• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEL: FAX:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TEL: FAX:"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

◆ For more information please contact

Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia Office

2014年2月26日

TEL: 62-21-5795-2112 FAX:62-21-5795-2116 E-mail: pr@jica.or.id

Penandatanganan Perjanjian Pinjaman ODA Jepang dengan Republik Indonesia

- Kerjasama untuk meningkatkan infrastruktur metropolitan, memperkuat pencegahan bencana, dan mengembangkan sumber daya manusia-

Pada Senin, 24 Pebruari 2014, Pemerintah Republik Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA) telah menandatangani perjanjian proyek pinjaman untuk pengadaan pinjaman ODA Jepang senilai 62,334 milyar Yen untuk proyek-proyek sebagai berikut.

Dalam beberapa tahun terakhir, perekononian Indonesia terus berkembang dan terus tumbuh pada tingkat PDB 6% yang ditopang oleh konsumsi domestik dan investasi swasta. Pada 2013, inflasi yang disebabkan oleh neraca pembayaran internasional memburuk dan depresiasi nilai tukar Rupiah Indonesia menyebabkan melambatnya pertumbuhan ekonomi turun menjadi 5,8% dan diperkirakan akan stabil hingga tengah semester.

Namun untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang stabil di Indonesia sangat penting untuk memperbaiki lingkungan investasi melalui pengembangan infrastruktur sebagai dasar kegiatan ekonomi, terutama mengurangi kemacetan lalu lintas yang serius dan meningkatkan pasokan listrik di Kawasan Metropolitan Jakarta yang merupakan pusat perekonomian nasional. Pada Desember 2010, Indonesia dan Jepang telah sepakat untuk bekerja sama dalam membangun "Metropolitan Priority Area for Investment and Industry in Jakarta Metropolitan Area (MPA)" (Kawasan Prioritas Metropolitan bagi Investasi dan Industri di Kawasan Metropolitan Jakarta) yang bertujuan menanggulangi kekurangan infrastruktur dalam Kawasan Metropolitan Jakarta, dan pada bulan Oktober 2012, "MPA Strategic Plan" (Rencana Strategis MPA) telah disetujui di tingkat menteri dari kedua pemerintah. "Di antara ketujuh proyek yang telah ditandatangani perjanjian pinjamannya, JABODETABEK Railway Capacity Enhancement Project (I)" dan "Metropolitan Sanitation Management Investment Program: Sewerage System Development in DKI Jakarta (E/S)" adalah bagian dari dua puluh (20) proyek utama dalam MPA Strategic Plan dan memajukan pembangunan MPA.

Indonesia juga mengalami tantangan yang disebabkan oleh bencana, seperti gempa bumi, banjir, tsunami dan tanah longsor. Antara tahun 1980 hingga 2011, tercatat bahwa bencana alam telah menyebabkan kematian sekitar 190.000 korban dan 21,7 juta orang terkena dampak. Bencana tidak hanya merenggut nyawa tetapi menyebabkan kerusakan yang signifikan pada infrastruktur sosial ekonomi. Karena besarnya kerugian ekonomi, penguatan dan peningkatan pengelolaan bencana seperti manajemen bencana masyarakat, perbaikan ketahanan terhadap gempa, dan

(2)

manajeman sumber daya air terpadu menjadi isu penting bagi Pemerintah Indonesia. Di sisi lain, tidak hanya pengembangan infrastructure, tetapi juga penguatan sumber daya manusia dari wakil pemerintah yang bertanggung jawab terhadap perencanaan kebijakan untuk melanjutkan pembangunan ekonomi berkelanjutan menjadi isu utama.

Berdasarkan keadaan ini, perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut ditandatangani untuk mencapai tujuan sebagai berikut.

(1) Kerjasama untuk pembangunan infrastruktur urban di Kawasan Metropolitan Jakarta

Walaupun pertumbuhan penduduk dan industri penting bagi Kawasan Metropolitan Jakarta sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, infrastruktur belum sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, Jakarta mengalami kemacetan lalu lintas yang parah, pencemaran air yang serius dan masalah lainnya.

"JABODETABEK Railway Capacity Enhancement Project (I)," salah satu proyek pinjaman terkait, bertujuan untuk mendukung mitigasi kepadatan lalu lintas kereta api melalui pengembangan kapasitas angkutan penumpang kereta api di Kawasan Metropolitan Jakarta, dalam rangka melayani penumpang komuter yang meningkat pesat menuju pusat kota.

"Metropolitan Sanitation Management Investment Program: Engineering Services for Sewerage System Development in DKI Jakarta” bertujuan untuk mendukung peningkatan lingkungan hidup dan sanitasi warga melalui pengembangan fasilitas pengolahan limbah di Propinsi DKI Jakarta di mana tingkat prevalensi sistem pengelolaan air limbah masih tetap di 2%.

(2) Memperkuat langkah-langkah pencegahan terhadap bencana alam dan kerjasama untuk rekonstruksi

Gunung Merapi di Jawa Tengah, salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia, meletus pada skala besar di Oktober 2010, menyebabkan aliran debris akibat banyaknya akumulasi tanah dan lumpur serta kerugian serius bagi daerah-daerah sekitarnya setiap terjadi genangan di hilir lahar Merapi.

"Urgent Disaster Reduction Project for Mount Merapi and Lower Progo River Area II," proyek pinjaman yang disepakati kali ini, bermaksud untuk mendukung pembangunan ekonomi di Kawasan Gunung Merapi yang terletak antara Propinsi

(3)

◆ For more information please contact

Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia Office

2014年2月26日

TEL: 62-21-5795-2112 FAX:62-21-5795-2116 E-mail: pr@jica.or.id

Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yang rusak akibat letusan skala besar pada tahun 2010. Proyek ini akan membantu konstruksi fasilitas sabo (pengendalian sedimen), mendukung rehabilitasi kerusakan akibat aliran debris dan mitigasi kemungkinan kerusakan di masa depan. Selain itu, pengetahuan dan informasi mengenai pencegahan bencana gunung berapi di proyek ini dapat dibagi secara luas dan diharapkan memberikan kontribusi pula terhadap pengembangan teknologi sabo di Jepang.

(3) Kerjasama bagi pengembangan sumber daya manusia di pemerintahan

Pemerintah Indonesia telah menjalankan desentralisasi melalui pengembangan perundang-undangan sejak tahun 1999, yang mendorong setiap pemerintah daerah untuk berperan penting dalam perumusan dan pelaksanaan perencanaan pembangunan nasional. Sementara itu, penguatan sumber daya manusia dengan pengetahuan dan kemampuan khusus di bidang kebijakan public, terutama bagi pemerintah daerah, telah menjadi isu yang diprioritaskan.

“Professional Human Resource Development (IV),” pinjaman ODA yang disepakati kali ini, bermaksud mendukung pengembangan kapasitas pemerintah pusat dan daerah, melalui keikutsertaan staf-stafnya dalam program-program Master atau Ph.D./jangka pendek di bidang kebijakan public dan penguatan kemampuan perencanaan dan pelaksanaan kebijakan mereka.

(4)

Persyaratan dan Nilai Pinjaman:

Nama Proyek

Nilai (milyar

yen)

Suku Bunga Tahunan

(%/tahun) PengemMasa balian (tahun) Grace period (tahun) Procurement Proyek Consulting services (1) Railway Double Tracking on

Java South Line Project (IV) (Kroya-Kutoarjo Phase II)

16,875 1.4 0.01 25 7 General

untied (2) Jabodetabek Railway

Capacity Enhancement Phase I

16,322 1.4 0.01 25 7 General

untied

(3) Rural Settlement

Infrastructure and Kabupaten Strategic Area Development ((RISE) II) 10,029 1.4 0.01 25 7 General untied (4) Metropolitan Sanitation Management Investment Program: Engineering Service for Sewerage System

Development in DKI Jakarta

1,968 - 0.01 40 10 General

untied

(5) Urgent Disaster Reduction Project for Mount Merapi and Lower Progo River Area II

5,111 0.01 0.01 40 10 General

untied

(6) Countermeasures for Sediment in Wonogiri Multipurpose Dam Reservoir (II)

4,954 1.4 0.01 25 7 General

untied

(7) Professional Human

Resources Development (IV) 7,075 0.3 0.01 40 10

General untied *(4) mengadopsi kondisi yang diprioritaskan (bidang lingkungan hidup); (5) di bidang rekonstruksi bencana; dan (7) mengadopsi kondisi yang diprioritaskan (bidang pengembangan sumber daya manusia).

(5)

◆ For more information please contact

Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia Office

2014年2月26日

TEL: 62-21-5795-2112 FAX:62-21-5795-2116 E-mail: pr@jica.or.id

(1) Railway Double Tracking on Java South Line Project (IV) (Kroya-Kutoarjo Phase II) (a) Latar belakang dan kebutuhan proyek

Angka tahunan penumpang untuk kereta api antar kota di pulau Jawa (tidak termasuk Jalur Jabodetabek) telah menunjukkan peningkatan yang stabil pada tingkat kenaikan penumpang rata-rata 8 % dalam 5 tahun terakhir dan jumlah penumpang diperkirakan akan mencapai sekitar 800 juta pada 2030 . Sistem kereta api utama terdiri dari tiga jalur, Jalur Utara, Jalur Selatan dan Jalur Bandung. Jalur ganda pada koridor Kroya-Kutoarjo, yang ditargetkan proyek ini, akan menjadi pelopor terselesaikannya seluruh jalur Selatan. Koridor ini telah menderita kepadatan parah karena merupakan titik silang Jalur Bandung dan Jalur Selatan sehingga perluasan kapasitas jalur ini dibutuhkan.

Kebutuhan transportasi untuk Kroya-Kutoarjo yang merupakan bagian target penanganan dalam lingkup Proyek diperkirakan akan melebihi kapasitasnya pada tahun 2020. Oleh karena itu, meningkatkan jumlah transportasi telah menjadi masalah yang mendesak. "Rencana Induk Perkeretaapian Nasional" yang disiapkan oleh Kementerian Perhubungan Indonesia telah memposisikan proyek Jalur ganda Selatan, di mana termasuk bagian target Proyek ini, sebagai salah satu proyek utama dengan prioritas tinggi dan membutuhkan penyelesaian cepat oleh Pemerintah Indonesia.

JICA telah memberikan pinjaman lunak untuk pembangunan jalur ganda bagi jaringan kereta api di Jawa, termasuk target Proyek ini dengan jumlah total 19,8 miliar yen untuk Tahun Anggaran Jepang 2006 dan Tahun Anggaran Jepang 2008 sebagai Java South Line Project (III).

(b) Tujuan dan ringkasan Proyek

Proyek ini bermaksud untuk memperluas kapasitas jalur untuk memenuhi kebutuhan transportasi di masa depan bagi koridor Kroya-Kutoarjo di Jawa Tengah melalui pembangunan jalur ganda, sehingga berkontribusi bagi peningkatan iklim investasi dan pengembangan ekonomi lokal di wilayah tersebut.

Pinjaman ini akan dialokasikan untuk pekerjaan jalur ganda (pekerjaan konstruksi sipil, konstruksi rel, pembangunan jembatan, dan fasilitas sinyal komunikasi), jasa konsultasi dan sebagainya.

(c) Institusi Pelaksana

(6)

Alamat: Jl. MedanMerdeka Barat No 8 JakartaPusat TEL: +62-21-3505558 FAX: +62-21-3523643

(d) Jadwal pelaksanaan (direncanakan)

(i) Periode Penyelesaian Proyek: Mei 2017 (Proyek dikategorikan selesai bilamana fasilitas terbangun sudah mulai beroperasi)

(ii) Pengiriman Surat Undangan pada Konsultan: Detail design review/bidding assistance: terkontrak Pengawasan konstruksi: Januari 2013 (selesai)

(iii) Pengumuman pertama penawaran untuk paket pengadaan Proyek melalui penawaran kompetitif internasional:

Nama paket pengadaan: Paket Pekerjaan Konstruksi Pengumuman: Januari 2013 (selesai )

(2) Jabodetabek Railway Capacity Enhancement Phase I (a) Latar belakang dan kebutuhan Proyek

Jumlah penduduk di Kawasan Metropolitan Jakarta mencapai kurang lebih 2,8 juta pada tahun 2010, meluas ke daerah pinggiran kota Jakarta sekitar 130% dalam 10 tahun terakhir (tingkat kenaikan tahunan sekitar 2,8%). Seiring dengan ini, jumlah penumpang dari daerah pinggiran ke pusat Jakarta dengan cepat meningkat dari sekitar 743.000 pada tahun 2002 menjadi sekitar 1.105.000 pada tahun 2010, dan jumlah mobil yang terdaftar juga telah meningkat dari sekitar 267.000 pada tahun 2000 menjadi 963.000 pada tahun 2010. Sekitar 98% dari transportasi penumpang/kargo di Kawasan Metropolitan Jakarta bergantung pada transportasi jalan, maka kemacetan lalu lintas yang kronis terjadi dan menyebabkan pencemaran udara yang serius karena asap knalpot dan sebagainya.

Di masa mendatang diperkirakan terjadi peningkatan kebutuhan transportasi, di antara isu-isu mendesak yang telah dikonsolidasikan yaitu sistem transportasi perkotaan skala besar baru di Kawasan Metropolitan Jakarta serta memperkuat layanan angkutan umum yang ada, Perkeretaapian Jabodetabek (8 jalur dengan total panjang jarak 166km).

(b) Tujuan dan ringkasan Proyek

Proyek ini bermaksud untuk mengurangi kemacetan serius di wilayah Jabodetabek melalui peningkatan kapasitas perkeretaapian Jabodetabek, sehingga berkontribusi dalam meningkatkan iklim investasi serta lingkungan perkotaan.

(7)

◆ For more information please contact

Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia Office

2014年2月26日

TEL: 62-21-5795-2112 FAX:62-21-5795-2116 E-mail: pr@jica.or.id

Pinjaman ini akan dialokasikan untuk konstruksi dan perluasan depot dan bengkel, jasa konsultasi dan sebagainya.

(c) Institusi Pelaksana

Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Alamat: Jl. MedanMerdeka Barat No 8 JakartaPusat

TEL: +62-21-3505558 FAX: +62-21-3523643 (d) Jadwal pelaksanaan (direncanakan) (i) Penyelesaian Proyek:

Jadwal pelaksanaan (direncanakan) (ii) Periode Penyelesaian Proyek:

Pebruari 2020 (Proyek dikategorikan selesai bilamana fasilitas terbangun sudah dapat beroperasi)

(iii) Pengiriman Surat Undangan pada Konsultan (Detail desain, dll): Maret 2014

(iv) Pengumuman pertama penawaran untuk paket pengadaan Proyek melalui penawaran kompetitif internasional:

Nama paket pengadaan: Konstruksi/Perluasan Depok Depot dan Bengkel Waktu yang dijadwalkan: Oktober 2016

(3) Rural Settlement Infrastructure and Kabupaten Strategic Area Development ((RISE)II)

(a) Latar belakang dan kebutuhan Proyek

Penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan dan tingkat kemiskinan yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia berubah dari 22,5 juta pada 1996 (angka kemiskinan sekitar 11,3%) menjadi 39,3 juta pada tahun 2006 (sekitar 17,8%), akibat dampak dari krisis ekonomi Asia pada tahun 1997 diikuti oleh kenaikan harga beras. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang tinggai baru-baru ini, penduduk miskin dan tingkat kemiskinan pada tahun 2012 pulih ke tingkat yang sama sebelum Krisis Ekonomi Asia yaitu 28,59 juta (sekitar 11,7%). Namun, perbedaan ekonomi dalam negeri yang signifikan menyebabkan 18,08 juta dari 28,59 juta penduduk miskin pada tahun 2012 tinggal di daerah pedesaan. Pembangunan daerah masih tetap sebagai isu penting untuk mendorong pengurangan kemiskinan dan mempersempit kesenjangan ekonomi.

(8)

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)" untuk mengintegrasikan proyek pengurangan kemiskinan yang ada dan yang baru dengan pendekatan partisipatif lokal. Proyek PNPM dibiayai oleh anggaran pembangunan tertentu untuk masing-masing kabupaten dan kecamatan. Kegiatan mandiri masyarakat (pembangunan infrastruktur skala kecil, dll) ini harus dipilih dan dilaksanakan berdasarkan proses formulasi rencana pembangunan yang sangat transparan melalui partisipasi warga setempat. Proyek ini dilaksanakan sebagai bagian dari program PNPM.

Selain itu, Pemerintah Indonesia saat ini telah merumuskan "Master Plan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan/Ekspansi (MP3KI)" tahun 2025, meningkatkan strategi pengurangan kemiskinan setelah 2015 untuk fokus pada perlindungan sosial serta peningkatan mata pencaharian kelompok tidak diuntungkan dan rentan. MP3KI telah menunjukkan bahwa kemiskinan dan kesenjangan antar daerah harus dikaitkan dengan penurunan produktivitas pertanian dan tingkat prevalensi pelayanan sosial. Oleh karena itu, peningkatan produktivitas pertanian dan akses pasar melalui konstruksi dan pengenalan sistem irigasi jalan diperlukan, bersama dengan perbaikan sistem pengairan, kesehatan dan prevalensi pendidikan melalui penguatan infrastruktur sosial.

(b) Tujuan dan ringkasan Proyek

Proyek ini, yang meliputi daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi dari 237 kecamatan di 34 kabupaten dari 9 propinsi, kecuali Jawa dan Bali, akan mengkonsolidasikan infrastruktur dasar, termasuk (i) angkutan/akses terhadap infrastruktur, (ii) infrastruktur sumber air dan sanitasi, (iii) infrastruktur irigasi kecil, (iv) fasilitas terhadap dukungan pasar, (v) fasilitas layanan kesehatan primer, (vi) bangunan sekolah dasar dan menengah, yang harus didasarkan pada kebutuhan warga. Selain itu, akan memperkuat kapasitas perencana dan fasilitator dalam pelaksanaan pembangunan partisipatif lokal. Berdasarkan kegiatan di atas, Proyek ini berencana untuk menciptakan peluang ekonomi bagi kelompok yang tidak diuntungkan yang tinggal di wilayah sasaran dan untuk meningkatkan akses mereka terhadap pelayanan sosial, serta mengembangkan kapasitas administratif dari pemerintah daerah. Upper goal dari Proyek ini adalah untuk berkontribusi dalam mengurangi kemiskinan dan mempersempit kesenjangan berdasarkan pengembangan ekonomi lokal mandiri.

Pinjaman ini akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur skala kecil dan jasa konsultasi (pelaksanaan dan pengawasan, desain, pengawasan konstruksi, dukungan manajemen pemeliharaan, monitoring/evaluasi, dll).

(9)

◆ For more information please contact

Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia Office

2014年2月26日

TEL: 62-21-5795-2112 FAX:62-21-5795-2116 E-mail: pr@jica.or.id

(c) Institusi Pelaksana

Direktorat Jenderal Cipta Karya , Kementerian Pekerjaan Umum Alamat: Jl. Pattimura No.20, Kebayoran Baru, Jakarta 12110 TEL: +62-21-7397754 FAX: +62-21-7395226

(d) Jadwal pelaksanaan (direncanakan) (i) Periode Penyelesaian Proyek:

Desember 2015 (Proyek dikategorikan selesai bilamana fasilitas terbangun selesai) (ii) Pengiriman Surat Undangan pada Konsultan (pengawasan konstruksi):

Pebruari 2014

(4) Metropolitan Sanitation Management Investment Program: Engineering Services for Sewerage System Development in DKI Jakarta (E/S)

(a) Latar belakang dan kebutuhan Proyek

Pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta sangat cepat, seiring dengan meningkatnya populasi dan akumulasi sektor industri, tetapi infrastruktur perkotaan yang terpadu seperti sistem transportasi dan pengelolaan air. Terutama, tingkat prevalensi sistem pengelolaan air limbah masih tetap rendah yakni 2% dan lebih dari 90% dari aliran air limbah rumah tangga yang dibuang tanpa diolah ke wilayah perairan umum (sungai dan laut), mengakibatkan pencemaran air di sungai, laut dan bawah tanah. Selain itu, masalah lingkungan, masalah kesehatan penduduk dan masalah lingkungan air memburuk karena masalah pencemaran air tersebut. Oleh sebab itu pembangunan jaringan perpipaan dan instalasi pengolahan air limbah merupakan masalah yang mendesak.

(b) Tujuan dan ringkasan Proyek

Pembangunan sistem pengelolaan air limbah di DKI Jakarta bermaksud untuk mempromosikan sistem pengolahan air limbah yang tepat dan memberikan kontribusi untuk meningkatkan kehidupan dan sanitasi penduduk serta konservasi lingkungan hidup, melalui pembangunan, pengelolaan, operasional dan pemeliharaan jaringan saluran pembuangan air limbah dan instalasi pengolahan air limbah. Target proyek ini adalah engineering services, yakni detail design dan tender assistance untuk jaringan saluran pembuangan air limbah dan instalasi pengolahan air limbah pada zona 1 yang terletak di bagian utara Jakarta, yang diharapkan menjadi pelopor dalam pelaksanaan proyek pembangunan sistem pembuangan air limbah.

(10)

Pinjaman ini akan dialokasikan untuk jasa konsultasi (detail design, tender assistance, dll) dari Proyek (c) Institusi Pelaksana

Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum Alamat: Jl. Pattimura No.20, Kebayoran Baru, Jakarta 12110 TEL: +62-21-7397754 FAX: +62-21-7395226

(d) Jadwal pelaksanaan (direncanakan) (i) Periode Penyelesaian Proyek:

Juni 2017 (Proyek dikategorikan selesai bilamana pinjaman selesai) (ii) Pengiriman Surat Undangan pada Konsultan (detail design, dll): Maret 2014 (direncanakan)

(5) Urgent Disaster Reduction Project for Mount Merapi and Lower Progo River Area II (a) Latar belakang dan kebutuhan Proyek

Indonesia adalah negara yang ditantang oleh seringnya bencana alam terjadi seperti gempa bumi, banjir, tsunami, tanah longsor, dan sebagainya. Pencegahan bencana bagi negara yang memiliki sekitar 130 gunung berapi sangat penting untuk keselamatan masyarakat dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, karena bencana gunung berapi sangat berdampak pada kehidupan masyarakat, aset mereka dan infrastruktur sosial dan ekonomi.

Gunung Merapi yang terletak di Jawa Tengah, adalah salah satu gunung berapi paling aktif di negeri ini dan meletus pada bulan Oktober 2010 dengan skala yang hanya dapat terjadi dalam 100 tahun. Aliran debris yang terjadi akibat letusan telah menimbun beberapa alur sungai dan merusak fasilitas sabo sehingga pekerjaan rekonstruksi masih terus berlanjut. Ada pula resiko tinggi akibat aliran debris tambahan yang disebabkan oleh genangan sungai yang selanjutnya akan mencapai daerah hilir dan menyebabkan kerusakan yang signifikan karena jumlah bahan berpasir yang tidak stabil masih tersisa di daerah hulu gunung.

JICA telah membantu pelaksanaan Proyek Pinjaman ODA sejak 2005 di Gunung Merapi untuk konstruksi fasilitas sedimen seperti bendungan sabo dan cek dam serta instalasi system peringatan dini. Konstruksi ini efektif untuk mengurangi kerusakan di hilir pada saat letusan tahun 2010, dan pekerjaan rekonstruksi fasilitas sabo pun telah dilaksanakan. Selain itu, JICA menugaskan suatu tim tenaga ahli dari Japan Disaster Relief (JDR) pada waktu itu .

(11)

◆ For more information please contact

Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia Office

2014年2月26日

TEL: 62-21-5795-2112 FAX:62-21-5795-2116 E-mail: pr@jica.or.id

(b) Tujuan dan ringkasan Proyek

Proyek ini bertujuan untuk melindungi Gunung Merapi dan wilayah bawah Sungai Progo yang terletak di Propinsi Jawa Tengah dan DIY terhadap aliran sedimen volkanik yang terjadi dengan besar-besaran dan sering setelah letusan tahun 2010 dengan melaksanakan konstruksi fasilitas sabo, sehingga berkontribusi untuk melindungi nyawa, asset, dan infrastruktur sosial di wilayah tersebut.Pinjaman ini akan dialokasikan untuk pembangunan Sand Pocket di Sungai Gendol dan Diversion Channel di Sungai Putih serta jasa konsultasi (detail design, bantuan tender, pengawasan konstruksi, review rencana induk, kampanye public tentang sabo, dsb). (c) Institusi Pelaksana

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum Alamat: Jl. Pattimura No 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12110 TEL: +62-21-726-2366 FAX: +62-21-726-1292

(d) Jadwal pelaksanaan (direncanakan)

(i) Periode Penyelesaian Proyek (direncanakan):

September 2017 (Proyek dikategorikan selesai bilamana fasilitas terbangun sudah dapat beroperasi)

(ii) Pengiriman Surat Undangan pada Konsultan (detail design, dsb) Pebruari 2014 (direncanakan)

(iii) Pengumuman pertama penawaran untuk paket pengadaan mengenai Proyek melalui penawaran kompetitif internasional:

Nama paket pengadaan: Putih River (Konstruksi Diversion Channel di Sungai Putih) Waktu pengumuman yang direncanakan: Pebruari 2014

(6) Countermeasure for Sediment in Wonogiri Multipurpose Dam Reservoir (II) (a) Latar belakang dan kebutuhan Proyek

Di Indonesia, banjir dan tanah longsor terjadi di banyak tempat setiap tahun, menyebabkan kerusakan sosial dan ekonomi yang serius. Pada musim kemarau, banyak wilayah menderita kekurangan air dan ketidakseimbangan pada kebutuhan air. Bendungan serbaguna Wonogiri adalah waduk terbesar satu-satunya di Sungai Bengawan Solo, yang merupakan sungat terbesar di Pulai Jawa sebagai infrastruktur penting bagi irigasi, pengendalian banjir, sumber air bagi kebutuhan umum, dan pembangkit listrik. Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir, waduk Wonogiri telah tertimbun oleh sedimen. Penggunaan lahan yang buruk di daerah aliran sungai dan

(12)

aktifitas pertanian yang berlebihan untuk tanaman tahunan cara-cara yang buruk di tanah tinggi yang sangat rentan erosi dan berlereng curam adalah penyebab utama terjadinya sedimentasi di waduk. Dapat dikatakan bahwa, tanpa adanya tindakan terhadap masalah sedimentasi tersebut, waduk Wonogiri akan, dalam waktu dekat, kehilangan fungsi-fungsinya akibat berkurangnya kapasitas penampungnya. Untuk mengembalikan kapasitas penampung dari waduk ini, tindakan permanen yang mendasar perlu diciptakan dan dilaksanakan.

Bendungan serbaguna Wonogiri dibangun oleh pinjaman ODA Jepang pada tahun 1981. JICA melaksanakan sebuah proyek hibah untuk menanggulangi langkah-langkah darurat sedimentasi pada tahun 2002. Selain itu, studi pembangunan dilakukan mengenai langkah-langkah sedimentasi permanen dari 2004 hingga 2007. Berdasarkan studi ini, “Countermeasure for Sediment in Wonogiri Multipurpose Dam Reservoir (I)” dimulai pada tahun 2009 untuk melakukan pembangunan fasilitas eliminasi pasir dan gerbang eliminasi pasir, pengadaan kapal keruk , dan pelaksanaan konservasi daerah aliran sungai.

(b) Tujuan dan ringkasan Proyek

Tujuan Proyek ini adalah untuk menjamin kapasitas waduk jangka panjang untuk irigasi, pembangkit listrik, sumber air untuk kebutuhan umum, dan pengendalian banjir di Propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur melalui pelaksanaan tindakan terhadap sedimentasi dengan konstruksi tanggul penutup dan tanggul overflow di Bendungan Serbaguna Wonogiri dan konservasi daerah aliran sungai, sehingga berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi di wilayah tersebut.

Pinjaman ini akan dialokasikan untuk pembangunan tanggul penutup dan tanggul overflow, konservasi daerah aliran sungai (pembangunan cek dam termasuk perlindungan terhadap tepi sungai, persiapan lahan seperti terasering, jalur air, dan penanaman, dan pemberdayaan masyarakat tentang konservasi tanah dan air), jasa konsultan (bantuan pengawasan konstruksi dan konservasi daerah aliran sungai). (c) Institusi Pelaksana

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum Alamat: Jl. Pattimura No 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12110 TEL: +62-21-726-2366 FAX: +62-21-726-1292

(d) Jadwal pelaksanaan (direncanakan)

(i) Periode Penyelesaian Proyek (direncanakan):

Desember 2017 (Proyek dikategorikan selesai bilamana fasilitas terbangun mulai beroperasi)

(13)

◆ For more information please contact

Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia Office

2014年2月26日

TEL: 62-21-5795-2112 FAX:62-21-5795-2116 E-mail: pr@jica.or.id

(ii) Pengiriman Surat Undangan pada Konsultan: Maret 2014

(iii) Pengumuman pertama penawaran untuk paket pengadaan Proyek melalui penawaran kompetitif internasional:

Nama paket pengadaan:

Konstruksi Tanggul Penutup dan Pekerjaan Tanggul Overflow Waktu pengumuman yang direncanakan: Maret 2014

(7) Professional Human Resources Development Project (IV) (a) Latar belakang dan kebutuhan Proyek

Pemerintah Indonesia telah melakukan desentralisasi melalui pengembangan peraturan perundang-undangan sejak tahun 1999, yang mendorong setiap pemerintah daerah untuk memainkan peran penting dalam perumusan dan pelaksanaan rencana pembangunan nasional. Seiring arahan ini, pegawai negeri di pemerintah daerah telah diminta untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dan perencanaan teknis mereka, sementara pegawai negeri di tingkat pusat telah diminta untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam melakukan koordinasi dan negosiasi yang lebih baik dengan pemerintah daerah. Sementara itu, jumlah pegawai negeri di pemerintah pusat dan daerah di Indonesia yang telah memperoleh gelar Master atau Ph.D. cukup sedikit. Mengembangkan sumber daya manusia yang mampu bekerja pada tugas-tugas yang lebih menantang dan teknis di masing-masing bidang kebijakan telah menjadi hal yang mendesak.

Dalam hal pengembangan sumber daya manusia di bidang pengembangan dan perencanaan/perumusan, Pemerintah Indonesia mengartikulasikan rencana strategisnya dalam "Rencana Pembangunan Nasional Jangka Menengah (2010-2014)," kebijakan-kebijakan strateginya sebagai (i) pengembangan kapasitas dari para perencana muda (planners) sebagai ahli yang kompeten dalam perumusan kebijakan dan perencanaan, serta (ii) peningkatan kualitas perencanaan dan perumusan kebijakan di tingkat pusat dan daerah .

Proyek ini, yang bertujuan pada pengembangan kapasitas perencana melalui program gelar Master atau Ph.D. / pelatihan jangka pendek, bermaksud memberikan kontribusi pada pembangunan ekonomi dan pembangunan sosial yang demokratis di Indonesia, serta untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang.

(14)

Proyek ini, menargetkan personil yang terlibat dalam perumusan kebijakan di pemerintah pusat dan daerah di Indonesia, bertujuan untuk memperkuat kapasitas perencanaan dan pelaksanaan di bidang kebijakan publik melalui pelaksanaan program gelar Master atau Ph.D. / program pelatihan jangka pendek di Jepang dan di Indonesia, serta memberikan kontribusi bagi peningkatan kapasitas administrasi di pemerintah pusat dan daerah melalui pengembangan sumber daya manusia dengan pengetahuan yang sangat teknis di bidang-bidang terkait.

Pinjaman ini akan dialokasikan untuk studi di Jepang (gelar Master/Ph.D., pelatihan jangka pendek, OJT), studi dalam negeri (gelar Master/Ph.D., pelatihan jangka pendek), dan jasa konsultasi (antara lain untuk koordinasi untuk rencana studi/pelatihan, manajemen perkembangan, bantuan untuk pemilihan universitas dan proses aplikasi, monitoring dan konseling selama studi di Jepang, manajemen pendanaan, dan lainnya).

(c) Institusi Pelaksana

Pusat Perencana Pembangunan, Pendidikan dan Pelatihan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Alamat: Jl. Taman Suropati No 2, Jakarta 10310 TEL: +62-21-31934147 FAX: +62-21-3103705 (d) Jadwal pelaksanaan (direncanakan)

(i) Penyelesaian Proyek:

Agustus 2020 (Proyek dikategorikan selesai saat kembalinya lulusan terakhir ke Indonesia.)

(ii) Pengiriman Surat Undangan kepada Konsultan: Maret 2014

【Untuk informasi lebih lanjut】

Referensi

Dokumen terkait

Muhammadiyah Asahan yang berorientasi pada upaya promosi belum efektif dalam meningkatkan jumlah mahasiswa karena faktor pelayanan pelanggan merupakan faktor yang paling

Berdasarkan beberapa hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi intensi mahasiswa untuk berwirausaha dan masih adanya perbedaan hasil, maka dalam

Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data-data yang terkait dengan uji pengembangan antara lain: data tentang keterlaksanaan rencana pembelajaran, ketuntasan hasil

Pencapaian kesegaran lingkungan merupakan bagian dari pembentuk sua sana lingkungan -pe-nginapan-di daerah wisata alamo Elemen alam yang sangat dominan untuk

Selanjutnya hasil uji dengan chi square pada tingkat kemaknaan 95% diperoleh taraf signifikansi atau nilai p sebesar 0.883 yakni lebih besar dibandingkan α 0.05,

Kepada calon peternak dan peternak ayam broiler yang ingin mengusahakan pemeliharaan ayam broiler dengan sistem closed house pada pola kemitraan agar dapat memproduksi

Vapakalastuksen osuus koko vapaa-ajan kuhasaaliista oli vuoden 2010 arvion mukaan vain viidennes, kun se vuonna 2008 oli yli puolet, ja myös vuonna 2010

Menurut Suharsimi Arikunto (2007:117), “Prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan, yaitu perencanaan (Planning),