1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang tergabung dalam grup G20 yaitu kelompok 20 ekonomi utama dunia yang terdiri dari 19 negara dengan perekonomian besar ditambah Uni Eropa. Kelompok G20 menguasai hampir 70% perekonomian dunia. Keikut sertaaan Indonesia di dalam group ini merupakan suatu kesempatan yang sangat baik untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang beberapa tahun terakhir ini tumbuh rata-rata 6% per tahun. Angka ini cukup besar mengingat ditengah ketidakpastian perekonomian global, bahkan tahun 2013 pertumbuhan perekonomian Indonesia terbesar ke dua setelah china.
Dengan semakin baiknya perekonomian Indonesia saat ini tentunya juga berakibat pada pertumbuhan pendapatan masyarakatnya, disinilah peran perbankan sangat penting untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. Masyarakat modern saat ini tidak lagi menyimpan uangnya di dalam lemari atau di bawah ranjang seperti masyarakat zaman dahulu. Mereka akan lebih merasa aman dan lebih mudah jika menyimpan uang mereka di bank.
Menurut undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana diubah dengan undang-undang nomor 10 tahun 1998 yang
dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simopanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Dengan semakin banyaknya bank yang beroperasi di Indonesia saat ini menyebabkan semakin sengitnya kompetisi antar bank. Begitu banyak fitur dan produk yang mereka tawarkan agar masyarakat mau menempatkan dananya ataupun ataupun melakukan akad kredit di bank tersebut. Saat ini pun masyarakat dengan mudah memilih bank mana yang menurut mereka paling baik. Diantara berbagai macam fitur yang ditawarkan bank salah satunya adalah ATM (Automatic Teller Machine). Peran ATM di dunia perbankan sangatlah penting, dari fungsi awalnya yang hanya untuk menarik uang tunai saat ini berbagai fitur tambahan telah banyak ditambahkan di ATM misalnya: permbelian pulsa, pembayaran listrik, pembayaran telepon, transfer antar bank, pembayaran pajak dan fitur-fitur lainnya. Berkaca dari pentingnya peranan ATM dalan dunia perbankan, penulis ingin mencoba membuat sebuah
system yang berguna untuk mempermudah
pegawai bank dalam melakukan tata kelola ATM
Dalam kesempatan ini, penulis
mengadakan penelitian pada salah satu perusahaan yakni Bank SumselBabel cabang Pangkalpinang.
SISTEM INFORMASI TATA KELOLA ATM DI BANK
SUMSEL BABEL
CABANG PANGKALPINANG
LINDRA DWI PURWANTO
Sistem Informasi STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG
Jl. Jend. Sudirman Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan Babel email : sanialopiani@yahoo.co.id
Abstrak
Babylon Bank of South Sumatra is one of the most developed in the Regional Bank
Indonesia, as evidenced by the many awards and good assessment of the various institutions. The
results of a 2008 audit by her Bank Indonesia also put Sumsel Babylon Bank as the Bank and the
health ratings mean BK II sound bank.
Bank of South Sumatra Pangkalpinang Babylon branch currently has 18 ATMs spread
across a number of points in the area Pangkalpinang. The amount is enough to require good
governance so that it can operate optimally.
To overcome the problems encountered in the above, it is necessary governance ATM information
systems are computerized and integrated in order to provide precise and accurate information as a
basis for decision making
Kata kunci :
Objek yang menjadi penelitian adalan ATM yang dimiliki Bank SumselBabel cabang Pangkalpinang yang saat ini berjumlah 18 unit.
Bank SumselBabel merupakan salah satu Bank Pembangunan Daerah yang ada di Indonesia. Bank ini didirikan pada tanggal 06 November 1957 dengan nama Bank Sumsel berdasarkan keputusan panglima ketua penguasa perang daerah sriwijaya tingkat I Sumatera selatan nomor 132/SPP/58 tanggal 10 April 1958 dengan berlaku surut mulai tanggal 06 November 1957 yang beroperasi di daerah Sumatera Selatan. Pada tahun 2010 seiring dengan berdirinya Propinsi Kepulauan Bangka Belitung maka, pada tanggal 08 Januari 2010 bank
sumsel berganti nama menjadi PT. Bank
Pembangunan daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.
Bank SumselBabel cabang Pangkalpinang saat ini memiliki 18 ATM yang tersebah disejumlah titik di daerah Pangkalpinang. Jumlah tersebut cukup banyak sehingga memerlukan tata kalola yang baik sehingga dapat beroperasi secara optimal. Pengisian ATM dilakukan jika saldo yang ada pada mesin ATM minimal 25% dari saldo awal pengisian, namun hal tersebut tidak berlaku jika ada nasabah yang melakukan complain misalnya saja saldo nasabah berkurang sedangkan uang tidak keluar, maka penanganan complain ini maksimal adalah 3x24 jam sejak nasabah melakukan complain. Dalam perawatannya fasilitas pendukung ATM juga harus dicek secara berkala, misalnya saja AC, bola lampu, cat tembok, serta dalam ATM
juga terdapat kertas jurnal yang berfungsi sebagai
rekapan transaksi nasabah dan kertas receipt yang
berfungsi sebagai bukti transaksi yang dilakukan oleh nasabah. Kertas ini tentunya harus diganti jika sudah habis.
Seringkali komlain nasabah yang saat ini dicatat secara manual menggunakan kertas hilang sebelum complain tersebut diselesaikan, ataupun nasabah tidak menadapatkan bukti transaksi dikarenakan kertas receipt di mesin atm habis. Permasalahan-permasalahan klasik seperti ini dapat diminimalisir salah satunya yakni dengan system tata kelola yang baik sehingga dapat diketahui kaopan kertas di mesin atm akan habis, ataupun ada atau tidaknya complain nasabah yang belum diseklesaikan.
Untuk itu, penulis ingin mencoba membuat suatu system yang dapat digunakan untuk mempermudah pihak Bank SumselBabel cabang Pangkalpinang dalam melakukan tata kelola ATM.
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penulisan sebagai berikut :
a. Menghasilkan rancangan sistem tata kelola
ATM yang terkomputerisasi dan terintegrasi yang dapat membantu penanganan tata kelola ATM dengan cepat dan mudah.
b. Mempermudah penanganan complain nasabah
yang berupa saldo terdebet dan kartu ATM yang tertelan sehingga dapat diselesaikan dengan cepat
c. Mengetahui kapan perawatan rutin ATM.
d. Dapat menghasilkan laporan tata kelola ATM
secara cepat dan mudah kepada pimpinan
1.3 Batasan Penelitian
Untuk menghindari meluasnya
pembahasan laporan ini dari ruang lingkup permasalahan dan tujuan yang akan dicapai, maka perlu diberikan batasan-batasan sebagai berikut :
a. Menyelesaikan complain nasabah yang berupa
saldo terdebet dan kartu ATM yang tertelan
b. Penyelesaian laporan monitoring dari bagian
monitoring kantor pusat
c. Proses perawatan rutin ATM
d. Penanganan jual beli ATM
1.4 Metode Penelitian
Metode penelitian yang Penulis gunakan adalah sebagai berikut ini:
a. Pengumpulan Data
b. Analisa Sistem
c. Perancangan Sistem
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Sistem Informasi Tata Kelola ATM
“Sistem Informasi adalah sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk satu-kesatuan. (Indrajani 3).
Automatic Teller Machine (ATM) atau dalam bahasa Indonesia sring kita sebut dengan Anjungan Tunai Mandiri adalah sebuah alat elektronik yang mengijinkan nasabah bank untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka tanpa perlu dilayani oleh seorang "teller" manusia.
2.2 Analisa dan Perancangan Sistem
Berorientasi Obyek dengan UML
Menurut Munawar (2005:27) mendefinisikan obyek sebagai berikut: Obyek, baik yang konkret maupun konseptual, selalu ada di sekeliling kita.
Sebuah obyek memiliki keadaaan sesaat (state) dan
perilaku (behavior). State suatu obyek adalah
kondisi obyek tersebut yang dinyatakan dalam
attribute/properties. Sedangkan perilaku sebuah obyek mendefinisikan bagaimana sebuah obyek bertindak/beraksi dan memberikan reaksi.
2.2.1 Unified Modelling Language (UML)
UML adalah sebuah ”bahasa pemodelan”
yang menspesifikasikan, menvisualisasikan,
membangun dan mendokumentasikan kerangka
dari sebuah sistem software.
Menurut Munawar (25) menyatakan, bahwa UML adalah sistem notasi yang sudah dibakukan di dunia pengembangan sistem, hasil kerja bersama
dari Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar
2.2.2 Analisa Sistem Berorientasi Obyek
Tools yang digunakan dalam analisa sistem berorientasi obyek dengan UML adalah sebagai berikut:
a) Activity Diagram, teknik untuk mendiskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus.
b) Analisa Dokumen Keluaran, analisa mengenai
dokumen-dokumen keluaran yang dihasilkan sistem.
c) Analisa Dokumen Masukan, bagian dari
pengumpulan informasi tentang sistem
berjalan, dengan tujuan untuk memahami prosedur berjalan.
d) Usecase Diagram, deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Diagram
usecase menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang lebih menekankan pada “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”.
e) Deskripsi Usecase, digunakan untuk
menjelaskan urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dengan sistem yang mendeskripsikan urutan kejadian, dan
menjelaskan secara rinci mengenai usecase
diagram.
2.2.3 Perancangan Sistem Berorientasi Obyek Perancangan sistem mempunyai 2 (dua) tujuan utama, yaitu:
a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai
sistem.
b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan
rancang bangun yang lengkap kepada programmer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
Alat-alat yang digunakan dalam tahap perancangan sistem adalah sebagai berikut:
1) Entity Relationship Diagram (ERD), sebuah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam hal entitas dan relasi yang digambarkan oleh data tersebut.(Jeffery L. Whitten et al, 2004 : 295)
2) Transformasi ERD ke LRS (Logical Record
Structure), sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah Diagram-ER
akan mengikuti pola/aturan pemodelan
tertentu.
3) LRS, (Logical Record Structure), terdiri dari
link-link diantara tipe record. Record adalah
sekumpulan atribut yang mempunyai
hubungan relasi terhadap obyek tertentu. Link
ini menunjukkan arah hubungan dari satu
record ke record lainnya berdasarkan tingkat cardinality setiap entity. LRS digambarkan dengan kotak persegi panjang dan berisi atribut setiap entity.
4) Tabel/Relasi, sekumpulan record yang sejenis
secara relasi. Relasi menyatakan sebuah tabel
dalam basis data. Tabel dihasilkan dari LRS dimana tiap satu LRS akan menjadi satu tabel, dan nama LRS akan menjadi nama tabel.
5) Spesifikasi Basis Data, menurut Indrajani
(2009:2) mendefinisikan basis data sebagai berikut: Basis data merupakan kumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi
data tersebut, yang dirancang untuk
memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh
suatu organisasi. Artinya basis data
merupakan tempat penyimpanan data besar yang dapat digunakan oleh banyak pengguna. Menurut Aji Supriyanto (2005:190) mendefinisikan basis data secara konsep sebagai berikut: Basis data adalah kumpulan dari data-data yang membentuk suatu berkas
(file) yang saling berhubungan (relation)
dengan tatacara tertentu untuk membentuk data baru atau informasi.
6) Rancangan Dokumen Keluaran, berisi
gambaran tentang dokumen keluaran yang dihasilkan oleh sistem yang dirancang.
7) Rancangan Dokumen Masukan, berisi
gambaran tentang dokemen masukan yang dibutuhkan oleh sistem yang dirancang.
8) Rancangan Layar Program, berisi semua
rancangan layar yang dibuat beserta format datanya.
9) Sequence Diagram, suatu diagram UML yang
memodelkan logika dari suatu use case
dengan menggambarkan interaksi berupa
pengiriman pesan (message) antar objek
dalam urutan waktu. (Jeffery L. Whitten et al,2004:702)
10) Class Diagram, merupakan himpunan dari objek yang sejenis yang mempunyai atribut
dan perilaku (method) yang sama. struktur
dan deskripsi class, package dan objek
beserta hubungan satu sama lain. Class dalam
notasi UML digambarkan dengan kotak.
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang Penulis gunakan adalah sebagai berikut ini:
3.1 Pengumpulan Data
a. Wawancara
Merupakan metode pengumpulan data yang berupa komunikasi langsung antara penulis
dengan responden bertujuan untuk
mendapatkan masukan serta informasi yang berkaitan dengan penyusunan laporan ini.
b. Observasi
Dalam hal ini penulis langsung melihat atau mengadakan pengamatan ke bagian-bagian yang ada hubungannya dengan sistem penggajian Pegawai sekaligus pengumpulan dokumen-dokumen yang digunakan.
Metode pengumpulan data dengan mempelajari dan mengumpulkan bahan dari buku-buku atau sumber yang berkaitan dengan topic permasalahan.
d. Studi Literatur
Pengumpulan bahan tertulis yang ada
kaitannya dengan masalah yang dihadapi.
3.2 Analisa Sistem Berorientasi Obyek
Kegiatan - kegiatan yang dilakukan pada tahap ini ialah:
a) Menganalisa sistem yang ada, yaitu
mempelajari dan mengetahui apa yang dilakukan oleh sistem yang ada.
b) Menspesifikasikan sistem, yaitu
menspesifikasi masukan yang ada, database yang ada, proses yang dilakukan dan keluaran yang dihasilkan.
Tools yang digunakan antara lain, yaitu: 1) Activity diagram sistem berjalan 2) Use case diagram sistem usulan
3) Deskripsi Use Case
4) Dokumen keluaran
5) Dokumen masukan
3.3 Rancangan Sistem Berorientasi Obyek
Tahap Perancangan sistem adalah
merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan, dengan disertai rancangan database dan spesifikasi program.
Alat-alat yang digunakan pada tahap ini adalah:
a) Entity Ralationship Diagram (ERD) b) Logical Record Structure (LRS) c) Table
d) Spesifikasi Basis Data
e) Rancangan masukan
f) Rancangan keluaran
g) Rancangan Dialog Layar
h) Sequence Diagram
i) Class Diagram
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Proses Bisnis
Proses bisnis yang ada pada SMP Negeri 3 Pangkalpinang adalah sebagai berikut:
a. Inventarisasi ATM
Kepala Cabang memberikan
informasi tentang lokasi ATM, dan nomor
ATM Bank Sumsel Babel cabang
Pangkalpinang kepada Petugas ATM
b. Pendataan Personil ATM
Kepala Cabang memberikan data personil ATM kepada petugas ATM untuk dilakukan pendataan.
c. Terima Keluhanan Nasabah
Nasabah buat keluhan ATM kepada
CustomerService (CS), selanjutnya Customer Service terima keluhan nasabah. Keluhan
Nasabah dapat berupa complain dana terdebet, dan ATM Tertelan.
d. Buat Dokumen Pengaduan Nasabah
Customer Service buat dokumen pengaduan nasabah, pengaduan nasabah berupa dana
terdebet akan diserahkan kepada Teller dan
pengaduan nasabah berupa ATM tertelan akan diserahkan Ke Bagian Umum.
e. Proses Jual Beli ATM
Petugas ATM terima informasi dari
Head Teller untuk melakukan jual beli ATM. Kegiatan jual beli ATM berupa pengisian saldo ATM
f. Proses Monitoring ATM
Bagian Monitoring (TSI)
memantau ATM yang mengalami gangguan dan dilaporkan kepada petugas ATM untuk dilakukan perbaikan.
g. Kegiatan Rutin
Bagian Umum (Personil)
melakukan kegiatan rutin pengecekan kondisi ATM seperti: kondisi AC, lampu, cat ruangan ATM, dan kelengkapan hasilnya dilaporkan ke Penyelia Umum.
h. Pembuatan Cheklist
Petugas ATM membuat cheklist yang akan diserahkan kepada Kepala Cabang Bank SUMSEL.
4.2 Activity Diagram
Gambar 1. Activity Diagram Inventarisasi ATM
Gambar 2. Activity Diagram Pendataan Personil ATM
Serahkan data ATM Terima data ATM Lakukan inventarisasi ATM PETUGAS ATM KEPALA CABANG Serahkan data personil ATM Terima data personil ATM Lakukan pendataan personil ATM PETUGAS ATM KEPALA CABANG
Gambar 3. Activity Diagram Terima Keluhan Nasabah
Gambar 4. Activity Diagram Dokumen Pengaduan
Gambar 5. Activity Diagram Jual Beli TAM
Gambar 6. Activity Diagram Monitoring ATM
Gambar 7. Activity Diagram Kegiatan Rutin
Gambar 8. Activity Diagram Pembuatan ChekList 4.3 Sistem Usulan
a. Use Case Diagram
Gambar 9. Use Case Diagram Package Mater
Buat Keluhan pelayanan ATM Terima keluhan pelayanan ATM CUSTOMER SERVICE NASABAH
Buat dokumen keluhan dana terdebet Cek keluhan pelanggan Buat dokumen keluhan ATM Serahkan dokumen keluhan ATM Serahkan dokumen
keluhan dana terdebet Terima dokumen keluhan dana terdebet
Tindak lanjuti keluhan dana terdebet
Terima dokumen keluhan ATM
Tindak lanjuti keluhan ATM [ dana terdebet ] [ keluhan ATM ]
BAGIAN UMUM TELLER
CUSTOMER SERVICE
Berikan perintah untuk lakukan jual beli ATM
Terima perintah jual beli ATM
Tindak lanjuti jual beli ATM
PETUGAS ATM HEAD TELLER
Memantau ATM yang mengalami gangguan
Laporkan ATM mengalami gangguan
Terima laporan ATM yang mengalami gangguan
Lakukan perbaikan ATM
PETUGAS ATM TSI
Lakukan kegiatan rutin perawatan ATM
Serahkan laporan hasil kegiatan rutin Buat laporan hasil
kegiatan rutin
Terima laporan hasil kegiatan rutin PENYELIA UMUM BAGIAN UMUM
Buat cheklist kegiatan pengelolaan ATM
Serahkan cheklist kegiatan pengelolaan ATM
Terima cheklist kegiatan pengelolaan ATM
KEPALA CABANG PETUGAS ATM
NASABAH Entry Jenis Keluhan
Entry Data ATM
Entry Data Personil
Entry Jenis Perawatan Rutin
KEPALA CABANG
Entry CS PETUGAS ATM
Gambar 10. Use Case Diagram Package Transaksi
Gambar 11. Use Case Diagram Package Laporan
b. Rancangan Basis Data
Jenis Keluhan KodeJenis NamaKeluhan Nasabah Aju Keluhan Guna Monitoring 1 NoKTPNasabah NamaNasabah Alamat HP TmptLhir TglLhir NamaIbuKndung NoRek M NoKel NoKtpNasabah NoATM Lokasi Pecahan Keluar Isi 1 M Penyelesaian NoPenyel TglPenyel HariPenyel Cttn Ada M 1 NoPenyel NoKel M ATM 1 Dapat Jual Beli ATM
NoJualBeli TglJualBeli NominalJual NominalBeli Jam HariJualBeli 1 M NoATM KodeMonitor NoATM NoJualBeli NoKel TglKel KetKel Hari KodeJenis NoKel KodeMonitor Gangguan HariMonitor JamMonitor 1 1 Kerja Tugas Rawat Rutin M 1 M M M KodePersonil NamaPersonil Almat TmptLahir TglLahir Jekel NoPenanganan TglPenanganan HariPenanganan JamPenanganan NoKeluhan NoPengelolaan NoRutin TglRutin HariRutin JamRutin NoATM NoRutin Terima CS M 1 NoPenyel NoKel NIP NamaCS AlamatCS TmptLhr TglLhr Jekel Personil 1 NoJualBeli KodeBag Buat Punya Penanganan Monitoring 1 KodeMonitor NoPenanganan M 1 1 KodeBag NoRutin Detail Jenis PerawatanRutin NoPenanganan KodeBag N M NoPerawatan NoRutin KetPerawatan NoPerawatan Kegiatan
Gambar 13
.
Entity Relationship Diagram (ERD)Jenis Keluhan KodeJenis NamaKeluhan Nasabah Aju Keluhan Guna Monitoring 1 NoKTPNasabah NamaKeluhan Alamat HP TmptLhir TglLhir NamaIbuKndung NoRek M NoKel NoKtpNasabah NoATM Lokasi Pecahan Keluar Isi 1 M Penyelesaian NoPenyel TglPenyel HariPenyel Cttn Ada M 1 NoPenyel NoKel M ATM 1 Dapat
Jual Beli ATM
NoJualBeli TglJualBeli NominalJual NominalBeli Jam HariJualBeli 1 M NoATM KodeMonitor NoATM NoJualBeli NoKel TglKel KetKel Hari KodeJenis NoKel KodeMonitor Gangguan HariMonitor JamMonitor 1 1 Kerja Tugas Rawat Rutin M 1 M M M KodePersonil NamaPersonil Almat TmptLahir TglLahir Jekel NoPenanganan TglPenanganan HariPenanganan JamPenanganan NoKeluhan NoPengelolaan NoRutin TglRutin HariRutin JamRutin NoATM NoRutin Terima CS M 1 NoPenyel NoKel NIP NamaCS AlamatCS TmptLhr TglLhr Jekel Personil 1 NoJualBeli KodeBag Buat Punya Penanganan Monitoring 1 KodeMonitor NoPenanganan M 1 1 KodeBag NoRutin Detail Jenis PerawatanRutin NoPenanganan KodeBag N M NoPerawatan NoRutin KetPerawatan NoPerawatan Kegiatan
Gambar 14. Transformasi ERD ke LRS
ATM Penyelesaian
KodeJenis
Jual Beli ATM
NoKel NoJualBeli TglJualBeli NominalJual NominalBeli Jam HariJualBeli NoATM KodeBag NoPenyel TglPenyel HariPenyel Cttn NoKel NIP NoATM Lokasi Pecahan Keluhan NoKel TglKel KetKel Hari KodeJenis NoKtpNasabah NoATM Jenis Keluhan KodeJenis NamaKeluhan CS NIP NamaCS AlamatCS TmpLhr TglLhr Jekel NIP Monitoring KodeMonitoring Gangguan HariMonitor JamMonitor NoATM NoATM Nasabah NoKTPNasabah NamaNasabah Alamat HP TmptLhir TglLhir NamaIbuKndung NoRek NoKTPNasabah Penanganan Monitoring NoPenanganan TglPenanganan HariPenanganan JamPenanganan KodeMonitoring KodePersonil Personil KodePersonill NamaPersonil Almat TmptLahir TglLahir Jenkel NoATM Rutin NoRutin TglRutin HariRutin JamRutin NoATM KodePersonil JenisPerawatanRutin NoPerawatan Kegiatan KodeBag KodeMonitoring KodePersonil Detail NoPerawatan NoRutin KetPerawatan NoATM NoATM KodePersonil
Gambar 15. Logical Record Structre (LRS) c. Class Diagram
Gambar 16. Entity Class Diagram Cetak Penyelesaian
Cetak Penanganan Monitoring
Cetak Jual Beli ATM PETUGAS ATM
Cetak Rutin
Entry Keluhan NASABAH
Entry Monitoring TSI
PENYELIA UMUM Cetak Laporan Perawatan Rutin
PETUGAS ATM
Cetak Laporan Penanganan Monitoring Cetak Laporan Jual Beli ATM
Cetak Laporan ATM tertelan
KEPALA CABANG
d. Tampilan Layar
Di bawah ini tampilan layar Sistem Informasi Tata Kelola ATM:
Gambar 17. Rancangan Layar Entry Jenis Keluha
ENTRY ATM ENTRY ATM
ENTRY ATM
Data ATM
Simpan Ubah Hapus Batal Keluar
Nomor ATM <<input>> Lokasi ATM <<input>> Pecahan <<input>> Display Nomor ATM Display Lokasi ATM Display Pecahan
Gambar 18. Rancangan Layar Entry ATM
ENTRY PERSONIL ENTRY PERSONIL
ENTRY PERSONIL
Data Personil
Simpan Ubah Hapus Batal Keluar
Kode Personil <<input>> Nama Personil <<input>> Alamat <<input>> Display Kode Persoil Display Nama Personil Display Alamat TTL <<Sysdate>>
Jenis Kelamin <<input>>
Display TTL
Display Jenis Kelamin
Gambar 19. Rancangan layar Entry Personil
ENTRY JENIS PERAWATAN RUTIN ENTRY JENIS PERAWATAN RUTIN
ENTRY JENIS PERAWATAN RUTIN
Data Jenis Perawatan Rutin
Simpan Ubah Hapus Batal Keluar
Nomor Kegiatan <<input>> Kegiatan <<input>>
Display Nomor Kegiatan
Display Kegiatan
Gambar 20. Rancangan Layar Entry Jenis Perawatan Rutin
ENTRY CS ENTRY CS
ENTRY CS
Data CS
Simpan Ubah Hapus Batal Keluar
NIP <<input>> Nama CS <<input>> Alamat <<input>> Display NIP Display Nama CS Display Alamat TTL <<Sysdate>>
Jenis Kelamin <<input>>
Display TTL
Display Jenis Kelamin
Gambar 21. Rancangan Layar Entry CS
ENTRY KELUHAN ENTRY KELUHAN ENTRY KELUHAN Keluar Batal NoKTP <<Display>>
Data Jenis Keluhan
cari Nomor Jenis <<Display>> Keluhan <<Display>> Nmor Keluhan <<Input>>
Tgl Keluhan <<Sysdate>> Nama <<Display>>
Simpan Data Nasabah Alamat <<Display>> Telepon <<Display>> cari Keterangan <<Input>> Hari <<Input>> Data ATM Pecahan <<Display>> cari Nomor ATM <<Display>> Lokasi <<Display>>
Gambar 22. Rancangan Layar Entry Keluhan
ENTRY JENIS KELUHAN
ENTRY JENIS KELUHAN
ENTRY JENIS KELUHAN
Kode Jenis Keluhan <<input>>
Nama Keluhan <<input>>
Display Kode Jenis Keluhan
Display Nama Keluhan Data Jenis Keluhan
CETAK PENYELESAIA CETAK PENYELESAIA CETAK PENYELESAIAN Keluar Batal Hari <<input>> Cetak Data Keluhan cari
Kode Jenis Kel. <<Display>> Nama Keluhan <<Display>>
No Penyelesaian <<Input>> Tanggal <<Sysdate>> Simpan Data CS cari NIP CS <<Display>> Nama <<Display>>
No. Keluhan <<Display>> Tgl Keluhan <<Display>>
No KTP Nasabah <<Display>> Nama Nasabah <<Display>>
Catatan <<input>>
Gambar 23. Rancangan layar Entry Penyelesaian
ENTRY MONITORING ENTRY MONITORING ENTRY MONITORING Keluar Batal Data ATM Pecahan <<Display>> cari Nomor ATM <<Display>> Lokasi <<Display>> Kode Monitoring <<Input>> Gangguan <<Sysdate>>
Hari <<Pilih>>
Simpan
Jam <<input>>
Gambar 24. Rancangan Layar Entry Monitoring
CETAK PENANGANAN MONITORING CETAK PENANGANAN MONITORING
CETAK PENANGANAN MONITORING
Keluar Batal Hari <<Pilih>> Cetak Data Monitoring cari
Nomor ATM <<Display>>
LoKasi <<Display>>
No. Penanganan <<Input>> Tanggal <<Sysdate>>
Simpan
Data Personil
cari Kode Personil <<Display>> Nama Personil <<Display>> Kode Monitoring <<Display>>
Gangguan <<Display>>
Jam <<input>>
Gambar 25. Rancangan Layar Cetak Penanganan Monitoring
CETAK JUAL BELI ATM CETAK JUAL BELI ATM
CETAK JUAL BELI ATM
Keluar Batal Hari <<Pilih>>
Cetak Nomor Jual Beli <<Input>> Tanggal <<Sysdate>>
Simpan
Data Personil
cari Kode Personil <<Display>> Nama Personil <<Display>> Jam <<input>> Data ATM
cari Nomor ATM <<Display>> Lokasi ATM <<Display>> Nominal Jual Rp <<Input>>
Nominal Beli Rp <<input>>
Gambar 26. Rancangan Layar Cetak Jual Beli ATM
CETAK KEGIATAN RUTIN CETAK KEGIATAN RUTIN
CETAK KEGIATAN RUTIN
Keluar Batal
Hari <<Pilih>>
Cetak No. Kegiatan <<Input>> Tanggal <<Sysdate>>
Simpan
Data ATM
cari Nomor ATM <<Display>> Lokasi <<Display>>
Jam <<input>>
Data Perawatan Rutin
cari Nomor Perawatan <<Display>> Kegiatan <<Display>>
Data Personil
cari Kode Personil <<Display>>
Nama <<Display>> Tambah Display No Perawatan Display Kegiatan
Gambar 27. Rancangan Layar Cetak Kegiatan Rutin
LAPORAN PERAWATAN RUTIN LAPORAN PERAWATAN RUTIN
CETAK LAPORAN PERAWATAN RUTIN
CETAK KELUAR
Bulan pilih Tahun pilih
Periode
5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan
Setelah mempelajari permasalahan
yang dihadapi dan juga solusi pemecahan
yang diusulkan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
a. Komputerisasi pada rancangan Sistem
Informasi Tata Kelola ATM dapat
meningkatkan efisiensi kerja dan
memudahkan Petugas ATM dalam
mengontrol tata kelola ATM Bank Sumsel cabang pangkalpinang dan menghasilkan informasi yang akurat dan tepat.
b. Sistem yang dibangun secara komputerisasi
dan terintegrasi dapat menghasilkan kecepatan dalam proses administrasi, ketepatan dan keakuratan data, serta dapat meminimalisir kesalahan dalam tata kelola ATM.
c. Perancangan Sistem Informasi tata kelola
ATM Bank Sumsel cabang Pangkalpinang
yang berorentasi objek (Object Oriented)
dapat menghasilkan sebuah sistem informasi yang lebih baik dan lebih mudah dipahami
oleh user (pengguna) dalam hal struktur
perancangannya dan implementasinya 5.2 Saran
Adapun saran–saran yang perlu dikemukakan adalah sebagai berikut :
a. Perlu adanya pelatihan kepada user yang akan
menggunakan sistem informasi ini, supaya
mereka mengetahui bagaimana cara
menggunakan dan perawatan sistem informasi ini.
b. Untuk menghindari berbagai kesalahan yang
mungkin timbul pada sistem, perlu dilakukan
perawatan (maintenance) secara rutin.
Pengontrolan data merupakan cara perawatan yang tebaik untuk menghindari berbagai kesalahan.
c. Secara rutin melakukan back-up data yang ada
minimal satu tahun sekali untuk menghindari kerusakan data atau kehilangan data.
d. Perlu adanya peningkatan infrastruktur
komputer yang digunakan oleh Petugas ATM Bank Sumsel cabang Pangkalpinang agar dapat meningkatkan kinerja sistem.
e. Perlu adanya audit sistem paling tidak setiap 5
tahun sekali pada sistem informasi ini agar dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem ini sehingga kedepannya diharapkan sistem dapat lebih optimal dan
mampu memenuhi kebutuhan user.
Daftar Pustaka
Indrajani, Pengantar dan Sistem Basis Data
Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009
Munawar, Pemodelan Visual dengan UML
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005
Sutanta Edhy, Basis Data dalam Tinjauan
Konseptual Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2011
Sutabri Tata, Analisis Sistem Informasi
Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2012
Wahyudi Bambang, Konsep Sistem Informasi dari
Bit sampai ke Database Yogyakarta, CV. Andi Offset, 2008
Widjaya Iwan Kurniawan, Manajemen Proyek