• Tidak ada hasil yang ditemukan

widiastuti OPERASI FILE RANDOM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "widiastuti OPERASI FILE RANDOM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

OPERASI FILE RANDOM

Penyisipan Record

Berbeda dengan file sequential, akses pada file random dapat dilakukan secara. Jadi, akses data tidak dilakukan dengan membaca data satu persatu mulai dari record pertama. Tapi dilakukan dengan nomor record.

Pada prinsipnya, pengisian data ke suatu file random hampir sama dengan file sequential. Namun akses datanya lebih fleksibel. Karena pencarian record data dapat dilakukan dengan pindah dari record terakhir ke record awal atau record lainnya. Perhatikan contoh berikut:

MAST1.DTA MAST2.DTA

File MAST1.DTA dan MAST2.DTA terdiri dari field berikut:

• nomor induk mahasiswa

• nama mahasiswa

• alamat

Data di MAST1.DTA ditambahkan ke MAST2.DTA dengan ketentuan: jika data MAST1.DTA sudah ada di MAST2.DTA maka data tersebut diabaikan atau tidak disimpan ke MAST2.DTA. Flowchart untuk proses tersebut dapat digambarkan sebagai berikut (lihat keterangan gambar 1).

(2)

Gambar 1

End

Write MAST2.DTA, NIMO, NMO, ALO

NIM2 = NIM1 /* 1 1 Start Read MAST2.DTA (Record ke N), NIM2, NM2, AL2 Read MAST1. DTA, NIM1, NM1, AL1 /* NIMO = NIM1 NMO = NM1 ALO = AL1 N = 0 N = N + 1

widiastuti

(3)

Proses-proses yang diperlihatkan melalui flowchart di atas dapat diurutkan sebagai:

1. Proses pertama adalah membaca data di file MAST1.DTA. Variabel input yang digunakan adalah:

NIM1 : Nomor Induk Mahasiswa NM1 : Nama Mahasiswa

AL1 : Alamat Mahasiswa

2. Periksa isi record, jika isinya sama dengan /* maka proses berakhir 3. Persiapkan variable untuk menentukan nomor record yaitu N =0.

Nomor record ini menunjukkan record di file MAST2 yang akan diakses. Dengan diisinya variable N dengan nilai 0 maka pencarian record di file MAST2.DTA dimulai dari record pertama

4. Variabel N ditambah 1. Proses ini berfungsi sebagai kounter untuk nomor record

5. Baca record di file MAST2.DTA. Nomor record yang dibaca sesuai dengan nilai di variable N. Variabel input yang digunakan untuk menampung data dari file MAST2.DTA adalah:

NIM2 : Nomor Induk Mahasiswa NM2 : Nama Mahasiswa

AL2 : Alamat Mahasiswa

6. Periksa isi record MAST2.DTA. Jika isinya bukan /* maka lakukan:

• Pembandingan isi record MAST2.DTA dengan record dari MAST1.DTA. Pembandingan ini dilakukan untuk mengetahui apakah record di MAST1.DTA sudah terdapat di MAST2.DTA. Jika isinya sama maka record dari MAST2 diabaikan dan proses kembali ke langkah 1 untuk membaca record berikutnya di file MAST1.DTA. Sebaliknya, jika isi record MAST2.DTA tidak sama dengan record MAST1.DTA. Setelah itu kembali ke langkah 1 untuk membaca record berikutnya di file MAST2.DTA.

(4)

Jika isi record MAST2.DTA ternyata sama dengan /* berarti semua record di MAST2.DTA telah dibandingkan dengan record dari MAST1.DTA. Sehingga dapat diketahui bahwa record dari MAST1.DTA tidak ada di MAST2.DTA. Maka simpan data tersebut ke file MAST2.DTA. Setelah itu kembali ke langkah 1 untuk membaca record berikutnya di file MAST1.DTA.

Berdasarkan contoh di atas terlihat bahwa akses terhadap file random dapat dilakukan dengan menggunakan nomor record. Sehingga dari satu record dapat pindah ke record lainnya tergantung dari nomor record tersebut.

(5)

Penghapusan Record

Proses penghapusan dilakukan dengan membentuk file baru, di mana file baru ini merupakan file berisikan record dari file lama. Namun record dari file lama tersebut hanya terbatas pada record yang tidak sama dengan data yang akan dihapus. Sedangkan record yang sama (match) dengan data yang akan dihapus diabaikan.

Untuk mengetahui record yang akan dihapus diperlukan proses pembacaan record satu per satu mulai dari record awal sampai record akhir. Lalu record yang dibaca dibandingkan dengan data yang akan dihapus. Pembandingan ini dilakukan dengan membandingkan salah satu field kunci dari record yang dibaca. Jika isi field tersebut ternyata sama (match) dengan data yang akan dihapus maka record tersebut tidak disimpan ke file baru. Berikut ini terlampir proses penghapusan record data di dalam file random.

Master.DTA

NEW.DTA TRSN.DTA

System Flowchart diatas menunjukkan garis besar proses penghapusan record yang ada di file MASTER.DTA. Record yang dihapus ditentukan berdasarkan data yang terdapat di file TRANS.DTA. Hasil penghapusan disimpan di file NEW.DTA. Jadi isi TRANS.DTA merupakan isi MASTER.DTA setelah mengalamai penghapusan record.

Struktur record file MASTER.DTA terdiri dari field berikut:

• Nomor Induk Mahasiswa

• Nama Mahasiswa

• Alamat Mahasiswa

(6)

Sedangkan struktur record file TRANS.DTA hanya terdiri dari field nomor induk mahasiswa. Field ini menunjukkan record di MASTTER.DTA yang akan dihapus.

Berdasarkan system flowchart dan struktur record file di atas, dapat disusun flowchart untuk proses penghapusan record seperti berikut:

Flowchart penghapusan record

Dari flowchart di atas, proses penghapusan record dapat diurutkan sebagai berikut:

1. Proses pertama kali mempersiapkan variable N=0. Variabel ini digunakan untuk menentukan nomor record yag dibaca dari file MASTER.DTA

2. Variabel N ditambah 1. Proses ini berfungsi sebagai kounter untuk nomor record di MASTER.DTA

Start End N = 0 M = M + 1 NIMO = NIM1 NMO = NM1 ALO = AL1 N = N + 1 Write NEW.DTA, NIMO, NMO,ALO Read MASTER.DTA (Record ke-N), NIM1, NM1, AL1 2 2 1 1 /* NIM2 = NIM1 /* Read TRANS.DTA (Record ke-M), NIM2 M = 0 3 3 Y Y Y T T

widiastuti

(7)

3. Baca Record di MASTER.DTA dengan nomor record sesuai dengan isi variabel N. Variabel yang digunakan sebagai input adalah:

NIM1 : Nomor Induk Mahasiswa NM1 : Nama Mahasiswa

AL1 : Alamat Mahasiswa

4. Periksa isi record, jika isinya sama d engan /* maka proses berakhir 5. Persiapkan variable untuk menentukan nomor record yang akan

dibaca dari TRANS.DTA yaitu M=0

6. Variabel M ditambah 1. Proses ini berfungsi sebagai kounter untuk nomor record

7. Baca record di TRANS.DTA dengan nomor record sesuai dengan isi variable M. Variabel yang digunakan sebagai input adalah: NIM2 untuk Nomor Induk Mahasiswa yang akan dihapus

8. Periksa isi record dari file TRANS.DTA. Jika isinya bukan /* maka lakukan:

• Pembandingan isi record MASTER.DTA dengan record dari TRANS.DTA. Pembandingan ini dilakukan untuk mengetahui apakah record di MASTER.DTA ada di TRANS.DTA. Jika isinya sama maka record ini harus dihapus atau diabaikan. Berarti record ini tidak disimpan di file NEW.DTA dan proses selanjutnya adalah kembali ke langkah 2 untuk membaca record berikutnya di file MASTER.DTA. Sebaliknya jika isi record MASTER.DTA tidak sama d engan record TRANS.DTA maka proses kembali ke langkah 6 untuk membaca record berikutnya di file TRANS.DTA

Jika isi record TRANS.DTA ternyata sama dengan /* berarti semua record di TRANS.DTA telah dibandingkan dengan record dari MASTER.DTA. Sehingga dapat diketahui bahwa record di MASTER.DTA tidak ada di TRANS.DTA. Selanjutnya simpan data tersebut ke file NEW.DTA. Setelah itu kembali ke langkah 2 untuk membaca record berikutnya di file MASTER.DTA

(8)

Perubahan Isi Record

Perubahan isi record dilakukan dengan mencari record yang akan diubah lalu mengadakan perubahan terhadap isinya. Selanjutnya record tersebut disimpan kembali tanpa mengubah posisi record.

Sama seperti penghapusan, proses pencarian ini dilakukan dengan membaca record satu per satu mulai dari awal record sampai record terakhir. Setiap record yang dibaca dibandingkan melalui field yang berfungsi sebagai kunci (key). Berikut ini terlampir contoh proses untuk melakukan perubahan isi record.

TRANS.DTA INDUK.DTA

File INDUK.DTA dan TRANS.DTA terdiri dari field: Nomor Induk Mahasiswa, Nama, dan Alamat. Data di INDUK.DTA akan diubah berdasarkan data di TRANS.DTA. Field kunci (key) yang dipakai adalah Nomor Induk Mahasiswa. Maka flowchart untuk proses perubahan tersebut adalah

(9)

Y

Y T

T Y

T

Dari flowchart di atas, proses perubahan dapat diurutkan sebagai berikut: 1. Proses pertama kali mempersiapkan variable N=0. Variabel ini dipakai untuk menentukan nomor record yang akan dibaca dari file TRANS.DTA

2. Variabel N ditambah 1. Proses ini berfungsi sebagai kounter untuk nomor record di TRANS.DTA

3. Baca record di TRANS.DTA dengna nomor record sesuai dengan isi variable N. Variabel yang digunakan sebagai input adalah:

NIM1 : Nomor Induk Mahasiswa NM1 : Nama Mahasiswa

AL1 : Alamat Mahasiswa

4. Periksa isi record, jika isinya sama dengan /* maka proses berakhir

Start End N = 0 M = M + 1 NM2 = NM1 AL2 = AL1 N = N + 1 Write INDUK.DTA Record Ke.M NIM2, NM2, AL2 Read MASTER.DTA (Record Ke-N) NIM1, NM1, AL1 2 2 1 1 /* NIM2 = NIM1 /* Read INDUK.DTA Record Ke-M, NIM2, NM2, AL2 M = 0 3 2 2 3

widiastuti

(10)

5. Persiapkan variable untuk menentukan nomor record yang akan dibaca dari INDUK.DTA yaitu M=-0

6. Variabel M ditambah 1. Proses ini berfungsi sebagai kounter untuk nomor record INDUK.DTA

7. Baca record di INDUK.DTA dengan nomor record sesuai dengan isi variable M. Variabel yang digunakan sebagai input adalah:

NIM2 : Nomor Induk Mahasiswa NM2 : Nama Mahasiswa

AL2 : Alamat Mahasiswa

8. Periksa isi record, jika isinya sama dengan /* proses kembali ke langkah 2 untuk membaca record berikutnya di TRANS.DTA. Sebaliknya jika isi record tidak sama dengan /* maka proses dilanjutkan ke langkah 9

9. Bandingkan isi record yang dibaca dari INDUK.DTA dengan record dari TRANS.DTA. Untuk pembandingan ini digunakan record NIM1 dan NIM2 sebagai field kunci. Jika isinya tidak sama maka proses kembali ke langkah 6 untuk membaca record berikutnya di file INDUK.DTA. Sebaliknya, jika isinya sama maka lanjutkan ke langkah 10 untuk melakukan perubahan isi record di file INDUK.DTA

10. Pindahkan isi record dari TRANS.DTA ke INDUK.DTA untuk mengubah isi record yang lama

11. Simpan record yang telah diubah ke file INDUK.DTA\

12. Kembali ke langkah 2 untuk membaca record berikutnya di file

Referensi

Dokumen terkait

Ketiga, penggunaan media sosial (facebook) digunakan oleh perpustakaan untuk.. berbagai keperluan, bahwa penggunaan media sosial, antara lain: 1) untuk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan pemasungan terhadap penderita skizofrenia di kota Binjai Provinsi Sumatera Utara adalah pendidikan,

Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata ibu menopause di Desa Pukul Kraton Kab Pasuruan mengalami penurunan kadar asam urat setelah diberikan kunir putih, meskipun

Kondisi operasi yang relatif baik untuk ekstraksi kurkumin dari kunyit dengan pelarut asam asetat glacial 98 % adalah pada waktu ekstraksi 75 menit dan volume pelarut 300 ml

Sedang jarak antara negeri kita dengan Eropa sekarang ini (tahun 1935, cat.peny) hanya butuh waktu tiga hari penerbangan. Hubungan dan pergaulan antara bangsa kita dengan bangsa

( Pedoman Pemanfaatan Kawasan Sekitar TPA Sampah dari Dinas PU). Luas lahan utilitas dapat dilihat pada Tabel 42 di bawah ini. Lokasi layak 4 mempunyai alokasi lahan

S., (2014) Konsep Smart Growth, Compact City dan “Retrofittng” sebagai Solusi Urban Sprawl di Kota-kota Besar di Indonesia Kasus: Pusat Kota dan Pinggiran Kota di

Berdasarkan observasi dan wawancara tentang prosedur pengelolaan arsip Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat, kemudian analisis masalah dan solusi