• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Teknik Informatika Vol. 1 September

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Teknik Informatika Vol. 1 September"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

P E M B U A T A N D A N I M P L E M E N T A S I E L E A R N I N G

M E N G G U N A K A N K O N S E P

W E B 2 . 0

( S T U D I K A S U S S M A S A N T A M A R I A )

Denys Lee1), Satria Perdana Arifin2) & Ibnu Surya3)

1) Program Studi Sistem Informasi Politeknik Caltex Riau,Pekanbaru28265,email:leeiswang@gmail.com 2) Program Studi Sistem Informasi Politeknik Caltex Riau, Pekanbaru 28265, email:satria@pcr.ac.id 3) Program Studi Teknik Informatika Politeknik Caltex Riau, Pekanbaru 28265, email:ibnu@pcr.ac.id

Abstrak

Proses belajar mengajar di SMA Santa Maria masih bersifat konvensional, dengan kata lain bahwa proses belajar mengajar antara guru dengan murid hanya dapat dilakukan dengan syarat terjadinya pertemuan antara guru dengan murid di dalam kelas. Apabila pertemuan tidak terjadi maka dapat menyebabkan proses bertukar pikiran dan berbagi ilmu pengetahuan pun terlambat atau terhambat. Keadaan seperti ini sangat jelas dapat menghambat proses pembelajaran di SMA Santa Maria sehingga dampaknya berakibat pada berkurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran tertentu. Oleh karena itu pada proyek akhir ini akan dilakukan pembuatan aplikasi elearning berbasis web dengan menggunakan konsep web 2.0. Dimana konsep yang diterapkan adalah interaksi antar sesama pengguna seperti guru dengan guru dalam hal diskusi materi, guru dengan siswa dalam hal ujian online dan siswa dengan siswa dalam hal kelompok diskusi. Aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai basis data. Berdasarkan kuesioner terhadap beberapa guru dan siswa, diperoleh hasil sebanyak 80,0% responden guru menyatakan bahwa dengan mengunggah materi pada aplikasi ini memiliki peranan yang baik dalam membantu kesulitan guru jika guru berhalangan hadir.

Kata Kunci : elearning, PHP, MySQL, web 2.0.

Abstract

Teaching and learning process in Santa Maria high school is still conventional, in other words, the learning process between teachers and students can only be made if a meeting between them occur in the classroom. If the meeting does not happen, then the process of exchanging ideas and sharing knowledge can be delayed or inhibited. This situation is very clearly can inhibit the learning process in Santa Maria highschool, the situation can make the reducing of understanding in specific subject matter on students. Therefore this final project will be conducted by making web-based elearning applications using web 2.0 concept. Where the concept is applied in the interaction among fellow users such as teachers to teachers in terms of the discussion material, teachers with students in terms of online exams, and students with students in discussions group. This application use PHP as the programming language and MySQL as database. Based on the questionnaire to some teachers and students, obtained results that 80.0% of respondents stated that the material uploading process in this application has a good role in helping the teacher if they was unable to attend the class.

(2)

1 Pendahuluan

SMA Santa Maria dikenal sebagai salah satu sekolah menengah atas swasta terbaik di Pekanbaru. Selama ini proses belajar mengajar di SMA Santa Maria masih bersifat konvensional, dengan kata lain bahwa proses belajar mengajar antara guru dengan murid hanya dapat dilakukan dengan syarat terjadinya pertemuan antara guru dengan murid di dalam kelas. Jika pertemuan antara guru dengan murid tidak terjadi maka proses belajar mengajar pun tidak dapat dilaksanakan.

Selain itu proses bertukar pikiran dan berbagi ilmu pengetahuan hampir sepenuhnya dilakukan di dalam kelas. Apabila pertemuan tidak terjadi maka dapat menyebabkan proses bertukar pikiran dan berbagi ilmu pengetahuan pun terlambat atau terhambat. Keadaan seperti ini sangat jelas dapat menghambat proses pembelajaran di SMA Santa Maria sehingga dampaknya berakibat pada berkurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran tertentu. Salah satu solusi yang dibangun yaitu dibuat suatu aplikasi elearning berbasis web yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja sehingga mendukung proses belajar mengajar di SMA Santa Maria.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka perlu dibuat suatu aplikasi elearning berbasis web dengan menggunakan konsep teknologi web 2.0. Kehadiran sistem pembelajaran online (elearning) yang diharapkan mampu meningkatkan intensitas belajar mandiri. Dengan elearning memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar tanpa harus tatap muka secara langsung antara guru dengan murid contohnya dalam pemberian materi dan tugas, kelompok belajar yang dibentuk dan diskusi materi antar guru sehingga proses bertukar pikiran dan berbagi ilmu pengetahuan bisa dilakukan dengan mudah.

2 Dasar teori

2.1 Perbedaan Pembelajaran Konvensional dan Pembelajaran dengan Elearning

Philip R. Wallace mengatakan bahwa pembelajaran konvensional memandang bahwa proses pembelajaran yang dilakukan sebagaimana umumnya guru mengajarkan materi kepada siswanya. Guru menstransfer ilmu pengetahuan kepada siswa, sedangkan siswa lebih banyak sebagai penerima [1].

Ujang Sukandi mengatakan bahwa pembelajaran konvensional adalah proses pembelajaran adalah proses pembelajaran yang lebih banyak didominasi gurunya sebagai “pemberi” ilmu, sementara siswa lebih pasif sebagai “penerima” ilmu [1].

Institute of Computer Technology menyebutnya dengan istilah “Pengajaran

Tradisional”. Perilaku pengajaran yang berpusat pada guru yang paling umum yang diterapkan di sekolah-sekolah, pengajaran model ini dipandang efektif, terutama untuk [1] :

1. Berbagi informasi yang tidak mudah ditemukan di tempat lain.

2. Menyampaikan informasi dengan cepat.

3. Membangkitkan minat akan informasi.

4. Mengajari siswa yang cara belajar terbaiknya dengan mendengarkan.

Namun demikian, pendekatan pembelajaran tersebut mempunyai beberapa kelemahan sebagai berikut :

1. Tidak semua siswa memiliki cara belajar terbaik dengan mendengarkan.

2. Sering terjadi kesulitan untuk menjaga agar siswa tetap tertarik dengan apa yang

dipelajari.

(3)

4. Pendekatan tersebut mengasumsikan bahwa cara belajar siswa itu sama dan tidak bersifat pribadi.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran konvensional merupakan proses pembelajaran secara tatap muka yang umumnya dilakukan para guru dengan penggunaan metode ceramah yang biasa dilakukan oleh guru dalam pemberian materi kepada siswa, sehingga pola mengajar kelihatan baku, karena disini fokus siswa hanya memperhatikan penjelasan guru dan mencatat di buku tulis. Siswa disini dipandang sebagai individu pasif yang hanya mendengarkan, mencatat dan menghafal.

Darin E. Hartley mengatakan elearning merupakan cara belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya materi ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain [2].

Feasey mengatakan elearning merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (Internet, LAN, WAN) sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitas serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya [2].

Rossenberg mendefenisikan elearning sebagai pemanfaatan teknologi internet untuk mendistribusikan materi pembelajaran, sehingga siswa dapat mengakses dari mana saja [2].

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran elearning merupakan proses pembelajaran dimana interaksi antara guru dan siswa melalui media internet atau media jaringan komputer lainnya. Jadi disini tidak perlu adanya proses tatap muka antara guru dan siswa, sehingga lebih efektif dan efisien karena meninimalisir jarak dan waktu karena

elearning dapat diakses dimana saja dan kapan saja.

2.2 Web 2.0 dan Perbedaannya dengan Web 1.0 dan Web 3.0

Majalah Information Week memberi definisi “Web 2.0 is all the Web sites out there that

get their value from the actions of users” [3]. Jadi inti dari sebuah web 2.0 adalah keterlibatan

pengguna dan kecanggihan web tersebut dalam kolaborasi, interaksi dan melayani pengguna. Contohnya adalah usaha pembaca dalam berkomentar di blog. Dari sisi web, adalah adanya RSS di dalam Blog dimana semua informasi Blog dimungkinkan dapat diadaptasi, dikoleksi, dan dibagi untuk menjadi bagian dari Blog lainnya. Pengguna yang paling awampun tidak hanya sekedar bisa membaca halaman web tetapi juga bisa buat dan merespon sebuah content. Mau komentar mudah, mau bikin blog mudah. Mau jadi member dan menambah teman di Friendster mudah. Tidak perlu ngerti programming atau web design untuk melakukan itu semua. Jika Web1.0 adalah dunianya web programmer dan web designer, maka Web2.0 adalah dunianya pengguna.

Karakteristik web 2.0 sebagai berikut :

1. Network as platform. Web 2.0 merupakan sebuah platform bagi aplikasi. Web sebagai platform dimana menjadikan web sebagai tempat bekerja di manapun berada. Cukup

dengan membuka web browser, Kita dapat mengerjakan tugas mengetik dokumen,

perhitungan keuangan, atau merancang presentasi melalui aplikasi-aplikasi yang telah disediakan dan dapat dijalankan secara langsung melalui internet. Google termasuk yang terdepan dalam hal ini.

2. Harnessing Collective Intelligence. Adanya partisipasi dari pengguna dalam

berkolaborasi pengetahuan. Hal ini mengingatkan akan pemberian kepercayaan

kepada pengguna internet untuk dapat berpartisipasi dalam berbagi pengetahuan

di Wikipedia, sebuah ensiklopedia berbasis web yang disusun berdasarkan

(4)

3. Data is the Next Intel Inside. Data menjadi ciri khas sebuah aplikasi, dimana penyuplai

data akan memberikan ciri khas yang akan digunakan oleh pemilik situs web

untuk memberikan garansi kepercayaan kepada pengunjungnya. Sebagai contoh Portal Peta dengan slogan “Powered by Google” memakai dukungan Google Maps pada peta dunia berbasis web.

4. End of the Software Release Cycle. Web 2.0 sebagai akhir dari siklus peluncuran

produk perangkat lunak, mengilustrasikan setiap produsen perangkat lunak tidak

lagi meluncurkan produknya dalam bentuk fisik. Karena web menjadi platform,

pengguna cukup datang ke situs web untuk menjalankan aplikasi yang ingin

mereka gunakan. Hasil dari pengembangan fitur di dalam perangkat lunak dapat

langsung dirasakan oleh pemakai. Perangkat lunak tidak lagi dijual sebagai

produk namun berupa layanan (service). Produsen yang memberikan pelayanan yang cepat dan bagus, akan menjadi pilihan pengguna.

5. RSS & XML Technology. Dukungan pada pemrograman yang sederhana dan ide akan

web service atau RSS. Ketersediaan RSS akan menciptakan kemudahan untuk

digunakan oleh situs web lain dengan menggunakan tampilan sendiri dan dukungan

pemrograman yang sederhana.

6. Perangkat lunak tidak lagi terbatas pada perangkat tertentu. Hal ini mempertegas

posisi web sebagai platform dimana setiap perangkat dapat mengaksesnya.

Komputer tidak lagi menjadi satu-satunya perangkat yang dapat menjalankan

berbagai aplikasi di internet. Setiap aplikasi harus didesain untuk dapat dinikmati komputer, ponsel, PDA, dsb.

7. Rich User Experiences. Adanya kemajuan inovasi pada antar-muka (interface) di sisi pengguna. Dukungan AJAX yang menggabungkan HTML, CSS, Javascript, dan XML pada Yahoo!Mail, Skype dan Gmail membuat pengguna merasakan nilai lebih dari sekedar situs penyedia e-mail.

Sebelum munculnya web 2.0, teknologi web yang pertama yaitu web 1.0. Web 1.0 adalah teknologi web yang pertama kali digunakan dalam aplikasi World Wide Web, atau ada yang menyebut web 1.0 sebagai www itu sendiri yang banyak digunakan dalam situs web yang bersifat personal. Beberapa ciri atau karakteristik web 1.0 adalah :

1. Merupakan halaman web yang statis atau hanya berfungsi untuk menampilkan.

2. Halaman masi didesain sebagai html murni, yang hanya memungkinkan orang untuk

melihat tanpa ada interaksi.

3. Biasanya hanya menyediakan semacam buku tamu online tapi tidak ada interaksi yang

intens.

4. Masih menggunakan form-form yang dikirim melalui e-mail, sehingga komunikasi

biasanya baru satu arah.

Sedangkan Web 3.0 adalah konsep evolusi berikutnya dari World Wide Web tentang menghubungkan, mengintegrasikan, dan menganalisis data dari berbagai sumber data untuk mendapatkan aliran informasi baru. Perbedaan Web 2.0 dengan Web 3.0 dapat dilihat dibawah ini :

Tabel 1 Perbedaan Web 2.0 dengan Web 3.0

Web 2.0 Web 3.0

Fungsi Utama Fokus pada cara komunitas dalam

menciptakan web yang dinamis dan interaksi teknologi

Data terhubung antara mesin dan pengguna melalui web

(5)

membuat isinya masing-masing mesin dapat membuat isi

yang dapat digunakan

kembali

Teknologi AJAX Resource Description

Framework (RDF)

Website Google,facebook,wikipedia, ebay,

youtube

Dbpedia, sioc-project.org

3 Simulasi Sistem

Gambar 1 Sistem e-learning Santa Maria Pekanbaru

Dalam sistem e-learning Santa Maria Pekanbaru ini terdapat 3 user yang dapat mengakses sistem dengan hak akses yang berbeda. Seorang admin dapat mengelola berita, subject, guru, dan murid. Sedangkan guru dapat mengelola subject, test, tugas, dan berdiskusi dengan guru dan murid di sistem ini. Untuk siswa, hak akses yang diberikan hanya seputar mengupload tugas dan mendownload bahan pelajaran dari guru.

4 Hasil dan Analisa

(6)

Gambar 2 Membuat tes

Apabila seorang guru ingin membuat test di dalam sistem e-learning ini, guru harus masuk ke halaman data test dan menginputkan tanggal, jenis tes, kelas, dan subject dari tes tersebut seperti terlihat pada gambar 2.

Gambar 3 Upload tes

Setelah menetapkan tanggal dan jenis tes, maka guru akan diarahkan ke halaman yang mengharuskan guru tersebut mebuat pertanyaan dan jawaban dari tes itu sendiri seperti terlihat pada gambar 3.

Setelah selesai membuat soal, maka sistem akan memberikan pemberitahuan melalui SMS ke handphone siswa seperti pada gambar 4.

(7)

Gambar 4 Pemberitahuan Ujian Melalui SMS

Kualitas aplikasi yang telah dibuat dapat dilihat dari survey yang dilakukan berupa pengisian kuisioner. Kuisioner yang dilakukan dengan melakukan pengaksesan client-server dengan 3 guru dan 6 murid. Kuisioner digunakan penilaian menggunakan skala likert. Pada

masing-masing pernyataan disediakan bobot 1 sampai 5 dengan kriteria

:

1 : Sangat Buruk 2 : Buruk 3 : Cukup 4 : Baik 5 : Sangat Baik

Setelah bobot nilai untuk kuisioner dikalkulasi, didapatkan hasil dengan persentase penilaian seperti tabel penilaian kuesioner untuk guru dan siswa seperti berikut :

Tabel 2 Penilaian Kuesioner untuk Guru

No. Kriteria

Nilai

1 2 3 4 5

1 Tampilan Interface pada aplikasi 0 0 0 3 0

2 Kemudahan dalam menggunakan sistem 0 0 0 1 2

3 Perpaduan warna 0 0 1 2 0

4 Ujian online yang dibuat meminimalisir kesulitan

guru dalam pemeriksaan secara manual

0 0 1 0 2

5 Materi yang diunggah membantu guru dalam

kegiatan belajar mengajar jika guru berhalangan hadir

0 0 0 3 0

6 Memudahkan pihak guru dalam memberikan

pengumuman secara online

0 0 0 2 1

Tabel 3 Penilaian Kuesioner untuk Siswa

No. Kriteria Nilai

(8)

1 Tampilan Interface pada aplikasi 0 0 0 5 1

2 Kemudahan dalam menggunakan sistem 0 0 0 1 5

3 Perpaduan warna 0 0 1 3 2

4 Kelompok belajar online membantu dalam kesulitan

para siswa

0 0 0 0 6

5 Materi yang diunduh membantu dalam kesulitan

belajar siswa jika guru berhalangan hadir

0 0 0 1 5

5 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil pada proyek akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Aplikasi yang telah dibangun telah membantu siswa dalam memperoleh materi dan

pengumpulan tugas yang diberikan guru. Pernyataan ini diperoleh berdasarkan penilaian kuesioner yang dilakukan oleh siswa dimana responden menyatakan bahwa materi yang diunduh serta pengumpulan tugas membantu dalam kesulitan belajar siswa jika guru berhalangan hadir pada aplikasi ini tergolong sangat baik dengan persentase penilaian sebesar 96,7%.

2. Aplikasi yang telah dibangun juga membantu siswa dalam diskusi online. Pernyataan

ini diperoleh berdasarkan penilaian kuesioner yang dilakukan oleh siswa dimana responden menyatakan bahwa kelompok belajar online membantu dalam kesulitan para siswa dalam memberikan pendapat, menghemat jarak dan waktu siswa serta tidak membutuhkan ruang seperti diskusi di dalam kelas pada aplikasi ini tergolong sangat baik dengan persentase penilaian sebesar 100%.

3. Aplikasi yang telah dibangun berupa ujian online juga membantu guru dalam proses

kegiatan belajar mengajar. Pernyataan ini diperoleh berdasarkan penilaian kuesioner yang dilakukan oleh guru dimana responden menyatakan bahwa ujian online yang dibuat meminimalisir kesulitan guru dalam pemeriksaan secara manual pada aplikasi ini tergolong sangat baik dengan persentase sebesar 86,7%.

4. Aplikasi yang telah dibangun juga membantu guru dalam memberikan pengumuman

secara online. Pernyataan ini diperoleh berdasarkan penilaian kuesioner yang dilakukan oleh guru dimana responden menyatakan bahwa aplikasi ini memudahkan pihak guru dalam memberikan pengumuman secara online tergolong sangat baik dengan persentase sebesar 86,7%.

.

6 Daftar Pustaka

[1] Gora, Winastwan & Sunarto. (2010). Pakematik: Strategi Pembelajaran Inovatif

Berbasis TIK. Jakarta: Elex Media Komputindo.

[2] Artina, Nyimas. (tt). Penerapan E-learning Pada Proses Belajar Mengajar Sebagai

Aplikasi Peningkatan Kualitas Mahasiswa (Studi Kasus Pada STMIK XYZ).

Palembang: STMIK MDP.

[3] Yudhanto Yudha. (2008). Tentang Web 2.0. Diambil tanggal 1 Desember 2011 dari http://ilmukomputer.org/2008/01/26/tentang-web-20/

(9)

Gambar

Gambar 1 Sistem e-learning Santa Maria Pekanbaru
Gambar 2 Membuat tes
Gambar 4 Pemberitahuan Ujian Melalui SMS

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, alasan Pencabutan 7 (Tujuh) Peraturan Daerah Kota Bogor Yang Mengatur Tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, meliputi:

Dinas Perhubungan perlu memiliki strategi yang baik untuk melakukan promosi Transportasi Wisata Bandros sebagai salah satu wisata yang ada, agar dapat meningkatkan minat

Selain karena adanya kesalahan dalam pengisian formulir SSP pemindahbukuan dapat dilakukan juga jika terdapat kesalahan pengisian data pembayaran pajak melalui

Sesuai dengan prinsip aktivitas dalam belajar dilihat dari sudut pandang perkembangan konsep jiwa. Penulis lebih sependapat menurut pandangan Ilmu Jiwa Modern, karena

Mayat bayi yang dimasukkan ke dalam lubang-lubang pohon adalah tradisi masyarakat asli .... Mendulang intan adalah mata pencaharian

“Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden untuk kemudian dijawabnya”, kuesioner

Nasehatku kepada seluruh kaum muslimin dalam menyambut bulan Ramadhan adalah hendaklah mereka bertakwa kepada Allah jalla wa’ala, dan hendaklah mereka bertaubat dari semua

Tujuan dilakukannya pengujian ini yaitu untuk mengetahui akurasi yang diperoleh sistem menggunakan metode klasifikasi naive bayes dengan data uji dari sensor DHT11