• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Gizi Terhadap Status Gizi Anak Usia 12-18 Tahun di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Gizi Terhadap Status Gizi Anak Usia 12-18 Tahun di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan Tahun 2015"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Rio Siahaan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/ tanggal lahir : Pematangsiantar/ 23 Juni 1995

Warga Negara : Indonesia

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jalan SM Raja Perumahan Oma Deli, Medan

No Handphone : 082167467009

Email : rio_hs18@yahoo.co.id

Riwayat Pendidikan :

1. TK Bintang Timur Pematangsiantar 1999-2000

2. SD Budi Mulia 2 Pematangsiantar 2000-2006

3. SMP Budi Mulia Pematangsiantar 2006-2009

4. SMA Budi Mulia Pematangsiantar 2009-2012

5. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2012-sekarang

Riwayat Pelatihan :

1. Peserta PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru) FK USU 2012 Riwayat Organisasi :

1. Anggota LO SRF FK USU 2015

(2)

Lampiran 2

Lembar Penjelasan Kepada Calon Responden Penelitian

Dengan hormat,

Saya Rio Siahaan, NIM 120100181 adalah mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2012. Saya bermaksud melakukan penelitian mengenai "Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Gizi Terhadap Status Gizi Anak Usia 12-18 Tahun di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan Tahun 2015". Responden penelitian akan diberikan kuesioner yang berisi 12 pertanyaan tentang pengetahuan, 12 pertanyaan tentang sikap, dan 14 pertanyaan tentang tindakan gizi. Selanjutnya, responden akan saya ukur tinggi badan dengan menggunakan microtoise dan berat badannya menggunakan timbangan injak masing-masing dua kali pada saat pengambilan data. Responden diminta kesediaannya untuk mengisi kuesioner dengan sebenar-benarnya dan melakukan pengukuran tinggi dan berat badannya. Segala informasi pribadi responden sebagai partisipan akan dirahasiakan dan hanya akan digunakan bagi kepentingan penelitian ini. Jika ada hal yang kurang dipahami, responden dapat bertanya langsung atau dapat menghubungi peneliti ke nomor 082167467009.

Setelah responden membaca dan memahami maksud dari penelitian ini, saya mohon untuk mengisi lembar persetujuan.

(3)

Lampiran 3

Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan Responden

(Informed Consent)

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti dan mengerti tentang peran saya dalam penelitian ini, saya bersedia untuk ikut serta sebagai responden/ partisipan dalam penelitian ini secara sadar dan tanpa unsur paksaan.

Nama :

Umur :

Medan, Oktober 2015

Pengasuh Anak Panti Responden,

(4)

Lampiran 4

KUESIONER PENELITIAN

"Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Gizi Terhadap Status Gizi Anak Usia 12-18 Tahun di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah

Jalan Amaliun Medan Tahun 2015" A. Data Pribadi

Nama :

Umur :

Tanggal Lahir :

Pendidikan :

Kelas :

Sumber Informasi terkait gizi :

ITEM PENGUKURAN

Pertama Kedua

Tinggi Badan* Berat Badan* IMT*

(5)

B. PENGETAHUAN GIZI

Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang tepat.

1. Manakah yang tidak termasuk ke dalam tumpeng gizi seimbang? a. Konsumsi makanan beragam

b. Membiasakan perilaku hidup bersih c. Melakukan aktivitas fisik

d. Konsumsi sayuran saja

2. Menurut anda, apakah makanan 4 sehat 5 sempurna? a. Nasi + ikan + sayur + buah + susu

b. Nasi + ikan + sayur + buah c. Nasi + ikan + sayur

d. Nasi + ikan

3. Bagaimana frekuensi makan yang baik? a. 3x makan besar dan 2-3x selingan b. 3x makan besar tanpa selingan

c. 3x makan besar dan cemilan sesuai keinginan d. 3x makan besar dan 1x selingan

4. Manakah yang termasuk dalam sumber energi? a. Karbohidrat, protein, lemak

b. Vitamin c. Mineral d. Kalori

5. Manakah di bawah ini yang termasuk bahan pangan sumber karbohidrat? a. Nasi, roti, gandum, dan mie

b. Nasi, tempe, tahu, daging c. Nasi, wortel, tomat, daging d. Nasi, ikan, daging, tempe

(6)

d. Kacang-kacangan, roti, jagung

7. Apakah yang merupakan sumber makanan tinggi lemak? a. Mentimun

b. Es krim c. Ikan teri d. Tempe

8. Apakah keuntungan dari serat? a. Melancarkan buang air besar b. Membuat kita merasa lapar

c. Menyebabkan sering buang air besar d. Meningkatkan berat badan

9. Bagaimanakah konsumsi air putih yang paling baik? a. 5 liter/ hari atau sama dengan 20 - 25 gelas sehari b. 2 liter/ hari atau sama dengan 8 - 10 gelas sehari c. 500 mililiter/ hari

d. Jika haus saja

10. Apakah vitamin yang larut dalam lemak? a. A dan B

b. B dan C c. A, D, E, dan K d. A, B, C, D, E, dan K

11. Manakah sumber tinggi kalsium pada makanan? a. Nasi

b. Pepaya c. Ubi d. Susu

12. Apakah akibat kekurangan asupan garam beryodium? a. Sakit maag

(7)

C. SIKAP TENTANG ASUPAN ZAT GIZI

Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang anda inginkan.

Keterangan : SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TT (Tidak Tahu), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju).

No. PERTANYAAN SS S TT TS STS

1. Menurut saya, semakin saya dewasa kebutuhan energi saya semakin meningkat.

2. Menurut saya, memperhatikan pola makan penting untuk menjaga kesehatan.

3. Menurut saya, makan harus 3 kali sehari dan 2 kali selingan.

4. Menurut saya, makanan harus aman dan bersih dari kotoran.

5. Menurut saya, konsumsi buah-buahan dapat membantu untuk menurunkan berat badan. 6. Menurut saya, beraktivitas dapat membantu

menjaga kesehatan saya.

7. Saya lebih menyukai makanan cepat saji. 8. Menurut saya, makanan sumber karbohidrat

adalah daging sapi.

9. Menurut saya, beraktivitas membuat saya lelah. 10. Bila saya lupa sarapan, saya akan makan dua

porsi makan siang.

11. Menurut saya, susu tidak perlu untuk orang gemuk.

(8)

D. TINDAKAN GIZI

Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang anda inginkan.

No. Pertanyaan Ya Tidak

1. Saya makan nasi tiga kali sehari

2. Saya makan tahu tempe dalam seminggu 3. Saya makan ikan dalam seminggu

4. Saya mendapat sinar matahari pagi hari sejenak dalam seminggu 5. Saya mengkonsumsi kacang-kacangan dalam seminggu

6. Setiap hari saya makan buah-buahan 7. Saya makan sayur sehari

8. Saya minum susu dalam seminggu

(9)

HASIL OUTPUT DATA INDUK PENELITIAN

STATISTIK SPSS

Karakteristik Responden: Umur Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 13 12 34.3 34.3 34.3

14 6 17.1 17.1 51.4

15 7 20.0 20.0 71.4

16 3 8.6 8.6 80.0

17 5 14.3 14.3 94.3

18 2 5.7 5.7 100.0

Total 35 100.0 100.0

Pertanyaan Pengetahuan Gizi: Pengetahuan Gizi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kurang 27 77.1 77.1 77.1

cukup 8 22.9 22.9 100.0

Total 35 100.0 100.0

Pengetahuan 1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 22 62.9 62.9 62.9

1 13 37.1 37.1 100.0

(10)

Pengetahuan 2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 3 8.6 8.6 8.6

1 32 91.4 91.4 100.0

Total 35 100.0 100.0

Pengetahuan 3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 22 62.9 62.9 62.9

1 13 37.1 37.1 100.0

Total 35 100.0 100.0

Pengetahuan 4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 18 51.4 51.4 51.4

1 17 48.6 48.6 100.0

Total 35 100.0 100.0

Pengetahuan 5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 20 57.1 57.1 57.1

1 15 42.9 42.9 100.0

(11)

Pengetahuan 6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 26 74.3 74.3 74.3

1 9 25.7 25.7 100.0

Total 35 100.0 100.0

Pengetahuan 7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 20 57.1 57.1 57.1

1 15 42.9 42.9 100.0

Total 35 100.0 100.0

Pengetahuan 8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 19 54.3 54.3 54.3

1 16 45.7 45.7 100.0

Total 35 100.0 100.0

Pengetahuan 9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 11 31.4 31.4 31.4

1 24 68.6 68.6 100.0

(12)

Pengetahuan 10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 25 71.4 71.4 71.4

1 10 28.6 28.6 100.0

Total 35 100.0 100.0

Pengetahuan 11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 11 31.4 31.4 31.4

1 24 68.6 68.6 100.0

Total 35 100.0 100.0

Pengetahuan 12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 21 60.0 60.0 60.0

1 14 40.0 40.0 100.0

Total 35 100.0 100.0

Pernyataan Sikap Gizi: Sikap Gizi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kurang 2 5.7 5.7 5.7

(13)

Sikap 1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3 1 2.9 2.9 2.9

4 13 37.1 37.1 40.0

5 21 60.0 60.0 100.0

Total 35 100.0 100.0

Sikap 2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 4 10 28.6 28.6 28.6

5 25 71.4 71.4 100.0

Total 35 100.0 100.0

Sikap 3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 4 11.4 11.4 11.4

3 2 5.7 5.7 17.1

4 12 34.3 34.3 51.4

5 17 48.6 48.6 100.0

Total 35 100.0 100.0

Sikap 4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4 6 17.1 17.1 17.1

(14)

Sikap 5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 1 2.9 2.9 2.9

2 3 8.6 8.6 11.4

3 9 25.7 25.7 37.1

4 14 40.0 40.0 77.1

5 8 22.9 22.9 100.0

Total 35 100.0 100.0

Sikap 6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 1 2.9 2.9 2.9

3 3 8.6 8.6 11.4

4 16 45.7 45.7 57.1

5 15 42.9 42.9 100.0

Total 35 100.0 100.0

Sikap 7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 10 28.6 28.6 28.6

2 7 20.0 20.0 48.6

3 6 17.1 17.1 65.7

4 7 20.0 20.0 85.7

5 5 14.3 14.3 100.0

(15)

Sikap 8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 3 8.6 8.6 8.6

2 11 31.4 31.4 40.0

3 10 28.6 28.6 68.6

4 8 22.9 22.9 91.4

5 3 8.6 8.6 100.0

Total 35 100.0 100.0

Sikap 9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 5 14.3 14.3 14.3

2 8 22.9 22.9 37.1

3 8 22.9 22.9 60.0

4 12 34.3 34.3 94.3

5 2 5.7 5.7 100.0

Total 35 100.0 100.0

Sikap 10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 3 8.6 8.6 8.6

2 8 22.9 22.9 31.4

3 6 17.1 17.1 48.6

(16)

Sikap 11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 4 11.4 11.4 11.4

2 7 20.0 20.0 31.4

3 5 14.3 14.3 45.7

4 10 28.6 28.6 74.3

5 9 25.7 25.7 100.0

Total 35 100.0 100.0

Sikap 12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 1 2.9 2.9 2.9

2 8 22.9 22.9 25.7

3 7 20.0 20.0 45.7

4 8 22.9 22.9 68.6

5 11 31.4 31.4 100.0

Total 35 100.0 100.0

Pernyataan Tindakan Gizi:

Tindakan total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kurang 25 71.4 71.4 71.4

baik 10 28.6 28.6 100.0

(17)

Tindakan 1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 1 2.9 2.9 2.9

1 34 97.1 97.1 100.0

Total 35 100.0 100.0

Tindakan 2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 13 37.1 37.1 37.1

1 22 62.9 62.9 100.0

Total 35 100.0 100.0

Tindakan 3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 9 25.7 25.7 25.7

1 26 74.3 74.3 100.0

Total 35 100.0 100.0

Tindakan 4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 10 28.6 28.6 28.6

(18)

Tindakan 5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 18 51.4 51.4 51.4

1 17 48.6 48.6 100.0

Total 35 100.0 100.0

Tindakan 6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 22 62.9 62.9 62.9

1 13 37.1 37.1 100.0

Total 35 100.0 100.0

Tindakan 7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 15 42.9 42.9 42.9

1 20 57.1 57.1 100.0

Total 35 100.0 100.0

Tindakan 8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 12 34.3 34.3 34.3

1 23 65.7 65.7 100.0

(19)

Tindakan 9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 13 37.1 37.1 37.1

1 22 62.9 62.9 100.0

Total 35 100.0 100.0

Tindakan 10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 8 22.9 22.9 22.9

1 27 77.1 77.1 100.0

Total 35 100.0 100.0

Status Gizi :

Status Gizi Anak

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid KURUS 3 8.6 8.6 8.6

NORMAL 32 91.4 91.4 100.0

(20)

Pengetahuan Gizi dengan Status Gizi :

Pengetahuan Gizi * Status Gizi Anak Crosstabulation

Status Gizi Anak

Total KURUS NORMAL

Pengetahuan Gizi kurang Count 2 25 27

% within Pengetahuan Gizi 7.4% 92.6% 100.0%

% within Status Gizi Anak 66.7% 78.1% 77.1%

% of Total 5.7% 71.4% 77.1%

cukup Count 1 7 8

% within Pengetahuan Gizi 12.5% 87.5% 100.0%

% within Status Gizi Anak 33.3% 21.9% 22.9%

% of Total 2.9% 20.0% 22.9%

Total Count 3 32 35

% within Pengetahuan Gizi 8.6% 91.4% 100.0%

% within Status Gizi Anak 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 8.6% 91.4% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square .204a 1 .651

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .188 1 .664

Fisher's Exact Test .553 .553

Linear-by-Linear Association .198 1 .656

N of Valid Cases 35

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .69.

(21)

Sikap Gizi dengan Status Gizi :

Sikap Gizi * Status Gizi Anak Crosstabulation

Status Gizi Anak

Total KURUS NORMAL

Sikap Gizi kurang Count 0 2 2

% within Sikap Gizi .0% 100.0% 100.0%

% within Status Gizi Anak .0% 6.3% 5.7%

% of Total .0% 5.7% 5.7%

baik Count 3 30 33

% within Sikap Gizi 9.1% 90.9% 100.0%

% within Status Gizi Anak 100.0% 93.8% 94.3%

% of Total 8.6% 85.7% 94.3%

Total Count 3 32 35

% within Sikap Gizi 8.6% 91.4% 100.0%

% within Status Gizi Anak 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 8.6% 91.4% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square .199a 1 .656

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .370 1 .543

Fisher's Exact Test 1.000 .834

Linear-by-Linear Association .193 1 .660

N of Valid Cases 35

a. 3 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .17.

(22)

Tindakan Gizi dengan Status Gizi :

Tindakan total * Status Gizi Crosstabulation

Status Gizi

Total Kurus Normal

Tindakan total kurang Count 3 22 25

% within Tindakan total 12.0% 88.0% 100.0%

% within Status Gizi 100.0% 68.8% 71.4%

% of Total 8.6% 62.9% 71.4%

baik Count 0 10 10

% within Tindakan total .0% 100.0% 100.0%

% within Status Gizi .0% 31.3% 28.6%

% of Total .0% 28.6% 28.6%

Total Count 3 32 35

% within Tindakan total 8.6% 91.4% 100.0%

% within Status Gizi 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 8.6% 91.4% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 1.313a 1 .252

Continuity Correctionb .228 1 .633

Likelihood Ratio 2.129 1 .145

Fisher's Exact Test .542 .351

N of Valid Cases 35

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .86.

(23)
(24)
(25)
(26)

-LAMPIRAN

SURAT KETERANGAN VALIDASI

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

: Dr. dr. Dina Keumala Sari, M.Gizi, Sp.GK

}IIIP

: l9?3I22l20A3nZAA1

Jabatan

: Dosen Pengajar Ilmu Gizi FK USU

Dosen Pembimbing Penelitian

Sebagai

: Validator

menyatakan bahwa instrumen penelitian yang disusun oleh:

Nama

: Rio Siahaan

NIM

: 120100181

Program Studi : Pendidikan Dokter

Fakultas

:KedokteranUSU

Judul

KTI

:

Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan

Gizi

Terhadap

Status

Gizi

Anak Usia 12-18 Tahun

di

Panti Asuhan Putera

Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan Tahun 2015

telah diberikan validasi konten {content validity) untuk kelayakan pemakaian di

lapangan.

Medan,

Nopember2015
(27)

:.\

i:i;ii;i.i r 1:iq:ri+:rj:tF.i;i,:::;iii,,,irt{

-ffiffi

*nffiffi,#

&ff;

?str:

*Sfl**rSS$*

; Sfitffi Fmg:

$96{

E+nail:

kom ie ie$ lrft us u@valuoo. com

:':}

r&R$d?$ffJ*i$

:ffi*,frsl

s?*{

TslsrANG

PELAKSAIYAAF{ PENELITIA}I{ BIDANG Iffi SEHATAR' :*t4fKCIMBT /FK USU#S*5

Y**g bw{rnda t#rgffi d,i balm}r lai" Ksue Ksanid Btik funwlitis*'*idmg Kwehsttri Ffiltslts$

Kdakterffi t}*dver*.it** $ums*e*s l.]tffiao sste*s*.t $i*dl*xwlt*lt.F{trM:*snr{

&*

gm$l*i** u*rdan

p*aeiit*an y*ng beli{iduh

"Hubungan Pengetahuano $lkap, dan Tindakan Gizi Terhadap Statns Gizi Anak lJsia 1l-18 Tahnn di PantlAsuhan Putera Muhammadiyah

.Ialnn Amaliun Medan Tahun 2015'

Yq{lg

menggu**an

$ia}it*$ia

er*biek

pe*litian

***rgnn kem*a

Pelaksa{r#Pqflx.tiri Utwn$ Ric Siahaan D*ri {*sti{t$i : Fskarl*Es Kcdckfsml* t}*{-t

naps disea$ci pelskss**€rray& *star*ratidak bertentangnn dengan kflidab neummberg cods dan deftlarasi helsinki.

*#edffto 4 $sptarrber lSlS

Uaiversi,ffi $un*asep.* il{affi

:& *i,

I :.'.

\*/rE+$---f-.,

frof.di. SttompK**irnsfl" $pf$., S$JF&)
(28)

ffi

Ii

I

I

\

T{EM IXIIT'

1ITIITN

P'E}

I D I

I]IIIA

}I

D A_N

I(trB

IID

AYAA}T

U

NTftrRSlIl

IAS SIll\'IA

iI'trRA

UTrtRt\

FAXITLTA,S

KSDOK1ERAN

Jalan dr. T. Mansur No. 5 Kampus USU Medan 20155

Telp. (061) 8211045,8210551i Farx. (061) 8216264, e-mail: dean.med@usu.ac.id ffiGEffiI

No,lc46nrNs.z.t.1/sPBi2o1s

Lamp

:

-Hal

: Izin Penelitaian

Kepada Yth:

Panti Asuhan Putera Muhanrmadiyah Jl.Amaliun Medan

di

Tempat

Medan, Z?September 201 5

Dengan hormat, berkenaan dengan kegiatem Karya Tulis.Ilmiah (KTI) Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU Angk atan 2ClZ, maka kami mohon kepada ivlahasiswa tersebut di barvah

ini :

Nama

: RIO SIllIlrAN

NIM

:120100181

ruDUL

: Hubunglan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Gizi Terhadap Status Gizi

Anak tlsia 12-18 Tahun di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan

Amaliun l'{edan Tatrun 2015

Dapat cliberi izin Penelitian di institusi yang Bapakllbu Pimpin, dalam rangka pengumpulan

data unttik pentrlisan I(TI te;rsebut.

Dentikian Atas bantuan rlan perhatian mr:ngenai hal ini kami ucapkau terima kasih.

n D.'ljiptl, SpA(K)

(29)

I

PANTI

ASUTTAN

PIJTNKA MUTIAMMADIYATT

MAJ

LIS

KESEFIATAN

DAN

KE$EJAHTERAAN

MASYARAKAT

PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH MEDAN

KOTA

Alamat : '1, Asrama

I

: Jalan Amaliun Gg. Umanat No. 5 Medan - 20215 Telp. (061) 7364481

2. Asrama ll : Jalan Tuba lV No, 42 Medan Telp. (061) 7353723

email

: rafri_papmm@yahoo.com facebook : PantiAsuhan.Muhammadiyah

twitter

:

@Pantipapmm

Blogspot : wwwpapmc.blogspot.com

SURATXEIEBAITGAII, Nomor : 09911V.5-AU I KET I F l2OL5

pimpinan Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Cabang Medan Kelurahan Kotamatsum ll,

Kecamatan Medan Area Provinsi Sumatera Utara, dengan menerangkan bahwa :

No. Narna

ilnt

1. Rio Siahaan 120100181

Berdasarkan Surat Bapak Pembantu Dekan I Fakukas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Medan (USU) Nomor : 1096/UN.5.2.1.1/SPB|2O!5 tanggal 22 September 2015 prihal lzin Penelitian,

maka nama tersebut diatas telah melaksanakan Penelitian di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah

Cabang Medan.

Demikianlah surat keterangan ini diperbuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan

seperlunya.

Nashrunn minallah wa fathun qoriib. Was s ulamu' alaikum wr.w b.

Medan, 14 Desember 2015

LAsuhan Putera Medan

(30)

31

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S., 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ambarwati, M., 2014. Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap dan Kebiasaan Makan Pagi dengan Status Gizi Anak di SDN Banyuanyar III Kota Surakarta. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Anjani, R.P., 2013. Perbedaan Pengetahuan Awal Gizi, Sikap dan Asupan Zat Gizi Pada Dewasa Awal. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Arikunto, S., 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, S., 2003. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hidayat, A. A. A., 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Lukmato, J. dan M. Kristianti, 2013. Pengetahuan Gizi dan Perilaku Makan di SMP Gloria 1 Surabaya. Manajemen Perhotelan Universitas Kristen Petra.

Maulana, L.O.A.M., Sirajuddin, S., Najamuddin U., 2012. Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Terhadap Status Gizi Siswa SD Inpres 2 Pannampu. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2010. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Munthofiah, S., 2008. Hubungan antara Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu dengan Status Gizi Anak Balita. Tesis. Program Studi Kedokteran Keluarga Uneversitas Sebelas Maret.

Notoatmodjo, S., 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

______________, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

(31)

32

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI; 2013.

Ristiana, S., 2009. Hubungan Pengetahuan, Sikap, Tindakan Sarapan dengan Status Gizi dan Indeks Prestasi Anak Sekolah Dasar di SD Negeri No. 101835 Bingkawan Kecamatan Sibolangit Tahun 2009. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Santoso, H., 2005. Disini Matahariku Terbit. Jakarta: PT Gramedia.

Supariasa, D. N., B. Bakri, dan I. Fajar, 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Syahrir, N., A. R. Thaha, dan N. Jafar, 2013. Pengetahuan Gizi, Body Image, dan Status Gizi Remaja di SMA Islam Athirah Kota Makassar Tahun 2013. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar.

Warsani, D. 1999. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Murid SD Negeri No. 064992 Kecamatan Amplas Kodya Medan Tahun 1999. Skripsi.

(32)

12

BAB 3

KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kerangka konsep penelitian ini adalah:

[image:32.595.139.503.288.386.2]

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

3.2. Definisi Operasional 3.2.1. Pengetahuan gizi

a. Definisi Operasional : segala sesuatu yang diketahui responden tentang gizi meliputi energi, protein, lemak, serat, dan cairan.

b. Cara Ukur : pertanyaan yang diajukan sebanyak 12 pertanyaan dengan 2 pilihan jawaban, yaitu:

 Jawaban benar diberi skor 1

 Jawaban salah diberi skor 0

Status Gizi

Sikap terhadap gizi Pengetahuan tentang gizi

(33)

13

- pengetahuan cukup (total skor 7 - 9). - pengetahuan kurang (total skor < 7). e. Skala Pengukuran : ordinal.

3.2.2. Sikap gizi

a. Definisi Operasional : pemahaman dan reaksi tertup responden terhadap asupan gizi yang belum tentu ditunjukkan dalam tindakan nyata.

b. Cara Ukur : pertanyaan yang diajukan sebanyak 12 pertanyaan dengan menggunakan skala Likert dengan skor:

1. Sikap positif,

 Sangat setuju : 5.

 Setuju : 4.

 Tidak tahu : 3.

 Tidak setuju : 2.

 Sangat tidak setuju : 1.

2. Sikap negatif,

 Sangat setuju : 1.

 Setuju : 2.

 Tidak tahu : 3.

 Tidak setuju : 4.

 Sangat tidak setuju : 5.

c. Alat Ukur : kuesioner.

d. Kategori :

- sikap gizi baik/ mendukung asupan makan bergizi (total skor 36 - 60). - sikap gizi kurang/ tidak mendukung asupan makan bergizi

(total skor <36).

(34)

14

3.2.3. Tindakan Gizi

a. Definisi Operasional : perilaku aktif responden yang tampak dalm bentuk tindakan nyata.

b. Cara Ukur : responden diberikan kuesioner yang berisi 10 pertanyaan dengan 2 pilihan jawaban, yaitu:

 Jawaban ya diberi skor 1.

 Jawaban tidak diberi skor 0.

c. Alat ukur : kuesioner.

d. Kategori : - tindakan gizi baik (total skor 8-10). - tindakan gizi kurang (total skor <8). e. Skala Pengukuran : ordinal.

3.2.4. Status gizi

a. Definisi Operasional : Hasil pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan anak berdasarkan umur.

b. Cara Ukur : tinggi badan anak diukur dan berat badan ditimbang sebanyak dua kali, lalu nilai rata-ratanya diambil dan dihitung indeks massa tubuhnya. Kemudian nilai status gizi anak diukur dengan melihat indeks massa tubuh berdasarkan umur pada tabel antropometri 2.1 halaman 11.

c. Alat Ukur : berat badan diukur dengan timbangan injak dengan ketelitian 0,1 kg. Tinggi badan diukur dengan microtoise dengan ketelitian 0,1 cm. d. Kategori : indeks massa tubuh anak yang didapat akan di

(35)

15

 Kurus : -3 SD s/d <-2 SD

 Normal : -2 SD s/d 1 SD

 Gemuk : > 1 SD s/d 2 SD

e. Skala Pengukuran : ordinal.

3.3. Hipotesa

- Ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi anak panti asuhan. - Ada hubungan antara sikap gizi dengan status gizi anak panti asuhan.

(36)

16

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan potong silang (cross sectional), untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan gizi terhadap status gizi anak usia 12-18 tahun di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah, Medan.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari hingga Desember 2015, dimana pengambilan sampel dilakukan pada Bulan Oktober 2015 setelah mendapatkan persetujuan dari komisi etik. Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan.

4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah anak berusia 12-18 tahun di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan, yang berjumlah 35 orang.

4.3.1.1. Kriteria Eksklusi

Responden dalam kondisi sakit pada saat pengambilan data.

4.3.2. Sampel

(37)

17

4.4. Teknik Pengumpulan Data 4.4.1. Data Primer

Data primer didapat dengan mengukur tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan gizi responden dilakukan dengan mengisi kuesioner tertutup yang dirancang peneliti dengan memilih jawaban yang telah disediakan. Sedangkan pengukuran status gizi anak dilakukan dengan mengukur tinggi badan dengan microtoise dan berat badan dengan timbangan injak sebanyak dua kali. Kemudian indeks massa tubuh berdasarkan umur (IMT/U) dikelompokkan menurut standar pengukuran antropometri Kepmenkes tahun 2010 untuk mendapatkan status gizi anak.

4.4.2. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini tentang data umum anak diambil dari bagian administrasi Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan.

4.5. Pengolahan dan Analisa Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dimasukkan ke dalam program komputer, dan dianalisis dengan menggunakan program SPSS (Statistic Package for Social Science) for window. Pengolahan data yang dilakukan berupa editing, scoring, entry, dan analisa data. Data pengetahuan, sikap, tindakan dan status gizi akan ditabulasi silang. Untuk melihat ada tidaknya hubungan bermakna diantar variabel yang diteliti, maka digunakan statistik Uji Chi-Square, dengan nilai

(38)

18

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Pengambilan data dalam penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 14 Oktober 2015 di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan gizi terhadap status gizi anak.

5.1.1. Gambaran Umum Panti Asuhan

Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan merupakan salah satu cabang Panti Asuhan Muhammadiyah yang memiliki dua asrama putera. Asrama pertama yang menjadi tempat penelitian dilakukan terletak di Jalan Amaliun gang Umanat No. 5 Medan, dan asrama kedua terletak di Jalan Tuba IV No. 42 Medan. Jumlah anak yang ada di Panti Asuhan Jalan Amaliun sebanyak 125 orang dan di Panti Asuhan Jalan Bajak sebanyak 30 orang.

5.1.2 Karakteristik Responden

[image:38.595.115.515.620.734.2]

Responden yang turut serta dalam penelitian ini berjumlah 35 orang dari total 35 orang responden. Karakteristik responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur

No Umur (Tahun) Jumlah %

1. 13 12 34,3

2. 14 6 17,1

3. 15 7 20,0

4. 16 3 8,6

(39)

19

Dari tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 35 orang responden anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan terdapat 12 orang (34,3%) responden berumur 13 tahun, 6 orang (17,1%) responden berumur 14 tahun, 7 orang (20,0%) responden berumur 15 tahun, 3 orang (8,6%) responden berumur 16 tahun, 5 orang (14,3%) responden berumur 17 tahun, dan 2 orang (5,7%) responden berumur 18 tahun.

5.1.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Gizi

[image:39.595.110.517.344.403.2]

Pengetahuan responden tentang gizi dapat dilihat berdasarkan tabel di bawah ini.

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Gizi

No. Pengetahuan Gizi Jumlah %

1. Cukup 8 22,9

2. Kurang 27 77,1

Total 35 100,0

Pada tabel 5.2 dapat diketahui pengetahuan responden tentang gizi di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan dikategorikan cukup 8 orang (22,9%), dan kategori kurang sebanyak 27 orang (77,1%).

(40)
[image:40.595.110.513.113.365.2]

20

Tabel 5.3 Distribusi Pertanyaan tentang Pengetahuan Responden terhadap Gizi

No. Pertanyaan Benar Salah

n % n %

1. Komposisi tumpeng gizi seimbang 13 37,1 22 62,9

2. Makanan yang mengikuti pola 4 sehat 5 sempurna

32 91,4 3 8,6

3. Pola makan yang baik 13 37,1 22 62,9

4. Nutrisi sumber energi 17 48,6 18 51,4

5. Bahan pangan sumber karbohidrat 15 42,9 20 57,1

6. Makanan sumber protein 9 25,7 26 74,3

7. Makanan sumber tinggi lemak 15 42,9 20 57,1

8. Manfaat serat bagi tubuh 16 45,7 19 54,3

9. Jumlah konsumsi air putih per hari 24 68,6 11 31,4

10. Vitamin yang larut dalam lemak 11 31,4 24 68,6

11. Makanan sumber tinggi kalsium 24 68,6 11 31,4

12. Akibat defisiensi asupan garam beryodium 15 42,9 20 57,1

Pada tabel 5.3 dapat dilihat bahwa dari 35 orang responden anak Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan yang menjawab kuesioner dengan benar terdapat 13 orang (37,1%) yang mengetahui tentang tumpeng gizi seimbang, 32 orang (91,4%) yang mengetahui makanan 4 sehat 5 sempurna, 13 orang (37,1%) mengetahui tentang frekuensi makan yang baik, 17 orang (48,6%) mengetahui tentang makanan yang menjadi sumber energi, 15 orang (42,9%) menegtahui bahan pangan sumber karbohidrat, dan hanya 9 orang (25,7%) yang mengetahui makanan sumber protein. Sedangkan responden yang menjawab kuesioner dengan salah terdapat 20 orang (57,1%) tidak mengetahui tentang makanan sumber tinggi lemak, 19 orang (54,3%) tidak mengetahui manfaat serat bagi tubuh, 11 orang (31,4%) tidak mengetahui pola konsumsi air putih yang paling baik, 24 orang (68,6%) tidak mengetahui vitamin yang larut lemak, 11 orang (31,4%) tidak mengetahui makanan sumber tinggi kalsium, dan 20 orang (57,1%) responden tidak mengetahui tentang akibat defisiensi asupan garam beryodium.

(41)

21

sempurna dan jumlah konsumsi air putih sehari. Sedangkan mayoritas pengetahuan gizi responden tentang makronutrien yang tergambar pada pertanyaan 4, 5, 6, dan 7 menjawab salah. Selain itu, mayoritas pengetahuan gizi tentang mikronutrien pada pertanyaan 11 menjawab benar, tetapi mayoritas responden menjawab salah pada pertanyaan 8,10, dan 12.

5.1.4 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Gizi

[image:41.595.109.516.337.397.2]

Sikap gizi responden yang diukur di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Gizi

No. Sikap Gizi Jumlah %

1. Baik 33 94,3

2. Kurang 2 5,7

Total 35 100,0

(42)
[image:42.595.115.517.136.732.2]

22

Tabel 5.5 Distribusi Pernyataan tentang Sikap Responden terhadap Gizi

No Pernyataan SS S TT TS STS

n % n % n % n % n %

1. Semakin dewasa kebutuhan energi semakin meningkat

21 60,0 13 37,1 1 2,9 0 0 0 0

2. Memperhatikan pola makan penting untuk menjaga kesehatan

25 71,4 10 28,6 0 0 0 0 0 0

3. Makan harus 3 kali sehari dan 2 kali selingan

17 48,6 12 34,3 2 5,7 4 11,4 0 0

4. Makanan harus aman dan bersih dari kotoran

29 82,9 6 17,1 0 0 0 0 0 0

5. Konsumsi buah-buahan dapat membantu

menurunkan berat badan

8 22,9 14 40,0 9 25,7 3 8,6 1 2,9

6. Beraktivitas

membantu menjaga kesehatan

15 42,9 16 45,7 3 8,6 1 2,9 0 0

7. Saya lebih suka makanan cepat saji

10 28,6 7 20,0 6 17,1 7 20,0 5 14,3

8. Makanan sumber karbohidrat daging sapi

3 8,6 11 31,4 10 28,6 8 22,9 3 8,6

9. Beraktivitas

membuat saya lelah

5 14,3 8 22,9 8 22,9 12 34,3 2 5,7

10. Jika lupa sarapan,

makan dua porsi makan siang

3 8,6 8 22,9 6 17,1 12 34,3 6 17,1

11. Susu tidak perlu

untuk orang gemuk

4 11,4 7 20,0 5 14,3 10 28,6 9 25,7

12. Makan malam dua

porsi untuk menghindari lapar malam hari

1 2,9 8 22,9 7 20,0 8 22,9 11 31,4

Keterangan:

(43)

23

Pada tabel 5.5 diketahui bahwa dari 35 orang responden anak Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan sebanyak 21 orang (60%) sangat setuju dengan peningkatan kebutuhan energi saat beranjak dewasa, 25 orang (71,4%) sangat setuju dalam pentingnya memperhatikan pola makan untuk menjaga kesehatan, 17 orang (48,6%) sangat setuju dalam pola makan 3 kali sehari dan 2 kali selingan, 29 orang (82,9%) sangat setuju makanan harus bersih dan aman dari kotoran, 14 orang (40%) setuju dengan konsumsi buah-buahan dapat membantu menurunkan berat badan, dan 16 orang (45,7%) setuju berkativitas dapat membantu menjaga kesehatan tubuh. Selain itu, 5 orang (14,3%) sangat tidak setuju dengan makanan cepat saji, 8 orang (22,9%) tidak setuju daging sapi sebagai sumber karbohidrat, 12 orang (34,3%) tidak setuju aktivitas dapat membuat lelah, 6 orang (17,1%) sangat tidak setuju makan 2 porsi makan siang saat lupa sarapan, 10 orang (28,6%) tidak setuju susu diperlukan untuk orang gemuk, dan 8 orang (22,9%) tidak setuju makan malam dua porsi untuk menghindari rasa lapar di malam hari.

5.1.5 Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Gizi

[image:43.595.108.520.530.589.2]

Tindakan gizi responden yang diukur di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Gizi

No Tindakan Gizi Jumlah %

1. Baik 10 28,6

2. Kurang 25 71,4

Total 35 100,0

Pada tabel 5.6 dapat diketahui dari 35 orang responden terdapat 10 orang (28,6%) yang memiliki tindakan gizi baik dan 25 orang (71,4%) memiliki tindakan gizi kurang.

(44)
[image:44.595.112.516.137.308.2]

24

Tabel 5.7 Distribusi Pernyataan tentang Tindakan Responden terhadap Gizi

No Pernyataan Ya Tidak

n % n %

1. Makan nasi tiga kali sehari 34 97,1 1 2,9

2. Makan tahu tempe dalam seminggu 22 62,9 13 37,1

3. Makan ikan dalam seminggu 26 74,3 9 25,7

4. Mendapat sinar matahari sejenak dalam seminggu 25 71,4 10 28,6

5. Konsumsi kacang-kacangan dalam seminggu 17 48,6 18 51,4

6. Makan buah-buahan setiap hari 13 37,1 22 62,9

7. Makan sayur sehari-hari 20 57,1 15 42,9

8. Minum susu dalam seminggu 23 65,7 12 34,3

9. Minum air putih delapan gelas sehari 22 62,9 13 37,1

10. Selalu makan pagi dalam seminggu 27 77,1 8 22,9

(45)

25

5.1.6 Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi

[image:45.595.108.516.240.299.2]

Pengukuran status gizi dilakukan dengan mengukur indeks massa tubuh berdasarkan umur berdasarkan standar antropometri penilaian status gizi anak tahun 2010. Frekuensi status gizi anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi

No Status Gizi Jumlah %

1. Normal 32 91,4

2. Kurus 3 8,6

Total 35 100,0

Berdasarkan tabel 5.8 dapat dilihat dari 35 orang responden terdapat 32 orang (91,4%) yang memiliki status gizi normal dan ada 3 orang (8,6%) yang termasuk ke dalam kategori status gizi kurus.

5.1.7 Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Gizi Terhadap Status Gizi

Hubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan gizi dengan status gizi pada anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiah Medan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.9 Hubungan Pengetahuan Gizi dengan Status Gizi Anak

No Pengetahuan Gizi

Status Gizi

Normal Kurus

n % n %

1. Cukup 7 20,0 1 2,9

2. Kurang 25 71,4 2 5,7

Total 32 91,4 3 8,6

[image:45.595.108.517.510.598.2]
(46)
[image:46.595.106.520.151.243.2]

26

Tabel 5.10 Hubungan Sikap Gizi dengan Status Gizi Anak

No Sikap Gizi

Status Gizi

Normal Kurus

n % n %

1. Baik 30 85,7 3 8,6

2. Kurang 2 5,7 0 0

Total 32 91,4 3 8,6

Pada tabel 5.10 dapat diketahui dari 35 orang anak Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan terdapat 30 orang (85,7%) dengan sikap gizi yang baik memiliki status gizi yang normal. Secara keseluruhan hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Fisher's Exact Test diperoleh nilai signifikansi p=1,000 (p>0,05). Dengan demikian tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sikap gizi dengan status gizi anak.

Tabel 5.11 Hubungan Tindakan Gizi dengan Status Gizi Anak

No Tindakan Gizi

Status Gizi

Normal Kurus

n % n %

1. Baik 10 28,6 0 0

2. Kurang 22 62,9 3 8,6

Total 32 91,4 3 8,6

[image:46.595.106.517.437.526.2]
(47)

27

5.2 Pembahasan

Perilaku merupakan hasil hubungan antara stimulus, tanggapan, dan respons (Notoatmodjo, 2007). Perilaku ini dapat dibagi menjadi pengetahuan, sikap, dan tindakan. Hasil penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan gizi terhadap status gizi anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan dijelaskan di bawah ini.

5.2.1 Hubungan Pengetahuan Gizi dengan Status Gizi

Pada penelitian ini, diberikan kuesioner yang berisi 12 pertanyaan seputar pengetahuan gizi kepada anak di Panti Asuhan dan ditemukan mayoritas anak sebanyak 25 orang (71,4%) anak memiliki pengetahuan gizi yang kurang dengan status gizi normal, sedangkan terdapat 7 orang (20%) anak dengan pengetahuan gizi cukup memiliki status gizi normal. Kurangnya pengetahuan responden tentang gizi menunjukkan ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan anak, baik dari panti asuhan, sekolah, media elektronik, maupun media cetak. Pengetahuan dapat secara langsung maupun tidak mempengaruhi sikap dan tindakan (Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan mengenai sesuatu belum tentu menjadi gambaran sikap, sebab dibutuhkan suatu kesiapan untuk mewujudkan pengetahuan yang dimiliki menjadi sikap nyata. Hal ini akan mempengaruhi pola makan dan asupan zat gizi sehingga berdampak pada status gizi.

(48)

28

5.2.2 Hubungan Sikap Gizi dengan Status Gizi

Sikap merupakan reaksi atu respon seseorang yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini diberikan 12 pertanyaan tentang sikap gizi kepada 35 orang anak di Panti Asuhan dan didapatkan mayoritas anak sebanyak 30 orang (85,7%) memiliki sikap gizi baik dengan status gizi normal dan terdapat 2 orang (5,7%) memiliki sikap gizi normal dengan status gizi normal. Sikap gizi anak cendenrung baik meskipun pengetahuan gizi mereka kurang. Sikap anak yang baik mengenai gizi tidak hanya terbentuk dari pengetahuan, tetapi dapat dipengaruhi kebiasaan makan dalam lingkungan Panti Asuhan.

Berdasarkan analisa statistik dengan menggunakan uji Fisher's Exact Test, diperoleh nilai p=1,000. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara sikap gizi dengan status gizi anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ambarwati (2014) di SDN Banyuanyar III Surakarta yang menyatakan tidak terdapat hubungan antar sikap gizi dengan status gizi.

5.2.3 Hubungan Tindakan Gizi dengan Status Gizi

Pada penelitian ini diberikan 10 pertanyaan seputar tindakan gizi kepada 35 orang anak di Panti Asuhan dan didapatkan mayoritas anak sebanyak 22 orang (62,9%) memiliki tindakan gizi kurang dengan status gizi normal dan terdapat 10 orang (28,6%) memiliki tindakan gizi baik dengan status gizi normal. Sikap belum menunjukkan suatu tindakan karena untuk terwujudnya tindakan diperlukan fasilitas yang mendukung (Notoatmodjo, 2007). Teori ini sejalan dengan hasil penelitian yang didapat, dimana mayoritas responden memiliki tindakan gizi kurang sementara mayoritas juga memiliki sikap gizi yang baik.

(49)

29

(50)

30

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan gizi anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:

1. Sebanyak 27 orang (77,1%) anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan memiliki pengetahuan gizi yang kurang.

2. Sebanyak 33 orang (94,3%) anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan memiliki sikap gizi yang baik.

3. Sebanyak 25 orang (71,4%) anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan memiliki tindakan gizi yang kurang.

4. Sebanyak 32 orang (91,4%) anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan memiliki status gizi yang normal.

5. Tidak ada hubungan pengetahuan gizi dengan sikap gizi anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan.

6. Tidak ada hubungan sikap gizi dengan status gizi anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan.

7. Tidak ada hubungan tindakan gizi dengan status gizi anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan.

6.2 Saran

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya dengan memperhatikan varibel lain seperti sanitasi dan infeksi yang dapat mempengaruhi perilaku dan status gizi.

(51)

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perilaku

Perilaku dalam pandangan biologis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Jadi, perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, perilaku manusia mempunyai bentangan yang sangat luas, mencakup berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian, berpikir, persepsi, emosi, dan lain sebagainya (Notoatmodjo, 2007). Skinner (1998) seorang ahli perilaku dalam buku Notoatmodjo (2007) mengemukakan bahwa perilaku merupakan hasil hubungan antara perangsangan (stimulus) dan tanggapan dan respons.

2.1.1. Bentuk Perilaku

Perilaku dapat diartikan sebagai suatu respons organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar objek tersebut, yang dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu:

1. Bentuk Pasif

Bentuk ini merupakan respons internal, yaitu yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain, misalnya berpikir, tanggapan atau sikap batin dan pengetahuan. Perilaku ini disebut juga perilaku terselubung (covert behaviour).

2. Bentuk Aktif

Perilaku dalam bentuk aktif apabila dapat diamati atau diobservasi secara langsung. Perilaku ini sudah tampak dalam bentuk tindakan nyata, disebut 'overt behaviour'.

(52)

5

2.2. Pengetahuan

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Proses penginderaan terjadi melalui kelima panca indera manusia yakni indera penglihatan, penciuman, pendengaran, rasa dan raba. Sebagian besar, pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007).

2.2.1. Tingkat Pengetahuan

Secara garis besar menurut Notoatmodjo (2007), terdapat enam tingkatan domain tingkat pengetahuan (kognitif), meliputi:

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah pelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

2. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang telah faham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3. Aplikasi (Application)

(53)

6

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kreteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada (Notoatmodjo, 2010).

2.2.2. Cara Memperoleh Pengetahuan

Pengetahuan dapat diperoleh melalui cara non ilmiah maupun ilmiah atau modern. Cara tradisional atau non ilmiah digunakan tanpa melalui penelitian, meliputi cara coba salah, secara kebetulan, kekuasaan atau otoritas, berdasarkan pengalaman pribadi, kebenaran secara intuitif, induksi, dan deduksi (Notoatmodjo, 2010).

Cara coba salah dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan lain. Memperoleh pengetahuan secara kebetulan terjadi secara tidak sengaja. Hal ini berbeda dari cara berdasarkan pengalaman pribadi, dimana pengetahuan diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu (Notoatmodjo, 2010).

(54)

7

hanya berdasarkan intuisi atau suara bisikan hati saja. Kebenaran yang diperoleh ini sukar dipercaya karena tidak menggunakan cara-cara yang rasional dan sistematis (Notoatmodjo, 2010).

Cara induksi menarik kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus, dengan kata lain beranjak dari hal yang konkret kepada hal yang nyata. Sedangkan di dalam proses deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua peristiwa yang termasuk di dalamnya (Notoatmodjo, 2010).

Cara modern atau ilmiah disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metodologi penelitian, dimana dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung, dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Berdasarkan hasil pencatatan ini kemudian ditetapkan ciri-ciri atau unsur-unsur yang pasti ada pada suatu gejala. Selanjutnya hal tersebut dijadikan dasr pengambilan kesimpulan atau generalisasi (Notoatmodjo, 2010).

2.2.3. Kriteria Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan dapat diukur dengan melakukan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian. Menurut Arikunto (2006), pengetahuan seseorang dapat diinterpretasikan dengan skala kualitatif, yaitu:

(55)

8

2.3. Sikap

Sikap merupakan reaksi atu respon seseorang yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2007).

2.3.1. Tingkatan Sikap

Menurut Notoadmodjo (2007), sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu: 1. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek).

2. Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan.

3. Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

4. Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi.

2.3.2. Komponen Sikap

Menurut Azwar (2003), terdapat tiga komponen yang saling menunjang dalam sikap, yaitu:

1. Komponen kognitif

(56)

9

2. Komponen afektif

Merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin adalah mengubah sikap seseorang komponen afektif disamakan dengan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.

3. Komponen konatif

Merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai sikap yang dimiliki oleh seseorang. Aspek ini berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu. Kecenderungan berperilaku secara konsisten selaras dengan kepercayaan dan perasaan ini akan membentuk sikap individual.

Kecenderungan berperilaku menunjukkan bahwa komponen konatif meliputi bentuk perilaku yang tidak hanya dapat dilihat langsung saja, akan tetapi meliputi bentuk-bentuk perilaku yang berupa pernyataan atau perkataan yang diucapkan seseorang (Notoatmodjo, 2007).

2.4. Tindakan atau Praktik

Sikap seseorang terhadap suatu hal belum tentu diwujudkan dalm bentuk nyata (tindakan). Hal ini memerlukan berbagai kondisi yang mendukung seperti fasilitas dan dukungan dari orang lain (Notoatmodjo, 2007).

2.4.1. Tingkatan Tindakan

1. Persepsi (Perception)

Pada tingkat ini, seseorang mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil.

2. Respon Terpimpin (Guided Respons)

(57)

10

3. Mekanisme (Mechanism)

Apabila seseorang melakukan sesuatu dengan benar yang dapat menjadi kebiasaan.

4. Adaptasi (Adaptation)

Orang tersebut telah memodifikasi tindakan itu sendiri tanpa mengurangi kebenaran tindakannya tersebut (Notoatmodjo, 2007).

2.5. Status Gizi 2.5.1. Pengertian

Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Hal tersebut dapat dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih (Almatsier, 2009).

2.5.2. Penilaian Status Gizi

Penilaian status gizi merupakan proses mengumpulkan data gizi seseorang yang dapat dilakukan secara langsung seperti antropometri, klinis, biokimia, dan biofisika. Selain itu dapat juga dilakukan secara tidak langsung meliputi survei konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi (Supariasa, Bakri dan Fajar, 2002).

2.5.2.1. Indeks Antropometri

Ukuran baku hasil pengukuran indeks antropometri di Indonesia belum ada, sehingga untuk berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) digunakan baku HARVARD yang di sesuaikan (100% baku Indonesia = 50 persentile baku Harvard).

(58)

11

1. Berat Badan Menurut Umur (BB/U)

Berat badan adalam parameter yang sangat tidak stabil. Berbagai keadaan seperti infeksi, hilang nafsu makan atau berkurangnya asupan makanan yang dikonsumsi dapat mengubah berat tubuh secara mendadak. Oleh karena itu, pengukuran berdasarkan indeks BB/U lebih menggambarkan status gizi seseorang saat ini (Supariasa, Bakri dan Fajar, 2002).

2. Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)

Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan, relatif kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam waktu yang pendek. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu yang relatif lama. Berdasarkan karakteristik tersebut, indeks ini menggambarkan status gizi masa lalu (Supariasa, Bakri dan Fajar, 2002). 3. Indeks Massa Tubuh Menurut Umur (IMT/U)

[image:58.595.111.517.547.635.2]

Pengukuran status gizi pada anak usia 5 - 18 tahun dapat diukur dengan menggunakan indeks massa tubuh berdasarkan usia. Hal ini berdasarkan pada pedoman Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang standar antropometri penilaian status gizi anak.

Tabel 2.1. Kategori dan Ambang Status Gizi Anak Berdasarkan Indeks

Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) Anak Umur 5 - 18 Tahun

Sangat Kurus < -3 SD

Kurus -3 SD sampai dengan < -2 SD

Normal -2 SD sampai dengan 1 SD

Gemuk >1 SD sampai dengan 2 SD

Obesitas >2 SD

(59)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Remaja merupakan suatu masa dimana individu berkembang dan mulai menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya serta mengalami perkembangan secara psikologik. Menurut World Health Organization (WHO), remaja merupakan penduduk laki-laki atau perempuan yang berusia 10-19 tahun. Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2010, persentase jumlah remaja terhadap seluruh penduduk di Indonesia sebanyak 26,67 persen dan diperkirakan akan meningkat sampai tahun 2025 mencapai lebih dari 47 juta jiwa. Dengan bertambahnya remaja, maka semakin besar juga potensi sumberdaya yang dimiliki.

Pada masa remaja, pertumbuhan dan perkembangan terjadi dengan pesat. Hal ini dapat dipengaruhi berbagai faktor seperti genetik, hormonal, lingkungan, gizi, aktivitas fisik (Hidayat, 2006). Salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah faktor gizi. Selain untuk pertumbuhan dan perkembangan yang baik, asupan gizi yang seimbang dapat meningkatkan kesehatan. Ketidakseimbangan gizi dapat diukur melalui status gizi anak. Status gizi anak usia 5-18 tahun diukur berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur yang dikategorikan menjadi sangat kurus, kurus normal, gemuk dan obesitas (Kepmenkes, 2010). Selain itu, status gizi anak dapat dikategorikan berdasarkan tinggi badan menurut umur yaitu sangat pendek, pendek, normal.

(60)

2

orang tua dalam mengasuh, menjaga, dan membimbing anak-anak di panti supaya menjadi manusia dewasa yang bertanggungjawab kepada dirinya dan masyarakat di kemudian hari (Santoso, 2005).

Perilaku suatu individu dapat dilihat dari pengetahuan, sikap dan tindakan nyata. Pengetahuan tentang gizi baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi sikap dan tindakan gizi (Notoatmodjo, 2007). Pemenuhan gizi anak didapatkan dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Pemberian nutrisi dalam suatu panti asuhan dilakukan melalui penyelenggaraan makanan dengan tujuan setiap anak mendapatkan nutrisi yang sama dan seimbang. Hal ini dapat diukur melalui status gizi anak yang dikategorikan ke dalam gizi lebih, baik, kurang, dan buruk (Supariasa, Bakri dan Fajar, 2002).

Di dalam suatu panti asuhan, permasalahan gizi ditemukan. Permasalahan gizi di panti asuhan dapat disebabkan oleh besarnya jumlah anak yang ditampung dan tidak seimbang dengan jumlah pengasuh. Keadaan ini membuat pemeliharaan kesehatan dan pemenuhan nutrisi seimbang menjadi berkurang. Selain itu, terbatasnya sumber informasi tentang gizi yang didapat anak di panti asuhan juga mempengaruhi kondisi tersebut.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan gizi dengan status gizi anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah. Panti asuhan ini terletak di Jalan Amaliun Medan dan mengasuh sekitar 125 anak laki laki mulai dari bayi hingga usia sekolah SMA.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan gizi dengan status gizi pada anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan?

(61)

3

1.3.2 Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan gizi anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan.

2. Untuk mengetahui sikap gizi anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan.

3. Untuk mengetahui tindakan gizi anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan.

4. Untuk mengetahui status gizi anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:

1.4.1 Bagi Peneliti

Dapat menambah pengalaman dan penerapan ilmu dalam melakukan penelitan serta menambah pengetahuan peneliti tentang hubungan perilaku gizi dengan status gizi.

1.4.2 Bagi Panti Asuhan

Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi penting bagi pengelola panti asuhan tentang status gizi anak di panti asuhan sehingga dapat menyediakan kebutuhan nutrisi yang sesuai.

1.4.3 Bagi Pemerintah

(62)

ii

ABSTRAK

Pemenuhan gizi seimbang pada masa remaja perlu diperhatikan mengingat dalam tahap ini pertumbuhan dan perkembangan tubuh terjadi dengan pesat. Hal ini dapat dilihat melalui pengukuran status gizi anak. Perilaku gizi yang tidak tepat dapat berpengaruh terhadap status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan gizi terhadap status gizi anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan.

Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross-sectional dengan jumlah responden sebanyak 35 orang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan status gizi diukur dengan indeks IMT/U menurut standar antropometri Kepmenkes 2010. Data dianalisis dengan SPSS 17.0 for windows.

Berdasarkan hasil penelitian hubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan gizi terhadap status gizi menggunakan uji Fisher's Exact, diperoleh nilai p=0,553 untuk hubungan pengetahuan terhadap status gizi, nilai p=1,000 untuk hubungan sikap dan status gizi, dan nilai p=0,542 untuk hubungan tindakan dengan status gizi.

Disimpulkan bahwa tidak ada hubungan signifikan pengetahuan, sikap, dan tindakan gizi terhadap status gizi. Disarankan kepada pihak Panti Asuhan untuk memberikan edukasi perilaku gizi yang baik. Diharapkan juga agar anak Panti Asuhan memperhatikan pola makan dan asupan zat gizi seimbang.

(63)

iii

ABSTRACT

Fulfillment of balanced nutrition in adolescence need to be considered

since in this stage the body's growth and development occur rapidly. It can be

seen through the measurement of the nutritional status of children. Behavior

improper nutrition can influence the nutritional status. This study aimed to

determine the relationship of knowledge, attitude, and action of nutrition on the

nutritional status of children in Muhammadiyah Putera Orphanage Medan.

This research was analytic cross-sectional with a number of respondents

as many as 35 people. Samples were taken using total sampling technique. Data

collected by using a questionnaire and nutritional status measured BMI/U index

according to anthropometric standard Kepmenkes 2010. Data were analyzed with

SPSS 17.0 for windows.

Based on the results of the study the correlation between knowledge,

attitude, and action nutrition on nutritional status using Fisher's Exact Test,

p=0,553 values obtained for the relationship between knowledge and nutritional

status, p=1,000 for the relationship attitude and nutritional status, and the

relationship action and nutritional status obtained p=0,542.

It was concluded that there was no significant relationship knowledge,

attitude, and action nutrition on nutritional status. Recommended to the

orphanage to educate the behavior of good nutrition. It is also hoped that the

orphanage of diet and nutrient intake balanced.

(64)

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN GIZI TERHADAP STATUS GIZI ANAK USIA 12-18 TAHUN

DI PANTI ASUHAN PUTERA MUHAMMADIYAH JALAN AMALIUN MEDAN TAHUN 2015

Oleh : RIO SIAHAAN

120100181

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(65)

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN GIZI TERHADAP STATUS GIZI ANAK USIA 12-18 TAHUN

DI PANTI ASUHAN PUTERA MUHAMMADIYAH JALAN AMALIUN MEDAN TAHUN 2015

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh : RIO SIAHAAN

120100181

(66)

-LE*IBAR TENGESAHAN

Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Gizi

Anak

Usia 1?*1$ Tahun

di

Panti Asuh*n Put*r*

Amaliun Medan Tahun 2015

Terhadap Status Gizi

Mulesmadiyah

Jalan

l\rsrno

NIM

. Qia Siohooa

:

1201m181

Fembimbing

{Nenni l}wi Anrianti Lubis, S.P.. M.Si)

NrP. 1 976041 020031 22W2

Penguji

I

{dn Zaimah Z. Tala" ilf.S., Sn.Gtrfi NrP. 196705{H1992ffi2{m1

Pengqii

tr

1{,

fllr.

dr.Ilina

Keumala Sari. M. Gizi. Sp.GK)

NIP. 1973122u{m3t22ml

i*

;l;l

;^1 Med*n, Januari 2016

Dekan Fakultas Kedokterar

(67)

ii

ABSTRAK

Pemenuhan gizi seimbang pada masa remaja perlu diperhatikan mengingat dalam tahap ini pertumbuhan dan perkembangan tubuh terjadi dengan pesat. Hal ini dapat dilihat melalui pengukuran status gizi a

Gambar

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Tabel 5.1  Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Gizi
Tabel 5.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Quantitative performance evaluation is affected by computing the values of five image fusion quality metrics (Tables 3 and 4) : (1) Average Gradient (AG) - average magnitude of

Memiliki pemahaman tentang beberapa hal berkenaan dengan landasan doktrinal dan penyelesaian beberapa masalah kewarisan menurut Ulama Sunni&gt;,

First, this article selects the impact factors related to the ecological coordination, regional economic potential, equalization of basic public services and urban

Mahasiswa memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai teks hadis hukum dan penjelasannya yang terkait dengan masalah-masalah hukum di bidang muamalah dan

The data were classified into adequate travel modes and the trip purposes were detected and classified as individuals home and significant locations need to be anonymised to protect

76 SMA Kristen Intan Permata Hati Yayasan Intan Educa Jl.. Nginden Intan

Intermediate cities are urged to change and adapt their mobility systems from a high energy-demanding motorized model to a sustainable low-motorized model. In

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara