• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II. KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. PAKAN IKAN

Makanan ikan dibedakan menjadi 2: 1. Makanan alami

Pakan alami (Live Food) merupakan salah satu jenis pakan ikan yang digunakan dalam bidang akukultur. Selain pakan alami, dalam akuakultur dikenal pakan buatan dan pakan tambahan. Pakan alami biasanya dalam keadaaan hidup ketika diberikan kepada ikan, beberapa diantaranya dalam bentuk segar dan berukuran kecil sehingga cocok untuk larva dan benih ikan atau induk ikan hias yang berukuran kecil (Effendi, 2004).

2. Makanan Buatan

Pakan buatan adalah makanan untuk biota kultur yang diramu dengan formula yang disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi biota tersebut. Kandungan air pakan ini juga ditekan hingga tinggal 15% (bandingan dengan pakan hidup atau pakan segar yang bisa mencapai 85%) sehingga pakan ini dapat disimpan dan digudangkan hingga beberapa bulan dan bersifat siap pakai (Effendi, 2004). B. JENIS IKAN

Menurut Effendi (2004) komoditas akuakultur dapat didasarkan kepada: 1. Pengelompokan berdasarkan tujuan akuakultur

Berdasarkan tujuan akuakultur, dikenal kelompok ikan konsumsi dan ikan hias. Selain itu tujuan lainnya adalah konservasi, rekreasi, produksi ikan umpan, daur ulang bahan organik, dan bahan baku industri. Berdasar tujuan tersebut maka dikenal kelompok ikan konservasi, ikan pancing, ikan umpan, biota filter biologis, dan ikan fillet. Kegiatan akuakultur bisa bertujuan untuk memproduksi benih (kegiatan pembenihan) dan induk ikan.

2. Pengelompokan berdasarkan klasifikasi taksonomik

Komoditas akuakultur dapat dikelompokan berdasarkan klasifikasi taksonomik sehingga dikenal golongan hewan dan tanaman. Pada golongan

(2)

3. Pengelompokan berdasarkan karakteristik morfologi dan biologi

Pengelompokan ikan berdasarkan karakteristik morfologi adalah dengan melihat bentuk dan ciri khas dari tubuh, seperti bersirip, berkarapas, bercangkang, berduri, atau bersel tunggal. Berdasarkan karakteristik morfologi dan biologi, secara umum komoditas akuakultur dikelompokan menjadi lima golongan yaitu ikan, udang, moluska, ekinodermata, dan alga atau rumput laut.

4. Pengelompokan berdasarkan jenis makanan

Pakan yang diamakan oleh ikan dikelompokan menjadi golongan tanaman, hewan, atau campuran. Pakan campuran adalah pakan gabungan antara golongan hewan dengan tanaman atau pakan selain golongan hewan atau tanaman, seperti sampah, detritus, dan bagkai. Berdasarkan kepada jenis pakannya, komoditas akuakultur secara alamiah deikelompokan menjadi 3 golongan, yaitu herbifora, omnivora, dan karnivora. Namun demikian, pengelompokan ini tidak kaku, melainkan bersifat fleksibel.

5. Pengelompokan berdasarkan penyebaran geografis

Penyebaran geografis dari spesies akukultur disebabkan oleh kebutuhan biologis organisme tersebut terhadap lingkungan dan daya adaptasi. Hal ini dapat menyebabkan suatu spesies terisolasi secara geografis. Berdasarkan isolasi geografis tersebut dikenal ikan tropis, ikan subtropis, ikan dataran rendah, ikan dataran tinggi, ikan daerah dingin, ikan daerah panas, ikan danau, ikan sungai, dan sebagainya.

6. Pengelompokan berdasarkan habitat / media hidup

Berdasarkan habitatnya, komoditas akuakultur dikelompokkan menjadi spesies air tawar, air payau, dan air laut. Spesies air tawar berasal dan bisa hidup di lingkungan air tawar (berkadar garam 0-5ppt) seperti sungai, irigrasi, danau, waduk, rawa, dan sebagainya. Sementara spesies air payau dan air laut berasal dan dapat hidup dilingkungan air payau dan laut (kadar garam > 5 ppt) seperti muara sungai, pantai, paluh, rawa, dan laut.

(3)

C. UMUR IKAN

Secara garis besar kegiatan akuakultur dibagi menjadi dua bagian yaitu kegiatan produski on farm dan kegiatan off farm. Kegiatan produksi on farm terdiri dari pembenihan dan pembesaran, sedangkan kegiatan off farm antara lain meliputi pengadaan prasarana dan sarana produksi, penanganan hasil panen, distribus hasil (antara lain transportasi ikan hidup), dan pemasaran. Pembenihan ikan adalah kegiatan pemeliharaan yang bertujuan untuk menghasilkan benih dan selanjutnya benih yang dihasilkan menjadi komponen input bagi kegiatan pembesaran. Pembesaran ikan adalah kegiatan pemeliharaan ikan yang bertujuan untuk menghasilkan ikan ukuran konsumsi. Pendederan adalah kegiatan pemeliharaan ikan untuk menghasilkan benih yang siap ditebarkan di unit produksi pembesaran atau benih yang siap dijual (Effendi, 2004).

Kegiatan pembenihan ikan mengikuti tahapan dalam siklus hidup ikan di alam. Siklus hidup ikan meliputi stadia Induk, telur, larva, benih, juvenil, remaja, dewasa, dan induk. Kegiatan pembenihan meliputi pemeliharaan induk, pemijahan induk, penetasan telur, pemeliharaan larva dan benih, serta kultur ikan alami. Proses alamiah siklus hidup ikan adalah sebagai berikut:

1. Induk

Stadia induk adalah ikan yang memiliki kemampuan untuk bereproduksi. Dalam stadia ini gonad ikan betina sudah dapat memproduksi telur dan gonad ikan jantan sudah dapat memproduksi sperma. Ikan dengan stadia ini sudah dapat melakukan aktivitas reproduksi (pemijahan).

2. Telur

Stadia telur (yang dibuahi) adalah output dari aktifitas pemijahan ikan dan ketika menetas berubah menjadi stadia larva.

3. Larva

Larva adalah anak ikan yang berukuran sangat kecil dan belum memiliki bentuk morfologi yang definitif (seperti induknya). Larva masih dalam proses

(4)

4. Benih

Benih adalah anakikan yang memiliki bentuk morfologi tubuh sudah definitif seperti induknya. Benih berbeda dengan induknya dalam ukuran dan tingkah laku reproduksinya saja.

5. Juvenil

Juvenil adalah anak ikan yang memiliki bentuk tubuh seperti induknya, tetapi lebih kecil dan organ reproduksinya masih dalam perkembangan sehingga belum berfungsi. Pada stadia ini, laju pertumbuhan ikan berada dalam kecepatan yang maksimum sebelum melambat ketika memasuki stadia dewasa.

6. Dewasa

Pada stadia ini laju pertumbuhan daging (somatis) ikan melambat karena sebagian energi yang diperoleh dari aktivitas feedingdigunakan untuk pertumbuhan reproduksi (generatif) seperti perkembangan, pertumbuhan, dan pematangan gonad, serta aktivitas dan tingkah laku reproduktif lainnya.

D. BASIS DATA FUZZY

Basis data fuzzy digunakan untuk mencari suatu informasi dari data-data yang bersifat ambigu. Apabila hal itu terjadi, penggunaan basis data fuzzy adalah salah satu hal yang bisa dipilih. Sampai saat ini sudah ada beberapa penelitian tentang basis data fuzzy, salah satu di antaranya adalah model tahani. Basis data fuzzy masih tetap menggunakan relasi standar. Perbedaanya dengan basis data biasa adalah basis data fuzzy menggunakan teori himpunan fuzzy untuk mendapatkan informasi pada query-nya (Kusumadewi dan Purnomo, 2004).

Sebagian besar basis data standar diklasifikasikan berdasarkan bagaimana data tersebut dipandang oleh user. Misalkan ada data karyawan yang tersimpan pada tabel DT_KARYAWAN dengan field NIP, nama, tgl_lahir, th_masuk, dan gaji_perbulan seperti pada tabel 1.

(5)

Tabel 1. Data mentah karyawan

NIP Nama Tgl. Lahir Th. Masuk Gaji/bl (Rp)

01 Lia 03-06-1972 1996 750.000 02 Iwan 23-09-1954 1985 1.500.000 03 Sari 12-12-1966 1988 1.255.000 04 Andi 06-03-1965 1998 1.040.000 05 Budi 04-12-1960 1990 950.000 06 Amir 18-11-1963 1989 1.600.000 07 Rian 28-05-1965 1997 1.250.000 08 Kiki 09-07-1971 2001 550.000 09 Alda 14-08-1967 1999 735.000 10 Yoga 17-09-1977 2000 860.000

Kemudian dari tabel DT_KARYAWAN, di olah menjadi sebuah tabel temporer untuk menghitung umur karyawan dan masa kerjanya. Tabel tersebut diberi nama tabel KARYAWAN (Tabel 2).

Tabel 2. Data karyawan setelah diolah

NIP Nama Umur (th) Masa kerja

(th)* Gaji/bl (Rp) 01 Lia 30 6 750.000 02 Iwan 48 17 1.500.000 03 Sari 36 14 1.255.000 04 Andi 37 4 1.040.000 05 Budi 42 12 950.000 06 Amir 39 13 1.600.000 07 Rian 37 5 1.250.000 08 Kiki 32 1 550.000 09 Alda 35 3 735.000

(6)

Dengan menggunakan basis data standar, dapat dicari data-data karyawan dengan spesifikasi tertentu dengtan menggunakan query. Misalkan dibutuhkan informasi tentang nama-nama karyawan yang usianya kurang dari 35 tahun, maka bisa ciptakan suatu query:

SELECT NAMA FROM KARYAWAN WHERE (Umur < 35 )

Sehingga muncul nama-nama Lia, Kiki, dan Yoga. Pada kenyataanya, seseorang kadang membutuhkan informasi dari data-data yang bersifat ambigu. Apabila hal ini terjadi, maka dapat digunakan basis data fuzzy. Misalkan mengkategorikan usia karyawan diatas kedalam himpunan MUDA, PAROBAYA, dan TUA (Gambar 1).

Gambar 1. Fungsi keanggotaan untuk variabel usia Fungsi keanggotaan:

(7)

Tabel 3 menunjukkan tabel karyawan berdasarkan umur dengan derajat keanggotaannya pada setiap himpunan.

Tabel 3. KARYAWAN berdasarkan umur

E. PHP

Pada tahun 1994, Rasmus Lerdorf mengembangkan sebuah perkakas yang digunakan sebagai engine parsing sebagai penerjemah/interpreter beberapa macro. Pada saat itu engine digunakan sebagai buku tamu, counter dan beberapa homepage. Ia menamai engine parser tersebut dengan nama PHP/FI.

Dengan semangat opensource, para pengembang di dunia mencoba mengembangkan PHP/FI. Sampai tahun 1997, lebih dari 500.000 website di dunia menggunakan PHP/FI untuk menyelesikan masalah seperti koneksi dengan database, menampilkan konten dinamis dan lain-lain.

F. DATABASE MYSQL

MySql merupakan program database yang bersifat jaringan, sehingga dapat digunakan untuk aplikasi multi user (Banyak pengguna). MySQL menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan terstruktur, SQL telah distandarkan untuk semua program pengakses database seperti oracle, Posgre SQL, SQL server (Supriyanto, 2010). G. NETBEANS IDE

(8)

tetapi Netbeans membutuhkan memory minimal 512 MB, supaya Netbeans dapat berjalan dengan lancar (Charibaldi, 2010).

H. PENELITAN – PENELITIAN YANG PERNAH DILAKUKAN

1. Rekomendasi pembelian televisi menggunakan fuzzy database model tahani (Aziz dan Mustafidah, 2008). Sistem ini dapat membantu dalam memeberikan rekomendasi kepada para pengguna televisi, untuk dapat memilih harga, ukuran, lebar, tinggi, berat, dan merek televisi berdasarkan spesifikasi televisi yang sesuai dengan kriteria yang diajukan sistem, tetapi pada pengambilan keputusan akhirnya tetap ditentukan oleh pengguna. Alasan memakai fuzzy database karena dengan memakai fuzzy database pengguna bisa memasukan kriteria yang dikehendaki dalam memilih sebuah televisi.

2. Penerapan fuzzy database untuk rekomendasi pembelian laptop (Suratma, 2008). Sistem ini bisa membantu saat seseorang melakukan pembelian sebuah laptop, seringkali konsumen memiliki pertimbangan dengan kriteria yang sesuai seperti harga, processor, hardisk, memory, lcd dan berat, kriteria tersebut masih memiliki nilai yang pasti, sedangkan pada kehidupan sehari-hari kriteria tersebut sering diungkapkan dengan bahasa yang masih bernilai samar. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah metode yang dapat mengkonversi bahasa pasti tersebut ke dalam bahasa alami (sehari-hari). Melalui sistem berbasis fuzzy masalah tersebut bisa diselesaikan. Oleh sebab itu pada penelitian ini dibahas penerapan fuzzy database untuk rekomendasi pembelian laptop dengan menggunakan fuzzy model tahani.

3. Rekomendasi pembelian ban motor menggunakan fuzzy database metode tahani (Irawan, 2008). Sistem ini dirancang untuk menganalisis serta merekomendasikan tipe-tipe ban motor yang sesuai dengan kriteria yang kita inginkan. Agar aplikasi ini dapat berjalan dengan baik, perlu didefinisikan tentang kriteria-kriteria untuk mendapatkan rekomendasi ban motor yang diinginkan oleh pembeli. Melalui kriteria-kriteria inilah nantinya aplikasi akan mampu menganalisis data ban motor yang ada. Salah satu metode yang digunakan untuk aplikasi ini adalah dengan

Gambar

Tabel 1. Data mentah karyawan
Gambar 1. Fungsi keanggotaan untuk variabel usia  Fungsi keanggotaan:
Tabel  3  menunjukkan  tabel  karyawan  berdasarkan  umur  dengan  derajat  keanggotaannya pada setiap himpunan

Referensi

Dokumen terkait

Perlakuan VW dengan penambahan zat pengatur tumbuh NAA 0.5 ppm dan BAP 3 ppm mempunyai warna daun hijau muda. Zat pengatur tumbuh terutama sitokinin dalam bentuk BAP yang

Tulungagung 2 Ada perbedaan yang signifikan penerapan model pembelajaran open ended dengan metode drill dan konvensional terhadap hasil belajar matematika pada siswa

Tingkat suku bunga kredit investasi periode sebelumnya, perekonomian periode tertentu, perekonomian periode sebelumnya, jumlah uang beredar periode tertentu, dan jumlah

SYAIKHUNA Volume 8 Nomor 2 Oktober 2017 183 Sebenarnya jika diperhatikan dengan seksama uraian-uraiannya, maka akan terlihat bahwa dasar penafsiran al-Razi pada ayat ini

Penelitian tentang anak jalanan yang dilakukan oleh Mury (2009) menemukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual beresiko anak jalanan yaitu umur, aktivitas

 Kemudian keesokan harinya, pasien memeriksakan diri ke rumah sakit Karyadi di Semarang dan dilakukan operasi pada mata kanan dan kirinya.Setelah di operasi, mata kanan

Penelitian ini membuktikan bahwa setek lada varietas LDL yang dinduksi dengan konidia dan gabungan formulasi FoNP (metoda rendam dan oles) yang ditanam pada

P(p,q,…) adalah sebuah kontradiksi jika kolom terakhir pada table kebenarannya hanya memuat F, yaitu jika P adalah salah untuk setiap nilai kebenaran dari