• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Perioperatif pada Pasien Fraktur Multipel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Manajemen Perioperatif pada Pasien Fraktur Multipel"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 BAB 1

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

An

Anestestesiesiolologogi i iaialalah h ilmilmu u kekedodoktktereran an yayang ng papada da awawalalnynya a beberprprorofefesisi me

mengnghihilalangngkan kan nynyeri eri dadan n rurumamatan tan papasisien en sesebebelulum, m, selselamama, a, dadan n sesesusudadahh  pembedahan.

 pembedahan. Definisi Definisi anestesiologi anestesiologi berkembang berkembang terus terus sesuai sesuai dengandengan  perkembangan ilmu kedokteran.

 perkembangan ilmu kedokteran. Adapun definisi Adapun definisi ilmu anestesi ilmu anestesi dan reanimasi dan reanimasi saatsaat ini adalah cabang ilmu kedokteran yangmempelajari tatalaksana untuk mematikan ini adalah cabang ilmu kedokteran yangmempelajari tatalaksana untuk mematikan rasa, baik rasa nyeri, takut, dan rasa tidak nyaman serta ilmu yang mempelajari rasa, baik rasa nyeri, takut, dan rasa tidak nyaman serta ilmu yang mempelajari tat

tatalakalaksansana a untuntuk uk menmenjagjaga a dan dan memmempertpertahaahankankan n hidhidup up dan dan kehkehiduidupan pan paspasienien selama mengalami kematian akibat obat anestesi.

selama mengalami kematian akibat obat anestesi.11 Anestesi pada semua pasienAnestesi pada semua pasien ya

yang ng didilalakukukakan n opoperaerasi si ititu u bebertrtujujuauan n ununtutuk k mememumudadahkhkan an opopereratator or dadalalamm melakukan operasi dan hasil akhirnya diharapkan tujuan operasi tercapai. Adapun melakukan operasi dan hasil akhirnya diharapkan tujuan operasi tercapai. Adapun target anestesi itu

target anestesi itu sendisendiri ri yaitu yang yaitu yang lebih dikenal dengan trias lebih dikenal dengan trias anestesianestesia a yyaanngg melip

meliputi uti tiga tiga target target yaitu yaitu hipnhipnotik, otik, anelganelgesia, esia, relaksarelaksasi. si. Tidak Tidak terkecterkecuali uali padapada opera

operasi si fraktufraktur, r, perlu dilakukperlu dilakukan an tindatindakan kan anestesi agar anestesi agar pelakspelaksanaan operasi anaan operasi lebihlebih mudah.

mudah. 44

Dewasa ini fraktur lebih sering terjadi dengan makin pesatnya kemajuan Dewasa ini fraktur lebih sering terjadi dengan makin pesatnya kemajuan lalu lintas di Indonesia maupun dunia baik dari segi jumlah pemakai jalan, jumlah lalu lintas di Indonesia maupun dunia baik dari segi jumlah pemakai jalan, jumlah kendaraan, jumlah pemakai jasa angkutan, dan bertambahnya jaringan jalan serta kendaraan, jumlah pemakai jasa angkutan, dan bertambahnya jaringan jalan serta kecepatan kendaraan. Di samping itu fraktur juga bisa disebabkan oleh faktor lain, kecepatan kendaraan. Di samping itu fraktur juga bisa disebabkan oleh faktor lain, diant

diantaranyaranya a adalah jatuh dari adalah jatuh dari ketinketinggianggian, , kecelakkecelakaan aan kerja, dan cedera kerja, dan cedera olah raga.olah raga. Saat ini, penyakit muskuloskeletal telah menjadi masalah yang banyak dijumpai Saat ini, penyakit muskuloskeletal telah menjadi masalah yang banyak dijumpai di pusat pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Sebagian besar fraktur disebabkan di pusat pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Sebagian besar fraktur disebabkan ol

oleh eh kekekukuatatan an yyanang g titibaba-ti-tiba ba dadan n beberlerlebibihahan, n, yyanang g dadapapat t beberurupa pa bebentntururanan,,  pemukulan,

 pemukulan, penghancuran, penghancuran, penekukan penekukan atau atau terjatuh terjatuh dengan dengan posisimiring,posisimiring,  pemuntiran,

 pemuntiran, atau atau penarikan.penarikan.44 EfeEfek k tratrauma uma padpada a tultulang ang berbergangantuntung g padpada a jenijeniss trauma, kekuatan, dan arahnya. Fraktur radius dan ulna dapat diakibatkan oleh trauma, kekuatan, dan arahnya. Fraktur radius dan ulna dapat diakibatkan oleh trauma langsung yang mengenai lengan bawah saat kecelakaan. Batang femur  trauma langsung yang mengenai lengan bawah saat kecelakaan. Batang femur   juga dapat

 juga dapat mengalami fraktur mengalami fraktur oleh trauma oleh trauma langsung pada bagian langsung pada bagian depan lutut depan lutut yangyang  berada dalam posisi fleksi pada saat kecelakaan lalu lintas.

(2)

BAB 2 BAB 2 PEMBAHASAN PEMBAHASAN

2.1

2.1 FraFraktuktur Femur Femur dan Anr dan Antebtebrarachichiii 2.1.

2.1.1 1 DefDefiniinisisi

Fraktur adalah putusnya hubungan normal suatu tulang atau tulang rawan Fraktur adalah putusnya hubungan normal suatu tulang atau tulang rawan yang disebabkan oleh kekerasan. Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya yang disebabkan oleh kekerasan. Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer, 2000).

rudapaksa (Mansjoer, 2000).44Fraktur femur adalah terputusnya kontinuitas batangFraktur femur adalah terputusnya kontinuitas batang tu

tulanlang g fefemumur r yayang ng bibisa sa teterjarjadi di akakibibat at trtrauauma ma lalangngsusungng. . SeSedadangngkakan n frafraktktur ur  anteb

antebrachii rachii adalah terputusnyadalah terputusnya a kontkontinuitinuitas as batang tulang radibatang tulang radius us dan dan ulna. Akibatulna. Akibat trauma pada tulang tergantung pada jenis trauma, kekuatan, dan arahnya. Trauma trauma pada tulang tergantung pada jenis trauma, kekuatan, dan arahnya. Trauma tajam yang langsung atau trauma tumpul yang kuat dapat menyebabkan tulang tajam yang langsung atau trauma tumpul yang kuat dapat menyebabkan tulang  patah

 patah dengan dengan luka luka terbuka terbuka sampai sampai ke ke tulang tulang yang yang disebut disebut fraktur fraktur terbuka. terbuka. PatahPatah tulang dekat sendi atau yang mengenai sendi dapat menyebabkan patah tulang tulang dekat sendi atau yang mengenai sendi dapat menyebabkan patah tulang disertai luksasi sendi yang disebut fraktur dislokasi.

disertai luksasi sendi yang disebut fraktur dislokasi.4,74,7

Gambar 1. Fraktur segmental pada shaft femur (kiri) dan fraktur  Gambar 1. Fraktur segmental pada shaft femur (kiri) dan fraktur 

antebrachii (kanan) antebrachii (kanan)4,74,7 2.1.

2.1.2 2 EtioEtiologilogi Pad

Pada a dasdasarnyarnya a tultulang ang berbersifasifat t relrelatiatif f raprapuh, uh, namnamun un cukcukup up memmempunpunyayaii ke

kekukuatatan an dadan n dadayya a pepegagas s ununtutuk k memenanahahan n tetekakananan. n. MeMenunururut t SmSmeleltztzer er && Bare (2001), penyebab fraktur adalah dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

Bare (2001), penyebab fraktur adalah dapat dibagi menjadi tiga yaitu:4,74,7 1.

(3)

a)

a) TraumTrauma la langsuangsung ng yaitu yaitu pukupukulan lan langslangsung ung terhadterhadap ap tulantulang g sehingsehingga ga tulantulangg  patah se

 patah secara cara spontan. Pemukulan spontan. Pemukulan biasanya biasanya menyebabkan fraktur menyebabkan fraktur melintangmelintang dan kerusakan pada kulit di atasnya.

dan kerusakan pada kulit di atasnya.  b)

 b) Trauma tidak Trauma tidak langsung langsung berarti berarti pukulan langsung berada pukulan langsung berada jauh jauh dari lokasidari lokasi  benturan.

 benturan. c)

c) FraFraktuktur r yayang ng disedisebabbabkan kan konkontraktraksi si kerkeras as yayang ng menmendaddadak ak dardari i otootot t yayangng kuat.

kuat. 2.

2. FrFrakaktutur Par Patotolologigik k 

Dalam hal ini kerusakan tulang akibat proses penyakit dimana dengan trauma Dalam hal ini kerusakan tulang akibat proses penyakit dimana dengan trauma minor dapat mengakibatkan fraktur. Dapat terjadi pada tumor tulang jinak  minor dapat mengakibatkan fraktur. Dapat terjadi pada tumor tulang jinak  maup

maupun un ganas, infeksi seperti osteomielitiganas, infeksi seperti osteomielitis, s, dan rakhitis yaitu dan rakhitis yaitu suatu penyaksuatu penyakitit tulang yang disebabkan oleh defisiensi Vitamin D yang mempengaruhi semua tulang yang disebabkan oleh defisiensi Vitamin D yang mempengaruhi semua  jaringan skeletal lain.

 jaringan skeletal lain.77 3.

3. FrFrakaktutur r SpSponontatann

Fraktur spontan biasanya disebakan oleh stress tulang yang terus menerus Fraktur spontan biasanya disebakan oleh stress tulang yang terus menerus misalnya pada penyakit polio.

misalnya pada penyakit polio.

2.1.3

2.1.3 ManifeManifestasstasi i KlinisKlinis

Adapun tanda dan gejala dari fraktur menurut Smeltzer & Bare (2001) Adapun tanda dan gejala dari fraktur menurut Smeltzer & Bare (2001) antara lain:

antara lain:4,74,7 1.

1. DefDeformormitas itas yayang ng disdisebaebabkabkan n oleoleh h otootot-ot-otot tot eksekstremtremitas itas yayang ng menmenarik arik   patahan tulang.

 patahan tulang. 2.

2. Krepitasi yaitu rasa gemeretak ketika ujung tulang bergeser Krepitasi yaitu rasa gemeretak ketika ujung tulang bergeser  3

3.. BBeennggkkaak k  4

4.. EEkkiimmoossiiss 5.

5. SpaSpasme otsme otot dan spot dan spasmasme invoe involunlunters deters dekat frkat fraktaktur ur  6.

6.  Nyeri  Nyeri yang yang mungkin mungkin disebabkan disebabkan oleh oleh spame spame otot otot berpindah berpindah tulang tulang daridari tempatnya dan kerusakan struktur di daerah yang berdekatan

tempatnya dan kerusakan struktur di daerah yang berdekatan 7.

7. Kehilangan sensasi yang dapat terjadi akibat rusaknya saraf Kehilangan sensasi yang dapat terjadi akibat rusaknya saraf  8.

8. Syok hipovolemik akibat dari kehilangan darahSyok hipovolemik akibat dari kehilangan darah 9.

9. PergerPergerakan aakan abnormbnormal dimaal dimana temna tempat frakpat fraktur mtur menjadi enjadi sendi sendi palsupalsu 10.

(4)

2.1.4

2.1.4 PemeriPemeriksaan ksaan PenunjaPenunjangng

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis fraktur  Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis fraktur  dan komplikasinya antara lain:

dan komplikasinya antara lain:4,74,7 a.

a. Foto polos, dimana menampakkan perubahan struktural atau fungsional tulangFoto polos, dimana menampakkan perubahan struktural atau fungsional tulang dan sendi.

dan sendi.  b.

 b. Artroskopi Artroskopi bila bila terjadi terjadi trauma trauma pada pada lutut. lutut. Dengan Dengan pemeriksaan pemeriksaan ini ini diagnosisdiagnosis yang akurat dapat ditegakkan.

yang akurat dapat ditegakkan. c.

c. Myelografi untuk mengevaluasi kerusakan jaringan kordaspinalis dan ujungMyelografi untuk mengevaluasi kerusakan jaringan kordaspinalis dan ujung saraf.

saraf. d.

d. CT CT scscan an tutulalang ng ununtutuk k memembmbanantu tu memendndetetekeksi si adadananya ya kekegagananasansan, , trtraumauma,a, masalah degeneratif, dan osteomyelitis.

masalah degeneratif, dan osteomyelitis. e.

e. LaLaboboraratotoririum um dadararah h lenlengkgkap ap ununtutuk k memelihlihat at pepeniningngkakatatan n hehemamatotokrkrit it dadann leukosit.

leukosit.

2.1.

2.1.5 5 KomplKomplikaikasisi

Komplikasi yang ditimbulkan oleh adanya fraktur antara lain: Komplikasi yang ditimbulkan oleh adanya fraktur antara lain:4,74,7 a)

a) KomKompliplikasi kasi dindinii

Fraktur dapat menyebabkan gangguan neurologis yaitu lesi pada saraf perifer  Fraktur dapat menyebabkan gangguan neurologis yaitu lesi pada saraf perifer  maupun medula spinalis, serta adanya efek sistemik yaitu emboli lemak. Selain maupun medula spinalis, serta adanya efek sistemik yaitu emboli lemak. Selain it

itu u dadapapat t jujuga ga memenynyebebababkakan n gagangngguguan an vavaskskululer er didianantatararanynya a adadalalahah compa

compartment rtment syndrosyndromeme dan trauma vaskuler yang menyebabkan perdarahandan trauma vaskuler yang menyebabkan perdarahan  banyak yang berujung pada an

 banyak yang berujung pada anemia.emia.  b)

 b) Komplikasi lanjutKomplikasi lanjut

Komplikasi yang dapat ditimbulkan setelah fraktur dalam waktu lama antara Komplikasi yang dapat ditimbulkan setelah fraktur dalam waktu lama antara lain kontraktur,

lain kontraktur,disuse athropy, malunion, serta gangguan pertumbuhan.disuse athropy, malunion, serta gangguan pertumbuhan.

2.1.6

2.1.6 PenataPenatalaksanlaksanaanaan

Adapun prinsip penatalaksanaan fraktur adalah sebagai berikut: Adapun prinsip penatalaksanaan fraktur adalah sebagai berikut: 1.

1. ReRekokogngnisiisi

Prinsip utama adalah mengetahui dan menilai keadaan fraktur dengan anamnesis, Prinsip utama adalah mengetahui dan menilai keadaan fraktur dengan anamnesis,

 pemeriksaan

 pemeriksaan klinis, klinis, dan dan radiologi. radiologi. Pada Pada awal awal pengobatan pengobatan perlu perlu diperhatikandiperhatikan lo

(5)

 penatalaksanaan,

 penatalaksanaan, serta serta komplikasi komplikasi yang yang mungkin mungkin terjadi terjadi selama selama dan dan sesudahsesudah  pengobatan.

 pengobatan. 2.

2. ReReduduksksii Re

Reduduksksi i frfrakaktutur r adadalalah ah memengngemembabalilikakan n fufungngsi si nonormrmal al dadan n memencncegegahah kom

kompliplikaskasi i sepseperti erti kekkekakuakuan, an, defdeformormitasitas, , dan dan perperubaubahan han osteosteoaroartritritis tis didi kemudian hari.

kemudian hari. 3.

3. ReRetetensnsii Retens

Retensi i adalah metode adalah metode yang dilaksanakayang dilaksanakan n untuuntuk k mempemempertahanrtahankan kan fragmfragmen- en-fragmen tulang selama masa penyembuhan dengan cara imobilisasi.

fragmen tulang selama masa penyembuhan dengan cara imobilisasi. 4.

4. ReRehahabibilitlitasiasi Re

Rehahabibilitlitasi asi didilalaksaksananakakan n ununtutuk k memengngemembabaliklikan an akaktitififitas tas fufungngsiosionanall semaksimal mungkin.

semaksimal mungkin. Unt

Untuk uk memmempertpertahaahankankan n imoimobilbilisasisasi i daldalam am frafraktuktur, r, setesetelah lah dildilakuakukankan reduksi, fragmen tulang harus dipertahankan dalam posisi dan kesejajaran yang reduksi, fragmen tulang harus dipertahankan dalam posisi dan kesejajaran yang  benar sampai terjadi penyatuan. Tindakan yang dapat dilaku

 benar sampai terjadi penyatuan. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain:kan antara lain:4,74,7 a)

a) Open RedOpen Reduction anuction and Externad External Fixation (ORl Fixation (OREF)EF) Tind

Tindakan ini akan ini merupmerupakan pilihan bagi akan pilihan bagi sebagisebagian an besar fraktur. Fiksasi eksternalbesar fraktur. Fiksasi eksternal dapat menggunakan konselosa screw, metil metakrilat, atau dengan jenis lain dapat menggunakan konselosa screw, metil metakrilat, atau dengan jenis lain seperti gips.

seperti gips.  b)

 b) Open Reduction and Internal Fixation (ORIF)Open Reduction and Internal Fixation (ORIF) ORI

ORIF F akaakan n memmemperpertahatahankankan n posposisi isi tultulang ang yanyang g frakfraktur tur dendengan gan melmelakuakukankan  pembedahan

 pembedahan untuk untuk memasukkan memasukkan paku, paku, sekrup, sekrup, atau atau pen pen ke ke dalam dalam tempattempat fraktur untuk memfiksasi bagian-bagian tulang pada fraktur secara bersamaan. fraktur untuk memfiksasi bagian-bagian tulang pada fraktur secara bersamaan.77 Indikasi dilakukannya ORIF antara lain:

Indikasi dilakukannya ORIF antara lain:

-- FraktuFraktur yang tidak bisa sembur yang tidak bisa sembuh dan bahaya nekroh dan bahaya nekrosis avaskulesis avaskulernya tinggrnya tinggii -- FraktuFraktur yang tidak bisa direpor yang tidak bisa direposisi tertutup missisi tertutup misalnya fraktualnya fraktur dislokasir dislokasi

-- FrakFraktur tur yayang ng dapdapat at dirdirepoeposisi tetapi sisi tetapi sulsulit it dipdipertertahaahankankan n mismisalnalnya ya frakfraktur tur  antebrachii dan fraktur femur 

antebrachii dan fraktur femur 

(6)

Gambar 2. ORIF dengan pemasangan

Gambar 2. ORIF dengan pemasangan plate plate dandan screw screwpada fraktur antebrachiipada fraktur antebrachii (kiri) dan fraktur femur (kanan)

(kiri) dan fraktur femur (kanan)4,74,7

Pa

Pada da papasisien en dedengngan an frafraktktur ur fefemumur r dedengngan an rerepoposissisi i atatau au opopererasi asi fifiksksasiasi eksternal atau internal dan reduksi terbuka dislokasi, patah tulang paha, lutut, eksternal atau internal dan reduksi terbuka dislokasi, patah tulang paha, lutut, kruris dan tulang kaki ada beberapa masalah anestesi dan reanimasi yang harus kruris dan tulang kaki ada beberapa masalah anestesi dan reanimasi yang harus diperhatikan, antara lain:

diperhatikan, antara lain:1,51,5 1.

1. Posisi Posisi miring miring pada tupada tulang plang pahaaha 2.

2. PerdarPerdarahan luka opeahan luka operasi (pada patarasi (pada patah tulang muh tulang multipleltiple 3.

3. Operasi berlangsung lama (pada patah tulang multiple)Operasi berlangsung lama (pada patah tulang multiple) 4.

4. KerusakKerusakan an jaringjaringan an lunak lunak  5.

5. NyNyeri eri yayang ng hehebatbat 6.

6. Pada bebPada beberapa kasuerapa kasus operasins operasinya bersifaya bersifat daruratt darurat 7.

7. BahayBahaya emboli lemaa emboli lemak pada patah tuk pada patah tulang panlang panjang.jang.

Sedangkan pada kasus pasien dengan operasi eksternal atau internal dan Sedangkan pada kasus pasien dengan operasi eksternal atau internal dan reduksi terbuka dislokasi atau patah tulang lengan dan klavikula, masalah anestesi reduksi terbuka dislokasi atau patah tulang lengan dan klavikula, masalah anestesi dan reanimasi adalah posisi miring.

dan reanimasi adalah posisi miring.11

2.2 Manajemen Perioperatif pada Pasien Fraktur 2.2 Manajemen Perioperatif pada Pasien Fraktur 2.

2.2.1 2.1 Evaluasi Evaluasi Pra Pra AnestesiAnestesi

Evaluasi pra anestesi adalah langkah awal dari rangkaian tindakan anestesi Evaluasi pra anestesi adalah langkah awal dari rangkaian tindakan anestesi yang bertujuan untuk mengetahui status fisik pasien prabedah dan menganalisa yang bertujuan untuk mengetahui status fisik pasien prabedah dan menganalisa  jenis

 jenis operasi operasi sehingga sehingga dapat dapat memilih memilih jenis jenis atau atau teknik teknik anestesi anestesi yang yang sesuai, sesuai, jugajuga dapat meramalkan penyulit yang akan terjadi selama operasi dan atau pasca bedah dapat meramalkan penyulit yang akan terjadi selama operasi dan atau pasca bedah dan

dan kemkemudiudian an memmemperpersiapsiapkan kan obaobat t ataatau u alat alat untuntuk uk menmenanganggulgulangangi i penpenyuyulitlit tersebut.

(7)

 pemeriksaan

 pemeriksaan penunjang, penunjang, konsultasi konsultasi dan dan koreksi koreksi terhadap terhadap kelainan kelainan fungsi fungsi organorgan vit

vital al dan dan penpenententuan uan statstatus us fisifisik k paspasien ien prapraaneanestesstesi.i.55 Hal Hal ini ini dildilakuakukan kan untuntuk uk  men

menegaegakkakkan n diadiagnognosis sis sehisehinggngga a perpersiapsiapan an pasipasien en dapdapat at dildilakuakukan kan sesesesegergeraa mungkin.

mungkin. Yang harus Yang harus diperhdiperhatikan pada atikan pada anamnanamnesis esis adalah identifiadalah identifikasi kasi pasienpasien,, riw

riwayayat at penpenyayakit kit yanyang g perpernah nah atau atau sedasedang ng diddideriterita a mimisalnsalnya ya ganganggugguan an faalfaal hem

hemostaostatis, tis, penpenyayakit kit sarasaraf f otootot, t, infinfekseksi i di di daedaerah rah lumlumbalbal, , syosyok, k, aneanemiamia, , dandan kelainan tulang belakang, riwayat obat-obatan yang sedang atau telah digunakan, kelainan tulang belakang, riwayat obat-obatan yang sedang atau telah digunakan, riw

riwayayat at opeoperasi rasi dan anestedan anestesia sia yayang ng perpernah nah diadialamlami i diwdiwaktaktu u yanyang g lallalu, u, sertsertaa kebiasaan buruk sehari-hari yang mungkin dapat mempengaruhi jalannya anestesi kebiasaan buruk sehari-hari yang mungkin dapat mempengaruhi jalannya anestesi seperti merokok. Pemeriksaaan fisik rutin meliputi pemeriksaan tinggi, berat, suhu seperti merokok. Pemeriksaaan fisik rutin meliputi pemeriksaan tinggi, berat, suhu  badan, keadaan umum, kesadaran umum, tanda-tanda

 badan, keadaan umum, kesadaran umum, tanda-tanda anemia, tekanan darah, nadianemia, tekanan darah, nadi dan

dan lailain-lan-lain. in. PemPemerikeriksaan saan lablaboraoratortorium ium yayang ng dipdiperlerlukaukan n padpada a paspasien ien frakfraktur tur  adalah pemeriksaan darah (Hb, leukosit, golongan darah, faal hemostasis), foto adalah pemeriksaan darah (Hb, leukosit, golongan darah, faal hemostasis), foto  polos AP/

 polos AP/ lateral lateral pada bagian pada bagian yang dicurigai yang dicurigai fraktur, foto fraktur, foto polos toraks, polos toraks, dan EKG.dan EKG. Gan

Ganggugguan an elekelektrotrolit lit dan dan abnabnormormalitalitas as dardari i fakfaktor tor koakoagulgulasi asi harharus us dikdikoreoreksiksi terlebih dahulu.

terlebih dahulu.1,2,51,2,5 Be

Berdrdasasararkakan n hahasisil l pepemmererikiksasaan an prpraaaaneneststesesia ia tetersrsebebut ut mamaka ka dadapapatt disimpulkan status fisik pasien praanestesia.

disimpulkan status fisik pasien praanestesia. American Society  American Society of Anesthesiologist of Anesthesiologist  (ASA) membuat klasifikasi status fisik praanestesia menjadi 5 kelas, yaitu :

(ASA) membuat klasifikasi status fisik praanestesia menjadi 5 kelas, yaitu :1,51,5 ASA

ASA 11 : : pasien ppasien penyakit enyakit bedah tanbedah tanpa disertai pa disertai penyakit penyakit sistemik sistemik  ASA

ASA 22 : : pasien pepasien penyaknyakit bedah dengit bedah dengan penyan penyakit sistemiakit sistemik ringan sampk ringan sampai sedangai sedang dan tidak ada gangguan aktivitas rutin.

dan tidak ada gangguan aktivitas rutin. ASA 3

ASA 3 : pasien penyakit bedah disertai peny: pasien penyakit bedah disertai penyakit sistemik berat sehingga aktiviakit sistemik berat sehingga aktivitastas rutin terbatas tetapi tidak mengancam nyawa

rutin terbatas tetapi tidak mengancam nyawa ASA

ASA 44 : pasien penyakit bedah diserta: pasien penyakit bedah disertai penyakit sistemik berat dan pasien tidak i penyakit sistemik berat dan pasien tidak  dapat melakukan aktivitas rutin dan penyakitnya merupakan ancaman dapat melakukan aktivitas rutin dan penyakitnya merupakan ancaman kehidupannya setiap saat.

kehidupannya setiap saat. ASA

ASA 55 : pasien penyakit bedah yang disertai peny: pasien penyakit bedah yang disertai penyakit sistemik berat yang sudahakit sistemik berat yang sudah tidak mungkin ditolong lagi, dioperasi atau tidak dalam 24 jam pasien tidak mungkin ditolong lagi, dioperasi atau tidak dalam 24 jam pasien akan meninggal.

akan meninggal. Apabi

Apabila la tindatindakan kan pembepembedahandahannya nya dilakdilakukan secara ukan secara daruradarurat t maka dicantumkmaka dicantumkanan tanda E (emergency) di belakang angka.

(8)

2.

2.2.2 2.2 Persiapan Persiapan Pra Pra AnestesiAnestesi

Persiapan praanestesi adalah mempersiapkan pasien baik psikis maupun Persiapan praanestesi adalah mempersiapkan pasien baik psikis maupun fi

fisik sik agagar ar papasisien en sisiap ap dadan n opoptitimamal l ununtutuk k memenjnjalalanani i prprososededur ur ananestestesi esi dadann diagnostik atau pembedahan yang direncanakan sesuai hasil evaluasi praanestesi, diagnostik atau pembedahan yang direncanakan sesuai hasil evaluasi praanestesi,  persiapan

 persiapan juga juga mencakup mencakup surat surat persetujuan persetujuan tindakan tindakan medis.medis. Sebagai seorang ahliSebagai seorang ahli ane

anestesstesi i yayang ng menmenjadjadi i perperhathatian ian utamutama a padpada a paspasien ien dendengan gan perperitoitonitnitis is adaadalahlah mem

memperbperbaiki aiki keakeadaadaan n umuumum m paspasien ien sebsebeluelum m diadiambimbilnylnya a tintindakdakan an opeoperasirasi.... Tind

Tindakan akan mencakmencakupup airwaairway, y, breatbreathing hing  dandan circulationcirculation. . OksOksigeigenisnisasi, asi, terterapiapi cai

cairanran, , vasvasopropresoresor/in/inotrotropiopik k dan dan trantransfusfusi si bilbila a dipdiperlerlukaukan.n. PemasaPemasangan ngan infusinfus  bertujuan

 bertujuan untuk untuk mengganti mengganti defisit defisit cairan cairan selama selama puasa puasa dan dan mengkoreksi mengkoreksi defisitdefisit cairan prabedah

cairan prabedah, , sebagasebagai i fasilitafasilitas s vena terbuka vena terbuka untuuntuk k memasmemasukan obat-obataukan obat-obatann sel

selamama a opoperaerasi si dadan n sebsebagagai ai fafasilsilititas as trtranansfusfusi si dadarahrah, , memembmbererikikan an caicairarann  pemeliharaan,

 pemeliharaan, serta serta mengkoreksi mengkoreksi defisit defisit atau atau kehilangan kehilangan cairan cairan selama selama operasi.operasi. Berikut adalah tujuan dari terapi cairan, yaitu mengganti cairan dan kalori yang Berikut adalah tujuan dari terapi cairan, yaitu mengganti cairan dan kalori yang dialami pasien prabedah akibat puasa, fasilitas vena terbuka bahkan untuk koreksi dialami pasien prabedah akibat puasa, fasilitas vena terbuka bahkan untuk koreksi defisit akibat hipovolemik atau dehidrasi.

defisit akibat hipovolemik atau dehidrasi.1,2,3,51,2,3,5Cairan yang digunakan adalah:Cairan yang digunakan adalah: - Untuk mengganti puasa diberikan cairan pemeliharaan

- Untuk mengganti puasa diberikan cairan pemeliharaan

- Untuk koreksi defisit puasa atau dehidrasi berikan cairan kristaloid. - Untuk koreksi defisit puasa atau dehidrasi berikan cairan kristaloid. - Perdarahan akut berikan cairan kristaloid + koloid atau transfusi darah - Perdarahan akut berikan cairan kristaloid + koloid atau transfusi darah Pedoman koreksinya sebagai berikut :

Pedoman koreksinya sebagai berikut :

- Hitung kebutuhan cairan perhari (perjam) - Hitung kebutuhan cairan perhari (perjam)

- Hitung defisit puasa (lama puasa) atau dehidrasi (derajat dehidrasi) - Hitung defisit puasa (lama puasa) atau dehidrasi (derajat dehidrasi)

-- JaJam m pepertrtamama a sesetetelalah h ininfufus s teterprpasasanang g beberirikakan n 5050% % ddefefisisit it + + cacairiranan  pemeliharaan/jam

 pemeliharaan/jam

- Pada jam ke dua, diberikan 25% defisit + cairan pemeliharaan per jam. - Pada jam ke dua, diberikan 25% defisit + cairan pemeliharaan per jam. - Pada jam ke tiga, diberikan 25% defisit + cairan pemeliharaan per jam. - Pada jam ke tiga, diberikan 25% defisit + cairan pemeliharaan per jam.

P

Pasasieien n sesebbaiaikknynya a mmenenggggununakakan an kkatateteter er fofoleley y ununtutuk k mmememononititor or   pengeluaran

 pengeluaran urin. urin. Untuk Untuk pasien pasien yang yang sangat sangat berat berat dapat dapat digunakan digunakan monitor monitor  hemodinamik untuk melihat kebutuhan resusitasi dan suport inotropik. Persiapkan hemodinamik untuk melihat kebutuhan resusitasi dan suport inotropik. Persiapkan ana

analgelgesia sia yayang ng cukcukup up dendengan gan segesegera ra jikjika a mammampu pu dildilakuakukankan. . SelSelain ain perpersiapsiapanan fisi

(9)

Persiapan psikologis adalah persiapan farmakologis penting untuk anestesia dan Persiapan psikologis adalah persiapan farmakologis penting untuk anestesia dan  pembedahan.

 pembedahan. Pe

Persirsiapapan an di di kakamamar r opoperaerasi si memelilipuputi ti pepersirsiapapan an memeja ja opoperaerasisi, , memesisinn ane

anestesstesi, i, alaalat t resuresusitasitasi, si, obaobat t resuresusitsitasi, asi, obaobat t aneanestesstesi, i, tiatiang ng infinfus, us, alaalat t panpantautau kondisi pasien, kartu catatan medik anestesi, serta selimut penghangat khusus kondisi pasien, kartu catatan medik anestesi, serta selimut penghangat khusus untuk bayi dan orangtua.

untuk bayi dan orangtua.

Pada pasien fraktur multipel harus ada persiapan khusus misalnya koreksi Pada pasien fraktur multipel harus ada persiapan khusus misalnya koreksi ga

gangngguguan an fufungngsi si ororggan an yyanang g mmenengaganncacamm, , penanggulpenanggulangan angan nyeri, nyeri, serta serta persiapersiapanpan transfusi darah.

transfusi darah.77

2.2.3 Premedikasi 2.2.3 Premedikasi

Premedikasi adalah tindakan pemberian obat-obatan pendahuluan dalam Premedikasi adalah tindakan pemberian obat-obatan pendahuluan dalam rangka pelaksanaan anestesi dengan tujuan : meredakan kecemasan dan ketakutan, rangka pelaksanaan anestesi dengan tujuan : meredakan kecemasan dan ketakutan, mem

memperlperlancancar ar indinduksuksi i aneanestestesi, si, menmengurgurangangi i sekrsekresi esi kelkelenjaenjar, r, memmeminiinimalmalkankan  jumlah

 jumlah obat obat anestetik, anestetik, serta serta mengurangi mengurangi mual-muntah mual-muntah pasca pasca bedah. bedah. PremedikasiPremedikasi dapat diberikan secara suntikan intramuskuler (diberikan 30-45 menit sebelum dapat diberikan secara suntikan intramuskuler (diberikan 30-45 menit sebelum induksi anestesia) atau secara suntikan intravena (diberikan 5-10 menit sebelum induksi anestesia) atau secara suntikan intravena (diberikan 5-10 menit sebelum indu

induksi ksi anestesianestesi). ). Obat-oObat-obatan yang batan yang digundigunakan untuk akan untuk premepremedikasi dikasi adalah obatadalah obat antikolinergik, obat sedatif, dan obat analgetik narkotik. Pemberian obat golongan antikolinergik, obat sedatif, dan obat analgetik narkotik. Pemberian obat golongan antik

antikolinerolinergik, gik, contocontohnyhnya a sulfas sulfas atropatropin, in, bertujubertujuan an untuk menguranuntuk mengurangi gi sekresisekresi kelenjar (saliva, saluran nafas, dan saluran cerna), mengurangi motilitas usus, kelenjar (saliva, saluran nafas, dan saluran cerna), mengurangi motilitas usus, mencegah spasme laring dan bronkus, mencegah bradikardi, dan melawan efek  mencegah spasme laring dan bronkus, mencegah bradikardi, dan melawan efek  de

deprpresi esi nanarkrkototik ik terterhahadadap p pupusat sat nanafasfas. . PePembmberierian an obobat at gogololongngan an sedsedatatif,if, conto

contohnyhnya a midamidazolam, bertujuan untuk memberikan rasa zolam, bertujuan untuk memberikan rasa nyamnyaman an bagi pasienbagi pasien  prabedah, bebas dari rasa cemas dan takut.

 prabedah, bebas dari rasa cemas dan takut.1,2,71,2,7

2.2.4

2.2.4 Manajemen Manajemen intraoperatif intraoperatif  Pilih

Pilihan an anestesianestesia-anelga-anelgesia esia yang akan yang akan diberidiberikan kan kepadkepada a pasien yang akanpasien yang akan menjalani pembedahan dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya umur, jenis menjalani pembedahan dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya umur, jenis kelam

kelamin, status in, status fisik, jenis operasi, keterampilfisik, jenis operasi, keterampilan dan an dan fasilitfasilitas as yang tersedia, sertayang tersedia, serta  permintaan

 permintaan pasien. pasien. Dalam Dalam praktek praktek anestesi, anestesi, ada ada 3 3 jenis jenis anestesia-analgesia anestesia-analgesia yangyang diberikan pada pasien yang akan menjalani pembedahan, yaitu anestesia umum, diberikan pada pasien yang akan menjalani pembedahan, yaitu anestesia umum,

(10)

analgesia regional dan analgesia lokal. Menentukan teknik anestesi harus didasari analgesia regional dan analgesia lokal. Menentukan teknik anestesi harus didasari ole

oleh h 4 4 halhal, , yayaitu itu loklokasi asi opeoperasirasi, , posposisi isi pasipasien en saat operassaat operasi, i, manmanipuipulaslasi i yanyangg dilak

dilakukan, serta ukan, serta durasidurasi. . AnestesAnestesi i umum paling sering umum paling sering digudigunakan untuk operasinakan untuk operasi  pada fraktur multipel.

 pada fraktur multipel.1,71,7

Induksi dicapai dengan agen intravena diikuti intubasi trakea difasilitasi Induksi dicapai dengan agen intravena diikuti intubasi trakea difasilitasi oleh perelaksas

oleh perelaksasi i otot. Indukotot. Induksi si pada anestesia umum dapat pada anestesia umum dapat dilakdilakukan dengan obatukan dengan obat ane

anestetstetik ik intintravravena ena kerkerja ja cepcepat at ((rapid rapid actinacting g ). ). PadPada a paspasien ien dendengan gan hiphipoteotensinsi,,  pemilihan

 pemilihan induksi induksi anestesia anestesia adalah adalah bagian bagian yang yang penting penting karena karena hampir hampir sebagiansebagian  besar

 besar obat obat yang yang digunakan digunakan untuk untuk induksi induksi dapat dapat menurunkan menurunkan tekanan tekanan darah.darah. Pemb

Pemberian erian ketamketamin in hidrohidrokloriklorida da (ketal(ketalar) ar) dapat dipertimbdapat dipertimbangkaangkan n karena bersifatkarena bersifat simpat

simpatomimomimetik etik sehinsehingga gga menymenyebabkan ketalar ebabkan ketalar dapat dapat menimeningkatngkatkan kan darah dandarah dan denyut jantung. Peningkatan tekanan darah disebabkan oleh karena efek inotropik  denyut jantung. Peningkatan tekanan darah disebabkan oleh karena efek inotropik   positif

 positif dan dan vasokonstriksi vasokonstriksi pembuluh pembuluh darah darah perifer. perifer. Perelaksasi Perelaksasi otot otot memilikimemiliki  peranan penting dalam mengurangi pergerakan pada lapangan o

 peranan penting dalam mengurangi pergerakan pada lapangan operasi.perasi.11

Anestesia dapat dipertahankan dengan dosis intermiten atau melalui infus Anestesia dapat dipertahankan dengan dosis intermiten atau melalui infus yang berlanjut, dengan agen intravena.seperti thiopental, propofol dan opioid.dan yang berlanjut, dengan agen intravena.seperti thiopental, propofol dan opioid.dan dikombinasi dengan NO

dikombinasi dengan NO22. Anestesi halogen (halotan, enfluran, isofluran) adalah. Anestesi halogen (halotan, enfluran, isofluran) adalah obat yang paling sering dipakai. Obat-obatan tersebut dapat mengontrol refleks obat yang paling sering dipakai. Obat-obatan tersebut dapat mengontrol refleks hemodinamik. Akan tetapi, isofluran dan enfluran menjaga aliran darah hepar dan hemodinamik. Akan tetapi, isofluran dan enfluran menjaga aliran darah hepar dan iinnttesesttiinnal al lleebbiih h bbaaiik k ddiibbaannddiinnggkkaan n hhalaloottaann. . SSeevvoofflluurraan n ddaappaat t jujuggaa di

dipepertrtimimbabangngkakan n kakarerena na mememimilikliki i efeefek k yyang ang mimirip rip dedengngan an isoisoflufluranran, , efefek ek  kardiovaskular cukup stabil dan belum ada laporan toksik terhadap hepar.

kardiovaskular cukup stabil dan belum ada laporan toksik terhadap hepar. Walaupun

Walaupun halonated agent halonated agent dikombinasikan dengan perelaksasi otot dapatdikombinasikan dengan perelaksasi otot dapat membuat kondisi anestesi yang baik saat operasi abdomen, obat-obat ini sering membuat kondisi anestesi yang baik saat operasi abdomen, obat-obat ini sering dig

digunaunakan kan dendengan gan komkombinbinasi asi NN22OO dadan n opopioioidid. . NN22O O dadapapat t didigugunanakakan n papadada  permulaan

 permulaan operasi operasi untuk untuk memastikan memastikan status status anestesi anestesi ketika ketika efek efek agen agen intravenaintravena te

telalah h memengnghihilalangng. . PePengnggugunanaan an NN22O O jujuga ga dadapapat t memenunururunknkan an kokonsnsenentrtrasasii halo

halonated nated agenagent t  sekisekitar tar 50% 50% dan dan memmemperpercepacepat t pulpulihnihnya ya keskesadaadaran ran paspasienien,, sehingga digunakan untuk pemeliharaan.

sehingga digunakan untuk pemeliharaan.2,72,7 Untuk terapi nyeri

Untuk terapi nyeri pasien intraopepasien intraoperatif ratif dapat digunakdapat digunakan an gologolongan opioid.ngan opioid. Golon

Golongan gan opioiopioid d ini ini bermabermanfaat nfaat pada intraoperpada intraoperatif atif maupmaupun un post-opost-operatiperatif f obatobat yang paling populer saat ini adalah fentanyl. Fentanyl mempunyai efek analgesia yang paling populer saat ini adalah fentanyl. Fentanyl mempunyai efek analgesia

(11)

yang kuat, bersifat depresan terhadap susunan saraf pusat, tidak berefek pada yang kuat, bersifat depresan terhadap susunan saraf pusat, tidak berefek pada si

sistestem m kakardrdioiovavaskuskulalar r dadan n bebererefek fek memenenekakan n rerespspon on sissistetem m hohormrmononal al dadann met

metaboabolik lik akiakibat bat strestres s aneanestesstesia ia dan dan pempembedbedahaahan, n, sehsehingingga ga kadkadar ar horhormaomaonn katabolik dalam darah tetap stabil.

katabolik dalam darah tetap stabil.11 Ter

Terapi api caircairan an durdurantante e opeoperasi rasi jugjuga a perperlu lu menmendapdapat at perperhathatian ian dendengangan  perhitungan

 perhitungan yang yang tepat tepat dan dan cermat. cermat. Tujuan Tujuan terapi terapi cairan cairan durante durante operasi operasi yaituyaitu unt

untuk uk fasifasilitlitas as venvena a terterbukbuka, a, korkorekseksi i kehkehilailangangan n caircairan an melmelalui alui lukluka a opeoperasirasi,, mengganti pedarahan dan mengganti cairan yang hilang melalui organ ekskresi. mengganti pedarahan dan mengganti cairan yang hilang melalui organ ekskresi. Cairan yang digunakan adalah cairan pengganti, bisa kristaloid dan koloid atau Cairan yang digunakan adalah cairan pengganti, bisa kristaloid dan koloid atau transfusi darah. Pedoman koreksinya adalah sebagai berikut:

transfusi darah. Pedoman koreksinya adalah sebagai berikut:1,2,31,2,3 •

• Mengikuti pedoman terapi cairan prabedahMengikuti pedoman terapi cairan prabedah •

• BerBerikaikan n tamtambahbahan an caicairan ran sesusesuai ai dendengan gan jumjumlah lah perperdardarahaahan n yayang ng terjterjadiadi ditambah dengan koreksi cairan sesuai dengan perhitungan cairan yang hilang ditambah dengan koreksi cairan sesuai dengan perhitungan cairan yang hilang  berdasarkan jenis operasi yang dilakukan, dengan asumsi :

 berdasarkan jenis operasi yang dilakukan, dengan asumsi : -- Operasi Operasi besar besar : : 6 – 8 6 – 8 ml/kgml/kgbb/jambb/jam

-- Operasi Operasi sedang : sedang : 4 4 - - 6 6 ml/kgml/kgbb/jambb/jam -- Operasi Operasi kecil kecil : : 2 - 4 2 - 4 ml/kml/kgbb/jagbb/jamm •

• Koreksi perdarahan selama operasi :Koreksi perdarahan selama operasi : •

• Dewasa :Dewasa :

-- PerdarPerdarahan > 20% daahan > 20% dari perkirri perkiraan volumaan volume darah = transe darah = transfusifusi

-- PePerdrdararahahan an <2<20% 0% dadari ri peperkrkiriraaaan n vovolulume me dadarah rah = = beberikrikan an krkrististalaloioidd sebanyak 2 - 3 x jumlah perdarahan atau koloid yang jumlahnya sama sebanyak 2 - 3 x jumlah perdarahan atau koloid yang jumlahnya sama dengan perkiraan jumlah perdarahan atau campuran kristaloid + koloid. dengan perkiraan jumlah perdarahan atau campuran kristaloid + koloid. •

• Bayi dan anak :Bayi dan anak :

-- PerdarPerdarahan > 10% daahan > 10% dari perkirri perkiraan volumaan volume darah = transe darah = transfusifusi

-- PePerdrdararahahan an <1<10% 0% dadari ri peperkrkiriraaaan n vovolulume me dadarah rah = = beberikrikan an krkrististalaloioidd sebanyak 2 - 3 x jumlah perdarahan atau koloid yang jumlahnya sama sebanyak 2 - 3 x jumlah perdarahan atau koloid yang jumlahnya sama dengan perkiraan jumlah perdarahan atau campuran kristaloid + koloid. dengan perkiraan jumlah perdarahan atau campuran kristaloid + koloid. •

• Jumlah perdarahan selama operasi dihitung berdasarkan :Jumlah perdarahan selama operasi dihitung berdasarkan : -- Jumlah darJumlah darah yang tertamah yang tertampung di dalpung di dalam botol penamam botol penampungpung -- TambaTambahan berat kahan berat kasa yang digsa yang digunakaunakan ( 1 gram = 1 ml darah)n ( 1 gram = 1 ml darah)

(12)

-- DitDitambambah ah dendengan faktogan faktor r korkorekseksi i sebsebesar 25% esar 25% x x jumjumlah lah yayang ng teruterukur +kur + terh

terhituitung (jumng (jumlah darah yanlah darah yang g terctercecer ecer dan meldan melekat padekat pada a kaikain penutn penutupup lapangan operasi)

lapangan operasi)

Operasi yang invasif dan melibatkan struktur yang kaya pembuluh darah Operasi yang invasif dan melibatkan struktur yang kaya pembuluh darah memil

memiliki iki risiko yang risiko yang lebih besar lebih besar terhadterhadap ap terjaditerjadinya nya perdarperdarahan intraoperaahan intraoperatif,tif, misalnya operasi laparotomi dan operasi patah tulang paha. Maka dari itu penting misalnya operasi laparotomi dan operasi patah tulang paha. Maka dari itu penting untuk mempersiapkan transfusi darah pra operatif. Pasien dengan anemia yang untuk mempersiapkan transfusi darah pra operatif. Pasien dengan anemia yang terjadi

terjadi sebelusebelum operasi harum operasi harus lebih diwasps lebih diwaspadai. Pasieadai. Pasien dikatakn dikatakan anemia jikaan anemia jika terdapat keadaan dimana massa eritrosit dan/atau massa hemoglobin yang beredar  terdapat keadaan dimana massa eritrosit dan/atau massa hemoglobin yang beredar  tidak dapat memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh. tidak dapat memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh. Se

Secacara ra lalaboboratratororik ik didijabjabarkarkan an sesebabagagai i pepenunururunanan n di di babawawah h nonormrmal al kakadadar r  hemoglobin, hitung eritrosit, dan hematokrit.

hemoglobin, hitung eritrosit, dan hematokrit.1010 Cut off point Cut off point yang umum dipakaiyang umum dipakai ad

adalaalah h krkrititerieria a WHWHO O 191968 68 sebsebagagai ai beberirikukut: t: laklaki-li-lakaki i dedewawasa sa Hb Hb < < 13 13 g/g/dldl;;  perempuan dewasa tak hamil

 perempuan dewasa tak hamil < 12 g/dl; perempuan hamil < 12 g/dl; perempuan hamil < 11 g/dl; anak < 11 g/dl; anak umur 6-umur 6-14 tahun < 12 g/dl; anak 6 bulan-6 tahun < 11 g/dl. Derajat anemia adalah sebagai 14 tahun < 12 g/dl; anak 6 bulan-6 tahun < 11 g/dl. Derajat anemia adalah sebagai  berikut:

 berikut: ringan ringan sekali sekali Hb Hb 10 10 g/dl g/dl – – cut off point cut off point ; ringan Hb 8 g/dl – 9,9 g/dl;; ringan Hb 8 g/dl – 9,9 g/dl; sedang 6 g/dl – 7,9 g/dl; dan berat Hb < 6 g/dl. Anemia salah satunya disebabkan sedang 6 g/dl – 7,9 g/dl; dan berat Hb < 6 g/dl. Anemia salah satunya disebabkan oleh perdarahan akut, termasuk perdarahan intraoperatif. Transfusi darah dapat oleh perdarahan akut, termasuk perdarahan intraoperatif. Transfusi darah dapat diberikan dengan tujuan mengganti volume darah yang hilang selama operasi dan diberikan dengan tujuan mengganti volume darah yang hilang selama operasi dan koreksi terhadap faktor pembekuan. Indikasi diberikannya transfusi intra operatif  koreksi terhadap faktor pembekuan. Indikasi diberikannya transfusi intra operatif  antara lain jika volume darah yang tersisa tidak cukup mengisi intra vaskular, antara lain jika volume darah yang tersisa tidak cukup mengisi intra vaskular, yaitu perdarahan >20% pada orang dewasa dan >10% pada bayi dan anak, jika yaitu perdarahan >20% pada orang dewasa dan >10% pada bayi dan anak, jika oksig

oksigenasi tidak adekuat, atau enasi tidak adekuat, atau terdapterdapat defek at defek faal hemostasisfaal hemostasis. . Satu unit sel Satu unit sel darahdarah mer

merah ah sel sel akaakan n menmeningingkatkatkan kan hemhemogloglobiobin n 1 1 g/dg/dL L dan dan hemhematoatocrit crit 2-32-3% % padpadaa orang dewasa. Darah untuk transfusi intraoperatif harus dihangatkan sampai 37°C orang dewasa. Darah untuk transfusi intraoperatif harus dihangatkan sampai 37°C terutama jika lebih dari 2-3 unit yang akan ditransfusi untuk mencegah terjadinya terutama jika lebih dari 2-3 unit yang akan ditransfusi untuk mencegah terjadinya hipotermia.

hipotermia.7,107,10

2.

2.2.5 2.5 TatalaTatalaksana ksana Pasca Pasca AnesteAnestesiasia

Pasca anestesia dimulai setelah pembedahan dan anestesia diakhiri sampai Pasca anestesia dimulai setelah pembedahan dan anestesia diakhiri sampai  pasien pulih dari pengaruh anestesia.

 pasien pulih dari pengaruh anestesia.2,72,7 aa) ) RRiissiikko o PPaasscca a AAnneesstteessiiaa

(13)

Ber

Berdasadasarkarkan n masmasalahalah-ma-masalasalah h yayang ng akaakan n dijdijumumpai pai paspasca ca aneanestesstesia/ia/bedbedahah maka pasien dibagi menjadi 3 kelompok:

maka pasien dibagi menjadi 3 kelompok:2,32,3 1

1.. KKeelloommppook Ik I Pasien yang

Pasien yang mempmempunyunyai ai resiko tinggi mengalami gangguan pernafasanresiko tinggi mengalami gangguan pernafasan da

dan n kakardrdioiovavaskskulular ar papasca sca ananestestesiesia/a/bebedadah h sehsehiningggga a papasisien en tetersersebubutt lan

langsugsung ng dirdirawaawat t di di UniUnit t TerTerapi api IntIntensensif if paspasca ca aneanestestesia/sia/bedbedah ah tantanpapa menunggu pemulihan di ruang pulih.

menunggu pemulihan di ruang pulih. 2

2.. KKeelloommppook Ik III Mayo

Mayoritas ritas pasien pasca pasien pasca anestesanestesia/bedia/bedah ah termastermasuk uk dalam kelompodalam kelompok k ini.ini. Tu

Tujuan juan perperawaawatan tan pascpasca a aneanestesstesia/ia/bedbedah ah adaadalah lah menmenjamijamin n agaagar r paspasienien secepatnya mampu mempertahankan respirasinya.

secepatnya mampu mempertahankan respirasinya. 3

3.. KKeelloommppook IIk IIII

Kelompok pasien yang menjalani operasi kecil, singkat dan rawat jalan. Kelompok pasien yang menjalani operasi kecil, singkat dan rawat jalan. Pasien pada kelompok ini harus mempunyai respirasi yang adekuat dan Pasien pada kelompok ini harus mempunyai respirasi yang adekuat dan  bebas

 bebas dari dari rasa rasa mengantuk, mengantuk, ataksia, ataksia, nyeri nyeri serta serta kelemahan kelemahan otot otot sehinggasehingga  pasien dapat pulang.

 pasien dapat pulang.  b)

 b) Ruang PulihRuang Pulih

Ruang pulih adalah ruangan khusus pasca anestesia/bedah yang berada di Ruang pulih adalah ruangan khusus pasca anestesia/bedah yang berada di k

komompplelekks s kakammar ar oopeperarasisi. . PePerarawwatatan an di di ruruanang g pupulilih h bberertutujujuan an ununtutuk k  mem

mempertpertahaahankankan n keskestabtabilailan n sistsistem em resrespirpirasi asi dan dan sirksirkulaulasi si sertserta a melmelakuakukankan  pemantauan

 pemantauan dan dan penanggulangan penanggulangan kedaruratan kedaruratan medik medik yang yang terjadi. terjadi. Secara Secara garisgaris  besar

 besar pemantauan pemantauan dan dan penanggulangan penanggulangan kedaruratan kedaruratan medik medik meliputi meliputi kesadaran,kesadaran, resp

respirasirasi, i, sirksirkulaulasi, si, funfungsi gsi ginginjal jal dan dan salusaluran ran kenkencincing, g, funfungsi gsi salusaluran ran cerncerna,a, aktivitas motorik, suhu tubuh, nyeri, dan posisi pasien.

aktivitas motorik, suhu tubuh, nyeri, dan posisi pasien.

Kriteria pengeluaran pasien dari ruang pulih mempergunakan Skor Aldrete Kriteria pengeluaran pasien dari ruang pulih mempergunakan Skor Aldrete seperti yang terlihat pada

seperti yang terlihat pada tabel 1. tabel 1. Nilai minimal untuk pengirimNilai minimal untuk pengiriman an pasiepasien n adalahadalah 7-8 dengan catatan nilai kesadaran boleh 1 dan aktivitas bisa 1 atau 0, sedangkan 7-8 dengan catatan nilai kesadaran boleh 1 dan aktivitas bisa 1 atau 0, sedangkan yang lainnya harus 2.

yang lainnya harus 2.2,3,72,3,7

Tabel 1. Skor Aldrete Pasca Anestesia Tabel 1. Skor Aldrete Pasca Anestesia77 O

Obbjjeekk KKrriitteerriiaa NNiillaaii

Aktivitas

Aktivitas •• Mampu menggerakkan empat ekstremitasMampu menggerakkan empat ekstremitas 22 1 1

(14)

• Mampu mengerakkan dua ekstremitasMampu mengerakkan dua ekstremitas •

• Tidak mampu menggerakkan ekstremitasTidak mampu menggerakkan ekstremitas

0 0

Respirasi

Respirasi Mampu nafas dan batuk Mampu nafas dan batuk 

• Sesak atau pernafasan terbatasSesak atau pernafasan terbatas •

• Henti nafasHenti nafas

2 2 1 1 0 0 Tekanan Tekanan Darah Darah •

• Berubah sampai 20% dari pra bedahBerubah sampai 20% dari pra bedah •

• Berubah 20%-50% dari pra bedahBerubah 20%-50% dari pra bedah •

• Berubah >50% dari pra bedahBerubah >50% dari pra bedah

2 2 1 1 0 0 Kesadaran

Kesadaran Sadar baik dan orientasi baik Sadar baik dan orientasi baik  •

• Sadar setelah dipanggilSadar setelah dipanggil •

• Tak ada tanggapan terhadap rangsangTak ada tanggapan terhadap rangsang

2 2 1 1 0 0 Warna Kulit

Warna Kulit •• KemerahanKemerahan •

• Pucat agak suramPucat agak suram • • SianosisSianosis 2 2 1 1 0 0 c)

c) PenPengelgelolaolaan an NyNyeri eri PosPost Ot Operperasiasi Su

Suatatu u luluka ka opopererasasi i dadapapat t memeninimbmbululkakan n nynyereri i papada da papasisienen, , mamakaka  penanganan nyeri pasca

 penanganan nyeri pasca operasi perlu operasi perlu diperhatikan. Penanganan nyeri diperhatikan. Penanganan nyeri tidak hanyatidak hanya fa

faktktor or kekemamanunusisiaaaan, n, tetetatapi pi dedengngan an memengngatatasasi i nynyereri i papascsca a opopererasasi i dadapapatt me

meniningngkakatktkan an fifisiosiolologi gi tutububuh h ununtutuk k prprososes es pepenynyembembuhuhanan, , memempmpercercepepatat  perawatan

 perawatan pasca pasca operasi operasi dan dan mencegah mencegah terjadinya terjadinya sindrom sindrom nyeri nyeri kronis.kronis. Pen

Penanganganaanan n nynyeri eri pascpasca a opeoperasi rasi berbersifasifat t indindiviividudu. . Ada Ada bebbeberaperapa a fakfaktor tor yayangng mempengaruhi respon nyeri, yaitu lokasi operasi, jenis kelamin, umur pasien, mempengaruhi respon nyeri, yaitu lokasi operasi, jenis kelamin, umur pasien, kepri

kepribadianbadian, , pengapengalaman laman pembpembedahan sebelumnyedahan sebelumnya, a, dan dan motimotivasi vasi pasien untuk pasien untuk  sembuh. Manajemen nyeri pasca operasi sebagai berikut:

sembuh. Manajemen nyeri pasca operasi sebagai berikut:7,97,9 aa.. AAnnaallggeessiik k nnaarrkkoottiik k ::

-- KeuntuKeuntungan : efek analgesiangan : efek analgesia, sedasi, pening, sedasi, peningkatan mookatan mood, menekad, menekan batuk n batuk  -- EfeEfek k samsampinping: g: gatgatal, mual, muntaal, mual, muntah, h, disdisforforia, sedasiia, sedasi, , retretensi urineensi urine, , depdepresiresi

napas napas

-- Dapat digunakan dalam metode PCA (Dapat digunakan dalam metode PCA ( patient–controlled analgesia patient–controlled analgesia) dimana) dimana  pasien

 pasien dapat dapat menggunakan menggunakan sendiri sendiri opioid opioid IV IV atau atau kadang-kadang kadang-kadang epiduralepidural untuk memperoleh analgesia maksimal dan efek samping minimal. Teknik  untuk memperoleh analgesia maksimal dan efek samping minimal. Teknik 

(15)

in

ini i memembmbanantu tu papasiesien n memempmperertahtahanankakann mimininimamal l efefectectivive e ananalalgegesisicc concentration

concentration (MEAC)(MEAC), , dibawdibawah ah tingktingkat at nyernyeri i yang dirasakanyang dirasakan. . Pasien akanPasien akan lebih tenang karena merasa pengobatannya akan terus terpenuhi

lebih tenang karena merasa pengobatannya akan terus terpenuhi

-- DaDapapat t pupula la didigugunanakakan n dadalalam m memetotode de teterarapi pi nanarkrkototik ik peperirispspininal al yyanangg menempatkan opioid di dekat lokasi kerja medula spinalis. Opioid akan menempatkan opioid di dekat lokasi kerja medula spinalis. Opioid akan menghambat neuron pre dan post sinaptik di kornu dorsalis diperoleh efek  menghambat neuron pre dan post sinaptik di kornu dorsalis diperoleh efek  analgesia yang lebih lama dan kuat. Pemberian secara epidural kini lebih analgesia yang lebih lama dan kuat. Pemberian secara epidural kini lebih sering

sering dibandibanding subarakhnoding subarakhnoid id karena kateternykarena kateternya a dapat digunakan untuk dapat digunakan untuk  anestesia, dapat menjangkau tiap segmen medula spinalis, dan efek samping anestesia, dapat menjangkau tiap segmen medula spinalis, dan efek samping yan

yang g leblebih ih renrendahdah. . NarNarkotkotik ik perperispispinainal l digdigunaunakan kan berbersamsama a dendengan gan obaobatt an

anesestetetitik k lolokakal l susupapayya a dadapapat t mememamakakai i dodosisis s lelebibih h kekecicil l dadan n dadapapatt menanggulangi nyeri lewat mekanisme kerja yang berbeda

menanggulangi nyeri lewat mekanisme kerja yang berbeda  b.

 b. Teknik analgesia regionalTeknik analgesia regional

-- Kelebihan : pasien lebih tenang ketika sadar, respon stress, danKelebihan : pasien lebih tenang ketika sadar, respon stress, dan windupwinduplebihlebih rendah, kebutuhan akan opioid lebih sedikit, mobilisasi lebih cepat

rendah, kebutuhan akan opioid lebih sedikit, mobilisasi lebih cepat

-- Kerugian : efek samping blok sensoris atau motoris, harus selalu diulang danKerugian : efek samping blok sensoris atau motoris, harus selalu diulang dan dipantau, jarang orang yang dapat melakukannya, membutuhkan peralatan dipantau, jarang orang yang dapat melakukannya, membutuhkan peralatan tambahan seperti kateter epidural.

tambahan seperti kateter epidural. cc.. AAnnaallggeessiia a nnoon n nnaarrkkoottiik k 

-- AgoniAgonis-antags-antagonis narkoonis narkotik : memiliki potentik : memiliki potensi serupa opioisi serupa opioid namun kurand namun kurangg mendepresi napas

mendepresi napas

-- Obat anti inflamasi non Obat anti inflamasi non steroid (NSAID) : steroid (NSAID) : digunakan untudigunakan untuk pasien dengank pasien dengan inflamasi sebagai penyebab nyerinya. Dapat menyebabkan gangguan ginjal, inflamasi sebagai penyebab nyerinya. Dapat menyebabkan gangguan ginjal, fungsi platelet, dan perdarahan saluran cerna.

fungsi platelet, dan perdarahan saluran cerna.

-- Obat adjuvan : untuk mengurangi dosis opiat yaitu anti ansietas (mengurangiObat adjuvan : untuk mengurangi dosis opiat yaitu anti ansietas (mengurangi agitasi), anti histamin (efek sedasi), dan fenotiazin (meningkatkan potensiasi agitasi), anti histamin (efek sedasi), dan fenotiazin (meningkatkan potensiasi opioid)

(16)

Gambar 3. Algoritma penanganan nyeri post operasi Gambar 3. Algoritma penanganan nyeri post operasi99

Tabel 2. Jenis analgetik untuk nyeri post operasi Tabel 2. Jenis analgetik untuk nyeri post operasi99  Non-opioid  Non-opioid analgetik  analgetik  Parasetamol Parasetamol  NSAID  NSAID Gabapentin, pregabalin Gabapentin, pregabalin O

Oppiiooiid d lleemmaahh KKooddeeiinn Tramadol Tramadol

Parasetamol dikombinasi dengan kodein atau tramadol Parasetamol dikombinasi dengan kodein atau tramadol O

Oppiiooiid d kkuuaatt MMoorrffiinn Fentanyl Fentanyl Pethidine Pethidine A

Addjjuuvvaanntt KKeettaammiinn Klonidin Klonidin

d.

d. ModModulaulasi si senssensorioris, s, diddidasarasarkan kan bahbahwa wa hiphipersterstimuimulaslasi i sistsistem em sarasaraf f akaakann

me

menarnarik ik pepesan san nynyeri eri yayang ng ke ke SSSSP P sesehihingngga ga memencncegegah ah jajalulur r fisfisioiolologigiss selanjutnya dengan berbagai cara antara lain:

selanjutnya dengan berbagai cara antara lain:

-- Pijat : dapat menePijat : dapat menenangknangkan pasien, mean pasien, menguranngurangi nyeri dan spasmgi nyeri dan spasme otote otot

-- TETENS NS : : nononininvnvasasifif, , titidadak k memempmpenengagaruruhi hi teterarapi pi lalaininnynya, a, dadan n papasisienen terkontrol

terkontrol -- AkAkupupununktktur ur 

(17)

e.

e. TeTeknknik ik pspsikikolologogis is atatau au pepengngatatururan an didiri ri sesendndiririi

-- PePenjenjelalasan san dadan n ininfoformrmasi asi kekepapada da papasiesien n dadan n kekeluluararga ga sehsehiningggga a papasiesienn mengerti apa yang dihadapi dan kemungkinan yang dapat terjadi

mengerti apa yang dihadapi dan kemungkinan yang dapat terjadi

-- HipHipnosnosis is : : memmemfokfokuskuskan an perperhathatian ian yayang ng dapdapat at dildilakuakukan kan oleoleh h berberbagbagaiai orang dalam situasi berbeda. Meskipun butuh waktu, dapat memberikan efek  orang dalam situasi berbeda. Meskipun butuh waktu, dapat memberikan efek  analgesik dan anxiolitik.

(18)

BAB 3 BAB 3

LAPORAN KASUS LAPORAN KASUS

3.1 Evaluasi Pra

3.1 Evaluasi Pra AnestesiaAnestesia

3.1.1 Identitas 3.1.1 Identitas  Nama

 Nama : : PAR PAR 

U

Ummuurr : : 441 1 ttaahhuunn JJeenniis s KKeellaammiinn : : LLaakkii--llaakkii S

Suukkuu : : BBaallii A

Aggaammaa : : HHiinndduu B

Baannggssaa : : IInnddoonneessiiaa A

Allaammaatt : : DDuussuun n LLeebbu u DDeessa a LLookkaassaarri i SSiiddeemmeen n KKaarraannggaasseemm S

Sttaattuuss : : MMeenniikkaahh Pekerjaan

Pekerjaan : : BuruhBuruh  No CM

 No CM : : 01.57.85.8701.57.85.87 Di

Diagagnonosisis Bs Bededahah :: CF CF AnAntetebrbracachihii Di Dekekststra ra 1/1/3 T3 Tenengagah Ph Posost Lt LAC AC + C+ CF SF Shahaftft Femur Sinistra 1/3 Tengah Segmental

Femur Sinistra 1/3 Tengah Segmental T

Tiinnddaakkaann : : OORRIIF F PP--SS T

Taannggggaal l OOppeerraassii : : 9 9 AAgguussttuus s 22001122

3.1.2 Anamnesis 3.1.2 Anamnesis Keluhan Utama :

Keluhan Utama : Nyeri pada lengan kNyeri pada lengan kanan dan paha kiri setelah manan dan paha kiri setelah mengalamiengalami kecelakaan lalu lintas.

kecelakaan lalu lintas. Perjalanan Penyakit : Perjalanan Penyakit :

Pasien rawat inap di Ruang Angsoka I kamar 103.5 RSUP Sanglah. Pasien masuk  Pasien rawat inap di Ruang Angsoka I kamar 103.5 RSUP Sanglah. Pasien masuk  rumah sakit pada tanggal 1 Agustus 2012. Pasien datang dalam keadaan sadar  rumah sakit pada tanggal 1 Agustus 2012. Pasien datang dalam keadaan sadar  deng

dengan an keluhkeluhan an utamutama a nyernyeri i pada lengan kanan dan pada lengan kanan dan paha kiri paha kiri setelah mengalsetelah mengalamiami kecelakaan lalu lintas. MOI: Pasien diserempet mobil (taksi) dari sebelah kanan kecelakaan lalu lintas. MOI: Pasien diserempet mobil (taksi) dari sebelah kanan  pasien

 pasien saat saat mengendarai mengendarai sepeda sepeda motor motor sehingga sehingga pasien pasien jatuh jatuh ke ke arah arah kiri. kiri. PasienPasien meny

menyangkal adanya angkal adanya pusingpusing, , muntmuntah, ah, dan dan pandapandangan kabur, ngan kabur, serta serta mengmengatakanatakan tidak pernah mengalami penurunan kesadaran atau pingsan. Saat ini, tanggal 8 tidak pernah mengalami penurunan kesadaran atau pingsan. Saat ini, tanggal 8

(19)

Agustus 2012, pasien mengatakan bahwa nyeri pada lengan kanan dan paha kiri Agustus 2012, pasien mengatakan bahwa nyeri pada lengan kanan dan paha kiri sudah berkurang. Makan dan minum baik.

sudah berkurang. Makan dan minum baik. Ri

Riwawayyat at pepenynyakakit it sisiststememik ik : : titidadak k adadaa Riwayat operasi/anestesi sebelumnya: tidak ada Riwayat operasi/anestesi sebelumnya: tidak ada R

Riiwwaayyaat t aalleerrggi i oobbaatt//mmaakkaannaann : : ttiiddaak k aaddaa Riwayat

Riwayat merokok/minum merokok/minum alkohol alkohol : : tidak tidak adaada Riwayat pemakaian obat di ruangan:

Riwayat pemakaian obat di ruangan:

Ciprofloxacin 2 x 500 mg (1/8/2012-7/8/2012) Ciprofloxacin 2 x 500 mg (1/8/2012-7/8/2012) Asam mefenamat 3 Asam mefenamat 3 x 500 mg (1/8/2012-8/8/2012)x 500 mg (1/8/2012-8/8/2012) 3.1.3 Pemeriksaan Fisik  3.1.3 Pemeriksaan Fisik  Status Present: Status Present: Kesadaran

Kesadaran : : Compos Compos mentis mentis (E4 (E4 V5 V5 M6)M6) T

Teekkaannaan n ddaarraahh : : 112200//880 0 mmmmHHgg  Nadi

 Nadi : 88 x/menit: 88 x/menit

Respirasi

Respirasi : : 18 18 x/menitx/menit S

Suuhhu u aakkssiillllaa : : 3366,,8 8 º º CC B

Beerraat t bbaaddaann : : 556 6 kkgg T

Tiinnggggi i bbaaddaann : : 11662 2 ccmm B

BMMII : : 2211,,333 3 kkgg//mm22 V

VAASS : : 2200--330 0 mmmm Pemeriksaan Fisik Umum:

Pemeriksaan Fisik Umum: Sistem

Sistem saraf saraf pusatpusat : : KesadarKesadaran: an: CompCompos os Mentis, Mentis, GCS GCS EE44VV55MM6.6. RP +/+ 3/3 mm, isokor 

RP +/+ 3/3 mm, isokor  R

Reessppiirraassii :: RRR R 2222xx//mmeenniitt

Suara nafas Vesikuler +/+ Rhonki , Wheezing Suara nafas Vesikuler +/+ Rhonki , Wheezing -/-Mallampati II, jarak tiromental 4 jari, buka mulut 4 jari Mallampati II, jarak tiromental 4 jari, buka mulut 4 jari Ka

Kardrdioiovavaskskulularar :: TeTekkananan an dadararah h : : 112020/8/80 0 mmmmHgHg  Nadi : 88x/menit

 Nadi : 88x/menit

S1S2 tunggal reguler murmur (-) S1S2 tunggal reguler murmur (-) Ga

Gastrstroiointntestestininalal :: DiDistestensnsi (-i (-), ), bibisising ng ususus us (+) (+) nonormrmalal, ny, nyeri eri tetekakan (n (-)-) U

(20)

H

Heemmaattoollooggii :: aanneemmiis s ((--)) M

Muusskkuulloosskkeelleettaall : : FFlleekkssii//ddeefflleekkssi i lleehheer r ddaallaam m bbaattaas s nnoorrmmaall, , jjaarraak k  intersp

interspinosum vertebra tidak inosum vertebra tidak dapat dievaluasidapat dievaluasi, , gigi omponggigi ompong (+) molar I atas kanan dan kiri, gigi goyang (+) seri depan (+) molar I atas kanan dan kiri, gigi goyang (+) seri depan atas, gigi palsu (-)

atas, gigi palsu (-) Status Lokalis:

Status Lokalis:

Regio antebrachii dekstra Regio antebrachii dekstra

Lo

Look:ok: LAC LAC (+), (+), edeedema dma distaistal (-l (-)) Fe

Feelel:: AVAVN diN distastal (+l (+) no) normrmalal, CR, CRT < 2 dT < 2 detetik ik  Move:

Move: ROM shROM shouldeoulder dan fingr dan finger (+) norer (+) normalmal Regio femur sinistra

Regio femur sinistra Lo

Look:ok: SkiSkin trn traksi aksi (+) b(+) bebaeban 5 kn 5 kgg Fee

Feel:l: NyNyeri tekeri tekan (+)an (+), AVN d, AVN distaistal (+) nol (+) normarmal, artl, arteri doeri dorsarsalis pelis pedis (+dis (+)) CRT < 2 detik 

CRT < 2 detik  Move:

Move: ROM anROM ankle dakle dan toes (n toes (+) norm+) normalal

3.1.4 Pemeriksaan Penunjang 3.1.4 Pemeriksaan Penunjang

Hasil Pemeriksaan Darah Lengkap (1 Agustus 2012 jam 19:44) Hasil Pemeriksaan Darah Lengkap (1 Agustus 2012 jam 19:44)

-- WWBBCC : : 1100,,559 9 x x 110033/uL/uL

-- RRBBCC : : 44,,331 1 x x 110066/uL (rendah)/uL (rendah)

-- HHGGBB : : 1122,,110 0 gg//ddL L ((rreennddaahh)) -- HHCCTT : 3: 355,,330 0 % % ((rreennddaahh)) -- MMCCVV : : 8811,,990 0 ffLL

-- PPLLTT : : 118844,,440 0 x x 110033/uL/uL

Hasil Pemeriksaam Kimia Darah (1 Agustus 2012 jam 19:44) Hasil Pemeriksaam Kimia Darah (1 Agustus 2012 jam 19:44)

-- SSGGOOTT : : 113322,,440 0 UU//L L ((ttiinnggggii)) -- SSGGPPTT : : 4499,,776 6 UU//LL

-- AAllbbuummiinn : 3: 3,,88779 9 gg//ddll -- BUN BUN : : 10,10,78 78 mg/mg/dLdL -- SSCC : : 00,,66992 2 mmgg//ddLL -- GGDDSS : : 114400,,440 0 mmgg//ddLL

(21)

-- KKaalliiuumm : 3: 3,,66663 3 mmmmooll//LL

Hasil Pemeriksaan Darah Lengkap (8 Agustus 2012 jam 17:49) Hasil Pemeriksaan Darah Lengkap (8 Agustus 2012 jam 17:49)

-

- WWBBCC : : 88,,773 3 x x 110033/uL/uL

-- RRBBCC : : 33,,554 4 x x 110066/uL (rendah)/uL (rendah) -- HHGGBB : : 1100,,000 0 gg//ddL L ((rreennddaahh)) -- HHCCTT : 2: 299,,330 0 % % ((rreennddaahh)) -- MMCCVV : : 8822,,880 0 ffLL

-- PPLLTT : : 229955,,110 0 x x 110033/uL/uL

Hasil Pemeriksaam Kimia Darah (8 Agustus 2012 jam 17:49) Hasil Pemeriksaam Kimia Darah (8 Agustus 2012 jam 17:49)

-- SSGGOOTT : : 7744,,777 7 UU//L L ((ttiinnggggii)) -- SSGGPPTT : : 4444,,225 5 UU//LL

-- AAllbbuummiinn : 3: 3,,55663 3 gg//ddll -- BUN BUN : : 12,12,94 94 mg/mg/dLdL -- SSCC : : 00,,667 7 mmgg//ddLL

-- GGDDSS : : 113300,,330 0 mmgg//ddL L ((7700--114400)) -- Natrium Natrium : 131,30 mmol/L (rendah): 131,30 mmol/L (rendah) -- KKaalliiuumm : 4: 4,,33331 1 mmmmooll//LL

Foto polos ekstremitas: Fraktur radius dan ulna 1/3 tengah dan fraktur shaft femur  Foto polos ekstremitas: Fraktur radius dan ulna 1/3 tengah dan fraktur shaft femur  1/3 tengah segmental.

1/3 tengah segmental.

Foto polos thorax: Cor dan pulmo dalam batas normal, CTR 48% Foto polos thorax: Cor dan pulmo dalam batas normal, CTR 48%

EKG: Normal Sinus Rhytm, HR : 92 x/menit, Axis normal, ST-T change (-). EKG: Normal Sinus Rhytm, HR : 92 x/menit, Axis normal, ST-T change (-). Kesan normal EKG

Kesan normal EKG

3.1.5 Diagnosis 3.1.5 Diagnosis

CF Antebrachii Dekstra 1/3 Tengah Post LAC + CF Shaft Femur Sinistra 1/3 CF Antebrachii Dekstra 1/3 Tengah Post LAC + CF Shaft Femur Sinistra 1/3 Tengah Segmental

Tengah Segmental

Kesimpulan : Status fisik ASA 2 dengan penyulit anemia Kesimpulan : Status fisik ASA 2 dengan penyulit anemia

3.2. Persiapan Pra Anestesia 3.2. Persiapan Pra Anestesia

3.2.1 Persiapan Rutin Sebelum Operasi 3.2.1 Persiapan Rutin Sebelum Operasi 1.

1. PersiapPersiapan psikis: membean psikis: memberi penjelasan kepadri penjelasan kepada pasien dan keluarganya pasien dan keluarganya a mengmengenaienai tindakan anestesia dan pembedahan yang akan dilakukan.

(22)

2.

2.PersiapPersiapan fisik: an fisik: puasa 8 jam sebelupuasa 8 jam sebelum operasi, minm operasi, minum air putih non partum air putih non partikelikel

diperb

diperbolehkolehkan an sampasampai i 3 3 jam jam sebelusebelum m operasioperasi,, dan melepaskan segala macamdan melepaskan segala macam  perhiasan dan aksesoris

 perhiasan dan aksesoris 3.

3. MembuMembuat surat persetat surat persetujuan tinujuan tindakan mdakan medis.edis.

3.2.2 Persiapan di Ruang Persiapan Instalasi Bedah Sentral 3.2.2 Persiapan di Ruang Persiapan Instalasi Bedah Sentral

1.

1. MemerikMemeriksa kembsa kembali identiali identitas pasien dtas pasien dan suraan surat persetut persetujuan tinjuan tindakan mdakan medis.edis.

2.

2. Pemasangan IV line tambahan di kaki kananPemasangan IV line tambahan di kaki kanan

3.

3. EvaEvalualuasi ulasi ulang stang status ptus preseresent pant pasien :sien : -- TekTekanaanan darahn darah: 110/: 110/80 mm80 mmHgHg -- NadNadi: 9i: 96 x/6 x/memeninitt

-- RespRespirasirasi: 2i: 20 x0 x/me/menitnit 4.

4. PemPemberiberian an prempremediedikaskasi Ii IVV -- KetKetororololac 3ac 30 m0 mgg

-- OnOndadansnsetetroron 4 mgn 4 mg -- MidMidazoazolam 1lam 1,5 m,5 mgg -- KetKetamamin in 10 10 mgmg

3.2.3 Persiapan di Kamar Operasi 3.2.3 Persiapan di Kamar Operasi

1.

1. PerPersiapsiapan an mesmesin in aneanestesstesi i dan sistem dan sistem alialiran ran gas gas dan cadangdan cadanganan volatilevolatile

agent  agent  2.

2. PerPersiapsiapan oban obat dan aat dan alat anlat anestestesi yesi yang diang digungunakaakann

3.

3. Persiapan alat-alat, obat resusitasi, PRCPersiapan alat-alat, obat resusitasi, PRC 5.

5. MenMenyiyiapkapkan an penpenderderita ita di di mejmeja a opeoperasirasi, , memmemasanasang g alat alat panpantau tau tektekanaanann

darah, EKG, tiang infus,

darah, EKG, tiang infus, pulse oxymetri pulse oxymetri 6.

6. EvEvalualuasi uasi ulanlang stg statuatus prs presenesent pat pasien sien :: -- TekTekanaanan darahn darah: 110/: 110/80 mm80 mmHgHg

-- NadNadi: 9i: 92 x/2 x/memeninitt -- RespRespirasirasi: 2i: 20 x0 x/me/menitnit

3.3 Pengelolaan Anestesia 3.3 Pengelolaan Anestesia 1.

(23)

2.

2. TekTeknik nik aneanestesstesi:i:

-- Pasien pPasien posisi sosisi supinaupinasi, pasasi, pasang mong monitor nitor 

-- Preoksigenasi dengan OPreoksigenasi dengan O22100 % 8 lpm selama 3-5 menit100 % 8 lpm selama 3-5 menit

-- InInduduksksi i dedengngan an prpropopofofol ol 12120 0 mgmg, , kokoininduduksi ksi dedengngan an fenfentatanynyl l 10100 0 mcmcg,g, fasilitas intubasi dengan atracurium 30 mg dan lidocain intratrakeal 80 mg fasilitas intubasi dengan atracurium 30 mg dan lidocain intratrakeal 80 mg -- LaringLaringoskoposkopi, intubasi deni, intubasi dengan PET no 7,5 Cuff (+) kinkgan PET no 7,5 Cuff (+) kinking, level di bibiing, level di bibir r 

19. 19.

-- Maintenance Maintenance dengan Odengan O22 2 lpm, gas N2 lpm, gas N22O 2 lpm, dan gas isoflurane 1,2 %.O 2 lpm, dan gas isoflurane 1,2 %.

3.

3. RespRespirasirasi: kei: kendandalili 4.

4. PosPosisi opeisi operasirasi: supin: supinasiasi

5.

5.Infus: kristaloInfus: kristaloid id (ring(ringer laktat) er laktat) pada dorsum manus sinistra dan pada dorsum manus sinistra dan dorsudorsum pedism pedis

dekstra G-18 dekstra G-18 6.

6. KroKronolnologiogis s AneAnestesstesiaia

-- PuPukukul 07l 07.4.400 : pa: pasiesien dan datatang dng di rui ruanang peg persrsiaiapapann -- PuPukkul ul 0808.0.000 : p: preremmededikikasasii

-- PuPukukul 0l 08.8.1515 : pa: pasiesien mn masuasuk ke k ke ruruanang og opeperasrasii -- PPuukkuul l 88..2255 : : iinndduukkssii

-- PPuukkuul 8l 8..3300 : i: innttuubbaassii

-- PuPukkul ul 0909.2.255 : o: opeperarasi si mmululaiai -- PuPukukul l 1313.0.000 : : opopererasasi i seselelesasaii -- PuPukkul ul 1313.1.155 : : ekekststuubabasisi

-- PuPukukul 1l 13.3.2525 : p: pasiasien en kekeluluar kar kamamar oar opeperarasisi 7.

7. KomKompliplikasi kasi selaselama anma anesthesthesiaesia: tid: tidak adak adaa 8.

8. LaLama Oma Opeperarasi: si: 3 ja3 jam 35 m 35 memeninitt 9.

9. LaLama Ama Aneneststesiesia: 3 jaa: 3 jam 55 mm 55 menenitit

10.

10.Pemeriksaan darah lengkap durante operasi (9 Agustus 2012 jam 11:05)Pemeriksaan darah lengkap durante operasi (9 Agustus 2012 jam 11:05)

-- WWBBCC : : 88,,556 6 x x 110033/uL/uL

-- RRBBCC : : 11,,995 5 x x 110066/uL (rendah)/uL (rendah) -- HHGGBB : : 55,,440 0 gg//ddL L ((rreennddaahh)) -- HHCCTT : 1: 166,,000 0 % % ((rreennddaahh)) -- PPLLTT : : 221155,,770 0 x x 110033/uL/uL

1

(24)

-- TekTekanaanan darahn darah: 116/: 116/75 mm75 mmHgHg -- NadNadi: 9i: 94 x/4 x/memeninitt

-- RRRR: 1: 18 x8 x/m/menenitit 12.

12.Rekapitulasi cairan (puasa 8 jam, berat badan 56 Kg)Rekapitulasi cairan (puasa 8 jam, berat badan 56 Kg)

-- KKeebbuuttuuhhaan n ccaaiirraan n bbaassaall : : ((44xx1100))++((22xx1100))++336 6 = = 996 6 mmLL//jjaamm -- DDeeffiissiit t ccaaiirraan n ppuuaassaa : : 996 6 mmll//jjaam m x x 8 8 jjaam m = = 77668 8 mmll -- SSeekkuueesstteerr : : 6 6 x x 56 56 kkg g = = 33336 6 mmll -- EEBBVV : 7: 75 5 x x 556 6 kkg g = = 4422000 0 mmll

-- AABBLL : 2: 20 0 % % x x 4422000 0 mml l = = 88440 0 mmll

-- KKeebbuuttuuhhaan n ccaaiirraan n jjaam m II : : ((5500% % x x 776688) ) + + 996 6 + + 33336 6 = = 88116 6 mmll -- KKeebbuuttuuhhaan n ccaaiirraan n jjaam m kke e IIII : : ((2255% % x x 776688))++9966++333366++44000 0 ==1100224 4 mmll -- KKeebbuuttuuhhaan n ccaaiirraan n jjaam m kke e IIIIII : : ((2255% % x x 776688))++9966++333366++1100000 0 = = 1166224 4 mmll -- JJuummllaah h ccaaiirraan n mmaassuukk : : kkrriissttaallooiid d 3366000 0 mmll, , kkoollooiid d 55000 0 mmll -- TTrraannssffuussi i PPRRC C 2 2 kkoollf f dduurraanntte e ooppeerraassii

13.

13. JumlaJumlah mh medikasiedikasi -- KKeettoorroollaac c 330 0 mmgg -- OOnnddaannsseettrroon n 4 4 mmgg -- MMiiddaazzoollaam m 11,,5 5 mmgg -- KKeettaammiin n 110 0 mmgg -- FFeennttaannyyl l 22000 0 mmccgg -- PPrrooppooffool l 11220 0 mmgg -- AAttrraaccuurriiuum m 550 0 mmgg -- FFuurroosseemmiid d 110 0 mmgg

3.4 Pengelolaan Pasca Bedah 3.4 Pengelolaan Pasca Bedah

1

1.. PPaassiien en ddiikkeelluuaarkrkaan dn daarri ri ruuaanng og oppereraasi si :: Bedah Orthopedi:

Bedah Orthopedi: S:

S: Keluhan Keluhan nyeri nyeri (+)(+) O:

O: Keadaan Keadaan umum umum baik, baik, anemis anemis -/- -/-Status lokalis femur sinistra: Status lokalis femur sinistra:

Look: Dressing baik, tidak basah, drain (+) Look: Dressing baik, tidak basah, drain (+) Feel: AVN distal normal

Gambar

Gambar 1. Fraktur segmental pada shaft femur (kiri) dan fraktur Gambar 1. Fraktur segmental pada shaft femur (kiri) dan fraktur 
Gambar 2. ORIF dengan pemasangan
Tabel 1. Skor Aldrete Pasca AnestesiaTabel 1. Skor Aldrete Pasca Anestesia 7 7 O
Gambar 3. Algoritma penanganan nyeri post operasiGambar 3. Algoritma penanganan nyeri post operasi 99

Referensi

Dokumen terkait

Menurut survey CDMI, kontribusi pendapatan premi asuransi umum &amp; reasuransi terbesar berasal dari Asuransi Harta Benda dan Asuransi Kendaraan Bermotor yang menguasai 57,79%

Forum for East Asia – Latin America Cooperation (FEALAC) dibentuk pada tahun 2001 atas prakarsa dari PM Singapura Goh Chok Tong yang dilatarbelakangi oleh peningkatan perhatian

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2007 tentang Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan

Pengujian dilakukan terhadap 5 sampel air limbah, dengan hasil pengujian menunjukkan bahwa flokulan kationik AMDAC lebih baik digunakan untuk penurunan turbiditas

Tulungagung GURU KELAS RA Lulus 163 13051602820220 BINTI MASLIHAH MI Swasta TARBIYATUL ISLAMIYAH Kab.. Trenggalek GURU KELAS RA Lulus 176 13051702820183 INAKA DWI MARDIYANI

1) TITLE BAR; menampilkan judul file/ nama dokumen. 2) OFFICE BUTTON; tombol yang memuat perintah-perintah umum seperti membuka, menyimpan, menutup, dll. 3) QUICK

 Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 1988 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Aneka Usaha Provinsi Kalimantan Barat dan peraturan pelaksana dinyatakan masih berlaku