PERENCANAAN DAN PENGGAMBARAN RODA GIGI
KERUCUT MENGGUNAKAN BAHASA AUTOLISP
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Dalam Meraih Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Teknik Mesin
Oleh
SAFRIL HASANI
01302-0044
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2009
OTOMATISASI PERENCANAAN DAN PENGGAMBARAN RODA GIGI
KERUCUT MENGGUNAKAN BAHASA AUTOLISP
Yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama
: Safril hasani
Nim
: 01302-044
Jurusan
: Teknik Mesin
Universitas
: Mercu Buana
Menyatakan bahwa program yang saya buat adalah buatan sendiri yang merupkan
modifikasi dari penggambaran roda gigi kerucut.
Penulis
OTOMATISASI PERENCANAAN DAN PENGGAMBARAN RODA GIGI
KERUCUT MENGGUNAKAN BAHASA AUTOLISP
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Dalam Meraih Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Teknik Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Universitas Mercu Buana Jakarta
Disetujui dan Diterima Oleh :
Pembimbing Tugas Akhir
KERUCUT MENGGUNAKAN BAHASA AUTOLISP
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Dalam Meraih Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Teknik Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Universitas Mercu Buana Jakarta
Disetujui dan Diterima Oleh:
Koordinator Jurusan
Koordinator Tugas Akhir
CADD merupakan suatu singkatan dari Computer Aided Design and
Drafting, yang merupakan salah satu hasil perkembangan dalam bidang perangkat
lunak komputer (sofware) untuk mendisain suatu benda. Saat ini ada banyak
program CAAD, salah satunya adalah AutoCAD.
Banyak pekerjaan mendisain menjadi sangat mudah bila menggunakan
CAAD, salah satu contohnya adalah mendisain komponen-komponen mesin,
seperti mendisain Roda gigi kerucut. Untuk mendisain ini digunakan bahasa
program AutoLISP, yang sudah merupakan bagian dari AutoCAD. Dengan
menggunakan bahasa ini kita dapat membuat suatu program aplikasi yang dapat
memudahkan pekerjaan mendisain, dan dapat dikerjakan oleh program AutoCAD.
Selain menggunakan AutoLISP juga digunakan bahasa program DCL (Dialogue
Control Language), yaitu bahasa untuk membuat tampilan kotak dialog yang
sesuai dengan kebutuhan.
Puji Syukur Alhamdulillah Kehadirat Allah SWT yang melimpahkan
Rahmat, Maghfirah, dan
Itkum Minan Naar
, kesempatan yang sangat berharga
untuk mensucikan jiwa dan memompa semangat dalam berusaha menyelesaikan
Tugas Akhir ini dengan sebaik-baiknya.
Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang
pendidikan Strata Satu (S–1) pada jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi
Industri, Universitas Mercu Buana.
Tugas akhir ini dapat terselesaikan karena partisipasi dan doa dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin meyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis baik dari
segi moril maupun materil terutama kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
2. Bapak Dr. H. Abdul Hamid, M.Eng, ketua program studi Teknik Mesin dan
pembimbing tugas akhir yang telah memberikan, arahan, kritik dan saran yang
membangun yang dapat membuat penulisan ini dapat lebih berarti.
3. Bapak Dr. H. Abdul Hamid, M.Eng, selaku koordinator tugas akhir yang telah
banyak memberikan masukan dan dukungan.
4. Bapak Ir. Ariosuko Dh, MT, atas kesediaan waktu untuk konsultasi mengenai
judul penulisan.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknologi Industri, Khususnya di Jurusan
Teknik Mesin Mercu Buana yang telah banyak memberikan ilmunya dalam
menjalani perkuliahan dan memberikan semangat sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
6. Ayahanda, Ibunda, Kakakku dan Adikku tercinta atas kasih sayang,
keikhlasan, kesabaran, perhatian, motivasi dan do’a yang selalu mengiringi
disetiap langkahku, serta dukungan baik moril maupun materil dalam
pelaksanaan dan penyusunan akhir ini.
Semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat dan Hidayah-nya atas segala
kebaikan yang telah diberikan. Sangat disadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan pada tugas akhir ini, oleh karena itu, penulis mengharapakan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca dalam penyempurnaan tugas akhir ini
dan pengembangan dari analisis ini menjadi desain yang baik. Semoga tugas akhir
ini dapat bermanfaat bagi rekan mahasiswa teknik mesin
dan industri pada
umumnya.
Jakarta,
Juli 2009
Penulis
LEMBAR PERNYATAAN
...
i
LEMBAR PENGESAHAN
...
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
...
iii
ABSTRAK
...
iv
KATA PENGANTAR
...
v
DAFTAR ISI
...
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ...
1
1.2
Tujuan Penulisan ...
2
1.3
Pembatasan Masalah ...
3
1.4
Metode Penulisan ...
3
1.5
Sistematika Penulisan ...
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Computer Aided Desaign and Drafting ...
6
2.2
Piranti Lunak ...
8
2.3
Bahasa Pemograman ...
9
2.3.1
Compiler dan Interpreter ...
9
2.3.2
Kerangka Program ...
10
2.3.3
File Excutable ...
10
2.3.4
Source Code ...
10
2.3 5
Bahasa Pemograman Berextension LISP ...
11
2.3.6
Bahasa Pemograman Berextension DCL ...
12
2.4
Computer Aided Maufacturing (CAM) ...
15
2.4.1
Pengontrolan dan Monitoring dengan komputer ...
15
2.4.2
Pendukung Proses Manufaktur ...
16
2.5
Teori Roda Gigi Kerucut ...
17
3.2.1
Diagram Alir Untuk Merencanakan Roda Gigi
Kerucut ...
28
3.2.2
Perhitungan Roda Gigi Kerucut ...
29
3.3
Diagram Alir Penggambaran Roda Gigi Kerucut ...
31
3.3.1
Diagram perencanaan dan penggambaran roda
gigi kerucut ...
32
BAB IV
PEMROGRAMAN DAN HASIL PENGGAMBARAN
4.1
Program-program yang Digunakan ...
33
1. Program Pemasukan Data ...
33
2. Program Standarisasi ...
33
3. Program Perhitungan ...
33
4. Program Penggambaran ...
34
5. Program Utama ...
34
4.2
Menjalankan Program ...
34
4.3
Program Perencanaan Roda Gigi Kerucut ...
90
4.4
Program Pembersihan Memori & Pilihan Jenis Roda Gigi .
92
4.5
Program Penentuan Ukuran Kertas Gambar ...
98
4.6
Program Penggambaran & Peletakan Gambar di Kertas ...
99
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan ...
102
5.2
Saran ...
102
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
i
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
v
DAFTAR ISI
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1
Latar Belakang 1
1.2
Tujuan Penulisan 2
1.3
Pembatasan Masalah 3
1.4
Metode Penulisan 3
1.5
Sistematika Penulisan 4
BAB II
LANDASAN TEORI
6
2.1
Computer Aided Desaign and Drafting 6
2.2
Piranti Lunak 8
2.3
Bahasa Pemograman 9
2.3.1
Compiler dan interpreter
2.3.2
Kerangka program 10
2.3.3
File Excutable 10
2.3.4
Source code 10
2.3 5
Bahasa Pemograman Berextension LISP 11
2.3.6
Bahasa Pemograman Berextension DCL 12
2.4
Computer Aided Maufacturing (CAM) 15
2.4.1
Pengontrolan dan monitoring dengan komputer 15
2.4.2
Pendukung Proses Manufaktur 16
2.5
Teori Gigi Kerucut 20
BAB III
METODOLOGI DAN PENELITIAN
3.1
Diagram alir penulisan
3.1.1
Diagram alir untuk merencanakan penulisan
3.2
Diagram alir roda gigi kerucut
3.2.2
Diagram alir untuk merencanakan roda gigi kerucut
3.2.3
Perhitungan Roda gigi kerucut
3.3
Diagram alir penggambaran roda gigi kerucut
3.3.1
Diagram perencanaan dan penggambaran roda gigi
kerucut
BAB IV
PEMROGRAMAN DAN HASIL PENGGAMBARAN
31
4.1
Program-Program Yang Digunakan 31
1. Program Pemasukan Data 31
2. Program Standarisasi 31
3. Program Perhitungan 31
4. Program Penggambaran 32
5. Program Utama 32
4.2
Contoh Aplikasi Program 33
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
59
5.1
Kesimpulan 59
5.2
Saran 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sesuai dengan makin pesatnya perkembangan jaman, kemajuan teknologi
semakin cepat lajunya. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan komputer
yang semakin meningkat. Penggunaan komputer disegala bidang ilmu sangat luas
dan tugas yang mampu dikerjakan sangat bervariasi dari yang sederhana, seperti
penulisan surat ataupun pengolahan data base, hinga perhitungan matematis yang
rumit. Adapun keungulan pelaksanaan tugas-tugas yang telah disebutkan di atas
dengan menggunakan komputer jika dibandingkan dengan dilakukan secara
manual dapat dilihat dari segi waktu, penghematan ruang (tempat penyimpanan)
dan kerapian (ketetapan/ketelian) hasil pekerjaan. Dari segi waktu kita dapat
menghemat waktu untuk pekerjaan yang kita lakukan dengan menggunakan
komputer dan hasil yang diperoleh sangat teliti (precision). Oleh karena itu
penggunaan komputer dibidang permesinan atau engineering sudah merupakan
suatu keharusan.
Dibidang permesinan kegiatan yang biasa dibantu dengan menggunakan
komputer salah satunya adalah perancangan suatu elemen mesin yaitu kegiatan
untuk menghitung kekuatan suatu elemen mesin yang hendak dirancang dan juga
dalam menentukan dimensi dari elemen itu serta penggambarannya. Semua ini
dapat dilakukan dengan menggunakan komputer dengan waktu yang relatif lebih
singkat jika dikerjakan secara manual selain itu, komputer juga bisa membantu di
dalam hal menyimpan atau pengarsipan dari gambar elemen mesin itu di mana
dengan komputer gambar tersebut, dapat disimpan di dalam media penyimpanan
yang praktis dan menghemat ruang. Pengertian praktis di sini, yaitu gambar dapat
dipangil
sewaktu-waktu
ketika dibutuhkan, sedangkan
menghemat
ruang
maksudnya adalah media penyimpananya hanya membutuhkan tempat yang lebih
kecil dibandingkan kertas yang biasa digunakan.
Perancangan
yang
berkecimpung
dibidang
penggambaran
dan
suatu ide menjadi suatu gambar. Di mana gambar tersebut dapat digunakan
sebagai bahasa penghubung antara perancang itu dengan pihak produsen
komponen. Jika hal ini dilakukan secara manual maka akan memakan waktu yang
lama, oleh karena itu dibutuhkan suatu aturan perancanaan yang dapat
mempercepat proses tersebut di dalam suatu aplikasi komputer yang salah satunya
yaitu AutoCAD yang didukung dengan bahasa pemograman AutoLISP.
Dalam dunia rancang bangun program AutoCAD sudah tidak asing lagi
mengungguli banyak program lain. Hal ini lebih dikarenakan kemudahan serta
kemampuan AutoCAD yang cukup handal sehingga pemakai lebih suka
menggunakan AutoCAD daripada memakai program lain. Diantara kelebihan
yang dimiliki oleh AutoCAD terletak pada program AutoLISP yang dapat
membantu meningkatkan kemampuan AutoCAD. Dengan AutoLISP anda dapat
membuat AutoCAD seperti layaknya program buatan sendiri. Anda dapat
merekayasa program AutoCAD sesuai kebutuhan.
Di dalam CADD (Computer Aided design and Drafting), proses
penggambarannya pada dasarnya hampir serupa dengan penggambaran manual.
Di mana penggambaran dilakukan dengan menghubungkan kumpulan titik satu
sama lainnya hingga membuat suatu bentuk sederhana.Bentuk sederhana tersebut
dibuat dengan memberikan perintah-perintah tertentu, seperti perintah untuk
membuat garis, lingkaran ataupun perintah untuk membuat huruf.
Kemampuan untuk merancang bagian detail yang sangat kecil merupakan
suatu keunggulan dari CADD dan kemampuan ini menyebabkan pemakaian
CADD menjadi luas. Di mana CADD dapat digunakan untuk merancang suatu
komponen yang sederhana hingga suatu mesin yang kompleks kemampuan
CADD tidak hanya terbatas pada penggambaran 2dimensi saja tetapi dapat juga
menggambar 3dimensi dengan solid modeling.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dan maksud dari penulisan dan penyusunan tugas akhir ini
adalah untuk menerangkan lebih mendalam tentang penggunaan aplikasi dari
CADD dalam proses perencanaan dan penggambaran elemen mesin yang mana
penggunaan ini berguna dalam merencana dan mendisain bagi kebutuhan industri
di Indonesia yang pada saat sedang menghadapi persaingan global sehingga
penggunaan teknologi CADD ini sudah merupakan suatu keharusan. Dengan
menggunakan CADD yang telah dikembangkan menjadi suatu program untuk
menghitung dimensi dari komponen dan susunan dari rem tromol, diharapkan
dapat mempercepat proses mendisain susunan dari roda gigi kerucut dengan
komponen-komponennya.
Tujuan
berikutnya
adalah
melakukan
proses
Computer
Aided
Manufacturing atau CAM yang merupakan aplikasi lanjut dari tugas akhir ini.
Proses CAM sendiri merupakan proses pembuatan benda hasil perhitungan dan
penggambaran yang terdahulu dengan menggunakan mesin-mesin otomatis.
Sehingga hasil perencanaan bukan hanya berupa hitungan ataupun gambar
dikertas, melainkan dapat berupa komponen nyata.
1.3 Pembatasan Masalah
Dengan meninjau kembali tugas akhir ini, maka penulis merasa perlu
untuk memberikan batasan lingkup permasalahan dan penulis tugas akhir ini,
yaitu
Otomatisasi perencanaan dan penggambaran Roda gigi kerucut jenis lurus
dengan menggunakan bahasa autoLISP.
Untuk media penggambaran digunakan perangkat lunak AutoCAD
release
14, tetapi dalam tugas akhir ini lebih ditekankan pada proses otomatisasi
baik dalam tahap perencanaan maupun dalam tahap perhitungan serta
dalam tahap penggambaran.
1.4 Metode Penulisan
Metode penulisan yang dilakukan oleh penulis ini terbagi dalam beberapa
cara diantaranya :
1. Studi Pustaka
Yaitu metode dengan cara mempelajari, mengolah dan menganalisa data yang
di peroleh di lapangan lalu membandingkan dengan sumber pustaka yang
berkaitan.
2. Studi lapangan
Metode ini digunakan oleh penulis untuk memperoleh data-data yang
diperlukan.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran yang jelas serta perinciannya, maka penulis
membaginya dalam beberapa bab yaitu sebagai berikut :
BAB I
: PENDAHULUAN
Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, tujuan
penulisan, batasan masalah, metode penulisan dan sistematika
penulisan.
BAB II
: LANDASAN TEORI
Dalam bab ini membahas tentang teori CADD, LISP dan teori
pemograman
serta
kutipan-kutipan
dalam
buku.
Teori
perhitungan Roda gigi lurus juga dibahas di bab ini.
BAB III
: METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini menjelaskan langkah-langkah penelitian ini, mulai
dari pengumpulan data, pengolahan, hingga dihasilkan keluaran
yg dikehendaki. Algoritma rancangan roda gigi yg disimpulkan
dari bab II, akan dipresentasikan berupa diagram alir atau
pseudocode. Selanjutnya algoritma ini akan digunakan untuk
membuat program aplikasi perencanaan dan penggambaran.
BAB IV
: PEMROGRAMAN DAN HASIL PENGGAMBARAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang penggambaran dengan
menggunakan
AutoCAD
yang
didukung
dengan
bahasa
BAB V
: PENUTUP
Dalam bab ini mengetengahkan kesimpulan dan saran yang
didapat oleh penulis.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Computer Aided Design and Drafting
Dalam
hubungannya
dengan
pembuatan
grafik,
computer
sudah
dimanfaatkan dalam berbagai bidang ilmu. Seperti dibidang ilmu permesinan,
arsitektur, disain dan sebagainya. Komputer juga mampu menggambar grafik, dan
mencetaknya di atas kertas.
Ide inilah yang kemudian dinamakan
C
omputerAaided Design Drafting
atau CADD, dan merupakan suatu proses untuk memecahkan masalah dalam
mendisain dengan menggunakan komputer di dalam semua aspek teknik.
Peralatannya sendiri memungkinkan bagi para disainer untuk mendisain elemen
mesin secara teliti, dan akurat. Di mana tampilannya di layar dapat membantu
disainer dalam mengamati suatu disain. Spesifikasi yang dihasilkan juga dapat
disimpan dalam suatu media penyimpanan dan dapat dengan mudah
dipindah-pindahkan serta tidak mudah rusak.
Salah satu menggunakan CADD diantaranya adalah dilihat dari segi
produktifitas, di mana dengan menggunakan CADD tingkat produktifitas dapat
ditingkatkan atau ditambah. Hal ini disebabkan karena para disainer atau
perancang dapat melihat dengan langsung komponen-komponen yang menyusun
suatu benda. Jika terjadi suatu kesalahan, maka kesalahan itu dapat langsung
diperbaiki di layar. Dengan demikian kualitas perencanaan dapat ditingkatkan dan
waktu yang diperlukan relatif singkat. Alasan lainnya dari penggunaan CADD
adalah memperpendek proses
engineering,
penggunaan standar yang lebih
banyak, membantu dalam pemeriksaan bagian yang kecil dan kompleks, lebih
mudah dalam melakukan perubahan bentuk benda dan perencanaan yang lebih
baik.
Adapun berbagai tugas dan perencanaan yang dapat dilakukan oleh CADD
ini adalah sebagai berikut:
Analisa
engineering
Penggambaran model
Evaluasi perencanaan
Pembuatan gambar kerja secara otomatis
Pada analisa
engineering
data-data benda seperti perhitungan
tegangan-regangan, perpindahan panas atau pemakaian persamaan diferensial untuk
menggambarkan kelakuan dinamik pada benda yang sedang didisain.
Kadang-kadang program yang digunakan untuk melakukan analisa tersebut perlu
mengalami modifikasi atau perubahan untuk memcahkan masalah-masalah yang
khusus atau spesifik.
Sedangkan pada penggambaran model, perencanaan dapat menggambar
bentuk benda yang akan dibuat pada layar komputer. Gambar itu terdiri dari titik,
garis, lingkaran dan bentuk geometris lainnya yang digabung menjadi bentuk
benda yang akan dibuat. Perencana juga dapat melakukan perubahan-perubahan
pada gambar tersebut yang akan dianggap perlu, seperti memperbesar atau
memperkecil ukuran benda tersebut dan juga memindahkan ataupun memutar
benda itu. Sesudah komponen yang diperlukan selesai digambar, perencana juga
dapat menggabungkannya dengan komponen-komponen lainnya. Perencana juga
dapat melakukan koreksi terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi dan
menyimpannya de dalam media penyimpanan, yang biasanya berupa
floppy disk
ataupun
hard disk,
yang jika dibutuhkan kelak dapat dipanggil sewaktu-waktu.
Pada
evaluasi
perencanaan
dilakukan
pemeriksaan
terhadap
hasil
rancangan pada layar monitor. Adapun yang dievaluasikan adalah pemberian
dimensi dan toleransi pada gambar. Pemeriksaan dapat juga dilakukan pada
gambar-gambar kecil dengan cara memperbesar gambar tersebut.
Pembuatan gambar kerja secara otomatis merupakan langkah terakhir
penugasan yang dilakukan oleh CADD. Pada tahap ini dilakukan penggambaran
di atas kertas. Penggambaran dilakukan secara otomatis dengan menggunakan
media pencetak, yaitu
printer
atau
plotter.
Perbedaan kedua media ini terletak
pada ukuran kertas yang dicetaknya, di mana untuk
printer
ukuran kertasnya
mencapai ukuran A0. Selain itu perbedaannya juga terletak pada kualitas
cetakannya, di mana kualitas cetakan
plotter
lebih tinggi dibandingkan dengan
printer
.
2.2 Piranti Lunak
Piranti lunak atau sering disebut juga
software
merupakan suatu program
yang dirancang untuk mempermudah suatu pekerjaan khusus, seperti misalnya
pengolahan data dan sebagainya. Sedangkan piranti lunak yang dipergunakan
untuk mempermudah mendisain suatu benda adalah AutoCAD. AutoCAD
merupakan suatu alat bantu gambar yang canggih yang dapat mengikuti semua
intruksi dengan cepat dan mampu menghasilkan gambar sesuai dengan
kenginginan dari perencana. Beberapa kemampuan AutoCAD antara lain adalah
kemampuan untuk menggambar bentuk benda dengan baik, pengasiran,
pemberian ukuran atau dimensi dan bahkan mampu menggambar bentuk padat
ataupun
solid modeling
dengan adanya sarana
Advance Modeling Extension
atau
disingkat dengan AME. Sarana AME ini memungkinkan para perencana untuk
mengetahui pandangan dan bentuk benda jika dipotong pada bagian tertentu, yang
jika dikerjakan secara manual atau memerlukan imajinasi yang tinggi dari
perencana dan membutuhkan waktu yang lama.
AutoCAD
dalam
melakukan
suatu
proses
penggambaran
dengan
menyediakan suatu kumpulan
entity
yang merupakan suatu elemen gambar seperti
garis, lingkaran, titik, atau kumpulan huruf.
Entity-entity
ini dalam proses
penggambaran, dapat diperbesar, diperkecil, diperbanyak, dihapus, dipotong, dam
dipindah sehingga menghasilkan suatu bentuk gambar. Untuk ketelitian
disediakan pula alat bantu yang dapat meletakan
entity
secara tepat.
Perintah untuk penggambaran suatu bentuk di AutoCAD dapat dimasukan
dengan menggunakan berbagai alat, yaitu melalui
keyboard, mouse
, atau
digitizer.
Dengan
keyboard
perintah ditulis pada
command prompt
yang terletak dibagian
kiri bawah monitor. Dengan
mouse
perintah diberikan dengan melalui
pull down
menu
yang terletak disamping sepanjang bagian atas layar monitor. Sedangkan
tersebut atau dapat juga dilakukan seperti pada
mouse
, yaitu melalui
pull down
menu.
Dengan menggunakan basis piranti lunak AutoCAD inilah penulis
berusaha membuat suatu program aplikasi baru yang mampu melakukan
perhitungan dan mendisain elemen-elemen mesin serta mampu menggambar hasil
jadinya di atas kertas.
2.3 Bahasa Pemograman
Cara penggunaan bahasa program AutoLISP adalah dengan menuliskan
perintah pada
command prompt
. Dengan bahasa program ini pemakai dapat
mendefinisikan sendiri perintah-perintah pada
command prompt
sesuai dengan
kebutuhannya. Adapun hubungannya dengan AutoCAD adalah sangat sesuai
karena adanya penerjemah yang menerjemahkan bahasa LISP ini menjadi bahasa
yang dimengerti oleh AutoCAD.
2.3.1
Compiler dan interpreter
Agar manusia dapat berkomunikasi dengan komputer maka dibutuhkan
suatu bahasa kumunikasi yaitu bahsa komputer dengan bahasa ini komputer dapat
memahami dan mengerti perintah-perintah yang kita berikan kepadanya.
Komputer dapat memahami perintah yang kita tulis dengan menerjemahkan
bahasa yang kita gunakan menjadi bahasa yang dimengerti oleh komputer (
bahasa mesin
) menggunakan compiler atau interpreter ,keduanya merupakan
suatu program.
Compiler
merupakan penterjemah sumber bahasa program untuk diubah
menjadi bahasa mesin dan menyimpannya kesuatu file yang dapat
dieksekusi (
executable file
)
Interpreter
juga
merupakan
suatu
penterjemah
sumber
bahasa
program,namun interpreter menerjemahkan baris perbaris kode program
yang hasilnya langsung disimpan kedalam memori dan siap untuk
eksekusi proses penerjemahan ini tidah disimpan kedalam bentuk file yang
dapat dieksekusi,inilah yang membedakan antara interpreter dan compiler.
2.3.2 Kerangka program
Pembuatan dan bagian-bagian persiapan dalam pembuatan program :
Tentukan apa yang dinginkan.
Tentukan feature yang mungkin.
Tentukan rincian, Interpret/compile dan eroorr cheking.
Tuliskan User manual dan help.
Evaluasi, jika salah mulai lagi dari langkah 3.
Jika sudah benar, optimisasikan dan uji segala kemungkinan.
Cobakan kepada pengguna, tunggu reaksinya.
Perbaiki BUG (
kesalahan designe
) dan mulai Versi baru.
2.3.3 File Executble
File yang dieksekusi adalah file yang digunakan untuk melakukan
berbagai fungsi atau operasi pada komputer tidak seperti file data, sebuah file
executable umumnya tidak dapat dibaca karena telah dikompilasi. IBM pada
komputer yang kompatibel, common aksekusi tersebut. BAT,.COM,.EXE, dan ,
BIN. Tergantung pada sistem operasi dan konfigurasi.
2.3.4 Source Code
Dalam ilmu komputer, kode sumber (umumnya hanya sumber) adalah
kumpulan pernyataan atau deklarasi yang ditulis dalam beberapa dibaca manusia
– komputer bahasa pemograman sumber kode memungkinkan programmer untuk
berkomunikasi dengan komputer menggunakan reserved jumlah
petunjuk-petunjuk.
Kode sumber yang merupakan program biasanya disimpan dalam satu atau
lebih file teks, kadang-kadang disimpan dalam data bese sebagai prosedur yang
tersimpan dan dapat juga muncul sebagai potongan code yang tercetak dibuku
atau media lainnya banyaknya koleksi code sumber file dapat diatur dalam sebuah
direktori, dalam hal ini mungkin juga dikenal sebagai sumber pohon.
Sebuah program komputer code sumber adalah kupulan file-file yang
diperlukan untuk mengkonversi dan manusia kebentuk dibaca beberapa jenis
komputer bentuk eksekusi source code mungkin akan diubah menjadi exetuble
file oleh kompilator, atau dijalankan dengan cepat dari bentuk manusia dengan
bantuan juru.
Kode dasar dari program proyek besar adalah kumpulan semua kode
sumber dari semua program komputer yang membentuk proyek.
2.3.5 Bahasa Pemograman Berextension LISP
Program LISP sendiri dibuat dengan menggunakan ASCH text dan simpan
dengan nama
file
ber-extension LISP.
File
ini biasanya dimulai dengan suatu
statement
defun yang di dalamnya terdapat kumpulan pertanyaan-pertanyaan
AutoLISP. Untuk suatu program LISP dapat terdiri lebih dari satu ‘defun’.
Kumpulan-kumpulan
statement
pada bahasa LISP dipisahkan dengan tanda
kurung buka dan kurung tutup, di mana jumlahnya harus sama dan sesuai dengan
penempatannya. Jika tidak, AutoLISP hanya memberitahukan ‘defun’ tempat
kesalahan itu terjadi dan untuk memperbaikinya pembuat program harus
menelusuri program tersebut untuk mencari kesalahannya. Program AutoLISP
dapat dipanggil dan dapat diubah dengan menggunakan piranti lunak yang dapat
menghasilkan
text file
ASCH seperti
text editor
pada DOS dan
notepad
pada
windows
.
Beberapa
command
yang dimiliki oleh AutoCAD tersusun dari
program-program
AutoLISP,
yang mana program-program
tersebut
tersimpan
di
subdirectory sample
dan
support,
serta dapat dipanggil sewaktu-waktu secara
otomatis oleh AutoCAD, misalnya ddlmodes.lsp, ddosnap.lsp dan lain-lainnya.
Sedangkan yang lainnya seperti Solmaint.lsp, hole.lsp, dan lain-lain yang harus
dipanggil terlebih dahulu sebelum digunakan.
Untuk program-program LISP jenis ini cara memanggilnya adalah dengan
mengetikan perintah
load
pada
command prompt.
Contoh pengetikannya adalah:
(
load
“nama program”). Dengan mengetikan perintah ini, maka AutoCAD akan
ada, akan dicari pada
directory
gambar yang sedang ditampilkan dan juga tidak
ada lagi, akan dicari pada
directory
di mana AutoCAD berada. Jika program ini
hendak dicari terletak di luar
directory
dari
directory-directory
yang telah
disebutkan, maka program tersebut harus lengkap ditulis bersama-sama
directory
dan
sub directory
dimana program itu berada.
Program-program LISP yang dibuat oleh perancang diletakkan di salah
satu dari kedua program acad.mnl dan acad.lsp dari AutoCAD (untuk AutoCAD
14, acadr 14.lsp). Alasannya adalah karena kedua program ini adalah
program-program LISP yang hanya dapat dipanggil secara otomatis ketika AutoCAD
dijalankan. Dengan demikian maka program LISP buatan dari perancang dapat
dengan otomatis pula dipanggil. Cara lainnya adalah dengan membuat tambahan
pada salah satu dari kedua program tersebut yang akan memanggil program
buatan perancang secara otomatis.
2.3.6 Bahasa Pemograman Berextension DCL
Pada AutoCAD ada beberapa
command
yang apabila dijalankan akan
muncul suatu kotak dialog atau disebut juga dengan
dialog box
pada layar
monitor. Dengan kotak dialog ini pemakai diminta untuk mengisikan sejumlah
data. Pemakai dapat mendisain kotak dialog sesuai dengan kebutuhannya dengan
menggunakan
Dialog Control Language
atau DCL.
DCL ini dibuat dengan menggunakan
file
ASCH dan disimpan pada
program dengan extension LISP. Program kotak dialog berisi posisi-posisi tombol
tombol atau
button
,
edit box, slide
dan komponen-komponen lainnya yang biasa
terdapat pada suatu kotak dialog.
Dalam
membuat
kotak
dialog,
perancang
harus
benar-benar
memperhatikan posisi dan letak komonen-komponen penyusun kotak dialog. Jika
tidak, hasil yang diperoleh mungkin kurang memuaskan, atau mungkin terjadi
kesalahan karena kurangnya memberi suatu tanda. Kesalahan yang sering terjadi
kurang memberi tanda ‘}’,’{‘ dan titik koma’;’. Akibatnya kotak dialog tidak
keluar dan AutoCAD akan memberikan pesan kesalahan. Berbeda dengan
AutoLISP, pada DCL, AutoCAD akan memberitahu posisi kesalahan. Untuk
menghindari kesalahan-kesalahan seperti itu dianjurkan untuk menggambar disain
kotak dialog yang akan dibuat pada selembar kertas terlebih dahulu.
Dengan menggunakan DCL, pengisian data-data input yang akan dipakai
dalam aplikasi seseorang pemakai lebih mudah. Pada tugas akhir ini penulis juga
menggunakan banyak kotak dialog yang semuanya dapat digolongkan menjadi 2,
yaitu kotak dialog untuk mengisi data-data dan kotak dialog untuk menampilkan
hasil perhitungan.
Gambar-gambar yang dibuat oleh AutoCAD dapat ditampilkan pada kotak
dialog. Gambar ini berupa suatu icon. Caranya adalah dengan merubah gambar
AutoCAD dengan jenis extension DWG menjadi SLD. Untuk merubah ini
AutoCAD telah menyediakan suatu
command,
yaitu
mslide,
yang merupakan
kependekan dari “Make Slide”.
Command
ini secara otomatis akan merubah
gambar AutoCAD yang disimpan dengan
extension
dwg menjadi LISP dan yang
disimpan dalam
file
tersebut hanya gambar yang ditampilkan di layar monitor.
Contohnya dapat dilihat pada aplikasi perencanaan rem tromol ini, yaitu saat
ditampilkannya kotak dialog hasil perhitungan dan penggambaran.
Untuk menampilkan program DCL di monitor AutoCAD, harus dibuat
program LISP yang akan memanggil pogram DCL tersebut. Bagian utama pada
program LISP tersebut mempunyai bentuk:
(
setq tipe_dcl (load_dialog”C:/tromol/input.dcl”))
(if(not(new_dialog”layar_input”tipe_dcl))(exit))
Baris pertama akan memangil program DCL bernama input.dcl yang
terdapat di
directory
c:/roda gigi. Dan baris kedua akan memanggil program kotak
dialog dengan nama layar_input yang terdapat di c:/tromol/input.dcl. Perlu
diperhatikan di sini bahwa satu program DCL dapat menyimpan banyak
bagian-bagian program yang mana tiap bagian-bagian merupakan suatu penyusunan kotak
dialog. Setelah itu dibagian bawah dari ekspresi di atas disisipkan
ekspresi-ekspresi yang akan menjalankan komponen-komponen kotak dialog. Program
DCL ditutup dengan ekspresi
(star_dialog)
dan
(unload_dialog dcl_id).
Untuk memasukan data pada kotak dialog dapat digunakan
keyboard
,
menggerakan penunjuk, yang berupa tanda panah, kebagian yang akan dieksekusi.
Misalnya untuk
edit box,
arahkan penunjuk menuju
edit box.
Dengan
cursor
ini
pemakai dapat memasukan data-data input yang diperlukan.
Pada penggunaan
keyboard
, unutk memasukan data pada kotak dialog,
pemakai harus menuju ke bagian yang akan dieksekusi dengan cara menekan
tombol Alt pada
keyboard
bersama-sama dengan huruf yang digarisbawahi pada
label kotak dialog. Misalnya
edit box
berlabel ‘Berat’ dengan huruf yang
digarisbawahi huruf B, tekan tombol Alt bersama-sama dengan huruf B pada
keyboard,
lalu akan muncul
cursor
pada
edit box
dengan label berat dengan
cursor
ini pemakai dapat memasukan data input yang diperlukan.
AutoCAD mempunyai beberapa program DCL untuk menampilkan kotak
dialog. Program-program tersebut disimpan di
sub directory support
dan
sample.
Diantaranya adalah ddosnap.dcl, ddinsert.dcl,ddim.dcl dan lain-lain.
Program-program tersebut dijalankan oleh Program-program LISP yang mempunyai nama yang
sama, hanya berbeda akhirannya saja. Dari progam-program tersebut, ada dua
program yang merupakan program dasar DCL, yaitu base.dcl dan acad.dcl yang
keduanya disimpan di
directory support.
Base.dcl merupakan program yang berisi definisi-definisi dasar pada
program-program DCL AutoCAD. Pada program inilah semua
file
pada
dialog
box
didefinisikan. Perancang juga dapat membuat definisi standarnya sendiri
melalui program ini. Perlu diperhatikan di sini bahwa program ini sebaiknya
jangan diubah-ubah karena kesalahan yang terjadi di sini dapat menyebabkan
program-program DCL pada AutoCAD tidak akan berjalan. Jika ingin melakukan
suatu modifikasi sebaiknya dilakukan dengan cermat sesuai dengan bentuk
program DCL, tanpa kekurangan tanda-tanda yang penting.
Acad.dcl berisi definisi semua
dialog box
standar yang ada di AutoCAD.
Perancang dapat memodifikasi program ini jika diinginkan tampilan kotak dialog
yang sesuai dengan keinginannya tetapi tidak dapat merubah fungsi-fungsi
file
dasar AutoCAD.
2.4 Computer Aided Manufacturing (CAM).
Computer Aided Manufactung (CAM) dapat didefinisikan sebagai
pemakaian sistem komputer untuk melakukan perencanaan, pengaturan dan
pengontrolan proses manufaktur baik penggunaan komputer secara langsung
maupun tidak langsung. Sesuai dengan definisi di atas, aplikasi CAM dapat dibagi
menjadi dua golongan:
2.4.1
Pengontrolan dan Monitoring dengan Komputer
Ini merupakan aplikasi langsung di mana komputer berhubung langsung
pada proses manufaktur untuk memonitor dan mengontrol proses yang terjadi.
Pengontrolan dan monitoring dengan komputer dapat dibedakan menjadi aplikasi
monitoring atau aplikasi pengontrolan. Monitoring dengan komputer merupakan
hubungan
langsung
antara
komputer
dengan
proses
manufaktur
untuk
mengobservasi
proses
dan
peralatan-peralatan
yang
digunakan
serta
mengumpulkan berbagai data dari proses yang yang terjadi. Komputer tidak
digunakan untuk mengontrol proses secara langsung. Pengontrolan proses
dilakukan oleh operator yang memperoleh informasi dari data yang dikirim
komputer.
Pengontrolan proses dengan komputer lebih maju selangkah dari sistem di
atas. Dengan cara ini computer tidak hanya mengumpulkan data tetapi juga
mengontrol proses berdasarkan data-data yang diperolehnya. Perbedaan antara
memonitor dan mengontrol dapat dilihat pada diagram di bawah ini. Pada
monitoring oleh komputer aliran data antara proses dengan computer hanya terjadi
satu arah, yaitu dari proses menuju ke komputer. Pada pengontrolan, aliran data
terjadi dua arah, yaitu dari proses menuju ke komputer dan dari komputer menuju
ke proses.
Proses
Komputer
Proses
Komputer
(a)
(b)
Gambar 2.1 Proses Monitoring dan Kontroling oleh Komputer
(a) Monitoring oleh komputer
(b) Controling oleh komputer
2.4.2
Pendukung Proses Manufaktur
Ini merupakan aplikasi komputer secara tidak langsung yang mana
komputer hanya digunakan untuk mendukung proses produksi, tetapi tidak ada
hubungan langsung antara komputer dengan proses produksi.
Contoh aplikasi CAM untuk mendukung proses manufaktur adalah
penggunaan mesin-mesin kontrol numerik yang biasa disebut mesin NC (
Numeric
Control
). NC dapat didefinisikan sebagai bentuk otomatisasi yang dapat
diprogram, yang mana prosesnya dikontrol oleh angka, huruf dan simbol.
Angka-angka pada NC membentuk sebuah program yang berisi instruksi-instruksi yang
dibuat untuk mesin NC supaya melakukan suatu pekerjaan tertentu. Jika pekerjaan
berubah instruksi-instruksi pada program juga berubah. Kemampuannya untuk
berubah inilah yang membuat mesin-mesin NC menjadi fleksibel. Jadi lebih
mudah untuk merubah program jika diinginkan mesin NC melakukan pekerjaan
lain, dibandingkan merubah posisi peralatan-peralatan produksi jika menggunakan
mesin-mesin manual.
Program CAM dapat dibuat untuk menterjemahkan gambar-gambar yang
dibuat pada CADD. Gambar-gambar yang dihasilkan oleh CADD harus diubah
dulu menjadi kode ASCII, untuk kemudian diubah menjadi
G Code. G Code
inilah yang berisi instruksi-instruksi untuk menjalankan mesin NC untuk
menghasilkan benda sesuai dengan yang digambar di CADD.
Dengan demikian CADD bersama CAM atau yang biasa disebut
CADD/CAM dapat melakukan proses manufaktur secara otomatis. Dengan
menggunakan CADD, perancangan dapat menggambar benda rancangannya dan
hasil penggambarannya dapat dilihat di layar monitor. Kemudian dengan
menggunakan fasilitas yang ada pada
software
yang digunakan, gambar tadi
dirubah menjadi kode ASCII, dan dengan program aplikasi yang lain kode ASCII
tersebut dapat diubah menjadi G
code.
Dengan otomatisasi ini pekerjaan
mendisain dapat dipersingkat. Selain itu pekerjaan juga dapat dilaukan
berulang-ulang untuk mendapatkan suatu bentuk yang optimal.
2.5 Teori Roda Gigi Kerucut
Roda gigi yang termasuk dasar adalah roda gigi dengan poros sejajar, dan
dari jenis ini yang paling dasar roda gigi lurus. Namun , bila diingini transmisi
untuk roda gigi lurus kurang dapat memenuhi syarat tersebut. Dalam hal demikian
perlu dipergunakan roda gigi miring. Teori tentang roda gigi miring, pada
dasarnya sama dengan teori roda gigi lurus, yang diterapkan pada bidang tegak
alur gigi.
Dalam pasal ini akan diuraikan ciri-ciri dan watak roda gigi kerucut lurus
yang dapat meneruskan putaran dan daya pada poros yang sumbunya saling
berpotongan. Cara perencanaan roda gigi ini dalam bentuk yang praktis akan
disajikan dalam diagram aliran. Dibawah ini akan dibahas ciri dan wataknya yang
terpenting.
2.5.1
Profile Roda Gigi Kerucut
Sepasang roda gigi kerucut yang saling berkait dapat diwakili oleh dua
bidang kerucut dengan titik puncak yang berimpit dan saling menggelinding tanpa
slip. Kedua bidang kerucut ini disebut “kerucut jarak bagi” . Besar sudut puncak
kerucut tersebut merupakan ukuran bagi putaran masing-masing porosnya. Roda
gigi kerucut yang alur giginya lurus dan menuju ke puncak kerucut dinamakan
roda gigi kerucut lurus. Dalam Gambar 2.2 diberikan nama bagian-bagian roda
gigi kerucut.
Gambar 2.2 Nama Bagian-bagian Roda Gigi Kerucut
Sumbu poros roda gigi kerucut biasanya berpotongan dengan sudut 90
0.
Bentuk khusus dari roda gigi kerucut dapat berupa “roda gigi miter” yang
mempunyai sudut kerucut jarak bagi sebesar 45
0, dan “roda gigi mahkota” dengan
sudut kerucut jarak bagi sebesar 90
0, seperti terlihat dalam Gambar 2.3.
Gambar 2.3. Roda Gigi Kerucut Istimewa
Dari Gambar 2.2 diperlihatkan cara menggambarkan profil roda gigi
kerucut. Dari titik O
1di belakang roda gigi kerucut, dibuat bidang kerucut dengan
puncak O
1dan memotong tegak lurus bidang kerucut jarak bagi yang berpuncak
Jarak sisi belakang
Sudut kerucut kaki
Sudut kaki
Kerucut jarak bagi
Sudut kepala
Sudut kerucut jarak bagi
Sudut kerucut kepala
Sisi kerucut Sudut poros Lubang poros Lebar muka Kepala Lubang poros Kaki
Diameter lingkaran jarak bagi
Diameter lingkaran kepala
Kerucut belakang
Jarak kerucut belakang
(s) (t) Jarak dari puncak kerucut sampai puncak luar gigi
di O. Kerucut O
1disebut “kerucut belakang”. Jika profil gigi pada ujung luar roda
gigi digambarkan pada bidang kerucut O
1, dan kemudian bidang ini dibentangkan,
maka akan diperoleh gambar profil “roda gigi lurus ekivalen” dari ujung luar roda
gigi kerucut tersebut. Profil yang diperoleh dari pembentangan kerucut belakang
tersebut sebenarnya hanya merupakan pendekatan saja pada bentuk profil yang
sesungguhnya. Profil yang sesungguhnya pada ujung luar roda gigi kerucut yang
dibentuk dengan pahat lurus berbentuk apa yang disebut “profil oktoid”. Profil ini
merupakan profil pada bidang bola yang berpusat di O dengan jari-jari OA.
Bentuknya sedikit berbeda dengan profil involut bola ideal yang tak dipengaruhi
oleh kesalahan sudut poros. Jadi, profil roda gigi kerucut biasa tidak dapat
menghasilkan perbandingan kecepatan sudut yang tetap secara tepat.
Gambar 2.4. Kerucut Belakang dan Roda Gigi Lurus Ekivalen
Jika kerucut belakang dari masing-masing roda gigi dibentangkan, maka
bentuk yang dihasilkan tidak merupakan bentuk roda gigi yang melingkar penuh.
Namun, gigi hasil pembentangan kerucut belakang tersebut dapat dianggap
sebagai sepasang roda gigi lurus yang berkaitan. Roda gigi ini dinamakan “roda
gigi lurus khayal”, yang merupakan suatu cara pendekatan menurutTredgold.
Jika
R
adalah panjang sisi kerucut jarak bagi,
adalah sudut kerucut jarak
bagi,
d
1dan
d
2(mm) adalah diameter lingkaran jarak bagi pada ujung luar
masing-masing roda gigi kerucut, maka hubungan antara jumlah gigi yang
sebenarnya dari roda gigi kerucut
z
dan jumlah gigi dari roda gigi lurus khayal
z
vadalah sebagai berikut :
(a) Profil roda gigi lurus ekivalen
(b) Jari-jari kerucut belakang (c) Sudut kerucut jarak bagi (d) Lingkaran jarak bagi roda
gigi lurus ekivalen (e) Roda gigi lurus ekivalen
d
1= 2
R
sin
=
zm
d
’1= 2
R
sin
=
z
vm
vz
z
tan
sin
z
v=
cos
z
Perbandingan putaran
i
dari roda gigi kerucut maupun dari roda gigi lurus
khayal adalah :
1 2 1 2 1 2 2 1sin
sin
R
R
z
z
d
d
n
n
i
Jika sudut poros dinyatakan dengan
=
1+
2, maka
2 2 2 2 1 2tan
cos
sin
tan
sin
sin
z
z
cos
sin
tan
2 1 2z
z
Demikian pula
cos
sin
tan
1 2 1z
z
Dalam hal
= 90
0,
i
z
z
i
z
z
1 2 2 2 1 1,
tan
1
tan
Proporsi Roda Gigi Kerucut
Diameter lingkaran jarak bagi :
2 2 1 1mz
d
mz
d
Sisi kerucut :
R
=
d
1(2 sin
1) =
d
2/ (2 sin
2)
Dalam beberapa roda gigi, tinggi gigi semakin kecil dari ujung luar ke
ujung dalam, dan dalam beberapa roda gigi lain tinggi gigi tetap sama. Yang
pertama disebut “gigi tirus” dan yang terakhir disebut “gigi seragam”. Gigi tirus
lebih sering dipakai dari pada gigi seragam.
Dalam hal gigi tirus, kepala gigi pinyon dibuat lebih tinggi dari pada
kepala roda gigi besar. Maka perubahan kepala yang diperlukan dapat dilakukan
dengan koefisien masing-masing sebagai berikut :
1 2 2 2 1 10
,
46
1
x
x
z
z
x
Karena itu, jika
c
k
0,188 m adalah kelonggaran puncak, maka untuk
pinyon :
tinggi kepala
h
k1= (1 +
x
1)
m
tinggi kaki
h
f1= (1 –
x
1)
m
+
c
kDemikian pula dalam hal roda gigi besar :
tinggi kepala
h
k2= (1 –
x
1)
m
tinggi kaki
h
f2= (1 +
x
1)
m
+
c
kDengan demikian, tinggi gigi adalah
H
= 2
m
+
c
kSudut kepala pinyon adalah
k1= tan
-1(
h
k1/
R
)
dan sudut kaki pinyon adalah
f1= tan
-1(
h
f1/
R
)
Sudut kepala roda gigi besar
k2= tan
-1(
h
k2/
R
)
Dengan demikian, sudut kerucut kepala adalah :
k1=
1+
k1,
k2=
2+
k2Demikian pula sudut kerucut kaki adalah :
f1=
1–
f1,
f2=
2–
f2Besarnya
masing-masing
diameter
lingkaran
kepala,
yang
diperlukan dalam pembuatan, adalah :
2 2 2 2 1 1 1 1cos
2
cos
2
k k k kh
d
d
h
d
d
dan besarnya masing-masing diameter lingkaran kaki adalah
2 2 1 2 1 1 2 1sin
2
/
sin
2
/
k kh
d
X
h
d
X
Jika sudut tekanan adalah
0, dan kelonggaran belakang dianggap nol,
maka tebal gigi (tebal lingkar) adalah :
m
s
s
m
x
s
m
x
s
2 1 0 1 2 0 1 1tan
2
5
,
0
tan
2
5
,
0
Lebar sisi gigi
b
sebaiknya diambil tidak lebih dari 1/3 sisi kerucut, atau
kurang dari 10 kali modul pada ujung luar. Pada pasangan roda gigi kerucut
hampir tidak pernah dijumpai pemakaian bantalan pada ke dua ujung poros
pinyon maupun roda gigi besar. Biasanya hanya salah satu saja yang memakai
bantalan pada kedua ujung poros, atau kedua-duanya memakai bantalan pada satu
ujung saja. Dengan demikian beban pada permukaan gigi tidak dapat dibuat
merata karena lenturan pada poros atau gigi. Karena itu pemilihan lebar sisi perlu
diusahakan sekecil mungkin.
Untuk menentukan lebar sisi, mula-mula dihitung kekuatannya terhadap
beban lentur. Beban lentur yang diizinkan dibagi dengan lebar sisi
F
b(kg/mm),
untuk gigi dengan penampang yang merupakan harga rata-rata dari penampang
ujung luar dan ujung dalam, adalah :
m s o v a b m s o v a bK
K
K
J
mK
F
K
K
K
J
mK
F
/
/
2 2 ' 2 1 1 ' 1
Dimana
a1dan
a2(kg/mm
2) adalah tegangan lentur yang diizinkan,
seperti diberikan dalam Tabel 2.5.
K
vadalah faktor dinamis (Gambar 2.5) yang
mirip dengan faktor dinamis pada roda gigi lurus.
J
1dan
J
2adalah faktor geometri
(Gambar 2.8), dan
K
oialah faktor beban lebih (Tabel 6.17).
K
smerupakan faktor
ukuran, yang besarnya ditentukan sebagai
K
s=
/
2
,
24
4
m
untuk
m
1,5, dan
K
s= 0.5 untuk
m
< 1,5.
Tabel 2.1 Tegangan lentur yang diizinkan dan tegangan kontak yang
diizinkan (roda gigi kerucut)
Kekerasan permukaan minimum Bahan Perlakuan panas
HB HRC Tegangan lentur yang diizinkan (kg/mm2) Tegangan kontak yang diizinkan (kg/mm2) Baja Celup dingin sementasi
Celup dingin sementasi Celup dingin frekwensi tinggi Celup dingin dan temper Celup dingin dan temper Celup dingin dan temper
625 575 500 440 300 180 60 55 50 22,7 22,7 10,2 18,9 14,4 10,2 189 151 144 144 102 92 Besi cor Pengecoran
Pengecoran Pengecoran 200 175 -5,3 3,1 2,0 49 38 23
Gambar 2.5 Faktor Dinamis Roda Gigi Kerucut
Tabel 2.2 Faktor beban lebih
K
o,
C
oSisi yang digerakkan
Sisi Penggerak
Tanpa tumbukan
Tumbukan sedang
Tumbukan berat
Tanpa tumbukan
Tumbukan sedang
Tumbukan berat
1,00
1,25
1,50
1,25
1,50
1,75
1,75
2,00
2,25
Gambar 2.6 Roda Gigi Kerucut Lurus dengan Sudut Tekanan 20
0dan
K
madalah faktor distribusi beban yang harganya ditentukan oleh letak
bantalan terhadap roda gigi (pada satu ujung ke dua ujung poros).
Harga-harga
K
mdiberikan dalam Tabel 2.2
Tabel 2.3 Faktor pembagian beban
K
m, C
mPinyon dan roda gigi kedua-duanya memakai bantalan
dua ujung
Salah satu dari pinyon atau roda
gigi memakai bantalan satu ujung
Pinyon dan roda gigi kedua-duanya memakai bantalan
satu ujung Roda gigi reduksi umum
Otomobil Kapal terbang 1,00 – 1,10 1,00 – 1,10 1,00 – 1,25 1,10 – 1,25 1,10 – 1,25 1,10 – 1,40 1,25 – 1,40 -1,25 – 1,50
Perhitungan beban permukaan
F
H(kg/mm), juga didasarkan pada ukuran
penampang rata-rata gigi, dilakukan menurut rumus berikut :
f m v p c H
C
C
I
C
C
d
F
.
.
2 1 2 '
dimana
c(kg/mm
2) adalah tegangan kontak yang diizinkan, seperti
diberikan dalam Tabel 2.1. Dalam hal ini, jika harga tegangan tersebut
berbeda untuk pinyon dan roda gigi besar, maka harus diambil harga yang
terkecil.
C
p=
kg
/
mm
adalah koefisien elastis menurut Tabel 2.4;
C
yadalah
faktor dinamis (Gambar 2.5);
C
omerupakan faktor beban lebih (Tabel
2.1);
C
mialah faktor distribusi beban (Tabel 2.3);
C
fadalah faktor kondisi
permukaan, yang besarnya biasanya = 1; dan
I
adalah faktor geometri
Gambar 2.7 Roda Gigi Kerucut Lurus dengan Sudut Tekanan 20
0dan
Sudut Poros 90
0Tabel 2.4 Koefisien elastis
C
p=
kg
/
mm
Bahan roda
gigi
Baja
E = 2,27 x 10
-4(kg/mm
2)
Besi cor
E = 1,44 x 10
-4(kg/mm
2)
Baja
Besi cor
74,2
64,9
64,9
59,6
Di antara harga-harga
'2, ' 1,
b bF
F
dan
' HF
, dipilih yang terkecil dan
selanjutnya disebut
F
min'. Lebar gigi yang diperlukan dapat dihitung dari gaya
tangensial
F
t(kg) = 102
P/v
dibagi dengan
' min
F
(kg/mm). Jika lebar tersebut tidak
lebih dari 1/3 sisi kerucut atau kurang dari 10 kali modul ujung luar gigi, maka
dapat ditetapkan sebagai harga yang akan dipakai.
START PENGUMPULAN DATA PEMBUATAN ALGORITMA PROGRAM LIST TEST STOP END YA YA YA · BUKU · DISKUSI · PENULISAN
· PERENCANAAN DAN PENGGAMBARAN RODA GIGI KERUCUT PENULISAN DATA
· RODA GIGI KERUCUT
· PROSES PENGGAMBARAN
· GAMBAR SUDAH BENAR
YA
· INTERNET
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Diagram alir penelitian
Tata cara perencanaan penulisan dan sesuai dengan apa yang kita lakukan
akan disajikan dalam diagram alir.
3.2 Diagram alir roda gigi kerucut
Tata cara perencanaan roda gigi kerucut, selanjutnya akan disajikan dalam
Diagram aliran dan contoh perhitungan.
3.2.2 Contoh perhitungan roda gigi kerucut
Rencanakan roda gigi kerucut lurus di bawah ini. Daya yang akan
ditransmisikan 7,3 (kW), putaran pinyon 1000 (rpm), perbandingan putaran
1/3-1/2,1, sudut poros 90
0, jarak bagi diametral pada ujung luar 5, sudut tekanan 20
0,
sisi kerucut 130 (mm). Bahan pinyon : baja dengan pengerasan kulit ; bahan roda
gigi besar : S45C.
[Penyelesaian]
1.
P
= 7,3 (kW),
n
1= 1000 (rpm),
i
3,0-3,1,
= 90
0, R
130 (mm)
2.
f
e= 1,2
3.
P
d= 1,2 x 7,3 = 8,76 (kW)
4.
1= tan
-1(1/i) = tan
-1(1/3) = 18,43 (
0)
2= 90
0–
1= 71,67 (
0)
Diameter lingkarang jarak bagi ujung luar
d
1= 2
R
sin
1= 2 x 130 sin 18,43 (
0) = 82,20 (mm)
d
2= 2
R
sin
2= 2 x 130 sin 71,67 (
0) = 246,81 (mm)
5.
m
= 25,4/
p
= 25,4/5 = 5,08 (mm),
0= 20 (
0)
6.
z
1= 82,20/5,08 = 16,18
Dari
z
2= 246,81/5,08 = 48,58,
z
1= 49,
i
= 3,0625
7.
1= tan
-1(16/49) = 18,083 (
0),
2= 90 (
0) – 18,083 (
0) = 71,917 (
0)
d
1= 260 sin 18,083 (
0) = 80,702 (mm)
d
2= 260 sin 17,917 (
0) = 247,158 (mm)
8.
4
,
22
(
/
)
1000
60
1000
702
,
80
s
m
x
x
x
v
)
(
212
22
,
4
76
,
8
102
kg
x
F
t
9.
c
k= 0,188 x 5,08 = 0,955 (mm),
C
o= 0
10.
x
1= 0,46 [1 – (16/49)
2] = 0,46 x 0,8934 = 0,411,
x
2= -0,411
11.
h
k1= (1 + 0,411) x 5,08 = 7,168 (mm)
h
f1= (1 – 0,411) x 5,08 + 0,955 = 3,947 (mm)
h
k2= (1 – 0,411) x 5,08 = 2,992 (mm)
h
f2= (1 + 0,411) x 5,08 + 0,955 = 0,8123 (mm)
H
= 2 x 5,08 + 0,955 = 11,115 (mm)
12.
k1= tan
-1(7,168/130) = 3,156 (
0),
f1= tan
-1(3,947/130) = 1,739 (
0)
k2= tan
-1(2,992/130) = 1,318 (
0),
f2= tan
-1(8,123/130) = 3,575 (
0)
k1= 21,239 (
0),
f1= 16,344 (
0)
k2= 73,235 (
0),
f2= 68,342 (
0)
13.
d
k1= 80,702 + 2 x 7,168 cos 18,083 (
0) = 94,330 (mm)
d
k2= 247,158 + 2 x 2,992 cos 71,917 (
0) = 249,016 (mm)
X
1= (247,158/2) – 7,168 sin 18,083
0= 121,354 (mm)
X
2= (80,702/2) – 2,992 sin 71,917
0= 37,507 (mm)
s
1= (0,5
+ 2 x 0,411 tan 20 (
0)) x 5,08 = 9,500 (mm)
s
2= (0,5
– 2 x 0,411 tan 20 (
0)) x 5,08 = 6,482 (mm)
14. Pinyon : SNC 21,
B1= 80 (kg/mm
2),
b1= 39 (kg/mm
2)
Celup dingin sementasi :
H
RC = 55,
H
B= (55 + 3) x 10 = 580
Roda gigi besar : S45C, baja celup dingin dan temper
B2= 70
(kg/mm
2),
b2= 20 (kg/mm
2)
H
RC = 30,
H
B= (30 + 3) x 10 = 330
a1= 39 (kg/mm
2),
a2= 20 (kg/mm
2)
15.
K
v= 0,70,
K
0= 1,25,
K
s=
5
,
08
/
2
,
24
4= 0,670
K
m= 1,3,
J
1= 0,185,
J
2= 0,230
16.
1
,
25
0
,
67
1
,
3
13
,
7
(
/
)
185
,
0
70
,
0
08
,
5
7
,
22
' 1kg
mm
x
x
x
x
x
F
b
)
/
(
8
,
10
3
,
1
67
,
0
25
,
1
230
,
0
70
,
0
08
,
5
4
,
14
' 2kg
mm
x
x
x
x
x
F
b
17.
c= 102 (kg/mm
2) (diambil yang kecil),
2
p