 . F

2

 – F

 TR

[N]

Contoh untuk menentukan berat

tegang-an F

R

 pada sudut gamma sesuai sketsa

(F

 TR

 = berat drum bertegangan [N])

 γ

F

R

 = 2 · F

2

 · cos

_ F

 TR

[N]

2

Pada sistem take up bermuatan berat,

berat tegangan harus membangkitkan

gaya tarik belt minimum F

2

 untuk

menca-pai genggaman belt sempurna pada

drum penggerak (sistem take up pegas,

pneumatik, dan hidrolik bekerja dengan

prinsip yang sama).

Berat tegangan harus dapat bergerak

secara bebas. Sistem take up harus

dipa-sang di belakang seksi penggerak.

Operasi secara terbalik tidak mungkin

dilakukan. Kisaran take up bergantung

pada gaya tarik efektif, gaya tarik F

2

 yang

dibutuhkan, perpanjangan belt, toleransi

produksi, batas aman untuk

menegang-kan Z, dan belt yang dipilih.

Mengukur sistem take up yang

bergantung pada gaya

F TR FR FU F1 F2 F2

γ

F TR FR FU F1 F2 F2

Menentukan perpanjangan

belt ∆L

Pada sistem take up yang digerakkan oleh gaya, perpanjangan keseluruhan dari belt

berubah sesuai level gaya tarik efektif. Perubahan dalam perpanjangan belt harus

diserap oleh sistem take up. Untuk p enggerak kepala, ∆L dapat dihitung dengan c ara

sebagai berikut.

(9)

Sudut longitudinal

kemiringan δ

Masa jenis beberapa

benda curah ρ

S

Aliran volume V

·

 untuk belt

yang mendatar

Benda yang dihantarkan

Masa jenis ρS [103 kg/m3]

Abu, dingin, kering 0.7  Tanah, lembap 1.5 – 1.9 Biji-bijian (kecuali gandum) 0.7 – 0.85 Kayu, keras 0.6 – 1.2 Kayu, lembut 0.4 – 0.6 Kayu, gelondongan 0.35 Arang 0.2 Pulses 0.85 Kapur, bongkahan 1.0 – 1.4 Pupuk buatan 0.9 – 1.2 Kentang 0.75 Garam, bubuk 1.2 – 1.3 Garam, batu 2.1

Gipsum, dilumat sampai halus 0.95 – 1.0

Benda yang dihantarkan

Masa jenis ρS [103 kg/m3]

Gipsum, hancur 1.35

 Tepung 0.5 – 0.6

 Terak 1.2 – 1.5

 Tanah liat, kering 1.5 – 1.6  Tanah liat, basah 1.8 – 2.0 Pasir, kering 1.3 –1.4 Pasir, basah 1.4 – 1.9 Sabun, serpihan 0.15 – 0.35 Slurry 1.0 Gambut 0.4 – 0.6 Gula, halus 0.8 – 0.9 Gula, mentah 0.9 – 1.1  Tebu 0.2 – 0.3

Panduan untuk sudut longitudinal

kemi-ringan δ yang diperbolehkan dalam

ber-bagai benda bermuatan besar. Sudut

aktual pemesinan α harus lebih kecil

dibandingkan δ. Nilai-nilai ini b ergantung

pada bentuk partikel, ukuran, dan sifat

mekanis barang yang dihantarkan, tanpa

perlu memperhitungkan lapisan

conve-yor belt.

 Tabel ini menunjukkan aliran volumer per

 jam untuk belt berkecepatan 1 m/s. Belt

conveyor yang mendatar dan horizontal.

Belt dilengkapi dengan profil longitudinal

 T20 yang tingginya 20 mm pada muka

atas ujung belt.

b0 mm 400 500 650 800 1000 1200 1400

Sudut tambahan 0° 25 32 42 52 66 80 94

Sudut tambahan 10° 40 57 88 123 181 248 326

Sistem penghantaran barang curah

Barang curah δ (perkiraan.°)

Abu, kering 16

Abu, basah 18

 Tanah, lembap 18 – 20 Biji-bijian, kecuali gandum 14 Kapur, bongkahan 15

Kentang 12

Gipsum dalam bentuk bubuk 23 Gipsum dalam bentuk halus 18 Kayu, gelondongan 22 – 24 Pupuk buatan 12 – 15

 Tepung 15 – 18

Barang curah δ (perkiraan.°)

Garam, halus 15 – 18 Garam, bongkahan 18 – 20  Tanah liat, basah 18 – 20 Pasir, kering, basah 16 – 22

Gambut 16

Gula, halus 20

Gula, mentah 15

(10)

b0 mm 400 500 650 800 1000 1200 1400 Sudut palung 20° Sudut tambahan 0° 21 36 67 105 173 253 355 Sudut tambahan 10° 36 60 110 172 281 412 572 Sudut palung 30° Sudut tambahan 0° 30 51 95 149 246 360 504 Sudut tambahan 10° 44 74 135 211 345 505 703

Aliran volume V

·

  untuk

belt conveyor palung

Dalam m

3

 /h dengan kecepatan belt 1 m/s

Dalam kondisi sesungguhnya, nilai

teore-tis untuk aliran volume hampir tidak

per-nah tercapai karena hanya berlaku untuk

belt horizontal dengan muatan yang rata

secara sempurna. Muatan yang tidak rata

dan sifat dari barang yang dihantarkan

dapat mengurangi nilainya hingga

kurang lebih 30 %.

Pada penghantaran menaik, kuantitas

teoretis barang yang dihantarkan sedikit

lebih kurang. Ini dapat dihitung dengan

menerapkan faktor C

6

 yang bergantung

pada sudut penghantaran.

Sudut penghantaran α [°] 2 4 6 8 10 12

Faktor C6 1.0 0.99 0.98 0.97 0.95 0.93

Sudut penghantaran α [°] 14 16 18 20 22

Faktor C6 0.91 0.89 0.85 0.81 0.76

f = 0.025 untuk bantalan rol

f = 0.050 untuk bantalan luncur

IT[m] 25 50 75 100 150 200

C4 2 1.9 1.8 1.7 1.5 1.3

Faktor C6

Faktor C4

Ketahanan rolling untuk rol pendukung f 

Gaya tarik efektif tambahan, contohnya

dari pengerik dan alat kebersihan, ikut

diperhitungkan dengan mengikutkan

faktor C

4

.

(11)

Jika maksimum 1 % kelonggaran

diper-bolehkan (misal y

B

 = 0.01 l

0

)

Rekomendasi l

0

 maks ≤ 2 b

0

l

u

 ≈ 2 – 3 l

0

 maks

l

0

= Ulir roller pendukung pada bagian atas dalam mm

y

B

= Kelonggaran maksimum untuk belt conveyor dalam mm

F

= Gaya tarik belt pada tempat yang bersangkutan

m'

0

 + m'

B

= Masa benda yang dihantarkan dan belt dalam kg/m

Ulir roller pendukung bergantung pada

gaya tarik belt dan massa. Persamaan

di bawah ini digunakan untuk

menghi-tungnya.

8 . F

l0

=

[mm]

m'

0

 + m'

B

y

B

. 800 . F

l

0

=

[mm]

m'

0

 + m'

B

Ulir roller pendukung

(–) ke bawah

(+) ke atas

F

U

 = g · C

4

. f (m + m

B

 + m

R

) ± g · m . sin α

[N]

Perhitungan sama seperti satuan barang

(12)

Contoh perhitungan untuk satuan

barang yang dihantarkan

 F

1

 = F

U

. C

1

F

1

 = 4350 . 1.6

 F

1

 ≈ 6960 N

F

U

= 4350 N

C

1

= 1.6

m = 1200 kg

µ

R

= 0.033

µ

 T

= 0.33

m

B

=

157.5 kg (dari 2.5 kg/m2

.

 105 m

.

 0.6 m)

m

B

m

B

F

U

 = µ

 T .

g (m +

) + µ

R.

g (

+ m

R

)

2

2

157.5

157.5

F

U

 = 0.33

.

9.81 (1200 +

) + 0.033

.

 9.81 (

+ 570)

2

2

F

U

 ≈ 4340 N

Drum ekor 1, 2, 6

Roller menjorok ke dalam 3, 7, 8

Drum penggerak 5

Roller pendukung 4, 9 dan

berbagai drum tegangan 6

Panjang conveyor

l

 T 

= 50 m

Panjang belt geometris L

g

= 105000 mm

Lebar belt

b

0

= 600 mm

Muatan total

m = 1200 kg

Busur kontak

β = 180°

v = ca. 0.8 m/s

g = 9.81 m/s

2

Massa roller

m

R

  = 570 kg

(seluruh drum

kecuali nomor 5)

Dalam sistem pensortiran barang, belt

conveyor dimuati oleh barang dan

diki-rimkan ke pusat distribusi. Penghantaran

horizontal, pendukung piringan selip,

sistem penggerak balik seperti yang

ditunjukkan pada sketsa, penggerak via

muka atas belt, drum penggerak dengan,

sistem tegangan yang dioperasikan mur,

14 roller pendukung. Jenis belt yang

dian- jurkan: Siegling Transilon E8/2 U0/V5H MT

hitam (900026) with k 

1%

 = 8 N/mm.

 F

1

≤ C

2

b

0

 6960

≤ 2

.

8 N/mm

600

F

1

= 6960 N

b

0

= 600 mm

1%

= 8 N/mm

Gaya tarik efektif FU [N]

Gaya tarik belt maksimum F1 [N]

(13)

F

U.

 C

3.

 180°

d

A

=

[mm]

b

0.

 β

4340

.

 25

.

 180°

d

A

=

[mm]

600

.

 180°

d

A

 = 181 mm

d

A

ditetapkan menjadi 200 mm

F

U.

 v

P

A

=

[kW]

1000

4350

.

 0.8

P

A

 =

1000

P

A

 ≈ 3.5 kW

P

A

P

M

=

η

[kW]

3.5

P

M

=

[kW]

0.8

P

M

 ≈ 4.4 kW

P

M

pada 5.5 kW Atau lebih tinggi

F

U

= 4340 N

C

3

= 25

β

= 180°

b

0

= 600 mm

F

U

= 4350 N

v

= 0.8 m/s

P

A

= 3.5 kW

η = 0.8 (diasumsikan)

F

U

= 4350 N

C

1

= 1.6

K

= 0.62

1%

= 8 N/mm untuk E8/2 U0/V5H hitam

b

0

= 600 mm

F

U

 (C

1

 – K)

ε =

[%]

1%.

 b

0

4350 (1.6 – 0.62)

ε =

[%]

8

.

 600

ε ≈ 0.9 %

Diameter minimum drum penggerak 

Daya PA pada drum penggerak

Daya motor yang dibutuhkan PM

Perpanjangan minimum untuk pemasangan penggerak balik arah

(14)

Perhitungan sederhana dengan asumsi

β = 180°

F

1

 = 6960 N

F

2

= F

1

– F

U

F

2

= 6960 – 4350

F

2

= 2610 N

F

1

= 6960 N

F

2

= F

1

– F

U

F

2

= 6960 – 4350

F

2

= 2610 N

Dipimpin oleh gaya tarik minimum belt

F

2

, F

W3

 dihitung dengan menggunakan

persamaan pada halaman 7.

F

W2

 = 2

.

 F

1

F

W2

 = 2

.

 6960 N

F

W2

 ≈ 13920 N

F

W1

 = 2

.

 F

2

F

W1

 = 2

.

2610 N

F

W1

 ≈ 5220 N

F

W5

 = F

1

+ F

2

F

W5

 = 6960 + 2610

F

W5

 ≈ 9570 N

Muatan poros pada drum 2 (return drum) dalam keadaan setimbang

Muatan poros pada drum 1 (return drum) dalam keadaan setimbang

Bebas poros pada kondisi mapan drum 5 (Drive drum)

Muatan poros pada drum 3 (roller menjorok ke dalam) dalam keadaan setimbang

(15)

Untuk membandingkan mode diam

dan keadaan setimbang, silakan cermati

muatan poros yang berebda-beda

pada drum 1.

F

W1

pada saat diam

= 8640 N

F

W1

keadaan setimbang

= 5220 N

Catatan: Ketika mendesain mesin,

kedua mode tersebut harus dijadikan

bahan pertimbangan.

–105 +105

473

200

210

883

Contoh untuk sebuah drum dengan

Busur kontak (Pada contoh kami, gaya ini

dibagikan merata pada drum 1, 5 dan

6 karena busur kontak 180°

F

W

 = 2

.

 F

F

W

 = 2

.

 0.9

.

 8

.

 600

F

W

 ≈ 8640 N

Pada saat diam, gaya tarik didefinisikan

pada bagian atas dan bawah pada

pemasangan dengan perpanjangan.

Gaya tarik F dihitung menurut:

F = ε [%] . k 

1%

. b

0

[N]

 Tol = ± 0.2 %

ε

= 0.9 %

L

g

= 105000 mm

Z

= 200 mm

F

W

 = F

12

 + F

22

 – 2

.

 F

1.

 F

2.

 cos β

F

W

= [N]

Ketika β ≠ 180°, berikut ini yang ber laku

ketika menentukan FW (F

1

 = F

2

dapat

diasumsikan pada posisi diam)

2

.

 Tol

.

 L

g

ε

.

 L

g

100

100

X =

+ Z

[mm]

2

2

.

 0.2

.

105000

0.9

.

 105000

100

100

X =

+ 200

[mm]

2

X = 210 + 473 + 200

[mm]

X ≈ 883 mm

Muatan poros pada saat diam

Kisaran take up

+

(16)

Siegling – total belting solutions

    N   o  .     R   e     f .     3     0     4   -    2     3     0   7     /   1    5  ·     U     D   ·     R   e    p    r    o     d   u     k   s     i   t   e     k   s    a    t    a    u     b   a    g     i   a   n    n    y    a     h   a    r    u    s    m    e     l   a     l   u     i   p    e    r    s    e    t    u     j   u   a    n     k   a    m     i .     I   n     f   o   r    m    a    s     i   y    a    n    g    t    e    r    s    a     j     i     d   a    p    a    t     b   e    r    u     b   a     h   s    e    w    a     k   t   u   -   w    a     k   t   u  .    M  e    t  r    i    k    G  m    b    H  ·    W  e   r    b  e  a   g   e   n    t  u  r   ·    H  a  n   n   o   v   e   r   ·   w   w   w .   m   e    t  r    i    k  n  e .    t    T  e  c    h  n  o    l  o  g    i  e  m  a   r    k  e    t    i  n  g  ·    C  o  r   p   o   r   a    t  e    D  e  s    i  g  n  ·    T  e  c    h  n    i  c  a    l    C  o  n    t  e  n    t

Karena produk kami digunakan dalam berbagai aplikasi dan banyak faktor individu yang terlibat, instruksi pengoperasian kami, rincian dan informasi mengenai kesesuaian dan penggunaan produk hanyalah berupa pedoman umum dan tidak membebaskan pihak pemesan untuk melakukan pemerik-saan dan tes sendiri.

Jika kami telah memberikan bantuan teknis pada aplikasi, pihak pemesan harus menjaga agar mesin tetap berfungsi dengan baik.

Layanan Forbo Siegling –

kapan saja, di mana saja

Pada group Forbo Siegling mempekerjakan lebih

dari 2.000 orang diseluruh dunia. Fasilitas produksi

kami berlokasi di delapan negara, anda dapat

menemukan perusahaan dan agen dengan

gudang dan workshops di lebih dari 80 negara.

Pusat layanan service Forbo Siegling memberikan

dukungan yang berkwalitas yang terletak di lebih

dari 300 tempat di seluruh dunia.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam transaksi pemesanan makanan nantinya admin diminta untuk memasukan data menu makanan yang dipesan, data member atau pelanggan yang memesan, dan nomer meja yang digunakan,

Berdasarkan dari dokumen yang berbentuk karya sastra cerpen tersebut termasuk dalam data tulisan yang dikumpulkan yaitu dengan mengumpulkan setiap bentuk kata, frasa dan klausa,

Mampu menganalisis dan menerapkan teori, konsep, pendekatan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia; serta menghasilkan desain pembelajaran yang inovatif untuk

urnigerum Berdasarkan pengamatan pada karakter mikromorfologi kapsul dan spora lima spesies Pogonatum yang diamati menggunakan Scanning Electron Microscope (Tabel

Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalahnya adalah Bagaimana membangun suatu sistem informasi kependudukan yang berbasis web untuk pendataan didesa, dimana

Hasil dari penelitian ini adalah gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang lemah dengan motivasi kerja karyawan dengan korelasi sebesar 0,091, iklim komunikasi memiliki hubungan

Usahatani caisin di Kecamatan Nagrak secara ekonomis belum efisien hal ini dapat dilihat dari rasio NPM terhadap BKM tidak ada yang bernilai 1, faktor produksi pupuk kimia,

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dengan pair cheks terhadap hasil belajar siswa pada materi