THEORY OF AND THEORY IN
THEORY OF AND THEORY IN URBAN & REGIONAL PLANNINGURBAN & REGIONAL PLANNING Tugas ini disusun guna meme
Tugas ini disusun guna memenuhi nilai nuhi nilai mata kuliah Seminar Teormata kuliah Seminar Teori Perencanaani Perencanaan
Oleh : Oleh : Kelompok A-17 Kelompok A-17
Ega
Ega Iqbal Iqbal Repiana Repiana 153060018153060018 Fauzi
Fauzi Adam Adam Kusnadi Kusnadi 153060036153060036 Muhammad
Muhammad Wazir Wazir 153060048153060048
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG BANDUNG 2018 2018
C. Teori Perencanaan Wilayah dan Kota
C. Teori Perencanaan Wilayah dan Kota ... 4 ... 4 D. Theory in planning
D. Theory in planning ... ... ... 44 1.
1. PhysicaPhysical l PlanPlanningning (Perencanaan fisik)(Perencanaan fisik) ... 5 ... 5 2.
2. M Maacrocro-E-E cocononommic ic PlaPlannnniing ng (P(Peerenrencacananaaan n EE kokononommi Makroi Makro)) ... 6 ... 6 3.
3. Soc Social ial PlaPlanning nning (P(Peerenrencacananaaan n SoSosiasial)l) ... 6... 6 4.
4. DDeeveveloplopmmeent Pnt Plannilanning ng ((PPeerreencanancanaan Peman Pembabangngunan)unan) ... 7 ... 7 E. Theory Of planning
E. Theory Of planning ... ... ... 77 1.
1. Planning ProsesPlanning Proses ... 8 ... 8 2.
2. Planning ApproachPlanning Approach ... 10 ... 10 3.
3. Planning EthicsPlanning Ethics ... ... ... 1111 4.
4. Planning ValuePlanning Value ... 11 ... 11 DAFTAR PUSTAKA
A. Filsafat Perencanaan A. Filsafat Perencanaan
1.
1. Pengertian FilsafatPengertian Filsafat
Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala
bagi segala sesuatu berdasarkan psesuatu berdasarkan pikiran atau ikiran atau rasio. Filsafat adalah rasio. Filsafat adalah pandangan hpandangan hidupidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. 2.
2. Filsafat sebagai Ilmu Filsafat sebagai Ilmu PengetahuanPengetahuan
Filsafat berarti mengandung arti mencintai hal-hal yang bersifat bijaksana Filsafat berarti mengandung arti mencintai hal-hal yang bersifat bijaksana (menjadi kata sifat) bisa juga berarti teman kebijaksanaan (kata benda) atau induk (menjadi kata sifat) bisa juga berarti teman kebijaksanaan (kata benda) atau induk dari segala ilmu pengetahuan.
dari segala ilmu pengetahuan.
Berfilsafat dapat diartikan sebagai berfikir. Seseorang filsafat dapat Berfilsafat dapat diartikan sebagai berfikir. Seseorang filsafat dapat dikatakan sebagai filsuf dikarenakan pemikiran-pemikirannya yang radikal, ar dikatakan sebagai filsuf dikarenakan pemikiran-pemikirannya yang radikal, ar tinyatinya radikal yaitu berfikir mencari suatu permasalahan sampai pada akarnya. Seorang radikal yaitu berfikir mencari suatu permasalahan sampai pada akarnya. Seorang filsuf mempunyai cara berfikir dan padangan yang hebat
filsuf mempunyai cara berfikir dan padangan yang hebat Berikut adalah ciri berfikir dari seorang filsafat:
Berikut adalah ciri berfikir dari seorang filsafat: 1)
1) Radikal: berfikir radikal artinya berfikir sampai keakar permasalahannya.Radikal: berfikir radikal artinya berfikir sampai keakar permasalahannya. 2)
2) Sistematik, berfikir yang logis, sesuai aturan, langkah demi langkah,Sistematik, berfikir yang logis, sesuai aturan, langkah demi langkah, berurutan, penuh kesadaran, dan p
berurutan, penuh kesadaran, dan penuh tanggung jawab.enuh tanggung jawab. 3)
3) Universal, berfikir secara menyeluruh tidak terbatas pada bagian tertentuUniversal, berfikir secara menyeluruh tidak terbatas pada bagian tertentu tetapi mencakup seluruh aspek.
tetapi mencakup seluruh aspek. 4)
4) Spekulatif, berfikir spekulatif terhadap Spekulatif, berfikir spekulatif terhadap kebenaran yang perlu pengujian untukkebenaran yang perlu pengujian untuk memberikan bukti kebenaran yang difikirkannya.
memberikan bukti kebenaran yang difikirkannya. 5)
5) memberikan bukti kebenaran yang difikirkannya.memberikan bukti kebenaran yang difikirkannya.
3.
3. Landasan Filsafat IlmuLandasan Filsafat Ilmu
1)
1) LLa
anda
ndasan Onto
san Ontologi
logiss
Ontologi merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno Ontologi merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno danberasal dari Yunani. Kajian tersebut membahas tentang keberadaan sesuatu yangbersifat danberasal dari Yunani. Kajian tersebut membahas tentang keberadaan sesuatu yangbersifat konkret.
konkret.
Ontologi terdiri dari dua suku kata, yakni ontos dan logos. Ontos Ontologi terdiri dari dua suku kata, yakni ontos dan logos. Ontos berartise
bidangp
bidangpookkook k ffililsasafafat t yyaanng g mmemempperersosoaalklkan an hhakakikikaat t kkebebeeraraddaaaan n seseggalala a sesesusuaatu tu yyaangng adamenurut tata hubungan sistematis berdasarkan hukum sebab akibat yaitu adamenurut tata hubungan sistematis berdasarkan hukum sebab akibat yaitu ad
adamanusia, ada alam, amanusia, ada alam, dan ada dan ada kausa primkausa prima dalam sua dalam suatu huatu hubungan bungan yang yang menyelumenyeluruh,teruh,teraratutur,r, dan tertib dalam keharmonisan
dan tertib dalam keharmonisan (Suparlan Suhartono, 2007)(Suparlan Suhartono, 2007)
2)
2) LLa
anda
ndasan
san EE pisto
pistom
molo
ologgii
Epistomologi berasal dari bahasa Yunani ”episteme” dan Epistomologi berasal dari bahasa Yunani ”episteme” dan ”logos”.“Episteme” berarti pengetahuan (knowledge), “logos” berarti teori. ”logos”.“Episteme” berarti pengetahuan (knowledge), “logos” berarti teori. Dengan demikian epistomologi secara etimologis berarti teori pengetahuan. Dengan demikian epistomologi secara etimologis berarti teori pengetahuan. (Rizal,2001: 16). Epistomologi mengkaji mengenai apa sesungguhnya ilmu, (Rizal,2001: 16). Epistomologi mengkaji mengenai apa sesungguhnya ilmu, darimana sumber ilmu, serta bagaimana proses terjadinya
darimana sumber ilmu, serta bagaimana proses terjadinya
3)
3) LLa
and
nda
asa
san
n A
Aksi
ksio
olo
logi
gi ss
Secara etimologis, istilah aksiologis berasal dari bahasa Yunani Kuno, Secara etimologis, istilah aksiologis berasal dari bahasa Yunani Kuno, terdiri dari kata “aksios” yang berarti nilai dan kata “logos” yang berarti teori. terdiri dari kata “aksios” yang berarti nilai dan kata “logos” yang berarti teori. Jadi, aksiologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari nilai. Secara Jadi, aksiologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari nilai. Secara singkataksiologi adalah teori nilai. Dalam Encyclopedia of Philosophy (dalam singkataksiologi adalah teori nilai. Dalam Encyclopedia of Philosophy (dalam Bakhtiar, 2006) dijelaskkan,aksiologi disamakan dengan Value dan Valuation. Bakhtiar, 2006) dijelaskkan,aksiologi disamakan dengan Value dan Valuation. Landasan aksiologi ilmu menyangkut permasalahan pertama, apakah Landasan aksiologi ilmu menyangkut permasalahan pertama, apakah ilmu mendekatkan manusia pada kebenaran Tuhan itu sendiri. Kedua, apakah ilmu mendekatkan manusia pada kebenaran Tuhan itu sendiri. Kedua, apakah ilmubermanfaat bagi kehidupan manusia itu sendiri. Ketiga, apakah ilmu itu ilmubermanfaat bagi kehidupan manusia itu sendiri. Ketiga, apakah ilmu itu bebasnilai atau tidak bebas nilai,
bebasnilai atau tidak bebas nilai, sebab nilai-nilai menyatu dengan sebab nilai-nilai menyatu dengan ililmmu u iitu tu ssenenddiriri.i. Makna aksiologi ilmu bisa diartikan sebagai teori nilai yang berkaitan dengan Makna aksiologi ilmu bisa diartikan sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.
kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.
B. Teori
B. Teori PerencanaPerencanaanan
Teori secara terminologis bermakna sebagai anggapan-anggapan yang Teori secara terminologis bermakna sebagai anggapan-anggapan yang dike-mukakan sebagai suatu penjelasan berdasar alasan yang dilandasi seperangkat mukakan sebagai suatu penjelasan berdasar alasan yang dilandasi seperangkat fakta. Selain itu dapat berarti sebagai suatu cara untuk memahami tentang sesuatu fakta. Selain itu dapat berarti sebagai suatu cara untuk memahami tentang sesuatu hal mela-lui suatu kerangka berfikir, yang dapat menginterpretasi fakta dan hal mela-lui suatu kerangka berfikir, yang dapat menginterpretasi fakta dan pengalaman (Webster, 1959)
pengalaman (Webster, 1959) 1)
1) Memiliki prosedur atau langkah-langkah sistematisMemiliki prosedur atau langkah-langkah sistematis 2)
2) Ada perspective origins (hasil pemikiran yang orisinil)Ada perspective origins (hasil pemikiran yang orisinil) 3)
Secara umum teori merupakan serangkaian konsep yang dapat diuji dan Secara umum teori merupakan serangkaian konsep yang dapat diuji dan dapat menyatakan keabsahan suatu fakta. Teori didapatkan dari suatu penelitian dapat menyatakan keabsahan suatu fakta. Teori didapatkan dari suatu penelitian atau pengamatan atas suatu kejadian (fenomena). Fenomena yang terjadi bisa atau pengamatan atas suatu kejadian (fenomena). Fenomena yang terjadi bisa menjadi akibat dari suatu fenomena dan merupakan penyebab bagi munculnya menjadi akibat dari suatu fenomena dan merupakan penyebab bagi munculnya fenomena-fenomena lain. Seringkali rangkaian dari fenomena yang terjadi akan fenomena-fenomena lain. Seringkali rangkaian dari fenomena yang terjadi akan membentuk suatu pola, sehingga dengan penggunaan suatu teori tertentu dapat membentuk suatu pola, sehingga dengan penggunaan suatu teori tertentu dapat diprediksi kecenderungan apa yang akan terjadi setelah fenomena yang sama diprediksi kecenderungan apa yang akan terjadi setelah fenomena yang sama terjadi. Untuk memastikan kejadian suatu fenomena diperlukan sebuah pengujian terjadi. Untuk memastikan kejadian suatu fenomena diperlukan sebuah pengujian teori. Jadi teori tidak akan dinyatakan benar dan sesuai untuk suatu kasus jika teori teori. Jadi teori tidak akan dinyatakan benar dan sesuai untuk suatu kasus jika teori itu sendiri belum dibuktikan hubungannya dengan suatu fenomena. Den
itu sendiri belum dibuktikan hubungannya dengan suatu fenomena. Den gan prosesgan proses pembuktian
pembuktian akan akan didapatkan didapatkan hasil hasil prediksi. prediksi. Dari Dari hasil hasil prediksi prediksi tersebut tersebut dapatdapat diambil kesimpulan penyebab dan apa yang akan disebabkan oleh suatu fenomena diambil kesimpulan penyebab dan apa yang akan disebabkan oleh suatu fenomena
Se
Sehihingngga ga bibisa sa dikatakan dikatakan bahwa bahwa suatu teosuatu teori adri adalah sualah suatu atu kerangkkerangka kerja a kerja konseptuakonseptuall untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan beberapa untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan beberapa tindakan selanjutnya.
tindakan selanjutnya.
Menurut filsafat, salah satu karakteristik dari ilmu pengetahuan adalah dapat diuji Menurut filsafat, salah satu karakteristik dari ilmu pengetahuan adalah dapat diuji kebenarannya dengan kata lain bahwa terdapat suatu teori yang dapat diuji kebenarannya. kebenarannya dengan kata lain bahwa terdapat suatu teori yang dapat diuji kebenarannya. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka perencanaan pun memiliki teori. Teori Berdasarkan pernyataan tersebut, maka perencanaan pun memiliki teori. Teori – – teori berkaitan dengan perencanaan terbagi menjadi
teori berkaitan dengan perencanaan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu theory ofdua kelompok, yaitu theory of planning dan theory in
planning dan theory in planning.planning.
Perencanaan mempunyai banyak definisi dan arti. Kata perencanaan itu Perencanaan mempunyai banyak definisi dan arti. Kata perencanaan itu sendiri dapat diasosiasikan pada aktivitas, suatu proses,
sendiri dapat diasosiasikan pada aktivitas, suatu proses, sebuah profesi, dan sebagaisebuah profesi, dan sebagai disiplin (Dempster, 1998).
disiplin (Dempster, 1998).
Perencanaan merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang dimana Perencanaan merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang dimana perencanaan merupakan suatu tindakan/upaya memanfaatkan sumber daya dengan perencanaan merupakan suatu tindakan/upaya memanfaatkan sumber daya dengan metode tertentu untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Ilmu metode tertentu untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Ilmu perencanaan tidak berdiri sendiri
perencanaan tidak berdiri sendiri (stand alone), di dalam (stand alone), di dalam ilmu perencanaan sendiriilmu perencanaan sendiri terdapat berbagai disiplin ilmu yang dipelajari (multi disiplin) seperti ilmu terdapat berbagai disiplin ilmu yang dipelajari (multi disiplin) seperti ilmu demografi, geologi, ilmu ekonomi, dan lain sebagainya. Sebagai sebuah ilmu, demografi, geologi, ilmu ekonomi, dan lain sebagainya. Sebagai sebuah ilmu, perencanaan
perencanaan pun pun memiliki memiliki ciriciri – – ciri sebagaimana yang sudah disebutkan, yaitu ciri sebagaimana yang sudah disebutkan, yaitu sistematis (perencanaan memiliki
sistematis (perencanaan memiliki proses didalamnya yang meliputi dari perumusanproses didalamnya yang meliputi dari perumusan masalah hingga implementasi secara sistematis),
analisis dengan metode ilmiah tertentu, seperti analisis kesesuaian lahan), dan juga analisis dengan metode ilmiah tertentu, seperti analisis kesesuaian lahan), dan juga dapat diuji. Adapun dari fungsinya, perencanaan cenderung berfungsi sebagai dapat diuji. Adapun dari fungsinya, perencanaan cenderung berfungsi sebagai pengendali
pengendali (control) (control) dari dari suatu suatu fenomena fenomena walaupun walaupun didalamnya didalamnya perencanaanperencanaan melakukan eksplanasi dan prediksi (proyeksi).
melakukan eksplanasi dan prediksi (proyeksi).
Hubungan antara teori dan perencanaan dapat ditunjukkan dari teori dalam Hubungan antara teori dan perencanaan dapat ditunjukkan dari teori dalam perencanaan
perencanaan dan dan teori teori perencanaan. perencanaan. Teori Teori perencanaan perencanaan berarti berarti suatu suatu anggapananggapan untuk dapat menginterpretasi fakta dan pengalaman menjadi konsep dan rencana; untuk dapat menginterpretasi fakta dan pengalaman menjadi konsep dan rencana; sedang-kan teori dalam perencanaan mengandung makna sebagai cara untuk sedang-kan teori dalam perencanaan mengandung makna sebagai cara untuk menginterpretasi sehingga dapat menyusun tujuan-tujuan pada masa mendatang menginterpretasi sehingga dapat menyusun tujuan-tujuan pada masa mendatang dengan cara memanfaatkan berbagai sumberdaya yang ada, serta memperhatikan dengan cara memanfaatkan berbagai sumberdaya yang ada, serta memperhatikan keterbatasan dan atau kendala yang ada, agar dapat dicapai suatu basil secara keterbatasan dan atau kendala yang ada, agar dapat dicapai suatu basil secara optimal.
optimal.
C. Teori Perencanaan Wilayah dan Kota C. Teori Perencanaan Wilayah dan Kota
Perencanaan Wilayah dan Kota dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu Perencanaan Wilayah dan Kota dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu perencanaan
perencanaan yang yang merupakan merupakan fokus fokus kegiatan kegiatan dengan dengan wilayah wilayah dan dan kota kota sebagaisebagai lokus.
lokus.
D. Theory in planning D. Theory in planning
Dalam melakukan perencanaan diperlukan sumbangan ilmu lain yang Dalam melakukan perencanaan diperlukan sumbangan ilmu lain yang secara metodologi dapat dipergunakan untuk mengukur keabsahan hasil rencana. secara metodologi dapat dipergunakan untuk mengukur keabsahan hasil rencana. Seperti halnya hasil pemikiran filosof bidang ilmu matematika, fisika, geografi, Seperti halnya hasil pemikiran filosof bidang ilmu matematika, fisika, geografi, geodesi, arsitektur, sosial, ekonomi, politik, hukum, dan lingkungan sangat geodesi, arsitektur, sosial, ekonomi, politik, hukum, dan lingkungan sangat mewarnai bentuk disiplin ilmu perencanaan yang saat ini dikenal banyak orang. mewarnai bentuk disiplin ilmu perencanaan yang saat ini dikenal banyak orang. Proses ini ditangkap oleh Minett sebagai theory in planning (Minett, 1972 dalam Proses ini ditangkap oleh Minett sebagai theory in planning (Minett, 1972 dalam Faludi, 1973). Penyerapan substansi metode dari disiplin ilmu lain sering disebut Faludi, 1973). Penyerapan substansi metode dari disiplin ilmu lain sering disebut sebagai substantive theory atau dalam teori perencanaan dikenal dengan theory in sebagai substantive theory atau dalam teori perencanaan dikenal dengan theory in planning.
planning.
Teori ini menekankan pada proses perencanaan dan teori prosedural. Teori Teori ini menekankan pada proses perencanaan dan teori prosedural. Teori in planning merupakan teori substantif dari berbagai disiplin ilmu yang relevan in planning merupakan teori substantif dari berbagai disiplin ilmu yang relevan dengan bidang perencanaan.Teori atau substansi apa yang perlu diketahui oleh dengan bidang perencanaan.Teori atau substansi apa yang perlu diketahui oleh perencana untuk mencapai tujuan yang
Menurut
Menurut Archibugi Archibugi (2008)(2008) berdasarkan penerapan teori perencanaan berdasarkan penerapan teori perencanaan wilayah
wilayah dapat dibagi atas empat komponen yaitu :dapat dibagi atas empat komponen yaitu :
1.
1.
Physical Planning
Physical Planning
(Perenca(Perencanaan naan fisik)fisik)Teori perencanaan ini telah membahas tentang kota dan sub bagian kota Teori perencanaan ini telah membahas tentang kota dan sub bagian kota secara
secara komprehensif. Dalam perkembangannya teori ini telah memasukkan kajiankomprehensif. Dalam perkembangannya teori ini telah memasukkan kajian tentang aspek lingkungan.
tentang aspek lingkungan.
Land Use TeoriLand Use Teori
Von Thunen
Von Thunen menggambarkan negeri yang terisolasi dengan iklim dan tanah menggambarkan negeri yang terisolasi dengan iklim dan tanah yang seragam, topografi yang seragam dan datar, serta alat-alat transportasi yang seragam, topografi yang seragam dan datar, serta alat-alat transportasi yang seragam yang hanya dilayani oleh kereta yang ditarik oleh hewan atau yang seragam yang hanya dilayani oleh kereta yang ditarik oleh hewan atau ternak.
ternak.
Teori GeologiTeori Geologi
Kaitan Penataan Ruang dengan Undang-Undang RI No. 24 Tahun 2007 Kaitan Penataan Ruang dengan Undang-Undang RI No. 24 Tahun 2007 tentang
tentangpenanggulangan bencanapenanggulangan bencana dijelaskan pada pasal 35 huruf f mengenai dijelaskan pada pasal 35 huruf f mengenai pelaksanaan
pelaksanaan dan dan penegakan penegakan rencana rencana tata tata ruang ruang dan dan dalam dalam pasal pasal 38 38 huruf huruf dd tentang penataan ruang dan pengelolaan lingkungan hidup. Pasal 1 dijelaskan tentang penataan ruang dan pengelolaan lingkungan hidup. Pasal 1 dijelaskan bahwa bencana
bahwa bencana adalah peradalah peristiwa istiwa atau ratau rangkaian peristiangkaian peristiwa wa yang mengancamyang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik
baik oleh oleh faktor faktor alam alam dan/atau dan/atau faktor faktor non-alam non-alam maupun maupun faktor faktor manusiamanusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Geologi Tata Lingkungan merupakan media dalam penerapan informasi Geologi Tata Lingkungan merupakan media dalam penerapan informasi geologi melalui
geologi melalui penataanpenataan ruang dalam rangka pengembangan wilayah dan ruang dalam rangka pengembangan wilayah dan pengelolaan
pengelolaan lingkungan, lingkungan, yaitu yaitu memberikan memberikan informasi informasi tentang tentang karakteristikkarakteristik lingkungan geologi suatu lokasi/wilayah berdasarkan keterpaduan dari aspek lingkungan geologi suatu lokasi/wilayah berdasarkan keterpaduan dari aspek sumber daya geologi sebagai faktor pendukung dan aspek bencana geologi sumber daya geologi sebagai faktor pendukung dan aspek bencana geologi sebagai faktor kendala. Selanjutnya hasil kajian geologi lingkungan sebagai faktor kendala. Selanjutnya hasil kajian geologi lingkungan menggambarkan tingkat keleluasaan suatu wila
menggambarkan tingkat keleluasaan suatu wila yah untuk dikembangkan.yah untuk dikembangkan.
Teori Pola Lokasi KotaTeori Pola Lokasi Kota Menurut
MenurutTruman HartshornTruman Hartshorn bahwa pola lokasi kota dibagi menjadi 3 bahwa pola lokasi kota dibagi menjadi 3 yaituyaitu
linerar pattern, cluster pattern, dan hierarchical pattern
linerar pattern, cluster pattern, dan hierarchical pattern. Dimana linear. Dimana linear pattern
adalah kota yang relatif besar yang mengelompok bersama, dan hierarchical adalah kota yang relatif besar yang mengelompok bersama, dan hierarchical pattern adalah beberapa
pattern adalah beberapa kota dengan kota dengan ukuran yang ukuran yang berbeda-beda tertata dalamberbeda-beda tertata dalam suatu wilayah.
suatu wilayah. 2.
2.
M
Ma
acro
cro-E
-E co
cono
nom
miic
c Pla
Plann
nning (P
ing (Pe
ere
renc
nca
ana
naa
an
n EE ko
kono
nom
mi Makro
i Makro))
Dalam perencanaanDalam perencanaan ini berkaitan perencanaan ekonomi wilayah. Mengingatini berkaitan perencanaan ekonomi wilayah. Mengingat ekonomi wilayah
ekonomi wilayah menggunakan teori yang digunakan sama dengan teori ekonomimenggunakan teori yang digunakan sama dengan teori ekonomi makro yang
makro yang berkaitan berkaitan dengan dengan pembangunan pembangunan ekonomi, ekonomi, pertumbuhan pertumbuhan ekonomi,ekonomi, pendapatan,
pendapatan, distribusi pendapatan, tenaga kerja, produktivitas, perdagangan,distribusi pendapatan, tenaga kerja, produktivitas, perdagangan, konsumsi dan
konsumsi dan investasi. Perencanaan ekonomi makro wilayah adalah denganinvestasi. Perencanaan ekonomi makro wilayah adalah dengan membuat
membuat kebijakan ekonomi wilayah guna merangsang pertumbuhan ekonomikebijakan ekonomi wilayah guna merangsang pertumbuhan ekonomi wilayah.
wilayah. Bentuk produk dari perencanaan ini adalah kebijakan bidang aksesibilitasBentuk produk dari perencanaan ini adalah kebijakan bidang aksesibilitas lembaga keuangan, kesempatan kerja, tabungan).
lembaga keuangan, kesempatan kerja, tabungan).
Teori EkonomiTeori Ekonomi
Abraham Maslow
Abraham Maslow menyatakan bahwa pengertian ekonomi adalah suatu menyatakan bahwa pengertian ekonomi adalah suatu bidang
bidang keilmuan keilmuan yang yang dapat dapat menyelesaikan menyelesaikan permasalahan permasalahan kehidupankehidupan manusia lewat sumber ekonomi yang tersedia berdasarkan pada teori dan manusia lewat sumber ekonomi yang tersedia berdasarkan pada teori dan prinsip
prinsip dalam dalam suatu suatu sistem sistem ekonomi ekonomi yang yang memang memang dianggap dianggap efisien efisien dandan efektif.
efektif. Johs
Johs Stuar Stuar Mill Mill menyatakan bahwa pengertian ekonomi adalah ilmu praktis menyatakan bahwa pengertian ekonomi adalah ilmu praktis yang telah mempelajari tentang penagihan dan pengeluaran.
yang telah mempelajari tentang penagihan dan pengeluaran. 3.
3.
So
Socia
cial
l Pla
Planning
nning (P
(Pe
erre
enc
nca
ana
naa
an
n So
Sosia
sial)
l)
Perencanaan sosial membahas tentangPerencanaan sosial membahas tentang pendidikan, pendidikan, kesehatan, kesehatan, integritasintegritas sosial, kondisi tempat tinggal dan tempat kerja,
sosial, kondisi tempat tinggal dan tempat kerja, wanita, anak-anak dan masalahwanita, anak-anak dan masalah kriminal. Perencanaan sosial diarahkan untuk
kriminal. Perencanaan sosial diarahkan untuk membuat perencanaan yang menjadimembuat perencanaan yang menjadi dasar program pembangunan sosial di
dasar program pembangunan sosial di daerah. Bentuk produk dari perencanaan inidaerah. Bentuk produk dari perencanaan ini adalah kebijakan demografis.
adalah kebijakan demografis.
Ilmu Kependudukan dan DemografiIlmu Kependudukan dan Demografi
Donald J. Bogue
Donald J. Bogue di dalam bukunya yang berjudul di dalam bukunya yang berjudul Principles of Principles ofDemographyDemography memberikan definisi Demografi sebagai berikut:
memberikan definisi Demografi sebagai berikut:
“Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik “Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik
tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk dan tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan- perubahannya
yaitu Kelahiran (Fertilitas), Kematian (Mortalitas), Per
yaitu Kelahiran (Fertilitas), Kematian (Mortalitas), Per kawinan, Migrasi, dankawinan, Migrasi, dan Mobilitas Sosial”.
Mobilitas Sosial”.
4.
4.
D
De
eve
velop
lopm
me
ent P
nt Planni
lanning
ng ((P
Pe
erre
encana
ncanaa
an P
n Pe
em
mba
bang
ngunan)
unan)
Perencanaan ini berkaitandengan perencanaan program pembangunan Perencanaan ini berkaitandengan perencanaan program pembangunan secara komprehensif guna mencapai
secara komprehensif guna mencapai pengembangan wilayah. pengembangan wilayah.
E. Theory Of planning E. Theory Of planning
Teori ini menekankan pada proses perencanaan dan teori prosedural. Teori ini menekankan pada proses perencanaan dan teori prosedural. Contoh dari teori ini adalah rational comprehensive planning
Contoh dari teori ini adalah rational comprehensive planning
Dalam teori ini menjelaskan prinsip-prinsip, prosedur dan langkah-langkah Dalam teori ini menjelaskan prinsip-prinsip, prosedur dan langkah-langkah normatif yang seharusnya/sebaiknya dijalankan dalam proses perencanaan untuk normatif yang seharusnya/sebaiknya dijalankan dalam proses perencanaan untuk menghasilkan output dan outcomes yang efektif.
menghasilkan output dan outcomes yang efektif.
Menurut J.Brian McLoughlin (1968) dalam bukunya “system
Menurut J.Brian McLoughlin (1968) dalam bukunya “system approach” toapproach” to urban and region
urban and regional planning , al planning , mengusulkan suatu pandmengusulkan suatu pandangan dari planning theoryangan dari planning theory didasarkan pada “teori lokasi”, sepe
didasarkan pada “teori lokasi”, seperti apa yang dikenal sebrti apa yang dikenal sebagai theory in planning.agai theory in planning. Namun
Namun ia ia juga juga memberi memberi pernyataan pernyataan mengenai mengenai theory theory of of planning. planning. Dimana Dimana iaia mengusulkan bahwa proses perencanaan harus mempunyai bentuk yang sama mengusulkan bahwa proses perencanaan harus mempunyai bentuk yang sama dengan proses pada mana manusia merubah lingkungannya. Dengan demikian dengan proses pada mana manusia merubah lingkungannya. Dengan demikian theory of planning menjadi kesimpulan atau akibat dari theory in planning. “Theory theory of planning menjadi kesimpulan atau akibat dari theory in planning. “Theory of planning” berasal dari issue
of planning” berasal dari issue-issue, hal ini mencerminkan pengetahuan kita-issue, hal ini mencerminkan pengetahuan kita berkaitan
berkaitan dengan dengan lingkungan lingkungan dan dan sehingga sehingga seterusnya seterusnya merupakan merupakan bagian bagian daridari “theory in planning”.
“theory in planning”.
Gambar 1. Proses pembentukan theory of
Gambar 1. Proses pembentukan theory of PlanningPlanning
Dalam melakukan perencanaan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan Dalam melakukan perencanaan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan meliputi :
meliputi :
Planning ProsesPlanning Proses
Planning ethichPlanning ethich
Planning valuePlanning value
1.
1. Planning ProsesPlanning Proses
Proses perencanaan merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan dimasa Proses perencanaan merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan dimasa yang akan dating secara efektif dan efisien.
yang akan dating secara efektif dan efisien. Bagi perencana, haruslah jelas
Bagi perencana, haruslah jelas step step by by stepstep yang dilakukan dalam yang dilakukan dalam mengeluarkan
mengeluarkan output output tersebut sehingga ketiga proses tersebut dijabarkan kembali. tersebut sehingga ketiga proses tersebut dijabarkan kembali. Terdapat
Terdapat 8 proses 8 proses yang yang terjadi dalam terjadi dalam proses perencanaan.proses perencanaan.
1)
1) II d
de
ent
ntiififikasi M
kasi Ma
asa
sala
lah
h
Masalah merupakan suatu situasi dimana terdapat Masalah merupakan suatu situasi dimana terdapat ketimpangan/penyimpangan antara kondisi eksisting (
ketimpangan/penyimpangan antara kondisi eksisting (das seindas sein) dengan kondisi) dengan kondisi yang diharapkan (
yang diharapkan (das sollendas sollen). Suatu situasi dikatakan sebagai masalah ketika). Suatu situasi dikatakan sebagai masalah ketika sudah dihubungkan dengan suatu nilai yang salah satunya adalah
sudah dihubungkan dengan suatu nilai yang salah satunya adalah citacita – – cita atau cita atau keinginan. Tahap ini merupakan hal yang menentukan mengenai fokus dan lokus keinginan. Tahap ini merupakan hal yang menentukan mengenai fokus dan lokus akan perencanaan yang akan dilakukan.
akan perencanaan yang akan dilakukan.
2)
2) Perumusan Tujuan dan Sasaran
Perumusan Tujuan dan Sasaran
Tujuan adalah suatu hal/kondisi yang harus dicapai, sedangkan sasaran Tujuan adalah suatu hal/kondisi yang harus dicapai, sedangkan sasaran adalah cara untuk mencapai tujuan tersebut. Perumusan ini harus berkaitan adalah cara untuk mencapai tujuan tersebut. Perumusan ini harus berkaitan dengan penyelesaian masalah yang sudah diidentifikasi sebelumnya. Tujuan dengan penyelesaian masalah yang sudah diidentifikasi sebelumnya. Tujuan yang ditentukan haruslah SMART (
yang ditentukan haruslah SMART (Specific, Measureable, Achieveable,Specific, Measureable, Achieveable, Relevant,
Relevant,dandanTime Bound Time Bound ).).
3)
3) Perumusan Sasaran
Perumusan Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran tersebut haruslah menjadi kerangka acuan dalam pencapaian tujuan Sasaran tersebut haruslah menjadi kerangka acuan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pemenuhan sasaran, terdapat satuan
yang telah ditetapkan. Dalam pemenuhan sasaran, terdapat satuan – – satuan satuan waktu sebagai acuannya.
waktu sebagai acuannya.
4)
4) P
Pe
eng
ngump
umpulan
ulan D
Da
ata
ta
Tahap selanjutnya adalah mengumpulkan data. Pengumpulan data ini Tahap selanjutnya adalah mengumpulkan data. Pengumpulan data ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu survey primer dan survey sekunder. Survey dibagi dalam dua kelompok, yaitu survey primer dan survey sekunder. Survey primer
primer merupakan merupakan cara cara mengambil mengambil data data primer primer atau atau langsung langsung yang yang berartiberarti bahwa
didapat dengan cara observasi l
didapat dengan cara observasi langsung, wawancara, penyebaran kuisioner, danangsung, wawancara, penyebaran kuisioner, dan sebagainya, Survey sekunder merupakan cara mengambil data sekunder yang sebagainya, Survey sekunder merupakan cara mengambil data sekunder yang berarti bahwa data tersebut didapat d
berarti bahwa data tersebut didapat dari instansi terkait, literatur, maupun kajianari instansi terkait, literatur, maupun kajian sebelumnya.
sebelumnya.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data adalah: Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data adalah:
a.
a. Jenis - jenis data.Jenis - jenis data. b.
b. Tempat diperolehnya dataTempat diperolehnya data c.
c. Jumlah data yang harus dikumpulkan agar diperoleh data yangJumlah data yang harus dikumpulkan agar diperoleh data yang memadai(cukup, seimbang, dan tepat / akurat).
memadai(cukup, seimbang, dan tepat / akurat).
5)
5) A
Ana
nalisi
lisis
s D
Da
atta
a
Data yang sudah dikumpulkan kemudian akan diolah melalui pemilahan Data yang sudah dikumpulkan kemudian akan diolah melalui pemilahan data dan analisis data. Data
data dan analisis data. Data – – data tersebut dipilah untuk dicari yang relevan data tersebut dipilah untuk dicari yang relevan dengan tujuan dan sasaran yang sudah dirumuskan. Setelah itu, datanya diolah dengan tujuan dan sasaran yang sudah dirumuskan. Setelah itu, datanya diolah agar menjadi suatu informasi yang memiliki nilai lebih.
agar menjadi suatu informasi yang memiliki nilai lebih.
6)
6) P
Pe
enyusuna
nyusunan A
n Alte
lterrna
natif
tif
Dari hasil analisis tersebut, disusunlah alternatif
Dari hasil analisis tersebut, disusunlah alternatif – – alternatif untuk alternatif untuk menyelesaikan masalah yang ada. Alternatif
menyelesaikan masalah yang ada. Alternatif – – alternatif tersebut disusun agar alternatif tersebut disusun agar perencana memiliki
perencana memiliki back upback up jika salah satu rencananya tidak dapat dilakukan. jika salah satu rencananya tidak dapat dilakukan.
7)
7) P
Pe
em
miililiha
han
n A
Alt
lte
errna
nattiiff
Setelah alternatif disusun, maka selanjutnya akan diseleksi alternatif Setelah alternatif disusun, maka selanjutnya akan diseleksi alternatif yang paling tepat. Alternatif ini dipilih berdasarkan keefektifan dan efisiensi yang paling tepat. Alternatif ini dipilih berdasarkan keefektifan dan efisiensi dalam menyelesaikan masalah.
dalam menyelesaikan masalah.
8)
8) II m
mple
plem
me
entasi
ntasi
Alternatif yang dipilih sebelumnya merupakan rencana yang siap untuk Alternatif yang dipilih sebelumnya merupakan rencana yang siap untuk dilaksanakan. Permasalahannya adalah sikap dari para perencana yang dilaksanakan. Permasalahannya adalah sikap dari para perencana yang umumnya berfikir bahwa setelah rencana tersebut terbentuk maka selesailah umumnya berfikir bahwa setelah rencana tersebut terbentuk maka selesailah tugas mereka. Tentu saja tidak. Oleh karena itu, rencana yang disusun haruslah tugas mereka. Tentu saja tidak. Oleh karena itu, rencana yang disusun haruslah rencana yang logis dan rasional agar bisa dilaksanakan.
rencana yang logis dan rasional agar bisa dilaksanakan.
9)
9) M
Mo
onito
nitori
ri ng
ng d
da
an
n EE vva
alua
luasi
si
Rencana yang diimplementasikan tidak mungkin dibiarkan begitu saja. Rencana yang diimplementasikan tidak mungkin dibiarkan begitu saja. Rencana tersebut harus diawasi
direncanakan atau malah menyimpang. Jika terdapat suatu penyimpangan, maka direncanakan atau malah menyimpang. Jika terdapat suatu penyimpangan, maka ada evaluasi untuk memperbaiki penyimpangan tersebut.
ada evaluasi untuk memperbaiki penyimpangan tersebut.
2.
2. Planning ApproachPlanning Approach
Pendekatan
Pendekatan perencanaan adalah perencanaan adalah sudut sudut pandang pandang dalam pdalam proses penetapanroses penetapan tujuan agar tujian dapat dicapai secara efektif dan efisien. Pendekatan perencaan ini tujuan agar tujian dapat dicapai secara efektif dan efisien. Pendekatan perencaan ini meliputi :
meliputi :
1)
1) R
Ra
atitio
onal
nal C
Co
om
mprehe
prehensi
nsive
ve ((P
Pe
erre
encana
ncanaa
an R
n Rasional
asional M
Me
enye
nyelur
luruh)
uh)
Suatu kerangka pendekatan yang logis dan teratur, mulai dari diagnosis Suatu kerangka pendekatan yang logis dan teratur, mulai dari diagnosis sampai kepada tindakan, yang didasarkan kepada analisis fakta yang relevan. sampai kepada tindakan, yang didasarkan kepada analisis fakta yang relevan. Pendekatan ini menghasilkan suatu kebijakan jangka panjang. Data
Pendekatan ini menghasilkan suatu kebijakan jangka panjang. Data – – data yang data yang diperlukan dalam pendekatan ini harus lengkap dan rinci. Pendekatan ini melihat diperlukan dalam pendekatan ini harus lengkap dan rinci. Pendekatan ini melihat suatu masalah secara menyeluruh (helicopter view). Proses dalam pendekatan suatu masalah secara menyeluruh (helicopter view). Proses dalam pendekatan ini membutuhkan waktu yang lama dan dana yang besar dikarenakan dari ini membutuhkan waktu yang lama dan dana yang besar dikarenakan dari kebutuhan data dan analisisnya.
kebutuhan data dan analisisnya.
2)
2)
D
Diisjointe
sjointed I
d I ncrem
ncreme
ent
nta
al P
l Pla
lanni
nning
ng ((Perenc
Perenca
ana
naa
an T
n Te
errp
piililih)
h)
Pendekatan ini intinya adalah memilih diantara rentang alternatif yang Pendekatan ini intinya adalah memilih diantara rentang alternatif yang terbatas yang berbeda sedikit dari kebijaksanaan yang ada. Berbeda dengan terbatas yang berbeda sedikit dari kebijaksanaan yang ada. Berbeda dengan pendekatan
pendekatan sebelumnya, sebelumnya, pendekatan pendekatan ini ini tidak tidak merubah merubah kebijakan kebijakan yang yang sudahsudah ada. Sifat dari pendekatan ini memperbaiki masalah yang mudah terlihat. ada. Sifat dari pendekatan ini memperbaiki masalah yang mudah terlihat. Pendekatan ini merupakan kritik dari pendekatan sebelumnya. Perencanaan Pendekatan ini merupakan kritik dari pendekatan sebelumnya. Perencanaan terpilah tidak memerlukan data yang lengkap dan rinci, sehingga hasilnya pun terpilah tidak memerlukan data yang lengkap dan rinci, sehingga hasilnya pun digunakan untuk jangka pendek.
digunakan untuk jangka pendek.
3)
3) Mi
Mi xe
xed
d Sca
Scanning
nning Pla
Planning
nning (P
(Pe
ere
renc
nca
ana
naa
an
n Te
Terrp
piilih
lih M
Me
eny
nye
eluruh)
luruh)
Disebut juga sebagai
Disebut juga sebagai Middle Middle ApproachApproachdandanThe Third Model The Third Model . Merupakan. Merupakan kombinasi dari elemen rasionalistik,
kombinasi dari elemen rasionalistik, yang menekankan tugas analitik, penelitianyang menekankan tugas analitik, penelitian dan pengumpulan data dengan elemen inkremental yang menitikberatkan pada dan pengumpulan data dengan elemen inkremental yang menitikberatkan pada tugas interaksional untuk mencapai konsensus. Pada dasarnya, pendekatan ini tugas interaksional untuk mencapai konsensus. Pada dasarnya, pendekatan ini merupakan gabungan dari pendekatan perencanaan rasional menyeluruh dan merupakan gabungan dari pendekatan perencanaan rasional menyeluruh dan pendekatan perencanaan terpilah.
4)
4)
Pendekatan Perencanaan Advokasi
Pendekatan Perencanaan Advokasi
Suatu kerangka pendekatan yang menitik- beratkan pada proses sosial Suatu kerangka pendekatan yang menitik- beratkan pada proses sosial yang tidak terlalu mementingkan penyusunan rencana, melainkan lebih yang tidak terlalu mementingkan penyusunan rencana, melainkan lebih memperhatikan perubahan terarah yang sedang berlangsung di mana
memperhatikan perubahan terarah yang sedang berlangsung di mana tujuan dantujuan dan cara secara terus-menerus disesuaikan dengan keinginan stake holder.
cara secara terus-menerus disesuaikan dengan keinginan stake holder.
Suatu perencanaan di mana pihak yang berkepentingan yang Suatu perencanaan di mana pihak yang berkepentingan yang terdesentralisasi menciptakan interaksi tatap muka (face to face), yaitu antara terdesentralisasi menciptakan interaksi tatap muka (face to face), yaitu antara perencana
perencana (mentor/fasilitator) (mentor/fasilitator) dengan dengan klien klien (masyarakat). (masyarakat). Konsensus Konsensus yangyang sifatnya luas di antara pihak yang berinteraksi tersebut tidak diperlukan dalam sifatnya luas di antara pihak yang berinteraksi tersebut tidak diperlukan dalam pelaksanaan. Masyarakatnya relatif homogen
pelaksanaan. Masyarakatnya relatif homogen 3.
3. Planning EthicsPlanning Ethics
Etika dalam perencanaan diartikan sebagai batasan-batasan sistem dan tata Etika dalam perencanaan diartikan sebagai batasan-batasan sistem dan tata nilai minimum dalam ruang, waktu dan kondisi tertentu yang dipersyaratkan untuk nilai minimum dalam ruang, waktu dan kondisi tertentu yang dipersyaratkan untuk menjamin keberlangsungan proses perencanaan guna mencapai tujuan. Pada menjamin keberlangsungan proses perencanaan guna mencapai tujuan. Pada hakikatnya, etika perencanaan sangat diperlukan oleh setiap perencana sebagai hakikatnya, etika perencanaan sangat diperlukan oleh setiap perencana sebagai pengendali
pengendali prilaku prilaku pihak pihak yang teyang terlibat rlibat dalam dalam perencanaan perencanaan dan dan mengikatnya mengikatnya agaragar bertanggung jawab pada ranah
bertanggung jawab pada ranah publik.publik. 4.
4. Planning ValuePlanning Value
Pada hakikatnhya, nilai-nilai perencanaan itu sifat dinamis, yang dimaksud Pada hakikatnhya, nilai-nilai perencanaan itu sifat dinamis, yang dimaksud dengan sifat dinamis adalah sifat yang terus tumbuh dan berkembang dengan dengan sifat dinamis adalah sifat yang terus tumbuh dan berkembang dengan seiringnya waktu.
seiringnya waktu.
Nilai perencanaan dapat dibedakan dalam beberapa aspek, yaitu meliouti : Nilai perencanaan dapat dibedakan dalam beberapa aspek, yaitu meliouti :
1)
1) Nilai keamanan
Nilai keamanan
Keamanan adalah keadaan yang bebas dari seluruh ancaman dan bahaya. Keamanan adalah keadaan yang bebas dari seluruh ancaman dan bahaya. Dalam merencanakan wilayah/kota juga kita harus memperhatikan nilai Dalam merencanakan wilayah/kota juga kita harus memperhatikan nilai keamanan agar wilayah/kota yang kita rencanakan aman dari segala ancaman keamanan agar wilayah/kota yang kita rencanakan aman dari segala ancaman dan bahaya sehingga penduduk yang menempatinya merasa aman dan tentram dan bahaya sehingga penduduk yang menempatinya merasa aman dan tentram berada di wilayah/kota tersebut.
berada di wilayah/kota tersebut.
2)
2) N
Niila
lai soc
i sociia
all
Menurut kamus besar bahasa indonesia, pengertian sosial adalah : suatu Menurut kamus besar bahasa indonesia, pengertian sosial adalah : suatu ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan
masyarakat. Jadi, sosial adalah ilmu yang dapat mencakup semua kegiatan masyarakat. Jadi, sosial adalah ilmu yang dapat mencakup semua kegiatan masyarakat, seperti sifat, perilaku dan lain lain.
masyarakat, seperti sifat, perilaku dan lain lain.
Dalam merencanakan wilayah/kota juga kita harus memperhatikan nilai Dalam merencanakan wilayah/kota juga kita harus memperhatikan nilai sosial . Karena dengan diperhatikannya nilai sosial wilayah/kota yang kita sosial . Karena dengan diperhatikannya nilai sosial wilayah/kota yang kita rencanakan akan sesuai dengan apa yang masyarakat inginkan. Jika Kita rencanakan akan sesuai dengan apa yang masyarakat inginkan. Jika Kita mengabaikan nilai sosial bisa saja Masyarakat yang menempati wilayah/kota mengabaikan nilai sosial bisa saja Masyarakat yang menempati wilayah/kota tersebut tidak nyaman dan tidak sesuai dengan apa yang Mereka inginkan. tersebut tidak nyaman dan tidak sesuai dengan apa yang Mereka inginkan.
3)
3) Nilai ekonomi
Nilai ekonomi
Dalam kehidupan sehari-hari, ekonomi sangat diperlukan dalam Dalam kehidupan sehari-hari, ekonomi sangat diperlukan dalam memenuhi kebutuhan, oleh karenanya ekonomi merupakan salah satu nilai yang memenuhi kebutuhan, oleh karenanya ekonomi merupakan salah satu nilai yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Selain itu, ekonomi sebagai
sangat penting dalam kehidupan manusia. Selain itu, ekonomi sebagai alat untukalat untuk mengukur tingkat kemajuan dalam suatu negara,
mengukur tingkat kemajuan dalam suatu negara, apakah keadaan ekonomi yangapakah keadaan ekonomi yang baik atau semakin memburuk.
baik atau semakin memburuk. Nilai
Nilai ekonomi ekonomi juga juga penting penting dalam dalam merencanakan merencanakan wilayah/kota, karwilayah/kota, karenaena bila
bila suatu suatu daerah/kota daerah/kota yang yang direncanakan direncanakan dengan dengan baik baik sesuai sesuai dengan dengan nilainilai ekonomi maka wilayah/kota tersebut ak
ekonomi maka wilayah/kota tersebut akan membantu an membantu perekonomian masyarakatperekonomian masyarakat yang tinggal di wilayah/kota tersebut.
yang tinggal di wilayah/kota tersebut.
4)
4) N
Niilai e
lai este
stetik
tika
a
Bisa dikatakan bahwa estetika merupakan segala hal yang menyangkut Bisa dikatakan bahwa estetika merupakan segala hal yang menyangkut keindahan yang ada pada penglihatan seseorang. Pandangan itu sendiri dapat keindahan yang ada pada penglihatan seseorang. Pandangan itu sendiri dapat dianggap sebagai sesuatu yang bersifat relatif dan t
dianggap sebagai sesuatu yang bersifat relatif dan tidak bisa dipastikan sama.idak bisa dipastikan sama. Nilai
Nilai estetika estetika harus harus diperhatikan diperhatikan dalam dalam merencanakan merencanakan wilayah/kotawilayah/kota karena dengan adanya nilai estetika suatu wilayah/kota akan terlihat lebih rapih karena dengan adanya nilai estetika suatu wilayah/kota akan terlihat lebih rapih dan indah untuk dilihat sehingga Masyarakat yang menempatinya akan lebih dan indah untuk dilihat sehingga Masyarakat yang menempatinya akan lebih nyaman.
nyaman.
5)
5) Ni
Ni la
lai E
i E ngine
ngineri
ring
ng
NilaiNilai teknik teknik merupakan merupakan nilai nilai yang memperhatikan yang memperhatikan bagian inbagian infrastrukturfrastruktur dalam perencanaan. Nilai teknik ini juga digunakan untuk menjalankan dalam perencanaan. Nilai teknik ini juga digunakan untuk menjalankan nilai-nilai sebelumnya agar berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA Buku :
Buku :
Rusli, Said. 2012.Rusli, Said. 2012. Pengantar Ilmu Kepend Pengantar Ilmu Kependudukan.udukan. Jakarta: LP3ESJakarta: LP3ES
Truman Asa Hartshorn, Interpreting The City, John WileTruman Asa Hartshorn, Interpreting The City, John Wile y & Sons, New York,y & Sons, New York,
USA, 1980 USA, 1980
Internet : Internet :
Tinjauan Pustaka, BAB II. Universitas Sumatera UtaraTinjauan Pustaka, BAB II. Universitas Sumatera Utara
repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/28086/Chapter%20II.pdf? repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/28086/Chapter%20II.pdf? (Diakses Pada Tanggal 17 Februari
(Diakses Pada Tanggal 17 Februari 2018, pukul 0.15 WIB)2018, pukul 0.15 WIB)
Hudson, Barclay M. 1979. “Comparison of CurrentHudson, Barclay M. 1979. “Comparison of Current Planning Theories: Planning Theories:
Counterparts and Contradictions”. APA Journal, October 1979, pp. 387 Counterparts and Contradictions”. APA Journal, October 1979, pp. 387-398.-398. (Diakses Pada Tanggal 18 Februari
(Diakses Pada Tanggal 18 Februari 2018, pukul 17.45 WIB)2018, pukul 17.45 WIB)
Inskeep, Edward. (1991).Inskeep, Edward. (1991). Tourism Planning: An Integrated and SustainableTourism Planning: An Integrated and Sustainable
Development Approach.
Development Approach. New York : Van Nostrand Reinhold. (Diakses Pada New York : Van Nostrand Reinhold. (Diakses Pada Tanggal 18 Februari 2018, pukul 17.03 WIB)
Tanggal 18 Februari 2018, pukul 17.03 WIB)
Dinas Tata Ruang Tata Bangunan, Pemerintah Kota Medan. 2016.Dinas Tata Ruang Tata Bangunan, Pemerintah Kota Medan. 2016. GeologiGeologi
Lingkungan
Lingkungan Untuk Untuk Penataan Penataan Ruang.Ruang. http://trtb.pemkomedan.go.id/artikel- http://trtb.pemkomedan.go.id/artikel-856-geologi-lingkungan-untuk-penataan-ruang.html.
856-geologi-lingkungan-untuk-penataan-ruang.html. (Diakses Pada Tanggal (Diakses Pada Tanggal 18 Februari 2018, pukul 18.06 WIB)