• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurusan Biologi dan Perikanan Kelautan, FMIPA UNDIKSHA ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurusan Biologi dan Perikanan Kelautan, FMIPA UNDIKSHA ABSTRACT"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN IPTEKS PRODUK OLAHAN PANGAN BERBAHAN

DASAR RUMPUT LAUT PADA KELOMPOK NELAYAN SUMBER

LAUT DESA SUMBERKIMA, KECAMATAN GEROKGAK,

KABUPATEN BULELENG

Ketut Srie Marhaeni Julyasih1, Nyoman Wijana2, dan Ida Bagus Putu Arnyana3

1,2,3 Jurusan Biologi dan Perikanan Kelautan, FMIPA UNDIKSHA

Email : smjulyasih@gmail.com

ABSTRACT

Given the growing importance of creative economic activities, especially for micro entrepreneurs, it is necessary to apply science and technology to the Sumber Laut fishermen group in making processed products, one of which is by utilizing materials such as seaweed. Fishermen, Sumberkima Village, Gerokgak District, Buleleng Regency in making various processed seaweed-based products. The method used in facilitating the Fishermen Group is by providing training in the form of lecture methods, practices, and mentoring methods. The lecture method is the provision of basic theories in the manufacture of seaweed-based processed products such as candied seaweed and seaweed syrup. In addition, it is necessary to consider the appearance of an attractive and more economical packaging, so that it can be marketed more widely. The practice method is to provide training that emphasizes the skills of the community in making several processed food products made from seaweed so that they have added value. and contains nutrients that are beneficial to health. This training emphasizes the active participation of participants and provides assistance for the sustainability of business activities and marketing of the results.

Key words: seaweed, candy, processed, technology, fishermen

ABSTRAK

Mengingat semakin pentingnya kegiatan ekonomi kreatif terutama pada pengusaha mikro, maka perlu adanya penerapan ipteks pada kelompok Nelayan “Sumber Laut” dalam membuat produk olahan, salah satu diantaranya dengan memanfaatkan bahan seperti rumput laut, Pelaksanaan program penerapan Ipteks diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan masyarakat, termasuk kelompok Nelayan, Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng dalam membuat beragam produk olahan berbahan dasar rumput laut. Metode yang digunakan dalam memfasilitasi Kelompok Nelayan adalah dengan memberikan pelatihan berupa metode ceramah, praktek, dan metode pendampingan. Metode Ceramah yaitu pemberian teori dasar dalam pembuatan produk olahan berbahan dasar rumput laut seperti manisan rumput laut, dan sirup rumput laut, Selain itu perlu dipertimbangkan tampilan kemasan yang menarik dan lebih ekonomis, sehingga dapat dipasarkan secara lebih luas. Metode Praktek yaitu memberikan pelatihan yang ditekankan pada kemampuan ketrampilan masyarakat dalam membuat beberapa produk olahan pangan berbahan dasar rumput laut sehingga mempunyai nilai tambah (added value). dan mempunyai kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan. Pelatihan ini lebih mengedepankan partisipasi aktif peserta serta memberikan pendampingan untuk keberlanjutan kegiatan usaha dan pemasaran hasil produk olahan rumput laut.

(2)

PENDAHULUAN

Penduduk desa Sumberkima mempunyai mata pencaharian dalam bidang pertanian, peternakan, buruh tani, dan nelayan. Kelompok Nelayan dibentuk pada tahun 1980, dan saat ini sedang mengembangkan budidaya rumput laut dari jenis Euchema spinosum dan Euchema cottoni. Pengembangan budidaya rumput laut mengalami beberapa hambatan, terutama pada proses pemasaran hasil panen.

Beberapa kendala yang dihadapi pada kelompok nelayan Sumber Laut, antara lain pada aspek produksi dan pemasaran. Pada aspek produksi, mutu rumput laut belum sesuai dengan standar mutu ekspor yang disebabkan oleh waktu panen yang belum cukup dan petani belum menerapkan kegiatan pasca panen secara baik dan benar. Pada aspek pemasaran, eksportir harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditentukan karena tuntutan konsumen, dan meningkatnya persaingan antar produsen perikanan dan hasil laut dengan luar negeri, sehingga kelompok nelayan Sumber Laut akhirnya mengalami kesulitan dalam memasarkan hasil panen rumput lautnya.

Pengembangan rumput laut menjadi beberapa produk olahan merupakan hal yang perlu dilakukan, mengingat rumput laut mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu juga dapat meningkatkan nilai tambah rumput laut, sehingga penumpukan pasca panen dapat dikurangi, dan membantu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Berdasarkan hal ini maka perlu adanya penerapan iptek pada masyarakat pesisir dalam memanfaatkan rumput laut menjadi beberapa produk turunan, salah satunya adalah mengolah rumput laut menjadi beberapa produk olahan seperti camilan.

Berdasarkan permasalahan di atas maka perlu adanya pemberdayaan kelompok nelayan dalam mengolah hasil panen rumput laut menjadi produk olahan yang bisa dipasarkan, sehingga dapat mengatasi penumpukan hasil panen dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Penerapan iptek ini diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan masyarakat desa dalam membuat beragam produk makanan olahan dari rumput laut sehingga dapat meningkatkan nilai tambah (added value) rumput laut dan peningkatan pendapatan kelompok nelayan pada khususnya, dan peningkatan pendapatan masyarakat pada umumnya.

Tujuan dari program penerapan Iptek bagi Kelompok Nelayan ini adalah:

1. Meningkatkan ketrampilan pada anggota kelompok nelayan dalam mengolah hasil panen rumput laut menjadi produk olahan sehingga meningkatkan nilai tambah (added value) rumput laut .dan dapat meningkatkan pendapatan anggota kelompok nelayan pada khususnya dan pendapatan masyarakat pada umumnya. 2. Meningkatkan ketrampilan anggota

kelompok nelayan dalam membuat kemasan/packaging produk olahan rumput laut yang higienis dan memenuhi selera konsumen

METODE

Metode yang digunakan dalam memfasilitasi Peningkatan Ketrampilan Ibu-ibu Kelompok Nelayan Sumber Laut di desa Sumberkima adalah dengan mengadakan pelatihan dengan Metode Ceramah, Metode Praktek dan Metode pendampingan untuk keberlanjutan kegiatan usaha dan pemasaran hasil. Untuk mengetahui tingkat Keberhasilan program pelaksanaan penerapan ipteks dapat digambarkan sebagai berikut :

(3)

Gambar. 1 Program yang ditransfer kepada Mitra

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengolahan Manisan Rumput Laut

Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah mengolah rumput laut menjadi produk olahan manisan rumput laut, sehingga memberikan nilai tambah rumput laut, memperkaya varian rasa manisan. Dengan adanya program pelatihan ini maka ibu-ibu kelompok nelayan Sumber Laut mempunyai ketrampilan khusus dalam mengolah rumput laut menjadi produk olahan manisan.

Manfaat pelaksanaan program adalah memberikan nilai tambah rumput laut dengan mengolah menjadi produk makanan olahan yang mempunyai nilai gizi, dan nilai ekonomis rumput laut..

Pelatihan diikuti oleh beberapa anggota kelompok nelayan dengan memberikan teori dan

praktek pembuatan manisan rumput laut Gambar 2. Penjelasan cara pengolahan

rumput laut menjadi produk olahan Kondisi masyarakat setelah transfer ipteks

 Meningkatnya ketrampilan masyarakat kelompok nelayan Sumber Laut

untuk mengolah rumput laut menjadi produk olahan lain seperti manisan

 Meningkatnya ketrampilan melakukan kemasan packaging produk olahan

sehingga lebih mudah dipasarkan

Iptek yang akan ditransfer ke masyarakat

 Teknologi pengolahan

berbagai jenis produk makanan berbahan dasar rumput laut.

 Teknologi kemasan

yang lebih menarik, higienis dan mudah disimpan Transfer ipteks Kondisi sebelum penerapan program ipteks :  Permasalahan dalam produksi dan pemasaran hasil rumput laut  Permasalahan dalam melakukan olahan produk berbahan dasar rumput laut

(4)

Manisan merupakan produk olahan yang terbuat dari berbagai jenis buah dan sayuran, digunakan sebagai bahan pencuci mulut serta digemari oleh lapisan masyarakat, baik anak-anak maupun orang dewasa karena mempunyai rasa dan flavor yang khas. Manisan juga dapat dibuat dari rumput laut jenis Eucheuma spp. Bahan-bahan yang diperlukan adalah rumput laut, air , Gula pasir , Citric Acid, pewarna untuk manisan dan Essens secukupnya. Rumput laut yang bisa digunakan dalam pembuatan manisan adalah dari jenis Euchema cottoni dan Euchema spinosum (Gambar 3 dan 4).

Gambar 3. Rumput laut E. cottoni

Gambar 4. Rumput laut E.spinosum Sebelum digunakan, rumput laut kering direndam terlebih dahulu dengan air tawar untuk menghilangkan bau amis yang berasal dari air laut, sampai rumput laut bersih. Rumput laut yang sudah bersih kemudian diblender sampai halus, dan siap diproses menjadi manisan dengan menambahkan komposisi gula, pewarna dan perasa pangan,

dan asam sitrat. Manisan yang sudah tercampur kemudian dituang ke loyang dan siap diproses tahap penjemuran sampai kemudian manisan kering Sebelum dijemur, manisan rumput laut di ptong kecil.kecil sesuai selera, dan siap dikeringkan di bawah sinar matahari/dijemur (Gambar 5)

(5)

Gambar 5. Manisan rumput laut dengan berbagai varian rasa

Program penerapan Iptek Produk Olahan Berbagan Dasar Rumput Laut mampu meningkatkan ketrampilan masyarakat nelayan dalam mengolah manisan pada umumnya. Menurut (Herminiati, 2010 ), manisan dibedakan atas manisan basah dan manisan kering. Hal yang membedakan kedua manisan tersebut adalah cara pembuatan, daya awet dan penampakan.

Pelatihan Kemasan/Packaging

Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah membuat kemasan yang inovatif sehingga menarik, mudah disimpan dan dipasarkan, dan mempunyai nilai komersial tinggi. Manfaat dari pelatihan ini adalah memberikan penampilan kemasan yang lebih menarik dan higienis pada produk makanan olahan yang akan dipasarkan, sehingga mampu menarik selera konsumen. Pada kegiatan diberikan teori dan praktek penggunaan kemasan yang higienis, menarik, memudahkan untuk dibawa atau disimpan, serta mempunyai nilai komersial.

Pelatihan kemasan produk olahan meningkatkan ketrampilan kelompok nelayan Sumber Laut, sehingga mampu menghasilkan produk olahan yang mudah disimpan, lebih higienis, dan lebih mudah untuk dipasarkan.

Kemasan produk mempunyai peranan penting dalam penjualan, yaitu sebagai daya tarik bagi

hanya sebagai pembungkus saja tetapi juga bisa dijadikan sebagai salah satu alat promosi efektif yang dapat memberikan informasi kepada konsumen mengenai produk perusahaan. Menurut Mukhtar dan Nurif (2015), kemasan adalah aktifitas merancang dan memproduksi kotak (kemasan) atau pembungkus produk, oleh karena itu dalam membuat kemasan harus dibuat sebagus mungkin. Salah satu alasan konsumen tertarik membeli produk dikarenakan kemasan yang menarik.

Kumalasari dan Nurhidajah (2011), menyatakan bahwa bahan pangan agar lebih tahan lama, maka perlu dilakukan proses pengemasan. Pengemasan dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan bahan pangan dan menambah umur simpan.

Produk manisan rumput laut perlu dikemas dalam kemasan yang higienis, menarik, dan mudah dibawa. Manisan rumput laut yang sudah diproduksi kemudian dikemas dalam kemasan box plastik atau kemasan lain (Gambar 6)

Gambar 6. Manisan rumput laut yang sudah dikemas dalam box plastik dan siap untuk

(6)

SIMPULAN

Pelaksanaan program penerapan Iptek pada kelompok nelayan Sumber laut, di desa Sumberkima dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan kelompok nelayan Sumber Laut desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng dalam mengolah produk olahan berbahan dasar rumput laut

2. Meningkatnya ketrampilan masyarakat dalam menyajikan produk olahan dalam kemasan/packaging yang lebih higienis dan menarik untuk dipasarkan

DAFTAR RUJUKAN

Herminiati, (2010). Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Badan

Pemberdayaan Masyarakat Propinsi DKI Jakarta

Bekerjasama dengan Balai

Pengembangan Teknologi Tepat Guna.

Kumalasari, D dan Nurhidajah. (2011). Variasi Jenis Kemasan dan Lama Penyimpanan Pada Suhu Dingin Terhadap Kadar Vit C dan Daya Terima Jam Rosella. Jurnal Pangan dan Gizi Vol 02 No 03

Mukhtar,S dan Nurif,M. (2015). Peranan Packaging Dalam Meningkatkan Hasil Produksi Terhadap Konsumen. Jurnal Sosial Humaniora. Vol 8,No 2,181-190 Priharyanto, S., M. Sarma dan S. Hartoyo. 2012.

Kelayakan dan Strategi Pengembangan Usaha Makanan Ringan pada PD Sinar Berlian di Jakarta Barat. Http:// journal . ipb.ac. id. Vol 7 No 2

Santi, R.A., Sunarti,T.C., Santoso, D., Triwisari, D.A. (2013). Komposisi Kimia dan Profil Polisakarida Rumput Laut Hijau. Jurnal Akuatika Vol III. No 2

Wonggo, D. (2010). Penerimaan Konsumen

Terhadap Selai Rumput Laut

(Kappaphycus alvarezii). Jurnal Perikanan dan Kelautan. Vol VI Nomer 1

Gambar

Gambar 3. Rumput laut E. cottoni
Gambar 6. Manisan rumput laut yang sudah  dikemas dalam box plastik dan siap  untuk

Referensi

Dokumen terkait

1) Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba. 2) Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syari‟ah Islam. 3) Bank membiayai

daerah yang ada selalu data yang terbaru. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh yaitu; a).Mendata wajib pajak yang sudah terdaftar secara serempak diseluruh

(1) Untuk menjaga dan melindungi sumberdaya perikanan di perairan laut, setiap desa dapat membuat Daerah Perlindungan Laut berbasis masyarakat, dalam wilayah

Akan tetapi pada beberapa tempat di Kota Medan khususnya di Jalan Zainul Arifin, jalur pejalan kaki koridor Barat Zainul Arifin cenderung tidak nyaman dikarenakan tidak

dalam pola permainan man to man marking.. Model Pembelajaran Speka Bola Penjas STKIP PGRI Pontianak 79 B. Lakukan keterampilan menendang atau mengoper, menahan, menggiring,

Menurut Dewey (dalam Sudjana, 2001: 19) pembelajaran berbasis masalah adalah interaksi antara stimulus dengan respons, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan

We have developed a methodological framework which utilizes Fuzzy Set theory to capture and describe the effect of urban features upon urban growth and applies

Self Disclosure Muslimah Bercadar sebagai bentuk komunikasi antarpribadi yang dalam penelian ini informasi diri dari muslimah bercadar yang disimpan atau dirahasiakan, di