• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Pembuatan Kapal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proses Pembuatan Kapal"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES PEMBUATAN KAPAL

Proses pembuatan kapal berdasarkan sistem terbagi menjadi tiga macam: 1. Sistem seksi

2. Sistem block

1. Sistem seksi adalah sistem pembuatan kapal dimana bagian-bagian konstruksi dari tubuhkapal dibuat seksi perseksi. (perbagian). Pembangunan Sistem Seksi Cara ini biasanya diterapkan untuk kapal-kapal yang berukuran relatif kecil dimana konstruksi awal hingga akhir dilaksanakan langsung di dockyard Melihat proses pembangunan yang terjadi sistim seksi terbagi lagi menjadi 2 (dua) yaitu metode seksi bidang dan metode seksi ruang dimana metode ini banyak menggunakan posisi pengelasan dengan tingkat kesulitan tinggi misal posisi horisontal, vertikal dan posisi diatas kepala, hal ini terjadi dikarenakan saat pelaksanaan penggabungan bagian konstruksi tidak banyak yang dapat dikerjakan dengan mesin las otomatis seperti SAW pada posisi datar.Metode ini merupakan pengembangan dari metode konvensional yang sudah banyak ditinggalkan oleh galangan kapal. Dengan kondisi yang demikian proses pengelasan banyak mengandalkan juru las yang trampil dan proses pelaksanaan sedikit kurang cepat bila dibandingkan dengan proses las menggunakan mesin las otomatis.

contoh: seksi bulkhead (sekat kedap air)

Gambar 1.1: Seksi bulkhead

a. Metode Seksi Bidang

Dalam pelaksanaan metode ini gambar mutlak diperlukan selain sebagai penunjang kerja juga

difungsikan sebagai kontrol pekerjaan, gambar tersebut seperti gambar rencana garis (line Plan),Gambar bukaan (Sheel Expantion) dan gambar kerja (Working Drawing). Garis besar dari metode seksi bidang adalah membuat konstruksi berupa seksi – seksi berbentuk bidang datar misalnya seksi dasar, seksi sekat, seksi lambung sisi dan seksi geladak.

(2)

b. Metode Seksi Ruang

Bila dilihat dari cara kerja penyusunan seksi-seksinya maka metode seksi ruang dibagi menjadi 2 (dua), yaitu dengan metode layer dan metode seksi vertikal dimana kedua metode tersebut menggabungkan beberapa seksi secara horisontal da nvertikal

1. Metode Layer

Dalam metode ini pembangunan badan kapal diarahkan dalam pengembangan arah memanjang atau horisontal dan pengembangan tersebut dimulai dari arah dasar dari depan sampai belakang, selanjutnya diteruskan kebagian atasnya seperti sekat memanjang, sekat melintang, kulit, geladak dan lain - lain. Proses pengelasan pada saat penyambungan diatas landasan pembangunan kapal (building berth) banyak dilakukan dengan posisi horisontal dan posisi vertikal dimana dituntut mengingat bila urutan pengelasan dari seksi dengan seksi lainnya tidak tepat maka tingkat deformasi dari pengelasan akan menjadi lebih besar sehingga ketepatan ukuran akhir dari bentukkapal akan terpengaruh pula

2. Metode Seksi Vertikal

Metode ini dalam pembangunan kapal menitik beratkan arah vertikal dan pembagian seksinya diorientasikan untuk satu kompartemen dari dasar sampai menuju geladak atas. Dalam metode ini beban pekerjaan bervariatif mulai dari bagian dasar, sekat, pelat kulit dan geladak yang dikerjakan secara bersamaan sehingga kondisi kerja relative lebih simpang siur dan kenaikan beban kerja menjadi sering terjadi danproses pengelasan akan banyak menggunakan posisi vertikal dan horisontal serta posisi datar seperti yang terjadi pada metode layer. Gambar metode seksi vertikal dapat dilihat pada skema pengerjaan seperti pada gambar : Pembangunan Bagian DasarPembangunan Bagian Stem dan Stem Telah Dibangun keseluruhan

2. Sistem block adalah sistem pembuatan kapal dimana badan kapal terbagi beberapa block, dimana tiap-tiap block sudah siap pakai. (lengkap dengan sistem perpipaannya).

Cara ini biasanya diterapkan untuk kapal-kapal yang berukuran besar dimana konstruksi masing-masing blok dapat dibangun dalam waktu yang bersamaan dan dilakukan ditempat yang terpisah serta baru digabung setelah masing-masing blok selesai dibangun. Dengan melihat sifat proses pembangunan ini maka pekerjaan pengelasan dibengkel produksi relatif banyak menggunakan proses las SAW dengan posisi datar, sehingga pekerjaan lebih cepat dilakukan mengingat operatormesin las dapat menjalankan lebih dari satu mesin otomatis dengan posisi datar. Dengan peran lebih ini akan banyak mengurangi jumlah pekerja di bengkel atau dipelataran pembangunan kapal dan akan mendapatkan kecepatan pengelasan lebih cepat.

Proses Pembangunan Kapal Sistem BlokDitinjau dari segi pengelasannya maka, proses pembangunan kapal dengan sistim blokmempunyai beberapa keuntungan dibanding dengan sistim seksi antara lain : 1. Waktu pembangunan dapat lebih singkat dan produktifitas lebih tinggi mengingat pekerjaan banyak yang dapat dilakukan dengan mesin las otomatis.

2. Sebagian besar pekerjaan pengelasan dapat dikerjakan dengan posisi datar sehingga lebih cepat dan memudahkan pengelasan.

3. Pekerjaan didalam dok atau diatas pelataran penyambungan kapal lebih singkat, sehingga fasilitas mesin las dapat dioperasikan dengan efektif.

(3)

4. Kontrol terhadap proses pembentukan dan teknik pengelasan dapat lebih mudah.

5. Dapat mengurangi pekerjaan las ditempat yang tinggi atau tempat yang sempit, sehingga lingkungan dan keselamatan juru las akan lebih terjamin.

Metode blok merupakan perkembangan dari metode seksi yaitu dengan cara menggabungkan beberapa seksi di bengkel produksi perakitan menjadi satu blok atau ring seksi yang besarnya blok disesuaikan dengan kapasitas alat angkat dan angkut yang dimiliki oleh galangan. Untuk menggabungkan blok satu dengan yang lainnya dilakukan dengan menggunakan proses las SMAW dan apabila menghendaki kecepatan yang tinggi dapat menggunakan proses las GMAW atau FCAW.Pembangunan dengan metode blok ini pada prinsipnya adalah :

1. Penggabungan blok yang lengkap yang terdiri atas lambung, sekat dan geladak yang sebelumnya dikerjakan di bengkel produksi perakitan (assembly).

2. Pada saat di landasan pembangunan dilakukan penyambungan blok-blok yang telahmembentuk ring seksi menjadi bentuk badan kapal yang berupa grand assembly atau erection. Penurunan blok

disambung pada dok kolam (graving dock).

Bentuk blok dan kelengkapannya dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) macam yaitu :

1. Blok biasa (Ordinary Block) yaitu bentuk blok yang belum dilengkapi dengan outfitting kapal

2. Blok setengah lengkap (Semi Outfitting Block) yaitu bentuk blok yang telah sebagiandilengkapi dengan outfitting berupa sistim perpipaan induk.

3. Blok outfitting penuh (Full Outfitting Block System) yaitu bentuk blok yang telah dilengkapi dengan seluruh outfitting yang sifatnya permanen dan dapat terikat secara langsung dengan blok. Bila blok digabung dengan blok yang lain maka sistem yang ada di dalam blok harus tersambung pula, untuk itu toleransi ukuran yang ada harus diperhatikan dengan benar

Pada bagian desain mencakup pekerjaan-pekerjaan antara lain penggambaran bagian-bagian

konstruksi dan perhitungan atau perancangan–perancangan, selanjutnya gambar rencana gadinggading skala 1 : 1 di mould Loft, penandaan dalam proses pembuatan kapal dilakukan di bengkel. Berdasarkan tempatnya, pembuatan kapal dibagi menjadi dua macam:

(4)

a. Fabrication adalah semua pekerjaan pembuatan kapal yang dikerjakan diluar tempat peluncuran dimana badan kapal dimasukkan dalam air.

b. Erection adalah semua pekerjaan pembuatan kapal yang dikerjakan di tempat dimana kapal akan diluncurkan. Dalam hal ini pembuatan baik berupa seksi, block seksi, dan block semuanya dilakukan/dikerjakan di tempat tersebut.

TAHAP-TAHAP PEMBUATAN KAPAL

Dalam pembangunan kapal selalu mengikuti pentahapan sabagai berikut: 1. Tahap Pembuatan Awal.

Dalam tahap ini pekerjaan yang utama adalah pembentukan pelat yang dilakukan denganpembersihan, penandaan, pemotongan, pembengkokkan, dan lain sebagainya.

2. Tahap Perakitan Awal.

Sebagian dari pelat dinding setelah dibuat biasanya langsung dikirimkan ke tempatperakitan. Tetapi konstruksi dalam seperti kerangka geladak atau dasar biasanya dirakittersendiri lebih dahulu dalam tahap perakitan mula atau awal. Dalam tahap ini biasanyadigunakan cara pengelasan tangan, pengelasan gaya berat, pengelasan rendam dansebagianya. Apabila kapal kayu maka dilakukan proses penyambungan atau pengeleman.

3. Tahap Perakitan.

Ada tahap perakitan semua komponen baik yang datang dari pembuatan maupun dari perakitan awal dirakit menjadi kotak-kotak perakitan (dilas/dilem atau penyambungan).Pada kapal baja penyambungan antara kotak-kotak perakitan dilakukan denganmenggunakan las busur rendam otomatis. Dalam hal mengikat kerangka dan pelatdinding digunakan las tangan atau las gaya berat dengan elektroda khusus untukpengelasan datar. Disamping cara pengelasan diatas digunakan juga cara lain tergantungdari bagian-bagian yang disambung dan posisi pengelasannya.

4. Tahap Pembangunan.

Kotak-kotak yang sudah dirakit kemudian disusun diatas galangan dengan bantuan mesinangkat (crane). Setelah diatur kotakkotak tersebut kamudian dilas dengan menggunakan dua macam cara pengelasan baik dengan las biasa maupun dengan las otomatik.

(5)

Skema Pembuatan kapal: Fabrikasi Method

(6)

Sub Block Assembly Process

(7)

Block Assembly Process untuk Curved Panel

Proses Pembuatan Kapal

Sesuai dengan fungsinya untuk membangun kapal, maka sebuah gakangan kapal pada umumnya memiliki peralatan-peralatan seperti terlihat pada gambar 2.2 dan gambar 2.3 berikut.

(8)
(9)
(10)

Gambar

Gambar 1.1: Seksi bulkhead
Gambar 2.2: Denah pelataran galangan kapal yang umum.

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian yang dilakukan pada sistem presensi member Speed Strength fitness, maka dapat dilihat bahwa hasil informasi yang dihasilkan dari sistem yang berjalan

Nors perduodant įmonę, verslą, įmonės arba verslo dalį išsaugomas darbuotojų teisinis santykių stabilumas, numatytas DK 138 straipsnyje, tačiau teisės ir pareigos

Tidak adanya informasi mengenai syarat - syarat dokumen seperti membuat sebuah sistem yang dapat memberikan informasi tentang syarat - syarat dokumen yang dibutuhkan dan sistem

Dalam usaha meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan strategi belajar mengajar yang diharapkan mampu memperbaiki pembelajaran yang telah

Suksesi makro benthik di tempat yang kondisi terumbu karangnya jelek (Gapang Mangrove), mengalami gangguan/tekanan mulai dari awal hingga akhir pengamatan terutama dengan

Hubungan laki-laki- perempuan (suami-isteri) tidak ubahnya dengan hubungan ploretar dan borjuis, hamba dan tuan, atau pemeras dan yang diperas. Dengan kata lain,

Terkait dengan hal ini, pada dasarnya kelanggengan hubungan profesional dalam bisnis jasa penerjemahan sangat ditentukan oleh tingkat kepuasan klien terhadap hasil

Infoware dengan untuk meminimalkan risiko dari kemungkinan masalah yang dapat terjadi seperti melakukan pengecekkan kelengkapan data yang akan diinputkan dalam