ASUHAN KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN
VERTIGO VERTIGO
KONSDEP DASAR PENYAKIT KONSDEP DASAR PENYAKIT II.. DDEEFFIINNIISSII
Vertigo adalah sensasi atau perasaan yang mempengaruhi orientasi Vertigo adalah sensasi atau perasaan yang mempengaruhi orientasi ruang dan mungkin dapat didefinisikan sebagai suatu ilusi gerakan. ruang dan mungkin dapat didefinisikan sebagai suatu ilusi gerakan. Keluhan ini merupakan gejala yang sifatnya subyektif dan karenanya Keluhan ini merupakan gejala yang sifatnya subyektif dan karenanya sulit dinilai.
sulit dinilai. WaluWalupun pengobatan sebaiknya langsung pada pun pengobatan sebaiknya langsung pada penyebpenyebabab yan
yang g mendmendasarasari i penypenyebab ebab ataatau u kelakelainaninannya, nya, asaasal l atau atau penypenyebabebab vert
vertigo igo serisering ng tidatidak k dikediketahutahui i atauataupun pun tidatidak k munmungkin gkin diodiobati bati (CD(CDK,K, 2!"
2!"
Vertigo adalah keadaan pusing yang dirasakan luar biasa. #eseorang yang Vertigo adalah keadaan pusing yang dirasakan luar biasa. #eseorang yang menderita vertigo merasakan sekelilingnya seolah$olah berputar, ini disebabkan menderita vertigo merasakan sekelilingnya seolah$olah berputar, ini disebabkan oleh gangguan keseimbangan yang berpusat di area labirin atau rumah siput di oleh gangguan keseimbangan yang berpusat di area labirin atau rumah siput di daerah telinga. %erasaan tersebut kadang disertai dengan rasa mual dan ingin daerah telinga. %erasaan tersebut kadang disertai dengan rasa mual dan ingin muntah, bahkan penderita merasa tak mampu berdiri dan kadang terjatuh muntah, bahkan penderita merasa tak mampu berdiri dan kadang terjatuh karena masalah keseimbangan. Keseimbangan tubuh dikendalikan oleh otak karena masalah keseimbangan. Keseimbangan tubuh dikendalikan oleh otak ke&il yang mendapat informasi mengenai posisi tubuh dari organ keseimbangan ke&il yang mendapat informasi mengenai posisi tubuh dari organ keseimbangan di telinga tengah dan mata. Vertigo biasanya timbul akibat gangguan telinga di telinga tengah dan mata. Vertigo biasanya timbul akibat gangguan telinga tengah dan dalam atau gangguan penglihatan (%utranta, 2'"
tengah dan dalam atau gangguan penglihatan (%utranta, 2'" Jenis vertigo
Jenis vertigo
Vertigo %eriferal Vertigo %eriferal
Vertigo periferal terjadi jika terdapat gangguan di saluran yang disebut kanalis Vertigo periferal terjadi jika terdapat gangguan di saluran yang disebut kanalis se
semismisirkirkulaularisris, , yayaitu itu teltelinginga a bagbagian ian tetengngah ah yayang ng beberturtugas gas menmengogontrntrolol kese
keseimbaimbangangan. n. ananggugguan an keskesehatehatan an yanyang g berhberhubunubungan gan dendengan gan vertvertigoigo perifera
periferal l antara lain antara lain penyakpenyakitpenyakitpenyakit it seperti benign paro)ysmal positionalseperti benign paro)ysmal positional vert
vertigo igo (gan(ganggugguan an akibakibat at keskesalahalahan an penpengirigiriman man pesapesan", n", penypenyakit akit menimeniereere ((gaganngggguuaan n kkeseseeiimbmbananggaan n yyanang g sseeririnng g kkaali li memenynyeebbababkkaan n hhiilalangng pe
pendndenenggararanan", ", veveststibibulular ar neneururititis is (p(pereradadanangagan n ppadada a sesel$l$sesel l sasararaf f keseimbangan", dan labyrinthitis (radang di bagian dalam pendengaran".
keseimbangan", dan labyrinthitis (radang di bagian dalam pendengaran". 2.
2. VeVertigo #entrrtigo #entralal #a
#alurluran an vesvestibtibulaular r adaadalah lah sasalah lah sasatu tu ororgagan n babagiagian n dadalalam m teltelinginga a yayangng se
senanantintiasasa a menmengirgirimkimkan an ininforformasmasi i tetentantang ng poposissisi i tutubuh buh ke ke otaotak k ununtuktuk menjaga keseimbangan. Vertigo sentral terjadi jika ada sesuatu yang tidak menjaga keseimbangan. Vertigo sentral terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di dalam otak, khususnya di bagian saraf keseimbangan, yaitu daerah normal di dalam otak, khususnya di bagian saraf keseimbangan, yaitu daerah per&abangan otak dan serebelum (otak ke&il".
per&abangan otak dan serebelum (otak ke&il". IIII.. AANNAATTOOMMI FI FIISSIIOOLLOOGGII
*aringan saraf yang terkait dalam proses timbulnya sindrom
*aringan saraf yang terkait dalam proses timbulnya sindrom vertigovertigo++ a.
a. Reseptor Reseptor alat keseimbangan tubuh yang berperan dalam proses alat keseimbangan tubuh yang berperan dalam proses ttransduksiransduksi yaitu mengubah rangsangan menjadi bioelektrokimia+yaitu mengubah rangsangan menjadi bioelektrokimia+
ReseptorReseptor mekanismekanis divestibulumdivestibulum
Resptor Resptor &ahaya diretina &ahaya diretina
b. #araf aferen, berperan dalam transmisi menghantarkan impuls ke pusat keseimbangan di otak+
#araf vestibularis #araf optikus
#araf spinovestibulosrebelaris.
c. %usat$pusat keseimbangan, berperan dalam proses modulasi, komparasi, integrasikoordinasi dan persepsi+ inti vestibularis, serebelum, kortex serebri, hypotalamusi, inti akulomotorius, formarsio retikularis
III. ETIOLOGI
Keadaan lingkungan
-otion si&kness (mabuk darat, mabuk laut" 2. bat$obatan
/lkohol entamisin
0. Kelainan sirkulasi
1ransient is&hemi& atta&k (gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak" pada arteri vertebral dan arteri basiler
. Kelainan di telinga
3ndapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga bagian dalam (menyebabkan benign paro4ysmal positional vertigo"
5nfeksi telinga bagian dalam karena bakteri 6erpes )oster
7abirintitis (infeksi labirin di dalam telinga" %eradangan saraf vestibuler
%enyakit -eniere '. Kelainan neurologis #klerosis multipel
%atah tulang tengkorak yang disertai &edera pada labirin, persarafannya atau keduanya
1umor otak
1umor yang menekan saraf vestibularis.
IV. PATOFISIOLOGI
Dalam kondisi fisiologi normal, informasi yang tiba dipusat integrasi alat keseimbangan tubuh yang berasal dari resptor vestibular, visual dan propioseptik kanan dan kiri akan diperbandingkan, jika semuanya
sinkron dan 8ajar akan diproses lebih lanjut se&ara 8ajar untuk direspon. 9espon yang mun&ul beberapa penyesuaian dari otot$otot mata dan penggerak tubuh dalam keadaan bergerak. Di samping itu orang menyadari posisi kepala dan tubuhnya terhadap lingkungan sekitarnya. 1idak ada tanda dan gejala kega8atan ( alarm reaction" dalam bentuk vertigo dan gejala dari jaringan otonomik.
:amun jika kondisi tidak normal tidak fisiologis dari fungsi alat keseimbangan tubuh dibagian tepi atau sentral maupun rangsangan gerakan yang aneh atau berlebihan, maka proses pengolahan informasi yang 8ajar tidak berlangsung dan mun&ul tanda$tanda kega8atan dalam bentuk vertigo dan gejala dari jaringan otonomik. Di samping itu respon penyesuaian otot$otot menjadi tidak adekuat sehingga mun&ul gerakan abnormal dari mata disebut nistagnus.
V. MANIFESTASI KLINIK Vertigo #entral
ejala yang khas bagi gangguan di batang otak misalnya diplopia, paratesia, perubahan serisibilitas dan fungsi motorik. ;iasanya pasien
mengeluh lemah, gangguan koordinasi, kesulitan dalam gerak supinasi dan pronasi tanyanye se&ara berturut$turut (dysdiadochokinesia", gangguan berjalan dan gangguan kaseimbangan. %er&obaan tunjuk hidung yaitu pasien disuruh menunjuk jari pemeriksa dan kemudian menunjuk hidungnya maka akan dilakukan dengan buruk dan terlihat adanya ataksia. :amun pada pasien dengan vertigo perifer dapat melakukan per&obaan tunjuk hidung sa&ara normal. %enyebab vaskuler labih sering ditemukan dan men&akup insufisiensi vaskuler berulang, 15/ dan strok. Contoh gangguan disentral (batang otak, serebelum" yang dapat
menyebabkan vertigo adalah iskemia batang otak, tumor difossa posterior , migren basiler .
2. Vertigo perifer
7amanya vertigo berlangsung+
a. 3pisode (#erangan " vertigo yang berlangsung beberapa detik. Vertigo perifer paling sering disebabkan oleh vertigo posisional berigna (V%;". %en&etusnya adalah perubahan posisi kepala misalnya berguling se8aktu tidur atau menengadah mengambil barang dirak yang lebih tinggi. Vertigo berlangsung beberapa detik kemudian mereda. %enyebab vertigo posisional berigna adalah trauma kepala, pembedahan ditelinga atau oleh neuronitis vestibular prognosisnya baik gejala akan menghilang spontan.
b. 3pisode Vertigo yang berlangsung beberapa menit atau jam.
Dapat dijumpai pada penyakit meniere atau vestibulopati berulang. %enyakit meniere mempunyai trias gejala yaitu ketajaman pendengaran menurun (tuli", vertigo dan tinitus. <sia penderita biasanya 0$= tahun pada permulaan mun&ulnya penyakit.
%ada pemeriksaan fisik ditemukan penurunaan pendengaran dan kesulitan dalam berjalan >Tandem? dengan mata tertutup. ;erjalan tandem yaitu berjalan dengan telapak kaki lurus kedepan, jika menapak tumit kaki yang satu menyentuh jari kaki lainnya dan membentuk garis lurus kedepan.
#edangkan pemeriksaan elektronistagmografi sering memberi bukti bah8a terdapat penurunan fungsi vertibular perifer . %erjalanan yang khas dari penyakit meniere ialah terdapat kelompok serangan vertigo yang diselingi oleh masa remisi. 1erdapat kemungkinan bah8a penyakit akhirnya berhenti tidak kambuh lagi pada sebagian terbesar penderitanya dan meninggalkan &a&at pendengaran berupa tuli dan timitus dan se8aktu penderita mengalami disekuilibrium (gangguan keseimbangan" namun bukan vertigo. %enderita sifilis stadium 2 atau 0 a8al mungkin mengalami gejala yang serupa dengan penyakit meniere jadi kita harus memeriksa kemungkinana sifilis pada setiap penderi penyakit meniere.
&. #erangan Vertigo yang berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu.
Neuronitis vestibular merupakan kelainan yang sering dijumpai pada penyakit ini mulanya vertigo, nausea, dan muntah yang menyertainya ialah mendadak. ejala ini berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu. #ering penderita merasa lebih lega namun tidak bebas sama sekali dari gejala bila ia berbaring diam.
%ada Neuronitis vestibular fungsi pendengaran tidak terganggu kemungkinannya disebabkan oleh virus. %ada pemeriksaan fisik dijumpai nistagmus yang menjadi lebih basar amplitudonya. *ika
pandangan digerakkan menjauhi telinga yang terkena penyakit ini akan mereda se&ara gradual dalam 8aktu beberapa hari atau minggu. %emeriksaan elektronistagmografi (3:" menunjukkan penyembuhan total pada beberapa penyakit namun pada sebagian besar penderita didapatkan gangguan vertibular berbagai tingkatan. Kadang terdapat pula vertigo posisional benigna. %ada penderita dengan serangan vertigo mendadak harus ditelusuri kemungkinan stroke serebelar. Nistagmus yang bersifat sentral tidak berkurang jika dilakukan viksasi visual yaitu mata memandang satu benda yang tidak bergerak dan nigtamus dapat berubah arah bila arah pandangan berubah. %ada nistagmus perifer , nigtagmus akan berkurang bila kita menfiksasi pandangan kita suatu benda &ontoh penyebab vetigo oleh gangguan system vestibular perifer yaitu mabok kendaraan, penyakit meniere, vertigo pas&a trauma
N O VERTIGO PERIFERAL (VESTIBULOGENIK) VERTIGO SENTRAL (NON-VESTIBULER) @ 2 0 ' = A B ! @ @@ %andangan gelap
9asa lelah dan stamina menurun
*antung berdebar 8ajah 6ilang keseimbangan
1idak mampu berkonsentrasi %erasaan seperti mabuk tot terasa sakit
-ual dan muntah$muntah -emori dan daya pikir menurun
#ensitif pada &ahaya terang dan #uara
;erkeringat
%englihatan ganda #ukar menelan
Kelumpuhan otot$otot #akit kepala yang parah Kesadaran terganggu 1idak mampu berkata$kata 6ilangnya koordinasi
-ual dan muntah$muntah 1ubuh terasa lemah
VI. KOMPLIKASI
1. Penyakit Meniere Trauma Telinga dan Labirintitis
. Epidemic Atau Akibat Otitis Media Kronika
Penyakit Saraf Akustikus Serebelum Atau Sistem Kardioaskuler.
VII. PROGNOSIS
P r o g no s i s p a s i e n d e n g a n v e r t i g o s e n t r a s a n g a t
%e&a'#an !eda( sara) &e&per!ai%i prognosis ! e ! e r a p a % o n d i s i s e r i # s P r o g n o s is p a s i e n d e n g a n i n ) a r % a r t e r i v e r t e ! r a at a# !asiar adaa( !#r#%. Prognosis pasien dengan
perdara(an sere!e#& spontanadaa( !#r#% VIII. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1es 9omberg yang dipertajam
#ikap kaki seperti tandem, lengan dilipat pada dada dan mata kemudian ditutup. rang yang normal mampu berdiri dengan sikap yang romberg yang dipertajam selama 0 detik atau lebih
2. 1es -elangkah ditempat (#tepping 1est"
%enderita disuruh berjalan ditempat dengan mata tertutup sebanyak ' langkah. Kedudukan akhir dianggap abnormal jika penderita beranjak lebih dari satu meter atau badan berputar lebih dari 0 derajat
0. #alah 1unjuk( postpointing "
%enderita merentangkan lengannya, angkat lengan tinggi$tinggi (sampai fertikal" kemudian kembali kesemula
. -anuver :ylen ;arang atau manuver 6allpike
%enderita duduk ditempat tidur periksa lalu direbahkan sampai kepala bergantung dipinggir tempat tidur dengan sudut 0 kepala ditoleh
kekiri lalu posisi kepala lurus kemudian menoleh lagi kekanan pada keadaan abnormal akan terjadi nistagmus
'. 1es Kalori dengan menyemprotkan air bersuhu 0 ketelinga penderita
!. "lektronistagmografi
aitu alat untuk men&atat lama dan &epatnya nistagmus yang timbul A. %osturografi
aitu tes yang dilakukan untuk mengevaluasi system visual, vestibular dan somatosensorik.
I*. PENATALAKSANAAN MEDIS
@. Vertigo posisional #enigna (V%;"
7atihan + latihan posisional dapat membantu memper&epat remisi pada sebagian besar penderita V%;. 7atihan ini dilakukan pada pagi hari dan merupakan kagiatan yang pertama pada hari itu. %enderita duduk dipinggir tempat tidur, kemudian ia merebahkan dirinya pada posisinya untuk membangkitkan vertigo posisionalnya. #etelah vertigo mereda ia kembali keposisi duduk Esemula. erakan ini diulang kembali sampai vertigo melemah atau mereda. ;iasanya sampai 2 atau 0 kali sehari, tiap hari sampai tidak didapatkan lagi respon vertigo.
bat$obatan + obat anti vertigo seperti miklisin, betahistin atau fenergen dapat digunakan sebagai terapi simtomatis se8aktu melakukan latihan atau jika mun&ul eksaserbasi atau serangan akut. bat ini menekan rasa enek ( nausea" dan rasa pusing. :amun ada penderita yang merasa efek samping obat lebih buruk dari vertigonya
sendiri. *ika dokter menyakinkan pasien bah8a kelainan ini tidak berbahaya dan dapat mereda sendiri maka dengan membatasi perubahan posisi kepala dapat mengurangi gangguan.
2. Neurotis Vestibular
1erapi farmokologi dapat berupa terapi spesifik misalnya pemberian anti biotika dan terapi simtomatik. Nistagmus perifer pada neurinitis vestibuler lebih meningkat bila pandangan diarahkan menjauhi telinga yang terkena dan nigtagmus akan berkurang jika dilakukan fiksasi visual pada suatu tempat atau benda.
$. %enyakit %eniere
#ampai saat ini belum ditemukan obat khusus untuk penyakit meniere. 1ujuan dari terapi medik yang diberi adalah+
-eringankan serangan vertigo+ untuk meringankan vertigo dapat dilakukan upaya + tirah baring, obat untuk sedasi, anti muntah dan anti vertigo. %emberian penjelasan bah8a serangan tidak membahayakan ji8a dan akan mereda dapat lebih membuat penderita tenang atau
toleransi terhadap serangan berikutnya.
-engusahakan agar serangan tidak kambuh atau masa kambuh menjadi lebih jarang. <ntuk men&egah kambuh kembali, beberapa ahli ada yang menganjurkan diet rendah garam dan diberi diuretic . bat anti histamin dan vasodilator mungkin pula menberikan efek tambahan yang baik.
1erapi bedah+ diindikasikan bila serangan sering terjadi, tidak dapat diredakan oleh obat atau tindaka konservatif dan penderita menjadi infalid tidak dapat bekerja atau kemungkinan kehilangan pekerjaannya.
. %resbiastaksis (Disekuilibrium pada usia lanjut"
9asa tidak setabil serta gangguan keseimbangan dapat dibantu obat supresan vestibular dengan dosis rendah dengan tujuan meningkatkan mobilisasi. -isalnya &ramamine, prometa'in, dia'epam, pada enderita ini latihan vertibuler dan latihan gerak dapat membantu. ;ila perlu beri tongkat agar rasa per&aya diri meningkat dan kemungkinan jatuh dikurangi.
'. #indrom Vertigo isiologis
-isalnya mabok kendaraan dan vertigo pada ketinggian terjadi karena terdapat ketidaksesuaian antara rangsang vestibuler dan visual yang diterima otak. %ada penderita ini dapat diberikan obat anti vertigo.
=. #trok (pada daerah yang didarahi oleh arteria vertebrobasiler "
15/+ Transient )schemic *tack yaitu stroke ringan yang gejala klinisnya pulih sempurna dalam kurun 8aktu 2 jam
95:D+ Reversible )schemic Neurologi &efisit yaitu penyembuhan sempurna terjadi lebih dari 2 jam.
-eskipun ringan kita harus 8aspada dan memberikan terapi atau penanganan yang efektif sebab kemungkinan kambuh &ukup besar, dan jika kambuh bisa meninggalkan &a&at.
*. PENATALAKSAAN KEPERA+ATAN
Latian !isi" vesti#$%ar &a'a &en'erita vertigo 1ujuannya+
@. -elatih gerakan kepala yang men&etuskan vertigo atau disekuilibrium untuk meningkatkan kemampuan mengatasinya se&ara lamban laun
2. -elatih gerakan bola mata, latihan viksasi pandangan mata 0. -elatih meningkatkan kemampuan keseimbangan
Penataa%sanaan tanda,tanda vita Tira( !aring
Tari% napas daa&,daa& dan pe'a&%an &ata , Tid#r dengan posisi %epaa $ang aga% tinggi
, -#%a &ata pean,pean" &iring%an !adan ata# %epaa %e %iri dan %e %anan , -ang#n seara pera(an dan d#d#% d## se!e#& !eran'a% dari te&pat tid#r , /indari posisi &e&!#ng%#% !ia &engang%at !arang
, Gera%%an %epaa seara (ati,(ati
KONSEP AS0/AN KEPERA+ATAN I. PENGKA1IAN
/ktivitas 5stirahat
7etih, lemah, malaise Keterbatasan gerak
Ketegangan mata, kesulitan memba&a
5nsomnia, bangun pada pagi hari dengan disertai nyeri kepala. #akit kepala yang hebat saat perubahan postur tubuh, aktivitas (kerja" atau karena perubahan &ua&a.
f. #irkulasi
9i8ayat hypertensi
Denyutan vaskuler, misal daerah temporal. %u&at, 8ajah tampak kemerahan.
A. 5ntegritas 3go
Faktor$faktor stress emosionallingkungan tertentu
%erubahan ketidakmampuan, keputusasaan, ketidakberdayaan depresi
Kekha8atiran, ansietas, peka rangsangan selama sakit kepala -ekanisme refresifdekensif (sakit kepala kronik".
B. -akanan dan &airan
-akanan yang tinggi vasorektiknya misalnya kafein, &oklat, ba8ang,keju, alkohol, anggur, daging, tomat, makan berlemak, jeruk, saus,hotdog, -# (pada migrain".
-ualmuntah, anoreksia (selama nyeri" %enurunan berat badan'.
!. :eurosensoris
%ening, disorientasi (selama sakit kepala"
9i8ayat kejang, &edera kepala yang baru terjadi, trauma, stroke.
/ura G fasialis, olfaktorius, tinitus.
%erubahan visual, sensitif terhadap &ahayasuara yang keras, epitaksis.
%erubahan pada pola bi&arapola pikir
-udah terangsang, peka terhadap stimulus. %enurunan refleks tendon dalam
%apiledema.
@. :yeri kenyamanan
Karakteristik nyeri tergantung pada jenis sakit kepala, misal migrain,ketegangan otot, &luster, tumor otak, pas&atrauma, sinusitis.
:yeri, kemerahan, pu&at pada daerah 8ajah. Fokus menyempit
Fokus pada diri sendiri
9espon emosional perilaku tak terarah seperti menangis, gelisah.
tot$otot daerah leher juga menegang, frigiditas vokal. @@. Keamanan
9i8ayat alergi atau reaksi alergi Demam (sakit kepala"
angguan &ara berjalan, parastesia, paralisis
Drainase nasal purulent (sakit kepala pada gangguan sinus".B. @2. 5nteraksi sosial
%erubahan dalam tanggung ja8abperan interaksi sosial yang berhubungan dengan penyakit.
@0. %enyuluhan pembelajaran
9i8ayat hypertensi, migrain, stroke, penyakit pada keluarga %enggunaan al&oholobat lain termasuk kafein.
Kontrasepsioralhormone, menopause. @. %emeriksaan Fisik
Keadaan <mum
%emeriksaan %ersistem a. #istem persepsi sensori
/dakah rasa tidak stabil, disrientasi, osilopsia yaitu suatu ilusi bah8a benda yang diam tampak bergerak maju mundur.
b. #istem %ersarafan
/dakah nistagmus berdasarkan beberapa pemeriksaan baik manual maupun dengan alat.
&. #istem %ernafasan
/dakah gangguan pernafasan. d. #istem +ardiovaskuler
/dakah terjadi gangguan jantung. e. #istem astrointestinal
/dakah Nausea dan muntah f. #istem integumen
g. #istem 9eproduksi h. #istem %erkemihan @'. %ola Fungsi Kesehatan
a. %ola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
/dakah ke&emasan yang dia lihatkan oleh kurangnya pemahaman pasien dan keluarga mengenai penyakit, pengobatan dan prognosa.
b. %ola aktivitas dan latihan
/dakah pengaruh sikap atau perubahan sikap terhadap mun&ulnya vertigo, posisi yang dapat memi&u vertigo.
/dakah nausea dan muntah d. %ola eliminasi
e. %ola tidur dan istirahat f. %ola Kognitif dan perseptua /dakah disorientasi dan asilopsia
g. %ersepsi diri atau konsep diri h. %ola toleransi dan koping stress i. %ola sexual reproduksi
j. %ola hubungan dan peran k. %ola nilai dan kenyakinan II. REN2ANA AS0/AN KEPERA+ATAAN
7umban 1obing. #.-, 20, Vertigo 1ujuh Keliling, *akarta + FK <5
%erhimpunan Dokter #pesialis #yaraf 5ndonesia, @!!B, Vertigo %atofisiologi, Diagnosis dan 1erapi, -alang + %erdossi
Doenges, M.E. (2000). Rencana asuhan keperawatan: Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Edisi 3. akarta : E!".
• Price, #.$., % &i'son, .M. (200). Pati*isio'ogi: +onsep k'inis prosesproses
pen-akit.o'.2. akarta: E!".
• #herwood, . (200/). isio'ogi manusia: dari se' ke sistem, Ed: 2. akarta: E!"
• #me't1er, #."., % are, .!. (2002). uku aar keperawatan medica'4edah runner
% #uddarth, 5o':3. akarta: E!"
http:66nersraha-u.4'ogspot.com620/36036asuhankeperawatan5ertigo.htm' http:66arda-a'4aga1.4'ogspot.com620/26076askepdan'aporanpendahu'uan pasien.htm'