• Tidak ada hasil yang ditemukan

blok 13 sken 7

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "blok 13 sken 7"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka

Pemeriksaan Pada Bayi dan

Pemeriksaan Pada Bayi dan

Pertumbuhannya Hingga Pubertas

Pertumbuhannya Hingga Pubertas

Pendahuluan Pendahuluan

Memiliki anak adalah impian yang dimiliki oleh semua orang yang baru berkeluarga. Memiliki anak adalah impian yang dimiliki oleh semua orang yang baru berkeluarga. Setiap calon orangtua juga harus siap untuk menjaga dan merawat bayi dari masih janin hingga Setiap calon orangtua juga harus siap untuk menjaga dan merawat bayi dari masih janin hingga sudah lahir

sudah lahir, dan , dan seterseterusnya hingga sudah usnya hingga sudah bisa mandiri yaitu pada bisa mandiri yaitu pada tahap dewasa. Seorang bapak tahap dewasa. Seorang bapak  memiliki kewajiban untuk mencari nafkah agar bisa memberi makanan yang bergizi untuk ibu memiliki kewajiban untuk mencari nafkah agar bisa memberi makanan yang bergizi untuk ibu yang nantinya akan berdampak baik juga kepada pertumbuhan janin, dan sebagai seorang ibu yang nantinya akan berdampak baik juga kepada pertumbuhan janin, dan sebagai seorang ibu  juga

 juga harus harus merawat merawat janin janin dengan dengan kasih kasih sayang sayang dan dan tidak tidak memakan memakan sembarang sembarang makanan makanan atauatau obat agar tidak membahayakan janin. Hal ini yang harus dilakukan setiap orangtua agar bayi obat agar tidak membahayakan janin. Hal ini yang harus dilakukan setiap orangtua agar bayi yan

yang g lahlahir ir nantnanti i adaladalah ah baybayi i yang normalyang normal, , sehsehat, at, tantanpa pa caccacat at tettetapi tetap api tetap harharus us dildilakukakukanan  pemeriksaan

 pemeriksaan dan dan diberikan diberikan imunisasi imunisasi agar agar tetap tetap sehat sehat dikemudian dikemudian hari hari hingga hingga sudah sudah mencapaimencapai masa dewasa. masa dewasa. Isi Isi Anamnesis Anamnesis

Anamnesis yang dilakukan adalah alloanamnesis kepada ibunya, karena pasien yang masih bayi Anamnesis yang dilakukan adalah alloanamnesis kepada ibunya, karena pasien yang masih bayi dan tidak bisa menjawab sendiri. Hal yang bisa ditanyakan kepada ibu adalah:

dan tidak bisa menjawab sendiri. Hal yang bisa ditanyakan kepada ibu adalah:

 ApaApakah ibkah ibu pernu pernah menah mengongonsumsumsi obasi obatotobatbatan disan disaat haaat hamimil! "il! "ika iya obka iya obat apaat apa!!  ApApakakah ah ibibu su seoeorarang ng peperorokokok!k!

 ApApakaakah ibh ibu peru pernah anah ada rda riwiwayayat peat penynyakiakit bet berarat!t!

 ApaApakah ikah ibu ada bu ada riwriwayaayat penyt penyakiakit yant yang samg sama sepa seperterti ori orangtangtua ibua ibu!u!  #a#agigiamamanana lia lingngkukungangan ten tempmpat tat tininggggal ial ibubu!!

 #a#agaigaimamana na kekeadaadaan an sososisial al ekekonoonomi mi ibibu!u!

$aktor yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi sejak prenatal dan postnatal $aktor yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi sejak prenatal dan postnatal $aktorfaktor prenatal yang berpengaruh pada tumbuh kembang:

$aktorfaktor prenatal yang berpengaruh pada tumbuh kembang:%%

-- &izi : gizi ibut yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pad awaktu sedang&izi : gizi ibut yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pad awaktu sedang

hamil

(2)

+isamping itu dapat pula menyebabkan hambatan pertumbuhan otak janin, anemia pada +isamping itu dapat pula menyebabkan hambatan pertumbuhan otak janin, anemia pada  bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah terkena infeksi, abortus

 bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah terkena infeksi, abortus, dan sebagainya, dan sebagainya

-- atzat kimia: masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap obatobatanatzat kimia: masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap obatobatan

kimia karena dapat menyebabkan kelainan bawaan. Seorang ibu hamil yang merokok  kimia karena dapat menyebabkan kelainan bawaan. Seorang ibu hamil yang merokok  atau minummi

atau minumminuman keras akan numan keras akan berdamberdampak pada pak pada janin sehingga melahirjanin sehingga melahirkan kan bayi yangbayi yang cacat

cacat

-- -n-nfefeksksi i : : ininfefeksksi i papada da trtrimimesesteter r pepertrtamama a dadan n kekedudua a kekehahamimilalan n ololeh eh /(/(0H0H

)o1oplasmosis, (ubella, 0ytomegalo2irus, herpes simple1* , 3MS )penyakit menular  )o1oplasmosis, (ubella, 0ytomegalo2irus, herpes simple1* , 3MS )penyakit menular  seksual*, dan penyakit 2irus lainnya dapat mengakibatkan kelainan pada janin

seksual*, dan penyakit 2irus lainnya dapat mengakibatkan kelainan pada janin

-- 4e4elalaininan an imimunounolologi gi : : kekelalaininan an imimunounolologi gi akaakan n memmempepengangaruruhi hi perpertutumbmbuhauhan n dandan

 perkembangan

 perkembangan janin janin karena karena dapat dapat menyebabkan menyebabkan terjadinya terjadinya abortus. abortus. Selain Selain itu itu jugajuga kekurangan oksigen pada janin juga akan mempengaruhi gangguan dalam plasenta yang kekurangan oksigen pada janin juga akan mempengaruhi gangguan dalam plasenta yang dapat menyebabkan bayi berat badan lahir rendah

dapat menyebabkan bayi berat badan lahir rendah

-- 3sikologi ibu : stres yang dialami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh3sikologi ibu : stres yang dialami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh

kembang janin yang terdapat di dalam kandungan karena janin dapat ikut merasakan kembang janin yang terdapat di dalam kandungan karena janin dapat ikut merasakan apabila ibunya sedang sedih. -bu hamil yang mengalami gangguan psikologi, maka dia apabila ibunya sedang sedih. -bu hamil yang mengalami gangguan psikologi, maka dia tidak akan memperhatikan kondisi kandungannya dan akan berakibat pada kelahiran bayi tidak akan memperhatikan kondisi kandungannya dan akan berakibat pada kelahiran bayi yang tidak sehat.

yang tidak sehat.

$aktorfaktor postnatal yang dapat berpengaruh pada tumbuh kembang:

$aktorfaktor postnatal yang dapat berpengaruh pada tumbuh kembang:%%

-- 3engetahuan ibu3engetahuan ibu

3engetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam 3engetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam  perkembangan

 perkembangan anak. anak. -bu -bu yang yang mempunyai mempunyai pengetahuan pengetahuan kurang, kurang, maka maka tidak tidak akanakan memberikan stimulasi pada perkembangan anaknya sehingga perkembangan anak akan memberikan stimulasi pada perkembangan anaknya sehingga perkembangan anak akan terhambat, sedangkan ibu yang mempunyai pengetahuan baik maka akan memberikan terhambat, sedangkan ibu yang mempunyai pengetahuan baik maka akan memberikan stimulasi pada perkembangan anaknya

stimulasi pada perkembangan anaknya

-- &izi&izi

Makanan memegang peranan penting dalam proses tumbuh kembang anak.

Makanan memegang peranan penting dalam proses tumbuh kembang anak. 3ada3ada

mas

masa a perpertumtumbuhabuhan n dan dan perperkemkembangbangan, an, terterdapadapat t kebkebutuutuhan han zat zat gizgizi i yanyang g dipdiperlerlukanukan seorang anak, seperti: protein, karbohidrat, lemak, mineral, 2itamin, dan air. Seorang seorang anak, seperti: protein, karbohidrat, lemak, mineral, 2itamin, dan air. Seorang anak yang kebutuhan zat gizinya kurang atau tidak terpenuhi maka dapat menghambat anak yang kebutuhan zat gizinya kurang atau tidak terpenuhi maka dapat menghambat  pertumbuhan dan perkembangannya.

 pertumbuhan dan perkembangannya.

(3)

#udaya lingkungan dalam hal ini adlaah masyarakat dapat mempengaruhi  pertumbuhan dan perkembangan anak dalam memahami atau mempersepsikan pola

hidup sehat.

- Status sosial ekonomi

Status sosial ekonomi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal ini dapat terlihat pada anak dengan status sosial ekonomi tinggi, pemenuhan kebutuhan gizinya sangat baik dibandingkan dengan anak yang status ekonominya rendah.

- 'ingkungan fisik 

Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak. 4ebersihan lingkungan maupun kebersihan perorangan memegang peranan penting dalam timbulnya penyakit. +emikian  pula dengan polusi udaha yang berasal dari pabrik, asap rokok, atau asap kendaraan menyebabkan timbulnya penyakit. Anak sering sakit, maka tumbuh kembangnya akan terganggu.

- 'ingkungan pengasuhan

3ada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu dan anak sangat penting dalam mempengaruhi tumbuh kembang anak. -nteraksi timbal balik antar ibu dan anak akan menimbulkan keakraban antara ibu dan anak. Anak akan terbuka kepada ibunya, sehingga komunikasi dapat dua arah dan segala permasalahan dapat dipecahkan bersama karena adanya keterdekatan dan kepercayaan antara keduanya.

- Stimulasi

3erkembangan memerlukan rangsangan atau stimulasi, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak, perlakuan ibu terhadap perilaku anak. Anak yang mendapatkan stimulasi terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau tidak dapat mendapat stimulasi.

- /lahraga atau latihan fisik 

/lahraga atau latihan fisik dapat memacu perkembangan anak, karena dapat meningkatkan sirkulasi darah sehingga suplai oksigen ke seluruh tubuh dapat teratur. Selain itu, latihan juga meningkatkan stimulasi perkembangan otot dan pertumbuhan sel.

(4)

3emeriksaan $isik 

3emeriksaan fisik pada bayi, merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh bidan,  perawat, atau dokter untuk menilai status kesehatan yang dilakukan pada saat bayi baru lahir, 56  jam setelah lahir, dan pada waktu pulang dari rumah sakit. +alam melakukan pemeriksaan ini sebaiknya bayi dalam keadaan telanjang di bawah lampu terang, sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas. ujuan pemeriksaan fisik secara umum pada bayi adalah menilai status adaptasi atau penyesuaian kehidupan intrauteri ke dalam kehidupan ekstrauteri serta mencari

kelainan pada bayi. Adapun pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan pada bayi, antara lain:56

• Hitung frekuensi napas. 3emeriksaan frekuensi napas ini dilakukan dengan menghitung

ratarata pernapasan dalam satu menit. 3emeriksaan ini dikatakan normal pada bayi baru lahir apabila frekuensinya antara 7898 kali per menit, tanpa adanya retraksi dada dan suara merintih saat ekspirasi, tetapi apabila bayi dalam keadaan lahir kurang dari 5.88 gram atau usia kehamilan kurang dari 7; minggi, kemungkinan terdapat adanya retraksi dada ringan. "ika pernapasan terhenti beberapa detik secara periodik, maka masih

dikatakan dalam batas normal.56

• 'akukan inspeksi pada warna bayi. 3emeriksaan ini berfungsi untuk mengetahui apakah

ada warna pucat, ikterus, sianosis sentral, atau tanda lainnya. #ayi dalam keadaan aterm umumnya lebih pucat dibandingkan bayi dalam keadaan preterm, mengingat kondisi kulitnya lebih tebal.56

• Hitung denyut jantung bayi dengan menggunakan stetoskop. 3emeriksaan denyut jantung

untuk menilai apakah bayi mengalami gangguan yang menyebabkan jantung dalam keadaan tidak normal, seperti suhu tubuh yang tidak normal, perdarahan, atau gangguan napas. 3emeriksaan denyut jantung ini dikatakan normal apabila frekuensinya antara %88 %98 kali per menit, dalam keadaan normal apabila di atas 98 kali per menit dalam jangka waktu yang relatif pendek, beberapa kali per hari, dan terjadi selama beberapa hari

 pertama jika bayi mengalami distres.56

• <kur suhu aksila. 'akukan pemeriksaan suhu melalui aksila untuk menentukan apakah

 bayi dalam keadaan hipo atau hipertermi. +alam kondisi normal suhu bayi antara 79, 7;, derajat celcius.56

• 4aji postur dan gerakan. 3emeriksaan ini untuk menilai ada atau tidaknya episotonus =

hiperekstensi tubuh yang berlebihan dengan kepala dan tumit ke belakang, tubuh melengkung ke depan, adanya kejang = spasme, serta tremor. 3emeriksaan postur dalam

(5)

keadaan normal apabila dalam keadaan istirahat kepalan tangan longgar dengan lengan  panggul dan lutut semi fleksi. Selanjutnya pada bayi berat kurang dari 5.88 gram atau usia kehamilan kurang dari 7; minggi ekstremitasnya dalam keadaan sedikit ekstensi. Apabila bayi letak sungsang, di dalam kandungan bayi akan mengalami fleksi penuh  pada sendi panggul atau lutut = sendi lutut ekstensi penuh, sehingga kaki bisa mencapai mulut. Selanjutnya gerakan ekstremitas bayi seharusnya terjadi secara spontan dan simetris disertai dengan gerakan sendi penuh dan pada bayi normal dapat terjadi sedikit gemetar. 56

• 3eriksa tonus atau kesadaran bayi. 3emeriksaan in berfungsi untuk melihat adanya

letargi, yaitu penurunan kesadaran di mana bayi dapat bangun lagi dengan sedikit kesulitan, ada tidaknya tonus otot yang lemah, mudah terangsang, mengantuk, akti2itas  berkurang, dan sadar )tidur yang dalam tidak merespons terhadap rangsangan*. 3emeriksaan ini dalam keadaan normal dengan tingkat kesadaran mulai dari diam hingga

sadar penuh serta bayi dapat dibangunkan jika sedang tidur atau dalam keadan diam. 56

• 3emeriksaan ekstremitas. 3emeriksaan ini berfungsi untuk menilai ada tidaknya gerakan

ekstremitas abnormal, asimetris, posisi dan gerakan yang abnormal )menghadap ke dalam atau ke luar garis tangan*, serta menilai kondisi jari kaki, yaitu jumlahnya berlebih atau saling melekat. 56

• 3emeriksaan kulit. 3emeriksaan ini berfungsi untuk melihat ada atau tidaknya kemerahan

 pada kulit atau pembengkakan, postula )kulit melepult*, luka atau trauma, bercak atau tanda abnormal pada kulit, elastisitas kulit, serta ada tidaknya main popok )bercak merah terang dikulit daerah popok pada bokong*. 3emeriksaan ini normal apabila tanda seperti eritema tosikum )titik merah dan pusat putih kecil pada muka, tubuh, dan punggung*

 pada hari kedua atau selanjutnya, kulit tubuh yang terkelupas pada hari pertama. 56

• 3emeriksaan tali pusat. 3emeriksaan ini untuk melihat apakah ada kemerahan, bengkak,

 bernanah, berbau, atau lainnya pada tali pusat. 3emeriksaan ini normal apabila warna tali  pusat putih kebiruan pada hari pertama dan mulai mengering atau mengecil dan lepas

 pada hari ke; hingga ke%8. 56

• 3emeriksaan kepala dan leher. 3emeriksaan bagian kepala yang dapat diperiksa antara

lain: 56

o 3emeriksaan rambut dengan menilai jumlah dan warna, adanya lanugo terutama

(6)

o 3emeriksaan wajah dan tengkorak, dapat dilihat adanya maulage, yaitu tulang

tengkorak yang saling menumpuk pada saat lahir untuk dilihat asimetris atau tidak. Ada tidaknya caput succedaneum )edema pada kulit kepala, lunak dan tidak   berfluktuasi, batasnya tidak tegas, serat menyebrangi sutura dan akan hilang

dalam beberapa hari*. Adanya cephal hematom terjadi sesaat setelah lahir dan tidak tampak pada hari pertama karena tertutup oleh caput succedaneum, konsistensinya lunak, berfluktuasi, berbatas tegas pada tepi hilang tengkorak, tidak menyebrangi sutura, dan apabila menyebrangi sutura kan mengalami fraktur  tulang tengkorak yang akan hilang sempurna dalam waktu 59 bulan. Adanya  perdarahan yang terjadi karena pecahnya 2ena yang menghubungkan jaringan di luar sinus dalam tengkorak, batasnya tidak tegas, sehingga bentuk kepala tampak  asimetris. Selanjutnya adalah menilai fontanella dengan cara melakukan palpasi menggunakan jari tangan, kemudian fontanel posterior dapat dilihat proses  penutupannya setelah usia 5 bulan, dan fontanel anterior menutup saat usia %5%>  bulan.

o 3emeriksaan mata untuk melihat adanya stabismus atau tidak, yaitu koordinasi

gerakan mata yang belum sempurna. 0ara memeriksanya adalah dengan menggoyangkan kepala secara perlahanlahan, sehingga mata bayi akan terbuka, kemudian baru diperiksa. Apabila ditemukan jarang berkedip atau sensi2itas terhadap cahaya berkurang, maka kemungkinan anak mengalami sindrom down. 3ada glaukoma kongenital, dapat terlihat pembesaran dan terjadi kekeruhan pada kornea. 4atarak kongenital dapat dideteiksi apabila terlihat pupil yang berwarna  putih. Apabila ada trauma pada mata maka dapat terjadi edema palpebra,  perdahan konjungti2a, retina, dan lainlain.

o 3emeriksaan telinga daapt dilakukan untuk menilai adanya gangguan

 pendengaran. +ilakukan dengan membunyikan bel atau suara jika terjadi refleks terkejut, apabila tidak terjadi refleks, maka kemungkinan akan terjadi gangguan  pendengaran.

o 3emeriksaan hidung dapat dilakukan dengan cara melihat pola pernapasan,

apabila bayi bernapas melalui mulut, maka kemungkinan bayi mengalami obstruksi jalan napas karena adanya atresia koana bilateral atau fraktur tulang hidung atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaring. Sedangkan pernapasan

(7)

cuping hidung akan menunjukkan gangguan pada paru, lubang hidung kadang kadang banyak mukosa. Apabila sekret mukopurulen dan berdarah, perlu dipikirkan adnaya penyakit sifilis kongenital dan kemung kinan lain.

o 3emeriksaan lidah dapat dinilai melalui warna dan kemampuan refleks mengisap.

Apabila ditemukan lidah yang menjulur keluar, dapat dilihat adanya kemungkinan kecacatan kongenital. Adanya bercak pada mukosa mulut, palatum, dan pipi  biasanya disebut sebagai monilia albicans, gusi juga p erlu diperiksa untuk menilai

adanya pigmen pada gigi, apakah terjadi penumpukan pigmen yang tidak  sempurna.

o 3emeriksaan leher dapat dilakukan dengan melihat pergerakan, apabila terjadi

keterbatasan dalam pergerakannya, maka kemungkinan terjadi kelainan pada tulang leher, misalnya kelainan tiroid, hemangioma, dan lainlain.

• 3emeriksaan abdomen dan punggung. 3emeriksaan pada abdomen ini meliputi

 pemeriksaan secara inspeksi untuk melihat bentuk dari abdomen, apabila didapatkan abdomen membuncit dapat diduga kemungkinan disebabkan hepatosplenomegali atau cairan di dalam rongga perut. 3ada perabaan, hati biasanya teraba 5 sampai 7 cm di  bawah arkus kosta kanan, limfa teraba % cm di bawah arkus kosta kiri. 3ada palpasi ginjal dapat dilakukan dengan pengaturan posisi terlenjang dan tungkai bayi dilipat agar otot otot dinding perut dalam keadaan relaksasi, batas bawah ginjal dapat diraba setinggi umbilikus di antara garis tengah dan tepi perut. #agianbagian ginjal dapat diraba sekitar  57 cm. adanya pembesaran pada ginjal dapat disebabkan oleh neoplasma, kelainan  bawaan, atau trombosis 2ena renalis. <ntuk menilai daerah punggung atau tulang  belakang, cara pemeriksaannya adalah dengan meletakkan bayi dalam posisi tengkurap. (aba sepanjang tulang belakang untuk mencari ada atau tidaknya kelainan seperti spina  bifida atau mielomeningeal )defek tulang punggung, shingga medula spinalis dan selaput

otak menonjol* 56

• 3emeriksaan genitalia. 3emeriksaan genitalia ini untuk mengetahui keadaan labium

minor yang tertutup oleh labia mayor, lubang uretra dan lubang 2agina seharusnya terpisah, namun apabila ditemukan satu lubang maka didapatkan terjadinya kelainan dan apabila ada sekret pada lubang 2agina, hal tersebut karena pengaruh hormon. 3ada bayi lakilaki sering didapatkan fimosis, secara normal panjang penis bayi adalah 76 cm dan %%,7 cm untuk lebarnya, kelainan yang terdapat pada bayi adalah adanya hipospadia

(8)

yang merupakan defek di bagian 2entral ujung penis atau defek sepanjang penisnya.

?pispadia merupakan kelainan defek pada dorsinn penis. 56

• 3emeriksaan antropometri. Antropometri menurut Hinchliff adalah pengukuran tubuh

manusia dan bagianbagiannya dengan maksud untuk membandingkan dan menentukan normanorma untuk jenis kelamin, usia, berat badan, suku bangsa, dll. Antropometri dilakukan pada anakanak untuk menilai tumbuh kembang anak sehingga dapat ditentukan apakah tumbuh kembang anak berjalan normal atau tidak. 4etepatan dan ketelitian pengukuran sangat penting dalam menilai pertumbuhan secara benar. 4esalahan atau kelalaian dalam cara pengukuran akan mempengaruhi hasil pengamatan. 3ada bayi baru lahir, perlu dilakukan pengukuran antropometri seperti berat badan, dimana berat badan yang normal adalah sekitar 5.88 @ 7.88 gram, apabila ditemukan  berat badan kurang dari 5.88 gram, maka dapat dikatakan bayi memiliki berat badan lahir rendah )##'(*. Akan tetapi, apabila ditemukan bayi dengan berat badan lahir lebih dari 7.88 gram, maka bayi dimasukkan dalam kelompok makrosomia. 3engukuran antropometri lainnya adalah pengukuran panjang badan secara normal, panjang badan  bayi baru lahir adalah 6 @ 8 cm, pengukuran lingkar kepala normalnya adalah 77 @ 7 cm, pengukuran lingkar dada normalnya adalah 78 @ 77 cm. apabila ditemukan diameter  kepala lebih besar 7 cm dari lingkar dada, maka bayi mengalami hidrosefalus dan apabila diameter kepala lebih kecil 7 cm dari lingkar dada, maka bayi tersebut mengalami

mikrosefalus. Adapun cara pengukurannya adalah sebagai berikut:5,

 3engukuran berat badan. #erat badan merupakan indikator untuk keadaan gizi anak.

&angguan pada berat badan biasanya menggambarkan gangguan yang bersifat  perubahan akut = jangka pendek. Alasan mengapa pengukuran berat badan merupakan  pilihan utama:

%. 3arameter yang paling baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat karena perubahan konsumsi makanan dan kesehatan

5. Memberikan gambaran status gizi sekarang, jika dilakukan periodik memberikan gambaran pertumbuhan

7. <mum dan luas dipakai di -ndonesia

6. 4etelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh keterampilan pengukur  . +igunakan dalam 4MS

9. ## = # merupakan indek yang tidak tergantung umur 

;. Alat ukur dapat diperoleh di pedesaan dengan ketelitian tinggi )dacin*

(9)

♦ 3engukuran berat badan menggunakan timbangan menggunakan timbangan

 bayi. #iasanya untuk menimbang anak sampai umur 5 tahun. 'etakkan timbangan pada meja datar, tidak mudah bergoyang. 'ihat jarum atau angka harus menunjuk ke angka 8. #ayi sebaiknya telanjang. #aringkan bayi dengan hatihati di atas timbangan. 'ihat jarum timbangan sampai berhenti. #aca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan. #ila bayi terus menerus  bergerak, perhatikan garakan jarum, baca angka di tengahtengah antara

gerakan jarum ke kanan dan ke kiri.

♦ 3engukuran berat badan menggunakan timbangan injak. 'etakkan timbangan

di lantai yang datar. 'ihat jarum atau angka harus menunjuk ke 8. Anak pakai  baju seharihari yang tipis )tidak pakai alas kaki, jaket, topi, jam tangan, kalung, dan tidak memegang sesuatu*. Anak berdiri di atas timbangan tanpa dipegangi. 'ihat jarum timbangan sampai berhenti. #aca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka timbangan. #ila anak terus menerus bergerak, perhatikan gerakan jarum, baca angka di tengahtengah antara gerakan jarum ke kanan dan ke kiri.

 3engukurang tinggi badan= panjang badan. inggi badan merupakan antropometri

yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. 3ada keadaan normal, tinggi  badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur. 3ertumbuhan tinggi badan tidak 

seperti berat badan, relatif kurang sensitif pada masalah kekurangan gizi dalam waktu singkat. 3engaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu yang relatif lama. <ntuk bayi atau anak yang belum dapat berdiri dapat menggunakan

infantometer. 0ara mengukur dengan posisi berbaring yaitu: 5,

• Sebaiknya dilkakukan oleh 5 orang

• #ayi dibaringkan telentang pada alas yang datar 

• 4epala bayi menempel pada pembatas angka 8

• 3etugas %: kedua tangan pegang kepala bayi agar tetap menempel pada pembatas

angka 8

• 3etugas 5: tangan kiri menekan lutut bayi dengan lengan kiri bawah agar lurus,

sedangkan tangan menjaga agar posisi kaki tetap lurus )tidak fleksi ataupun ekstensi*. angan kanan menekan batas kaki ke telapak kaki

(10)

<ntuk anak yang sudah dapat berdiri dapat menggunakan microtoise. 0ara mengukur

 pada posisi berdiri yaitu: 5,

• Anak tidak pakai sendal atau sepatu

• #erdiri tegak menghadap ke depan, kedua mata kaki rapat

• 3unggung, pantat dan tumit menempel pada tiang pengukur 

• urunkan batas atas pengukur sampai menempel di ubunubun

• #aca angka pada batas tersebut

 3engukuran lingkar kepala. 3engukuran lingkar kepala bertujuan untuk mengetahui

lingkar kepala anak dalam batas normal atau di luar batas normal. 'ingkar kepala dihubungkan dengan ukuran otak dan tulang tengkorak. <kuran otak meningkat secara cepat selama tahun pertama, tetapi besar lingkar kepala tidak menggambarkan

keadaan kesehatan dan gizi. -nterpretasi hasilnya adalah: 5,

•  ormal : bila lingkar kepala anak antara 35 @ 3B>

• idak normal: Mikrosefalus bila '4 C 35

Makro sefalus bila '4 D3B>

0ara mengukur lingkar kepala yaitu: 5,

• 3ita ukur diletakkan pada oksiput melingkar ke arah supraorbita dan glabela

• #aca angka pada pertemuan dengan angka 8

• Hasil dicatat pada grafik lingkar kepala menurut umur dan jenis kelamin

• #uat garis yang menghubungkan antara ukuran yang lalu dengan ukuran sekarang

 3engukuran 'ingkar 'engan Atas. Merupakan salah satu pilihan untuk penentuan

status gizi karena mudah, murah dan cepat. idak memerlukan data umur yang terkadang susah diperoleh. Memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit. 'ingkar lengan atas mencerminkan cadangan energi, sehingga dapat mencerminkan status 4?3 )kurang energi protein* pada balita. amun

kelemahannya adalah: 5,

• #aku lingkar lengan atas yang sekarang digunakan belum mendapat pengujian

yang memadai untuk digunakan di -ndonesia

• 4esalahan pengukuran relatif lebih besar dibandingkan pada tinggi badan

• Sensitif untuk suatu golongan tertentu )prasekolah*, tetapi kurang sensitif untuk 

golongan dewasa est +en2er 

 Denver Development Screening Test )++S* adalah sebuah metode pengkajian yang digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak usia 89 tahun. ama

(11)

E Denver F menunjukkan bahwa uji skrining ini dibuat di University of Colorado Medical Center  di +en2er. <ji skrining perkembangan yang digunakan paling luas untuk anak kecil merupakan rangkaian pengujian yang dikembangkan oleh +r. Gilliam $rankenburg dan koleganya di +en2er. +alam perkembangannya, ++S mengalami beberapa kali re2isi. (e2isi terakhir adalah +en2er -- yang merupakan hasil re2isi dan standarisasi dari ++S dan ++S( ) Revised   Denver Development Secreening Test *. 3erbedaan +en2er -- dengan skrining terdahulu terletak 

 pada itemitem test, bentuk, interpretasi, dan rujukan.

3embahasan mengenai ++S dalam sejarahnya tidak terlepas dari Denver Development   Material .  Denver Development Materials  bermanfaat bagi petugas kesehatan yang memberi  perawatan langsung pada anak. +engan prosedur yang sederhana dan cepat, metode ini dapat

digunakan oleh tenaga profesional maupun paraprofesional. 3rosedur tersebut dirancang untuk  menilai perkembangan anak yang optimal sejak lahir hingga usia 9 tahun melalui panduan dan

identifikasi yang memerlukan e2aluasi tambahan. 

Manfaat pengkajian perkembangan dengan menggunakan ++S bergantung pada usia anak. 3ada bayi baru lahir, tes ini dapat mendeteksi berbagai masalah neurologis, salah satunya serebral palsi. 3ada bayi, tes ini sering kali dapat memberikan jaminan kepada orang tua atau  bermanfaat dalam mengidentifikasi berbagai problema dini yang mengancam mereka. 3ada anak,

tes in dapat membantu meringankan permasalahan akademik dan sosial. +en2er -- dapat

digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain: 

%. Menilai tingkat perkembangan anak sesuai dengan usianya 5. Menilai tingkat perkembangan anak yang tampak sehat

7. Menilai tingkat perkembangan anak yang tidak menunjukkan gejala, kemungkinan adanya kelainan perkembangan

6. Memastikan anak yang diduga mengalami kelainan perkembangan . Memantau anak yang berisiko mengalami kelainan perkembangan

ujuan pokok ++S bukan untuk menetapkan diagnosis akhir gangguan perkembangan anak, melainkan sebagai metode cepat untuk mengidentifikasi anaknaka yang memerlukan e2aluasi lebih lanjut terkait perkembangan mereka. +engan demikian, tes ini tidak memiliki kriteria kesimpulan hasil perkembangan anak EabnormalF , yang ada hanyalah EnormalF ,

Etersangka = dicurigaiF , dan Etidak dapat diujiF.

(12)

• Menyiapkan peralatan pokok, peralatan penunjang, dan formulir ++S

• Menghitung usia anak dan menggambarkan garis usia

• Mempelajari 6 macam skor item, yaitu 'ulus='ewat )'* , &agal )&* . Menolak )M* , dan ak 

Ada 4esempatan )ak*

• Melakukan tes terhadap semua item yang dilalui garis usia dan 7 item sebelum garis usia

untuk masingmasing sektor.

• "ika seluruh skor item adalah ', melanjutkan tes pada itemitem di sebelah kanan garis usia

sampai didapat skor gagal 7 kali berturutturut

• "ika diperoleh skor &, M , atau ak, melanjutkan tes pada itemitem disebelah kiri garis usia

sampai didapat skor lulus 7 kali berturutturut

3enilaian per item:

• 3enilaian 'ebih. ilai lebih diberikan jika anak dapat 'ulus='ewat )'* dari item tes di

sebelah kanan garis usia.

• 3enilaian /k atau ormal. ilai diberikan bila anak &agal)&* atau Menolak )M* melakukan

tugas untuk item di sebelah kanan garis usia bila anak 'ulus='ewat )'* , &agal )&* , atau Menolak )M* melakukan tugas untuk item di daerah putih kotak )daerah 5I  ;I*.

• 3enilaian 3eringatan )0aution*. ilai peringatan diberikan jika anak &agal )&* atau Menolak 

)M* melakukan tugas untuk item yang dilalui oleh garis usia pada daerah gelap kotak )derah ;I  B8I*.

• 3enilaian erlambat )+elayed*. ilai erlambat diberikan jika anak &agal )&* atau Menolak 

)M* melakukan tugas untuk item di sebelah kiri garis usia sebab tugas tersebut memang ditujukan untuk anak yang lebih muda.

• 3enilaian ak ada kesempatan )o /pportunity*. ilai idak ada kesempatan diberikan jika

anak mendapat skor ak atau tidak ada kesempatan untuk menco ba atau melakukan tes.

<ntuk penilaian keseluruhan tes, hasil interpretasi untuk keseluruhan tes dikategorikan menjadi 7 yaitu:

%. ormal.

-nterpretasi normal diberikan jika tidak ada skor erlambat dan=atau maksimal % 3eringatan. "ika hasil ini didapat, lakukan pemeriksaan ulang pada kunjungan berikutnya. 5. Suspek = dicurigai

+iberikan jika terdapat % atau lebih skor erlambat dan=atau 5 atau lebih 3eringatan. +alam hal ini,  dan 3 harus disebabkan oleh kegagalan )&* , bukan oleh penolakan )M*.

(13)

"ika hasil ini didapat, lakukan uji ulang dalam %5 minggu mendatang untuk  menghilangkan faktorfaktor sesaat, seperti rasa takut, sakit, atau kelelahan.

7. idak dapat diuji.

-nterpretasi tidak dapat diuji diberikan jika terdapat % atau lebih skor erlambat atau 5 atau lebih 3eringatan. +alam hal ini,  dan 3 harus disebabkan oleh penolakan )M* ,  bukan oleh kegagalan )&*. "ika hasil ini didapat, lakukan uji ulang dalam %5 minggu

mendatang.

"ika hasil tes berulang kali menunjukkan suspek atau tidak dapat diuji, anak perlu menjalani sesi konsultasi dengan seorang ahli guna menentukan keadaan klinis anak 

 berdasarkan:

• 3rofil hasil tes )item yang mendapat nilai 3eringatan atau erlambat*

• "umlah 3eringatan dan erlambat

• ingkat perkembangan sebelumnya

• 3erhatian klinis lainnya )riwayat klinis, pemeriksaan kesehatan, dll*

• Sumber rujukan yang tersedia

3emberian -munisasi

-munisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan 2aksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap  penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan 2aksin adalah bahan yang dipakai untuk 

merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan )misalnya 2aksin #0&, +3, dan campak* dan melalui mulut )misalnya 2aksin polio*. ujuan pemberian imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi. -munisasi dibagi menjadi dua :9

• -munisasi aktif : merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi

suatu proses infeksi buatan, sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik yang akan menghasilkan respons seluler dan humoral serta dihasilkannya cell memory. "ika benarbenar  terjadi infeksi maka tubuh secara cepat dapat merespons.

• -munisasi pasif : merupakan pemberian zat )imunoglobulin*, yaitu suatu zat yang dihasilkan

melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau binatang yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi.

(14)

+i -ndonesia terdapat jenis imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah )imunisasi dasar* dan ada

 juga yang hanya dianjurkan. #eberapa imunisasi dasar yang diwajibkan antara lain:9

• -munisasi #0&

-munisasi #0& merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya  penyakit #0 yang berat sebab terjadinya penyakit #0 yang primer atau ringan dapat terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi #0&. #0 yang berat contohnya adalah #0  pada selaput otak, #0 milier pada seluruh lapangan paru, atau #0 tulang. Jaksin #0&

merupakan 2aksin yang mengandung kuman #0 yang telah dilemahkan. Jaksin #0& diberikan melalui intradermal. ?fek samping pemberian imunisasi #0& adalah terjadinya ulkus pada daerah suntikan, limfadenitis regionalis, dan reaksi panas.

• -munisasi Hepatitis #

-munisasi hepatitis # merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya  penyakit hepatitis. 4andungan 2aksin ini adalah HbsAg dalam bentuk cair. $rekuensi  pemberian imunisasi hepatitis sebanyak 7 kali dan penguatnya dapat diberikan pada usia 9 tahun. -munisasi hepatitis ini diberikan melalui intramuskular. Angka kejadian hepatitis #  pada anak balikta juga sangat tinggi dalam memengaruhi angka kesakitan dan kematian  balita.

• -munisasi 3olio

-munisasi polio merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya  penyakit poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak. 4andungan 2aksin ini adalah 2irus yang dilemahkan. -munisasi polio diberikan melalui oral. +i -ndonesia,  program eradikasi polio dilaksanakan sesuai kesepakatan pada GHA ke6% )%BB>* yang

sebenarnya mengharapkan eradikasi polio di dunia sebelum tahun 5888.

• -munisasi +3

-munisasi +3)diphteria, pertusis, tetanus* merupakan imunisasi yang digunakan untuk  mencegah terjadinya penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Jaksin +3 ini merupakan 2aksin yang mengandung racun kuman difteri yang telah dihilangkan sifat racunnya, namun masih dapat merangsang pembentukan zat anti )toksoid*. 3emberian pertama zat anti terbentuk masih sangat sedikit terhadap 2aksin dan mengaktifkan organorgan tubuh membuat zat anti. 3ada pemberian kedua dan ketiga terbentuk zat anti yang cukup. -munisasi +3 diberikan melalui intramuskular. 3emberian +3 daoat berefek samping ringan ataupun  berat. ?fek ringan misalnya terjadi pembengkakan, nyeri tempat penyuntkan, dan demam.

(15)

menurun, terjadi kejang, ensefalopati, dan syok. <paya pencegahan penyakit difteri, pertusis, dan tetanus perlu dilakukan sejak dini melalui imunisasi karena penyakit tersebut sangat cepat serta dapat meningkatkan kematian bayi dan anak balita.

• -munisasi 0ampak 

-munisasi campak merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya  penyakit campak pada anak karena termasuk penyakit menular. 4andungan 2aksin ini adalah 2irus yang dilemahkan. -munisasi campak diberikan melalui subkutan. -munisasi ini memiliki efek samping seperti terjadinya ruam pada tempat suntikan dan panas. Angka kejadian campak juga sangat tinggi dalam memengaruhi angka kesakitan dan kematian anak.

4eterangan "adwal -munisasi:9

• Hepatitis #

+iberikan dalam waktu %5 jam setelah lahir, dilanjutkan pada usia % dan 79 bulan. -nter2al dosis minimal 6 minggu

• 3olio

3olio diberikan pada saat kunjungan pertama. <ntuk bayi yang lahir di (#=(S /3J diberikan pada saat bayi dipulangkan )untuk menghindari transmisi 2irus 2aksin ke bayi lain*

• #0&

#0& diberikan sejak lahir. Apabila usia D7bulan harus dilakukan uji tuberkulin terlebih dulu, #0& diberikan apabila uji tuberkulin negatif 

• +3

(16)

hepatitis # atau Hi#. #ooster +3 diberikan pada usia %> bulan dan  tahun. <sia %5 tahun mendapat  saat program #-AS S+ kelas 9.

• 0ampak 

0ampak% diberikan pada usia B bulan, sedangkan campak5 diberikan pada saat program #-AS S+ kelas % pada usia 9 tahun.

Masa 3ubertas

Masa pubertas atau remaja merupakan suatu periode transisi antara masa anakanak dan masa dewasa yang merupakan waktu kematangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional yang cepat  pada anak lakilaki untuk mempersiapkan diri menjadi lakilaki dewasa dan pada anak   perempuan untuk mempersiapkan diri menjadi wanita dewasa. #atasan yang teas pada remaja

sulit ditetapkan, tetapi periode ini biasanya digambarkan pertama kali dengan penampakan karakteristik seks sekunder pada sekitar usia %% sampai %5 tahun dan berakhir dengan

 berhentinya pertumbuhan tubuh pada usia %> sampai 58 tahun.;

3erubahan fisik pada pubertas terutama merupakan hasil akti2itas hormonal di bawah  pengaruh sistem saraf pusat, walaupun semua aspek fungsi fisiologis berinteraksi secara  bersamasama. 3erubahan fisik yang sangat jelas tampak pada pertumbuhan peningkatan fisik 

dan pada penampakan serta perkembangan karakteristik seks sekunder perubahan yang tidak  tampak jelas adalah perubahan fisiologis dan kematangan neurogonad yang disertai dengan kemampuan untuk bereproduksi. 3erbedaan fisik antara kedua jenis kelamin ditentukan  berdasarkan karakteristik pembeda, karakteristik seks primer merupakan organ eksternal dan

internal yang melaksanakan fungsi reproduktif karakteristik seks sekunder merupakan  perubahan yang terjadi di serluruh tubuh sebagai hasil dari perubahan hormonal, tetapi tidak 

 berperan langsung dalam reproduksi. 3erubahan pubertas secara fisik antara lain:;

• 4arakteristik seks primer 

 /rgan kelamin telah mampu memproduksi selsel kelamin. 'akilaki mulai

menghasilkan sperma di dalam testis perempuan mulai menghasilkan sel telur di dalam o2arium

 /rgan kelamin mulai berfungsi. 3ada lakilaki ditandai dengan mengalami mimpi

 basah yang pertama, yang mengeluarkan air mani pada perempuan mengalami menstruasi yang pertama kali

(17)

 3ada remaja lakilaki:

 Mulai tumbuh jakun

 3erubahan suara menjadi lebih besar dan berat

 umbuh kumis atau jenggot

 umbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dan sekitar organ kelamin

 Mulai tampak otototot yang berkembang lebih besar dan menonjol

 #ahu melebar melebihi bagian pinggul

 3erubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan poripori tampak membesar 

 4adangkadang diikuti dengan munculnya jerawat di daerah muka

 3ada remaja perempuan:

 Membesarnya payudara dan putting susu mulai timbul

 3inggul melebar 

 umbuh rambut di ketiak dan sekitar organ kelamin

 Suara lebih nyaring

 4adangkadang diikuti munculnya jerawat di daerah muka

• 3erubahan proporsi tubuh, tampak dari bertambahnya tinggi badan, berat badan, panjang

kaki, dan tangan, sehingga ukuran badan bertambah terlihat sangat cepat

3erubahan fisik pada pubertas juga bisa diukur berdasarkan se1ual maturity rating )SM(* atau skala tanner.

3ada perempuan

ahap SM( (ambut pubis 3ayudara

% 3raremaja 3raremaja

5 "arang, kurang berpigmen, lurus,

tepi medial labia

3ayudara dan papila menonjol seperti  bukit kecil diameter areola bertambah

7 'ebih gelap, mulai keriting,

makin lebat

3ayudara dan areola membesar, tidak ada  pemisahan kontur 

6 4asar, keriting, lebat tetapi

kurang lebat dibanding orang dewasa

Areola dan papila membentuk bukit kecil sekunder 

 Segitiga feminim dewasa,

menyebar ke permukaan medial  paha

Matur putting menonjol, areola

merupakan bagian dari kontur payudara keseluruhan

3ada lakilaki

(18)

% idak ada 3raremaja 3raremaja

5 "arang, panjang kurang

 berpigmen

Sedikit membesar 

Skrotum membesar,

tekstur merah, mudah  berubah

7 'ebih gelap, mulai keriting,

sedikit

'ebih panjang 'ebih besar  

6 Menyerupai tipe dewasa, tetapi

kurang lebat, kasar, keriting

'ebih besar  

ukuran glans dan lebar bertambah

'ebih besar, skrotum

gelap

 3enyebaran dewasa, menyebar  

ke permukaan medial paha

<kuran dewasa <kuran dewasa

3ubertas prekoks

3rekositas seksual adalah timbulnya ciriciri seksual sekunder sebelum waktu yang seharusnya )remaja* yaitu kirakira sebelum usia > tahun pada anak perempuan, dan sebelum usia B tahun pada anak lakilaki. Galau timbulnya seluruh ciriciri sekunder berasal dari  peningkatan produksi steroid seks, namun etiologi peningkatan produksi dan akti2itas hormon seksual ini mungkin akibat peningkatan sekresi gonadotropin atau penyakit intrinsik pada adrenal, o2arium, atau testis. 3rekoks sejati digunakan untuk menggambarkan pubertas prekoks yang disebabkan oleh peningkatan gonadotropin hipofisis. 3rekoks perifer mengacu pada  pubertas prekoks yang disebabkan oleh penyakit yang berasal dari gonad atau adrenal. 3erkembangan seksual dini yang terjadi konsisten dengan seks genetik atau gonad pada seseorang merupakan prekositas isoseksual. 3rekositas heteroseksual atau kontraseksual menunjukkan pubertas prekoks yang berhubungan dengan feminisasi pada pria atau 2irilisasi  pada wanita.>

andatanda pubertas prekoks:

• 3ada wanita, jika terjadi pada usia kurang dari > tahun:

 3ayudara membesar 

 umbuhnya rambut pubis dan rambut tipis pada lengan bawah

 #ertambah tinggi dengan cepat

 Mulainya menstruasi

 umbuh jerawat

(19)

• 3ada lakilaki, jika terjadi pada usia kurang dari B tahun:

 3embesaran testis dan penis

 umbuhnya rambut pubis, lengan bawah dan wajah

 3eningkatan tinggi dengan cepat

 Suara memberat

 umbuh jerawat

 Munculnya bau badan

#eberapa terapi pada pubertas prekoks menurut jenisnya:B

- erapi pubertas prekoks sejati = sentral

3asien dengan pubertas prekoks sentral terindikasi untuk mendapatkan terapi &n(H yang  bekerja dengan menghilangkan pengaruh stimulus &n(H terhadap sintesis dan pelepasan gonadotropin. +osis yang digunakan %88mikrogram=kg=bulan, untuk dosis pemeliharaan adalah >8%88mikrogram=kg=bulan.

- erapi pubertas prekoks perifer 

3ada pasien dengan produksi steroid gonadal otonom, terapi ditujukan untuk mengurangi  produksi hormon steroid seks. erapi yang digunakan antara lain inhibitor sintesis steroid )ketokonazol*, inhibitor aromatase )testolakton dan anastrazol*, dan antagonis reseptor  estrogen )tamoksifen*

Kesimpulan

Setiap bayi harus dirawat sejak masih dalam kandungan karena pada masa itu juga sudah sangat rentan dengan berbagai masalah kesehatan, dan jika sudah lahir juga harus tetap diberi  perhatian khusus karena sistem imun yang masih rentan dari penyakit menular sehingga harus diberi imunisasi segera, dan juga dilakukan berbagai pemeriksaan fisik untuk melihat kesehatan  bayi agar bisa mencegah kemungkinan buruk yang ada disaat tumbuh kembang hingga dewasa

nanti.

(20)

%. Soetjiningsih. umbuh kembang anak. "akarta: 3enerbit ?&0 %BB. Hal 5; 5. Schartz MG. 3edoman klinis pediatri. "akarga: 3enerbit ?&0 5886. Hal %7%

7. Houghton (A, &ray +. 0hamberlainLs gejala dan tanda dalam kedokteran klinis. "akarta: 3 -ndeks 58%8. Hal 76

6. Meadow S(, ewell S". 'ecture notes pediatrika. "akarta: 3enerbit ?rlangga 588. Hal %;8

. ugroho HSG. 3etunjuk praktis den2er de2elopmental screening test. "akarta: 3enerbit ?&0 588>. Hal 755

9. Hidayat AAA. 3engantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan kebidanan. "akarta: 3enerbit Salemba Medika 588>. Hal 6>

;. Gong +'. #uku ajar keperawatan. "akarta:3enerbit ?&0 588B. Hal >

>. Heffner '", Schust +". At a glance sistem reproduksi. "akarta: ?rlangga 58%8. Hal 96

Referensi

Dokumen terkait

Penambahan asam konsentrasi rendah dalam proses SSF bertujuan untuk menghidrolisis lignin, selulosa dan hemiselulosa yang tidak terhidrolisis oleh enzim xylanase sehingga

Bahan hukum primer adalah segala peraturan perundang- perundangan, baik hukum nasional maupun hukum internasional, dan segala kebijakan yang mengatur dan/atau

Penyelaras Akademik Pra Siswazah (Kimia) DAN TAMAT TEMPOH SEBAGAI Ketua Jabatan (Program Luar) – 1.5.07-31.10.12 Prof. Nor’aini

1) Mengevaluasi kinerja portofolio investasi PT Taspen (Persero) yang memberikan nilai tambah ekonomis. 2) Merumuskan skala prioritas penempatan dana investasi PT Taspen

Setelah diberikan pendidikan kesehatan, pasien dan keluarga diharapkan dapat mengetahui dan menerapkan latihan jasmani atau olahraga yang tepat  pada pasien DM serta

PESERTA NAMA L/P JENJANG TUGAS BID...

 Mengerjakan soal dengan baik yang berkaitan dengan cara menghitung turunan fungsi dengan menggunakan definisi turunan, menggunakan teorema-teorema umum turunan

Lampiran 8 Perhitungan Pertumbuhan Fee Based Income Bank Pemerintah Daerah Triwulan IV Tahun 2008-Triwulan II Tahun 2012. Lampiran 9 Perhitungan Pertumbuhan BOPO Bank