PROPOSAL SKRIPSI
PERENCANAAN JALAN BETON SEMEN / RIGID PAVEMENT
DI JALAN YOS SUDARSO
KOTA SAMARINDA
Disusun oleh :
Y U S R I A D I
05.11.1001.7311.006
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL SAMARINDA
PROPOSAL TUGAS AKHIR
JUDUL
:
PERENCANAAN JALAN
BETON SEMEN / RIGID PAVEMENT
DI JALAN YOS SUDARSO
BAB I
LATAR BELAKANG
Jalan didalam kota Samarinda sudah banyak yang mengalami kerusakan, kerusakan tersebut terdapat di jalan-jalan protokol, seperti :
- Jalan Gajah mada - Jalan Pemuda - Jalan Belibis - Jalan Pipit
- Jalan Cendrawasih - Jalan Yos Sudarso. - Dll.
Kerusakan jalan ini disebabkan oleh :
1. Peristiwa Alam
2. Perbuatan Manusia
Yang disebabkan oleh alam antara lain :
- Cuaca seperti hujan yang berlebihan - Jalan tersebut terendam air
Yang disebabkan oleh Perbuatan manusia antara lain :
- Kendaraan yang melewati jalan tersebut melebihi tekanan yang di isyaratkan
- Drainase yang dibuat tidak memenuhi persyaratan teknis - Konstruksi Lapisan perkerasan tidak memenuhi
persyaratan yang direkomendasikan
BATASAN PENELITIAN
Penelitian di kota Samarinda propinsi
Kalimantan Timur khususnya di Jalan Yos
Sudarso muka Pelabuhan Samarinda
Penelitian ini khusus dilaksanakan dalam
Perencanaan perkerasan beton semen
bersambung tanpa tulangan.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah perencanaan perkerasan beton
semen bersambung tanpa tulangan dengan cara
yang meliputi :
1. Penilaian dan penentuan CBR tanah dasar ?
2. Pemilihan jenis dan tebal pondasi bawah ?
3. Penentuan tebal pelat beton ?
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bahwa
perencanaan lapisan perkerasan beton semen bersambung
tanpa tulangan cocok untuk dilalui oleh kendaraan dengan
muatan yang lebih besar dan sering dilimpasi oleh air hujan
2. Manfaat penelitian ialah untuk ilmu pengetahuan
khususnya ilmu perkerasan beton semen bersambung
tanpa tulangan.
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang I.2. Batasan Penelitian I.3. Rumusan Masalah
I.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian I.5. Sistematika Penulisan
BAB II KERANGKA TEORI
II.1 Tinjauan Pustaka II.2 Beban yang Bekerja II.3 Penelitian Terdahulu
BAB III METODE PENELITIAN
III.1 Lokasi Penelitian III.2 Lama Penelitian III.3 Teknik Penelitian
III.4 Teknik Pengolahan Data
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ruang Lingkup
Penelitian ini mencakup dasar - dasar ketentuan perencanaan
perkerasan jalan beton semen di jalan Yos Sudarso kota Samarinda, yaitu :
- Analisis kekuatan tanah dasar dan lapis pondasi. - Perhitungan beban dan komposisi lalu-lintas.
Ketentuan / Persyaratan
Umum
Penelitian ini dimaksudkan untuk merencanakan perkerasan
beton semen untuk jalan yang melayani lalu-lintas rencana lebih
dari satu juta sumbu kendaraan niaga.
Metode perencanaan didasarkan pada :
Perkiraan lalu-lintas dan komposisinya selama umur rencana.
Kekuatan tanah dasar yang dinyatakan dengan CBR (%).
Kekuatan beton yang digunakan
Jenis bahu jalan.
Jenis perkerasan.
Perkerasan beton semen dibedakan ke dalam 4 jenis :
1. Perkerasan beton semen bersambung tanpa tulangan
2. Perkerasan beton semen bersambung dengan tulangan
3. Perkerasan beton semen menerus dengan tulangan
4. Perkerasan beton semen pra-tegang
Jenis perkerasan beton yang digunakan dalam penelitian
ini adalah :
“ PERKERASAN BETON SEMEN BERSAMBUNG TANPA
TULANGAN “
Gambar : Tipikal struktur perkerasan beton semen
Tipikal struktur perkerasan beton semen terlihat seperti pada
gambar berikut ini :
Daya dukung perkerasan terutama diperoleh dari pelat beton. Sifat,
daya dukung dan keseragaman tanah dasar sangat mempengaruhi
keawetan dan kekuatan perkerasan beton semen.
Lapis pondasi bawah pada perkerasan beton semen adalah bukan merupakan bagian utama yang memikul beban, tetapi merupakan bagian yang berfungsi sebagai berikut :
Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar.
Mencegah intrusi dan pemompaan pada sambungan, retakan dan tepi-tepi pelat.
Memberikan dukungan yang mantap dan seragam pada pelat.
Sebagai perkerasan lantai kerja selama pelaksanaan.
“ Pelat beton semen mempunyai sifat yang cukup kaku serta dapat menyebarkan beban pada bidang yang luas dan menghasilkan tegangan yang rendah pada lapisan-lapisan di bawahnya “. ( Sumber : Pd T-14-2003 Perencanaan perkersan jalan beton semen, Departemen permukiman dan Prasarana wilayah)
TANAH DASAR
Daya dukung tanah dasar ditentukan dengan pengujian CBR insitu sesuai dengan SNI 03-1731-1989 atau CBR laboratorium sesuai dengan SNI 03-1744-1989, masing-masing untuk perencanaan tebal perkerasan lama dan perkerasan jalan baru.
Apabila tanah dasar mempunyai nilai CBR lebih kecil dari 2 %, maka harus dipasang pondasi bawah yang terbuat dari beton kurus (Lean-Mix
Concrete) setebal 15 cm yang dianggap mempunyai nilai CBR tanah dasar
PONDASI BAWAH
Bahan pondasi bawah dapat berupa : • Bahan berbutir.
• Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete). • Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).
Bila direncanakan perkerasan beton semen bersambung tanpa ruji, pondasi bawah harus menggunakan campuran beton kurus (CBK). Tebal lapis pondasi bawah minimum yang disarankan dapat dilihat pada Gambar 2.2 dan CBR tanah dasar efektif didapat dari Gambar 2.3.
Gambar 2.2 Tebal pondasi bawah minimum untuk perkerasan beton semen
(Sumber : Pd T-14-2003 Perencanaan perkersan jalan beton semen, Departemen permukiman dan Prasarana wilayah)
Gambar 2.3 CBR tanah dasar efektif dan tebal pondasi bawah
(Sumber : Pd T-14-2003 Perencanaan perkersan jalan beton semen, Departemen permukiman dan Prasarana wilayah)
Beban yang bekerja mengacu pada Bina Marga MST-10 dalam buku petunjuk Tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode analisa komponen No.SNI 1732-1989-F dan Manual perkerasan jalan dengan alat bengkelman beam No.01/MN/BM/83. Bina Marga MST-10 dimaksudkan damage factor didasarkan pada muatan sumbu terberat sebesar 10 ton.
Angka ekivalen beban sumbu kendaraan adalah angka yang menyatakan perbandingan tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh suatu lintasan beban sumbu tunggal / ganda kendaraan terhadap tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh satu lintasan beban standar sumbu tunggal seberat 8,16 ton (18.000 lb)
N
O Type kendaraan dan golongan
Nilai VDF
1 Sedan, Jeep, St.wagon 2 Gol-1 1.1 0,0005
2 Pick-up, Combi 3 Gol-2 1.2 0,2174
3 Truck 2 as (L), micro truck,
mobil hantaran 4 Gol-2 1.2L 0,2174
4 Bus kecil 5a Gol-2 1.2 0,2174
5 Bus besar 5b Gol-9 1.2 0,3006
6 Truck 2 as (H) 6 Gol-3 1.2H 2,4159
7 Truck 3 as 7a Gol-4 1.2.2 2,7416
8 Trailer 4 as, truck gandengan 7b Gol-6 1.2+2.2 3,9083
9 Truck s.trailer 7c Gol-8 1.2.2+2.
2 4,1718
Tabel Vehicle damage factor berdasar Bina Marga MST-10
Tabel Konfigurasi beban sumbu
Rio Ahmad Aulia P., Studi Tata Laksana Penggunaan Cement Treated Base
(CTB) Sebagai Lapisan Konstruksi Perkerasan, Fakultas Teknik Program Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan. Bandung, Januari 2002,
(http://www.home.unpar.ac.id)
Abstrak
Lapis Cement Treated Base (CTB) sangat baik untuk digunakan pada daerah yang selalu terendam air dikarenakan curah hujan yang tinggi dan sifat materialnya bergradasi terbuka dan menyebabkan CTB lebih cepat kering dan biaya perawatannya lebih murah.
BAB III
Survey Lokasi Mulai Selesai Kesimpulan FLOWCHART Pengumpulan Data Penentuan Nilai CBR Lapisan Pondasi Bawah Perhitungan Beban Lalu lintas
Data Sekunder Data Primer Laluan Harian Rata-rata (LHR) Perhitungan Tebal Perkerasan Beton
( Rigid Pavement)
No