• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Pengorganisasian VK Bersalin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Pengorganisasian VK Bersalin"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Kamar bersalin adalah kamar untuk ibu yang sudah dalam kala 1 fase aktif atau kala Kamar bersalin adalah kamar untuk ibu yang sudah dalam kala 1 fase aktif atau kala 2 persalinan. Pada saat ini seorang ibu hamil berada dalam kondisi yang paling tidak 2 persalinan. Pada saat ini seorang ibu hamil berada dalam kondisi yang paling tidak menyenangkan, karena berada dalam puncak rasa sakitnya. Tidak banyak yang dapat menyenangkan, karena berada dalam puncak rasa sakitnya. Tidak banyak yang dapat dilakukan oleh petugas dalam hal konseling manajemen laktasi, karena sulit bagi ibu untuk dilakukan oleh petugas dalam hal konseling manajemen laktasi, karena sulit bagi ibu untuk diajak berkomunikasi, kecuali tentang hal-hal yang menyangkut proses persalinan. Meskipun diajak berkomunikasi, kecuali tentang hal-hal yang menyangkut proses persalinan. Meskipun demikian, gambar atau poster tentang cara menyusui yang baik dan benar, serta menyusui demikian, gambar atau poster tentang cara menyusui yang baik dan benar, serta menyusui segera sesudah lahir, dapat dipasang di ruangan ini.

segera sesudah lahir, dapat dipasang di ruangan ini.

Dalam waktu 30 menit setelah lahir, bayi harus segera disusukan. Beberapa pendapat Dalam waktu 30 menit setelah lahir, bayi harus segera disusukan. Beberapa pendapat mengatakan bahwa rangsangan putting susu akan mempercepat lahirnya plasenta melalui mengatakan bahwa rangsangan putting susu akan mempercepat lahirnya plasenta melalui  pelepasan

 pelepasan oksitosin, oksitosin, yang yang dapat dapat mengurangi mengurangi risiko risiko perdarahan perdarahan postpartum. postpartum. RangsanganRangsangan  putting

 putting susu susu memacu memacu refleks refleks prolaktin prolaktin dan dan oksitosin, oksitosin, dua dua refleks refleks penting penting yang yang dibutuhkandibutuhkan dalam proses menyusui. Meskipun ASI belum keluar, kontak fisik bayi dengan ibu tetap dalam proses menyusui. Meskipun ASI belum keluar, kontak fisik bayi dengan ibu tetap harus dikerjakan karena memberikan rasa kepuasan psikologis yang dibutuhkan ibu agar harus dikerjakan karena memberikan rasa kepuasan psikologis yang dibutuhkan ibu agar  proses menyusui berjalan lancar.

 proses menyusui berjalan lancar.

Penyusuan dini dikerjakan pada bayi normal, yaitu bayi lahir dengan nilai Apgar 5 menit di Penyusuan dini dikerjakan pada bayi normal, yaitu bayi lahir dengan nilai Apgar 5 menit di atas 7 dan refleks mengisap baik. Bayi lahir dengan asfiksia dan bayi dengan cacat bawaan atas 7 dan refleks mengisap baik. Bayi lahir dengan asfiksia dan bayi dengan cacat bawaan sebaiknya tidak segera disusukan kepada ibunya. Bila ibu mendapat pembiusan umum, sebaiknya tidak segera disusukan kepada ibunya. Bila ibu mendapat pembiusan umum, misalnya untuk persalinan dengan sectio cesarea, penyusuan dilakukan segera setelah ibu misalnya untuk persalinan dengan sectio cesarea, penyusuan dilakukan segera setelah ibu sadar penuh, misalnya 4-6 jam setelah operasi. Pada keadaan ini efek pembiusan pada ibu sadar penuh, misalnya 4-6 jam setelah operasi. Pada keadaan ini efek pembiusan pada ibu dan bayi telah berkurang, sehingga refleks mengisap bayi telah timbul kembali. Penyusuan dan bayi telah berkurang, sehingga refleks mengisap bayi telah timbul kembali. Penyusuan  pasca

 pasca operasi operasi memerlukan memerlukan pertolongan pertolongan petugas petugas untuk untuk membantu membantu ibu ibu memegang memegang bayi,bayi, membetulkan posisi ibu, dan sebagainya. Bayi yang lahir dengan tindakan vakum atau membetulkan posisi ibu, dan sebagainya. Bayi yang lahir dengan tindakan vakum atau forcep, sering disertai dengan trauma kepala, sehingga tidak jarang juga mengalami asfiksia. forcep, sering disertai dengan trauma kepala, sehingga tidak jarang juga mengalami asfiksia. Meskipun demikian penyusuan dapat segera dimulai dengan bantuan petugas.

(2)
(3)

BAB II BAB II

GAMBARAN UMUM GAMBARAN UMUM

2.1

2.1 Sejarah Rumah Sejarah Rumah SakitSakit

Organisasi IBI cabang Surabaya berdiri pada tanggal 24 Juni 1951. Untuk lebih Organisasi IBI cabang Surabaya berdiri pada tanggal 24 Juni 1951. Untuk lebih dapat berperan secara langsung oleh organisasi IBI Cabang Surabaya (selain secara dapat berperan secara langsung oleh organisasi IBI Cabang Surabaya (selain secara individu oleh para anggotanya), maka IBI cabang Surabaya berinisiatif mendirikan individu oleh para anggotanya), maka IBI cabang Surabaya berinisiatif mendirikan Unit Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Surabaya.

Unit Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Surabaya.

Mendapat hibah dari PT. Shell Indonesia pada tanggal 8 Juli 1963 di Surabaya Mendapat hibah dari PT. Shell Indonesia pada tanggal 8 Juli 1963 di Surabaya sebidang tanah seluas ± 3.000 m

sebidang tanah seluas ± 3.000 m22..

2.1

2.1 Awal PendirianAwal Pendirian 

 Pada tanggal 19 April 1961, pemberian ijin bangunan sementara dari kepalaPada tanggal 19 April 1961, pemberian ijin bangunan sementara dari kepala Inspeksi Agraria kepada Yayasan Dana Bantuan.

Inspeksi Agraria kepada Yayasan Dana Bantuan. 

 Perkembangan penyediaan pelayanan dari tahun 1961- tahun 1978 (sebelum adaPerkembangan penyediaan pelayanan dari tahun 1961- tahun 1978 (sebelum ada dokter spesialis).

dokter spesialis).

Jenis pelayanan : Rawat jalan dan rawat inap yang meliputi Jenis pelayanan : Rawat jalan dan rawat inap yang meliputi 

 ANCANC 

 INCINC 

 Penimbangan bayi dan balitaPenimbangan bayi dan balita 

 Tahun 1978Tahun 1978 –  –  1988 1988

BKIA (Balai Kesehatan Ibu dan Anak) meningkat menjadi Rumah Bersalin BKIA (Balai Kesehatan Ibu dan Anak) meningkat menjadi Rumah Bersalin dengan jenis pelayanan :

dengan jenis pelayanan : 

 Rawat jalanRawat jalan 

 Rawat InapRawat Inap 

 KIA/KB/ImunisasiKIA/KB/Imunisasi

Mendapat Bantuan dari Pemerintah : Mendapat Bantuan dari Pemerintah : 

 Proyek Rooming InProyek Rooming In 

 Proyek KB PerkotaanProyek KB Perkotaan

Sudah ada dokter spesialis yang menjadi dokter konsultan, sudah ada tempat Sudah ada dokter spesialis yang menjadi dokter konsultan, sudah ada tempat untuk melakukan MOW.

untuk melakukan MOW. 

 Tahun 1988Tahun 1988 –  –  1991 1991

Rumah bersalin berkembang menjadi Rumah Sakit Bersalin (RS Khusus) Rumah bersalin berkembang menjadi Rumah Sakit Bersalin (RS Khusus) dan jenis pelayanan meningkat antara lain:

dan jenis pelayanan meningkat antara lain: 

 Kamar bersalin sudah tersedia dengan 4 tempat tidur dan mulai difungsikanKamar bersalin sudah tersedia dengan 4 tempat tidur dan mulai difungsikan  jenis pelayanan yang ada

 jenis pelayanan yang ada 

 Kamar obatKamar obat 

 LaboratoriumLaboratorium 

(4)

 Ruang Instalasi pengadaan saranaRuang Instalasi pengadaan sarana 

 Rumah Genset dan genset guna menanggulangi apabila listrik matiRumah Genset dan genset guna menanggulangi apabila listrik mati 

 Tahun 1996Tahun 1996

Mendapat ijin tetap dengan nama Rumah Sakit Ibu dan Anak IBI Surabaya Mendapat ijin tetap dengan nama Rumah Sakit Ibu dan Anak IBI Surabaya dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 

 Mulai tahun 1997Mulai tahun 1997

Kamar operasi sudah difungsikan dengan jenis op

Kamar operasi sudah difungsikan dengan jenis operasi :erasi : 

 Sectio Caesera (SC)Sectio Caesera (SC) 

 Operasi yang terkait dengan Kesehatan ReproduksiOperasi yang terkait dengan Kesehatan Reproduksi 

 Tahun 2013Tahun 2013

Mendapat Surat Ijin Rumah Sakit Ibu dan Anak IBI Surabaya, penetapan Mendapat Surat Ijin Rumah Sakit Ibu dan Anak IBI Surabaya, penetapan kelas Rumah Sakit Tipe C dan perubahan akta notaris dan PPAT yayasan. kelas Rumah Sakit Tipe C dan perubahan akta notaris dan PPAT yayasan. Adanya perubahan sarana dan prasarana untuk memenuhi persyaratan Ijin Adanya perubahan sarana dan prasarana untuk memenuhi persyaratan Ijin Rumah Sakit: Rumah Sakit:   RadiologiRadiologi   ApotekerApoteker   Tahun 2015Tahun 2015

Telah dibangun ruangan baru untuk Patologi Klinik & Radiologi, kemudian Telah dibangun ruangan baru untuk Patologi Klinik & Radiologi, kemudian ada penambahan ruangan baru untuk praktek Dokter Bedah, Dokter Penyakit ada penambahan ruangan baru untuk praktek Dokter Bedah, Dokter Penyakit Dalam & Dokter Gigi.

Dalam & Dokter Gigi. 

 Tahun 2016Tahun 2016

Adanya penambahan sarana dan prasarana, diantaranya yaitu USG 4D dan Adanya penambahan sarana dan prasarana, diantaranya yaitu USG 4D dan mesin Anastesi.

mesin Anastesi.

2.2

2.2 Tugas Tugas Pokok Pokok Dan Dan Fungsi Fungsi Rumah Rumah SakitSakit a)

a) Tugas pokok Rumah Sakit Tugas pokok Rumah Sakit IBI SurabayaIBI Surabaya

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia  No.159b/MENKES/PER/1988

 No.159b/MENKES/PER/1988 tentang tentang Rumah Rumah Sakit Sakit bahwa bahwa tugas tugas Rumah Rumah SakitSakit melaksanakan pelayanan kesehatan dengan mengutamakan kegiatan penyembuhan melaksanakan pelayanan kesehatan dengan mengutamakan kegiatan penyembuhan  penderita

 penderita dan dan pemulihan pemulihan keadaan keadaan cacat cacat badan badan dan dan jiwa jiwa yang yang dilaksanakan dilaksanakan secarasecara terpadu dengan upaya peningkatan (promotif) dan pencegahan (preventif) serta terpadu dengan upaya peningkatan (promotif) dan pencegahan (preventif) serta melaksanakan upaya kesehatan rujukan.

melaksanakan upaya kesehatan rujukan.  b)

 b) Fungsi Rumah Sakit IBI SurabayaFungsi Rumah Sakit IBI Surabaya •• Menyelengarakan pelayanan Menyelengarakan pelayanan medik.medik.

•• Menyelenggarakan pelayanan Menyelenggarakan pelayanan penunjang penunjang medik medik dan dan non non medik.medik.

•• Menyelenggarakan administrasi Menyelenggarakan administrasi umum umum dan dan keuangan keuangan yang yang akuntabel akuntabel dandan dapat dipertanggung jawabkan.

(5)

BAB III

VISI, MISI, MOTO, LANDASAN NILAI, TUJUAN RUMAH SAKIT IBI SURABAYA

3.1 Visi Rumah Sakit Ibu dan Anak IBI

Menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak yang terkemuka di Surabaya melalui  pemberian pelayanan kesehatan ibu dan anak secara prima dengan mengutamakan

keselamatan dan kepuasan dalam pelayanannya. 3.2 Misi Rumah Sakit Ibu dan Anak IBI

1. Memberikan pelayanan yang mengutamakan keselamatan. 2. Memberikan pelayanan yang mengutamakan kepuasan.

3. Memberikan pelayanan yang profesional, terjangkau dan bermutu sesuai dengan maksud dan tujuan didirikannya Rumah Sakit Ibu dan Anak IBI Surabaya Jalan Dupak No. 15A Surabaya.

4. Memberikan pelayanan yang berkelanjutan mengikuti kemajuan pengetahuan dan teknologi kesehatan.

3.3 Motto Rumah Sakit Ibu dan Anak IBI “LAYANANKU ADALAH IBADAHKU”

3.4 Landasan Nilai Rumah Sakit IBI Surabaya •  KepercayaanIntegritas

  Peduli

  Professional  Efisien  Kebersamaa

3.5 Tujuan Rumah Sakit IBI Surabaya

Tujuan dibentuknya Rumah Sakit adalah untuk melayani customer, yaitu pasien dan keluarganya, dan stakeholder lainnya termasuk pemilik Rumah Sakit. Tujuan ini  biasanya dijabarkan menjadi Visi dan Misi Rumah Sakit, dimana Visi adalah gambaran ideal Rumah Sakit untuk 10-15 tahun mendatang (atau yang ideal sehingga kapan dicapainya tak tergantung waktu), dan Misi yang menjabarkan komponen utama dari tujuan yang harus dicapai dalam jangka menengah misal 3 atau 5 tahun  pertama.

(6)

BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RSIA IBI SURABAYA STRUKTUR ORGANISASI

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK IBI SURABAYA DIREKTUR UTAMA

DIR. KEUANGAN

DIR. UMUM DIR. PELAYANAN

KEPERAWATAN DIR.PELAYANAN MEDIK DIR.PENUNJANG MEDIK DIR.PENUNJANG NON MEDIK DIR. HRD

DEWAN PERENCANAAN & PENGEMBANGAN RS INST.FARMASI INST.REKAM MEDIK KOMITE-KOMITE 1. Komite Medik 2. Komite Keperawatan 3. Komite PPI 4. Komite K3RS 5. Komite Mutu 6. Komite Etik & Disiplin

Profesi DEWAN PENGAWAS INST. PEMELIHARAAN LINGKUNGAN INST. TRANSPORTAS I NON MEDIS INST. KEAMANAN INST.CSSD INST.LAB & RADIOLOGI INST.GIZI INST.IPAL INST.IPS INST. TRANSPORTASI MEDIS INST.LAUNDR  INST.R JALAN INST.R INAP IGD INST. VK INST. OK INST. PICU INST. NICU INST. ICU BID. DIKLAT BID. RUMAH TANGGA BID. PERENCANAAN & PENGADAAN BID. MARKETING BID. SEKRETARIAT

(7)

BAB V

STRUKTUR ORGANISASI VK BERSALIN RSIA IBI SURABAYA

Direktur Sub Bidang Pelayanan Keperawatan Bidang Pelayanan Medik Kepala Ruangan Kamar Bersalin PJ Shif

(8)

BAB VI

URAIAN TUGAS DAN JABATAN KAMAR BERSALIN

1. Kepala Kamar Bersalin (Bidang Pelayanan Medik dan Kebidanan )

1. Nama Unit Kerja : Kamar Bersalin

2. Nama Jabatan : Kepala Kamar Bersalin

3. Pengertian:

Seorang tenaga dokter profesional yang diberi tugas tanggung jawab dan wewenang dalam mengelola pelayanan medik di Kamar Bersalin serta mengkoordinir dokter jaga dan ruangan.

4.

Persyaratan dan Kualifikasi a. Pendidikan Formal:

Dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana

 b. Pengalaman Kerja:

Mempunyai pengalaman kerja sebagai dokter jaga Rumah Sakit minimal 3 Tahun.

c. Ketrampilan:

Memiliki kemampuan kepemimpinan

d. Usia:

Usia antara 25 –  55 tahun

Berbadan sehat jasmani dan rohani

5. Tanggung Jawab:

Bertanggung jawab langsung kepada Manager Pelayanan

6. Uraian Tugas:

1. Menyusun program kerja Kamar Bersalin.

2. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional Kamar bersalin secara efektif, efisien dan bermutu.

3. Bertanggung jawab terhadap kordinasi dengan bagian Rawat Inap dan Rawat Jalan jika pasien yang bersangkutan membutuhkan penanganan/tindakan lebih lanjut setelah penanganan gawat darurat.

(9)

5. Membuat daftar jaga dokter jaga dan ruangan.

6. Bersama Kepala Ruang Kamar Bersalin membuat perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan untuk mencapai pelayanan yang berkualitas di Kamar Bersalin

7. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan staf Kamar Bersalin untuk membahas dan menginformasikan hal-hal penting yang berkaitan dengan  pelayanan di Kamar Bersalin.

8. Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan.

9. Membuat laporan kinerja Kamar Bersalin setiap bulan dan akhir tahun.

10. Membuat usulan-usulan yang diperlukan kepada manajemen yang  berkaitan dengan peningkatan mutu pelayanan di Kamar Bersalin.

7 Wewenang:

1. Memberikan penilaian kinerja staf Kamar Bersalin. 2. Membuat prosedur pelayanan Kamar bersalin. 8. Hasil Kerja

1.Daftar Jaga Kamar Bersalin

2.Usulan perencanaan ketenagaan & fasilitas yang dibutuhkan di Kamar Bersalin

3.Standar Pelayanan Medik

Usulan yang berkaitan dengan Mutu Layanan

II. Dokter Jaga

1 Nama Unit Kerja: Instalasi Kamar Bersalin

2 Nama Jabatan: Dokter Jaga dan Ruangan

3 Hubungan Jabatan:

a. Bertanggung jawab kepada : Manager Pelayanan

 b. Sub ordinasi :Kepala Ruang Kamar Bersalin Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan

c. Hubungan Koordinasi :

(10)

4 Persyaratan Jabatan:

a. Pendidikan formal:

Dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana  b. Pengalaman:

Diutamakan yang telah berpengalaman dibidangnya minimal 1-2 tahun c. Keterampilan:

1. Mempunyai kemampuan menangani pasien umum, dan Kebidanan

2. Penggunaan alat medis yg berhubungan dgn penanganan pasien di Kamar  bersalin

d. Kerjasama dan Kepribadian :Baik

e. Umur : Minimal 21 tahun atau bila mampu diperpanjang pertahun.

. Tujuan :

1. Agar dapat memberikan pelayanan kepada pasien selama 24 jam dan

kepada pasien yang datang ke Rumah Sakit IBI Surabaya , dimana Kamar Bersalin sebagai salah satu pintu masuk pasien RI & RJ

2. Memberikan rasa aman, nyaman kepada pasien yang membutuhkan

 pelayanan medis di Rumah Sakit IBI Surabaya sehingga tercapainya kepuasan  pasien.

6 Fungsi :Menangani pasien Kamar Bersalin & Ruangan

7 Tanggung jawab : Bertanggung jawab langsung kepada Manager Pelayanan

8 Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab

1. Mengutamakan keselamatan jiwa pasien 2. Mendahului penderita gawat darurat

3. Memahami dan trampil dalam melakukan Pertolongan persalinan 4. Menulis status pasien yang meliputi :

- Anamnesa

(11)

- Diagnosa Kerja

- Terapi

- Pemeriksaan penunjang

5. Bersikap dan bertindak demi nama rumah sakit secara benar, ramah,

informatif, tegas dan bijaksana

6. Melaporkan hal - hal yang penting atau yang perlu di konsulkan kepada

konsulen / dokter spesialis yang bersangkutan

7. Mengisi status pasien RI dan melakukan visit pasien yang berada di

ruangan untuk mengetahui secara umum pasien - pasien yang di rawat

termasuk pasien yang memerlukan perhatian khusus

8. Bertanggung jawab atas permasalahan medis seluruh pasien yang

dirawat, baik di ruangan perawatan biasa maupun di ruang observasi yang

 berkoordinasi dengan dokter yang memiliki pasien / dokter yg merawat.

9. Wajib mendatangi pasien yang baru masuk ke ruang perawatan untuk

mengetahui keadaan umum pasien

10. Menuliskan resep untuk pasien - pasien di RI sesuai instruksi dokter yang

merawat.

11. Menggunakan obat - obat yang dianjurkan dalam formularium RS IBI.

9.  Wewenang

1. Melakukan konsul pasien ke konsulen yang bersangkutan atau merujuk pasien sesuai kebutuhan

2. Mengusulkan memindahkan pasien dari ruang perawatan biasa ke ruang observasi.

II. Karu Kamar Bersalin 1.

Nama Unit Kerja : Instalasi Kamar Bersalin

2. Nama Jabatan : Kepala Ruang Kamar Bersalin 3. Pengertian :

Seorang tenaga Kebidanan profesional yang bertanggung jawab dan berwenang dalam mengelola kegiatan pelayanan kebidanan di ruang Instalasi Kamar

(12)

Bersalin.

4.

 Persyaratan dan Kualifikasi

a. Pendidikan Formal : D –  III Kebidanan, berpengalaman 2 Tahun.  b. Pendidikan Non Formal :

- Memiliki Sertifikat APN(Asuhan Persalinan Normal)

c. Pengalaman Kerja :

Mempunyai pengalaman kerja di Kamar Bersalin minimal 3 Tahun.

d. Ketrampilan :

Memiliki kemampuan dan kepemimpinan.

e. Usia :

Usia antara 25 –  35 Tahun

Berbadan sehat jasmani dan rohani

5. Tanggung Jawab :

a. Secara fungsional bertanggung Jawab kepada Sub Bidang Pelayanan Kebidanan.

Secara operasional bertanggung Jawab kepada Kepala Instalasi kamar  bersalin ( Bidang Pelayanan Medik dan Kebidanan ).

6. Tugas Pokok :

Mengawasi dan mengendalikan semua kegiatan pelayanan perawatan di ruang Instalasi Kamar Bersalin.

7. Uraian Tugas :

a. Melaksanakan fungsi kebidanan meliputi :

1. Menyusun rencana kegiatan berdasarkan jenis, jumlah, mutu tenaga kebidanan serta tenaga lainnya sesuai kebutuhan di Kamar bersalin. 2. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga bidan yang berlaku tiap

minggu.

3. Membagi tugas harian dengan memperhatikan jumlah dan tingkat kemampuan bidan.

4. Merencanakan jumlah dan jenis peralatan di Kamar Bersalin. 5. Menyusun program pengembangan staf di Kamar Bersalin.

6. Bersama staf menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan di ruang  perawatan Kamar bersalin.

(13)

b. Melaksanakan fungsi penggerakan pelaksanaan meliputi :

1. Memantau seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan tugas yang dibebankan.

2. Mengadakan pelatihan untuk pegawai secara berkesinambungan. 3. Memberi orientasi kepada siswa/pegawai baru.

4. Mengadakan pengadaan, pemeliharaan dan penggunaan alat-alat maupun obat-obatan.

5. Menciptakan suasana kerja yang harmonis.

6. Menilai hasil kerja pegawai dan memberikan penghargaan yang  berprestasi baik.

c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi :

1. Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing pegawai. 2. Mengawasi penggunaan alat-alat agar digunakan secara tepat 3. Mengatur supaya alat-alat tetap dalam keadaan siap pakai. 4. Mengawasi pelaksanaan inventaris secara periodik.

III. Penanggung Jawab Shift ( PJ Shift ) :

1 Nama Unit Kerja : Instalasi Kamar Bersalin

2 Nama Jabatan : Penanggung jawab shift (PJ Shift ) 3 Pengertian :

Seorang bidan profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab dalam mengkoordinasikan kegiatan pelayanan keidanan di Kamar Bersalin dan turut melaksanakan pelayanan keperawatan pada satu unit ruangan perawatan pada shift sore, malam dan hari libur.

4 Tujuan :

a. Agar kegiatan pelayanan Asuhan Kebidanan dapat berjalan sesuai dengan standar kebidanan.

 b. Agar mutu pelayanan asuhan kebidanan selalu terjaga, selalu diupayakan, ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan / tuntutan masyarakat.

5 Persyaratan dan kualifikasi a. Pendidikan Formal :

D III keperawatan

 b. Pendidikan Non Formal :

Memiliki sertifikat kursus keperawatan khusus c.Pengalaman Kerja :

(14)

Memiliki pengalaman sebagai pelaksana Kamar bersalin minimal 5 tahun d. Ketrampilan :

Memiliki kemampuan kepemimpinan, berwibawa, rajin dan jujur. e. Usia :

Usia antara 22 –  35 Tahun

Berbadan sehat jasmani dan rohani 6 Tanggung Jawab :

Secara organisani bertanggung jawab langsung kepada Kepala Ruang 7 Tugas Pokok  :

a. Sebagai koordinator shift dinas pagi, sore, malam dan hari libur sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

 b. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan Asuhan Kebidanan Kepada Kepala Ruang.

c. Bersama-sama pelaksana perawatan melakukan kegiatan pelayanan Asuhan Kebidanan.

d. Bertanggung jawab dalam kebenaran isi laporan / penulisan asuhan kebidanan.

8 Uraian Tugas Penanggung Jawab Shift :

a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan diruang rawat  pada shift sore, malam dan hari libur.

 b. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga pelaksana perawatan untuk melaksankan Asuhan Kebidanan sesuai ketentuan / standard yang berlaku pada shift sore, malam dan hari libur.

c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan inventarisasi peralatan pada shift sore, malam dan hari libur.

d. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam keadaan siap pakai.

e. Membantu melaksanakan program orientasi kepada petugas baru meliputi  penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib dan fasilitas yang ada.

f. Memelihara dan mengembangkan system pencatatan dan pelaporan Asuhan Kebidanan secara tepat dan benar untuk tindakan kebidanan selanjutnya.

g. Memberi motivasi tenaga non perawatan dalam memelihara kebersihan ruangan dan lingkungan pada shift sore, malam dan hari libur.

h. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien pada shift malam.

i. Memelihara buku register dan berkas catatan medik pada shift sore, malam dan hari libur.

(15)

melaksanakan tindakan kebidanan.

k. Bersama-sama pelaksana perawat lainnya, melaksanakan Asuhan Kebidanan kepada pasien pada shift sore, malam dan hari libur.

l. Membuat laporan harian pada shift sore, malam dan hari libur.

m. Melaksanakan serah terima tugas kepada penanggung jawab shift berikutnya secara lisan maupun tertulis pada saat penggantian dinas.

n. Mengikuti pertemuan berkala yang di adakan oleh Kepala Ruang

VI. BIDAN PELAKSANA KAMAR BERSALIN 1 Nama Unit Kerja : Instalasi Kamar Bersalin

2 Nama Jabatan : Bidan Pelaksana Instalasi Kamar Bersalin

3 Pengertian :

Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan ditugaskan di Instalasi Kamar bersalin.

4 Persayaratan Dan Kualifikasi a. Pendidikan Formal :

Berijazah Kebidanan dari semua jenjang yang disyahkan oleh pemerintah atau yang berwenang.

 b. Pendidikan Non Formal :

Memiliki sertifikat APN (Asuhan Persalinan Normal).

c. Pengalaman Kerja :

Memiliki pengalaman di Instalasi Kamar bersalin.

d. Ketrampilan :

Memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi, berkepribadian mantap dan emosional yang stabil.

e. Usia :

Usia antara 22 - 35 Tahun

Berbadan sehat jasmani dan rohani.

5 Tanggung Jawab :

a. Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada kepala ruang Kamar Bersalin.

 b. Secara teknis medis operasional bertanggung jawab kepada Dokter Jaga / Kamar Bersalin.

(16)

6

7

Tugas Pokok :

Melaksanakan Asuhan Kebidanan di Kamar Bersalin

Uraian Tugas

a. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan Kamar Bersalin untuk kelancaran

 pelayanan

 b. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat secara tepat dan cepat

c. Memberikan asuhan kebidanan kepada pasien gawat darurat dan melaksanakan

evaluasi tindakan perawatan yang telah dilakukan

d. Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku serta

melaksanakan orientasi kepada pasien

e. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja sama yang baik dengan anggota

tim (dokter, ahli gizi, analis, pekarya, pekarya rumah tangga)

f. Melaksanakan tugas jaga sore, malam dan hari libur secara bergiliran sesuai dengan jadwal dinas

g. Mengikuti pertemuan ilmiah dan penataran untuk meningkatkan pengetahuan

serta ketrampilan.

h. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh dokter

i. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan yang tepat dan

 benar

 j. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan / tertulis pada saat pergantian dinas

(17)

7 Uraian Tugas

k. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan Kamar Bersalin untuk kelancaran  pelayanan

l. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat secara tepat dan cepat

m. Memberikan asuhan kebidanan kepada pasien gawat darurat dan melaksanakan evaluasi tindakan perawatan yang telah dilakukan

n. Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku serta melaksanakan orientasi kepada pasien

o. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja sama yang baik dengan anggota tim (dokter, ahli gizi, analis, pekarya, pekarya rumah tangga)

 p. Melaksanakan tugas jaga sore, malam dan hari libur secara bergiliran sesuai dengan jadwal dinas

q. Mengikuti pertemuan ilmiah dan penataran untuk meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan.

r. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh dokter

s. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan yang tepat dan  benar

t. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan / tertulis pada saat pergantian dinas

u. Menyiapkan pasien yang akan pulang lengkap dengan administrasinya v. Memberikan health educationkepada penderita dan keluarga

w. Membantu merujuk pasien ke instansi yang lebih mampu

x. Memantau dan menilai kondisi pasien selanjutnya melakukan tindakan yang tepat berdasarkan hasil pemantauan.

o. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara pasien, keluarga, dokter serta sesama perawat

8 Uraian Wewenang :

a. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.

 b. Memberikan asuhan kebidanan pada pasien sesuai kemampuan dan batas kewenangannya.

(18)
(19)

BAB VI

TATA HUBUNGAN KERJA KAMAR BERSALIN

Instalasi Kamar Bersalin

GIZI IRJ KASIR

IRNA Radiologi Rekam Medik Kamar Operasi Laboratotium Logistik Farmasi Logistik Umum Admission Operator Umum/Tehnisi Umum/Supir Umum/Keamanan

(20)
(21)

I. Keterkaitan Hubungan Kerja Kamar Bersalin Rumah Sakit IBI Surabaya dengan unit lain.

1. Logistik Farmasi

Kebutuhan obat dan alat medis di Kamar bersalin, diperoleh dari bagian logistik farmasi dengan prosedur permintaan sesuai SPO terlampir.

2. Logistik Umum

Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di Kamar Bersalin, diperoleh dari logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.

3. Kamar Operasi (OK)

Pasien Kamar Bersalin yang memerlukan tindakan operasi, akan dibuatkan surat  pengantar operasi oleh dokter, kemudian penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan

ke bagian admission untuk dijelaskan biaya operasi serta perawat Kamar Bersalin memberitahu bagian OK tentang rencana operasi (bila keluarga/penanggung jawab sudah setuju).

(prosedur pasien Kamar Bersalin yang akan operasi sesuai dengan SPO terlampir). 4. Laboratorium

Pasien Kebidanan yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan formulir permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir diserahkan kepada petugas laboratorium oleh bidan Kamar Bersalin( prosedur pemeriksaan laboratorium pasien kebidanan sesuai SPO terlampir).

5. Umum/Tehnisi

Kerusakan alat medis dan non medis di Kamar Bersalin akan dilaporkan dan diajukan  perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan sesuai dengan SPO

yang berlaku. 6. Rekam Medis

Pasien yang berobat di Kamar Bersalin ke Rumah Sakit IBI Surabaya akan diberikan nomor rekam medis dan status medis pasien, dan yang sudah selesai berobat disimpan di  bagian rekam medis serta bila pasien berobat kembali, status medis pasien diminta

kembali ke bagian rekam medis oleh petugas admission (prosedur permintaan dan  penyerahan status ke bagian rekam medis sesuai dengan SPO terlampir).

(22)

7. Admission

Setiap pasien yang berobat ke Kamar Bersalin selalu didaftarkan ke bagian admission, dari bagian admisson disiapkan status dan slip pembayaran pasien, kemudian status dan slip pembayaran diantarkan oleh petugas admission ke Kmar Bersalin .(pendaftaran  pasien ke bagian admission sesuai dengan SPO terlampir).

8. Radiologi

Pasien Kamar bersalin yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan dibuatkan formulir permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan formulir diserahkan ke  petugas radiologi oleh bidan Kamar Bersalin,(prosedur pemeriksaan radiologi pasien

Kamar Bersalin sesuai SPO terlampir).

9. Operator

Apabila Kamar Bersalin membutuhkan sambungan telphone keluar Rumah Sakit IBI Surabaya maka bagian Kamar bersalin akan menelpon ke RS lain dengan menggunaka handphone Kamar Bersalin Rumah Sakit IBI Surabaya .

10. Kasir

Pasien yang telah selesai berobat ke Kamar Bersalin akan diantar ke bagian kasir oleh  perawat Kamar Bersalin untuk menyelesaikan administrasi.

11. IRNA

Pasien Kebidanan yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar rawat oleh dokter Obgine, penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk memilih kamar perawatan bila pasien dengan status Umum, Jika pasien BPJS kamar sesuai dengan peraturan yang berlaku. Setelah penanggung jawab/keluarga pasien menandatangani surat persetujuan rawat inap, maka pasien diantar oleh bidan Kamar Bersalin ke bagian IRNA.(Prosedur pasien Kamar Bersalin yang akan rawat inap sesuai dengan SPO terlampir).

12. Gizi

1. Pasien Kebidanan yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera, akan dimintakan langsung ke bagian gizi melalui telephone dengan memberitahukan nama pasien dan makanan/minuman (teh manis) yang diperlukan.

2. Dokter Obgine yang praktek akan mendapat snack dan makan malam dari  bagian gizi sesuai dengan jadwal jaga dokter Jaga yang diserahkan ke bagian

(23)

13. Intensive Care Unit (ICU)

Apabila ada pasien dari Kamar Bersalin yang memerlukan perawatan intensif, maka  pasien akan dibuatkan surat Rujukan ICU oleh dokter ke RS lain yang memiliki fasilitas ICU, penanggung jawab/keluarga pasien di informed consen untuk memilih RS sesuai dengan peraturan, setelah penanggung jawab/keluaraga pasien menyetujui , maka pasien diantar oleh bidan Kamar Bersalin ke RS lain yang memiliki fasilitas ICU dengan diantar oleh Ambulance.

14. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)

Pasien Kebidanan yang memerlukan tindakan lanjut/konsul ke dokter spesialis pada  jam kerja, perawat akan menghubungai dokter konsulen dan bila kondisi pasien memungkinkan untuk tindak lanjut di poliklinik, maka pasien diantar oleh bidan  jaga ke bagian IRJ, ( Prosedur konsul pasien Kamar Bersalin ke dokter spesialis

yang sedang praktek sesuai SPO terlampir).

15. Umum/Supir

Pasien Kebidanan yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat menggunakan ambulance Rumah Sakit IBI Surabaya , bila keadaan memungkinkan ( prosedur merujuk pasien sesuai dengan SPO terlampir ).

16. Umum /Keamanan

Bila ada pasien Kebidanan yang meninggal, maka setelah jenazah dirapikan akan diantar ke kamar jenazah dengan terlebih dahulu menginformasikan kebagian Umum/Keamanan ( prosedur pasien meninggal sesuai SPO terlampir ).

(24)

BAB VIII

SUMBER DAYA MANUSIA

A. POLA KETENAGAAN INSTALASI GAWAT DARURAT BIDANG KEBIDANAN

No Nama Jabatan Kualifikasi Pengalaman dan kualifikasi Jumlah yang diperlukan Formal Sertifikat 1 2 3. Ka Instalasi Kamar Bersalin ( Bidang  pelayanan Medik dan Kebidanan) Sub Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan Ka Ruang Kamar Bersalin Dokter umum (sudah lulus PTT ) S1 Kep / setara D3 Kep D3 Kebidana n ACLS BTCLS / BLS - APN (Asuhan Persalinan  Normal

-Sebagai dokter jaga di Kamar Bersalin minimal 3 thn

-Memiliki kemampuan dalam

kepemimpinan.

- Sehat jasmani dan rohani - Sebagai Ka Ruang minimal 2 thn ( S1 Keb/Setara) - Sebagai Ka Ruang Minimal 3 thn (D3 Keb) - Memiliki ketrampilan dalam Kepemimpinan - Memiliki kemampuan untuk mengontrol emosi dengan baik, membina hubungan  baik dengan orang lain serta dapat dipercaya.

- Memiliki Kemampuan menggunakan komputer.

- Sehat Jasmani dan 1

1

(25)

4. Dokter Kamar Bersalin Dokter Obgine rohani

- Sebagai bidan Kamar  bersalin minimal 2 th - Memiliki kemampuan dalam Kepemimpinan - Memiliki kemampuan dalam membina hubungan  baik dengan orang

lain - Dapat dipercaya - Memiliki kemampuan menggunakan komputer

- Sehat Jasmani dan Rohani. - Sebagai dokter umum di Kamar  bersalin minimal 1 -2 thn - Memiliki kemampuan mengenai pasien umum dan gawat darurat

- Memiliki kemampuan

menggunakan alat medik yang terkait dengan penanganan  pasien gawat darurat - Sehat jasmani dan

rohani.

- Sebagai bidan di 1

(26)

5. Bidan Kamar Bersalin D3 Kebidana n APN(Asu han Persalina  Normal) Kamar bersalin minimal 1 - 2 thn

- Memiliki minat dan kepribadian yang  baik

- Sehat Jasmani dan Rohani.

- Sebagi petugas yang terkait dibidang keperawatan minimal 2 thn. - Memiliki minat kepribadian serta komunikasi yang  baik - Disiplin / jujur / memiliki loyalitas 18

(27)

B. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI N o Nama Jabatan Kualifikasi Jumlah yang ada Formal Masa Kerja Sertifikat 1 Ka Instalasi Gawat Darurat (Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan) Dokter umum ACLS,BLS,APPAR, KOMUNIKASI EFEKTIF 1 2 Sub Bidang Pelayanan Keperawatan D3 K 3 tahun 1 3. Ka Ruang Kamar Bersalin

D3 Kep 2 Tahun APN 5

4. Dokter Kamar  bersalin

Dokter Obgine

1-2 tahun ACLS, ATLS 1

5. PJ Asuhan Kebidanan

D3 Keb APN 1

6. Pj Fasilitas D3 Keb 4 tahun APN 1

7. Bidan Pelaksana

(28)

C. Dasar Perhitungan Ketenagaan Kamar Bersalin adalah sebagai berikut : 1. Dokter jaga Konsulen On Call

Dokter spesialis jaga On Call yaitu : Dokter spesialis Kandungan.Pada hari biasa (Senin –  Minggu )

2. Dokter jaga Kamar Bersalin

Masih belum ada dokter jaga di kamar bersalin. 3. Bidan Kamar Bersalin

Cara perhitungan ketenagaan bidan di kamar bersalin adalah berdasarkan jam  perawatan untuk setiap pasien dalam waktu 24 jam dan berdasarkan jumlah kunjungan  pasien di kamara bersalin, rumus perhitungan tenaga bidan di kamar bersalin  berdasarkan gabungan rumus dari Philipine :

Jumlah jam perawatan x 52 minggu x 7 hari x jumlah kunjungan + 10 % 41 mg x 40 jam

Ket :

Jumlah jam perawatan = 1 jam

Jumlah kunjungan = 30 pasien per hari

= 1 jam x 52 mg x 7 hr x 50 pasien + 10 % 1640

= 18200 + 10 % = + 12 orang + 1 orang Karu 1640

= 13 Orang

 Dinas pagi : 5 orang

 Dinas sore : 6 orang (1 org penanggung jawab shift, 1 org pelaksana)  Dinas malam : 4 orang (1 org penanggung jawab shift, 1 org pelaksana)  Lepas malam : 3 orang

(29)

BABIX

KEGIATAN ORIENTASI

I. REKRUTMEN DAN SELEKSI BIDAN KAMAR BERSALIN A. Penarikan Calon (

Recruitment 

)

Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang para  pelamar sebanyak mungkin sehingga Bagian Keperawatan memiliki kesempatan

yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.

Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga, ditemukan  jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga yang ada.

Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu:

1. Dari dalam Rumah Sakit IBI Surabaya sendiri (

internal resources)

Menarik calon dari dalam Rumah Sakit IBI Surabaya sendiri ( Internal resources) memiliki keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat dilakukan dengan lebih cepat dibanding menarik calon dari luar Rumah Sakit IBI Surabaya . Calon nantinya masuk ke Bagian Keperawatan akibat mutasi  atau  promosi. Untuk mendapatkan calon pelamar dapat melalui :

 Informasi dari mulut ke mulut

 Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri (unsolicited applicants).

 Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya kebutuhan

tenaga di Bagian Keperawatan.

2. Dari luar Rumah Sakit IBI Surabaya

(external resources)

Proses penarikan calon dari luar Rumah Sakit IBI Surabaya dapat dilakukan dengan cara :

 Dari mulut ke mulut.

 Iklan

 Lembaga-lembaga pendidikan

 Kantor penempatan tenaga kerja (milik swasta atau negara)

B.

Penyaringan/seleksi calon (selection)

Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Bagian Keperawatan dapat memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan Tahapan seleksi terdiri dari :

(30)

1. Umum.

Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diseleng garakan oleh pihak rumah sakit.

2. Khusus

Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar diseleksi secara khusus oleh Bagian Kebidanan. Proses seleksi yang dilakukan oleh Bagian Kebidanan ini menyangkut pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan fungsi keperawatan. Kompetensi yang harus dimiliki bidan adalah minimal memiliki sertifikat pelatihan Asuhan Persalinan Normal.

Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas : 1. Tes Tertulis

Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda terdiri dari 100 soal, dengan materi soal sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki perawat seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Batas kelulusan adalah 70% benar.

2. Tes Ketrampilan

Tes ketrampilan yang diujikan meliputi :

- APN

- Pasang Infus

- Pemeriksaan tanda –  tanda vital 3. Tes Wawancara

Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap penyelenggaraan keperawatan, pandangan terhadap penyelenggaraan keperawatan yang  berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.

4. Tes Kesehatan

Standar yang harus dimiliki oleh perawat : - Sehat, tidak buta warna.

- Berpenampilan rapi dan menarik.

C. Pengembangan SDM Kamar Bersalin

Untuk meningkatkan mutu pelayanan di Kamar bersalin khususnya dan Rumah Sakit IBI Surabaya umumnya, diperlukan pembinaan/pengembangan kompetensi tenaga dokter dan bidan Kamar bersalin. Pembinaan / pengembangan dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan.

(31)

Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah :

 Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.

 Menambah pengetahuan wawasan bidang pelayanan kesehatan

1. Pendidikan

Bidan di kamar bersalin dengan pendidikan SPK diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke D III Kebidanan dan untuk perawat dengan pendidikan D3 Kebidanan diberi kesempatan melanjutkan pendidikan D4 Kebidanan. Dengan  persyaratan : masa kerja di Rumah Sakit IBI Surabaya minimal 2 tahun.

2. Pelatihan

Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga Dokter dan bidan Kamar bersalin dilaksanakan melalui :

- I nternal Training

, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit IBI Surabaya setiap 3 bulan sekali setiap hari jumat, meliputi: (

 Jadwal terlampir)

 Pelatihan APN

 Pelatihan BHD

- E ksternal Tr aining

, yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti sesuai dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit khususnya mutu pelayanan Kamar Bersalin.

(32)

BAB X

PERTEMUAN / RAPAT A. Pengertian

Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu.

B. Tujuan

i. Umum :

Dapat membantu terselenggaranya pelayanan Kamar bersalin yang profesional di Rumah Sakit IBI Surabaya

ii. Khusus :

a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan di Kamar bersalin

 b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan pelayanan di Kamar bersalin

C. Kegiatan Rapat

Rapat dilakukan dan diadakan oleh Kebidanan yang dipimpin oleh Sub Bidang Pelayanan Keperawatan dan kepala Ruang (Ka Ru) dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :

1. Rapat Terjadwal :

Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Sub Bidang Pelayananan Keperawatan dan kepala ruang di Kamar bersalin setiap bulan 1 kali dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun dengan agenda rapat yang telah ditentukan oleh Ka ru.

 2

. Rapat Tidak Terjadwal :

Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan oleh kepala ruang untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di Kamar  bersalin dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan bersifat insiden.

(33)

BAB XI PELAPORAN

A. Pengertian

Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala  bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan Kamar bersalin.

B. Jenis Laporan

Laporan dibuat oleh kepala ruang Kamar bersalin. Adapun jenis laporan yang dikerjakan terdiri dari :

1. Laporan Harian

Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk tertulis setiap hari. Adapun hal –  hal yang dilaporkan adalah :

a. Laporan kunjungan pasien Kamar bersalin  b. Laporan SDM Kamar bersalin

c. Laporan keadaan sarana dan fasilitas Kamar bersalin d. Laporan mutu pelayanan

2. Laporan Bulanan

Laporan yang dibuat oleh Karu Kamar bersalin dalam bentuk tertulis setiap  bulannya dan diserahkan kepada Sub Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan

setiap tanggal 1 - 10. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah : a. Laporan kunjungan pasien Kamar bersalin yang meliputi :

1. Jumlah kunjungan pasien Kamar bersalin berdasarkan kasus ( Gawat darurat, gawat tidak darurat / darurat tidak gawat, tidak gawat darurat).

2. Jumlah kunjungan pasien Kamar bersalin berdasarkan kasus ( Pulang, Rawat, Konsul, Rujuk, Observasi, menolak rawat ).

3. Jumlah Pasien Meninggal.

4. Jumlah kasus penyakit terbanyak di Kamar bersalin 5. Jumlah pemeriksaan penunjang pasien Kamar bersalin  b. Laporan SDM Kamar bersalin yang meliputi :

1. Kuantitas SDM (Dokter dan Perawat Kamar bersalin) 2. Kualitas SDM (Dokter dan Perawat Kamar bersalin)

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini bertujuan untuk tercapainya pelaksanaan kegiatan K3 yang optimal dan sesuai di Rumah Sakit.Untuk itu disusunlah buku pedoman pengorganisasianK3 dilingkungan RS Bersalin

diolah sesuai dengan urutan nomor rekam medis. 2) Penerimaan Pasien Rawat Inap.. Pasien dinyatakan sebagai pasien rawat inap jika dokter menyatakan bahwa pasien memerlukan perawatan

Apakah ibu mengetahui Jampersal dilayani di fasilitas kesehatan (Puskesmas, Polindes, Poskesdes, RS Bersalin, RS) serta di praktik dokter, praktik bidan, klinik bersalin

Pengaturan jadwal dinas adalah pengaturan tugas pelayanan bagi dokter dan bidan untuk melaksanakan tugas pelayanan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bersalin

Sistem Rumah Sakit Terpadu VK (kamar bersalin) merupakan sistem billing yang di digunakan untuk membantu dan mempercepat pelayanan administrasi pada pembayaran

Menu input data dalam aplikasi sistem informasi rawat inpa ini antara lain menu data pasien, menu data dokter, data kamar, data obat dan biaya fasilitas perawatan..

Rangkaian Pedoman Pelayanan Ruang Kamar Bersalin ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Watumalang dalam

Pelayanan dan administrasi rekam medis melibatkan banyak pihak yang terkait mulai dari Pendaftaran Pasien, Poliklinik, Instalasi Rawat Darurat, Kamar Bersalin, dan Unit Perawatan