ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR DI BEI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
Oleh:
Samuel Hendro Siregar NIM. 709220057
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii ABSTRAK
Samuel Hendro Siregar, 709220057. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Skripsi, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2013
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu apakah terdapat pengaruh positif aktiva tetap, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, kebijakan dividen, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan hutang perusahaa manufaktur yang terdaftar di BEI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh aktiva tetap, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, kebijakan dividen, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan hutang perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-211. Dari 192 perusahaan yang terdaftar, dipilih 51 perusahaan dengan menggunakan purposive sampling. Pengujian dengan regresi data panel menghasilkan persamaan : DTA = 0.862559 - 0.116626A + 0.002536P - 0.315187F + 0.026195D - 0.070752L - 0.006621S.
Hasil yang diperoleh dengan taraf signifikasi 5% menunjukkan bahwa signifikasi probabilitas aktiva tetap (0,0869 > 0,05), Pertumbuhan perusahaan (0,2035 > 0,05), Profitabilitas (0,0028 < 0,05), Kebijakan dividen (0,2647 > 0,05), Likuiditas (0,0000 < 0,05), Ukuran perusahaan (0,3184 > 0,05).
Kesimpulan hasil penelitian menyatakan bahwa variabel profitabilitas dan likuiditas perusahaan berpengaruh negatif tehadap kebijakan hutang perusahaan. Sedangkan variabel aktiva tetap, pertumbuhan perusahaan, kebijakan dividen dan ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Pembatasan Masalah ... 6
1.4 Rumusan Masalah ... 7
1.5 Tujuan Penelitian ... 8
1.6 Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10
2.1 Kerangka Teoritis ... 10
2.1.1 Hutang ... 10
2.1.2 Kebijakan Hutang ... 13
2.1.3 Teori Keagenan ... 15
2.1.4 Trade Off Theory ... 18
2.1.6 Signaling Theory ... 19
2.1.7 Variabel-Variabel Penelitian ... 21
2.1.8 Penelitian Terdahulu ... 26
2.2 Kerangka Berpikir ... 31
2.3 Hipotesis ... 35
2.3.1. Aktiva Tetap ... 35
2.3.2. Pertumbuhan Perusahaan... 36
2.3.3. Profitabilitas ... 36
2.3.4. Kebijakan Dividen ... 37
2.3.5. Likuiditas ... 38
2.3.6. Ukuran Perusahaan ... 38
2.3.7.Aktiva Tetap, Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Likuiditas dan Ukuran perusahaan.. 39
BAB III METODE PENELITIAN ... 41
3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 41
3.2 Populasi Dan Sampel ... 41
3.3 Variabel Penelitian Dan Operasional ... 42
3.3.1 Variabel Penelitian ... 42
3.3.2 Defenisi Operasional Perusahaan ... 42
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 45
3.5.1 Model Penelitian ... 46
3.5.2 Uji Normalitas ... 47
3.5.3 Uji Autokorelasi ... 47
3.5.4 Pengujian Hipotesis ... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51
4.1 Hasil Penelitian ... 51
4.1.1 Gambaran Umum Sampel ... 51
4.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian ... 51
4.1.3 Uji Normalitas ... 55
4.1.4 Uji Autokorelasi ... 55
4.1.5 Persamaan Regresi... 55
4.1.6 Pengujian Hipotesis ... 58
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 60
KESIMPULAN DAN SARAN ... 66
5.1 Kesimpulan ... 66
5.2 Saran ... 67
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu……… 29
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Autokorelasi……… 48
Tabel 4.1 Tabel Deskripsi Variabel………52
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambar Kerangka Berpikir ... 34
Gambar 2.2 Gambar Resiko yang diterima oleh perusahaan dan bank
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Dalam menghadapi dunia global yang penuh dengan persaingan, sebuah
perusahaan dituntut untuk bertahan dan bisa menyesuaikan dengan kondisi yang
selalu berkembang. Salah satu cara untuk bisa bertahan adalah bahwa perusahaan
harus pandai dalam pengelolaan fungsi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah
pengelolaan fungsi manajemen keuangan karena pengelolaan keuangan berpengaruh
dalam operasi dan pengembangan perusahaan. Perusahaan memerlukan dana untuk
hal tersebut. Sementara itu sumber pendanaan perusahaan dapat diperoleh dari modal
internal dan eksternal. Modal internal berasal dari laba ditahan, penggunaan laba, dan
cadangan-cadangan, sedangkan modal eksternal bersumber dari hutang atau
penerbitan saham baru.
Fungsi keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam kegiatan
perusahaan. Dalam mengelola fungsi keuangan, unsur yang perlu diperhatikan adalah
seberapa besar perusahaan mampu memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan
untuk beroperasi dan mengembangkan usahanya untuk pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan dana ini, perusahaan dapat memperoleh dari dalam perusahaan (modal
sendiri) atau dari luar perusahaan (modal asing) (Sekar M. 2001: 1-26).
Myers dan Majluf (1984) dalam Yeye (2003), menyatakan bahwa perusahaan
2
dengan internal equity dahulu. Apabila internal equity dianggap tidak mencukupi
baru menggunakan external finance. Penggunaan external finance sendiri
pertama-tama menggunakan hutang, apabila hutang tidak mencukupi baru kemudian
perusahaan menggunakan external equity.
Kebijakan hutang (DTA) termasuk kebijakan pendanaan perusahaan yang
bersumber dari eksternal. Sebagian perusahaan menganggap bahwa penggunaan
hutang dirasa lebih aman daripada menerbitkan saham baru. Menurut Babu dan Jain
(1998) dalam Sihombing (2012) terdapat empat alasan mengapa perusahaan lebih
menyukai menggunakan hutang daripada saham baru, yaitu (1) adanya manfaat pajak
atas pembayaran bunga; (2) Biaya transaksi pengeluaran hutang lebih murah daripada
biaya transaksi emisi saham baru; (3) lebih mudah mendapatkan pendanaan hutang
daripada pendanaan saham; (4) Kontrol manajemen lebih besar adanya hutang baru
daripada saham baru.
Mogdiliani dan Miller (1963) dalam Sihombing (2012) menyatakan bahwa
semakin tinggi proporsi hutang maka semakin tinggi nilai perusahaan. Hal ini
berkaitan dengan adanya pengurangan pajak karena adanya bunga yang dibayarkan
akibat penggunaan hutang. Namun pada titik tertentu peningkatan hutang akan
menurunkan nilai perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari pengunaan hutang
lebih kecil daripada biaya yang ditimbulkan. Dan menurut trade off theory semakin
3
Penambahan hutang akan meningkatkan tingkat resiko atas arus pendapatan
perusahaan. Semakin besar hutang, semakin besar pula kemungkinan terjadinya
perusahaan tidak mampu membayar kewajiban tetap berupa bunga dan pokoknya.
Resiko kebangrutan akan semakin tinggi karena bunga akan meningkatkan lebih
tinggi daripada penghematan pajak. Oleh karena itu perusahaan harus sangat berhati–
hati dalam menentukan kebijakan hutangnya karena peningkatan penggunaan hutang
akan menurunkan nilai perusahaannnya.
“Untuk meminimalkan konflik keagenan antara manajer dan pemegang saham
maka dibutuhkan suatu mekanisme pengawasan yang dapat mensejajarkan
kepentingan pihak-pihak yang terkait”, Wahidahwati (2001). Namun adanya
mekanisme pengawasan itu menyebabkan munculnya biaya yang disebut agency cost.
Menurut Bringham et al. (1996) dalam Yeniatie dan Nicken Destriana (2010) agency
cost adalah biaya yang meliputi semua biaya untuk monitoring tindakan manajer,
mencegah tingkah laku manajer yang tidak dikehendaki dan opportunity cost akibat
pembatasan yang dilakukan pemegang saham terhadap tindakan manajer.
Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan untuk mengurangi agency cost.
Yang pertama adalah adalah melalui peningkatan hutang akan menurunkan konflik
keagenan dan menurunkan excess cash flow yang ada dalam perusahaan sehingga
menurunkan kemungkinan pemborosan yang dilakukan oleh manajer Wahidahwati
(2001). Dengan adanya hutang maka perusahaan harus melakukan pembayaran secara
4
keinginan manajer untuk mengunakan free cash flow guna membiayai
kegiatan-kegiatan yang tidak optimal.
Kedua, dengan meningkatkan dividend payout ratio, dengan demikian tidak
tersedia tidak cukup banyak free cash flow dan manajemen terpaksa mencari
pendanaan dari luar untuk membiayai investasinya (Crutchley and Hansen, 1989 )
dalam Heryanto (2004).
Fenomena keuangan seperti tingginya tingkat hutang pada
perusahaan-perusahaan di Indonesia merupakan suatu hal yang menarik untuk dikaji. Perusahaan
terdiri atas tiga jenis yaitu perusahaan jasa,dagang dan manufaktur. Perusahaan
manufaktur adalah perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah
jadi selanjutnya menjadi barang jadi yang siap dijual kepada pelanggan. Perusahaan
manufaktur merupakan perusahaan yang mendominasi perusahaan-perusahaan yang
terdapat di BEI. Sekitar 190 perusahaan yang termasuk dalam perusahaan manufaktur
dan dikelompokkan menjadi beberap sub kategori.
Gina (2006) meneliti analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijkan
leverage perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Foof And Beverage Yang
Terdaftar Di BEJ) menghasilkan growth opportunities, asset tangibility tidak
berpengaruh terhadap leverage perusahan. Sihombing (2012) meneliti analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI menghasilkan kesempatan pertumbuhan mempunyai perngaruh yang
positif dan signifikan terhadap kebijakan hutang sementara aktiva tetap memiliki
5
(2006) meneliti analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan pendanaan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ menghasilkan tangibility of assets,
growth memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan pendanaan.
Banyak faktor-faktor yang telah diuji untuk menentukan kebijakan hutang,
tetapi pada penelitian ini penulis menggunakan aktiva tetap, pertumbuhan
perusahaan, profitabilitas, kebijakan dividen, likuiditas, dan ukuran perusahaan yang
mempengaruhi kebijakan hutang. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian
Sihombing (2012). Pada penelitian sebelumnnya, Sihombing melakukan penelitian
terhadap aktiva tetap, Kesempatan pertumbuhan, ukuran perusahaan, tingkat
keuntungan, likuiditas dan umur perusahaan. Yang membedakan penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya adalah penggantian variabel umur perusahaan dengan
kebijakan dividen dan perubahan dalam memproksi profitabilitas.
Adanya penggantian variabel umur perusahaan dengan kebijakan dividen
disebabkan peneliti ingin mengetahui apakah kebijakan dividen dapat mempengaruhi
kebijakan hutang, Karena (Bathala, et al 1994 dalam Sihombing 2012) mengatakan
konflik kepentingan antara agen dengan pemilik dapat diminimumkan dengan
peningkatan insiders ownership, meningkatkan dividen payout ratio, institutional
investors, dan pendanaan dengan hutang. Selain itu, adanya pembayaran dividen yang
tetap menyebabkan timbulnya suatu kebutuhan dana yang tetap setiap tahunnya
sehingga kebutuhan dana perusahaan akan meningkat. Perusahaan yang memiliki
dividen payout ratio yang tinggi lebih menyukai pendanaan dengan modal sendiri
6
pembayaran dividen umumnya dilakukan setelah perusahaan melakukan pembayaran
terhadap bunga dan cicilan hutang perusahaan. Oleh karena itu manajer akan lebih
hati-hati dan efisien dalam menggunakan hutang.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul : “Analisis Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI ”. 1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka masalah dalam penelitian
ini adalah :
1. Apakah kebijakan hutang dapat mengurangi konflik keagenan ?
2. Apakah kebijakan hutang akan mempengaruhi tingginya nilai perusahaan?
3. Apakah aktiva tetap berpengaruh terhadap kebijakan hutang?
4. Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan hutang?
5. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan hutang?
6. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap kebijakan hutang?
7. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap kebijakan hutang?
8. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan hutang?
1.3 Pembatasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi kebijakan hutang yaitu aktiva tetap, pertumbuhan perusahaan,
7
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang akan diteliti
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah aktiva tetap berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI?
2. Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan hutang
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?
3. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI?
4. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?
5. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI?
6. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?
7. Apakah aktiva tetap, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, kebijakan
dividen, likuiditas, dan ukuran perusahaan berpengaruh secara bersama-sama
8
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris
tentang :
1. Pengaruh aktiva tetap terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI
2. Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan hutang pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
3. Pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan hutang pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI
4. Pengaruh kebijakan dividen terhadap kebijakan hutang pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI
5. Pengaruh likuiditas terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI
6. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI
7. Pengaruh aktiva tetap, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, kebijakan
dividen, likuiditas, dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan hutang pada
9
1.6 Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti untuk menambah pengetahuan dalam menentukan kebijakan
hutang yang dilakukan oleh perusahaan
2. Bagi lingkungan akademis dapat menambah literatur menganai faktor-faktor
yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan
3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan
66 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 kesimpulan
Berdasarkan analisis terhadap data dengan menggunakan analisis data
panel, maka kesimpulan yang dapat ditarik yaitu :
1. Variabel aktiva tetap perusahaan mempunyai pengaruh yang negatif dan
tidak signifikan terhadap kebijakan hutang.
2. Variabel pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap kebijakan hutang
3. Variabel profitabilitas perusahaan mempunyai pengaruh yang negatif dan
signifikan terhadap kebijakan hutang
4. Variabel kebijakan dividen perusahaan mempunyai pengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap kebijakan hutang perusahaan.
5. Variabel likuiditas mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap
kebijakan hutang
6. Variabel ukuran perusahaan mempunyai pengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap kebijakan hutang.
7. Variabel aktiva tetap, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, kebijakan
dividen, likuiditas, dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang
67
5.2 Saran
Adapun saran dari penelitian ini adalah:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan penelitian pada sektor
industri lainnya sehingga hasilnya dapat diperbandingkan.
2. Penelitian ini hanya bergerak pada perusahaan manufaktur, diharapkan
penelitian selanjutnya dapat menggunakan data cakupan yang lebih luas
sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan
3. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengunakan alat uji yang lain,
sehingga hasil dapat dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya.
4. Peneliti selanjutnya dapat menambah variabel lainnya yang kemungkinan
68
DAFTAR PUSTAKA
Aristasari, Gina. 2006. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan leverage perusahaan. Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia
Ariefianto, Moch. Doddy. Ekonometrika. Penerbit Erlangga, Jakarta. 2012
Astuti,Tutut Dewi. (2009). Analisis data panel untuk menguji resiko terhadap return saham sektor farmasi dengan least square dummy variable. Media Statistika, Vol 2,pp 71-80
Banter, Laksana. (2009). “Analisis kebijakan Hutang Perusahaan Manufaktur”. Jurnal Ekonomi, keuangan, Perbankan dan Akuntansi. Vol.1 no.1 pp.33-48
Bambang Riyanto, 2001, “Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan” Edisi ke empat, BPFE Yogyakarta.
Bevan, alan A., and Jo Danbolt. 2000.” Dynamics in The Determinants of Capital structure” SSE/efi working paper Series in Economics and Finance 333.pp.1-22
Brigham, Eugene F. and Houston. 2001. Manajemen Keuangan, Edisi 8. Erlangga : Jakarta.
Bhaduri, Saumitra.2002. “Determinants of Corporate Borrowing : Some Evidence from the Indian Corporate Structure”. Journal of Economics and Finance. Summer, Vol. 2, No. 2, pp.200-215
Euis Sholiha dan Taswan. 2002. “Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Serta Beberapa Faktor Yang Mempengaruhinya”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. September, Vol.9, No.2.
Fidyati, Nisa. (2003). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Akuntansi Vol. 1 No. 1. Januari 2003.
Heryanto, Florentina. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Leverage pada perusahaan-perusahaan manufaktur Yang terdaftar di BEI. Semarang. Universitas Diponegoro
69
Husnan S. 2001. Indonesia in Corporate Governance and Finance in East Asia: A
study of Indonesia, Republic Of Korea, Malaysia, Philippines, and Thailand.
Vol. 2, edited by: Zhuang J. David Edwards and Viginita A. capulong, Asian Development Bank
Kaaro, Hermeindito. (2003). Prediksi Struktur Modal Berbasis Pecking Order Theory
Pada Kondisi Ekonomi Normal dan Ekonomi Krisis. Kajian Bisnis STIE
Widya Wiwaha Yogyakarta, No. 28 (Januari-April), 51-66.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Press : Jakarta
Kieso, Donald E., dkk.. 2002. Akuntansi Intermediate. Jilid Satu. Yogyakarta: Erlangga.
Mamduh. 2004. Manajemen Keuangan Edisi 1. Bpfe : Yogyakarta
Manurung, Adler Haymans, (2011). Model data panel : Sebuah Survei
Mulianti, Fitri Mega. 2010. Analisis factor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang dan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan. Semarang. Universitas Diponegoro
Murni, S. dan Andriana. 2007. Pengaruh Insider Ownership, institutional Investor,
Dividend Payments, dan Firm growth terhadap kebijakan hutang perusahaan
(studi kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Jakarta). Jurnal akuntansi dan bisnis, Vol. 7. No. 1, hlm 15-24.
Mutamimah. 2003. “Analisis Struktur Modal Pada Perusahaan-Perusahaan Non Finansial Yang Go Public Di Pasar Modal Indonesia”. Jurnal Bisnis Strategi. Vol. 11 Juli. Pp 71-60
Neriyanti, Chandra. 2006. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan pendanaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia
Ozkan, Aydin. 2001. “Determinants of Capital Structure and Adjusment to Long Run Target : Evidence from UK Company Panel Data”. Journal of Business Finance & Accounting 28 (1) & (2), January/ March
Rajan, Raghuram G., and Luigi Zingales. 1995. “What Do we Know about Capital Structure?Some evidence from international data”. Journal of finance
70
Rudianto, Pengantar Akuntansi .Penerbit Erlangga. Jakarta 2009
Ross, Stephen, A.1977. “ The Determination of Financial Structure: The Incentive
Signaling Approach”. Bell Journal of Economics and Management Science 8,
23-40
Sanusi,Anwar. Metodologi Penelitian Bisnis. Penerbit Salemba Empat ,Jakarta. 2011
Sekar Mayangsari. (2001), Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pendanaan Perusahaan: Pengujian Pecking Order Hypotesis, jurnal Akuntansi, Vol 1 No.3 hal. 1-26.
Situmeang, Chandra. Manajemen keuangan. 2008
Sihombing, Desnalia. 2012. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Medan. Universitas Negeri Medan
Skousen & sice& stice, Intermediate Accounting. Penerbit salemba empat , Jakarta,2001
Sugiono. Metode Penelitian Bisnis, Penerbit Alfabeta Bandung. 1999
Wahidawati. 2002. Pengaruh kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Kebijakan Hutang Perusahaan : Sebuah perspektif Agency Theory. Simposium Nasional Akuntansi IV.
Yeye Susilowati. (2003), Hubungan Peluang Investasi dengan Arus Kas, Kebijakan, Pendanaan dan Dividen, Fokus Ekonomi, Vol. 2 No. hal 24-31.