PRINSIP ± PRINSIP LEGAL ETIS DALAM PENGAMBILAN
PRINSIP ± PRINSIP LEGAL ETIS DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN DALAM KONTEKS KEPERAWATAN
KEPUTUSAN DALAM KONTEKS KEPERAWATAN
Diajukan untuk memenuhi tugas Diajukan untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan II Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan II
Disusun oleh: Disusun oleh: 1.
1. SUSANTI YAMBASUSANTI YAMBA (K (K etua)etua) 0906102909061029 2.
2. FFRANTIKA RANTIKA B. B. KAWILARANKAWILARANG G 0906102409061024
3.
3. FFENTYENTYFF. . SEWOW SEWOW 0906100209061002
4.
4. LISNIATY LISNIATY LEONG LEONG 0906103409061034 5.
5. STEVANI STEVANI WOKAS WOKAS 0906103509061035 6.
6. GRACE GRACE KINSALE KINSALE 0906104109061041 7.
7. FFRANSISCO RANSISCO POLANDOS POLANDOS 0906104809061048
8.
8. NOVITA NOVITA MAMATO MAMATO 0906105009061050 9.
9. ALHABSI ALHABSI UMASANGAJUMASANGAJI I 0906105309061053
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
F
FAKULTAS KEPERAWATANAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE
MANADO MANADO
2010 2010
DA
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
I.1
I.1 Latar Latar Belakang Belakang MasalahMasalah
Pada umumnya, tindakan pengambilan keputusan seorang perawat Pada umumnya, tindakan pengambilan keputusan seorang perawat dalam pelayanan pasien seperti halnya pasien terminal, seringkali dianggap dalam pelayanan pasien seperti halnya pasien terminal, seringkali dianggap tidak etis oleh masyarakat. Namun sebenarnya hal ini tidaklah dibenarkan. tidak etis oleh masyarakat. Namun sebenarnya hal ini tidaklah dibenarkan. Peran perawat sangat melibatkan otonomi, berbuat baik, kejujuran, keadilan, Peran perawat sangat melibatkan otonomi, berbuat baik, kejujuran, keadilan, tidak merugikan, menepati janji, dan menjaga rahasia klien. Contoh kasus tidak merugikan, menepati janji, dan menjaga rahasia klien. Contoh kasus seperti
seperti ³Euthanasia´,³Euthanasia´, seorang perawat tidak sembarangan membuatseorang perawat tidak sembarangan membuat keputusan mengenai hidup klien, melainkan perawat akan tetap keputusan mengenai hidup klien, melainkan perawat akan tetap mempertahankan peran yang baik dan benar. Dalam makalah ini akan mempertahankan peran yang baik dan benar. Dalam makalah ini akan dijelaskan lebih mendalam bagaimana sebenarnya peran dan tindakan dijelaskan lebih mendalam bagaimana sebenarnya peran dan tindakan pengambilan keputusan yang baik dan yang harus dilakukan oleh seorang pengambilan keputusan yang baik dan yang harus dilakukan oleh seorang perawat profesional. Selanjutnya, akan dibahas dalam makalah kami yang perawat profesional. Selanjutnya, akan dibahas dalam makalah kami yang berjudul :
berjudul : ³Prinsip-prinsip Legal Etis Pada Pengambilan Keputusan Dalam³Prinsip-prinsip Legal Etis Pada Pengambilan Keputusan Dalam Konteks Keperawatan´.
Konteks Keperawatan´.
I.2
I.2 Tujuan Tujuan PenulisanPenulisan
II.2.1 Tujuan .2.1 Tujuan UmumUmum
Menerapkan prinsip-prinsip legal etis pada pengambilan keput Menerapkan prinsip-prinsip legal etis pada pengambilan keput usanusan
dalam konteks keperawatan. dalam konteks keperawatan.
II.2.2 Tujuan K .2.2 TujuanK husushusus
Dapat mengetahui prinsip-prinsip etika keperawatan : oDapat mengetahui prinsip-prinsip etika keperawatan : o tonomi,tonomi, beneficence, justice, nonmalefince,
beneficence, justice, nonmalefince, moral right, nilai dan normamoral right, nilai dan norma masyarakat.
masyarakat.
Dapat mengetahui issue etik dala praktDapat mengetahui issue etik dala prakt ik keperawatan : euthanasia, aborsi.ik keperawatan : euthanasia, aborsi.
Dapat memahami transplantasi organ dan supportDapat memahami transplantasi organ dan support ing.ing.
Dapat mengenal deviceDapat mengenal device
Dapat memahami prinsip-prinsip legal dalam praktik keperawatan :Dapat memahami prinsip-prinsip legal dalam praktik keperawatan : malpraktik dan neglected.
BAB II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
II.1
II.1 Prinsip Prinsip ± ± Prinsip Prinsip Etika Etika KeperawatanKeperawatan II.1.1 Otonomi
II.1.1 Otonomi (Autonomy(Autonomy))
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
b
b. Ber. Berbbuatuatbbaik (aik ( Be Benneficieeficienncece))
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik.
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. K K ebaikan,ebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
otonomi.
c
c. Keadilan (. Keadilan ( J J ust ust iceice))
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
d. Tidak merugikan (
d. Tidak merugikan ( N N onmal onmal eficieeficienncece))
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
klien.
e. Kejujuran (
e. Kejujuran (V V er er aaci ci tyty))
Prinsip
Prinsip vveracityeracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan olehberarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien
dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip
dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip vveracityeracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.
IInformasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk nformasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan
yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun demikian, terdapat keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun demikian, terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti jika beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau adanya kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa ´doctors knows best´ sebab individu memiliki hubungan paternalistik bahwa ´doctors knows best´ sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya.
kondisinya. K K ebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan salingebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.
percaya.
f
f . . Menepati Menepati janji janji ((F F ideidel l i i tyty))
Prinsip
Prinsip f f idelityidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennyadibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien.
menyimpan rahasia klien. K K etaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorangetaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya.
untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya. K K esetiaan, menggambarkanesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
g. Karahasiaan (
g. Karahasiaan (C C onon fide fident nt i i al al i i tyty))
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus
dihindari. dihindari.
h. Akunta
h. Akuntabbilitas (ilitas ( A Accccountabountabi i l l i i tyty))
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak
profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.jelas atau tanpa terkecuali.
II.2.
II.2. Isue Etik Isue Etik Dalam PrDalam Praktek Keperawatan : aktek Keperawatan : Euthanasia dan Euthanasia dan AAbborsiorsi
IIsue etik dalam keperawatan meliputsue etik dalam keperawatan meliputi :i :
A.
A. EuthanasiaEuthanasia
a.
a. EUTH EUTH A A N N ASIA DARI WAK ASIA DARI WAK TU TU K K E E WAK WAK TU TU
E
Euthanasia merupakan salah satu masalah etika yang paling berat dalamuthanasia merupakan salah satu masalah etika yang paling berat dalam zaman kita dan tampaknya dalam waktu singkat tidak mungkin diselesaikan. zaman kita dan tampaknya dalam waktu singkat tidak mungkin diselesaikan. Mengenai masalah euthanasia bila ditinjau ke belakang boleh dikatakan sudah Mengenai masalah euthanasia bila ditinjau ke belakang boleh dikatakan sudah ada sejak kalangan kesehatan menghadapi penyakit yang tidak tersembuhkan, ada sejak kalangan kesehatan menghadapi penyakit yang tidak tersembuhkan,
sementara pasien sudah dalam keadaan merana dan sekarat. Dalam situasi sementara pasien sudah dalam keadaan merana dan sekarat. Dalam situasi demikian tidak jarang pasien memohon agar dibebaskan dari penderitaan ini demikian tidak jarang pasien memohon agar dibebaskan dari penderitaan ini dan tidak ingin diperpanjang hidupnya lagi. Pada pasien yang sudah tidak sadar, dan tidak ingin diperpanjang hidupnya lagi. Pada pasien yang sudah tidak sadar, keluarga yang sudah tidak tega melihat orang sakit penuh penderitaan keluarga yang sudah tidak tega melihat orang sakit penuh penderitaan menjelang ajalnya minta kepada dokter untuk tiadak meneruskan pengobatan, menjelang ajalnya minta kepada dokter untuk tiadak meneruskan pengobatan, bahkan ada pula yang minta diberikan obat untuk mempercepat kematian. Dari bahkan ada pula yang minta diberikan obat untuk mempercepat kematian. Dari sinilah euthanasia muncul. Yaitu melepas kehidupan seseorang agar terbebas sinilah euthanasia muncul. Yaitu melepas kehidupan seseorang agar terbebas dari penderitaan, atau mati secara baik.
dari penderitaan, atau mati secara baik.
Masalah ini makin sering dibicarakan dan menarik banyak perhatian karena Masalah ini makin sering dibicarakan dan menarik banyak perhatian karena semakin banyak kasus yang dihadapi kalangan kedokteran dan masyarakat semakin banyak kasus yang dihadapi kalangan kedokteran dan masyarakat terutama setelah ditemukannya tindakan di dalam dunia pengobatan dengan terutama setelah ditemukannya tindakan di dalam dunia pengobatan dengan mempergunakan teknologi canggih dalam mengatasi keadaan gawat dam mempergunakan teknologi canggih dalam mengatasi keadaan gawat dam mengancam kelangsungan hidup. Banyak kasus di pusat pelayanan kesehatan mengancam kelangsungan hidup. Banyak kasus di pusat pelayanan kesehatan terutama di bagian gawat darurat dan di bagian unit perawatan intensif yang terutama di bagian gawat darurat dan di bagian unit perawatan intensif yang pada masa lalu sudah merupakan kasus yang tidak dapat dibantu lagi.
pada masa lalu sudah merupakan kasus yang tidak dapat dibantu lagi.
Namun pada kasus-kasus tertentu tetap saja muncul persoalan dasar Namun pada kasus-kasus tertentu tetap saja muncul persoalan dasar kembali, yaitu dilema meneruskan atau tidak tindakan medis yang kembali, yaitu dilema meneruskan atau tidak tindakan medis yang memperpanjang kehidupan.
memperpanjang kehidupan.
Banyak kasus yang sudah terjadi yang bisa memicu euthanasia. Apa yang Banyak kasus yang sudah terjadi yang bisa memicu euthanasia. Apa yang harus dilakukan dokter menghadapi korban yang telah mati otak atau mati harus dilakukan dokter menghadapi korban yang telah mati otak atau mati batang otak?? Sejauh ini belum ada yang dapat keluar dari keadaan ini, sebab batang otak?? Sejauh ini belum ada yang dapat keluar dari keadaan ini, sebab kerusakan jaringan otak sudah irreversible, atau pada kasus kanker stadium kerusakan jaringan otak sudah irreversible, atau pada kasus kanker stadium terminal dengan penderitaan yang hebat, sementara obat untuk kanker tersebut terminal dengan penderitaan yang hebat, sementara obat untuk kanker tersebut sampai saat ini belum ada. Begitu pula pada penyakit gagal ginjal kronis yang sampai saat ini belum ada. Begitu pula pada penyakit gagal ginjal kronis yang memerlukan pencucian darah secara berkala, sementara dana untuk tindakan memerlukan pencucian darah secara berkala, sementara dana untuk tindakan cuci darah ini ditanggung oleh pasien atau keluarga pasien. Masih banyak cuci darah ini ditanggung oleh pasien atau keluarga pasien. Masih banyak alasan lain lagi yang
alasan lain lagi yang memicu terjadinya euthanasia ini.memicu terjadinya euthanasia ini.
Sesuai dengan makin meningkatnya kesadaran akan hak untuk menentukan Sesuai dengan makin meningkatnya kesadaran akan hak untuk menentukan nasib sendiri
nasib sendiri ((self determination), di banyak Negara mulai timbul gerakan danself determination), di banyak Negara mulai timbul gerakan dan penghargaan atas hak seseorang untuk mengakhiri hidup. Di beberapa Negara, penghargaan atas hak seseorang untuk mengakhiri hidup. Di beberapa Negara, hak ini diakui oleh pemerintah karena diatur dalam undang-undang, misalnya hak ini diakui oleh pemerintah karena diatur dalam undang-undang, misalnya dinegara Belanda, dan No
dinegara Belanda, dan Northern Territoryrthern Territory, Australia., Australia.
Aturan hukum mengenai masalah euthanasia sangat berbeda-beda Aturan hukum mengenai masalah euthanasia sangat berbeda-beda diseluruh dunia dan sering berubah seiring dengan perubahan norma-norma diseluruh dunia dan sering berubah seiring dengan perubahan norma-norma budaya dan tersedianya perawatan atau tindakan medis. Di beberapa Negara budaya dan tersedianya perawatan atau tindakan medis. Di beberapa Negara tindakan ini dianggap legal, sedangkan di Negara-negara lain dianggap tindakan ini dianggap legal, sedangkan di Negara-negara lain dianggap melanggar hukum.
melanggar hukum.
Masalah euthanasia sudah banyak diberitakan di media, baik media cetak Masalah euthanasia sudah banyak diberitakan di media, baik media cetak maupun media elektronik, misalnya 2 kasus pasien di Australia yang maupun media elektronik, misalnya 2 kasus pasien di Australia yang
mengakhiri hidup atas permintaannya sendiri dengan menekan tombol ³
mengakhiri hidup atas permintaannya sendiri dengan menekan tombol ³enter enter ´´ pada laptop yang sudah diprogramkan untuk usaha euthanasia.
pada laptop yang sudah diprogramkan untuk usaha euthanasia.
b.
b. P P ENGE ENGE R RT T IA IA N N EUTH EUTH A A N N ASIA ASIA
IIstilah euthanasia berasal dari bahasa yunanistilah euthanasia berasal dari bahasa yunani ³euthanathos´. Eu³euthanathos´. Eu artinyaartinya baik, tanpa penderitaan ; sedangkan
baik, tanpa penderitaan ; sedangkan thanathosthanathos artinya mati atau kematian.artinya mati atau kematian. Dengan demikian, secara etimologis, euthanasia dapat diartikan kematian yang Dengan demikian, secara etimologis, euthanasia dapat diartikan kematian yang baik atau mati dengan baik tanpa penderitaan. Ada pula yang menerjemahkan baik atau mati dengan baik tanpa penderitaan. Ada pula yang menerjemahkan bahwa euthanasia secara et
bahwa euthanasia secara etimimologis adalah ologis adalah mati cepat tanpa penderitaan.mati cepat tanpa penderitaan.
Hippokrates pertama kali menggunakan istilah "eutanasia" ini pada Hippokrates pertama kali menggunakan istilah "eutanasia" ini pada "sumpah Hippokrates" yang ditulis pada masa 400-300 SM.
"sumpah Hippokrates" yang ditulis pada masa 400-300 SM. Sumpah tersebut berbunyi:
Sumpah tersebut berbunyi:
"Saya tidak akan menyarankan dan atau memberikan obat yang mematikan "Saya tidak akan menyarankan dan atau memberikan obat yang mematikan
kepada siapapun meskipun telah dimintakan untuk itu". kepada siapapun meskipun telah dimintakan untuk itu".
Banyak ragam pengertian euthanasia yang sudah muncul saat ini. Ada yang Banyak ragam pengertian euthanasia yang sudah muncul saat ini. Ada yang menyebutkan bahwa euthanasia merupakan praktek pencabutan kehidupan menyebutkan bahwa euthanasia merupakan praktek pencabutan kehidupan manusia atau hewan melalui cara yang dianggap tidak menimbulkan rasa sakit manusia atau hewan melalui cara yang dianggap tidak menimbulkan rasa sakit atau menimbulkan rasa sakit yang minimal, biasanya dilakukuan dengan cara atau menimbulkan rasa sakit yang minimal, biasanya dilakukuan dengan cara memberikan suntikan yang mematikan. Saat ini yang dimaksudkan dengan memberikan suntikan yang mematikan. Saat ini yang dimaksudkan dengan enthanasia adalah bahwa seorang dokter mengakhiri kehidupan pasien terminal enthanasia adalah bahwa seorang dokter mengakhiri kehidupan pasien terminal dengan memberikan suntikan yang mematikan atas permintaan pasien itu dengan memberikan suntikan yang mematikan atas permintaan pasien itu sendiri. Sekitar dua puluh tahun yang lalu tindakan medis ini disebut ´ sendiri. Sekitar dua puluh tahun yang lalu tindakan medis ini disebut ´ euthanasia aktif ³.
euthanasia aktif ³.
Belanda, salah satu Negara di
Belanda, salah satu Negara diEEropa yang maju dalam pengetahuan hukumropa yang maju dalam pengetahuan hukum kesehatan mendefinisikan euthanasia sesuai dengan rumusan yang dibuat oleh kesehatan mendefinisikan euthanasia sesuai dengan rumusan yang dibuat oleh Euthanasia Study Group
Euthanasia Study Group daridari K K NMG NMG ((IIkatan Dokter Belanda), yaitu :katan Dokter Belanda), yaitu :
E
Euthanasia adalah dengan sengaja tidak melakukan sesuatu untuk uthanasia adalah dengan sengaja tidak melakukan sesuatu untuk memperpanjang hidup seorang pasien atau sengaja melakukan sesuatu untuk memperpanjang hidup seorang pasien atau sengaja melakukan sesuatu untuk memperpendek hidup atau mengakhiri hidup seorang pasien, dan ini dilakukan memperpendek hidup atau mengakhiri hidup seorang pasien, dan ini dilakukan untuk kepentingan pasien
untuk kepentingan pasien itu sendiri.itu sendiri.
cc . . KO KO N N S S E E P P TENT TENT A A NG NG K K EM EM A AT T IA IA N N
Secara umum, kematian adalah suatu topik yang sangat ditakuti oleh Secara umum, kematian adalah suatu topik yang sangat ditakuti oleh publik. Hal demikian tidak terjadi di dalam dunia kedokteran atau kesehatan. publik. Hal demikian tidak terjadi di dalam dunia kedokteran atau kesehatan. Dalam konteks kesehatan modern, kematian tidaklah selalu menjadi sesuatu Dalam konteks kesehatan modern, kematian tidaklah selalu menjadi sesuatu yang datang secara tiba-tiba.
definit dan dapat dipastikan tanggal kejadiannya.
definit dan dapat dipastikan tanggal kejadiannya. EEuthanasia memungkinkanuthanasia memungkinkan hal tersebut terjadi.
hal tersebut terjadi.
Perkembangan euthanasia tidak terlepas dari perkembangan konsep tentang Perkembangan euthanasia tidak terlepas dari perkembangan konsep tentang kematian. Usaha manusia untuk memperpanjang kehidupan dan menghindari kematian. Usaha manusia untuk memperpanjang kehidupan dan menghindari kematian dengan mempergunakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kematian dengan mempergunakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kedokteran telah membawa masalah baru dalam euthanasia, dalam bidang kedokteran telah membawa masalah baru dalam euthanasia, terutama berkenaan dengan penentuan kapan seseorang dinyatakan telah mati. terutama berkenaan dengan penentuan kapan seseorang dinyatakan telah mati.
Beberapa konsep tentang mati yang dikenal adalah : Beberapa konsep tentang mati yang dikenal adalah : 1.
1. Mati sebagai berhentinya darah Mati sebagai berhentinya darah mengalir mengalir 2.
2. Mati sebagai saat terlepasnya nyawa dari tubuhMati sebagai saat terlepasnya nyawa dari tubuh 3.
3. Hilangnya kemampuan tubuh secara permanenHilangnya kemampuan tubuh secara permanen 4.
4. Hilangnya manusia secara permanen untuk kembali sadar dan melakukanHilangnya manusia secara permanen untuk kembali sadar dan melakukan interaksi social.
interaksi social. K
K onsep mati dari berhentinya darah mengalir seperti dianut selama ini danonsep mati dari berhentinya darah mengalir seperti dianut selama ini dan yang juga diatur dalam PP. 18 Tahun 1981 menyatakan bahwa mati adalah yang juga diatur dalam PP. 18 Tahun 1981 menyatakan bahwa mati adalah berhentinya fungsi jantung paru, tidak bisa dipergunakan lagi
berhentinya fungsi jantung paru, tidak bisa dipergunakan lagi K K arena teknologiarena teknologi resusitasi telah memungkinkan jantung dan paru yang semua terhenti, kini resusitasi telah memungkinkan jantung dan paru yang semua terhenti, kini dapat dipacu untuk berdenyut kembali dan paru dapat dipompa untuk dapat dipacu untuk berdenyut kembali dan paru dapat dipompa untuk berkembang kempis kembali.
berkembang kempis kembali. K
K onsep mati terlepasnya roh dari tubuh sering menimbulkan keraguanonsep mati terlepasnya roh dari tubuh sering menimbulkan keraguan karena misalnya pada tindakan resusitasi yang berhasil, keadaan demikian karena misalnya pada tindakan resusitasi yang berhasil, keadaan demikian menimbulkan kesan seakan-akan nyawa dapat ditarik kembali.
menimbulkan kesan seakan-akan nyawa dapat ditarik kembali.
Mengenai konsep mati, dari hilangnya kembali kemampuan tubuh secara Mengenai konsep mati, dari hilangnya kembali kemampuan tubuh secara permanen untuk menjalankan fungsinya secara terpadu, juga dipertanyakan permanen untuk menjalankan fungsinya secara terpadu, juga dipertanyakan karena organ berfungsi sendiri-sendiri tanpa terkendali karena otak telah mati. karena organ berfungsi sendiri-sendiri tanpa terkendali karena otak telah mati. Untuk kepentingan transplantasi konsep ini menguntungkan, tetapi secara moral Untuk kepentingan transplantasi konsep ini menguntungkan, tetapi secara moral tidak dapat diterima karena kenyataannya organ-organ masih berfungsi tidak dapat diterima karena kenyataannya organ-organ masih berfungsi meskipun tidak terpadu lagi.
meskipun tidak terpadu lagi.
Bila dibandingkan dengan manusia sebagai makhluk social, yaitu individu Bila dibandingkan dengan manusia sebagai makhluk social, yaitu individu yang mempunyai kepribadian, menyadari kehidupannya, kekhususanya, yang mempunyai kepribadian, menyadari kehidupannya, kekhususanya, lemampuannya mengingat, menentukan sikap, dan mengambil keputusan, lemampuannya mengingat, menentukan sikap, dan mengambil keputusan, mengajukan alasan yang masuk akal, mampu berbuat, menikmati, mengalami mengajukan alasan yang masuk akal, mampu berbuat, menikmati, mengalami kecemasan, dan sebagainya, kemampuan untuk melakukan interaksi social kecemasan, dan sebagainya, kemampuan untuk melakukan interaksi social tersebut makin banyak dipergunakan.
tersebut makin banyak dipergunakan.
Pusat pengendali ini terletak dalam batang otak. Oleh karena itu, jika Pusat pengendali ini terletak dalam batang otak. Oleh karena itu, jika batang otak telah mati
batang otak telah mati (( brain stem death) dapat diyakini bahwa manusia itu brain stem death) dapat diyakini bahwa manusia itu secara fisik dan social telah mati. Dalam keadaan demikian kalangan medis secara fisik dan social telah mati. Dalam keadaan demikian kalangan medis sering menempuh pilihan tidak meneruskan resusitasi
sering menempuh pilihan tidak meneruskan resusitasi ((DNR, do notDNR, do not resuscitation).
Penentuan saat mati ini juga dibahas dan ditetapkan dalam World Medical Penentuan saat mati ini juga dibahas dan ditetapkan dalam World Medical Asembly tahun 1968 yang dikenal dengan deklarasi Sydney. Disini dinyatakan Asembly tahun 1968 yang dikenal dengan deklarasi Sydney. Disini dinyatakan bahwa penentuan saat kematian di kebanyakan Negara merupakan tanggung bahwa penentuan saat kematian di kebanyakan Negara merupakan tanggung jawab sah dokter. Dokter dapat menentukan seseorang sudah mati dengan jawab sah dokter. Dokter dapat menentukan seseorang sudah mati dengan menggunakan kriteria yang lazim tanpa bantuan alat-alat khusus, yang telah menggunakan kriteria yang lazim tanpa bantuan alat-alat khusus, yang telah diketahui oleh semua dokter.
diketahui oleh semua dokter.
Hal penting dalam penentuan saat mati disini adalah proses kematian Hal penting dalam penentuan saat mati disini adalah proses kematian tersebut sudah tidak dapat dibalikkan lagi
tersebut sudah tidak dapat dibalikkan lagi ((irreversible), meski menggunakanirreversible), meski menggunakan teknik penghidupan kembali apapun. Walaupun sampai sekarang tidak ada alat teknik penghidupan kembali apapun. Walaupun sampai sekarang tidak ada alat yang sungguh-sungguh memuaskan dapat digunakan untuk penentuan saat mati yang sungguh-sungguh memuaskan dapat digunakan untuk penentuan saat mati ini, alat elektroensefalograf dapat diandalkan untuk
ini, alat elektroensefalograf dapat diandalkan untuk maksud tersebut.maksud tersebut.
Jika penentuan saat mati berhubungan dengan kepentingan transplantasi Jika penentuan saat mati berhubungan dengan kepentingan transplantasi organ, keputusan saat mati harus dilakukan oleh dua orang dokter atau lebih, organ, keputusan saat mati harus dilakukan oleh dua orang dokter atau lebih, dan dokter yang menentukan saat mati itu tidak boleh ada kaitannya langsung dan dokter yang menentukan saat mati itu tidak boleh ada kaitannya langsung dengan pelaksanaan transplantasi tersebut.
dengan pelaksanaan transplantasi tersebut.
d.
d. JEN JEN IS IS EUTH EUTH A A N N ASIA ASIA
E
Euthanasia dapat digolongkan menjadi beberapa macam, ditinjau dariuthanasia dapat digolongkan menjadi beberapa macam, ditinjau dari berbagai sudut pandang senagai berikut.
berbagai sudut pandang senagai berikut.
Dilihat dari cara pelaksanaannya, euthanasia dapat dibedakan atas :Dilihat dari cara pelaksanaannya, euthanasia dapat dibedakan atas :
1.
1. Euthanasia pasiEuthanasia pasif f
E
Euthanasia pasif adalah perbuatan menghentikan atau mencabut segalauthanasia pasif adalah perbuatan menghentikan atau mencabut segala tindakan atau pengobatan yang perlu untuk mempertahankan jidup tindakan atau pengobatan yang perlu untuk mempertahankan jidup manusia. Dengan kata lain, euthanasia pasif merupakan tindakan tidak manusia. Dengan kata lain, euthanasia pasif merupakan tindakan tidak memberikan pengobatan lagi kepada pasien terminal untuk mengakhiri memberikan pengobatan lagi kepada pasien terminal untuk mengakhiri hidupnya. Tindakan pada euthanasia pasif ini dilakukan secara sengaja hidupnya. Tindakan pada euthanasia pasif ini dilakukan secara sengaja dengan tidak lagi memberikan bantuan medis yang dapat memperpanjang dengan tidak lagi memberikan bantuan medis yang dapat memperpanjang hidup pasien, seperti tidak memberikan alat-alat bantu hidup atau obat-obat hidup pasien, seperti tidak memberikan alat-alat bantu hidup atau obat-obat penahan rasa sakit, dan sebagainya.
penahan rasa sakit, dan sebagainya.
Penyalahgunaan euthanasia pasif bias dilakukan oleh tenaga media Penyalahgunaan euthanasia pasif bias dilakukan oleh tenaga media maupun keluarga pasien sendiri.
maupun keluarga pasien sendiri. K K eluarga pasien bias saja menghendakieluarga pasien bias saja menghendaki kematian anggota keluarga mereka dengan berbagai alasan, misalnya untuk kematian anggota keluarga mereka dengan berbagai alasan, misalnya untuk mengurangi penderitaan pasien itu sendiri atau karena sudah tidak mampu mengurangi penderitaan pasien itu sendiri atau karena sudah tidak mampu membayar biaya pengobatan.
membayar biaya pengobatan. 2.
2. EEuthanasia aktif atau euthanasia agresif uthanasia aktif atau euthanasia agresif
E
Euthanasia aktif atau euthanasia agresif adalah perbuatan yanguthanasia aktif atau euthanasia agresif adalah perbuatan yang dilakukan secara medik melalui intervensi aktif oleh seorang dokter dengan dilakukan secara medik melalui intervensi aktif oleh seorang dokter dengan tujuan untuk mengakhiri hidup manusia. Dengan kata lain,
tujuan untuk mengakhiri hidup manusia. Dengan kata lain, EEuthanasiauthanasia agresif atau euthanasia aktif adalah suatu tindakan secara sengaja yang agresif atau euthanasia aktif adalah suatu tindakan secara sengaja yang
dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan lain untuk mempersingkat atau dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan lain untuk mempersingkat atau mengakhiri hidup si pasien.
mengakhiri hidup si pasien. EEuthanasia aktif menjabarkan kasus ketikauthanasia aktif menjabarkan kasus ketika suatu tindakan dilakukan dengan tujuan untuk menimbulkan kematian. suatu tindakan dilakukan dengan tujuan untuk menimbulkan kematian. Misalnya dengan memberikan obat-obatan yang mematikan kedalam tubuh Misalnya dengan memberikan obat-obatan yang mematikan kedalam tubuh pasien
pasien ((suntik mati).suntik mati).
E
Euthanasia aktif ini dapat pula dibedakan atas :uthanasia aktif ini dapat pula dibedakan atas :
y
y EEuthanasia aktif langsunguthanasia aktif langsung ((direct)direct)
E
Euthanasia ektif langsung adalah dilakukannnya tindakan medic secarauthanasia ektif langsung adalah dilakukannnya tindakan medic secara terarah yang diperhitungkan akan mengakhiri hidup pasien, atau terarah yang diperhitungkan akan mengakhiri hidup pasien, atau memperpendek hidup pasien. Jenis euthanasia ini juga dikenal sebagai memperpendek hidup pasien. Jenis euthanasia ini juga dikenal sebagai mercy killing.
mercy killing.
y
y EEuthanasia aktif tidak langsunguthanasia aktif tidak langsung ((indirect)indirect)
E
Euthanasia aktif tidak lamgsung adalah saat dokter atau tenagauthanasia aktif tidak lamgsung adalah saat dokter atau tenaga kesehatan melakukan tindakan medis untuk meringankan penderitaan kesehatan melakukan tindakan medis untuk meringankan penderitaan pasien, namun mengetahui adanya risiko tersebut dapat pasien, namun mengetahui adanya risiko tersebut dapat
memperpendek atau mengakhiri hidup pasien. memperpendek atau mengakhiri hidup pasien. 3.
3. EEuthanasia non agresif uthanasia non agresif
E
Euthanasia non agresif atau disebut juga autoeuthanasia termasuk uthanasia non agresif atau disebut juga autoeuthanasia termasuk euthanasia negative dimana seorang pasien menolak secara tegas dan euthanasia negative dimana seorang pasien menolak secara tegas dan dengan sadar untuk menerima perawatan medis dan pasien tersebut dengan sadar untuk menerima perawatan medis dan pasien tersebut mengetahui bahwa penolakannya tersebut akan memperpendek atau mengetahui bahwa penolakannya tersebut akan memperpendek atau menakhiri hidupnya.
menakhiri hidupnya.
Ditinjau dari permintaan atau pemberian izin, euthanasia dibedakan atas :Ditinjau dari permintaan atau pemberian izin, euthanasia dibedakan atas : 1.
1. EEuthanasia diluar kemauan pasien, yaitu suatu tindakan euthanasiauthanasia diluar kemauan pasien, yaitu suatu tindakan euthanasia yang bertentangan dengan keinginan si pasien untuk tetap hidup. yang bertentangan dengan keinginan si pasien untuk tetap hidup. Tindakan seperti ini dapat disamakan dengan pembunuhan.
Tindakan seperti ini dapat disamakan dengan pembunuhan. 2.
2. EEuthanasia voluntir atau euthanasia sukarela atau atas permintaanuthanasia voluntir atau euthanasia sukarela atau atas permintaan pasien, yaitu euthanasia yang dilakukan atas permintaan atau pasien, yaitu euthanasia yang dilakukan atas permintaan atau persetujan pasien itu sendiri secara sadar dan diminta
persetujan pasien itu sendiri secara sadar dan diminta berulang-ulang.berulang-ulang. 3.
3. EEuthanasia involuntir atau euthanasia tidak sukarela atau tidak atasuthanasia involuntir atau euthanasia tidak sukarela atau tidak atas permintaan pasien, yaitu euthanasia yang dilakukan pada pasien yang permintaan pasien, yaitu euthanasia yang dilakukan pada pasien yang sudah tidak sadar, biasanya keluarga pasien yang meminta. ni terjadi sudah tidak sadar, biasanya keluarga pasien yang meminta. ni terjadi ketika individu tidak mampu untuk menyetujui karena faktor umur, ketika individu tidak mampu untuk menyetujui karena faktor umur, ketidak mampuan fisik dan mental. Sebagai contoh dari kasus ini ketidak mampuan fisik dan mental. Sebagai contoh dari kasus ini adalah menghentikan bantuan makanan dan minuman untuk pasien adalah menghentikan bantuan makanan dan minuman untuk pasien yang berada di dalam keadaan vegetatif
yang berada di dalam keadaan vegetatif ((koma).koma). EEuthanasia iniuthanasia ini seringkali menjadi bahan perdebatan dan dianggap sebagai suatu seringkali menjadi bahan perdebatan dan dianggap sebagai suatu tindakan yang keliru oleh siapapun juga. Hal ini terjadi apabila tindakan yang keliru oleh siapapun juga. Hal ini terjadi apabila seseorang yang tidak berkompeten atau tidak berhak untuk mengambil seseorang yang tidak berkompeten atau tidak berhak untuk mengambil
suatu keputusan, misalnya hanya seorang wali dari pasien dan suatu keputusan, misalnya hanya seorang wali dari pasien dan mengaku memiliki hak untuk mengambil keputusan bagi pasien mengaku memiliki hak untuk mengambil keputusan bagi pasien tersebut.
tersebut.
Pada beberapa jenis euthanasia diatas, ada yang dapat digabung, Pada beberapa jenis euthanasia diatas, ada yang dapat digabung, misalnya euthanasia pasif voluntir, euthanasia aktif involuntir, dan misalnya euthanasia pasif voluntir, euthanasia aktif involuntir, dan euthanasia aktif langsung involuntir.
euthanasia aktif langsung involuntir.
Ditinjau dari tujuannya, euthanasia terbagi atas :Ditinjau dari tujuannya, euthanasia terbagi atas : 1.
1. EEuthanasia aktif langsung atau mercy killinguthanasia aktif langsung atau mercy killing 2.
2. EEuthanasia hewanuthanasia hewan
Adapun suatu tindakan bantuan bunuh diri atau bunuh diri berbantuan Adapun suatu tindakan bantuan bunuh diri atau bunuh diri berbantuan yang sering diklasifikasikan sebagai salah satu bentuk euthanasia. . Hal ini yang sering diklasifikasikan sebagai salah satu bentuk euthanasia. . Hal ini terjadi ketika seorang individu diberikan informasi dan wacana untuk terjadi ketika seorang individu diberikan informasi dan wacana untuk membunuh dirinya sendiri. Pihak ketiga dapat dilibatkan
membunuh dirinya sendiri. Pihak ketiga dapat dilibatkan((misalnya dokter),misalnya dokter), namun tidak harus hadir dalam aksi bunuh diri tersebut. Jika dokter terlibat namun tidak harus hadir dalam aksi bunuh diri tersebut. Jika dokter terlibat dalam euthanasia tipe ini, biasanya disebut sebagai µbunuh diri atas dalam euthanasia tipe ini, biasanya disebut sebagai µbunuh diri atas pertolongan dokter¶. Di Amerika Serikat, kasus ini pernah dilakukan oleh pertolongan dokter¶. Di Amerika Serikat, kasus ini pernah dilakukan oleh
dr. Jack
dr. Jack K K evorkian.evorkian.
Ada yang melihat pelaksanaan euthanasia dari sudut lain dan Ada yang melihat pelaksanaan euthanasia dari sudut lain dan membaginya atas empat kategori, yaitu :
membaginya atas empat kategori, yaitu : 1.
1. Tidak ada bantuan dalam proses kematian tanpa maksudTidak ada bantuan dalam proses kematian tanpa maksud memperpendek hidup pasien
memperpendek hidup pasien 2.
2. Ada bantuan dalam proses kematian tanpa maksud memperpendek Ada bantuan dalam proses kematian tanpa maksud memperpendek hidup pasien
hidup pasien 3.
3. Tidak ada bantuan dalam proses kematian dengan tujuanTidak ada bantuan dalam proses kematian dengan tujuan memperpemdek hidup pasien
memperpemdek hidup pasien 4.
4. Ada bantuan dalam proses kematian dengan tujuan memperpendek Ada bantuan dalam proses kematian dengan tujuan memperpendek hidup pasien.
hidup pasien.
ee . . EUTH EUTH A A N N ASIA DALA ASIA DALA M M DDUN UN IA IA M M ODOD E E R R N N
Sejak abad ke-19, eutanasia telah memicu timbulnya perdebatan dan Sejak abad ke-19, eutanasia telah memicu timbulnya perdebatan dan pergerakan di wilayah Amerika Utara dan di
pergerakan di wilayah Amerika Utara dan diEEropa Pada tahun 1828ropa Pada tahun 1828 undang-undang anti eutanasia mulai diberlakukan di negara bagian New undang-undang anti eutanasia mulai diberlakukan di negara bagian New York, yang pada beberapa tahun kemudian diberlakukan pula oleh York, yang pada beberapa tahun kemudian diberlakukan pula oleh beberapa negara bagian.
beberapa negara bagian.
Setelah masa Perang Saudara, beberapa advokat dan beberapa dokter Setelah masa Perang Saudara, beberapa advokat dan beberapa dokter mendukung dilakukannya eutanasia secara sukarela.
mendukung dilakukannya eutanasia secara sukarela. K K elompok-kelompok elompok-kelompok pendukung eutanasia mulanya terbentuk di
pendukung eutanasia mulanya terbentuk diIInggris pada tahun 1935 dan dinggris pada tahun 1935 dan di Amerika pada tahun 1938 yang memberikan dukungannya pada Amerika pada tahun 1938 yang memberikan dukungannya pada
pelaksanaan eutanasia agresif, walaupun demikian perjuangan untuk pelaksanaan eutanasia agresif, walaupun demikian perjuangan untuk
melegalkan eutanasia tidak berhasil digolkan di Amerika maupun
melegalkan eutanasia tidak berhasil digolkan di Amerika maupunIInggris.nggris. Pada tahun 1937, eutanasia atas anjuran dokter dilegalkan di Swiss Pada tahun 1937, eutanasia atas anjuran dokter dilegalkan di Swiss sepanjang pasien yang bersangkutan tidak memperoleh keuntungan sepanjang pasien yang bersangkutan tidak memperoleh keuntungan daripadanya. Pada era yang sama, pengadilan Amerika menolak beberapa daripadanya. Pada era yang sama, pengadilan Amerika menolak beberapa permohonan dari pasien yang sakit parah dan beberapa orang tua yang permohonan dari pasien yang sakit parah dan beberapa orang tua yang memiliki anak cacat yang mengajukan permohonan eutanasia kepada memiliki anak cacat yang mengajukan permohonan eutanasia kepada dokter sebagai bentuk "pembunuhan berdasarkan belas kasihan".
dokter sebagai bentuk "pembunuhan berdasarkan belas kasihan".
Pada tahun 1939, pasukan Nazi Jerman melakukan suatu tindakan Pada tahun 1939, pasukan Nazi Jerman melakukan suatu tindakan kontroversial dalam suatu "program" eutanasia terhadap anak-anak di kontroversial dalam suatu "program" eutanasia terhadap anak-anak di bawah umur 3 tahun yang menderitan keterbelakangan mental, cacat tubuh, bawah umur 3 tahun yang menderitan keterbelakangan mental, cacat tubuh, ataupun gangguan lainnya yang menjadikan hidup mereka tak berguna. ataupun gangguan lainnya yang menjadikan hidup mereka tak berguna. Program ini dikenal dengan nama Aksi T4
Program ini dikenal dengan nama Aksi T4 (( A Action T4ction T4) yang kelak ) yang kelak diberlakukan juga terhadap anak-anak usia di atas 3 tahun dan para jompo / diberlakukan juga terhadap anak-anak usia di atas 3 tahun dan para jompo / lansia.
lansia.
f
f . . EUTH EUTH A A N N ASIA S ASIA S ETE ETE LA LA H H P P E E RA RA NG NG DDUN UN IA IA
Setelah dunia menyaksikan kekejaman Nazi dalam melakukan Setelah dunia menyaksikan kekejaman Nazi dalam melakukan kejahatan eutanasia, pada era tahun 1940 dan 1950 maka berkuranglah kejahatan eutanasia, pada era tahun 1940 dan 1950 maka berkuranglah dukungan terhadap eutanasia, terlebih-lebih lagi terhadap tindakan dukungan terhadap eutanasia, terlebih-lebih lagi terhadap tindakan eutanasia yang dilakukan secara tidak sukarela ataupun karena disebabkan eutanasia yang dilakukan secara tidak sukarela ataupun karena disebabkan oleh cacat genetika.
oleh cacat genetika.
g
g . . PRAK PRAK TE TE K K EUTH EUTH A A N N ASIA ZA ASIA ZA M M A A N N DADA HU HU L LU U KALAKALA
Praktek-praktek
Praktek-praktek EEutanasia yang dilaporkan dalam berbagai tindakanutanasia yang dilaporkan dalam berbagai tindakan masyarakat:
masyarakat:
y
y DiDi IIndia pernah dipraktekkan suatu kebiasaan untuk melemparkanndia pernah dipraktekkan suatu kebiasaan untuk melemparkan
orang-orang tua ke dalam sungai Gangga. orang-orang tua ke dalam sungai Gangga.
y
y Di Sardinia orang tua dipukul hingga mati oleh anak laki-laki tertuanyaDi Sardinia orang tua dipukul hingga mati oleh anak laki-laki tertuanya
di zaman purba. di zaman purba.
y
y Uruguay mencantumkan kebebasan praktek eutanasia dalam undang-Uruguay mencantumkan kebebasan praktek eutanasia dalam
undang-undang yang telah berlaku sejak tahun 1933. undang yang telah berlaku sejak tahun 1933.
y
y Di beberapa negaraDi beberapa negara EEropa, praktek eutanasia bukan lagi kejahatanropa, praktek eutanasia bukan lagi kejahatan
kecuali di Norwegia yang sejak 1902 memperlakukannya sebagai kecuali di Norwegia yang sejak 1902 memperlakukannya sebagai kejahatan khusus.
kejahatan khusus.
y
y Di Amerika Serikat, khususnya di semua negara bagianDi Amerika Serikat, khususnya di semua negara bagian
mencantumkan eutanasia sebagai kejahatan. Bunuh diri atau mencantumkan eutanasia sebagai kejahatan. Bunuh diri atau
membiarkan dirinya dibunuh adalah melanggar hukum di Amerika membiarkan dirinya dibunuh adalah melanggar hukum di Amerika Serikat.
Serikat.
y
y Satu-satunya negara yang dapat melakukan tindakan eutanasia bagiSatu-satunya negara yang dapat melakukan tindakan eutanasia bagi
para anggotanya adalah Belanda. Anggota yang telah diterima dengan para anggotanya adalah Belanda. Anggota yang telah diterima dengan persyaratan tertentu dapat meminta tindakan eutanasia atas dirinya. persyaratan tertentu dapat meminta tindakan eutanasia atas dirinya. Ada beberapa warga Amerika Serikat yang menjadi anggotanya. Ada beberapa warga Amerika Serikat yang menjadi anggotanya. Dalam praktek medis, biasanya tidaklah pernah dilakukan eutanasia Dalam praktek medis, biasanya tidaklah pernah dilakukan eutanasia aktif, akan tetapi mungkin ada praktek-praktek medis yang dapat aktif, akan tetapi mungkin ada praktek-praktek medis yang dapat digolongkan eutanasia pasif.
digolongkan eutanasia pasif.
h.
h. EUTH EUTH A A N N ASIA DA ASIA DA N N HU HU K K UM UM DI I DI I N N DO DO NE NE SIA SIA
K
K itab Undang-Undang Hukum Pidana mengatur seseorang dapatitab Undang-Undang Hukum Pidana mengatur seseorang dapat dipidana atau dihukum jika ia menghilangkan nyawa orang lain dengan dipidana atau dihukum jika ia menghilangkan nyawa orang lain dengan sengaja ataupun karena kurang hati-hati.
sengaja ataupun karena kurang hati-hati. K K etentuan pelanggaran pidanaetentuan pelanggaran pidana yang berkaitan langsung dengan euthanasia aktif terdapat pada pasal 344 yang berkaitan langsung dengan euthanasia aktif terdapat pada pasal 344 K
K UHP.UHP.
Pasal 344 KUHP Pasal 344 KUHP
B
Barang siapa menghilangkan jiwa orang lain atas permintaan orang arang siapa menghilangkan jiwa orang lain atas permintaan orang itu sendiri, yang disebutnya dengan nyata dan dengan sungguh-sungguh, itu sendiri, yang disebutnya dengan nyata dan dengan sungguh-sungguh, dihukum penjara selama-lamanya dua belas tahun.
dihukum penjara selama-lamanya dua belas tahun. K
K etentuan ini harus diingat kalangan kedokteran sebab walaupunetentuan ini harus diingat kalangan kedokteran sebab walaupun terdapat beberapa alasan kuat untuk membantu pasien atau keluarga pasien terdapat beberapa alasan kuat untuk membantu pasien atau keluarga pasien mengakhiri hidup atau memperpendek hidup pasien, ancaman hukuman ini mengakhiri hidup atau memperpendek hidup pasien, ancaman hukuman ini harus dihadapinya.
harus dihadapinya.
Untuk jenis euthanasia aktif maupun pasif tanpa permintaan, beberapa Untuk jenis euthanasia aktif maupun pasif tanpa permintaan, beberapa pasal ini perlu diketahui oleh dokter.
pasal ini perlu diketahui oleh dokter.
Pasal 338 KUHP Pasal 338 KUHP
B
Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa orang lain, diukur arang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa orang lain, diukur karena maker mati, dengan penjara selama-lamanya lima belas tahun. karena maker mati, dengan penjara selama-lamanya lima belas tahun.
Pasal 340 KUHP Pasal 340 KUHP
barang siapa dengan sengaja dan direncanakan lebih dahulu barang siapa dengan sengaja dan direncanakan lebih dahulu menghilangkan jiwa orang lain, dihukum, karena pembunuhan menghilangkan jiwa orang lain, dihukum, karena pembunuhan direncanakan (moord), dengan hukuman mati atau penjara direncanakan (moord), dengan hukuman mati atau penjara selama-lamanya seumur hidup atay penjara sementara selama-selama-lamanya dua puluh lamanya seumur hidup atay penjara sementara selama-lamanya dua puluh tahun.
tahun.
Pasal 359 KUHP Pasal 359 KUHP
B
Barang siapa karena salahnya menyebabkan matinya orang, dihukumarang siapa karena salahnya menyebabkan matinya orang, dihukum penjara selama-lamanya lima tahun atau kurungan selama-lamanya satu penjara selama-lamanya lima tahun atau kurungan selama-lamanya satu
tahun. tahun.
Selanjutnya, dibawah ini dikemukakan sebuah ketentuan hukum yang Selanjutnya, dibawah ini dikemukakan sebuah ketentuan hukum yang mengingatkan kalangan kesehatanuntuk berhati-hati menghadapi kasus mengingatkan kalangan kesehatanuntuk berhati-hati menghadapi kasus euthanasia.
euthanasia.
Pasal 345 KUHP Pasal 345 KUHP
B
Barang siapa dengan sengaja menghasut orang lain untuk membunuharang siapa dengan sengaja menghasut orang lain untuk membunuh diri, menolongnya dalam perbuatan itu, atau memberikan daya upaya itu diri, menolongnya dalam perbuatan itu, atau memberikan daya upaya itu jadi bunuh diri, dihukum penjara selama-lamanya empat tahun.
jadi bunuh diri, dihukum penjara selama-lamanya empat tahun.
Pasal ini mengingatkan dokter untuk, jangankan melakukan Pasal ini mengingatkan dokter untuk, jangankan melakukan euthanasia, menolong atau memberi harapan kea rah perbuatan itu saja pun euthanasia, menolong atau memberi harapan kea rah perbuatan itu saja pun sudah mendapat ancaman pidana.
sudah mendapat ancaman pidana.
i i . . EUTH EUTH A A N N ASIA DA ASIA DA N N HU HU K K UM UM DI DI NEG NEG ARA ± ARA ± NEG NEG ARA LAI ARA LAI N N
Sejauh ini eutanasia diperkenankan yaitu dinegara Belanda, Belgia Sejauh ini eutanasia diperkenankan yaitu dinegara Belanda, Belgia serta ditoleransi di negara bagian Oregon di Amerika,
serta ditoleransi di negara bagian Oregon di Amerika, K K olombia dan Swissolombia dan Swiss dan dibeberapa negara dinyatakan sebagai kejahatan seperti di Spanyol, dan dibeberapa negara dinyatakan sebagai kejahatan seperti di Spanyol, Jerman dan Denmark.
Jerman dan Denmark.
1.
1. BelandaBelanda
Pada tanggal 10 April 2001 Belanda menerbitkan undang-undang yang Pada tanggal 10 April 2001 Belanda menerbitkan undang-undang yang mengizinkan eutanasia, undang-undang ini dinyatakan efektif berlaku sejak mengizinkan eutanasia, undang-undang ini dinyatakan efektif berlaku sejak tanggal 1 April 2002 , yang menjadikan Belanda menjadi negara pertama di tanggal 1 April 2002 , yang menjadikan Belanda menjadi negara pertama di dunia yang melegalisasi praktik eutanasia. Pasien-pasien yang mengalami dunia yang melegalisasi praktik eutanasia. Pasien-pasien yang mengalami sakit menahun dan tak tersembuhkan, diberi hak untuk mengakhiri sakit menahun dan tak tersembuhkan, diberi hak untuk mengakhiri penderitaannya.Tetapi perlu ditekankan, bahwa dalam
penderitaannya.Tetapi perlu ditekankan, bahwa dalam K K itab Hukumitab Hukum Pidana Belanda secara formal euthanasia dan bunuh diri berbantuan masih Pidana Belanda secara formal euthanasia dan bunuh diri berbantuan masih dipertahankan sebagai perbuatan kr
dipertahankan sebagai perbuatan kriminal.iminal. Sebuah karangan berjudul "
Sebuah karangan berjudul "The Slippery Slope oThe Slippery Slope o f f Dutch EuthanasiaDutch Euthanasia"" dalam majalah
dalam majalah Human Li Human Li f f e International Special Report e International Special Report Nomor 67,Nomor 67, November 1998, halaman 3 melaporkan bahwa sejak tahun 1994 setiap November 1998, halaman 3 melaporkan bahwa sejak tahun 1994 setiap dokter di Belanda dimungkinkan melakukan eutanasia dan tidak akan dokter di Belanda dimungkinkan melakukan eutanasia dan tidak akan dituntut di pengadilan asalkan mengikuti beberapa prosedur yang telah dituntut di pengadilan asalkan mengikuti beberapa prosedur yang telah ditetapkan. Prosedur tersebut adalah mengadakan konsultasi dengan rekan ditetapkan. Prosedur tersebut adalah mengadakan konsultasi dengan rekan sejawat
sejawat ((tidak harus seorang spesialis) dan membuat laporan dengantidak harus seorang spesialis) dan membuat laporan dengan menjawab sekitar 50 pertanyaan.
Sejak akhir tahun 1993, Belanda secara hukum mengatur kewajiban Sejak akhir tahun 1993, Belanda secara hukum mengatur kewajiban para dokter untuk melapor semua kasus eutanasia dan bunuh diri para dokter untuk melapor semua kasus eutanasia dan bunuh diri berbantuan.
berbantuan. IInstansi kehakiman selalu akan menilai betul tidaknyanstansi kehakiman selalu akan menilai betul tidaknya prosedurnya. Pada tahun 2002, sebuah konvensi yang berusia 20 tahun prosedurnya. Pada tahun 2002, sebuah konvensi yang berusia 20 tahun telah dikodifikasi oleh undang-undang belanda, dimana seorang dokter telah dikodifikasi oleh undang-undang belanda, dimana seorang dokter yang melakukan eutanasia pada suatu kasus tertentu tidak akan dihukum. yang melakukan eutanasia pada suatu kasus tertentu tidak akan dihukum.
2.
2. AustraliaAustralia
Negara bagian Australia,
Negara bagian Australia, N N orthern Territoryorthern Territory, menjadi tempat pertama di, menjadi tempat pertama di dunia dengan UU yang mengizinkan euthanasia dan bunuh diri berbantuan, dunia dengan UU yang mengizinkan euthanasia dan bunuh diri berbantuan, meski reputasi ini tidak bertahan lama. Pada tahun 1995
meski reputasi ini tidak bertahan lama. Pada tahun 1995 N N orthern Territoryorthern Territory menerima UU yang disebut "Right of the terminally ill bill"
menerima UU yang disebut "Right of the terminally ill bill" ((UU tentangUU tentang hak pasien terminal). Undang-undang baru ini beberapa kali dipraktikkan, hak pasien terminal). Undang-undang baru ini beberapa kali dipraktikkan, tetapi bulan Maret 1997 ditiadakan oleh keputusan Senat Australia, tetapi bulan Maret 1997 ditiadakan oleh keputusan Senat Australia, sehingga harus ditarik kembali.
sehingga harus ditarik kembali.
3.
3. BelgiaBelgia
Parlemen Belgia telah melegalisasi tindakan eutanasia pada akhir Parlemen Belgia telah melegalisasi tindakan eutanasia pada akhir September 2002. Para pendukung eutanasia menyatakan bahwa ribuan September 2002. Para pendukung eutanasia menyatakan bahwa ribuan tindakan eutanasia setiap tahunnya telah dilakukan sejak dilegalisasikannya tindakan eutanasia setiap tahunnya telah dilakukan sejak dilegalisasikannya tindakan eutanasia dinegara ini, namun mereka juga mengkritik sulitnya tindakan eutanasia dinegara ini, namun mereka juga mengkritik sulitnya prosedur pelaksanaan eutanasia ini sehingga timbul suatu kesan adaya prosedur pelaksanaan eutanasia ini sehingga timbul suatu kesan adaya
upaya untuk
upaya untuk menciptakan "birokrasi kematian".menciptakan "birokrasi kematian".
Belgia kini menjadi negara ketiga yang melegalisasi eutanasia
Belgia kini menjadi negara ketiga yang melegalisasi eutanasia (( setelahsetelah Belanda dan negara bagian Oregon di Amerika ).
Belanda dan negara bagian Oregon di Amerika ).
Senator Philippe Mahoux, dari partai sosialis yang merupakan salah Senator Philippe Mahoux, dari partai sosialis yang merupakan salah satu penyusun rancangan undang-undang tersebut menyatakan bahwa satu penyusun rancangan undang-undang tersebut menyatakan bahwa seorang pasien yang menderita secara jasmani dan psikologis adalah seorang pasien yang menderita secara jasmani dan psikologis adalah merupakan orang yang memiliki hak penuh untuk memutuskan merupakan orang yang memiliki hak penuh untuk memutuskan kelangsungan hidupnya dan penentuan saat-saat akhir hidupnya.
kelangsungan hidupnya dan penentuan saat-saat akhir hidupnya.
4.
4. AmerikaAmerika
E
Eutanasia agresif dinyatakan ilegal di banyak negara bagian diutanasia agresif dinyatakan ilegal di banyak negara bagian di Amerika. Saat ini satu-satunya negara bagian di Amerika yang hukumnya Amerika. Saat ini satu-satunya negara bagian di Amerika yang hukumnya secara eksplisit mengizinkan pasien terminal
secara eksplisit mengizinkan pasien terminal (( pasien yang tidak mungkinpasien yang tidak mungkin lagi disembuhkan) mengakhiri hidupnya adalah negara bagian Oregon, lagi disembuhkan) mengakhiri hidupnya adalah negara bagian Oregon, yang pada tahun 1997 melegalisasikan kemungkinan dilakukannya yang pada tahun 1997 melegalisasikan kemungkinan dilakukannya eutanasia dengan memberlakukan UU tentang kematian yang pantas eutanasia dengan memberlakukan UU tentang kematian yang pantas ((Oregon Death with Dignity Act). Tetapi undang-undang ini hanyaOregon Death with Dignity Act). Tetapi undang-undang ini hanya menyangkut bunuh diri berbantuan, bukan euthanasia. Syarat-syarat yang menyangkut bunuh diri berbantuan, bukan euthanasia. Syarat-syarat yang diwajibkan cukup ketat, dimana pasien terminal berusia 18 tahun ke atas diwajibkan cukup ketat, dimana pasien terminal berusia 18 tahun ke atas boleh minta bantuan untuk bunuh diri, jika mereka diperkirakan akan boleh minta bantuan untuk bunuh diri, jika mereka diperkirakan akan meninggal dalam enam bulan dan keinginan ini harus diajukan sampai tiga meninggal dalam enam bulan dan keinginan ini harus diajukan sampai tiga
kali pasien, dimana dua kali secara lisan
kali pasien, dimana dua kali secara lisan ((dengan tenggang waktu 15 hari didengan tenggang waktu 15 hari di antaranya) dan sekali secara tertulis
antaranya) dan sekali secara tertulis ((dihadiri dua saksi dimana salah satudihadiri dua saksi dimana salah satu saksi tidak boleh memiliki hubungan keluarga dengan pasien). Dokter saksi tidak boleh memiliki hubungan keluarga dengan pasien). Dokter kedua harus mengkonfirmasikan diagnosis penyakit dan prognosis serta kedua harus mengkonfirmasikan diagnosis penyakit dan prognosis serta memastikan bahwa pasien dalam mengambil keputusan itu tidak berada memastikan bahwa pasien dalam mengambil keputusan itu tidak berada dalam keadaan gangguan mental.Hukum juga mengatur secara tegas bahwa dalam keadaan gangguan mental.Hukum juga mengatur secara tegas bahwa keputusan pasien untuk mengakhiri hidupnya tersebut tidak boleh keputusan pasien untuk mengakhiri hidupnya tersebut tidak boleh berpengaruh terhadap asuransi yang dimilikinya baik asuransi kesehatan, berpengaruh terhadap asuransi yang dimilikinya baik asuransi kesehatan, jiwa maupun kecelakaan ataupun juga simpanan hari tuanya.
jiwa maupun kecelakaan ataupun juga simpanan hari tuanya.
Belum jelas apakah undang-undang Oregon ini bisa dipertahankan di Belum jelas apakah undang-undang Oregon ini bisa dipertahankan di masa depan, sebab dalam Senat AS pun ada usaha untuk meniadakan UU masa depan, sebab dalam Senat AS pun ada usaha untuk meniadakan UU negara bagian ini. Mungkin saja nanti nasibnya sama dengan UU Northern negara bagian ini. Mungkin saja nanti nasibnya sama dengan UU Northern Territory di Australia. Bulan Februari lalu sebuah studi terbit tentang Territory di Australia. Bulan Februari lalu sebuah studi terbit tentang pelaksanaan UU Oregon selama tahun 1999.
pelaksanaan UU Oregon selama tahun 1999.
Sebuah lembaga jajak pendapat terkenal yaitu Poling Gallup
Sebuah lembaga jajak pendapat terkenal yaitu Poling Gallup ((GallupGallup Poll) menunjukkan bahwa 60% orang Amerika mendukung dilakukannya Poll) menunjukkan bahwa 60% orang Amerika mendukung dilakukannya euthanasia.
euthanasia.
5.
5. SwissSwiss
Di Swiss, obat yang mematikan dapat diberikan baik kepada warga Di Swiss, obat yang mematikan dapat diberikan baik kepada warga negara Swiss ataupun orang asing apabila yang bersangkutan memintanya negara Swiss ataupun orang asing apabila yang bersangkutan memintanya sendiri. Secara umum, pasal 115 dari
sendiri. Secara umum, pasal 115 dari K K itab Undang-undang Hukum Pidanaitab Undang-undang Hukum Pidana Swiss yang ditulis pada tahun 1937 dan dipergunakan sejak tahun 1942, Swiss yang ditulis pada tahun 1937 dan dipergunakan sejak tahun 1942, yang pada intinya menyatakan bahwa "membantu suatu pelaksanaan bunuh yang pada intinya menyatakan bahwa "membantu suatu pelaksanaan bunuh diri adalah merupakan suatu perbuatan melawan hukum apabila diri adalah merupakan suatu perbuatan melawan hukum apabila motivasinya semata untuk
motivasinya semata untuk kepentingan diri sendiri."kepentingan diri sendiri."
Pasal 115 tersebut hanyalah menginterpretasikan suatu izin untuk Pasal 115 tersebut hanyalah menginterpretasikan suatu izin untuk melakukan pengelompokan terhadap obat-obatan yang dapat digunakan melakukan pengelompokan terhadap obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengakhiri kehidupan seseorang.
untuk mengakhiri kehidupan seseorang.
6.
6. InggrisInggris
Pada tanggal 5 November 2006,
Pada tanggal 5 November 2006, K K oleseolese K K ebidanan danebidanan dan K K andunganandungan Britania Raya
Britania Raya (( B Britain's Royal College oritain's Royal College o f f Obstetricians and Obstetricians and Gynaecologists
Gynaecologists) mengajukan sebuah proposal kepada Dewan Bioetik ) mengajukan sebuah proposal kepada Dewan Bioetik Nuffield
Nuffield (( N N uu ff ff ield Council onield Council on B Bioethicsioethics) agar dipertimbangkannya izin) agar dipertimbangkannya izin untuk melakukan eutanasia terhadap bayi-bayi yang lahir cacat
untuk melakukan eutanasia terhadap bayi-bayi yang lahir cacat ((disabled disabled newborns
newborns). Proposal tersebut bukanlah ditujukan untuk melegalisasi). Proposal tersebut bukanlah ditujukan untuk melegalisasi eutanasia di
eutanasia diIInggris melainkan semata guna memohon dipertimbangkannyanggris melainkan semata guna memohon dipertimbangkannya secara saksama dari sisi faktor "kemungkinan hidup si bayi" sebagai suatu secara saksama dari sisi faktor "kemungkinan hidup si bayi" sebagai suatu legitimasi praktek kedokteran.
Namun hingga saat ini eutanasia masih merupakan suatu tindakan Namun hingga saat ini eutanasia masih merupakan suatu tindakan melawan hukum di kerajaan
melawan hukum di kerajaan IInggris demikian juga dinggris demikian juga di EEroparopa ((selainselain daripada Belanda). Demikian pula kebijakan resmi dari Asosiasi daripada Belanda). Demikian pula kebijakan resmi dari Asosiasi K
K edokteranedokteran IInggrisnggris ( ( B British Medical ritish Medical A A ssociation- ssociation- B B M M A A ) ) yang secara tegasyang secara tegas menentang eutanasia dalam bentuk apapun juga.
menentang eutanasia dalam bentuk apapun juga.
7.
7. JepangJepang
Jepang tidak memiliki suatu aturan hukum yang mengatur tentang Jepang tidak memiliki suatu aturan hukum yang mengatur tentang eutanasia demikian pula Pengadilan Tertinggi Jepang
eutanasia demikian pula Pengadilan Tertinggi Jepang (supreme court o(supreme court o f f Japan)
Japan) tidak pernah mengatur mengenai eutanasia tersebut.tidak pernah mengatur mengenai eutanasia tersebut.
Ada 2 kasus eutanasia yang pernah terjadi di Jepang yaitu di Nagoya Ada 2 kasus eutanasia yang pernah terjadi di Jepang yaitu di Nagoya pada tahun 1962 yang dapat dikategorikan sebagai "eutanasia pasif" pada tahun 1962 yang dapat dikategorikan sebagai "eutanasia pasif"
((, shkyokuteki anrakushi), shkyokuteki anrakushi) K
K asus yang satunya lagi terjadi setelah peristiwa insiden di Tokaiasus yang satunya lagi terjadi setelah peristiwa insiden di Tokai university pada tahun 1995
university pada tahun 1995[14][14] yang dikategorikan sebagai "eutanasia aktif "yang dikategorikan sebagai "eutanasia aktif " ((, sekkyokuteki anrakushi), sekkyokuteki anrakushi)
K
K eputusan hakim dalam kedua kasus tersebut telah membentuk suatueputusan hakim dalam kedua kasus tersebut telah membentuk suatu kerangka hukum dan suatu alasan pembenar dimana eutanasia secara aktif kerangka hukum dan suatu alasan pembenar dimana eutanasia secara aktif dan pasif boleh dilakukan secara legal. Meskipun demikian eutanasia yang dan pasif boleh dilakukan secara legal. Meskipun demikian eutanasia yang dilakukan selain pada kedua kasus tersebut adalah tetap dinyatakan dilakukan selain pada kedua kasus tersebut adalah tetap dinyatakan melawan hukum, dimana dokter yang melakukannya akan dianggap melawan hukum, dimana dokter yang melakukannya akan dianggap bersalah oleh karena merampas kehidupan pasiennya. Oleh karena bersalah oleh karena merampas kehidupan pasiennya. Oleh karena
keputusan pengadilan ini masih diajukan banding ke tingkat federal maka keputusan pengadilan ini masih diajukan banding ke tingkat federal maka keputusan tersebut belum mempunyai kekuatan hukum sebagai sebuah keputusan tersebut belum mempunyai kekuatan hukum sebagai sebuah yurisprudensi, namun meskipun demikian saat ini Jepang memiliki suatu yurisprudensi, namun meskipun demikian saat ini Jepang memiliki suatu kerangka hukum sementara guna melaksanakan eutanasia.
kerangka hukum sementara guna melaksanakan eutanasia.
8.
8. RepuRepubblilicc CekoCeko
Di Republik Ceko eutanisia dinyatakan sebagai suatu tindakan Di Republik Ceko eutanisia dinyatakan sebagai suatu tindakan pembunuhan berdasarkan peraturan setelah pasal mengenai eutanasia pembunuhan berdasarkan peraturan setelah pasal mengenai eutanasia
dikeluarkan dari rancangan
dikeluarkan dari rancangan K K itab Undang-undang Hukum Pidana.itab Undang-undang Hukum Pidana. Sebelumnya pada rancangan tersebut, Perdana Menteri Jiri Pospíil Sebelumnya pada rancangan tersebut, Perdana Menteri Jiri Pospíil bermaksud untuk memasukkan eutanasia dalam rancangan
bermaksud untuk memasukkan eutanasia dalam rancangan K K UHP tersebutUHP tersebut sebagai suatu kejahatan dengan ancaman pidana selama 6 tahun penjara, sebagai suatu kejahatan dengan ancaman pidana selama 6 tahun penjara, namun Dewan Perwakilan
namun Dewan Perwakilan K K onstitusional dan komite hukum negaraonstitusional dan komite hukum negara tersebut merekomendasikan agar pasal kontroversial tersebut dihapus dari tersebut merekomendasikan agar pasal kontroversial tersebut dihapus dari rancangan tersebut.
rancangan tersebut.
9.
9. IndiaIndia
Di
Di IIndia eutanasia adalah suatu perbuatan melawan hukum. Aturanndia eutanasia adalah suatu perbuatan melawan hukum. Aturan mengenai larangan eutanasia terhadap dokter secara tegas dinyatakan mengenai larangan eutanasia terhadap dokter secara tegas dinyatakan