• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG TERDAFTAR DI BEI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

Oleh:

Samuel Hendro Siregar NIM. 709220057

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

iii ABSTRAK

Samuel Hendro Siregar, 709220057. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Skripsi, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2013

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu apakah terdapat pengaruh positif aktiva tetap, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, kebijakan dividen, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan hutang perusahaa manufaktur yang terdaftar di BEI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh aktiva tetap, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, kebijakan dividen, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan hutang perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-211. Dari 192 perusahaan yang terdaftar, dipilih 51 perusahaan dengan menggunakan purposive sampling. Pengujian dengan regresi data panel menghasilkan persamaan : DTA = 0.862559 - 0.116626A + 0.002536P - 0.315187F + 0.026195D - 0.070752L - 0.006621S.

Hasil yang diperoleh dengan taraf signifikasi 5% menunjukkan bahwa signifikasi probabilitas aktiva tetap (0,0869 > 0,05), Pertumbuhan perusahaan (0,2035 > 0,05), Profitabilitas (0,0028 < 0,05), Kebijakan dividen (0,2647 > 0,05), Likuiditas (0,0000 < 0,05), Ukuran perusahaan (0,3184 > 0,05).

Kesimpulan hasil penelitian menyatakan bahwa variabel profitabilitas dan likuiditas perusahaan berpengaruh negatif tehadap kebijakan hutang perusahaan. Sedangkan variabel aktiva tetap, pertumbuhan perusahaan, kebijakan dividen dan ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan.

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Pembatasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 8

1.6 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

2.1 Kerangka Teoritis ... 10

2.1.1 Hutang ... 10

2.1.2 Kebijakan Hutang ... 13

2.1.3 Teori Keagenan ... 15

2.1.4 Trade Off Theory ... 18

(6)

2.1.6 Signaling Theory ... 19

2.1.7 Variabel-Variabel Penelitian ... 21

2.1.8 Penelitian Terdahulu ... 26

2.2 Kerangka Berpikir ... 31

2.3 Hipotesis ... 35

2.3.1. Aktiva Tetap ... 35

2.3.2. Pertumbuhan Perusahaan... 36

2.3.3. Profitabilitas ... 36

2.3.4. Kebijakan Dividen ... 37

2.3.5. Likuiditas ... 38

2.3.6. Ukuran Perusahaan ... 38

2.3.7.Aktiva Tetap, Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Likuiditas dan Ukuran perusahaan.. 39

BAB III METODE PENELITIAN ... 41

3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 41

3.2 Populasi Dan Sampel ... 41

3.3 Variabel Penelitian Dan Operasional ... 42

3.3.1 Variabel Penelitian ... 42

3.3.2 Defenisi Operasional Perusahaan ... 42

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 45

(7)

3.5.1 Model Penelitian ... 46

3.5.2 Uji Normalitas ... 47

3.5.3 Uji Autokorelasi ... 47

3.5.4 Pengujian Hipotesis ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

4.1 Hasil Penelitian ... 51

4.1.1 Gambaran Umum Sampel ... 51

4.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian ... 51

4.1.3 Uji Normalitas ... 55

4.1.4 Uji Autokorelasi ... 55

4.1.5 Persamaan Regresi... 55

4.1.6 Pengujian Hipotesis ... 58

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 60

KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

5.1 Kesimpulan ... 66

5.2 Saran ... 67

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu……… 29

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Autokorelasi……… 48

Tabel 4.1 Tabel Deskripsi Variabel………52

(9)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar Kerangka Berpikir ... 34

Gambar 2.2 Gambar Resiko yang diterima oleh perusahaan dan bank

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dalam menghadapi dunia global yang penuh dengan persaingan, sebuah

perusahaan dituntut untuk bertahan dan bisa menyesuaikan dengan kondisi yang

selalu berkembang. Salah satu cara untuk bisa bertahan adalah bahwa perusahaan

harus pandai dalam pengelolaan fungsi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah

pengelolaan fungsi manajemen keuangan karena pengelolaan keuangan berpengaruh

dalam operasi dan pengembangan perusahaan. Perusahaan memerlukan dana untuk

hal tersebut. Sementara itu sumber pendanaan perusahaan dapat diperoleh dari modal

internal dan eksternal. Modal internal berasal dari laba ditahan, penggunaan laba, dan

cadangan-cadangan, sedangkan modal eksternal bersumber dari hutang atau

penerbitan saham baru.

Fungsi keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam kegiatan

perusahaan. Dalam mengelola fungsi keuangan, unsur yang perlu diperhatikan adalah

seberapa besar perusahaan mampu memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan

untuk beroperasi dan mengembangkan usahanya untuk pemenuhan

kebutuhan-kebutuhan dana ini, perusahaan dapat memperoleh dari dalam perusahaan (modal

sendiri) atau dari luar perusahaan (modal asing) (Sekar M. 2001: 1-26).

Myers dan Majluf (1984) dalam Yeye (2003), menyatakan bahwa perusahaan

(11)

2

dengan internal equity dahulu. Apabila internal equity dianggap tidak mencukupi

baru menggunakan external finance. Penggunaan external finance sendiri

pertama-tama menggunakan hutang, apabila hutang tidak mencukupi baru kemudian

perusahaan menggunakan external equity.

Kebijakan hutang (DTA) termasuk kebijakan pendanaan perusahaan yang

bersumber dari eksternal. Sebagian perusahaan menganggap bahwa penggunaan

hutang dirasa lebih aman daripada menerbitkan saham baru. Menurut Babu dan Jain

(1998) dalam Sihombing (2012) terdapat empat alasan mengapa perusahaan lebih

menyukai menggunakan hutang daripada saham baru, yaitu (1) adanya manfaat pajak

atas pembayaran bunga; (2) Biaya transaksi pengeluaran hutang lebih murah daripada

biaya transaksi emisi saham baru; (3) lebih mudah mendapatkan pendanaan hutang

daripada pendanaan saham; (4) Kontrol manajemen lebih besar adanya hutang baru

daripada saham baru.

Mogdiliani dan Miller (1963) dalam Sihombing (2012) menyatakan bahwa

semakin tinggi proporsi hutang maka semakin tinggi nilai perusahaan. Hal ini

berkaitan dengan adanya pengurangan pajak karena adanya bunga yang dibayarkan

akibat penggunaan hutang. Namun pada titik tertentu peningkatan hutang akan

menurunkan nilai perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari pengunaan hutang

lebih kecil daripada biaya yang ditimbulkan. Dan menurut trade off theory semakin

(12)

3

Penambahan hutang akan meningkatkan tingkat resiko atas arus pendapatan

perusahaan. Semakin besar hutang, semakin besar pula kemungkinan terjadinya

perusahaan tidak mampu membayar kewajiban tetap berupa bunga dan pokoknya.

Resiko kebangrutan akan semakin tinggi karena bunga akan meningkatkan lebih

tinggi daripada penghematan pajak. Oleh karena itu perusahaan harus sangat berhati–

hati dalam menentukan kebijakan hutangnya karena peningkatan penggunaan hutang

akan menurunkan nilai perusahaannnya.

“Untuk meminimalkan konflik keagenan antara manajer dan pemegang saham

maka dibutuhkan suatu mekanisme pengawasan yang dapat mensejajarkan

kepentingan pihak-pihak yang terkait”, Wahidahwati (2001). Namun adanya

mekanisme pengawasan itu menyebabkan munculnya biaya yang disebut agency cost.

Menurut Bringham et al. (1996) dalam Yeniatie dan Nicken Destriana (2010) agency

cost adalah biaya yang meliputi semua biaya untuk monitoring tindakan manajer,

mencegah tingkah laku manajer yang tidak dikehendaki dan opportunity cost akibat

pembatasan yang dilakukan pemegang saham terhadap tindakan manajer.

Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan untuk mengurangi agency cost.

Yang pertama adalah adalah melalui peningkatan hutang akan menurunkan konflik

keagenan dan menurunkan excess cash flow yang ada dalam perusahaan sehingga

menurunkan kemungkinan pemborosan yang dilakukan oleh manajer Wahidahwati

(2001). Dengan adanya hutang maka perusahaan harus melakukan pembayaran secara

(13)

4

keinginan manajer untuk mengunakan free cash flow guna membiayai

kegiatan-kegiatan yang tidak optimal.

Kedua, dengan meningkatkan dividend payout ratio, dengan demikian tidak

tersedia tidak cukup banyak free cash flow dan manajemen terpaksa mencari

pendanaan dari luar untuk membiayai investasinya (Crutchley and Hansen, 1989 )

dalam Heryanto (2004).

Fenomena keuangan seperti tingginya tingkat hutang pada

perusahaan-perusahaan di Indonesia merupakan suatu hal yang menarik untuk dikaji. Perusahaan

terdiri atas tiga jenis yaitu perusahaan jasa,dagang dan manufaktur. Perusahaan

manufaktur adalah perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah

jadi selanjutnya menjadi barang jadi yang siap dijual kepada pelanggan. Perusahaan

manufaktur merupakan perusahaan yang mendominasi perusahaan-perusahaan yang

terdapat di BEI. Sekitar 190 perusahaan yang termasuk dalam perusahaan manufaktur

dan dikelompokkan menjadi beberap sub kategori.

Gina (2006) meneliti analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijkan

leverage perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Foof And Beverage Yang

Terdaftar Di BEJ) menghasilkan growth opportunities, asset tangibility tidak

berpengaruh terhadap leverage perusahan. Sihombing (2012) meneliti analisis

faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI menghasilkan kesempatan pertumbuhan mempunyai perngaruh yang

positif dan signifikan terhadap kebijakan hutang sementara aktiva tetap memiliki

(14)

5

(2006) meneliti analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan pendanaan pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ menghasilkan tangibility of assets,

growth memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan pendanaan.

Banyak faktor-faktor yang telah diuji untuk menentukan kebijakan hutang,

tetapi pada penelitian ini penulis menggunakan aktiva tetap, pertumbuhan

perusahaan, profitabilitas, kebijakan dividen, likuiditas, dan ukuran perusahaan yang

mempengaruhi kebijakan hutang. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian

Sihombing (2012). Pada penelitian sebelumnnya, Sihombing melakukan penelitian

terhadap aktiva tetap, Kesempatan pertumbuhan, ukuran perusahaan, tingkat

keuntungan, likuiditas dan umur perusahaan. Yang membedakan penelitian ini

dengan penelitian sebelumnya adalah penggantian variabel umur perusahaan dengan

kebijakan dividen dan perubahan dalam memproksi profitabilitas.

Adanya penggantian variabel umur perusahaan dengan kebijakan dividen

disebabkan peneliti ingin mengetahui apakah kebijakan dividen dapat mempengaruhi

kebijakan hutang, Karena (Bathala, et al 1994 dalam Sihombing 2012) mengatakan

konflik kepentingan antara agen dengan pemilik dapat diminimumkan dengan

peningkatan insiders ownership, meningkatkan dividen payout ratio, institutional

investors, dan pendanaan dengan hutang. Selain itu, adanya pembayaran dividen yang

tetap menyebabkan timbulnya suatu kebutuhan dana yang tetap setiap tahunnya

sehingga kebutuhan dana perusahaan akan meningkat. Perusahaan yang memiliki

dividen payout ratio yang tinggi lebih menyukai pendanaan dengan modal sendiri

(15)

6

pembayaran dividen umumnya dilakukan setelah perusahaan melakukan pembayaran

terhadap bunga dan cicilan hutang perusahaan. Oleh karena itu manajer akan lebih

hati-hati dan efisien dalam menggunakan hutang.

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul : “Analisis Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang

Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI ”. 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka masalah dalam penelitian

ini adalah :

1. Apakah kebijakan hutang dapat mengurangi konflik keagenan ?

2. Apakah kebijakan hutang akan mempengaruhi tingginya nilai perusahaan?

3. Apakah aktiva tetap berpengaruh terhadap kebijakan hutang?

4. Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan hutang?

5. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan hutang?

6. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap kebijakan hutang?

7. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap kebijakan hutang?

8. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan hutang?

1.3 Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang

mempengaruhi kebijakan hutang yaitu aktiva tetap, pertumbuhan perusahaan,

(16)

7

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang akan diteliti

dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah aktiva tetap berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI?

2. Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan hutang

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

3. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI?

4. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

5. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI?

6. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

7. Apakah aktiva tetap, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, kebijakan

dividen, likuiditas, dan ukuran perusahaan berpengaruh secara bersama-sama

(17)

8

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris

tentang :

1. Pengaruh aktiva tetap terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI

2. Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan hutang pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

3. Pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan hutang pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI

4. Pengaruh kebijakan dividen terhadap kebijakan hutang pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI

5. Pengaruh likuiditas terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI

6. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI

7. Pengaruh aktiva tetap, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, kebijakan

dividen, likuiditas, dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan hutang pada

(18)

9

1.6 Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti untuk menambah pengetahuan dalam menentukan kebijakan

hutang yang dilakukan oleh perusahaan

2. Bagi lingkungan akademis dapat menambah literatur menganai faktor-faktor

yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan

3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan

(19)

66 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 kesimpulan

Berdasarkan analisis terhadap data dengan menggunakan analisis data

panel, maka kesimpulan yang dapat ditarik yaitu :

1. Variabel aktiva tetap perusahaan mempunyai pengaruh yang negatif dan

tidak signifikan terhadap kebijakan hutang.

2. Variabel pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap kebijakan hutang

3. Variabel profitabilitas perusahaan mempunyai pengaruh yang negatif dan

signifikan terhadap kebijakan hutang

4. Variabel kebijakan dividen perusahaan mempunyai pengaruh positif dan

tidak signifikan terhadap kebijakan hutang perusahaan.

5. Variabel likuiditas mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap

kebijakan hutang

6. Variabel ukuran perusahaan mempunyai pengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap kebijakan hutang.

7. Variabel aktiva tetap, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, kebijakan

dividen, likuiditas, dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang

(20)

67

5.2 Saran

Adapun saran dari penelitian ini adalah:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan penelitian pada sektor

industri lainnya sehingga hasilnya dapat diperbandingkan.

2. Penelitian ini hanya bergerak pada perusahaan manufaktur, diharapkan

penelitian selanjutnya dapat menggunakan data cakupan yang lebih luas

sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan

3. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengunakan alat uji yang lain,

sehingga hasil dapat dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya.

4. Peneliti selanjutnya dapat menambah variabel lainnya yang kemungkinan

(21)

68

DAFTAR PUSTAKA

Aristasari, Gina. 2006. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan leverage perusahaan. Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia

Ariefianto, Moch. Doddy. Ekonometrika. Penerbit Erlangga, Jakarta. 2012

Astuti,Tutut Dewi. (2009). Analisis data panel untuk menguji resiko terhadap return saham sektor farmasi dengan least square dummy variable. Media Statistika, Vol 2,pp 71-80

Banter, Laksana. (2009). “Analisis kebijakan Hutang Perusahaan Manufaktur”. Jurnal Ekonomi, keuangan, Perbankan dan Akuntansi. Vol.1 no.1 pp.33-48

Bambang Riyanto, 2001, “Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan” Edisi ke empat, BPFE Yogyakarta.

Bevan, alan A., and Jo Danbolt. 2000.” Dynamics in The Determinants of Capital structure” SSE/efi working paper Series in Economics and Finance 333.pp.1-22

Brigham, Eugene F. and Houston. 2001. Manajemen Keuangan, Edisi 8. Erlangga : Jakarta.

Bhaduri, Saumitra.2002. “Determinants of Corporate Borrowing : Some Evidence from the Indian Corporate Structure”. Journal of Economics and Finance. Summer, Vol. 2, No. 2, pp.200-215

Euis Sholiha dan Taswan. 2002. “Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Serta Beberapa Faktor Yang Mempengaruhinya”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. September, Vol.9, No.2.

Fidyati, Nisa. (2003). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Akuntansi Vol. 1 No. 1. Januari 2003.

Heryanto, Florentina. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Leverage pada perusahaan-perusahaan manufaktur Yang terdaftar di BEI. Semarang. Universitas Diponegoro

(22)

69

Husnan S. 2001. Indonesia in Corporate Governance and Finance in East Asia: A

study of Indonesia, Republic Of Korea, Malaysia, Philippines, and Thailand.

Vol. 2, edited by: Zhuang J. David Edwards and Viginita A. capulong, Asian Development Bank

Kaaro, Hermeindito. (2003). Prediksi Struktur Modal Berbasis Pecking Order Theory

Pada Kondisi Ekonomi Normal dan Ekonomi Krisis. Kajian Bisnis STIE

Widya Wiwaha Yogyakarta, No. 28 (Januari-April), 51-66.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Press : Jakarta

Kieso, Donald E., dkk.. 2002. Akuntansi Intermediate. Jilid Satu. Yogyakarta: Erlangga.

Mamduh. 2004. Manajemen Keuangan Edisi 1. Bpfe : Yogyakarta

Manurung, Adler Haymans, (2011). Model data panel : Sebuah Survei

Mulianti, Fitri Mega. 2010. Analisis factor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang dan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan. Semarang. Universitas Diponegoro

Murni, S. dan Andriana. 2007. Pengaruh Insider Ownership, institutional Investor,

Dividend Payments, dan Firm growth terhadap kebijakan hutang perusahaan

(studi kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Jakarta). Jurnal akuntansi dan bisnis, Vol. 7. No. 1, hlm 15-24.

Mutamimah. 2003. “Analisis Struktur Modal Pada Perusahaan-Perusahaan Non Finansial Yang Go Public Di Pasar Modal Indonesia”. Jurnal Bisnis Strategi. Vol. 11 Juli. Pp 71-60

Neriyanti, Chandra. 2006. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan pendanaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia

Ozkan, Aydin. 2001. “Determinants of Capital Structure and Adjusment to Long Run Target : Evidence from UK Company Panel Data”. Journal of Business Finance & Accounting 28 (1) & (2), January/ March

Rajan, Raghuram G., and Luigi Zingales. 1995. “What Do we Know about Capital Structure?Some evidence from international data”. Journal of finance

(23)

70

Rudianto, Pengantar Akuntansi .Penerbit Erlangga. Jakarta 2009

Ross, Stephen, A.1977. “ The Determination of Financial Structure: The Incentive

Signaling Approach”. Bell Journal of Economics and Management Science 8,

23-40

Sanusi,Anwar. Metodologi Penelitian Bisnis. Penerbit Salemba Empat ,Jakarta. 2011

Sekar Mayangsari. (2001), Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pendanaan Perusahaan: Pengujian Pecking Order Hypotesis, jurnal Akuntansi, Vol 1 No.3 hal. 1-26.

Situmeang, Chandra. Manajemen keuangan. 2008

Sihombing, Desnalia. 2012. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Medan. Universitas Negeri Medan

Skousen & sice& stice, Intermediate Accounting. Penerbit salemba empat , Jakarta,2001

Sugiono. Metode Penelitian Bisnis, Penerbit Alfabeta Bandung. 1999

Wahidawati. 2002. Pengaruh kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Kebijakan Hutang Perusahaan : Sebuah perspektif Agency Theory. Simposium Nasional Akuntansi IV.

Yeye Susilowati. (2003), Hubungan Peluang Investasi dengan Arus Kas, Kebijakan, Pendanaan dan Dividen, Fokus Ekonomi, Vol. 2 No. hal 24-31.

Gambar

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu………………………………………… 29
Gambar 2.1 Gambar Kerangka Berpikir  ....................................................

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu dibutuhkan sistem yang dapat mendokumentasikan objek arkeologi pemodelan 3D (tiga dimensi), sebagai bentuk pelestarian warisan budaya serta menjadi

Dari hasil pembuatan umpan zirkonil nitrat dari bahan zirkon oksidklorid hasil proses PTAPB yang berwarna kuning ternyata tidak bisa larut sempurna dan setelah

Tindakan penggelapan uang oleh petugas pajak, membuat masyarakat Indonesia memiliki persepsi yang negatif terhadap instansi perpajakan dan juga petugas pajak, dan

bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Lahat Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan dan

Tanpa disadari pengetahuan lokal yang didasari kehidupan budaya dan kearifan lokal ini menjadi sumber inspirasi dalam rancangan bangunan rumah-rumah tinggal di desa- desa

In this edition the material has been re-ordered into the following twelve convenient categories : number and algebra, geometry and trigonometry, graphs, vector geometry,

Menguasai bahasa Inggris lisan dan tulisan, reseptif dan produktif dalam segala aspek komunikatifnya (linguistik, wacana, sosiolinguistik dan strategis). Menentukan informasi rinci

15 Ketentuan Perpajakan Atas Transaksi E-commerce dan Surat Edaran SE- 62/PJ/2015 tentang pemotongan dan atau Pemenungutan Pajak Penghasilan atas transaksi