• Tidak ada hasil yang ditemukan

142 Casagrandi R, Rinaldi S A Theoretical approach to tourism sustainability. Conservation. Ecology, 6(1): 13. Cesar H Economic analysis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "142 Casagrandi R, Rinaldi S A Theoretical approach to tourism sustainability. Conservation. Ecology, 6(1): 13. Cesar H Economic analysis"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Kenyataan. Makalah Seminar Pengembangan Industri Pariwisata di Indonesia. ITB. Bandung.

Agenda 21. 1992. The travel tourism industry; towards environmentaly sustainable development. WTTC, WTO, The Earth Council.

Alcala, A.C 1988. Effects of Marine Reserves on Coral Fish Abudances and Yields of Philippines Coral Reefs. AMBIO, Vol. 17, (3) : 194-199.

Ayob AM. 2004. Mangroves and ecotourism: ecological or economical? Athens, Ohio: Southeast Asian Studies at Ohio University.

Balai Konservasi Sumberdaya Alam NTB 2006. Laporan Hasil Inventarisasi Flora Fauna di Kawasan Konservasi Nusa Tenggara Barat.

Beller W. 1990. How to sustain a small island, In Beller, et al. Sustainable Development and Environment Management of Small Islands. Man and The Biosphere Series, Vol. 5, UNESCO and The Parthenon Publishing Group.

Beeler BG. 2000. Opportunities and threats to local sustainable development: Introducing ecotourism to Venado Island, Costa Rica. Submitted To The Lund University's International Master's Programme In Environmental Sciences.

Bengen DG. 2000. Sinopsis Teknik Pengambilan Contoh dan Analisis Data Biofisik Sumberdaya Pesisir. PKSPL FPIK-IPB.

Bengen DG 2002. Pengembangan Konsep Daya Dukung Dalam Pengelolaan Lingkungan Pulau-Pulau Kecil. Kantor Kementrian Lingkungan Hidup RI dan Fakultas Perikanan dan Kelautan Institut Pertanian Bogor.

Bengen, DG 2002. Sinopsis Ekosistem Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut serta Prinsip Pengelolaannya.Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut (PKSPL) IPB Bogor

Bengen, DG 2004. Ragam Pemikiran Menuju Pembangunan Pesisir dan Laut Berkelanjutan Berbasis Ekososiosistem, P4L Bogor.

Bengen DG dan Retraubun ASW. 2006. Menguak realitas dan urgensi pengelolaan berbasis eko-sosio sistem pulau-pulau kecil. Bogor: Pusat Pembelajaran dan Pengembangan Pesisir dan Laut (P4L).

Bonham GF, Carter. 1994. Geographic information system for geoscientist; modeling with GIS. Pergamon. Ottawa, Ontario, Canada. 9 : 267 – 313 p. Brookfield HC. 1990. An approach to islands, In Beller, et al. Sustainable

Development and Environment Management of Small Islands. Man and The Biosphere Series, Vol. 5, UNESCO and The Parthenon Publishing Group.

(2)

Casagrandi R, Rinaldi S. 2002. A Theoretical approach to tourism sustainability. Conservation. Ecology, 6(1): 13.

Cesar H. 1996. Economic analysis of Indonesian coral reef. Environment Department Work in Progress, Toward Environmentally and socially Sustainable Development.

Choy, L and Heilbron. 1997. Eco-tourism Planning: Lessons from South East Queensland Experience. Planning Sustainable Tourism. ITB. Bandung Christensen V, Pauly D. 1998. Changes in models aquatic ecosystems

approaching carrying capacity. Ecological Applications, 8 (1):104-109. Cooper DR, Emory CW. 1996. Metode Penelitian Bisnis (terjemahan). Jakarta:

Erlangga.

Dahuri R, J Rais, S P Ginting dan M.J. Sitepu 1998. Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Lautan Secara Terpadu, Pradnya Paramita, Jakarta.

Dahuri R. 2003. Keanekaragaman hayati laut; aset pembangunan berkelanjutan Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Damanik J, Weber HF. 2006. Perencanaan ekowisata: dari teori ke aplikasi. Jogyakarta: Puspar UGM dan Andi.

Davis D, Tisdell C. 1995. Recreational scuba-diving and carrying capacity in marine protected areas. Ocean and coastal Management, 26 (1): 19-40, in. Tisdell C. Tourism economics, the environment and development: analysis and policy. Brisbane: Department of Economics University of Queensland. Depbudpar (Departemen Kebudayaan dan Pariwisata). 2004. Peraturan

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. Km.67/Um.001/Mkp/2004 Tentang Pedoman Umum Pengembangan Pariwisata di Pulau-Pulau Kecil. Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

Depdagri (Departemen Dalam Negeri). 2009. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengembangan Ekowisata di Daerah. Jakarta: Departemen Dalam Negeri.

DKP (Departemen Kelautan dan Perikanan). 2000. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Umum Pengelolaan PPK yang Berkelanjutan dan berbasis Masyarakat. Jakarta: Departemen Perikanan dan Kelautan.

DKP (Departemen Kelautan dan Perikanan). 2002. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No 34 tahun 2002 tentang Pedoman Umum Penataan Ruang Pesisir dan PPK. Jakarta: Departemen Perikanan dan Kelautan.

DKP (Departemen Kelautan dan Perikanan). 2007. Keputusan Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Palau-Pulau Kecil tentang Petunjuk Teknis

(3)

Perencanaan Tata Ruang Pulau-Pulau Kecil. Jakarta: Departemen Perikanan dan Kelautan.

Falkland A. 1991. Hydrology and water resources of small islands : a practical guide. Paris: IHP-UNESCO.

Fandeli, C, dan Mukhlison. 2000. Pengusahaan Ekowisata. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Fauzi, A dan Anna S 2002. Penilaian Depresiasi Sumberdaya Perikanan Sebagai Bahan Pertimbangan Penentuan Kebijakan Pembangunan Perikanan. Jurnal Pesisir dan Lautan Vol 4(2). Hal 36-49.

Fauzi A, Anna S. 2005. Pemodelan sumberdaya perikanan dan kelautan untuk analisis kebijakan. Jakarta: Gramedia.

Gunn, C.A, 1994. Tourism Planning. Basics, Concepts, Cases. Third Edition. Taylor & Francis Publisher.

Goodwin, H. 1997. Terestrial Ecotorism. Planning Sustainable Tourism. ITB. Bandung.

Haaf W.H., Bikker H, Andriaanse D.J. 2002. Introduction to System Approach. pp 49-81. http://www.vssd.nl/hlf/b001.htm (20 Nopember 2007).

Hall CM. 2001. Trends in ocean and coastal tourism: the end of the last frontier? Ocean & Coastal Management, 44 : 601–618.

Hartrisari 2007. Sistem Dinamik Konsep Sistem dan Pemodelan untuk Industri dan Lingkungan. SEAMEO BIOTROP (Southeast Asian Regional Center for Tropical Biology).

Hein PL. 1990. Economic problems and prospect of small islands, In Beller, et al. Sustainable Development and Environment Management of Small Islands. Man and The Biosphere Series, Vol. 5, UNESCO and The Parthenon Publishing Group..

Hilman, 2009. Evaluasi Sumberdaya Terumbu Karang Untuk Wisata Selam di gili Trawangan Propinsi Nusa Tenggara Barat, IPB Bogor.

Holling, C.S., D.W. Schindler, B.W. Walker, dan J. Roughgarden. 2002. Biodiversity in the Functioning of Ecosystem: an Ecological Synthesis. Dalam Perrings, C., K.G. Maller, C. Folke, C.S. Holling, dan B.O. Jasson (editor): Biodiversity Loss, Economic and Ecological Issues. Cambridge University Press, Cambridge. Pp.: 44-83.

Hutabarat CMTU. 2001. Teknik tangkap tradisional masyarakat bajau kabalutan di Perairan Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah dan Dampaknya terhadap terumbu karang. Jakarta: Tesis Program Pascasarjana Universitas Indonesia.

(4)

Hutabarat A, Yulianda F, Fahrudin A, Harteti S, Kusharjani. 2009. Pengelolaan pesisir dan laut secara terpadu. Bogor: Edisi I Pusdiklat Kehutanan, Deptan, SECEN-KOREA International Cooperation Agency.

Hutomo, M 1986, Coral reef fish community. Training course in coral reef research methods and management vol. II, SEAMEO-BIOTROP, Bogor : 54-72.

IUCN UNEP and WWF (Internacional Union fo The Conservation`of Nature, United Nation Environment Programme and World Wide Fund for Nature) 1980.Caring for the earth :a strategy for sustainable living. Gland and Cambridge

IUCN (Internacional Union fo The Conservation`of Nature) 1994. United Nation list of national park and protected area. Switzerland : IUCN Gland

Jovicic D, Dragin A. 2008. The assessment of carrying capacity – a crucial tool for managing tourism effects in tourist destinations.

Karr, J.R 2002. Assessment of Biotic Integrity Using Fish Communities. Fisheries. Vol.6(6): 21-27.

Turizam Journal, 12 (2008): 4-11.

Katon BM, Pomeroy RS, Garces, LR, Ring MW. 2000. Rehabilitating the mangrove resources of Cogtong Bay, Philippines: a comanagement perspective. Coastal Management, 28:29–37.

Laapo A, Masyahoro A, Nilawati J. 2007. Estimasi potensi ekonomi sumberdaya perikanan tangkap di perairan Kabupaten Tojo Una-Una. Jurnal Agroland, 14 (2):140-144.

Li, Eric, A. 2000. Optimum Harvesting with Marine Reserves. North American Journal of Fisheries Management 20: 882-896.

Maanema, M 2003. Model Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil (Studi Kasus di Gugus Pulau Pari Kepulauan Seribu). Disertasi Doktor Sekolah Pascasarjan Institut Pertanian Bogor, Bogor.

McLeod M, Cooper JAG. 2005. Carrying capacity in coastal area. Encyclopedia of Coastal Sciense, Springer, XXXI, 1211p. 796 illus.

Meta. 2002. Planning for marine ecotourism in the EU Atlantic area good practice guidance. Bristol: University of the West of England.

Nurisyah S, Pramukanto Q, Wibowo, S. 2003. Daya Dukung Dalam Perencanaan Tapak. Bahan kuliah Analisis dan Perencanaan Tapak. PS Arsitektur Lanskap. Fakultar Pertanian. IPB-Bogor.

Orams M. 1999. Marine tourism, development, impacts and management. London: Routledge.

Peraturan Menteri No 17 tahun 2008. Tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

(5)

Pérez OM, Telfer TC, Ross LG. 2003. Use of GIS-Based models for integrating and developing marine fish cages within the tourism industry in Tenerife (Canary Islands). Coastal Management, 31:355–366.

Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Jakarta: RI.

Roberts C.M. dan J.P. Hawkins. 2000. Fullyprotected Marine Reserves: A guide. WWF in Washington D.C. USA, University of York, York, UK. 131 p. Romimohtarto K, Juwana S. 2009. Biologi laut: Ilmu pengetahuan tentang biota

laut. Jakarta: Djambatan.

Salm, R.V., J.R. Clark and E. Siirila, 1982. Marine and Coastal protected Areas. A Guide for Planner and Managers. Third Edition, IUCN, Gland Switzerland. 370 pp.

Sanchirico JM, Cohran KA, Emerson PM. 2002. Marine protected area: economi and social implication. Washington DC: Resource for the Future.

Saveriades A. 2000. Establishing the social tourism carrying capacity for the tourist resorts of the east coast of the Republic of Cyprus. Journal Tourism Management, 21 : 147-156.

Scheaffer RL, Mendenhall W, Ott L. 1986. Elementary survey sampling. Boston: Duxbury Perss.

Sorensen SB, Baraza AI, Mirovsky O, Van CN. 2002. Ecotourism as a sustainable way to protect nature. Aarhus: Center For Environmental Studies University of Aarhus.

Sumadhiharga K. 1995. Zat-zat yang menyebabkan pencemaran di Laut. Jurnal Lingkungan dan Pembangunan, 15 (4): 376-387.

Supriharyono. 2007. Pengelolaan ekosistem terumbu karang. Jakarta: Djambatan. Tantrigama G. 1998. Carrying capacity of coastal tourism sites: A methodological approach. Paper presented at the First Annual Sessions of the Faculty of Graduate Studies, University of Sri Jayewardenepura, 27th March, 1998. Tisdell C. 1996. Ecotourism, economic, and the environment: Observation from

China. Journal of Travel Research, 34 (4):11-19. in. Tisdell C. Tourism economics, the environment and development: analysis and policy. Brisbane: Department of Economics University of Queensland.

__________ 1998. Measuring the costs to tourism of pollution, especially marine pollution: analysis and concept, in. Tisdell C. Tourism economics, the environment and development: analysis and policy. Brisbane: Department of Economics University of Queensland.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitiaan ini adalah mengetahui pengadaan kotoran ternak sebagai bahan baku pupuk organik, sistem produksi pupuk organik dan efisiensi biaya produksi pupuk organik

Demikian Penetapan dan Penggumuman Penggumuman ini disampaikan untuk dapat diketahui dan kepada peserta yang keberatan terhadap hasil Penetapan ini, diberikan hak sanggah selama

Setelah diadakan evaluasi terhadap dokumen kualifikasi yang Saudara ajukan pada pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Renovasi Dan Perluasan Gedung Kantor

Adapun jumlah Dividen Interim/Tunai yang akan dibagikan oleh Perseroan dari laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham untuk periode Januari - Maret 2017 akan

Dalam pembuatan karya seni tentunya hal pertama yang dilakukan adalah memikirkan bagaimana dan seperti apa karya tersebut yang bisa direalisasikan dengan kemampuan

“Roti Bakar ML” yaitu usaha roti bakar, makanan yang enak, nikmat, gurih, bergizi dan berprotein, keunggulan dari produk ini adalah bahan mudah di dapat

Manfaat teoritis Hasil penelitian di harapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi pengembangan penelitian dalam bidang kesehatan dan dapat menjadi bahan

Oleh karena itu, pada artikel ini akan dibuat aplikasi penyembunyian informasi rahasia pada media yang terkompresi di mana file yang berisi pesan rahasia akan