• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diniyati, D. dan S.A. Awang Kebijakan Penentuan Bentuk Insentif Pengembangan Hutan Rakyat di Wilayah Gunung Sawal, Ciamis dengan Metoda AHP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Diniyati, D. dan S.A. Awang Kebijakan Penentuan Bentuk Insentif Pengembangan Hutan Rakyat di Wilayah Gunung Sawal, Ciamis dengan Metoda AHP."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Aribowo. 2007. Modal Sosial dalam Pengembangan Masyarakat. Di dalam: Sugeng B dan Susantyo B, editor. Bunga Rampai Modal Sosial dalam Pembangunan Sosial. Bandung: Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial. hlm 33 – 63.

Awang, S.A. 2007a. Manajemen Hutan Rakyat Kolaboratif di tingkat Kawasan. Paper Lokakarya Hutan Rakyat Relung-PKHR. Available at:http://sanafriawang.staff.ugm. ac.id/

Awang, S.A. 2007b. Kontruksi Pengetahuan dan Manajemen Hutan Rakyat. Makalah Lokakarya Hutan Rakyat, Ciamis 30 Oktober 2007. Available at:http://sanafriawang. staff.ugm.ac.id/

Awang SA, Wiyono EB, Sadiyo S. 2007. Unit Manajemen Hutan Rakyat: Proses Konstruksi Pengetahuan Lokal. Cetakan Pertama. Yogayakarta: Banyumili Art Network.

Bismark, M., R. Sawitri dan N.M. Hariyanto. 2007. Zonasi dan Karakteristik Hutan Rakyat di Daerah Penyangga Taman Nasional Gunung Halimun. Infi Hutan. Vol. IV. No. 2: 187-199. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi. Bogor.

BPKH XI dan MFP-II. 2009. Potensi Kayu dan Karbon Hutan Rakyat di Pulau Jawa Tahun 1990-2008. Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XI Jawa-Madura bekerjasama dengan Multistakeholdrs Forestry Programe (MFP).

Coleman JS. 1988. Social capital in the creation of human capital. The American Journal Sociology 94:S95-S120.

Coleman JS. 2010. Dasar-dasar Teori Sosial. Muttaqien I, Widowatie DS dan Purwandari S, penerjemah; Dariyatno, penyunting. Cetakan ketiga. Bandung: Penerbit Nusa Media. Terjemahan dari: Foundations of Social Theory.

Darusman, D. dan Hardjanto. 2006. Tinjauan Ekonomi Hutan Rakyat. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Hasil Hutan 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor 21 September 2006.

Dharmawan, Arya H. 2002a. Kemiskinan Trust dan Stok Modal Sosial Masyarakat Indonesia Baru. Makalah dibawakan dalam Seminar dan Kongres Nasional IV Ikatan Sosiologi Indonesia. Bogor 27-29 Agustus 2002.

Dharmawan, Arya H. 2002b. Kemiskinan Kepercayaan (Trust, Stok Modal Sosial dan Disintegrasi Sosial. Perluasan dari makalah atas topic yang sama yang diajukan dalam Seminar dan Kongres Nasional IV Ikatan Sosiologi Indonesia. Bogor 27-29 Agustus 2002.

(2)

Diniyati, D. dan S.A. Awang. 2010. Kebijakan Penentuan Bentuk Insentif Pengembangan Hutan Rakyat di Wilayah Gunung Sawal, Ciamis dengan Metoda AHP. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutananan Vol. 7 No. 2:129-143. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan. Bogor. Fadli. 2007. Peran Modal Sosial dalam Percepatan Pembangunan Desa Pasca

Tsunami. Tesis Program Studi Ilmu-Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor: Tidak Diterbitkan.

Flassy DJ, Rais S, Supriono A. 2009. Modal sosial: Unsur-unsur Pembentuk. Jakarta: Bappenas. http://images.dancesorsel.multiply.multiplycontent.com/attachment/ 0/S3J-AooCGsAABXRR6k1/Sosial%20Capital,%20 Unsur-Unsur%20

Pembentuknya.pdf?nmid=316741032. [14 Maret 2011]

Fauzi A. 2009. Partisipasi petani dalam pengelolaan hutan rakyat: kasus Kec. Kertanegara Kab. Purbalingga [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Fedderke, Johannes. 1999. Economic Growth and Social Capital : A critical Reflection, Kluwer Academic Publishers. Netherlands.

Flora CB. 2007. Social Capital and Community Problem Solving: Combining Local and Scientific Knowledge to Fight Invasive Species. USA: Iowa State University.

Fukuyama F. 2007. Trust: Kebijakan Sosial dan Penciptaan Kemakmuran. Ruslani, penerjemah. Cetakan kedua. Jakarta: Penerbit Qalam. Terjemahan dari: Trust: The Social Virtues and the Creation of Prosperity. Grootaert C, Narayan D, Jones VN, Woolcock M. 2004. Measuring Social

Capital An Integrated Questionnaire. Washington, D.C.: The World Bank.

Hakim, I. 2010. Analisis Kelembagaan Hutan Rakyat pada Tingkat Mikro di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 7 No. 1 : 23-40: 43-56. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan. Bogor.

Hasbullah J. 2006. Social Capital (Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia). Cetakan pertama. Jakarta: MR-United Press.

Hermawati M dan Rinandri H. 2003. Penguatan dan Pengembangan Modal Sosial Masyarakat Adat. Yogyakarta: Institute for Research and Empowerment.

Hindra B. 2006. Potensi dan kelembagaan hutan rakyat. Di dalam: Kontribusi

Hutan Rakyat Dalam Kesinambungan Industri Kehutanan. Prosiding

Seminar Hasil Litbang Hasil Hutan 2006; Bogor, 21 September 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. hlm 14-20.

Irawan P. 2007. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Departemen Ilmu Administrasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Depok: Universitas Indonesia.

(3)

Jariyah, N.A. dan N. Wahyuningrum. 2008. Karakteristik Hutan Rakyat di Jawa. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 5 No. 1: 43-56. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan. Bogor.

Krishna A, Shrader E. 1999. Social capital assessment tool. Makalah pada Conference on Social Capital and Poverty Reduction, Washington DC: June 22-24, 1999. The Word Bank.

Krishna A, Uphoff N. 1999. Mapping and Measuring Social Capital: A Conceptual and Empirical Study of Collective Actionfor Conserving and Developing Watersheds in Rajasthan, India. In Social Capital Initiative. Working Paper No. 13. Washington, D.C.: World Bank.

Lawang RMZ. 2005. Kapital Sosial dalam Perspektif Sosiologik. Cetakan kedua. Jakarta: FISIP UI Press.

[LP UNPAD]. Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran. 2008. Pemetaan dan Pemanfaatan Modal Sosial dalam Penanggulangan Kemiskinan di Jawa Barat. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran.

Muslich, M. dan Krisdianto. 2006. Upaya Peningkatan Kayu Rakyat Sebagai Bahan Baku Industri. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Hasil Hutan 2006: 110-129. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor 21 September 2006.

Nan L. 2004. Social Capital: A Theory of Social Structure and Action. United Kingdom: Cambridge University Press.

Narayan D, Cassidy MF. 2001. “A Dimensional Approach to Measuring Social Capital: Development and Validation of a Social Capital Inventory”. Current Sociology, 2(2004): 61-65.

Nugroho, B. 2010. Pembangunan Kelembagaan Pinjaman Dana Bergulir Hutan Rakyat, JMHT Vol. XVI, (3): 118-125.

Prihadi, N., D. Darusman, B. Nugroho, dan N. Wijayanto. 2010. Kelembagaan Kemitraan Industri Pengelolaan Kayu Bersama Rakyat untuk Membangun Hutan di Pulau Jawa. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 7 No. 2 : 127-138. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan. Bogor.

Putnam RD. 1993. The prosperous community social capital and public life. The American Prospect.

Ramli. 2007. Institusi Lokal Sebagai Modal Sosial. Di dalam: Sugeng B dan Susantyo B, editor. Bunga Rampai Modal Sosial dalam Pembangunan Sosial. Bandung: Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial. hlm 81 – 102. Rogers, Everett M and Kincaid, D. Lawrence. 1980. Comunication Network :

Toward A New Paradigm of Research. The Free Press. New York.

Serageldin I and Grootaert C. 2000. Defining Social Capital: an Integrating View. In Dasgupta P and Serageldin I (eds). Social Capital: A Multifaceted Perspective. Washington DC: The World Bank.

(4)

Siregar BB. 2004. Modal Sosial Komunitas Perladangan (Kasus Komunitas Kanarakan, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangkaraya, Propinsi Kalimantan Tengah). Tesis Program Studi Sosiologi Pedesaan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor: Tidak Diterbitkan.

Setyawan H. 2002. Aspek ekonomi pengusahaan hutan rakyat sengon di Kabupaten Sukabumi [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Sahadat, E dan Sabarudi. 2007. Kajian Dampak Pelaksanaan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.51/2006 Terhadap Efektifitas Penatausahaan Hasil Hutan di Hutan Rakyat. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 4 No. 2 :177-191 Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan. Bogor.

Singarimbun M, Effendi S. 2008. Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi). Jakarta: LP3ES.

Stone, Wendy and Hughes, Jody. 2002. Social Capital : Emprical

Supriono A, Flassy DJ dan Rais S. 2012. Modal Sosial, Demensi dan Tipologi. Suharto E. 2007. Modal Sosial dalam Kebijakan Publik. Di dalam: Sugeng B

dan Susantyo B, editor. Bunga Rampai Modal Sosial dalam Pembangunan Sosial. Bandung: Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial. hlm 1 – 14.

Sukadaryati. 2006. Potensi hutan rakyat di indonesia dan permasalahannya. Di dalam: Kontribusi Hutan Rakyat Dalam Kesinambungan Industri

Kehutanan. Prosiding Seminar Hasil Litbang Hasil Hutan 2006; Bogor,

21 September 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, hlm. 49-57.

Usman H dan Akbar PS. 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara

Uphoff N. 2000. Understanding Social Capital: Learning from the Analysis and Experience of Participation. In Dasgupta P and Serageldin I (eds). 2000. Social Capital: A Multifaceted Perspective. Washington DC: The World Bank.

Vemuri AW, Grove JM, Wilson MA, and Burch WR. 2011. A Tale of Two Scale: Evaluating the Relationship Among Life Satisfaction, Social Capital, Income, and the Natural Environment at Individual and Neighborhood Levels in Metropolitan Baltimore. Environment and Behavior 43 (I) 3-25. SAGE Publications.

Suharjito, D. 2000. Hutan Rakyat di Jawa: Perannya dalam Perekonomian Desa. Program Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Masyarakat, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Suharjito D, Khan A, Djatmiko WA, Sirait MT, dan Evelyna S. 2000. Karakteristik Pengelolaan Hutan Berbasiskan Masyarakat. Kerjasama FKKM-Ford Foundation. Yogyakarta: Aditya Media.

(5)

Suharjito D dan Saputro GE. 2008. Modal Sosial dalam Pengelolaan Sumberdaya Hutan pada Masyarakat Kasepuhan, Banten Kidul. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 5 No 4: 317-335. Bogor: Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementerian Kehutanan.

Widiarti, A dan S. Prajadinata. 2008. Karakteristik Hutan Rakyat Pola Kebun Campuran. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol. 5, No. 2:145-156. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor.

Wijayanto N. 2006. Strategi Pengelolaan Hutan Rakyat Lestari. Di dalam: Nugroho Sulistyo P, editor. Review Hasil Penelitian Hutan Rakyat. Bogor: BP2HT.

Winarno, B dan E.A. Waluyo. 2007. Potensi Pengembangan Hutan Rakyat Dengan Jenis Tanaman Kayu Lokal. Prosiding Seminar Hasil-Hasil Penelitian Hutan Tanaman Balai Penelitian Kehutanan Palembang 2007: 28-34.

Woolcock, M. 1998. Social Capital and Economic Development: toward a theoretical synthesis and policy framework, Theory and Society: 151-208.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tindak kekerasan, pemerkosaan, serta serangan yang disengaja hingga mengakibatkan luka atau tewasnya Pers yang dilakukan oleh pihak yang bertikai merupakan suatu

Dengan demikian, untuk dapat memberikan kepuasan kepada pemustaka, maka perpustakaan perlu terus mengikuti dan mengembangan teknologi komunikasi dan informasi, guna

Selain memiliki kekakuan dan kekuatan spesifik yang tinggi, material komposit memiliki sifat tailorability yang dapat dimanfaatkan untuk membuat sifat yang

transfusi darah, melaksanakan pola dan tata cara kerja pelayanan darah, melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan pelayanan darah; dan melakukan koordinasi

Tindakan yang dipilih untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi infak dan sedekah mata pelajaran fikih tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

Karakter yang memiliki keragaman fenotipe dan genotipe luas terdapat pada karakter keparahan penyakit, tinggi tanaman, total jumlah polong, jumlah polong bernas,

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul : Konstruksi Polemik Antara Gubernur DKI Jakarta Dengan DPRD Dalam Media Massa (Analisis Wacana Pemberitaan Polemik

TCF) dan Kromatofor sebagai Penduga Tingkat Kecerahan Warna Ikan Komet (Carassius auratus auratus) yang Diberi Pakan dengan Proporsi Tepung Kepala Udang (TKU)