• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah dan Lokasi Sekolah Dasar Negeri Kalicacing 02 - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Pengelolaan Bantuan Siswa Miskin Kepada Or

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah dan Lokasi Sekolah Dasar Negeri Kalicacing 02 - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Pengelolaan Bantuan Siswa Miskin Kepada Or"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah dan Lokasi Sekolah Dasar Negeri Kalicacing 02

SD Negeri Kalicacing 02 terletak di Kelurahan Kalicacing, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. Luas tanah yang dimiliki 1.641 m2. SD Negeri Kalicacing 02 berdiri pada tahun 1961 dengan

terakreditasi “A” pada tahun 2017.

Letak geografis SD Negeri Kalicacing 02 sangat strategis, hal ini dikarenakan berdekatan dengan Kantor Dinas Pendidikan Kota Salatiga yang berjarak ± 200 m. SD Negeri Kalicacing 02 merupakan sekolah inti yang terletak di Jalan LMU Adi Sucipto No. 06 Salatiga yang membawahi SD imbas. SD imbas dari SD Negeri Kalicacing 02 adalah SD Negeri Mangunsari 04, SD Negeri Mangunsari 07, SD Kristen 01, dan SD Muhammadiyah Plus.

4.1.2 Visi dan Misi Sekolah Dasar Negeri Kalicacing 02

(2)

42

(3)

43

4.1.3 Kondisi Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan

Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir jumlah peserta didik SD Negeri Kalicacing 02 cenderung naik turun seiring dengan adanya mutasi siswa dari lain daerah pada saat awal semester. Dari data di lapangan dapat diketahui bahwa jumlah siswa untuk tiga tahun terakhir adalah:

Tabel 4.1. Data siswa 3 tahun terakhir

No Tahun Pelajaran Jumlah Siswa

1 2014/2015 103

2 2015/2016 80

3 2016/2017 84

Pendidikan dan tenaga kependidikan SD Negeri Kalicacing 02 terdiri dari:

No Jabatan Status Lulusan Jumlah 1 Kepala

Sekolah

PNS S1 1

2 Guru Kelas PNS S1, SPG, SMA 6

3 Guru Kelas GTT S1 2

4 Guru PAI PNS S1 1

5 Guru PAK PNS S1 1

6 Tenaga Administrasi

PTT S1 1

(4)

44

Sekolah

Tabel 4.2. Data Pendidik dan kependidikan

4.1.4 Sarana dan Prasarana

SD Negeri Kalicacing 02 memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut; 6 ruang kelas, 1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang agama Kristen, 1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang media, 1 ruang UKS, 1 rumah dinas penjaga, 2 kamar mandi siswa, 2 kamar mandi guru, tempat parkir, lapangan upacara dan bermain, dan ruang mushola.

4.1.5 Hasil Ujian Nasional dan Prestasi Non Akademik

Hasil Ujian Nasional (UN) SD Negeri Kalicacing 02 pada 3 tahun terakhir sebagai berikut:

Tabel: 4.3

Rata-rata Nilai Hasil Ujian Nasional (UN) SD Negeri Kalicacing 02

Tahun Pelajaran

Nilai Rata-rata Jumlah Nilai B.Ind. Mat IPA

(5)

45

4.2. Hasil Penelitian 4.2.1 Aspek Konteks

Aspek konteks ini meliputi lima hal yaitu kondisi sekolah, identifikasi kebutuhan, karakteristik, tujuan program, dan peluang dan manfaat.

4.2.1.1 Konteks Kondisi Sekolah

Kondisi orang tua siswa-siswi di SD Negeri Kalicacing 02 berstatus sosial ekonomi menegah ke atas dan menengah ke bawah, hal ini yang membuat kebutuhan sekolah terhambat.

Sebagaimana dikemukakan Kepala SD Negeri Kalicacing 02 Ibu Suharti sebagai berikut:

Benar, kondisi orang tua siswa yang menyekolahkan anaknya di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga berpencaharian sebagai buruh yang memiliki penghasilan tidak tetap. (wawancara, 14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto, guru kelas V SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

(6)

46

Pernyataan tersebut diperkuat lagi oleh Bapak Purwanto selaku ketua komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Benar, kondisi orang tua siswa yang menyekolahkan anak-anaknya di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga bekerja sebagai buruh harian lepas dengan penghasilan yang tidak menentu. Sehingga membuat orang tua susah untuk memenuhi kebutuhan sekolah anaknya (wawancara, 15 November 2017).

Dari ketiga hasil petikan wawancara di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa kondisi orangtua siswa di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga bekerja sebagai buruh harian lepas yang memiliki penghasilan tidak tetap. Sehingga membuat orang tua mengalami kesusahan untuk membiayai kebutuhan sekolah anakanya.

Peneliti melakukan observasi untuk mendapatkan bukti mengenai kondisi rumah dari siswa yang memperoleh dana BSM.

Tabel 4.4

Data status sosial ekonomi

Orang tua SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga

No Jenis Pekerjaan Jumlah

1 PNS 7

2 Buruh 46

3 TNI/POLRI 9

4 Wiraswasta 25

(7)

47 Kondisi rumah salah satu penerima BSM

4.2.1.2 Konteks Identifikasi Kebutuhan Program BSM

Kebutuhan akan program BSM yang ada di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga berdasarkan informasi dari masing-masing guru kelas bahwa siswa dari keluarga kurang mampu masih ada.

Sebagaimana dikemukakan oleh Ibu Suharti Kepala SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Masih ada siswa yang kurang mampu, mengalami hambatan dalam segi pembiayaan atau belum terpenuhinya biaya pendidikan. Ini yang melatarbelakangi siswa kadang putus sekolah atau tidak mau sekolah. (wawancara, 14 November 2017).

(8)

48

Benar sekali, dengan siswa yang mengalami hambatan tentang biaya pendidikan membuat siswa dalam proses belajar prestasinya menurun atau kurang baik. Dengan begitu biaya sekolah sangat diperlukan dalam meningkatkan proses belajar dan prestasi. (wawancara, 15 November 2017).

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Bapak Purwanto, Komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Ya, memang masih banyak siswa yang

membutuhkan biaya pendidikan guna

memenuhi pendidikan agar tidak putus sekolah demi menggapai masa depan yang baik. (wawancara, 15 November 2017).

(9)

49 Tabel 4.5

DATA SISWA PENERIMA DANA BANTUAN SISWA MISKIN SDN KALICACING 02 SALATIGA

2017

Sumber Dokumen: Data Sekolah

4.2.1.3 Konteks Menilai Karakteristik Program BSM

Program BSM yang dicanangkan oleh pemerintah dinilai sangat diperlukan bagi sekolah untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu.

Sebagaimana dikemukakan oleh Ibu Suharti, Kepala SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Betul, program ini berasal dari pemerintah dan kami pihak sekolah hanya menjalankan program saja. saya merasa senang dengan adanya program BSM yang dicanangkan oleh pemerintah untuk menanggulangi siswa-siswi dari keluarga yang kurang mampu atau keluarga yatim. Dengan adanya program ini

dapat membantu pihak sekolah untuk

(10)

50

memenuhi biaya sekolah. (wawancara, 14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto, guru kelas V sebagai berikut:

Ya, ini program yang diberikan pemerintah untuk membantu anak-anak dari keluarga miskin atau kurang mampu. Saya sebagai pendidik juga merasa senang dengan adanya bantuan siswa miskin bagi keluarga yang kurang mampu. Karena dengan adanya program BSM ini dapat membantu sekali meringankan beban biaya dalam sekolah siswa. Selain itu, siswa dapat berkonsentrasi belajar dengan baik dan meningkatkan prestasi. (wawancara, 15 Novesaya mber 2017).

Pernyataan ini juga diperkuat oleh Bapak Purwanto, komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Benar, program yang ada dari pemerintah untuk membantu mengentaskan kemiskinan bagi anak-anak kurang mampu. Kami selaku wakil dari orang tua di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga merasa senang apabila siswa dari keluarga kurang mampu memperoleh bantuan beasiswa miskin. Semoga dengan adanya program BSM ini membuat anak-anak yang kurang mampu semangat untuk belajar guna menggapai masa depan yang lebih baik. (wawancara, 15 November 2017).

(11)

51 semangat siswa-siswi untuk belajar menggapai masa depan yang lebih baik dan meningkatkan prestasi.

Buku Panduan BSM dari Pemerintah

Sumber dokumen: data sekolah

4.2.1.4 Konteks Tujuan program BSM

Tujuan penyelenggaraan BSM di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga adalah membantu meringankan biaya pendidikan bagi orang tua siswa-siswi yang kurang mampu.

Dikemukakan oleh Ibu Suharti, Kepala SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

(12)

52

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto, guru kelas V sebagai berikut:

Dengan diselenggarakannya program BSM ini

membantu siswa kurang mampu untuk

menuntaskan pendidikan wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan oleh pemerintah. Sehingga membantu sekali proses belajar mengajar yang ada di sekolah bisa lancar dengan baik. (wawancara, 15 November 2017).

Pernyataan ini juga diperkuat oleh Bapak Purwanto, komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Kami merasa senang apabila program BSM yang telah dicanangkan oleh pemerintah benar-benar bisa membantu mengurangi biaya pendidikan bagi keluarga yang kurang mampu untuk membiayai anak-anaknya bersekolah. Sehingga dengan program BSM ini siswa kurang mampu bisa mewujudkan cita-citanya demi masa depan. (wawancara, 15 November 2017).

(13)

53

4.2.1.5 Konteks Peluang dan Manfaat

Sebagaimana dikemukakan oleh Ibu Suharti Kepala SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Manfaat program BSM bisa meringankan beban orang tua dan siswa untuk mencukupi kebutuhan untuk keperluan sekolah. Sehingga orang tua merasa senang bisa menyekolahkan anak walaupun dengan bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Biaya pendidikan yang lancar membuat siswa belajar dengan tekun dan rajin yang bisa meningkatkan prestasi belajarnya. (wawancara, 14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto, guru kelas V SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Mengingat pentingannya pendidikan, maka dengan adanya program BSM ini sangat membantu meringankan beban dan kebutuhan pendidikan bagi orang tua. Apabila biaya pendidikan siswa terpenuhi dengan baik dapat memacu siswa belajar dengan rajin yang akhirnya meningkatkan prestasi siswa. (wawancara, 15 November 2017).

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Bapak Purwanto, Komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Bagi keluarga yang kurang mampu dengan adanya program BSM ini bisa meringankan beban dan kebutuhan akan sekolah serta siswa dapat bersekolah dengan layak. Dengan kebutuhan dan keluarga yang layak ini dapat

membantu siswa dalam meningkatkan

(14)

54

(15)

55

Bukti catatan permohonan orang tua Penggunaan dana BSM

Sumber dokumen: data sekolah

4.2.2 Aspek Masukan (input)

Aspek masukan ini meliputi rencana pelaksanaan program dan jadwal, mekanisme pelaksanaan, sumber daya manusia, pembiayaan, dan sarana dan prasarana.

4.2.2.1 Input Rencana Pelaksanaan Program dan Jadwal

Sebagaimana dikemukakan oleh Ibu Suharti Kepala SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

(16)

56

Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS). Anggaran ini diberikan kepada siswa yang kurang mampu, tetapi anggaran yang dimiliki sekolah tidak mencukupi untuk membantu siswa kurang mampu atau miskin. Dengan adanya program BSM dari pemerintah sangatlah membantu memenuhi kebutuhan siswa kurang mampu. Melalui proposal yang diajukan ke pemerintah mengenai Bantuan Siswa Miskin (BSM), sekolah akan mendapatkan anggaran dari pemerintah mengenai dana BSM untuk siswa kurang

mampu sesuai pengajuan dari

sekolah.(wawancara, 14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto, guru kelas V SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Sebelum mendapatkan program BSM dari pemerintah pihak sekolah memberikan bantuan siswa miskin melalui Rencana Kegiatan Anggaran Belanja Sekolah (RKAS). Dana bersumber dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam RKAS yang disusun sekolah. Untuk itu siswa yang kurang mampu memenuhi

kebutuhannya berasal dari Bantuan

Operasional Sekolah (BOS). Setelah ada program BSM dari pemerintah tidak lagi bantuan siswa miskin berasal dari RKAS yang dianggarkan dalam BOS. (wawancara, 15 November 2017).

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Bapak Purwanto, Komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Bahwa bantuan beasiswa miskin dari

pemerintah yang berupa BSM sangat

(17)

anak-57 anaknya agar mencapai prestasi yang baik. (wawancara, 15 November 2017).

Dari ketiga hasil petikan wawancara di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa program BSM yang sebelumnya pernah SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga memprogramkan dalam rencana kegiatan anggaran sekolah (RKAS) yang bersumber dari BOS namun tidak mencukupi, tetapi dengan adanya program bantuan siswa miskin (BSM) yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Salatiga bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Salatiga (APBD II) membantu sekali bagi siswa dari keluarga miskin atau kurang mampu. SD Negeri Kalicacing 02 menjalankan program BSM sesuai petunjuk teknis (juknis) dari Pemerintah Kota Salatiga melalui Dinas Pendidikan Kota Salatiga. Jadwal program BSM ini diatur oleh Pemerintah Kota Salatiga melalui Dinas Pendidikan Kota Salatiga untuk pelaksanaan dalam proses pencairan bantuan tersebut. Sekolah hanya menjalankan sesuai yang diinformasikan oleh Dinas Pendidikan Kota Salatiga.

4.2.2.2 Input Mekanisme Pelaksanaan

Sebagaimana dikemukakan oleh Ibu Suharti Kepala SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

(18)

58

sesuai dengan juknis yang diberikan oleh pemerintah. Selain itu sekolah juga membentuk petugas, seperti penanggung jawab (Kepala Sekolah) dan bendahara BSM (guru) yang ditunjuk untuk menangani dana BSM dari pemerintah. Sekolah mensosialisasikan kepada orang tua mengenai program BSM yang telah diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat

melalui SD Negeri Kalicacing 02

Salatiga.(wawancara, 14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto, guru kelas V SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Sekolah dalam penyaluran dana BSM sesuai dengan juknis. Untuk mendapatkan dana BSM siswa penerima bantuan harus mengumpulkan syarat buat pengulusan ke pemerintah. Syarat yang lengkap akan diusulkan sekolah ke pemerintah untuk mendapatkan dana BSM. Setelah semua persyaratan lengkap pemerintah akan mencairkan sesuai dengan anggaran dari pemerintah kota Salatiga yang dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2017. Selain itu sekolah juga harus membentuk petugas seperti penanggung jawab (Kepala Sekolah) dan bendahara BSM (guru) sebagai pengelola laporan dana BSM. Pihak sekolah harus mensosialisasikan program BSM ini kepada orang tua siswa agar diketahui oleh masyarakat. Sehingga orang tua akan mengetahui program BSM ini dari pemerintah. (wawancara, 15 November 2017).

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Bapak Purwanto, Komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

(19)

59 pengajuan lengkap sekolah akan mengusulkan ke pemerintah. Pemerintah akan mencairkan usulan dari sekolah sesuai dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kota Salatiga. SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga harus mensosialisasikan program BSM ini kepada orang tua untuk diketahui bahwa pemerintah telah mencanangkan bantuan untuk siswa yang kurang mampu.(wawancara, 15 November 2017).

(20)

60

Gambar 4.6

Skema penyaluran dana BSM SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga

Pemilahan berkas BSM yang dilakukan oleh pengelola BSM dari orang tua

Sumber dokumen: data sekolah SEKOLAH DATA SISWA PENERIMA BSM

Input data siswa penerima BSM

DINAS PENDIDIKAN

Proses penyeleksian berkas

pengajuanBSM

Pengembalian berkas hasil penyeleksian dan pemberitahuan pencairan dana BSM

Pencairan ke bank yang ditunjuk Pemerintah

Pihak bank mencairkan kepada sekolah

(21)

61

4.2.2.3 Input Sumber Daya Manusia

Dikemukakan oleh Ibu Suharti, Kepala SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Tenaga dalam mengelola program BSM yang telah dipilih sekolah sesuai dengan kelonggaran beban mengajar guru, karena guru yang longgar dengan pekerjaan selain mengajar dan tugas sampingan yang sudah banyak guru tersebut tidak akan mendapatkan tugas untuk mengelola keuangan dana BSM. Guru yang mendapatkan tugas mengelola keuangan BSM harus membuat proposal pengajuan bantuan beasiswa ke pemerintah dan setelah cair juga harus membuat pelaporan penggunaan dana BSM. (wawancara, 14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto, guru kelas V sebagai berikut:

SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga dalam pengelolaan keuangan BSM dikerjakan oleh guru yang telah diberikan tugas oleh kepala sekolah untuk mengelolanya. Guru yang ditunjuk adalah guru yang tidak memiliki beban jam mengajar di kelas tinggi agar pembelajaran di kelas tinggi tidak terganggu. Petugas yang sudah dipilih oleh kepala sekolah harus melaporkan keuangan BSM yang sudah cair dengan membuat laporan penggunaan dana BSM kepada pemerintah. (wawancara, 15 November 2017).

Pernyataan ini juga diperkuat oleh Bapak Purwanto, komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

(22)

62

kepada pemerintah. (wawancara, 15 November 2017).

Dari ketiga hasil petikan wawancara di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa pengelolaan pencairan keuangan BSM di SD Negeri Kalicacing 02 ditangani oleh guru yang ditunjuk Kepala Sekolah dan dibantu staf sekolah. Kepala Sekolah bertanggung jawab dalam penggunaan bantuan BSM yang diterimakan kepada siswa. Kepala Sekolah harus bekerja sama dengan bendahara BSM dalam pengelolaan keuangan BSM agar pelaporan bisa berjalan lancar, tertib, dan baik sesuai dengan juknis dari Dinas Pendidikan Kota Salatiga.

Tabel 4.6

Data Petugas Pengelola Keuangan BSM SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga

No Nama Jabatan

1 Suharti, S.Pd. Kepala Sekolah (penanggung jawab) 2 Dra. Muslikah Nestri

Palupi

Bendahara BSM

3 Joko Susilo, S.Pd. Staf pembantu pengelola BSM

(23)

63

4.2.2.4 Input Pembiayaan

Dikemukakan oleh Ibu Suharti, Kepala SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Bahwa anggaran program BSM yang

dilaksanakan oleh pemerintah kota Salatiga berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Salatiga. Dalam APBD II Kota Salatiga ini anggaran dana BSM dikeluarkan hanya 1 kali anggaran dalam setahun. Jadi SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga hanya sekali dalam setahun penerimaan dana BSM yang diberikan oleh pemerintah Kota Salatiga. (wawancara, 14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto, guru kelas V sebagai berikut:

SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga mendapatkan dana BSM berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD II) Kota Salatiga yang telah dianggarkan selama satu tahun anggaran pemerintah kota Salatiga. Pihak sekolah dalam mengelola keuangan dana BSM sesuai dengan pencairan yang diberikan pemerintah kota Salatiga dan sesuai usulan dari sekolah mengenai jumlah siswa yang kurang mampu. (wawancara, 15 November 2017).

Pernyataan ini juga diperkuat oleh Bapak Purwanto, komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

(24)

64

Dari ketiga hasil petikan wawancara di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa sumber dana program BSM berasal dari APBD II Kota Salatiga. Dana BSM yang diterimakan kepada SD Negeri Kalicacing 02 sesuai dengan usulan data anak kepada pemerintah kota Salatiga melalui Dinas Pendidikan Kota Salatiga. Dana BSM yang cair sebesar Rp 450.000,- per siswa per tahun digunakan untuk memenuhi kebutuhan siswa-siswi SD Negeri Kalicacing 02.

Tabel. 4.7

Data Penerimaan BSM

No Tahun

Pelajaran

Jumlah Penerima

Total Dana

1 2014/2015 30 13.500.000 2 2015/2016 41 18.450.000 3 2016/2017 41 18.450.000

Sumber dokumen: data sekolah

4.2.2.5 Input Sarana dan Prasarana

Sebagaimana dikemukakan oleh Ibu Suharti Kepala SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

(25)

65 dana BSM kepada siswa kurang mampu.

(wawancara, 14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto, guru kelas V SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga melalui bendahara BSM dibantu oleh staf sekolah akan membuat pembukuan mengenai pencairan dan penggunaan dana BSM dari orang tua siswa ke sekolah. Kalau semua laporan sudah diketik dengan baik dan rapi laporan akan disampaikan ke pemerintah kota Salatiga

melalui Dinas Pendidikan Kota

Salatiga.(wawancara, 15 November 2017).

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Bapak Purwanto, Komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Laporan penggunaan dan pencairan dana BSM yang diterima oleh SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga dibukukan dengan diketik. Pelaporan yang sudah lengkap akan dilaporkan kepada pemerintah melalui Dinas Pendidikan kota Salatiga. SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga akan membuat arsip pelaporan penggunaan dan pencairan dana BSM sebagai bukti peneriman bantuan dari pemerintah dengan rapi dan baik. (wawancara, 15 November 2017).

(26)

66

berkat sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SD Negeri Kalicacing 02 yang memadai guna mendukung program BSM dengan lancar dan baik.

Ruang Kerja Administrasi Sekolah

Sumber dokumen: data sekolah

4.2.3 Aspek Proses (process)

Hasil penelitian untuk aspek proses terbagi menjadi beberapa hal, meliputi persiapan, pelaksanaan kegiatan, efektifitas penggunaan dana, faktor pendukung dan penghambat program, dan efektifitas program.

4.2.3.1 Proses Persiapan

(27)

67 SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga dalam pengusulan beasiswa miskin melakukan persiapan dengan memberikan informasi kepada orang tua siswa yang kurang mampu untuk mengumpulkan persyaratan pengajuan BSM seperti fotokopi KK, fotokopi KTP kedua orang tua, fotokopi akte kelahiran, dan surat keterangan tidak mampu dari kelurahan. (wawancara, 14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto, guru kelas V SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Petugas pengelola dana BSM dari SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga memberikan surat

edaran kepada siswa yang di data

mendapatkan bantuan beasiswa miskin kepada orang tua untuk mengumpulkan persyaratan pengusulan kepada pemerintah berupa fotokopi KK, fotokopi KTP kedua orang tua, fotokopi akte kelahiran, dan surat keterangan tidak mampu dari kelurahan. (wawancara, 15 November 2017).

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Bapak Purwanto, Komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Pihak SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga akan memberitahukan kepada orang tua siswa yang mendapatkan bantuan beasiswa miskin untuk mengumpulkan persyaratan pencairan dana BSM ke pemerintah berupa fotokopi KK, fotokopi KTP kedua orang tua, fotokopi akte kelahiran, dan surat keterangan tidak mampu dari kelurahan. Apabila persyaratan sudah siap dan lengkap semua akan diusulkan ke pemerintah untuk pencairan dana BSM dari Pemerintah. (wawancara, 15 November 2017).

(28)

68

(29)

69

Berkas persyaratan pengusulan BSM

SKTM Akte kelahiran

KTP kedua orang tua

KK

(30)

70

4.2.3.2 Proses Pelaksanaan Kegiatan

Sebagaimana dikemukakan oleh Ibu Suharti Kepala SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga akan

mengundang orang tua siswa yang

mendapatkan dana BSM dari pemerintah kota Salatiga untuk proses pencairan. Dana yang sudah cair dari sekolah akan dipergunakan oleh orang tua melalui sekolah dengan memberikan bukti pembelian barang. Dari bukti-bukti yang diberikan oleh orang tua digunakan untuk pelaporan penggunaan dana BSM tersebut oleh sekolah. (wawancara, 14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto, guru kelas V SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Bendahara BSM melalui staf SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga memberikan surat edaran kepada orang tua guna pencairan dana BSM yang sudah dicairkan pemerintah. Dalam penggunaan dana BSM harus memberikan bukti-bukti pembelian barang sesuai dengan kebutuhan siswa. Semau bukti yang diperoleh orang tua dari pembelian barang harus disetorkan ke sekolah untuk pelaporan penggunaan dana BSM tersebut. (wawancara, 15 November 2017).

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Bapak Purwanto, Komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

(31)

71 BSM harus digunakan sesuai dengan anjuran pihak sekolah atau sesuai juknis yaitu untuk membeli kelengkapan sekolah. Apabila orang tua sudah membelikan perlengkapan sekolah bukti pembelian harus diserahkan ke sekolah

sebagai pelaporan penggunaan dana

tersebut.(wawancara, 15 November 2017).

(32)

72

Tabel 4.8.

Pelaksanaan Kegiatan BSM SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga

No Uraian Kegiatan Pelaksanaan

1 Sekolah melakukan verifikasi

data untuk siswa yang kurang mampu sebagai usulan penerima dana BSM.

Juli-Agustus

2 Sekolah mengirimkan data siswa

penerima dana BSM ke Dinas Pendidikan Kota Salatiga.

September-Oktober

3 Informasi dari Dinas Pendidikan

Kota Salatiga mengenai

pencairan dana BSM sesuai

dengan usulan SD Negeri

Kalicacing 02.

November

4 Sekolah menyalurkan dana BSM

sesuai dengan usulan data

penerima dana BSM.

November

5 Sekolah membuat laporan

penggunaan dana BSM ke Dinas Pendidikan Kota Salatiga.

(33)

73 Penyampaian informasi tentang pencairan BSM

Kepada orang tua penerima bantuan

Sumber dokumen: data sekolah

4.2.3.3 Efektifitas Penggunaan Dana

Sebagaimana dikemukakan oleh Ibu Suharti Kepala SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Dana BSM yang diperoleh siswa kurang mampu dari SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga digunakan untuk membeli perlengkapan sekolah dan uang saku. Semua ini sudah sesuai dengan juknis dan apabila digunakan untuk membeli

peralatan sekolah bendahara akan

mendapatkan bukti pembelian berupa kuitansi pembelian, tetapi masih banyak juga orang tua yang tidak memberikan bukti pembelian dari

penggunaan uang BSM.(wawancara, 14

November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto, guru kelas V SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

(34)

74

untuk membeli perlengkapan sekolah untuk mengumpulkan bukti pembelian barang berupa kuitansi. Apabila anak meminta uang saku kepada bendahara BSM siswa akan dimintai nama terang atau tanda tangan pengeluaran dana BSM yang dimilikinya. (wawancara, 15 November 2017).

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Bapak Purwanto, Komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Saya pernah mengetahui bahwa siswa yang mendapatkan bantuan BSM akan menggunakan bantuan tersebut untuk membeli perlengkapan sekolah seperti membeli buku pendamping (lembar kerja siswa/LKS), buku tulis, pensil. Untuk menggunakan dana tersebut harus sesuai permintaan orang tua yang dibuktikan dengan surat dari oarang tua kepada sekolah.(wawancara, 15 November 2017).

Dari ketiga hasil petikan wawancara di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa orang tua siswa menggunakan dana BSM untuk memenuhi kebutuhan sekolah sesuai yang disarankan sekolah yaitu membelikan perlengkapan sekolah dan uang saku. Orang tua yang telah membelanjakan uang tersebut menyerahkan kuitansi atau nota sebagai bukti pembelian barang kepada sekolah yang akan digunakan untuk pelaporan penggunaan dana BSM kepada Pemerintah.

(35)

75 kebutuhan sesuai apa yang dibelanjakan dan dilaporakan.

Bukti nota-nota pembelian penggunaan dana BSM

(36)

76

4.2.3.4 Faktor Pendukung dan Penghambat Program

Sebagaimana dikemukakan oleh Ibu Suharti Kepala SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Orang tua dan pihak sekolah harus menjalin kerjasama yang baik dalam penggunaan dana BSM yang telah diberikan oleh pemerintah kota Salatiga, agar program yang telah pemerintah buat terlaksana dengan baik dan lancar. Untuk itu orang tua harus memberikan kontribusi ke sekolah berupa berkas persyaratan pengusulan dana BSM yang lengkap, tetapi kadang juga ada orang tua yang tidak mau mencari persyaratan

pengusulan dana BSM.(wawancara, 14

November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto, guru kelas V SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Kerjasama yang baik antara sekolah dan orang tua dalam penggunaan dana BSM akan memberikan kemudahan pengelolaan dana tersebut bagi sekolah. Jadi orang tua harus bisa memberikan berkas yang lengkap untuk pengusulan dana BSM ke pemerintah sesuai yang diminta sekolah. Kadang yang membuat tidak lancarnya pengusulan adalah orang tua yang berkasnya tidak lengkap saat diminta sekolah. (wawancara, 15 November 2017).

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Bapak Purwanto, Komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

(37)

77 BSM ini berjalan dengan baik sesuai dengan program pemerintah Kota Salatiga. Namun kendalanya orang tua tidak perhatian mengenai berkas yang diminta sekolah sebagai pelengkap persyaratan pengusulan dana BSM (wawancara, 15 November 2017).

(38)

78

dan pada saat pelaporan adalah orang tua tidak menyetorkan kembali bukti pembelian barang. Hal ini yang membuat kendala bagi sekolah untuk membuat laporan.

4.2.3.5 Efektifitas Program

Sebagaimana dikemukakan oleh Ibu Suharti Kepala SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Bahwa program BSM yang ada di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga penyalurannya sesuai dengan juknis yang diberikan Pemerintah Kota Salatiga. Kerjasama yang baik antara sekolah dengan orang tua pelaporan penggunaan dana BSM dapat dilaporkan tepat waktu kepada Pemerintah melalui Dinas Pendidikan Kota Salatiga. (wawancara, 14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto, guru kelas V SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Program BSM yang ada pada SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga sudah sesuai dengan juknis yang dimiliki. Sekolah dan orang tua selalu bekerjasama dalam penggunaan dana BSM sehingga laporan keuangan bisa dibuat oleh bendahara melalui staf sekolah lebih cepat.(wawancara, 15 November 2017).

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Bapak Purwanto, Komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

(39)

79 pada bendahara di sekolah. (wawancara, 15 November 2017).

(40)

80

Bukti penggunaan dana BSM

(41)

81

4.2.4 Aspek produk (product)

Hasil penelitian untuk aspek produk terbagi menjadi beberapa hal, meliputi ketercapaian tujuan, dan keberlanjutan program.

4.2.4.1 Ketercapaian tujuan

Dikemukakan oleh Ibu Suharti, Kepala SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Betul, bahwa program pemerintah kota Salatiga mengenai dana BSM sudah berjalan sesuai dengan rencana. Program ini benar-benar membantu siswa dari keluarga yang kurang mampu. Ini terbukti ada 2 siswa yang berprestasi non akademik dalam bidang perlombaan pencak silat. (wawancara, 14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto, guru kelas V sebagai berikut:

Ya, saya melihat program yang dilakukan pemerintah kota Salatiga untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu melalui program BSM telah berjalan sesuai dengan rencana. Semua siswa dari keluarga kurang mampu yang bersekolah di SD Negeri Kalicacing 02 sudah diusulkan sekolah dan mendapatkan

bantuan. Siswa yang saya ampu ada

peningkatan prestasi belajarnya berkat bantuan dana BSM yang diberikan oleh pemerintah. (wawancara, 15 November 2017).

Pernyataan ini juga diperkuat oleh Bapak Purwanto, komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

(42)

82

memiliki uang saku lebih untuk pergi ke sekolah bisa terbantu dengan dana BSM sebagai tambahan uang saku. (wawancara, 15 November 2017).

Dari ketiga hasil petikan wawancara di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa Dana BSM yang telah diterimakan kepada orang tua sangat membantu sekali untuk meningkatkan prestasi belajar siswa ini terbukti dengan adanya 2 siswa yang meraih prestasi non akademik dalam perlombaan pencak silat tingkat Jawa Tengah mendapatkan juara II. Selain itu prestasi belajar anak juga mulai meningkat dengan adanya bantuan BSM.

Tabel 4.9.

Data realisasi penerimaan dana BSM SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga

No Tahun Pelajaran Jumlah Usulan Pelaksanaan

1 2014/2015 30 Terealisasi

2 2015/2016 41 Terealisasi

3 2016/2017 41 Terealisasi

Sumber dokumen: data sekolah (terlampir)

4.2.4.2 Keberlanjutan Program

Dikemukakan oleh Ibu Suharti, Kepala SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

(43)

83 mencukupi kebutuhan siswa dengan baik (wawancara, 14 November 2017).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Jarwanto, guru kelas V sebagai berikut:

Perlu ditingkatkan dan terus dijalankan program BSM yang sudah ada ini, karena sangat membantu sekali bagi siswa dari keluarga yang kurang mampu. (wawancara, 15 November 2017).

Pernyataan ini juga diperkuat oleh Bapak Purwanto, komite SD Negeri Kalicacing 02 sebagai berikut:

Saya sangat mendukung sekali dengan adanya program BSM yang diberikan pemerintah kota Salatiga kepada SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Semoga kedepanya anggaran bisa ditambahkan

untuk anggaran per siswa

setahunnya.(wawancara, 15 November 2017).

(44)

84

Foto prestasi non akademik

1. Kejuaran lomba pencak silat tingkat Jawa Tengah juara II.

2. Kejuaraan lomba taekwondo tingkat kota Salatiga juara II.

Piala kejuaraan prestasi akademik

(45)

85

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian ini disajikan pembahasan mengenai hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya. Pembahasan hasil penelitian dilakukan untuk menjelaskan analisis dan jawaban terhadap rumusan masalah yang diajukan yaitu bagaimana konteks, masukan, proses, dan hasil program BSM di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga.

4.3.1 Konteks

(46)

86

Program BSM ini diharapkan anak usia sekolah dari rumah tangga/keluarga miskin dapat meneruskan sekolah, tidak putus sekolah, dan masa depan diharapkan mereka dapat memutus rantai kemiskinan yang saat ini dialami orangtuanya. Menurut Santoso (2013) bahwa persiapan pengelolaan bantuan siswa miskin (BSM) diawali dengan rapat koordinasi tim pengelola, perencanaan program, pembukuan, pelaporan, dan pengawasan. SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga telah melakukan perencanaan , pembukaan dan pelaporan dalam pelaksanaan program BSM, namun masih ada kekurangan dalam hal rapat koordinasi dalam pengelolaan dana BSM yang diberikan oleh pemerintah.

Dari hasil penelitian yang peneliti telah lakukan di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga mengenai program BSM, pihak sekolah melaksanakan program tersebut berdasarkan atas kebutuhan:

(47)

87 mengakomodasikan kebutuhan anak-anak. Sehingga pihak sekolah ingin memfasilitasi peserta didik dengan program BSM. Program BSM ini memberikan peluang bagi peserta didik untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan meningkatkan prestasi belajarnya.

b) Dari segi konteks, kebutuhan akan program BSM yang telah diprogramkan oleh pemerintah kota Salatiga diperlukan di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga untuk membantu siswa-siswi yang kurang mampu agar tetap bisa sekolah. Program BSM yang ada di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga telah dilaksanakan pada tahun pelajaran 2012/2013 sampai dengan sekarang.

4.3.2 Masukan

Evaluasi input dilaksanakan untuk mempertimbangkan rencana pelaksanaan program dan jadwal, mekanisme pelaksanaan, sumber daya manusia, pembiayaan, dan sarana dan prasarana.

(48)

88

pelaksanaan, jadwal, mekanisme pelaksanaan, guru, staf, pembiayaan, sarana dan prasarana. Berdasarkan hasil penelitian di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga menunjukkan bahwa dari segi rencana pelaksanaan pihak sekolah melakukan penganggaran bantuan kedalam rencana kegiatan anggaran sekolah (RKAS), tetapi setelah ada program dari pihak pemerintah mengenai bantuan beasiswa miskin, sekolah tidak lagi menganggarkan lagi dalam rencana kegiatan anggaran sekolah (RKAS).

Hasil ini berdasarkan penelitian Santoso (2013) yang menyatakan bahwa dalam pelaksanaan program BSM harus diawali dengan perencanaan program, pengadaan, penyaluran, dan pelaporan. Jadi program yang direncanakan dengan matang akan mudah untuk dilaksanakan serta akan tepat dalam penyaluran bantuan tersebut.

(49)

89 masih menjadikan kendali bagi sekolah dan orang tua mengenai mekanisme pelaksanaan program BSM.

Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Saputra, bahwa program BSM yang berasal dari pemerintah kepada pihak sekolah masih kurang sosialisai dalam pelaksanaan program kepada masyarakat maupun warga sekolah. Selanjutnya hasil penelitian Marlini (2015) juga berpendapat bahwa pihak sekolah tidak pernah menginfokan secara langsung kepada siswa maupun orang tua terkait adanya program BSM. Sehingga program BSM yang berasal dari pemerintah tidak tersalurkan dengan maksimal.

Untuk itu pihak sekolah harus bisa melakukan sosialisai dengan baik kepada warga sekolah maupun orang tua siswa agar program BSM dari pemerintah ini bisa tersalurkan dengan baik dan sesuai sasaran.

(50)

90

penyaluran bisa terlaksana dengan baik. Namun disini masih terkendala oleh tenaga yang masih kurang mampu dalam menangani program BSM karena tidak adanya sosialisasi dari pemerintah dalam pengelolaan bantuan tersebut. Sehingga dalam pembuatan proposal pengajuan dana bantuan dan pelaporan ke pemerintah terhambat. Jadi pemerintah perlu melakukan sosialisasi dalam pembuatan dan pengajuan proposal mengenai bantuan siswa mikin.

Berdasarkan penelitian Saputra (2012) tentang evaluasi realisasi program BSM menunjukkan terbatasnya sumber daya pelaksana program akan menghambat dalam proses pelaksanaan program. Ini juga masih dirasakan oleh SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga mengenai pelaksana program BSM yang dibebankan kepada salah satu guru tidak ada tenaga khusus yang menanggani program BSM.

(51)

91 pendapatan belanja daerah (APBD II) kota Salatiga untuk setiap siswa sebesar Rp 450.000,- per tahun.

Dari segi sarana dan prasarana di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga untuk pengelolaan laporan dan proses pencairan dana BSM dilakukan dengan komputer, sehingga mempermudah untuk membuat pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan tersebut. Semua laporan penggunaan dana BSM diarsipkan dengan rapi dan baik dari tahun ke tahun. Kendala yang masih dialami oleh sekolah dalam pembuatan laporan adalah kurangnya tanggung jawab dari orang tua untuk memberikan laporan berupa nota atau kuitansi pembelian barang dari uang BSM untuk membeli peralatan atau perlengkapan sekolah. Untuk itu perlunya kerjasama yang baik antara orang tua dan pihak sekolah dalam pembuatan laporan penggunaan dana BSM kepada sekolah dan pemerintah Kota Salatiga.

4.3.3 Proses

(52)

92

data siswa yang diusulkan menerima dana BSM, membuat rekening sekolah untuk menerima pencairan dana BSM dari Pemerintah, dan petugas pengelola keuangan dana BSM (bendahara BSM) yang ada di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga. Setelah semuanya telah siap program yang ada di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga bisa berjalan lancar. Dana yang sudah cair akan langsung masuk ke rekening bendahara BSM dan selanjutnya pihak sekolah melakukan penyaluran kepada siswa-siswi sesuai data yang diusulkan ke pemerintah.

Faktor pendukung program BSM yang ada di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga berasal dari guru yang menangani pengelolaan bantuan dana BSM dan pelaporan penggunaan pencairan dana BSM sesuai dengan data siswa yang diusulkan ke pemerintah. Sedangkan faktor penghambat program BSM meliputi persyaratan yang diminta oleh pihak sekolah kepada penerima bantuan (siswa) tidak lengkap, penggunaan dana yang sudah dicairkan tidak sesuai dengan juknis yang diberikan, dan orang tua tidak melaporkan penggunaan dana kepada pihak sekolah.

(53)

93 kerjasama antara kepala sekolah (penanggung jawab) dan guru (bendahara BSM) memberikan laporan penggunaan dana sesuai dengan pencairan dari pemerintah dan sesuai laporan dari pihak orang tua. Dengan demikian, dana yang disalurkan tepat pada sasaran bagi siswa-siswi yang kurang mampu.

Hasil ini juga sesuai dengan penelitian dari Santoso (2013) bahwa persiapan pengelolaan BSM di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga diawali dengan suatu perencanaan, pengadaan, pendistribusian, pengawas, pembukuan, pertanggungjawaban atau pelaporan. Adapun hasil penelitian Marlini (2015) bahwa dalam pengawasan penggunaan dana BSM belum dilakukan secara maksimal, dimana SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga juga dalam pengawasan penggunaan dana BSM belum berjalan dengan baik. Sehingga program BSM ini masih perlu dilakukan evaluasi agar berjalan dengan baik program yang telah direncanakan oleh pemerintah guna membantu keluarga miskin atau kurang mampu.

4.3.4 Hasil

(54)

94

merupakan tahapan akhir dan berfungsi untuk membantu penanggung jawab program dalam mengambil keputusan. Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan, ketercapaian tujuan dari program terbukti dengan adanya peningkatan nilai prestasi bagi siswa yang mendapatkan bantuan, selain itu dari sikap peserta didik yang mulai mandiri dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya di sekolah.

Hasil penelitian Lacour dan Tissington bahwa kemiskinan secara langsung mempengaruhi prestasi akademik karena kurangnya sumber daya yang tersedia bagi keberhasilan siswa. Pencapaian rendah berkorelasi erat dengan kurangnya sumber daya, dan banyak penelitian telah mendokumentasikan korelasi antara rendahnya status sosial ekonomi dan rendahnya prestasi. Dengan demikian terbukti bahwa siswa dari keluarga miskin atau kurang mampu sangat mempengaruhi nilai prestasinya. Jadi biaya pendidikan yang memadai akan membuat siswa tekun dalam belajar guna meraih prestasi yang baik untuk masa depan.

(55)

95 anak yang mendapatkan prestasi baik dalam nilai ulangan belajarnya ini membuktikan bahwa siswa yang memperoleh dana BSM ada semangat belajarnya, tetapi ada dua siswa yang prestasi dalam bidang olahraga pencak silat memperoleh kejuaraan di tingkat Jawa tengah dan Kota Salatiga, mereka meraih juara II. Ini bukti bahwa dalam prestasi non akademiknya juga baik siswa yang memperoleh dana BSM.

Jadi dana BSM yang diberikan oleh pemerintah ke SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga sangat bermanfaat dan mendukung bagi siswa yang kurang mampu atau keluarga miskin untuk biaya pendidikan. Program BSM ini perlu ditingkatkan dalam jumlah yang diberikan kepada setiap siswanya dan setiap tahun, agar apa yang dibutuhkan bisa terpenuhi semuanya. Dengan program BSM membuahkan hasil bahwa di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga tidak ada anak yang putus sekolah.

(56)

96

Gambar

Tabel 4.1. Data siswa 3 tahun terakhir
Tabel: 4.3 Rata-rata Nilai Hasil Ujian Nasional (UN)
Tabel 4.4 Data status sosial ekonomi
Tabel 4.5 DATA SISWA PENERIMA
+6

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut didukung oleh survey tim IMSTEP-JICA yang menyatakan bahwa siswa-siswi di kota Bandung mengalami kesulitan jika dihadapkan pada persoalan yang memerlukan

As Rajagopal (2001) has shown, the television serial Ramayana – a wildly popular program based on the eponymous epic screened from January 1987 to July 1988 – is a

Tidak ada keperawatan: Sihir dan seksualitas perempuan dalam The Winter's Tale.. Penerjemah: WARTIYEM

Di dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua zat atau lebih, yang memiliki komposisi yang merata,serba sama (ukuran partikelnya), tidak ada

mengenai lamanya menonton televisi, kapan dan jenis-jenis tayangan yang sesuai dengan usia anak.. • Mengarahkan anak kepada kegiatan

Seiring dengan keterlibatan yang makin aktif dari orang yang terinfeksi HIV, KDS memiliki peran dalam pelayanan PPIA dengan menjalankan kegiatan penyuluhan PPIA

Dalam hal ini Hukum harus senantiasa ditegakkan, walaupun kita tahu bahwa pemerkosaan merupakan kasus yang berbeda dengan kasus lainnya karena

• Merespon kebijakan Dovish dari The Fed, Bank Indonesia (BI) memberikan sinyal akan melakukan Hawkish terhadap suku bunga, namun mengambil langkah Dovish pada likuiditas..