• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY D DENGAN KANKER SERVIKS STADIUM IIIB DAN ANEMIA SEDANG DI RSU Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN PADA NY D DENGAN KANKER SERVIKS STADIUM IIIB DAN ANEMIA SEDANG DI RSU Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “ D ” DENGAN KANKER

SERVIKS STADIUM IIIB DAN ANEMIA SEDANG

DI RSU Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO

AYU SURYA NINGSIH

1211010004

Subject : Asuhan Kebidanan, Ibu dengan Kanker Serviks, Kanker Serviks. DESCRIPTION

Kanker serviks merupakan kasus kanker terbanyak kedua pada wanita di seluruh dunia. Kanker serviks menempati urutan kedua setelah kanker payudara. Seperti penyakit kanker pada umumnya, kanker serviks akan menimbulkan masalah pada kesakitan, penderitaan, kematian financial dan ekonomi, masalah pada pemerintah. Apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh.

Jenis penelitian observasional dengan responden 1 orang ibu dengan kanker serviks. Penelitian dilakukan di RSU Dr. Wahidin SudiroHusodo Kabupaten Mojokerto pada tanggal 26 Mei 2015 - 29 Mei 2015 dan kunjungan rumah 23 Juni 2015 – 30 Juni 2015. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan pemeriksaan fisik. Manajemen asuhan dilakukan dengan langkah-langkah, pengkajian, penentuan diagnose kebidanan, perencanaan, pelaksanaan danevaluasi.

Hasil asuhan kebidanan selama 3 hari di rumah sakit didapatkan keadaan umum ibu cukup perdarahan jumlah perdarahan tetap, nyeri perut berkurang dan kadar Hb meningkat yang awalnya 9,8 g/dl menjadi 11,7 g/dl dan hasil penelitian kujungan rumah setelah 1 bulan seperti perdarahan berkurang yang awalnya 1 popok dewasa per 3 jam menjadi 2 pembalut per hari biasa tidak penuh, konjungtiva masih anemis, nyeri masih ada.

Asuhan kebidanan pada ibu dengan kanker serviks sangat diperlukan, dengan memberikan dukungan, dorongan, mengurangi beban mental, memberikan tindakan promotif dan preventif sebagai cara deteksi dini kanker serviks seperti IVA dan Pap Smear pada masyarakat.

(2)

ABSTRACT

Cervical cancer is the second most happened cases of cancer in women worldwide. Cervical cancer ranks second only to breast cancer. Such as cancer in general, cervical cancer will cause problems in pain, suffering, death, financial and economic problems in the government. If it has entered the stage, this cancer can spread to other organs throughout the body.

Observational research with respondent was 1 mother with cervical cancer. The study was conducted at RSUDDr.WahidinSudiroHusodoMojokerto on May 26, 2015 - 29, 2015 and a home visit was on June 23, 2015 - June 30, 2015. The data was collected using interview and physical examination. Care management was done by steps, assessment, determination of midwifery diagnosis, planning, implementation and evaluation.

The results of midwifery care for 3 days in the hospital obtained the mother's general condition was quite bleeding with fixed amount of bleeding, abdominal pain decreased and increased of Hb level was initially 9.8 g / dL to 11.7 g / dl and research results of home visit after 1 month such as reduced of bleeding that were previosly one adult diapers per 3 hours to 2 pads per ordinary day that was not full, the conjunctiva was still anemic, the pain was still felt.

Midwifery care in women with cervical cancer is necessary, by providing support, encouragement, reduce the mental burden, providing promotive and preventive measures as a way of early detection of cervical cancer such as IVA and Pap smear in the community.

Keywords: Midwifery Care, Women With Cervical Cancer ,Cervical Cancer Contributor : 1. Sulis Diana, S.ST.,M.Kes

2. ElyanaMafticha, S.ST., S.KM., MPH. Date : 19 Agustus 2015

Type Material : LaporanPenelitian Identifer :

-Right : Open Document

(3)

LATAR BELAKANG

Tingginya angka kematian wanita di Indonesia akibatkan system reproduksi paling banyak di sebabkan oleh kanker serviks. Kanker serviks merupakan kasus kanker terbanyak kedua pada wanita di seluruh dunia (World

Health Organization (WHO), 2013). Menurut data dari IARC (2010)

menunjukkan bahwa kanker serviks menempati urutan kedua setelah kanke rpayudara, kanker leher rahim (Ca Cervix ) merupakan penyakit kanker kedua terbanyak yang dialami olehwanita di seluruh dunia (Pradana dan Rusda, 2011).

Setiap tahun lebih dari 270.000 wanita meninggal karena kanker serviks, dan lebih dari 85% terjadi di Negara berkembang (World Health Organization (WHO), 2013). Data di Indonesia di lihat dari estimasi insiden dan kematian akibat kanker menunjukkan penyakit kanker tertinggi yang mengenai perempuan adalah kanker payudara (± 25/100.000 penduduk), kemudian kankerserviks (± 15/100.000 penduduk).

Pasien rawat inap rumah sakit seluruh Indonesia tahun 2004 kanker payudara menduduki peringkat pertama dengan CFR 7,06% dan kanker serviks menduduki peringkat kedua dengan CFR 5,06% (Dwipoyono, 2009). Pada tahun 2008 sekitar 20.000 perempuan di Jawa Timur di diagnose menderita kanker leher rahim dan 41 kasus meninggal dunia (Artiningsih, 2011). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RSU Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO , jumlah ibu dengan gangguan reproduksi kanker serviks dari bulan Januari 2014 sampai bulan Desember 2014 sebanyak 31 orang, sedangkan bulan Januari 2015 sampai Februari 2015 sebanyak 2 orang.

Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah jenis penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim, yaitu bagian rahim yang terletak di bawah, yang membuka kearah liang vagina. Berawal dari leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh (Sumastri dan Hidayah, 2013 ). Menurut WHO (2006) Hampir semua kasus kanker serviks (99%) berkaitan pada infeksi genital oleh Human

Papiloma Virus (HPV), yang merupakan virus yang paling umum menginfeksi

saluran reproduksi (Pradana dan Rusada, 2011). Hal ini disebabkan meningkatnya kesadaran dalam melakukan deteksi dini seperti pap smear dan penatalaksanaan yang adekuat bila dijumpai adanya kelainan pada serviks (Pradana dan Rusda, 2011).

Deteksi dini kanker serviks yang dikenal umum adalah Pap Smear, yang biasanya dilakukan di rumah sakit di bagian laboratorium. Namun, ada pula cara alternative yakni metode IVA Test. Metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) adalah pemeriksaan skrining kanker serviks dengan carain speksi visual pada serviks dengan aplikasi asam asetat. Metode ini sudah banyak digunakan seperti di Puskesmas, BPS, ataupun di Rumah Sakit. Metode inspeksi visual lebih mudah, lebih sederhana, lebih mampu laksana, sehingga skrining dapat dilakukan dengan cakupan lebih luas dan diharapkan temuan kanker serviks dini akan bisa lebih banyak. Kemampuan tersebut telah dibuktikan oleh berbagai penelitian (Sumastri dan Hidayah, 2013). Upaya untuk deteksi dini kanker serviks dapat di lakukan dengan promosi kesehatan pada wanita berusia diatas 20 tahun tentang pentingnya melaksanakan IVA setiap 1 tahun sekali seumur hidup (Widyastuti, dkk. 2009).

(4)

METODOLOGI

Jenis penelitian observasional dengan responden 1 orang ibu dengan kanker serviks. Penelitian dilakukan di RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kabupaten Mojokerto pada tanggal 26 Mei 2015 - 29 Mei 2015 dan kunjungan rumah 23 Juni 2015 – 30 Juni 2015. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan pemeriksaan fisik. Manajemen asuhan dilakukan dengan langkah-langkah, pengkajian, penentuan diagnosake bidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada pengkajian diperoleh data subyektif Ibu mengatakan sudah tidak menstruasi sama sekali sejak 1 tahun yang lalu, Ibu mengatakan mengeluarkan darah dari kemaluannya bergumpal-gumpal warna merah kecoklatan dan berbau banyaknya 4 pembalut penuh dan nyeri pada perut bagaian bawah disertai pusing dan mual keadaan umum ibu lemah muka terlihat pucat, konjungtiva pucat atau anemis, bibir terlihat kering, terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah, dan pada pemeriksaan inspeksi genetalia terdapat pengeluaran darah berwarna merah kecoklatan banyaknya setengah popok dewasa, dan berbau busuk, dalam pemeriksaan penunjang Hb 9,0 g/dl

Menurut (Arisusilo, 2012), menyebutkan tanda dan gejala kanker serviks adalah muncul keluhan seperti perdarahan yang tidak normal dari vagina termasuk sesudah melakukan hubungan hubungan seksual, perdarahan setelah masa menopause. Hasil dari pengkajian data subjektif sebagian besar menunjukan gejala pada pasien kanker serviks mengalami perdarahan di masa menopause,berbau dan nyeri perut bagian bawah dan hal ini sesuai dengan teori yang di jelaskan oleh (Bertani, 2009)

Dari hasil pemeriksaan di RS Dr Soetomo sebelumnya dapat menarik diagnosa yaitu ibu mengalami kanker serviks stadium IIIb dan ibu mengalami anemia sedang.

Pada Ny “ D “ dengan kanker serviks stadium IIIb dan anemia sedang. Penulis merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa/ masalah adalah dengan melakukan observasi keadaan umum, TTV, kadar Hb ibu setiap hari, menganjurkan keluarga untuk membantu menjaga kebersihan diri ibu, memberikan lingkunan yang nyaman untuk ibu, memberikan pengetahuan tentang pentingnya istirahat, mengajarkan ibu teknik relaksasi dan detraksi, melakukan kolaborasi dengan tim medis lainnya dalam pemberian terapi.

Penatalaksanaan ibu dengan kanker serviks stadium lanjut yaitu stadium 2B keatas adalah Radiasi atau kemoradiasi paliatif (Sofian, 2011). Dari intervensi yang dilakukan terdapat kesenjangan antara teori dan kasus karena di RSU Dr wahidin tidak dapat melaksanakan terapi untuk penyembuhan kanker serviks tetapi hanya untuk perbaikan keadaan umum pasien tersebut. Pasien dianjurkan untuk menjalani kemoterapi di RS Dr soetomo

Pada kasus Ny “ D “ dengan kanker serviks stadium IIIb dan anemi semua tindakan yang direncanakan sudah dilakukan seluruhnya dengan baik misalnya melakukan observasi TTV melakukan pengkajian kadar Hb setiap hari hasil : 9,0 g/dl, menciptakan lingkungan yang nyaman untuk ibu seperti membantu merapikan tempat tidur, menganjurkan keluarga untuk membantu menjaga kebersihan diri ibu seperti sesering mungkin mengganti alas bokong ibu dan

(5)

menyeka ibu sehari 2 kali, mengajarkan ibu teknik relaksasi dan detraksi, melakukan kolaborasi dengan tim medis lainnya dalam pemberian terapi

Evaluasi jangka pendek pada kasus Ny “ D “ dengan kanker serviks stadium IIIb dan anemia yaitu dilakukan selama 3 x 24 jam. Hasil menunjukan bahwa keadaan umum ibu cukup, konjungtiva tidak anemis Hb post transfusi 2 11,7 g/dl, fluxus : positif 1 popok dewasa tidak penuh, nyeri perut sudah berkurang nafsu makan ibu bertambah, menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, menganjurkan ibu makan makanan bergizi, menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygienenya, menganjurkan ibu minum obat secara. Evaluasi jangka panjang selama 1 bulan keadaan umum ibu cukup, kesadaran composmentis, perdarahan berkurang menjadi 2 pembalut biasa/ hari.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSU Dr. Wahidin selama 3 hari terjadi peningkatan kadar Hb pada ibu yaitu 9,8 g/dl, konjungtiva anemis, nyeriberkurang, selanjutnya pada catatan perkembangan 3 x 24 jam peningkatan kadar Hb 11,7 g/dl konjungtiva sudah tidak anemis, wajah tidak pucat, ibu sudah merasa badannya tidak lemas,namun perdarahan tetap aktif maka ibu diperbolehkan pulang. Dalam evaluasi jangka panjang selama 1 bulan dapat di simpulkan bahwa perdarahan pasien sudah berkurang yang awalnya selama MRS 3 popok dewasa penuh per hari sekarang hanya 2 kali ganti pembalut biasa dan tidak penuh.

REKOMENDASI

Institusi Pendidikan Menambah kepustakaan mengenai asuhan kebidanan pada kanker serviks, Bidan harus memberikan tindakan promotif dan preventif sebagai cara deteksi dini kanker serviks seperti IVA dan Pap Smear pada masyarakat. Pasien dapat mengetahui dan memahami deteksi dini pada kanker serviks dan informasi tentang kanker serviks agar pasien mendapatkan pengobatan yang sesuai seperti kemoterapi di RS yang menyediakan fasilitas untuk kemo terapi dan radiasi. Penelitian selanjutnya studi kasus ini bisa dijadikan sebagai acuan bahan tambahan serta pertimbangan dan mengembangkan lagi seperti membahas masalah masalah lainnya yang sering muncul pada kasus kanker serviks selain anemia seperti nyeri dan gangguan nutrisi.

ALAMAT CORRESPONDENSI : Nama : Ayu Surya Ningsih

Alamat :Dusun Klitih RT 20 RW 07, Desa Wonokasian, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo

Email : ayusuryaningsih103@yahoo.com No Hp : 081357035005

Referensi

Dokumen terkait

Inovasi Perguruan Tinggi untuk Peningkatan Daya Saing Industri...

Dalam praktiknya, pendistribusian zakat di BAZNAS Boyolali lebih memfokuskan kepada mustahik golongan fakir, miskin, ibnu sabil, fi sabilillah, dan Amil. Sedangkan

Pada pertemuan APP pada tahun ini kita akan berjalan bersama dengan Simon Petrus untuk mengenal Yesus sebagai Guru dan Tuhan.. Tuhan Yesus sendiri mempercayakan panggilan yang

Sumber energi yang digunakan pada desain microgrid ini adalah sumber energi baru terbarukan (EBT) dengan teknologi PV, maka diperlukan data:.. a) data iradiasi sinar

Kerjasama yang telah terjalin di antara kedua-dua pihak kesihatan dan pendidikan seharusnya diucapkan syabas kerana segala aktiviti yang dijalankan telah membantu meningkatkan

Penggunaan kata owaru pada verba tsukuru dan yomu yang secara inhern mengandung sifat dinamis menyatakan makna bahwa kegiatan tersebut telah selesai

Cara ini sebenarnya efektif untuk memberi masukan pelaku usaha dalam mempertimbangkan produk apa yang akan di produksi dan di lempar di pasaran, namun seringkali

Menurut Surinetwork dalam buku Minna No Nihingo II Terjemahan Bahasa Indonesia (2010:144), yang pada dasarnya kata Soudesu adalah ungkapan yang menyatakan sesuatu