• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH HARGA, PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PARFUM AXE Endang Setyaningsih SE.MM Ade Andrea Yuslaf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH HARGA, PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PARFUM AXE Endang Setyaningsih SE.MM Ade Andrea Yuslaf"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH HARGA, PRODUK DAN CITRA MEREK

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PARFUM AXE

Endang Setyaningsih SE.MM Ade Andrea Yuslaf Abstrak

Salah satu produk kosmetik adalah parfum, minat beli parfum semakin hari semakin tinggi. Hal ini dikarenakan parfum dijadikan salah satu ciri untuk memperjelas identitas diri seseorang agar dipandang baik di komunitas tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga, produk, dan citra merek terhadap keputusan pembelian parfum AXE

Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner melalui google form kepada 100 responden. Sampel yang diperoleh dengan menggunakan penentuan sampel Slovin. Alat analisis yang digunakan, yaitu uji validitas, uji reliabilitas, uji regresi linier berganda, uji t, uji f, dan uji koefisien determinasi dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 23.0 untuk membantu mengolah data dalam penelitian ini.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga, produk, dan citra merek berpengaruh secara positif dan signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap Keputusan Pembelian parfum AXE . Dengan didapat nilai uji regresi linier berganda adalah Nilai kostanta (a) sebesar 2,611 menunjukkan bahwa apabila variabel harga (X1), produk (X2), dan citra merek (X3) bernilai nol, maka dapat dikatakan bahwa keputusan pembelian (Y) mengalami kenaikan sebesar 2,611. Nilai kofisien regresi harga (X1) sebesar 0,311 artinya setiap mengalami kenaikan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian (Y) mengalami kenaikkan sebesar 0,311 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap. Nilai kofisien regresi produk (X2) sebesar 0,165 artinya setiap mengalami kenaikan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian (Y) mengalami kenaikkan sebesar 0,165 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap. Nilai kofisien regresi citra merek (X3) sebesar 0,607 artinya setiap mengalami kenaikan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian (Y) mengalami kenaikkan sebesar 0,607 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap. Variabel yang paling berpengaruh adalah citra merek.

Kata Kunci : Pengaruh Harga, Produk, Citra merek, dan Keputusan Pembelian Latar Belakang Masalah

Persaingan di dunia bisnis semakin ketat, membuat perusahaan mencari strategi yang tepat untuk dapat tetap bersaing dalam memasarkan produknya dengan produk lain. Minat pembelian merupakan sesuatu yang timbul setelah menerima rangsangan dari produk yang dilihatnya, dari sana timbul ketertarikan untuk mencoba produk tersebut sampai pada akhirnya timbul keinginan untuk membeli agar dapat memilikinya,

Kotler (2007:205).

Minat beli konsumen diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang membentuk suatu persepsi dan dapat menentukan keputusan pembelian atas suatu produk. Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2009:184) menjelaskan bahwa Keputusan pembelian adalah proses integrasi yang digunakan untuk mengombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih satu di antaranya.

Persaingan industri di dalam industri kosmetik semakin ketat, banyak muncul perusahaan-perusahaan kosmetik baru. Hal ini dibuktikan karena minat beli masyarakat akan produk kosmetik semakin tinggi. Pembelian suatu produk bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan (need), melainkan karena keinginan. Ditambah dengan ditemukannya konsumen memutuskan memilih menggunakan produk tertentu dalam rangka memperjelas identitas diri agar dipandang baik dalam komunitas tertentu.

Salah satu produk kosmetik adalah parfum, minat beli parfum semakin hari semakin tinggi. Hal ini dikarenakan parfum dijadikan salah satu ciri untuk

(2)

memperjelas identitas diri seseorang agar dipandang baik di komunitas tertentu. Salah satu produk parfum yang terkenal di Indonesia adalah Parfum Axe yang di produksi oleh perusahaan Unilever.

Parfum Axe body spray pertama kali diluncurkan untuk laki-laki oleh Unilever di Perancis tahun 1983. Di Inggris, produk ini dijual dengan merek Lynx. Axe adalah body spray pertama di pasar yang dijual secara mandiri. Pesaing-pesaingnya tampil sebagai bagian dari rangkaian banyak produk sejenis. Saat peluncuran, Axe memiliki tiga varian aroma: amber, musk dan spice.

Pertumbuhan sebuah perusahaan dapat dicapai dengan dua cara, mengembangkan produk baru dan memperluas pasar produk yang telah ada. Keduanya mesti terus-menerus dilakukan. Jika tidak, pesaing akan melakukannya lebih dulu. Jika hanya pesaing yang terus-menerus melakukannya maka mind share pasar akan dimiliki oleh pesaing. Pasar jatuh ke tangan pesaing. Itulah kenapa Unilever terus-menerus melakukannya tanpa henti

LANDASAN TEORI

1 Manajemen Pemasaran

Pemasaran adalah seni dan sains tentang kepuasan pelanggan. Sofjan Assauri (2013) mendefinisikan Manajemen Pemasaran adalah kegiatan menganalisis, merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan, serta pemeliharaan keuntungan dari transaksi melalui sasaran pasar dengan harapan untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Buchori dan Djaslim (2010) Manajeman pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang, dan jasa, untuk mencapai keuntungan organisasi. Sedangkan menurut Daryanto (2011) Manajemen Pemasaran adalah Suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan yang mereka inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.

Dengan adanya definisi menurut para ahli diatas maka penulis menyimpulkan bahwa Manajemen Pemasaran (Marketing) adalah aktivitas, serangkaian institusi, dan proses menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum untuk mencapai keuntungan maksimal.

2 Pengertian Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh pasar yang dituju guna memaksimalkan keuntungan pemasaran. Menurut Kotler dan Amstrong (2012) bauran pemasaran adalah sekumpulan instrument pemasaran yang dipakai perusahaan sehingga dapat secara terus menerus menggapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran, yang terbagi menjadi 4 (empat) komponen seperti harga, promosi, tempat dan produk. Sedangkan menurut

Shinta (2011), perencanaan taktis ini menggunakan konsep bauran pemasaran yang merupakan perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan dan dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran.

Dengan adanya definisi menurut para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran adalah serangkaian dari variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran. Rangkaian variabel atau unsur – unsur itu adalah unsur produk (product), unsur harga

(price), unsur promosi (promotion), dan unsur tempat (place). 2.1 Harga

Definisi harga adalah nilai dari suatu manfaat yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Definisi harga menurut Kotler dan Amstrong (2012) suatu sistem menajemen perusahaan yang akan menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus menentukan strategi yang menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos angkut dan berbagai variabel yang bersangkutan. Tujuan penetapan harga menurut Tjiptono (2012) terdapat beberapa beberapa tujuan penetapan harga suatu produk, yaitu:

(3)

1. Berorientasi pada laba

Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi. Perusahaan menggunakan target laba atau tingkat laba sesuai yang diharapkan sebagai sasaran laba.

2. Berorientasi pada volume

Beberapa perusahaan menetapkan harganya sedemikian rupa agar mencapai target volume penjualan, nilai penjualan atau pangsa pasar sehingga harga kompetitif.

3. Berorientasi pada citra (image)

Suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Karena perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius. Sementara itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk nilai tertentu.

4. Stabilitas harga

Stabilitas harga dilakukan dengan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil untuk mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, dan mendukung penjualan ulang produk serta untuk menghindari campur tangan pemerintah.

Kotler dan Armstrong terjemahan Sabran (2012), mengemukakan ada empat indikator dalam penetapan harga harga yaitu:

1. Keterjangkauan harga.

2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk.

3. Daya saing harga.

4. Kesesuaian harga dengan manfaat

2.2 Produk

Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen menurut Truell dalam Ratna Roostika (2006:107). Persaingan di pasar memaksa perusahan untuk beradaptasi di pasar agar meraih keunggulan dari pesaing. Konsumen semakin banyak memiliki alternatif dan sangat hati-hati dalam menentukan keputusan untuk melakukan pembelian dengan mempertimbangkan faktor-faktor kebutuhan, keunggulan produk, pelayanan dan perbandingan harga sebelum memutuskan untuk membeli. Dari faktor-faktor tersebut, keunggulan produk dan harga termasuk ke dalam pertimbangan utama sebelum membeli. Karena konsumen biasanya membandingkan harga dan produk dari semua perusahaan sebelum memutuskan untuk membeli. Jika perusahaan unggul dalam faktor tersebut maka produk dari perusahaan tersebut akan dibeli pelanggan. Keunggulan kompetitif suatu produk merupakan salah satu faktor penentu dari kesuksesan produk baru, dimana kesuksesan produk tersebut diukur dengan parameter jumlah penjualan produk menurut Tjiptono dalam Christian A.D Selang (2008:71). Menurut Kotler (2002) indikator produk dapat melalui tujuh dimensi yaitu :

1. Kinerja

Kinerja berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan suatu karakteristil utama yang dipertimbangkan oleh pelanggan.

2. Keistimewaan

Keistimewaan adalah karakteristik produk yang memiliki fungsi tertentu.

(4)

Keandalan adalah ukuran kemungkinan senuah produk tidak akan rusak atau gagal dalam suatu periode.

4. Kesesuaian

Kesesuaian adalah sejauh mana desain produk memenuhi standart. 5. Daya Tahan

Daya tahan adalah berapa umur produk sebelum dapat di ganti yang baru.

6. Pelayanan

Pelayanan yaitu karakteristik dalam melakukan perbaikan barang. 7. Keindahan

Karakteristik yang berhubungan dengan pertimbangan pribadi tentang suatu keindahan barang.

2.3 Citra Merek

Citra merek (brand image) merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian.

Setiadi (2003) berpendapat Citra merek mengacu pada skema memori akan sebuah merek, yang berisikan interpretasi konsumen atas atribut, kelebihan, penggunaan, situasi, para 12 pengguna, dan karakteristik pemasar dan/atau karakteristik pembuat dari produk/merek tersebut. Citra merek adalah apa yang konsumen pikirkan dan rasakan ketika mendengar atau melihat nama suatu merek. Image konsumen yang positif terhadap suatu brand lebih memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian. Brand yang lebih baik juga menjadi dasar untuk membangun citra perusahaan yang positif. Pengertian citra menurut Kotler (2002) bahwa Citra adalah seperngkat keyakinan, ide, dan kesan, yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek.

Ada beberapa faktor – faktor yang mempengaruhi Citra Merek Schiffman dan Kanuk (2007) menyebutkan faktor-faktor pembentuk citra merek yaitu:

1. Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk barang yang ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu.

2. Dipercaya atau diandalkan. berkaitan dengan pendapat atau kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi.

3. Kegunaan atau manfaat yang terkait dengan fungsi dari suatu produk barang yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen.

4. Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk mempengaruhi suatu produk, juga dapat mempengaruhi citra jangka panjang.

5. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan, kesepakatan dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari produk tertentu.

Menurut Mohammad, ada 3 indikator citra merek atau brand image :

a. Corporate Image (citra pembuat), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu barang atau jasa. Citra pembuat meliputi : popularitas, kredibilitas, jaringan perusahaan, serta pemakai itu sendiri/ penggunanya.

b. User Image (citra pemakai), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa. Meliputi : pemakai itu sendiri, serta status sosialnya.

(5)

c. Product Image (citra produk), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu barang atau jasa. Meliputi : atribut dari produk, manfaat bagi konsumen, serta jaminan.

3 Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Amstrong (2008) Keputusan pembelian yakni tindakan pengambilan keputusan dengan membeli merk yang paling disukai diantara pilihan yang ada, namun dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor diantaranya yaitu sikap orang lain dan faktor situasional. Berikut ini sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan konsumen (Kotler:2003), diantaranya:

1. Faktor Kebudayaan Kebudayaan berpengaruh luas dan dalam, dimana budaya merupakan dasar yang menentukan kebutuhan dan perilaku. Berikut ini faktor kebudayaan yang ikutserta memberikan pengaruh terhadap perilaku konsumen diantaranya kelas sosial, sub budaya dan budaya.

2. Faktor Sosial Lingkungan sosial yang ada disekitar kita memberikan pengaruh sangat besar terhadap perilaku 17 konsumen. Berikut sejumlah faktor sosial yang mempengaruhi keputusan pembelian diantaranya status sosial, peran sosial, kelompok yang menjadi acuan dan juga keluarga. 3. Faktor Pribadi Karakteristik pribadi yang mempengaruhi keputusan pembelian diantaranya yaitu konsep diri, kepribadian, gaya hidup, kondisi ekonomi, pekerjaan, siklus hidup dan juga usia. 4. Faktor Psilogis Ada empat faktor psikologis yang paling utama dalam mempengaruhi keputusan pembelian diantaranya sikap, keyakinan, pembelajaran, persepsi dan juga motivasi.

Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli, biasanya konsumen melalui beberapa tahap terlebih dahulu yang dapat dijadikan indikator dari keputusan pembelian yaitu :

1. Pengenalan masalah 2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternatif

4. Keputusan pembelian atau tidak 5. Perilaku pasca pembelian

4. Subjek Penelitian

Dalam Penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer dengan observasi langsung dan langsung menyebarkan kuesioner. Dalam kuesioner ini dapat diketahui tanggapan responden mengenai pengaruh variable Kualitas Produk,Harga,Pelayanan ,Dan Kepercayaan terhadap Kepuasan Pelanggan Pada”Produk,Harga Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Parfum Axe

4.1 Jenis Dan Sumber Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesiober terhadap konsumen” Produk,Harga Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Parfum Axe Data primer adalah data yang diperoleh peneliti langsung dari sumber asli,tanpa perantara, Data primer diperoleh dari pengisian kuesoner oleh konsumen ”Produk,Harga Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Parfum Axe

4.2 Metode Analisis Data

Sugiyono (2014) analisis data adalah kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data

(6)

berdasarkan variabel dan jenis responden, mantabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan Perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Dalam menentukan analisis data, diperlukan data yang akurat dan dapat dipercaya yang nantinya dapat dipergunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis. Analisis data merupakan proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca, dipahami dan diinterpretasikan. Analisis data yang dilakukan dengan bantuan dari program SPSS sebagi alat untuk meregresikan model yang telah dirumuskan. Dari data yang didapat dari penyebaran kuesioner, akan dianalisis agar memberikan manfaat dan dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan pembelian.

Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kualitas Produk (X1), Harga (X2), dan Lokasi (X3), Promosi (X4),

Pelayanan (X5), dan Kepercayaan (X6) terhadap Kepuasan Konsumen (Y), (Wibowo, 2012). Bentuk persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(7)

7 Dimana : Y : Kepuasan Pelanggan A : Koefisien Konstanta b1, b2, b3, b4, b5, b6 : Koefisien Regresi KP : Kualitas Produk H : Harga L : Lokasi PR : Promosi P : Pelayanan K : Kepercayaan 𝑒 3.7 Uji Validitas

Menurut Kusaeri (2012) Validitas adalah ketepatan (appropriateness), kebermaknaan (meaningfull) dan kemanfaatan (usefulness) dari sebuah kesimpulan yang didapatkan dari interpretasi skor tes. Sedangkan menurut

Ghozali (2016) uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek peneliti. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r tabel dalam SPSS. Jika r hitung lebih besar dari r table dan nilai positif maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.

3.8 Uji Reliabilitas

Ghozali (2016) menyatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach Alpha dengan kriteria pengambilan keputusan sebagaimana dinyatakan oleh Ghozali (2016), yaitu jika koefisien

Cronbach Alpha > 0,7 maka pertanyaan dinyatakan andal. Sebaliknya, jika koefisien Cronbach Alpha ≤ 0,7 maka pertanyaan dinyatakan tidak andal.

Sampel Penelitian

Di dalam suatu penelitian memerlukan objek atau subjek yang harus di teliti sehingga suatu masalah dapat dipecahkan. Populasi adalah suatu objek yang diteliti di dalam suatu penelitian. Jika sudah menentukan populasi maka peniliti akan mampu melakukan pengolahan data. Untuk mempermudah hal tersebut peneliti akan mengambil dari bagian dan jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi hal ini disebut dengan sampel. Sampel dalam sebuah penelitian di dapat dari teknik sampling

tertentu. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang di teliti Penarikan sampel diperlukan jika populasi yang diambil sangat besar, dan peneliti memiliki keterbatasan untuk menjangkau seluruh populasi.

Populasi

Menurut Sugiyono (2018) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti lebih lanjut dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa gunadarma jurusan manajemen tahun 2018.

(8)

Sampel

Menurut Sugiyono (2017:118), Sampel adalah bagian dari ukuran dan karakteristik populasi. Sampel yang diambil harus benar-benar mewakili sesuai dengan rumusan masalah. Dalam penelitian kali ini penulis mengambil sampel dari Populasi penelitian ini adalah mahasiswa/i di Universitas Gunadarma Jurusan Manajemen Angkatan 2018. Jumlah sampel yang harus dipenuhi dalam penelitian ini digunakan rumus solvin, seperti di bawah ini:

Keterangan rumus : s = Sampel

N = Populasi

e = nilai kritis yang diinginkan

Diketahui populasi berjumlah 1532 orang dengan tingkat kepercayaan 90%, maka jumlah sampel yang dapat dihitung seperti di bawah ini :

Diketahui dari perhitungan diatas hasil sampel dibulatkan menjadi 100 orang responden, dengan asumsi 100 orang itu dapat mewakili seluruh populasi.

Profil Objek Penelitian

Parfum Axe body spray pertama kali diluncurkan untuk laki-laki oleh Unilever di Perancis tahun 1983. Di Inggris, produk ini dijual dengan merek Lynx. Axe adalah body spray pertama di pasar yang dijual secara mandiri. Pesaing-pesaingnya tampil sebagai bagian dari rangkaian banyak produk sejenis. Saat peluncuran, Axe memiliki tiga varian aroma: amber, musk dan spice.

Pertumbuhan sebuah perusahaan dapat dicapai dengan dua cara, mengembangkan produk baru dan memperluas pasar produk yang telah ada. Keduanya mesti terus-menerus dilakukan. Jika tidak, pesaing akan melakukannya lebih dulu. Jika hanya pesaing yang terus-menerus melakukannya maka mind share pasar akan dimiliki oleh pesaing. Pasar jatuh ke tangan pesaing. Itulah kenapa Unilever terus-menerus melakukannya tanpa henti.

Data Responden

Dari hasil penyebaran kuesioner yang telah diberikan kepada 100 orang responden, maka diperoleh data yang akan digunakan untuk menjawab persoalan penelitian.

Pernyataan untuk semua variabel bebas (X) yaitu 16 butir pertanyaan dengan di setiap variabel X1 memiliki 4 pertanyaan, X2 memiliki 7 pertanyaan, X3 memiliki 3 pertanyaan, serta pertanyaan untuk variabel terkaitnya (Y) yaitu 3 pertanyaan. Total dari pernyataan variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) adalah 19 butir pernyataan. Responden dalam penelitian ini memiliki karakteristik berdasarkan jenis kelamin, usia, dan pekerjaan. Berdasarkan hasil data kuesioner yang didapatkan data reponden sebagai berikut.

Uji Validitas

Untuk menguji valid dan tidaknmya pernyataan yang akan diajukan dengan membandingkan r hitung > r tabel, maka pernyataan valid, sebaliknya apabila r hitung < r tabel, maka pernyataan tidak valid. Rumus validitas dengan signifikan 0,05 uji 2 sisi. DF = N-2 S =

N

N

.

e

2

1

+

1532 s = 1 +1532 (0,1)2 1s1893 1532 16,3 2 ss = = 93,8 7

(9)

= 100-2 = 98

Maka didapat R tabel sebesar 0,1966

Tabel 1 Hasil Uji Validitas Variabel Butir

Pernyataan

R Hitung R Tabel Keterangan

Harga (X1) 1 0,773 0,1966 Valid 2 0,773 0,1966 Valid 3 0,752 0,1966 Valid 4 0,838 0,1966 Valid Produk (X2) 1 0,724 0,1966 Valid 2 0,656 0,1966 Valid 3 0,703 0,1966 Valid 4 0,729 0,1966 Valid 5 0,661 0,1966 Valid 6 0,729 0,1966 Valid 7 0,738 0,1966 Valid Citra merek (X3) 1 0,784 0,1966 Valid 2 0,813 0,1966 Valid 3 0,762 0,1966 Valid Keputusan Pembelian(Y) 1 0,865 0,1966 Valid 2 0,595 0,1966 Valid 3 0,857 0,1966 Valid 4 0,861 0,1966 Valid 5 0,708 0,1966 Valid

Sumber : Data diolah SPSS 23

Berdasarkan Tabel 1 hasil pengolahan pada tabel diketahui bahwa seluruh pernyataan telah valid, karena dengan menggunakan persyaratan minimal corrected item total correlation sebesar 0,1966 untuk validitas

Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas merupakan tingkat kehandalan suatu instrument penelitian. Pengujian reliabilitas akan dilakukan dengan menggunakan Cronbatch’s Alpha. Hasil pengolahan data untuk uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut :

1. Jika α > 0,6 maka hasilnya adalah reliable. 2. Jika α < 0,6 maka hasilnya adalah tidak reliable

(10)

Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Koefisien Reliabilitas (cronbach’s Alpha)

1 Harga (X1) 0,809

2 Produk (X2) 0,773

3 Citra Merek (X3) 0,820 4 Keputusan Pembelian (Y) 0,801

Sumber : Data diolah SPSS 23

Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa setiap nilai Cronbatch’s Alpha dari variabel harga, produk, citra merek , dan keputusan pembelian didapat > 0,6. Jadi, dapat disimpulkan bahwa alat ukur atau kuesioner dalam penelitian ini reliabel.

Uji Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini kegunaan analisis regresi linier berganda adalah untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan antara variabel dependent dengan variabel independent.

Tabel 4

Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.611 1.739 1.501 .137 Harga .311 .133 .244 2.348 .021 produk .165 .081 .240 2.036 .045 citra merek .607 .193 .358 3.143 .002 a. Dependent Variable: keputusan pembelian

Sumber : Data diolah SPSS 23

Y= 2,611 + 0,311 X1 + 0,165 X2 + 0,607 X3

Maka dapat dianalisis sebagai berikut :

a) Nilai kostanta (a) sebesar 2,611 menunjukkan bahwa apabila variabel harga (X1), produk (X2), dan citra merek (X3) bernilai nol, maka dapat dikatakan bahwa keputusan pembelian (Y) mengalami kenaikan sebesar 2,611.

b) Nilai kofisien regresi harga (X1) sebesar 0,311 artinya setiap mengalami kenaikan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian (Y) mengalami kenaikkan sebesar 0,311 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap.

c) Nilai kofisien regresi produk (X2) sebesar 0,165 artinya setiap mengalami kenaikan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian (Y) mengalami kenaikkan sebesar 0,165 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap.

d) Nilai kofisien regresi citra merek (X3) sebesar 0,607 artinya setiap mengalami kenaikan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian (Y) mengalami kenaikkan sebesar 0,607 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap.

(11)

Uji T (Parsial)

Uji T digunakan untuk menguji signifikan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, apakah variabel independen (harga, produk, dan citra merek) berpengaruh terhadap variabel dependen (keputusan pembelian) secara parsial.

Tabel 5

Hasil Uji T (Simultan) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficient s t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constan t) 2.611 1.739 1.501 .137 Harga .311 .133 .244 2.348 .021 produk .165 .081 .240 2.036 .045 citra merek .607 .193 .358 3.143 .002 a. Dependent Variable: keputusan pembelian

Sumber : Data diolah SPSS 23

Dimana : Level of significant (α) = 5% = 0,05/2 = 0,025 Derajat Bebas = n – k – 1 = 100 – 3 – 1 = 96 = 1,98498 Keterangan : n = jumlah responden k = jumlah variabel bebas t tabel = 1,98498

thitung > ttabel maka Ho ditolak. thitung < ttabel maka Ho diterima. Penjelasan Tabel 4.5 sebagai berikut:

1. Harga

Nilai pada t hitung sebesar 2,348 dan signifikansi sebesar 0,021, sehingga dapat dilihat bahwa nilai t hitumg 2,348 > 1,98498 maka dapat disimpulka bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa harga berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian.

2. Produk

Nilai pada t hitung sebesar 2,036 dan nilai signifikansi 0,045. Sehingga dapat dilihat bahwa nilai t hitumg 2,036 > 1,98498 maka dapat disimpulka bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa produk berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian.

(12)

3. Citra Merek

Nilai pada t hitung sebesar 3,143 dan signifikansi 0,002. Sehingga dapat dilihat bahwa nilai t hitung 3,143 > 1,98498 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa citra merek berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian.

4. Variabel Paling Berpengaruh

Variabel paling berpengaruh pada uji parsial di penelitian ini adalah citra merek, hal ini disebabkan oleh terkenalnya merek parfum axe..

Uji F (Simultan)

Uji f bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

Tabel 6

Hasill Uji F (Simultan) ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regressio n 443.894 3 147.965 31.257 .000 b Residual 364.501 77 4.734 Total 808.395 80

a. Dependent Variable: keputusan pembelian

b. Predictors: (Constant), citra merek, Harga, produk

Sumber : Data diolah SPSS 23

Berdasarkan dari tabel 6 menjelaskan bahwa hasil nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabel harga (X1), produk (X2), citra merek (X3) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).

Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan proporsi variabilitas dalam satu data yang dihitung didasarkan pada model statistik.

Tabel 7

Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Mod el R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .741a .549 .532 2.176 a. Predictors: (Constant), citra merek, Harga, produk b. Dependent Variable: keputusan pembelian

(13)

Berdasarkan Tabel 7, didapat nilai Adjusted R Square sebesar 0,532 atau 53,2 %. Hasil ini menunjukkan bahwa semua variabel independen yaitu harga, produk dan citra merek mampu mempengaruhi variabel dependen, yaitu Keputusan Pembelian sebesar 53,2%% sedangkan sisanya (100% - 53,2% %= 56,8% %) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan pada penelitian ini.

Simpulan

Dari pembahasan bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara parsial variabel harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Parfum AXE.

2. Secara parsial variabel produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Parfum AXE.

3. Secara parsial variabel citra merek berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Parfum AXE.

4. Secara simultan harga, produk, dan citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Parfum AXE.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Artika Romal Ammrullah. 2016. “ Pengaruh kualitas produk, harga, dan citra merek terhadap keputusan pembelian honda”.

Auliannisa Gifani, Syahputra. 2017. “Pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian produk smatrphone oppo pada mahasiswa universitas telkom”. Vol 10. No. 2

Basu Swastha dan Irawan, 2010, Manajemen Pemasaran Modern, Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Elis setiawati dan Ari Anggrarani winadi prasetyoning tyas. “Pengaruh Harga dan Citra Merek terhadap keputusan pembelian televisi samsung di perumahan Villa Grand tomang”

Fanny puspita sari, Tri Yuniati. 2016 “Pengaruh Harga, citra merek dan Word of mouth terhadap keputusan pembelian konsumen panties pizza”. Vol 5. No.6 Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23

(Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

I Gde Ekadharma Satrya Wibawa. 2018 “Pengaruh Harga dan Citra merek terhadap keputusan pembelian MCD Kelapa dua”.

Kotler dan Gary Amstrong. (2016). Dasar-dasar Pemasaran.Jilid 1, Edisi Kesembilan.Jakarta: Erlangga. p125

Kotler, Philip. 2000. Manajemen pemasaran. Terjemahan. Benyamin Molan. Penerbit : Erlangga. Jakarta.

Krisna Dwi Putra S. “Pengaruh harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian smartphone xiaomi” Studi kasus mahasiswa prodi manajemen fakultas ekonomi universitas gundarma.

Merinda Tomida Budhi Satrio. 2016. “pengaruh harga dan citra merek terhadap loyalitas pelanggan produk footwear yongki komaladi” Vol.5 No.7

Mila Yuni Pratiwi, Khuzaini. 2017. “pengaruh harga, promosi dan citra merek terhadap keputusan pembelian sepatu 2beat” Vol. 6 No.7

Mumpuni, Adinda Putri. 2020. “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Lokasi, Promosi, Pelayanan dan Kepercayaan Terhadap Kepuasan Pelanggan pada UMKM “Warung Pempek dan Tekwan CEK OLAP" Jalan Margonda Raya No. 48 Depok, Jawa Barat.” Nanda Octaviona. 2016. “Pengaruh citra merek dan persepsi harga terhadap keputusan pembelian gadget di suryaphone samarinda”. Vol. 4 No.4 397-407 ISSN 2477-2674

Ody Yustiawan Prijati. 2016. “Pengaruh kualitas produk, harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian honda revo”. Vol. 5 No. 2

Putri Ayuniah. 2017. “Analisis pengaruh citra merek, kualitas produk, iklan dan harga terhadap keputusan pembelian produk wardah” (studi kasus pada mahasiswa jurusan manajemen Fakultas ekonomi universitas gunadarma. Vol.22 No. 3

Siti Nurhayati. 2017. “Pengaruh Citra Merek,Harga dan Promosi terhadap keputusan pembelian handphone samsung yogyakarta”. JBMA – Volume. IV, No. 2 ISSN : 2252 – 5483.

Sofyan Arfi. 2019. “Analisis Pengaruh Citra Merek dan harga terhadap keputusan pembelian starbucks” (studi kasus pada mahasiswa universitas muhammadiyah surakarta)

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta.

Syafira Haliza. 2017. “Pengaruh harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian sepatu diadora pada konsumen sport stasion mall revo town bekasi” (studi kasus pada mahasiswa prodi manajemen fakultas ekonomi universitas gunadarma bekasi).

Tabhita Ratna Prasastiningtyas Djawanto. 2016. “Pengaruh citra merek, kualitas produk, dan harga terhadap keputusan pembelian kartu seluler”. Vol. 5 No. 7 ISSN 2462 – 0593.

(15)

Tjiptono, Fandy. 2010, Strategi Pemasaran, Edisi 2, Andi Offset, Yogyakarta. Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Ketiga. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Gambar

Tabel 1  Hasil Uji Validitas  Variabel  Butir
Tabel 2   Hasil Uji Reliabilitas

Referensi

Dokumen terkait

normatif” yang berarti jenis penelitian yang fokus kajiannya menitikberatkan pada asas-asas hukum dan kaidah-kaidah hukum yang terdapat dalam berbagai ketentuan

Pada saat baterai sudah terisi penuh , penuh itu dalam maksud sesuai dengan energi listrik yang dibutuhkan tegangan arus DC ( Direct Current ) akan ada 2 pilhan

Untuk itu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mengurangi biaya sales dan marketing antara lain perusahaan harus fokus pada keunggulan bersaing yang ingin dicapai,

Meskipun gula dan vitamin C tersusun dari jenis unsur yang sama tetapi mempunyai sifat yang berbeda, hal ini disebabkan karena jumlah masing-masing unsur dalam senyawa

Metode survei yang digunakan adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada responden di seluruh Indonesia yang berasal dari berbagai instansi pemerintah yang terkait

At a minimum the management plan shall include: a) the objectives of forest management. c) how the objectives will be met, harvesting methods and silviculture. d) harvest plans

Berdasarkan latar belakang, peneliti akan melakukan penelitian guna mengetahui adakah pengaruh gaya belajar dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi

Pada tanggal 29 Juli 2019 peneliti melakukan wawancara dengan guru matematika kelas VII di MTsS Balimbing yaitu Ibu Weri Fitria, S.Pd dari wawancara peneliti