• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERHITUNGAN PERENCANAAN PRODUKSI KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI AREA PAINTING SHOP PADA ASSEMBLY MANUFAKTURING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERHITUNGAN PERENCANAAN PRODUKSI KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI AREA PAINTING SHOP PADA ASSEMBLY MANUFAKTURING"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERHITUNGAN PERENCANAAN PRODUKSI

KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI AREA

PAINTING SHOP PADA ASSEMBLY

MANUFAKTURING

Hernadewita

(1)

, Hendra

(2)

, Feidihal

(3)

(1)

Staf Pengajar Sekolah Tinggi Manajemen Industri Departemen

Perindustrian dan Perdagangan R.I

(2)

Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Universitas Bengkulu

(3)

Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang

ABSTRAK

Peningkatan kebutuhan kendaraan bermotor terutama sepeda motor saat ini sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya jenis dan keluaran terbaru dari sepeda motor baik produk buatan Jepang maupun produk China. Kebutuhan akan kendaraan

bermotor ini disebabkan oleh biaya transportasi yang harus dikeluarkan lebih besar

dibanding dengan menggunakan kendaraan bermotor. Harga kendaraan bermotor saat ini bervariasi, ada kendaraan bermotor dengan harga murah ataupun mahal. Kendaraan bermotor yang murah biasanya memiliki kelemahan pada suku cadang dan ketahanan motor. Untuk bisa bersaing merebut pangsa pasar perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang perakitan kendaraan bermotor berusaha mencari alternatif agar produk mereka diminati dengan harga yang terjangkau oleh konsumen. Misalnya dengan melakukan promosi besar-besaran baik melalui media cetak maupun media informasi lain. Atau merancang dan menganalisa kegiatan pada area perakitan seperti area painting shop, plating shop. Untuk memenuhi hal tersebut perlu dirancang dan dihitung ulang hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan pada area perakitan seperti kebutuhan cycle time, jumlah jam operasi, line produksi dan lain-lain . Salah satu bagian penting dari perakitan itu adalah area painting shop. Painting shop merupakan bagian yang mengelola area pengecatan yang mana bagian ini memiliki standar-standar dan melalui pemeriksaan sebelum kendaraan itu layak untuk dijual. Dari perhitungan yang dilakukan diperoleh cycle time, jumlah line produksi dan tenaga kerja yang dibutuhkan

ABSTRACT

Make-Up of requirement of motor vehicle especially motorcycle very high in this time. It ‘s because of transportation cost more expensive compared to using motor vehicle. A various type and newest output of motorcycle, which made in Japan or product of China, can be seen. Price of motor vehicle also variously, some is expensive than other. The cheap one usually has weakness of resilience and access spare part. To be able to grab peripatetic manufacturing business market compartment in the field of assembling of motor vehicle try to look for an alternative which made their product enthused at the price of reached by consumer. For example by mass promotion either through media print and also other information media. Or by made a design and analyses activity at assembling area like area of painting shop and shop plating. It’s necessary to design and recalculate things, which related to activity at assembling area, such as requirement of time cycle, operation number of hours, line produce and others. The important thing in that assembling is area of painting shop. Shop Painting represent part of managing painting area, which have standards, and through inspection before that competent vehicle to be sold. From calculation is obtained time cycle, amount of line produce and required labors.

Key word: Cycle Time, Line produces

1. PENDAHULUAN

Pertumbuhan kendaraan bermotor saat ini sangat

pesat. Hal ini dapat dilihat dengan semakin

gencarnya promosi kendaraan bermotor tersebut melalui media baik cetak ataupun media informasi

lain. Selain memberikan kemudahan dalam

pemilikan kendaraan bermotor seperti pembayaran kendaraan yang murah, pemberian kredit ringan atau

iming-iming hadiah langsung agar konsumen

membeli dan memakai produk yang dihasilkan.

Peningkatan kebutuhan kendaraan bermotor ini

(2)

bergerak pada dunia manufakturing atau assembly kendaraan bermotor untuk mencari alternatif agar menghasilkan produk dengan harga yang terjangkau dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen baik dari segi kualitas mamupun kuantitas. Kecenderungan konsumen saat ini adalah motor dengan kualitas terbaik tapi harga murah. Hal ini sangat menyulitkan bagi perusahaan assembly karena harga produk tersebut berkaitan dengan aktifitas kegiatan sehari-hari. Untuk bisa memenuhi hal tersebut dibutuhkan analisa dan perhitungan dalam produksi kendaraan bermotor.

Salah satu divisi yang berhubungan dalam perakitan adalah painting shop. Painting shop merupakan

bagian assembly yang bergerak dalam bidang

pengecatan. Bagian ini memegang peranan penting

karena berhubungan langsung dengan selera

konsumen.

Divisi painting shop beraktifitas sesuai dengan SOP (prosedur standar operasi).

1.1 Masalah

Sejalan dengan peningkatan kebutuhan kendaraan bermotor roda dua di Indonesia, maka berbagai upaya dilakukan oleh perusahaan manufakturing atau assembly untuk meningkatkan produksinya. Dimulai

dengan peningkatan efisiensi, perbaikan

infrastruktur, pengembangan pabrik baru dan sistem penanganan material atau part sehingga diperoleh

cycle time produksi yang diinginkan.

Atas dasar pemikiran ini maka dibuat sistem

manufakturing baru dengan kondisi:

1. Perancangan pabrik baru yang difokuskan

pada sistem penanganan material di level distribusi, final assy dan delivery.

2. Meningkatkan kinerja setiap divisi terutama

pada divisi painting shop.

Sistem manufakturing ini diasumsikan seperti

“Gambar (1)”. Sub Assy Distribusi Level Final Assy Office Shipping Part supply

Gambar 1. Aliran Proses Sistem Manufacturing

Dalam merancang suatu pabrik kendaraan bermotor roda dua, harus diperhatikan urutan aliran proses dari line produksi. Dengan memperhatikan urutan line

produksi, maka dapat dirancang waktu yang

dibutuhkan oleh masing-masing line produksi. Dari waktu line produksi setiap line dapat dihitung waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit kendaraan bermotor roda dua. Waktu setiap line

produksi tergantung kepada jumlah unit kendaraan yang akan diproduksi. Semakin banyak kendaraan bermotor yang dihasilkan waktu atau cycle time yang

dibutuhkan juga akan semakin tinggi. Untuk

mengurangi cycle time ini dilakukan penambahan

line produksi. Penambahan line produksi

mengakibatkan terjadinya penambahan luas area. Untuk daerah yang luas areanya kecil hal ini tidak dapat dilakukan, tetapi untuk daerah yang masih memiliki area yang luas hal ini masih bisa dilakukan. Untuk menghindari hal ini dicari alternatif dengan memaksimalkan kinerja dari setiap divisi.

1.2 Tujuan

Keterbatasan area lahan untuk mendirikan pabrik

atau area line produksi yang baru mengakibatkan

adanya tuntutan untuk mencari alternatif lain dalam mengurangi cycle time produksi kendaraan bermotor.

Salah satu bagian yang berhubungan dengan

pengurangan cycle time adalah pada area painting

shop. Ini dapat dilakukan dengan memperhatikan lay out dari line painting shop. Dengan mengetahui lay out dapat dihitung kebutuhan pada bagian painting shop.

2. SISTEM OPERASI UMUM

Proses perakitan di area assembling mencakup operasi untuk perakitan di line perakitan. Line

perakitan memiliki banyak shop seperti plastic

injection shop, shearing press shop, wheel rim shop, cutting bending shop, casting shop,welding shop, engines machine shop, painting shop, plating shop, engine assy line dan final assy. Penyediaan komponen disetiap shop memerlukan informasi dari shop lain. Aliran prosesnya dapat dilihat pada “Gambar (2)”.

Informasi dapat diperoleh dengan membangun sistem informasi yang meliputi informasi pengendalian produksi, informasi persediaan dan informasi untuk kontrol di peralatan produksi.

Pada lay out terlihat bahwa painting shop termasuk bagian akhir proses. Painting shop tergantung dari proses sebelumnya. Part yang masuk ke bagian

painting shop meliputi body frame fuel tank, swing

arm, engine cover, head cover, cylinder, hub, rear brake cover, panel, fender dan conveyor. Jenis warna yang digunakan adalah hitam, merah, hijau, biru dan silver.

Keadaan produk dapat ditentukan saat frame body dinaikkan ke line painting shop. Kondisi akhir produk ditentukan setelah produk melewati inspeksi akhir dan dikatakan lolos dan produk masuk ke final assy. Produk yang tidak lolos akan ditempatkan pada area reparasi menunggu perbaikan sampai lolos inspeksi akhir. Inspeksi ini dilakukan oleh bagian quality control.

(3)

Dari area final asy produk yang dihasilkan dikirim ke area shipping kendaraan bermotor dan diangkut dengan truk. Untuk menaikkan produk ke truk digunakan pallet dengan sistem hidroulik. Pada dudukan pallet dipasang roller untuk mendorong pallet masuk ke bak truk yang telah disiapkan. 3. PERHITUNGAN CYCLE TIME, PERENCANAAN

MAIN AND SUPPORT EQUIPMENT DAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA

Sistem operasi secara umum di bagian area painting

shop dikelompokkan menjadi penentuan cycle time,

penyediaan komponen, operasi pengecatan, inspeksi akhir dan perbaikan produk. Cycle time merupakan dasar dari perencanaan sistem penjadwalan seluruh kegiatan produksi. Penentuan waktu siklus adalah jumlah kapasitas produksi yang direncanakan per line produksi. Misal untuk 20 detik harus selesai satu unit kendaraan bermotor roda dua dari line produksi. Waktu kerja di painting shop:

1. Waktu kerja 12 bulan/tahun, 20 hari per bulan

total kerja 240 hari/tahun

2. Banyaknya shift kerja: 2 shift kerja/hari, 15

jam/hari. Alasan penggunaan 2 shift kerja /hari adalah kualitas dari spray booth perlu dijaga kebersihannya agar didapatkan hasil pengecatan yang baik dengan 2 shift kerja otomatis bagian maintenance punya waktu yang cukup untuk melakukan perawatan dan menjaga kebersihan

spray booth, oven, hanger dan conveyor.

Dengan 2 shift kerja maka pengecatan dapat dilakukan pada suhu yang standar.

3. Efisiensi kerja: 85 %.

4. Pengaturan jam kerja:

Shift I : 07:00-15:00

08:00-16:00

Shift II: 15:00-22:00

16:00-23:00

Berdasarkan waktu kerja maka dapat diambil

beberapa alternatif waktu kerja yang dapat diterapkan di painting shop dengan mengacu pada kemampuan painter dalam pengecatan part, maka kecepatan konveyor dalam sebuah lin pengecaran tidak boleh lebih dari 4 m/min.

Proses pengecatan pada bagian metal line untuk kapasitas 370.000 unit/tahun waktu kerja painting shop adalah: hari kerja 12 bulan/tahun, 20 hari/bulan, shift kerja = 2 shift dan jam kerja 15 jam/hari yaitu 8 jam untuk shift I dan 7 jam untuk shift II. Untuk I shift kerja dibutuhkan 12 bulan/tahun dengan 24 hari/bulan, jam kerja 7 jam/hari. Dari hal diatas dengan shift kerja 1 shift dapat menghemat investasi karena tenaga kerja yang diperlukan sedikit tapi dengan waktu kerja 7-jam/hari juga berarti tidak

mengoptimalkan efektifitas kerja di painting shop karena mesin banyak nganggur.

Untuk bagian plastik line dengan kapasitas yang sama yaitu hari kerja 12 bulan/tahun, 20 hari/bulan, shift kerja: 2 shift dan jam kerja 15 jam /hari. Pada metal line dapat diterapkan alternatif lain yaitu dengan menerapkan 1 shift kerja, pada bagian plastik line alternatif ini tidak dapat diterapkan karena

kecepatan konveyor rata-rata berada diatas 4

m/menit.

Dasar perhitungan cycle time painting shop:

1. Hari kerja: 240 hari/tahun

2. Jam kerja: 2 shift, 15 jam

3. Efisiensi: 0,85

4. Jumlah produksi: 112.500 unit.

Maka besar cycle time adalah:

det 92 , 97 / 500 . 112 85 , 0 det/ 600 . 3 / 15 / 240      hanger pcs hari hari jam jam hr time Cycle

Untuk kebutuhan material cat dan thinner perhari digunakan: hari Unit unit Volume hari per material Konsumsi   (1)

Kebutuhan chemical untuk pretreatment:

Additionalmatreq Freq

anum eratefreq disch quirement Material material Total          ( Re arg .

Dengan cara yang sama didapatkan cycle time untuk masing-masing part yang di painting.

Perencanaan Main and Support Equipment

1. Perencanaan main equipment

) / ( ) ( arg hanger pcs Hanger Kapasitas meter conveyor pitch tahun per produksi et T Conveyor Speed   (2)

Untuk jam kerja = 240 hari/tahun = 15 jam/hari

= 183.600 menit/tahun

Target produksi = 112.500 unit/tahun

Pitch conveyor = 1,07 meter

Length conveyor = 699,4 meter

tahun m Frame / 50 , 037 . 120 1 07 , 1 500 . 112   

Total conveyor kalau memiliki banyak speed conveyor karena ada 6 item untuk speed conveyor adalah: ) / ( / ker ) / ( tahun menit Efisiensi tahun ja waktu Total tahun meter conveyor Total Conveyor Speed   (3)

(4)
(5)

menit m Conveyor Speed / 43 , 3 85 , 0 000 . 216 875 . 196 . 630    Quantity hanger: ) ( ) / ( / ker ) ( arg meter conveyor Panjang tahun menit tahun ja waktu Total meter conveyor speed tahun per produksi et T hanger Quantity    (4) 125 85 , 124 / 2 4 , 699 85 , 0 / 000 . 216 / 43 , 3 / 500 . 112        hanger pcs meter tahun menit menit meter tahun unit hanger Quantity

Perencanaan kebutuhan tenaga kerja

Untuk jam kerja = 240 hari/tahu

= 15 jam/hari

Efisiensi = 0,85

Target produksi = 1.000.000 unit/tahun

Kemampuan painter dalam proses: 40 m2/jam

Dimensi benda kerja yang terbesar: frame body P = 1.350 mm

L = 750 mm T = 340 mm Kapasitas produksi adalah:

tahun ja Waktu ing dipa yang unit Jumlah produksi Kapasitas / ker int  (5) menit unit hr tahun hr tahun unit produksi Kapasitas / 446 , 5 85 , 0 min 60 15 / 240 / 000 . 000 . 1     

standar waktu untuk painter adalah 1,07

min/hanger/painter

Jumlah painter adalah 5, 8 atau 6 painter.

4. KESIMPULAN

Perhitungan yang dilakukan dapat diperoleh cycle

time dan jumlah painter yang dibutuhkan. Dengan

memperhatikan hal tersebut dan melihat lay out

painting shop dapat dirancang waktu kerja yang

rendah sehingga kebutuhan konsumen akan

kendaraan bermotor dengan jumlah dan harga yang murah serta dalam waktu yang singkat dapat terpenuhi tanpa harus menambah area pabrik yang baru.

Dengan menghitung dan memperhatikan siklus line

produksi kebutuhan waktu siklus akan dapat

dikurangi sehingga waktu yang tersisa dapat

dimanfaatkan dengan efektif untuk menambah

kapasitas produksi

PUSTAKA

1. Prakasa, I, “Perencanaan Produksi” Program Magister Teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung, 2001

2. Yuwana M. Yatna, Dr., “Perencanaan

Produksi”, Institut Teknologi Bandung.

3. Yuwana M. Yatna, Dr., “ Perancangan

Produksi”, Institut Teknologi Bandung.

Curriculum Vitae

1. Hernadewita, S.T. M.Si, Staf Pengajar Sekolah

Tinggi Manajemen Industri (Depperindag

Republik Indonesia). S1 Teknik Industri

Universitas Tirtayasa Cilegon, S2 Ilmu

Lingkungan Universitas Indonesia (2000)

2. Hendra S.T., MT, Staf Pengajar Prograam

Studi Teknik Mesin Universitas Benglulu, S1 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas

Andalas (1999), S2 Teknik Produksi

Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (2003).

3. Feidihal, ST., Staf Pengajar Teknik Mesin

(6)

Raw material

plastic

Raw material

plate

Raw material

tube/wire

Raw material

cast

Parts final assy

engine assy

Other parts

Plastic

injection shop

Shearing/press

shop

Wheel rim

shop

Cutting

bending shop

Casting shop

Welding shop

Engine

machines shop

Painting shop

Plating shop

Engine assy

line

Final assy

Gambar

Gambar 1. Aliran Proses Sistem Manufacturing Dalam merancang suatu pabrik kendaraan bermotor roda dua, harus diperhatikan urutan aliran proses dari line produksi
Gambar 2. Aliran Proses Raw Materi

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya aplikasi multimedia perhitungan spesifikasi mesin bermotor roda dua atau dengan nama lain aplikasi De_Specify ini maka user yang telah menggunakan

33/M-IND/PER/7/2013 Tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat Yang Hemat Energi Dan Harga Terjangkau pasal 1 ayat (3) Kendaraan bermotor roda

Demikian Pengumuman Pemenang E Purchasing Pengadaan Kendaraan Bermotor Roda 2. (Dua) Untuk Inseminator (e-catalogue) ini untuk menjadi periksa dan

Sistem Keamanan Dan Monitoring Kendaraan Bermotor Roda Dua Di Area Parkir Polsri Menggunakan RFID merupakan alat yang dapat mengontrol keluar dan masuknya

Menghadapi persaingan tersebut, maka perlu kiranya dilakukan penelitian mengenai besarnya pangsa pasar ( market square ), yang telah dikuasai oleh kendaraan bermotor roda

Karena bentuk bodi pada kendaraan bermotor roda dua dan pola aliran udara pada kendaraan maka besaran kemungkinan titik kerja ketiga gaya angin tersebut yang

Mengingat jumlah wajib pajak yang memiliki kendaraan bermotor dengan tipe kendaraan dan jumlah yang berbeda, adanya pajak progresif dimana merupakan pajak yang dikenakan untuk

Berdasarkan uraian diatas maka didapatkan hipotesis : H1: Pengenaan PPN berpengaruh positif signifikan terhadap daya beli konsumen kendaraan bermotor roda dua PKB adalah pajak atas