• Tidak ada hasil yang ditemukan

S O L A S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "S O L A S"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

S O L A S

(Safety Of Life At Sea)

Konvensi Internasional untuk

keselamatan kapal yang dihasilkan oleh

IMO.

• SOLAS 1914.

• SOLAS 1929

•SOLAS 1948

• SOLAS 1960

• SOLAS 1974.

Solas 1974 disyahkan 1 Nopember 1974

dan enter into force pada 25 Mei

1980.Diratifikasi oleh Pemerintah

Indonesia dengan Keppres 65/1980

pada tanggal 9 Desember 1980.

Solas 1974 awalnya terdiri dari 8

(2)

Susunan dari Solas

• Bab I :General Provision

• Bab II-1 :Construction- Structure,subdivisi

and stability,machinery and electrical installation.

• Bab II-2 :Construction –fire protection,fire

detection and fire extinction.

• Bab III :Life saving appliances and

arrangements.

• Bab IV :Radio Communications • Bab V : Safety of Navigation • Bab VI :Carriage of Cargoes

• Bab VII :Carriage of Dangerous Goods • Baab VIII: Nuclear Ships.

• Bab IX :Management for the safe operation. • Bab X :Safety measure for high speed craft • Bab XI-1 :Special measure to enhance

maritime safety.

• Bab XI-2 :Special measures to enhance

(3)

Bab I:General provision

Pemberlukan.

Kecuali secara jelas ditentukan lain,aturan-aturan dari SOLAS hanya diberlakukan pada kapal-kapal yang melayari pelayaran Internasional.

Kelas dari kapal-kapal untuk pemberlakuan setiap bab,ditentukan dalam bab tersebut.

Definisi-definisi:

a. Aturan berarti aturan yang terkandung dalam konvensi ini.

b. Administration berarti pemerintah dari suatu Negara yang benderanya digunsksn oleh kapal. c. Pelayaran Internasional berarti pelayaran dari

suatu Negara dimana aturan ini berlaku ke

pelabuhan diluar Negara tersebut atau sebaliknya d. Penumpang adalah semua orang dikapal selain dari

Nakhoda dan ABK atau orang lain yang

dipekerjakan untuk bisnis kapal dan anak-anak dibawah 1 tahun.

e. Kapal penumpang adalah kapal yang membawa lebih dari 12 penumpang.

f. Kapal barang adalah setriap kapal yang bukan kapal penumpang.

g. Kapal tanker adalah kapal barang yang konstruksinya atau penggunaannya untuk mengangkut bahan cair yang mudah terbakar.

(4)

h. Kapal penangkap ikan adalah

sebuah kapal yang digunakan

untuk menangkap ikan

paus,anjing laut,walrus atau

sumber daya lainnya dari laut.

i.

Kapal nuclear adalah sebuah

kapal yang dilengkapi pesawat

tenaga nuklir.

j.

Kapal baru ialah kapal yang

peletakan lunasnya pada atau

sesudah tanggal 25 Mei 1980

k. Kapal lama adalah kapal yang

bukan kapal baru.

l.

1 mil laut sama dengan 1852

meter atau 6080 feet.

m. Anniversary date berarti hari

dan bulan dari tiap tahun yang

(5)

Pengecualian.

Kecuali dinyatakan lain aturan-aturan SOLAS tidak berlaku terhadap:

a. Kapal Perang.

b. Kapal barang berukuran kurang dari GT.500.

c. Kapal yang tidak digerakkan dengan mesin.. d. Kapal kayu yang dibuat secara primitif.

e. Kapal pesiar yang tidak disewakan f. .Kapal penangkap ikan

Pembebasan:

Kapal yang secara normal tidak melayari

Pelayaran Internasional tetapi karena situasi yang dikecualikan terpaksa mengadakan pelayaran internasional untuk satu kali perjalanan dapat dibebaskan oleh

Administration asalkan memenuhi sarat-sarat keselamatan.

Kapal.kapal yang bentuknya khusus dapat

dibebaskan dari persaratan Bab II-I,II-2,III dan IV asalkan ,menurut pendapat

Administration masih memenuhi sarat sarat keselamatan.

(6)

Inspeksi dan Survei

Inspeksi dan survei harus dilaksanakan oleh Pejabat-Pejabat dari

Administration.Administration dapat

menunjuk surveyor-surveyor dan organisasi yang diakui untuk melakukan survei atas nama Pemerintah.

Survei kapal-kapal penumpang

.

a. Initial survey (survei Pertama) sebelum kapal dioperasikan.

b. Renewal survey (survei pembaruan) setiap 12 bulan .

c. Additional survey (.survei tambahan) ,bila diperlukan.

Survei alat-alat penolong kapal barang:

Initial survey

Renewal survey,untuk pembaruan sertifikat.

Periodical survey 3 bulan sebelum/sesudah annyversary ke 2 atau ke 3.

Annual survey 3 bula sebelum/sesudah annyversary date

(7)

Survei Instalasi Radio Kapal Barang

: a. Initial survey sebelum dioperasikan.

b. Renewal survey, untuk pembaruan sertifikat.

c. Periodical survey,3 bulan sebelum/sesudah annyversary date.

d. Additional survey bila diperlukan.

Survei konstruksi dan permesinan

: a. Initial survey sebelum kapal dioperasikan. b. Renewal survey,untuk pembaruan

sertifikat.

c. Intermediate survey, 3bulan

sebelum/sesudah annyversary date ke 2 atau ke 3

d. Annual survey,3 bulan sebelum/sesudah annyversary date

e. Additionnal suvey bila diperlukan.

f. Minimum 2 inspeksi lambung dan bagian bawah air dalam 5 tahun.

(8)

Mempertahankan kondisi sesudah

survei

• Kondisi kapal dan perlengkapannya

harus dipertahankan sesuai persaratan

SOLAS ,untuk menjamin kapal dalam

keadaan fit untuk berlayar tanpa

membahayakan kapal atau jiwa

manusia.

• Sesudah survei tidak boleh ada

perobahan yang dilakukan baik

terhadap kapal maupun

perlengkapannya.

• Apabila terjadi kecelakaan terhadap

kapal atau kerusakan ditemui baik yang

menyangkut keselamatan kapal atau

kelengkapan

pertlengkapannya,Nakhoda atau

pemilik kapal harus segera melaporkan

kepada administration

(9)

Sertifikat-Sertifikat

Serifikat yang diterbitkan sesuai

SOLAS :

a.

Untuk kapal penumpang:

Passenger Ship Safety Certificate

(Sertifikat Keselamatan Kapal

Penumpang)

berlaku paling lama 12 bulan.

b Untuk Kapal Barang:

-Cargo Ship Safety Construction

Certificate.

-Cargo Ship Safety Equip.

ment Certificate.

-Cargo Ship Safety Radio

Certificate.

Sertifikat-Sertifikat tersebut berlaku

sesuai ketentuan Administration

tetapi tidak boleh lebih dari 5 tahun

(10)

Pengawasan

1. Setiap kapal yang masuk dari Negara lain tunduk terhadap pemeriksaan yang

dilakukan oleh Perwira-Perwira yang betul-betul ditugaskan (Port State Control Officer) untuk meneliti apakah sertifikat masih

berlaku.

2. Apabila masih betrlaku Sertifikat tersebut harus diakui kecuali ada bukti yang jelas (clear ground) bahwa kondisi kapal atau perlengkapannya tidak sesuai dengan

sertifikat atau tidak sesuai dengan peraturan. 3. Apabila sertifikat tidak berlaku atau kalau

kapal ada kekurangan maka kapal tidak diijinkan berangkat sebelumkekurangan dipenuhi

4. Dalam hal demikian harus memberi tahu secara tertulis Perwakilan Negara Bendera dan class yang mengeluarkan sertifikat. 5. PSC juga harus menyampaikan mengenai

kapal tersebut ke pejabat pelabuhan

tujuan,apabila kapal tidak dapat melengkapi kekurangannya di pelabuhan tersebut.

(11)

Kecelakaan

1. Setiap Negara harus

mengadakan penyelidikan

terhadap kecelakaan yang

menimpa kapal –kapal

mereka mengenai

persyaratan dalam konvensi

ini dan mengusulkan

apakah ada perubahan

yang diinginkan terhadap

aturan-aturan ini.

2. Setiap Negara harus

melaporkan hasil

penyelidikan tersebut

kepada IMO.

(12)

Bab II-1

Konstruksi-Subdivisi dan

stabilitas,instalasi mesin dan

instalasi listrik

Baggian A.Umum

1. Kecuali dengan tegas ditentukan lain bab ini berlaku bagi kapal yang peletakan lunasnya atau atau cara pembangunan lain pada atau sesudah 1 Juli 1986. 2. Untuk kapal yang dibangun seblum 1 Juli 1986

Pemerintah harus menjamin bahwa

persyaratan-persyaratan yang terdapat pada Bab II-1 SOLAS 1974 yang telah diamendmen dengan Ressolusi

MSC.1(XLV) dipenuhi.

3. Semua kapal yang melakukan perbaikan ,perubahan ,modifikasi dan outfitting harus

dilanjutkan untuk memenuhi pwersyaratan untuk kapal yang dibangun sebelim 1 Juli 1986.

4. Pemerintah jika beranggapan bahwa sifat dan keadaan pelayaran terlindung sedemikian rupa dapat

membebaskan sebagian persyaratan dari bab ini terhadap kapal-kapal yang pelayarannya tidak melebihi 20 mil dari daratan yang terdekat

(13)

Definisi-definisi

1. Garis muat sub divisi adalah suatu garis air

yang digunakan untuk menentukan sub divisi dari kapal.

2. Panjang kapal adalah panjang yang diukur

diantara garis-garis tegaklurus yang ditarik dari ujung-ujung garis muat sub-divisi yang terdalam.

3. Lebar kapal ialah lebar terbesar yang diukur

dari sisi luar gading-gading di garis muat sub divisi yang terdalam atau dibawahnya.

4. Asrat kapal adalah jarak tegak lurus yang

diukur dari lunas dipertengajhan panjang kapal sampai ke gris muat sub divisi yang dimaksud,

5. Geladak sekat adalah geladak paling atas

sampai ke mana sekat-sekat kedap air dipasang.

6. Garis margin adalah sebuah garis yang ditarik

sekurang-kurangnya 76 milimeter dibawah bidang permukaan atas geladak sekat

dilambung.

7. Permeabilitas sebuah ruangan adalah

(14)

Bagian A-1 Bangunan Kapal

1. Kapal-kapal harus didesain,dibangun dan dirawat sesuai dengan persyaratan struktur,mekanikal dan elektrikal dari suatu klasifikasi yang diakui

Pemerintah atau dengan standar yang diakui Pemerintah.

2. Semua tanki ballast harus mempunyai sistim pencegahan karat seperti cat pelindung (Hard

protective coating).Coating harus berwarna terang. 3. Setiap tanker yang dibangun pada atau sesudah 1 Juli

1998 harus dilengkapi dengan suatu cara yang

memungkinkan ABK mendapat akses yang aman ke hakuan walaupun dalam cuaca buruk.Untuk tanker yang dibangun sebelum 1 Juli 1998 akses tersebut harus dilengkapi pada waktu dok yang pertama

sesudah 1 Juli 1998 tetapi tidak boleh lebih dari 1 Juli 2001.

4. Peralatan penundaan darurat harus dipasang pada haluan dan buritan tanker yang beruikuran tidak kurang dari 20.000 ton DWT yang dibangun pada atau seseudah 1 Januari 1996.Untuk tanker yang dibangun sebelum 1 Januari 1996 alat tersebut harus dipasang pada dok yang pertama sesudah 1 Januari 1996 tetapi tidak lebih dari 1 Januari 1999.

(15)

Bag.B

Subdivisi dan Stabilitas

• Panjang genangan dikapal penumpang.

Panjang genangan ditiap titik pada panjang sebuah kapal harus ditentukan dengan cara perhitungan yang

memperhatikan bentuk,draft dan sifat-sifat lain dari kapal.

• Pewrmeabilitas di kapal penumpang didapat dengan: a) Sepanjang ruang permesinan didapat dengan formula: 85 + 10 ( )

• a=volume dari ruang penumpang yang terletak dibawah margin line dalam batas-batas ruang permesinan.

• c= volume dari ruang dek antara dibawah margin line dalam batas-batas ruang permesinan yang digunakan untuk cargo atau stores

• v= seluruh volume dari ruang permesinan dibawah margin line.

b) Didepan dan dibelakang ruang pemesinan didapat dengan formula:

63 + 35 a v

a = volume ruang penumpang dibawah margin line didepan atau dibelakang ruang permesinan.

v = volume seluruh ruangan dibawah mergin line yang terletak didepan atau dibelakang ruang

permesinan

a- c

v

(16)

Panjang kompartemen yang diijinkan di

kapal-kapal penumpang

Kapal harus dibagi seefisien mungkin

dengan memperhatikan sifat pelayaran dan

untuk apa kapal diperuntukkan.

Panjang maksimum dari sebuah

kompartemen yang titik tengahnya terletak

disembarang titik sumbu membujur kapal

diperoleh dari panjang genangan dikalikan

dengan faktor sub divisi.

Faktor sub divisi tergantung dari panjang

kapal dan untuk suatu panjang kapal

tertentu nilai faktor sub divisi berubah

sesuai dengan sifat pelayaran untuk apa

kapal itu diperuntukkan.Nilai faktor sub

divisi akan berkurang secara beraturan

dan berlanjut:

a. Jika panjang kapal bertambah.dan

b. Dari suatu faktor A untuk kapal barang

dan faktor B untuk kapal penumpang.

(17)

Stabilitas kapal penumpang dalam

keadaan rusak

• Stabilitas utuh yang cukup harus diperoleh di

dalam semua keadaan pengoperasian kapal

sehingga kapal mampu melawan genangan dari suatu kompartemen utama manapun yang

disyaratkan ada dalam panjang genangan.

• Jika dua kumpartemen utama yang

berdampingan dipisahkan oleh sekat yang

direlungkan maka stabilitas uth itu akan cukup untuk menanggulangi genangan dua

kompartemen utama yang berdampingan tersebut.

• Jika faktor sub divisi yang disyaratkan 0,50

atau kurang tetapi lebih dai 0,33 maka stabilitas utuh harus cukup untuk melawan genangan dua kompartemen utama yang berdampingan yang manapun.

• Jika faktor sub divisi yang disyaratkan 0,33

atau kurang maka stabilitas utuh itu harus cukup untuk menaggulangi genangan tiga kompartemen utama yang berdampingan manapun.

(18)

Stasbilitas yang disyaratkan sesudah kerusakan dan sesudah keseimbangan tercapai ditentukan sebagai berikut:

1. Kurva penegak positif harus mempunyai range minimum 15 derajat melebihi sudut

keseimbangan.Range ini dapat dikuirangi menjadi 10 derajat dalam hal luas daerah dibawah kurva bertambah dengan perbandingan

15

range

dimana range dinyatakan dalam derajat

2. Luas daerah dibawah kurva sekurang-kurangnya 0,015 meter radians,diukur dari sudut

keseimbangan ke yang lebih rendah dari a) Sudut pada saat mana terjadi penggenangan

progresiv terjadi.

b) 22 derajat (diukur dari tegak lurus) dalam hal terjadi penggenangan serentak 2 atau lebih kompartemen yang berdampingan.

3. Dalam memperhitungkan momen penegak harus mempertimbangkan kemiringan terbesar pada saat:

a. Berkumpulnya semua penumpang pada satu sisi b. Penurunan semua survival craft yang penuh

dimuati pada satu sisi.

c. Pengaruh tekanan angin. Dihitung dg rumus GZ(dlm mtr) = heeling moment +0,04

(19)

Asumsi yang dipakai dalam menghitung

heeling moment

Momen untuk penumpukan penumpang:

1. Empat orang per meter persegi.

2. Berat badan tiap penumpang rata-rata 75 kg.

3. Penumpang-penumpang dikelompokkan pada

daerah dek yang tersedia dekat muster station.

Momen karena penurunan sekoci yang penuh

dimuati pada satu sisi:

1. Semua sekoci dan rescue boat pada sisi miring

sesudah terjadi kerusakan diasumsikan telah diswing keluar dan penuh dimuati

2. Life raft yang diturunkan dengan dewi-dewi

diasumsikan dalam keadaan diswing dan penuh dimuati

3. Penumpang yang tidak berada dalam alat

penolong yang sudah diswing dianggap tidak menimbulkan pengaruh.

4. Sekoci dan rescuee boat serta life raft yang

berada disisi berlawanan dengan sisi kemiringan dinggap dalam posisi tersimpan.

Moment karena tekanan angin:

1. Diasumsikaan sebesar 120 N/m persegi.

2. Mengenai daerah yang berada diatas air.

3. Lengan momen jarak tegak lurus dari titik pada

setengah draft pada kondosi utuh ke titik berat dari daerah yang kena angin.

(20)

Double bottom (Dasar Berganda)

1. Di kapal –kapal penumpang:

a.

Kapal yang panjangnya antara 50 meter

sampai 61 meter ddasar berganda

sekurang-kurangnya dari kamar mesin

sampai sekat fore peak atau

sedekat-dekatnya dengan itu.

b.

Kapal yang panjangnya antara 61 sampai

76 meter dasar berganda

sekurang-kurangnya diluar kamar mesin sampai

sekat fore peak dan after peak

c.

Kapal yang panjangnya 76 meterr atau

lebih dasar berganda harus dipasang

dipertengahan kapal dan diperpanjang

sampai sekat fore peak dan after peak.

2

Di kapal kapal barang selain tanker:

Dimana memungkinkan dipasang dari

sekat tubrukan sampai ke sekat after

(21)

Akses ke ruangan-ruangan di

daerah cargo dari kapal tanker

minyak

Aturan ini berlaku untuk tanker yang dibangun pada atau sesudah 1 Oktober 1994.

1. Akses ke koferdam,tanki ballast dan tanki

muatan serta ruangan lain dalam daerah cargo harus langsung dari dek terbuka dan untuk

menjamin inspeksi secara lengkap.Akses ke dasar berganda boleh melalui kamar pompa,deep

koferdam,pipa tunnel atau kompaertemen sejenis berdasarkan pertimbangan aspek ventilasi.

2. Untuk akses melalui bukaan horizontal,palkah atau manhole ukurannya harus mencukupi untuk memungkinkan seseorang mengenakan alat

pernafasan portable dan perlengkapan pelindung untuk menaiki atau menuruni tangga tanpa

halangan dan juga menyediakan bukaan yang bebas untuk mengangkat orang yang terluka dari dasar ruangan.Minimum bukaan bebas tidak

kurang dari 600 mm X 600 mm.

3. Untuk akses melalui bukaan vertikal atau manhole melalui panjang dan lebar dari

ruangan,minimum bukaan bebas tidak kurang dari 600 X 800 mm pada ketinggian tidak lebih dari 600 mm dari dasar pla kecuali ada injakan naik yang tersdia.

(22)

Konstruksi dan test awal sekat kedap

air di kapal penumpang

dan

kapal

barang

• Semua sekat kedap air bain yang melintang

ataupun membujur harus dibangun sedemikian sehingga sanggup menopang dengan tahanan yang cukup,tekanan yang disebabkan tinggi maksimum dari air yang mungkin terjadi pada saat kerusakan sekuarang-kurangnya tekanan dari air yang mencapai margin line.

• Penaikan atau penurunan dari sekat harus

kedap air dan mempunyai kekuatan yang sama dengan sekat dimana hal itu terjadi.

• Dimana frame atau beam menembus dek atau

sekat kedap air maka dek dan sekat itu harus dibuat kedap air tanpa menggunakan kayu atau semen.

• Testing mdengan cara mengisi air tidak

diwajibkan.Bila ini tidak dilaksanakan maka test dengan semprotan selang harus

(23)

Pintu kedap air

Pada sekat tubrukan dibawah margin

line tidak boleh ada bukaan.Pada

sekat melitang yang membatasi

ruangan yang diperbolehkan ada

bukaan harus dilengkapi dengan

pintu kedap air. Pintu kedap air ada

beberapa tipe :

a)

Pintu berengsel.

b)

Pintu digeser (sliding door) baik yang

horizontal maupun yang vertical.,baik

yang digerakkan dengan tangan atau

dengan mesin.

Pintu yang digerakkan dengan mesin

ada yang dapat dibuka dan ditutup

secara sentral dan ada yang hanya

digerakkan setempat.Pintu yang

digerakkan secara sentral harus

dilengkapi dengan alarm dan bisa

dimonitor pergerakannya disentral.

(24)

Persyaratan pintu kedap air yang

digerakkan dengan mesin

1. Digerakkan secara vertical atau horizontal. 2. Lebar maximum 1,2 meter.

3. Dilengkapi dengan penggerak baik

listrik,hydraulik atau cara lain yang diakui Pemerintah.

4. Dapat digerakkan dengan tangan dari kedua sisi dan dapat ditutup dalam waktu tidak lebih dari 90 detik.

5. Dilengkapi dengan peralatan kontrol untuk mengoperasikan dari kedua sisi dan untuk sentral operation dari anjungan.

6. Dilengkapi dengan alarm yang bunyinya berbeda dengan alarm lain yang akan berbunyi kalau ditutup secara remote 5 sampai 10 detik sebelum bergerak sampai tertutup secara penuh

7. Mempunyai waktu yang sama untuk

penutupan,yang lamanya antara 20 sampai 40 detik bila kapal dalam keadaan tegak.

(25)

Penempatan sekat tubrukan

(collision bulkhead)

• Tiap kapal harus dilengkapi dengan

sekat tubrukan (collision bulk head)

• Di kapal-kapal penumpang sekat

tubrukan ditempatkan pada jarak tidak

kurang dari 5% panjang kapal dari

garis tegak depan (fore perpendicular)

tetapi tidak boleh lebih dari 5% + 3 m

dari panjang kapal.

• Dikapal barang sekat tubrukan

ditempakan pada tidak kurang dari 5

% panjang kapal atau 10 meter mana

yang kecil dari gari tengak depan.

(26)

Informasi stabilitas

Setiap kapal yang panjangnya 24 meter atau

lebih harus diadakan percobaan stabilitas sebelum kapal dioperasikan.

Nakhoda harus diberikan informasi mengenai stabilitas yang memungkinkannya dengan cepat dan mudah untuk menghitung stabilitas kapal pada setiap kondisi pengoperasian.

Bila kemudian ada perubahan terhadap

material yang mempengaruhi stabilitas maka perlu diberikan perubahan informasi stabilitas.

Pada interval waktu tertentu tetapi tidak boleh

lebih dari 5 tahun harus disurvey kembali mengenai berat kapal kosong. Bila terjadi

perubahan lebih dari 2% atau perubahan titik berat secara membujur lebih dari 1% dari

panjang kapal harus diadakan pecobaan stabilitas ulang.

(27)

Pesyaratan mesin kemudi utama dan

mesin kemudi tambahan

a. Pengaturan untuk bisa start secara otomatis apabila listrik menyala kembali sesudah

blackout.

b. Bisa dioperasikan dari dari suatu posisi di anjungan.Dalam keadaan putus aliran alarm yang bisa didengar dan dilihat harus ada di anjungan.

Bila mesin kemudi utama terdiri dari dua

atau lebih sumber kekuatan auxiliary steering tidak diperlukan dengan ketentuan:

a. Di kapal penumpang mesin kemudi utama masih dapat dioperasikan walaupun salah satu power unit tidak berfungsi.

b. Di kapal cargo mesin kemudi utama mampu mengoperasikan kemudi bila beroperasi

dengan semua power unit

c. Mesin kemudi utama diatur bahwa sesudah suatu kerusakan pada sistim pipa atau pada salah satu power unit kerusakan dapat

diisolasi sehingga kemampuan pengemudian dapat dipertahankan atau dengan cepat

(28)

Pemadam kebakaran

Jens- jenis pemadam kebakaran yang ada dikapal:

I. Pemadaman dengan air.Tiap kapal harus dilengkapi dengan pompa kebakaran yang jumlah dan kapasitasnya ssuai dengan jenis dan ukuran kapal.

1. Jumlah pompa kebakaran.

Kapal penumpang ukuran GT 4000 atau lebih sekurang-kurangnya-kurannya 3 buah. Kapal penumpang kurang dari GT 4000

minimum 2 buah.

Kapal barang GT 1000 atau lebih sekurang-kurangnya 2 buah.

Kapal barang kurang dari GT 1000 terserah Administraton.

Penempatan Pompa.

Apabila terjadi kebakaran disuatu

kompartemen tidak semua pompa menjadi tak berfngsi atau harus ada pompa kebakaran

darurat diluar kamar mesin dengan kapasitas 25 m3/jam.Apabila digerakkan dengan diesel harus bisa diidupkan pada pada suhu 0 derajat Celcius dan kapasita tanki servis cukup untuk 3 jam dan tanki cadangan diluar kamar mesin untuk 15 jam.

(29)

Tekanan pompa Kebakaran

.

• Kapal penumpang.

GT.4000 atau lebih 0,31 N/mm2 GT 1000 sampai GT 4000 0,27 N/mm2 Kurang dari GT 1000 Terserah Adm.. Kapal barang.

GT 6000 atau lebih 0,27 N/mm2. GT 1000 sampai GT 6000 0,25 N/mm2 Kurang dari GT 1000 Trserah Adm. 2. Jumlah hidran.

Sekurang-kurangnya dua semprotan air dari selang dapat mencapai setiap bagian dari kapal.. 3. Jumlah sealng kebakaran.

Dikapal penumpang harus ada 1 selang setiap hidran

Dikapal barang 1 untuk tiap 30 meter panjang kapal.

4. Nozel.

Ukuran standar 12 mm,16 mm dan

19mm.Khusus untuk ruang akomodasi tidak boleh lebih dari 12 mm.Nozel terdiri dari tipe jet,spray atau dual urpose

(30)

II.Instalasi gas pemadam

• 1. Carbon dioxida (Gas Asam Arang)

Untuk kapal barang jumlah CO2 harus bisa memberi gas bebas sama dengan 30% dari volume kotor ruang muat terbesar,

Untuk kamar mesin :

40% volume kotor kamar mesin tidak termasuk casing.

35% volume kotor kamar mesin termasuk casing.

Volume gas bebas dihitung 0,56 M3 per

KG.Untuk kamar mesin 85% dari gas harus bisa dimasukkan dalam waktu 2 menit.Untuk kapal yang dibangun sesudah 1 Okt.1994 harus ada 2 kontrol,pertama pelepasan dari botol

penyimpanan ,kedua membuka kran keruangan yang terbakar.Kedua kontrol ditempatkan

dalam box dengan tipe memecahkan kaca.. 2. Halogenated hydrocarbon sistem.

Hanya digunakan untuk dikamar mesin,kamar pompa dan cardeck.

3. Sistem uap.

Secara umum Admistration tidak akan

mengijinkan penggunaan uap untuk instalasi pemadam kebakaran.Bla diijinkan harushanya digunakan sebagai tambahan dri sistim lain yang telah ada.

(31)

Bag.C

Instalasi Permesinan

1.Steering Gear.

Setiap kapal harus dilengkapi dengan mesin

kemudi utama dan mesin kemudi

tambahan(Auxiliary) sehingga apabila

kerusakan pada salah satu tidak mengganggu operasi yang lainnya.

Persyaratan mesin kemudi utama dan rudder

stock.:

a. Mampu mengemudikan kapal pada kecepatan

maksimum

b. Mampu memutar daun kemudi dari 35 derajat

kanan ke 35 derajat kiri atau sebaliknya dalam 28 detik.

c. Tidak akan rusak pada keadaan kapal mundur

penuh dan kemudi cikar

Persyaratan kemudi tambahan (auxiliary):

a. Cukup kuat untuk mengemudikan kapal pada

kecepatan normal dan dapat segera digunakan dalam keadaan darurat.

b. Mampu memutar kemudi dari 15 derajat kanan

ke 15 derajat kiri atau sebaliknya dalam 60 detik pada sarat terdalam dan mesin setengah atau 7 knots (mana yang besar)

(32)

Bab V

Safety of Navigation

• Setiap Nakhoda yang menemui gunung es yang berbahaya bagi pelayaran,kerangka kapal yang membahayakan atau segala sesuatu yang menimbulkan bahaya langsung terhadap

navigasi,atau tropical storm atau menemui udara dingin disertai hujan es atau menjumpai angin kencang mencapai 10 skala Beaufort yang belum disiarkan harus menyiarkan penemuannya tsb kepada kapal –kapal yang ada disekitarnya dan kepada Pejabat yang berkompeten.Berita yang dikirim boleh dalam bentuk berita biasa dalam bahasa Inggeris atau dalam bentuk kode Internasional • Hal-hal yang harus dikirim dalam berita tsb.

1) Es,kerangka dan hal lain yang merupakan bahaya langsung terhadap Navigasi:

b. Bentuk dari es,kerangka atau bahya langsung kainnya

c. Posisi dari es,kerangka kapal atau bahaya lain ketika terakhir dijumpai.

d. Tanggal dan waktu terakhir terlihat (GMT) 2) Tropical storm:

a. Pernyataan bahwa ditemui sebuah tropical storm.

b. Jam ,tanggal dan posisi kapal pada waktu menemukan tersebut c. Informasi mengenai tropical storm tsb.:

-pembacaan brometer yang sudah dikoreksi

-Kecendrungan barometer (naik atau turun) selama 3 jam terakhir

-Arah angin,kekuatan angin,kewadaan laut,alun, haluan dan kecepatan kapal.

Apabila dilaporkan adanya es dekat garis haluan maka Nakhoda pada malam hari harus berlayar dengan kecepatan sedang atau merubah

(33)

Route-route kapal

Sistem rute kapal dimaksudkan untuk keselamatan

jiwa dilaut,keselamatan dan efisiensi nevigasi dan perlindungan lingkungan laut.Sistim rute

direkomendasikan untu digunakan dan kadang-kadang diwajibkan untuk semua kapal,kapal-kapal jenis tertentu atau kapal dengan muatan tertentu.IMO adalah satu-satunya Orrganisasi yang berhak untuk membuat petunjuk,kriteria dan peraturan yang bersifat Internasional mengenai routing system.

Penggunaan isyarat bahaya,kecuali untuk maksud

yang menunjukkan bahwa kapal atau orang berada dalam keadaan bahaya dan penggunaan setiap isyarat yang dapat disalah artikan sebagai isyarat tanda

bahaya sesuai isyarat bahaya Internasional dilarang.

Setiap Nakhoda kapal yang menerima tanda bahaya

dari kapal lain dan berada dalam posisi yang

memungkinkan untuk memberikan pertololngan harus menuju kekapal itu dengan kecepatan penuh untuk memberikan pertolongan dan memberi tahukan kepada kapal itu dan team SAR tentang

keberadaannya.Jika kapal yang menerima isyarat tanda bahaya tidak memungkinkan untuk menolonh atau dalam keadaan khusus merasa tidak beralasan atau tidak perlu untuk menuju kesana untuk

membantu harus mencatat dalam log book alasan mengapa dia tidak menolong dengan memperhatikan sesuai rekomendasi dari IMO serta menginfomasia kepada kapal yang akan ditololong tim SAR.

(34)

Nakhoda kapal yang dalam keadaan bahaya atau tim SAR yang bersangkutan sesudah berkonsultasi dengan Nakhoda –Nakhoda kapal yang menjawab isyarat bahayanya,mempunyai hak untuk meminta satu atau lebih dari kapal kapal itu yang memungkinkan untuk lebih cepat menolong.Kapal-kapal yang diminta harus memenuhipermintaanitu dan berusaha secepat

mungkin menuju kekapal itu.

Nakhoda-Nakhoda kapal-kapal lain yang tidak diminta oleh kapal yang dalam bahaya terbebas dari tanggung

jawab ini dan bila memungkinkan dikomunikasikan dengan kapal yang telah diminta dan tim SAR.

Nakhoda tidak boleh dihalangi oleh Pemilik

kapal,pencharter atau orng lain dalam mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan profesional sebagai seorang Nakhoda yang diperlukan untuk keselamatan kapal terutama dalam keadaan cuaca yang jelek dan laut yang berombak besar.

Setiap kapal berukuran GT 150 atau lebih harus dilengkapi dengan:

1. Sebuah kompas magnet standar

2. Sebuah kompas kemudi manit kecuali bila kompas standar dapat terbca oleh jurumudi yang sedang memegang kemudi.

(35)

4. Sebuah alat baring yang bila memungkinkan dapat membaring 360 derajat.

Kompas-kompas tsb harus selalu dikoreksi dan daftar deviasi terpampang di kamar peta

Harus ada spare kompas magnet kecuali kapal yang dilengkapi juga dengan gyro kompas. Pemerintah dapat membebaskan kapal-kapal

yang sifat pelayarannya dianggap tidak memerlukan kompas tsb.

Sebuah kapal GT 500 atau lebih harus dilengkapi dengan gyro kompas yang memenuhi persyaratan berikut:

1)Master atau repeater dapat dibaca dengan jeles oleh pemegang kemudi

2)kapal ukuran GT 1600 atau lebih harus ada repeater dan alat baring yang dapat

membaring 360 derajat.

Kapal-kapal yang dilengkapi dengan kemudi darurat harus ada alat komunikasi antara anjungan dan tempat kemudi darurat.

Kapal-kapal GT 500 atau lebih yang dibangun pada atau sesudah 1 Sptember 1984 atau kapal GT 1600 atau lebih yang dibangun sebelum tgl itu harus dilengkapi dengan radar dari type yang diakui Pemerintah dan beroperasi pada 9 GHz.

Kapal GT 10.000 atau lebih harus dilengkapi dengan 2 set radar salah satu radar ini harus dioperasikan pada 9GHz.Harus juga tersedia radar plotting sheet

(36)

Sebuah otomatic radar plotting harus dipasang pada kapal-kapal:

1. Kapal GT 10.000 yang dibangun pada atau sesudah 1

Sept.1984.

2. Tanker yang dibangun sebelum 1 Spt 1984 harus dipasang

pada :

a)GT 40.000 atau lebih pada 1 Januari 1985

b)Antara GT 10.000 dan GT 40.000 1 Januari 1986.

3. Kapal yang dibangun sbelum 1 September 1084 yang

bukan tanker:

a) GT 40.000 atau lebih 1 September 1986. b)GT 20.000 atau lebih 1 September 1987

c)GT 15.000 atau lebih tetapi kurang dari GT 20.000 1 September 1988.

Automatic radar plotting yang dipasang sbelum 1 September 1984 yang tidak sesuai denga persaratan Pemerintah boleh digunakan sampai 1 Januari 1991

Pemerintah dapat memberi kebebasan kepada kapal-kapa yang menurut pertimbangan Pemerintah tidak perlu

dipasang atau kapal-kapal yang sudah direncanakan tidK Kn beroperasi lagi sesudah 2 tahunyang akan datang.

Kapal-kapal GT 1600 atau lebih yang dibangun sesudah 25 Mei 1980 haru dilengkapi dengan echo sounder.

Kapal-kapal GT 500 yang dibangun sesudah 1 Sept 1984 harus dlengkapi dengan alat penunjuk kecepatan dan jarak.Kapal yang dilengkapi dengan Arpa alat tsb harus dihubungkan dengan Arpa

Kapal GT 1600 yang dibangun sebelum 1 September 1984 atau kapal GT 500 yang dibangun sesudah 1 Sept1984 harus dilengkapi dengan rudder angel dan RPM

indikator/.Kapal GT 100.000 atau lebih yang dibangun sesudah 1 Sept 1984 harus dilengkapi alat penunjuk kecepatan berputar

(37)

• Kapal GT 1600 atau lebih harus dilengkapi

dengan RDF.

• Sampai 1 Februari 1999 kapal GT 1600 atau

lebih sampai 25 Mei 1980 harus dilengkapi dengan perlengkapan radio homing pada frrekwensi mara bahaya teleponi.

• Semua perlengkapan yang dipasang harus

sesuai dengan type yang diakui Pemerintah.

• Kapal pusher yang disertai dengan kapal yang

didorong dalam penentuan tonnase dianggap sebagai sebuah kapal dalam memenuhi

persyaratan aturan ini. Manning

• Negara bendera dari sebuah kapal harus

mempertahankan,atau jika perlu mengadopt langkah-langkah untuk menjamin bahwa kapal kapal diawaki dengan cukup.

• Kapal harus dilengkapi dengan Safe Manning

Certificate sebagai bukti bahwa kapal mereka telah diawaki sesuai dengan persyaratan.

• Dikapal kapal penumpang untuk menjamin

performance dari crew dalam masalah

keselamatan harus ditetapkan bahasa kerja dikapal itu dan dimasukkan dalam log

book.Port State Control Officer akan

memeriksa apakah crew list sesuai dengan Minimum Safe Manning Certificate.

(38)

Steering gear

Di darah-daerah dimana navigasi memerlukan kewaspadaan khusus,kapal harus menggunakan 2

power unit untuk steering gear bila dapat dioperasikan secara bersama-sama.

Testing dan drill

Dalamwaktu 12 jam sebelum berangkat peralatan kemudi harus diperiksa dan dicoba oleh crew dimana bila memungkinkan operasi dari hal-hal berikut:

1. Perangkat kemudi utama 2. Perangkat kemudi tambahan

3. Remote stering gear control system 4. Posisi kemudi yang di anjungan 5. Emergency power supply

6. Kedudukan penunjukan sudut kemudi di anjungan dan di kamar mesin kemudi

7. Alarm tasgangguan power supply utk steering gear 8. Alarm untuk kegagalan remote steering gear system 9. Alat-alat otomatic

10. Gerakan penuh dari daun kemudi sesuai kemampuan kemudi

11. Melihat secara visual sistem kemudi dan hubungannya 12. Alat komunikasi antara anjungan dan kamar mesi

kemudi

Intruksi cara pengoperasian yang simpel dengan blok diagram yang memperlihatkan cara pemindahan

untuk sistem remote dan powr unit harus tersedia di anjungan dan diruang mesin kemudi.

(39)

• Semua Perwira yang terliba dengan

pengoperasian dan perawatan kemudi harus betul-betul familiar dengan pemindahan dari sistem yang satu ke sistem yang lain.

• Disamping pengecekan secara rutin diatas

sekurang-kurang nya sekali tiga bulan harus diadakan latihan penggunaan kemudi

darurat.Latihan ini termasuk pengawasan

langsung ke ruang kemudi,prosedur komunikasi dengan anjungan.

• Kapal yang melayari pelayaran yang tetap boleh

tidak melaksanakan test 12 jam sebelum berangkat tetapi sebagai gantinya harus

diadakan pengecekan setiap minggu.Tanggal pengecekan kemudi dan latihan penggunaan kemudi darurat harus dicatat dalam log book.

• Nautical publication.

Setiap kapal harus membawa peta-peta yang up to date dan siling direction,daftar

suar,NTM,tabel-tabel pasang surut dan buku- buku lain yang diperlukan untuk pelayaran itu. Seiap kapal harus membawa International code

of Signal and IAMSAR Manual

Semua kapal yang dilengkapi dengan instalasi radio harus membawa International Code of Signal.

Semua kapal harus membawa copy terbaru dari Vol III dari International Aeronatical and Maritime Searh and Rescue (IAMSAR) Manual.

Referensi

Dokumen terkait

Keadaan demikian menggambarkan bahwa konsentrasi larutan Methyl Eugenol 0,60 ml per 100 ml ekstrak buah jambu biji dengan waktu aplikasi 10 hari berpotensi untuk

Kolom ini digunakan untuk menentukan tipe data dari variabel yang akan dimasukkan data dari variabel yang akan dimasukkan ke dalam program SPSS.. ke dalam

P., 2010, Solubility enhancement of poorly water soluble drug by solid dispersion techniques, Int.. Ali, N., 2005, The Effect of Type and Concentration of Vehicles

komunitas Bike To Work (B2W) digunakan model yang diadopsi dari Golob dan Hensher (1997), yaitu model yang menggunakan persamaan-persamaan struktural ( structural equation model

Bahwa sehubungan dengan huruf a dan b, perlu diatur Petunjuk Teknis tata cara penerimaan peserta didik baru pada satuan pendidikan Sekolah Menengah Pertama

Namun, penggunaan laptop di kelas juga merupakan sumber gangguan efektivitas interaksi di kelas, karena pengguna laptop tidak sepenuh- nya dapat konsentrasi terlibat dalam

Rasakan energi baru ini membuat anda lebih Fresh, lebih bahagia, dan lebih yakin dalam mensikapi apapun kondisi hidup yang sedang anda alami.. Sebagaimana anda yakin bahwa

(2) Atas dasar permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atas kelebihan pembayaran retribusi dapat langsung diperhitungkan terlebih dahulu dengan hutang