• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Critical Review Jurnal Analisis Lokasi dan Keruangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Critical Review Jurnal Analisis Lokasi dan Keruangan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tugas mata kuliah Analisis Lokasi dan Keruangan yang berjudul “CRITICAL REVIEW JURNAL ANALISIS LOKASI DAN KERUANGAN” dengan lancar.

Selama proses penulisan makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari pihak-pihak lain sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan optimal. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, yaitu :

1. Bapak Arwi Yudhi Koswara, S.T, M.T; Velly Kukinul Siswanto, S.T, M.T. selaku dosen mata kuliah Analisis Lokasi dan Keruangan.

2. Orang tua dan Keluaraga yang memberikan motivasi.

3. Rekan-rekan di departemen Perencanaan Kota dan Wilayah ITS yang memberikan motivasi dan bantuan demi kelancaran pembuatan makalah ini.

Penulis berharap, semoga makalah ini bermanfaat dalam menambah wawasan tentang analisis lokasi dan keruangan. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Surabaya, Februari 2017

Penulis

(3)

ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DATA JURNAL ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 LATAR BELAKANG ... 1

1.2 TUJUAN... 1

BAB II LANDASAN TEORI ... 2

2.1 TEORI LOKASI ... 2

BAB III REVIEW ... 5

3.1 PENDAHULUAN ... 5

3.2 METODOLOGI PENELITIAN ... 5

3.3 PEMBAHASAN ... 6

BAB IV CRITICAL REVIEW ... 9

4.1 ALASAN PEMILIHAN LOKASI ... 9

4.2 FAKTOR-FAKTOR LOKASI ... 10

4.3 IMPLIKASI TEORI TERHADAP LOKASI YANG DIPILIH ... 11

BAB V PENUTUP ... 13

5.1 LESSON LEARNED... 13

DAFTAR PUSTAKA ... 14

LAMPIRAN JURNAL ... 15

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Pola Land Use pada Model Von Thunen... 4

Gambar 2. Hasil delinasi zona di daerah sekitar CBD SIER dengan metode Von Thunen ... 6

Gambar 3. Hasil deliniasi zona baru daerah sekitar CBD SIER………7

Gambar 4. Peta klasifikasi nilai tanah di daerah sekitar CBD SIER………8

Gambar 5. Lokasi Penelitian CBD SIER dan daerah di sekitarnya………..9 .

(4)

ii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tahapan Metodologi Penelitian……….5 Tabel 2. Hasil Perhitungan Nilai Tanah Daerah sekitar CBD SIER……….7 Tabel 3. Hasil perhitungan NIR daerah sekitar CBD SIER………8

(5)

ii

DATA JURNAL

Judul Jurnal : Analisis Pengaruh Lokasi Central Business District terhadap Nilai Tanah di Daerah Sekitarnya (Studi Kasus: Daerah Industri di Surabaya)

Penulis : I. Heri yuli Safitri II. Yanto Budisusanto III. Udiana Wahyu IV. Andy Dediyono Nama Jurnal : Jurnal Teknik ITS Vol. 5 Tahun terbit : 2016

(6)

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan lahan untuk berbagai aktivitas manusia, perlu dilakukan pemilihan lahan atau lokasi yang sesuai dengan kepentingannya. Pemilihan lokasi terkait dengan nilai lahan itu sendiri. Nilai lahan dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya faktor lokasi. Faktor lokasi tersebut diuraikan dengan atribut aksebilitas dan lingkungan.

Faktor lokasi untuk menentukan nilai dan harga lahan, dilihat dari jarak lokasi tersebut ke pusat kota atau CBD. Nilai lahan nantinya dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan peruntukan lahan yang ada di daerah sekitar pusat kota atau CBD tersebut.

Peruntukan lahan di daerah sekitar pusat kota atau CBD dapat dialih fungsikan. Sehingga dengan diketahui nilai suatu lahan, diharapkan lahan yang dialih fungsikan tersebut nilai lahannya tetap terkontrol sesuai dengan perencanaan pembangunan yang telah ditetapkan pemerintah. Pada makalah ini akan dibahas jurnal mengenai nilai lahan di daerah sekitar pusat kota atau CBD di Surabaya, khususnya CBD industri yaitu SIER (Surabaya Industrial Estate Rungkut) dan keterkaitannya dengan teori lokasi.

1.2. TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui pengaruh faktor lokasi CBD industri yaitu SIER terhadap nilai lahan di daerah sekitarnya

2. Mengetahui implikasi teori lokasi terhadap fenomena lokasi dan keruangan dalam lingkup kota

1

1

(7)

ii

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. TEORI LOKASI

1. Teori Von Thunen

Teori Von Thunen merupakan teori klasik dalam teori lokasi. Analogi yang digunakan masih sederhana yaitu terkait analisis lokasi wilayah perdesaan dengan sistem lokasi yang sederhana. Teori lokasi tersebut ditulis oleh johan Heinrich Von Thunen pada tahun 1826. Von Thunen menggambarkan daerah yang terisolasi dengan iklim dan tanah seragam, topografi datar dan seragam, serta alat transportasi yang seragam berupa kereta yang ditarik oleh hewan.

Von Thunen menggambarkan bahwa terdapat perbedaan ongkos transportasi tiap komoditas pertanian dari tempat produksi ke pasar terdekat mempengaruhi jenis penggunaan tanah yang ada pada suatu daerah.

Dasar konsep teori Von Thunen adalah penggunaan lahan sangat ditentukan biaya angkut produk yang diusahakan yang pada akhirnya menentukan sewa tanah. Sehingga penentuan lokasi menurut teori Von Thunen ada dua, yaitu harga sewa tanah dan jarak dari pusat kota.

Asumsi-asumsi yang digunakan :

 Area pertanian satu ragam dalam atribut lingkungannya  Hanya terdapat satu pasar akibat lokasi yang terisolasi

 Transportasi sejenis dan biaya transportasi meningkat bersamaan dengan jarak terhadap pasar

 Biaya transportasi ditanggung petani dan besarnya sebanding dengan jarak yang ditempuh

 Semua petani bertindak ekonomis, dimana penggunaan lahannya untuk memaksimumkan profit, mereka memiliki info yang cukup mengenai biaya produksi dan harga pasar

 Daerah pedalaman tidak menjual kelebihan produksinya ke daerah lain kecuali ke daerah perkotaan

 One moda transportation, satu-satunya transportasi yang ada adalah berupa gerobak yang digerakkan oleh tenaga hewan

 Pola ruang dengan bentuk wilayah yang melingkar seputar kota, yaitu zona-zona konsentrik

(8)

ii

Pola penggunaan lahan dalam teori Von Thunen memiliki pola konsentrik. Disetiap lingkarannya terdapat produk pertanian utama. Berikut adalah klasifikasi zonanya

Pada gambar diatas dijelaskan pada isolated state, terdapat 6 zona penggunaan lahan yang berorientasi pada satu pusat ditengah. Sedangkan pada modified condition, terdapat sungat dan sub center. Zona penggunaan lahan pada modified condition akan tetap berpusat pada titik pusat tengah tapi berorintasi pada sungai. Karena teori Von Thunen menerangkan pada daerah pertanian, dimana pertanian memerlukan pengairan/irigasi dari sungai. Untuk sub center, nantinya akan membentuk zona konsentris sendiri, akan tetapi petani tetap memilih mana yang menguntungkan di titik pusat atau di sub center sesuai dengan harga sewa lahannya.

Konsep dasar model Von Thunen dengan kurva hubungan sewa lahan dan jarak ke pasar (Nugroho, 2004). Dalam model Von Thunen, jarak mempengaruhi harga sewa lahan. Diperjelas dengan kurva di bawah ini harga sewa lahan untuk penggunaan lahan X lebih besar dari harga sewa lahan untuk penggunaan lahan Y dan Z.

(9)

ii

Gambar 1. Pola Land Use pada Model Von Thunen

Sumber : Community Economic,Theory & Application

(10)

ii

BAB III REVIEW

3.1. PENDAHULUAN

Kota Surabaya mengalami perkembangan yang pesat dibanding dengan kota-kota di sekitarnya. Akibatnya, nilai lahan/tanah pada lokasi tertentu yang memiliki kemudahan mencapai lokasi tersebut akan mengalami kenaikan tingkat harga nilai tanah. Pada jurnal ini mengambil studi kasus daerah sekitar CBD Industri SIER yang tersebar pada 5 kecamtan yaitu kecamatan Sukolilo, Rungkut, Gunung Anyar, Tenggilis Mejoyo, dan Wonocolo. Penelitan ini bertujuan untuk diketahui perkembangan nilai tanah di sekitar lokasi tersebut agar perubahan dari nilai tanahnya tetap terkontrol dan sesuai dengan rencana tata ruang setempat yang berlaku.

3.2. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian pada jurnal ini memiliki beberapa tahapan akan diuraikan sebagai berikut :

Tabel 1. Tahapan Metodologi Penelitian

Tahapan Penjelasan

Identifikasi Masalah Masalah berupa pembuatan peta klasifikasi nilai tanah pada daerah sekitar CBD SIER dan analisis pengaruh CBD tersebut terhadap nilai tanah di daerah sekitarnya

Studi Literatur Untuk mencari informasi penunjang penelitian berupa teori, rumus atau lainnya

Pengumpulan Data Data primer

Berupa data harga tanah dan koordinat titik lokasi bidang berasal dari survei lapangan

Data sekunder

Berupa peta administrasi dan peta citra dari Bappeko Surabaya

Identifikasi Kawasan Sekitar CBD Di sekitar CBD SIER terdiri dari 5 kecamatan dan 16 kelurahan. Titik tengah lokasi industry SIER sebagai titik pusat

Deliniasi Zona dengan Metode Von Thunen Untuk pengambilan titik sampel di lapangan. Pola titik tersebut membentuk jari-jari roda sepeda yang berpusat pada titik pusat (pusat kota/CBD)

Analisis Perhitungan Nilai Tanah Menggunakan metode Perbandingan pendekatan Data Pasar (Market Data Approach). Nilai tanah yang akurat didapatkan dari proses penyesuaian

(11)

ii

Deliniasi Zona Baru Nilai tanah yang akurat di-plot pada peta dengan

batas sesuai metode Von Thunen tapi tidak sesuai, kemudian dibuat batas imajiner baru sesuai ZNT

Analisis Perhitungan NIR Didapatkan nilai NIR pada masing-masing zona

Analisis Klasifikasi NIR Bertujuan untuk melihat pengaruh CBD SIER terhadap nilai tanah di daerah sekitarnya

Hasil Penelitian Berupa peta klasifikasi nilai tanah di daerah sekitar CBD SIER dan menganalisis klasifikasi NIR per kilometer di daerah sekitar CBD tersebut

Sumber: Jurnal Terkait, 2017

3.3. PEMBAHASAN

Hasil deliniasi daerah CBD SIER dan sekitarnya dengan methode Von Thunen ditunjukkan dengan gambar di bawah ini. Pembuatan zona di sekitar CBD dengan radius 3 kilometer dari pusat CBD, sehingga memiliki 3 ring yang berjarak 1 kilometer dari satu ring ke ring selanjutnya. Setiap ring dibagi menajdi 8 zona yang mengikuti arah mata angin, sehingga terdpaat 24 zona yang lokasinya dapat dilihat pada gambar.

Gambar 2. Hasil delinasi zona di daerah sekitar CBD SIER dengan metode Von Thunen Sumber: Jurnal terkait, 2017

Hasil perhitungan nilai tanah dilakukan melalui proses penyesuaian, sehingga didapatkan nilai tanah yang akurat. Penyesuaian dilakukan untuk mempertimbangkan berbagai pengaruh yang ada pada atribut data tersebut. penyesuaian yang dilakukan antara lain, penyesuaian jenis data, waktu, sumber data, jenis penggunaan, kontur, elevasi terhadap jalan, bentuk bidang, keluasan, kedudukan tanah, dan jenis hak tanah. Hasil perhitungan tanah dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

(12)

ii

Tabel 2. Hasil Perhitungan Nilai Tanah Daerah sekitar CBD SIER

Sumber: Jurnal terkait, 2017

Dari tabel di atas terlihat bahwa lokasi yang memiliki nilai pasar tanah tertinggi pada titik SH3b-T1 dan SH3b-T3. Kedua titik lokasi tersebut terletak pada ring ketiga yaitu sekitar 2 hingga 3 kilometer dari pusat lokasi CBD SIER. Sedangkan lokasi dengan nilai pasar tanah terendah pada SA3-T1.

Batas zona dengan metode Von Thunen ternyata tidak sesuai dengan prinsip pembuatan batas imajiner ZNT pada Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak nomor SE-25/PJ.6/2006. Sehingga diperlukan pembuatan batas ona baru sesuai peraturan tersebut. dihasilkan 33 zona yang terdiri dari 8 zona kawasan industri dan 25 zona lahan permukiman seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3. Hasil deliniasi zona baru daerah sekitar CBD SIER Sumber: Jurnal terkait, 2017

Setelah diketahui nilai tanah kemudian dibuat batas imajiner zona baru sesuai ZNT, diperoleh Nilai Indikasi Rata-Rata (NIR). Berikut adalah hasil NIR tanah per meter perseginya.

(13)

ii

Tabel 3. Hasil perhitungan NIR daerah sekitar CBD SIER

Sumber: Jurnal terkait, 2017

Hasil perhitungan NIR menunjukkan kecenderungan nilai tanah, semakin jauh dari CBD memiliki nilai tanah yang semakin tinggi. Terlihat bahwa NIR tertinggi terletak pada radius 3 kilometer sebesar Rp 11.732.291/m2. Hal tersebut terjadi karena ada faktor lain. Faktor tersebut antara lain limbah atau polusi yang dihasilkan industri tersebut serta faktor kedudukan tanah terhadap jalan juga berpengaruh. Lokasi yang berdekatan dengan pusat CBD SIER memiliki potensi polusi udara seperti kebisingan dan dampak limbah industri. Sehingga lokasi tersebut kurang diminati. Masyarakat cenderung mencari lokasi yang nyaman, maka dari itu lokasi yang jauh dari pusat CBD SIER nilai tanahnya lebih tinggi daripada yang dekat dengan CBD tersebut.

Klasifikasi nilai tanah di daerah sekitar CBD SIER dapat dipetakan sebagai berikut :

Gambar 4. Peta klasifikasi nilai tanah di daerah sekitar CBD SIER Sumber: Jurnal terkait, 2017

8

8

(14)

ii

BAB IV CRITICAL REVIEW 4.1. ALASAN PEMILIHAN LOKASI

Penentuan lokasi dalam penelitian tersebut mempertimbangkan Kota Surabaya yang mengalami perkembangan kota yang pesat dibandingkan dengan kota-kota di sekitarnya. Perkembangan tersebut terutama dalam industri, dagang, maritim, dan pendidikan. Tidak seluruh lokasi di Surabaya yang dipilih, melainkan peneliti mengerucutkan lokasinya di CBD SIER dan daerah sekitar CBD tersebut. Adapun daerah sekitar CBD SIER memiliki radius 3 kilometer dari CBD SIER sebagai pusatnya.

Gambar 5. Lokasi Penelitian CBD SIER dan daerah di sekitarnya Sumber: Jurnal terkait, 2017

CBD SIER terletak pada Surabaya Timur tepatnya di Kecamatan Rungkut. Awalnya daerah sekitar CBD SIER ini kurang diminati karena faktor sarana dan prasarana yang kurang memadai. Hal tersebut mengakibatkan nilai atau harga lahan yang rendah pada daerah tersebut. Namun setelah adanya pembangunan MERR (Middle East Ring

Road), menarik pembangunan pusat kegiatan bisnis dan lainnya seperti toko, ruko,

restoran disamping dengan dilakukannya perbaikan infrastruktur. Akibatnya berpengaruh pada harga lahan di daerah sekitarnya. Dengan adanya perkembangan tersebut berdampak pada penawaran harga lahan dengan harga terjangkau semakin sulit didapatkan karena harga lahan semakin tinggi. Fenomena tersebut menjadikan alasan pemilihan lokasi dari penelitian yang telah dilakukan. Dengan harapan nantinya perkembangan nilai atau harga lahan tetap terkontrol sesuai dengan perencanaan pembangunan tata ruang Kota Surabaya.

(15)

ii

4.2. FAKTOR-FAKTOR LOKASI

Ditinjau dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan faktor-faktor yang secara umum adalah aksebilitas dan lingkungan. Kemudian peneliti menguraikan faktor-faktor tersebut lebih rinci. Adapun faktor-faktornya adalah jarak lokasi ke CBD, aksebilitas, jenis penggunaan lahan/tanah, kontur tanah, elevasi terhadap jalan, bentuk bidang, keluasan, kedudukan tanah, serta jenis hak tanah yang akan diuraikan sebagai berikut :  Jarak lokasi ke CBD

Zona pada daerah sekitar CBD dibuat sejauh radius 3 kilometer yang ditentukan dengan metode Von Thunen. Lokasi tersebut dibagi menjadi 3 zona dengan jarak masing-masing zona adalah 1 kilometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga/nilai tanah memiliki kecenderungan yang semakin tinggi jika menjauh dari CBD. NIR tertinggi pada radius 3 kilometer sebesar Rp 11.732.291,-/m2.

 Aksebilitas

Aksebilitas berupa jalan dan moda transportasi yang memadai sangat mempengaruhi harga atau nilai suatu lahan. Seperti yang telah dijelaskan pada alasan pemilihan lokasi pada lokasi studi, pembangunan jalan MERR turut ikut serta dalam menaikkan harga lahan di sekitar CBD SIER.

 Jenis penggunaan tanah

Pada jenis penggunaan tanah untuk perumahan, harga lahannya lebih rendah dibandingkan jenis penggunaan tanah untuk perdagangan dan jasa. Hal tersebut salah satunya dipengaruhi oleh efisiensi dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Waktu yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan lebih efisien jika berada di dekat perdagangan dan jasa.

Akan tetapi, hasil penelitian menunjukkan nilai harga tertinggi terletak pada lokasi yang memiliki radius 3 kilometer dari CBD SIER, bukan yang terdekat yaitu radius 1 kilometer. Hal tersebut dikarenakan daerah yang sangat berdekatan dengan CBD SIER memiliki potensi mengalami dampak kebisingan serta dampak limbah industri. Dengan demikian, tidak semua pusat perdagangan dan jasa dapat menaikkan harga tanah. Tetapi tergantung dari jenis pusat perdagangan dan jasa tersebut, jenis industri atau jenis pertokoan atau lainnya.

 Kontur tanah

Ketinggian kontur tanah mempengaruhi harga tanah. Kontur tanah yang lebih rendah dari daerah sekitarnya berpotensi terjadi bencana banjir. Sehingga hal tersebut mempengaruhi harga tanah yng akan semakin rendah.

(16)

ii

 Elevasi terhadap jalan

Lahan dengan tinggi sama atau proporsional terhadap tinggi jalan, maka lahan tersebut akan lebih baik jika dibandingkan dengan lahan yang terlalu rendah atau tinggi terhadap ketinggian jalan. Sehingga harga atau nilai tanah dengan tinggi proporsional terhadap jalan akan tinggi disbanding yang terlalu rendah/terlalu tinggi.  Kedudukan tanah

Maksud dari kedudukan tanah ini adalah letak lahan terhadap jalan. Semakin dekat letak lahan terhadap jalan, maka harga lahannya akan semakin tinggi. Dimana letak lahan tersebut mempengaruhi potensi strategis ke tempat lainnya. Pada penelitian ini kedudukan tanah memiliki pengaruh yang paling dominan dibandingkan dengan faktor-faktor lokasi lainnya. Terutama kedudukan tanah terhadap jalan arteri primer dan arteri sekunder yang mendominasi.

 Jenis hak tanah

Tanah yang memiliki status tanah (sertifikat) memiliki nilai atau harga tanah yang lebih tinggi dibandingkan tanah yang tidak.

4.3. IMPLIKASI TEORI TERHADAP LOKASI YANG DIPILIH

Teori Von Thunen menjelaskan bahwa harga sewa lahan akan berbeda tergantung dari jarak ke suatu pusat pasar/pusat kota pada suatu daerah. Lahan yang berada di dekat pusat pasar/pusat kota akan memiliki harga sewa lahan yang lebih mahal dibandingkan dengan lahan yang berada lebih jauh dari pusat pasar/pusat kota tersebut. teori tersebut juga menjelaskan bahwa pemanfaatan suatu lahan akan mempengaruhi harga lahan tersebut.

Implikasi teori Von Thunen pada CBD SIER dan daerah di sekitarnya pada poin mengenai harga lahan yang berbeda tergantung dari pemanfataan lahannya dapat dikatakan relevan. Fenomena tersebut dilihat dari perkembangan daerah sekitar CBD SIER yang awalnya belum terdapat aksebilitas harga lahannya rendah, kemudian pembangunan aksebilitas memicu adanya pemanfaatan lahan seperti pertokoan atau semacamnya menyebabkan harga lahan mengalami peningkatan.

Poin selanjutnya pada teori Von Thunen yaitu mengenai harga lahan yang berada di dekat pusat pasar akan semakin mahal dibandingkan yang jauh dari pusat pasar. Pada poin tersebut, penelitian CBD SIER dan daerah di sekitarnya kurang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga lahan tertinggi terletak pada daerah sekitar CBD SIER sejauh 3 kilometer yaitu sebesar Rp 11.732.291,-/m2. Sehingga hasil penelitian menunjukkan kecenderungan nilai atau harga lahan yang semakin tinggi jika semakin menjauhi pusat CBD SIER. Hal tersebut dapat disebabkan lokasi yang sangat

(17)

ii

berdekatan dengan pusat CBD SIER berpotensi mengalami dampak kebisingan dan dampak limbah industri. Adanya berbagai faktor lain seperti aksebilitas, kontur tanah, elevasi terhadap jalan dan lainnya seperti yang telah dijabarkan juga mempengaruhi harga suatu lahan.

Perbedaan antara teori Von Thunen dan hasil penelitian dalam jurnal yang dikeluarkan pada tahun 2016 ini mungkin saja terjadi. Pasalnya mengingat teori Von Thunen merupakan teori klasik yang memiliki asumsi-asumsi yang cukup berbeda dengan jaman sekarang. Tapi hasil penelitian tersebut masih cukup relevan dengan teori Von Thunen pada modified condition. Dimana terda4.pat sub center dalam suatu daerah yang mengkibatkan timbulnya pola konsentris baru.

13

12

(18)

ii

BAB V PENUTUP 5.1. LESSON LEARNED

Berdasarkan pembahasan dalam jurnal, maka lesson learned yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

 Teori Von Thunen menerangkan bahwa harga lahan dipengaruhi oleh pemanfaatan suatu lahan dan jarak ke pusat kota/pusat pasarnya

 Faktor-faktor lokasi yang berpengaruh antara lain jarak lokasi ke CBD, aksebilitas, jenis penggunaan lahan/tanah, kontur tanah, elevasi terhadap jalan, bentuk bidang, keluasan, kedudukan tanah, serta jenis hak tanah

 Faktor yang dominan terhadap penentuan harga lahan menurut hasil penelitian adalah kedudukan tanah terhadap jalan, yaitu jalan arteri primer dna arteri sekunder

 Terdapat poin yang kurang relevan dengan teori Von Thunen dalam hasil penelitian jurnal, yaitu kecenderungan harga lahan yang semakin mahal jika semakin menjauhi CBD SIER. Hal tersebut dipengaruhi oleh potensi mengalami dampak kebisingan dan dampak limbah industri jika pada daerah yang sangat dekat dengan CBD SIER.

 Teori Von Thunen bukanlah teori mutlak. Karena pada dasarnya fenomena-fenomena yang terjadi pada jaman sekarang mengalami perubahan dengan jaman ketika teori Von Thunen dicetuskan. Tapi masih ada poin yang relevan, yaitu harga lahan yang dipengaruhi oleh pemanfaatan lahannya.

(19)

ii

DAFTAR PUSTAKA

Safitri, Heri Yuli, dkk. 2016. Analisis Pengaruh Lokasi Central Business District Terhadap Nilai Tanah di Daerah Sekitarnya (Studi Kasus: Daerah Industri di Surabaya).

Surabaya: Jurnal Teknik ITS. Vol. 5, No. 2.

Santoso, Eko Budi, dkk. 2012. Diktat Analisis Lokasi dan Keruangan. Surabaya. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

(20)

ii

LAMPIRAN JURNAL

Gambar

Gambar 1. Pola Land Use pada Model Von Thunen  Sumber : Community Economic,Theory & Application
Tabel 1. Tahapan Metodologi Penelitian
Gambar 2. Hasil delinasi zona di daerah sekitar CBD SIER dengan metode Von Thunen  Sumber: Jurnal terkait, 2017
Gambar 3. Hasil deliniasi zona baru daerah sekitar CBD SIER  Sumber: Jurnal terkait, 2017
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian dan kesimpulan tersebut, maka akan dikemukakan beberapa saran-saran yang dapat bermanfaat bagi Museum Sepuluh Nopember Surabaya dengan meningkatkan

Secara umum, tujuan terapi intravena adalah untuk memenuhi kebutuhan cairan pada klien yang tidak mampu mengonsumsi cairan oral, menambah asupan elektrolit untuk

Agar pembahasan penelitian ini tidak meluas maka penelitian ini difokuskan pada Kontribusi Pelaksanaan Bimbingan Keagamaan melalui Shalat Dhuha terhadap Akhlak

Dapat disimpulkan, market value adalah harga saham yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham perusahaan pada pasar yang sedang berlangsung atau

Pada pertemuan awal ini, tim pengabdian melakukan temu ramah dengan Kepala Sekolah untuk membicarakan kegiatan belajar mengajar di masa pandemic dan platform yang selama

Dengan diterbitkannya buku petunjuk “APA YANG HARUS ANDA LAKUKAN PADA SAAT TERJADI GEMPA BUMI” ini, Pengurus Pusat PMI mengharapkan kepada semua jajaran PMI mulai

Kualitas Air Sungai Progo berdasarkan metode National Sanitation’s Foundation – Indeks Kualitas Air (IKA) meliputi 9 parameter mulai dari parameter Fisika (total solid,

Upaya mitigasi dengan pembuatan tandon air dapat digunakan untuk menampung air ketika mendapat bantuan air bersih dari pemerintah maupun saat masyarakat membeli