• Tidak ada hasil yang ditemukan

P E N J E L A S A N T E O L O G I K O N T E K S T U A L K I S A H 1 7 :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P E N J E L A S A N T E O L O G I K O N T E K S T U A L K I S A H 1 7 :"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

KEPADA ALLAH

YANG TIDAK

DIKENAL

P E N J E L A S A N T E O L O G I K O N T E K S T U A L K I S A H 1 7 : 1 6 - 3 4

(2)

PENDAHULUAN

Paulus adalah salah satu tokoh sentral dalam Perjanjian Baru. Sebagian besar kitab-kitab yang terdapat dalam Perjanjian Baru berawal dari buah pikir dan goresan tangannya. Hal ini menjadi wajar karena Paulus

memang memiliki latar belakang pendidikan yang hebat, dididik di sebuah kota pendidikan di Tarsus di tanah Kilikia dan diajar dibawah

asuhan langsung seorang guru besar di zamannya yaitu golongan Sanhedrin yang bernama Gamaliel (Kis 22:3).

(3)

KEMAMPUAN PAULUS

Paulus memiliki kemampuan untuk mengontekstualkan pelajaran dari Yesus kepada berbagai jenis pendengar, termasuk juga kepada para intelektual. Semua ide-ide pokok dalam Perjanjian Lama yang berhasil

(4)

J. KNOX CHAMBLIN

Paulus bertugas untuk meyakinkan orang atas apa yang dituliskannya yaitu bagaimana pandangan dia tentang berita Injil itu bisa diterima oleh orang lain yang belum percaya atau belum yakin dengan berita

Injil. Paulus tidak bersukacita jika hanya mampu membuat sebuah konsep baru atau merumuskan teologi mutakhir, tapi Paulus baru akan mengalami sukacita besar jika berita Injil itu sudah tersebar

(5)

PERJALANAN KE ATENA

Perjalanan Paulus ke Atena adalah sebuah perjalanan yang cukup berat. Bukan karena Paulus mengalami penganiayaan sampai mati,

namun karena Paulus akan berhadapan dengan sebuah kota yang disebut sebagai “kota para filsuf.” Kota yang diisi oleh banyak kaum intelektual, pemikir hebat, dan filsuf-filsuf dimana karya-karya mereka

sangat mempengaruhi peradaban, kemajuan teknologi, dan kebudayaan.

(6)

PERJALANAN KE ATENA

Atena juga adalah sebuah kota para dewa karena begitu banyak dewa yang tergambar dalam rupa-rupa patung yang hampir terdapat di setiap ruas jalan kota itu (Kis 17:16). Ada sindiran yang mengatakan bahwa di kota Atena lebih mudah mencari dewa dibanding mencari manusia. Latar belakang inilah yang membuat perjalanan Paulus ke Atena adalah sebuah perjalanan yang berat dan penuh tantangan bagi

(7)

TUJUAN UTAMA KISAH 17:16-33

DITULIS

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana Paulus menggunakan sistem keagamaan yang sudah ada, yaitu “kepada Allah yang tidak dikenal” untuk memberitakan Injil menurut Kis 17:16-33.

Berikutnya tulisan ini juga akan memaparkan sejarah berdirinya

patung “kepada Allah yang tidak dikenal”, apa latar belakang perikop, dan pesan utama yang ingin disampaikan oleh Paulus kepada oleh para

(8)

LATAR BELAKANG KEHIDUPAN

MASYARAKAT ATENA

Atena memang sudah terkenal dengan para pemikir hebat

(Cendikiawan) seperti Sokrates, Plato, Aristoteles, Zeno, Phytagoras, Heraklitos, Permanindes, Thales, dan masih banyak lagi filsuf lain

dengan berbagai jenis pemikiran dan gaya filsafat masing-masing. Sehingga tidak salah jika ada yang memberi komentar atau gambaran

(9)

Atena juga terkenal sebagai rahim tempat lahirnya sebuah sistem yang sangat terkenal dan dipakai oleh banyak negara dalam pemerintahannya sampai sekarang, yaitu demokrasi. . Kemajuan berpikir membuat mereka berkeyakinan bahwa semua orang punya pemikiran. Setiap orang berhak

mengutarakan pemikiran itu dan setiap orang berhak juga untuk mendengarkannya. Demokrasi menjadi semakin terkenal jika melihat

kembali sejarah bahwa Socrates adalah korban pertama yang mati terbunuh dalam catatan sejarah akibat kuasa dari demokrasi.

LATAR BELAKANG KEHIDUPAN

MASYARAKAT ATENA

(10)

Atena pernah bertumbuh baik dalam bidang ekonomi dan kekuasaan dalam bidang politik, namun ketika Paulus datang kota itu tidak lagi memiliki kekuasaan politik seperti sedia kala. Kondisi ini bisa terjadi

karena pada tahun 146 SM, Atena sudah jatuh kepada kekuasaan imperium Romawi, tetapi karena sejarah besar kota ini, maka pemerintah Romawi membiarkan bangsa ini menjadi bangsa yang

bebas atau memerintah sendiri negaranya

LATAR BELAKANG KEHIDUPAN

MASYARAKAT ATENA

(11)

Orang Romawi pun tidak serta merta menjadikan mereka (orang Yunani) sebagai budaknya, tapi justru memanfaatkan kepintaran

mereka, sehingga mereka hanya dijadikan sebagai guru yang mengajari penduduk Roma filsafat, seni, dan budaya. Sehingga tradisi sebagai kota

para cendekiawan tetap terpelihara walaupun kondisinya sudah tidak seperti dulu lagi, yaitu sebuah kondisi negara yang bebas dan merdeka.

LATAR BELAKANG KEHIDUPAN

MASYARAKAT ATENA

(12)

“Kota itu penuh dengan patung-patung berhala” (Kis 17:16). Ini merupakan sebuah indikasi bahwa kota ini merupakan sebuah kota yang memiliki tingkat spiritualitas dan hidup kerohanian yang tinggi. Pemujaan mereka kepada banyak dewa tampaknya merupakan sebuah

tradisi yang dipelihara masyarakat Atena ketika itu yang sangat sulit untuk dilepaskan hingga pada saat kedatangan Paulus. Ketergantungan

mereka terhadap berbagai mitos, dewa-dewa, dan hal-hal ilah supranatural memang sudah ada sejak dahulu kala.

(13)

PAUSINAS (SEJARAWAN)

Jumlah patung yang terdapat di Atena melebihi jumlah patung yang ada di seluruh daerah Yunani.

Fakta-fakta sejarah ini setidaknya memberikan sebuah gambaran betapa religiusnya masyarakat Atena ketika itu dan betapa rindunya

(14)

KISAH 17:16

Dalam penantiannya, Paulus melihat bahwa kota Atena dipenuhi dengan patung-patung berhala. Hal ini mendatangkan kesedihan bagi

Paulus (ay. 16b). Term “sedih” dalam ayat ini diterjemahkan Alkitab NIV sebagai kesedihan Paulus dengan mengatakan, “he was greatly distressed.” Terjemahan bebasnya adalah “dia mengalami kesusahan

(15)

KESEDIHAN PAULUS

Sehingga bisa dikatakan bahwa kesedihan Paulus adalah sebuah kesedihan yang bercampur dengan “kemarahan yang kudus”

dikarenakan hasratnya yang sangat menggebu-gebu untuk

memberitakan injil kepada orang-orang di depan matanya yang mendedikasikan diri pada penyembahan berhala. Ada keinginan besar

dalam diri Paulus untuk sesegera mungkin memberitakan kabar Injil kepada mereka. Hasratnya sangat membara untuk segera

(16)

PENJELASAN KISAH 17:17

Jika Paulus memberitakan Injil ke luar Yerusalem, maka tempat pertama yang dicarinya adalah rumah ibadat tempat berkumpulnya orang-orang Yahudi dan orang-orang yang takut akan Allah (ay. 17a). Namun dalam persinggahannya di kota Atena kali ini, Paulus memiliki cara yang sedikit agak berbeda dimana dia pun singgah di pasar untuk

(17)

PENJELASAN KISAH 17:18

Setiap hari Paulus bertukar pikiran, berdiskusi, dan (mungkin) berdebat dengan orang-orang yang berada di pasar. Perlu juga diketahui bahwa pasar yang dimaksud dalam ayat ini adalah ἀγορᾷ

yang berarti suatu tempat yang ramai dikunjungi oleh orang dimana disana sering terjadi debat publik dalam membicarakan sesuatu. Alkitab mencatat bahwa orang-orang yang sering berkumpul disana

(18)

Orang-orang dari golongan inilah yang sering bertanya jawab dengan Paulus (ay. 18). Mereka menyebut Paulus dengan sebutan ‘si peleter”.

Perlu dipahami bahwa sebutan ini adalah sebuah ejekan mereka terhadap Paulus karena “peleter” berarti orang yang berlagak tahu.

Mereka mengatakan bahwa Paulus adalah orang yang mengajarkan dewa-dewa asing sebab Paulus mengajarkan tentang Injil Kristus.

(19)

EPIKUROS

Golongan ini didirikan oleh seseorang yang bernama Epikuros yang lahir di Samos (341-271 SM) dan dalam pertumbuhannya mendapat pendidikan di Atena. Tujuan dari filsafatnya adalah untuk menciptakan

kebahagiaan manusia. Itulah alasannya mengapa kebanyakan dari filsafatnya banyak membicarakan tentang etika.

(20)

EPIKUROS

Inti dari filsafat Epikuros adalah pernyataannya yang mengatakan bahwa “tidak ada sesuatu pun yang ada yang ditimbulkan oleh sesuatu yang tidak ada dan tidak ada sesuatu yang ada yang kemudian musnah

menjadi tidak ada.” Dunia ini diciptakan oleh pergerakan atom yang turun naik dan akhirnya karena pergerakannya yang terus menerus akan menciptakan alam semesta (mirip dengan teori big bang dimasa

kini). Dunia ini diciptakan dari kombinasi-kombinasi atom yang saling bergerak dan bereaksi satu dengan yang lain.

(21)

EPIKUROS

Manusia terdiri dari jiwa. Jiwa adalah atom bulat dan licin. Sehingga jiwa menjadi seperti sebuah tubuh halus yang terdapat dalam sebuah

tubuh yang kasar. Ketika tubuh yang kasar mati, maka tubuh halus (jiwa) akan larut dalam atom-atom semesta. Implikasinya adalah tidak

mempercayai adanya kehidupan setelah kematian, ada penghukuman di dunia akhirat, dan mengajarkan agar tidak perlu takut terhadap maut. Setelah mati, tubuh tidak akan menikmati apa-apa dan tidak menderita apa-apa. Tidak ada nasib karena semua yang terjadi dalam

(22)

EPIKUROS

Tujuan hidup ini adalah hedonis yaitu sebuah kondisi dimana tercipta harmoni antara tubuh dan jiwa, dimana batin tenang dan tubuh sehat.

Ini hanya bisa tercapai jika keinginan dipuaskan, sehingga keinginan akan menjadi semakin sedikit dan menuju ketiadaan keinginan. Semakin sedikit keinginan maka akan semakin besar kebahagiaan.

(23)

STOA

Didirikan oleh Zeno dari Citium di Siprus (336-264 SM). Ia mengajar di gang di antara tiang-tiang (yun. stoa poikilia) dan dari sinilah asal

(24)

STOA

Pandangannya sangat materialistis, sehingga menolak segala sesuatu yang imaterial, yaitu menganggap yang imaterial itu tidak ada. Zeno

percaya akan adanya Tuhan, namun mengatakan bahwa Tuhan itu adalah bersifat materi. Zeno mengatakan bahwa Tuhan adalah pencipta dari alam semesta. Seiring waktu Dia akan terkorupsi dan

kondisi ini menyebabkan Dia sudah tidak menjadi Tuhan lagi. Kekuatannya yang besar terserap dalam segalanya. Sehingga, Allah

(25)

STOA

Menurut Zeno, dunia ini dikuasi oleh logos yaitu akal dan rasio ilahi. Dalam logos inilah terdapat tata tertib dunia, mengatur segala sesuatu

(26)

STOA

Jiwa adalah sesuatu yang bersifat materi. Inilah yang mendasari dia dengan mengatakan bahwa jiwa adalah pusat dari tubuh manusia. Jika

(27)

EPIKUROS DAN STOA

Sama-sama tidak percaya ada kehidupan setelah kematian, ada

(28)

AEROPAGUS

Areopagus adalah sebuah tempat yang disiapkan khusus untuk membicarakan hal-hal penting yang berkenaan dengan topik-topik seperti ilmu politik, masalah-masalah sosial, kebudayaan, filsafat,dsb

(29)

DAMPAK AJARAN PAULUS

Apa yang dilakukan Paulus ternyata sangat memberi dampak terhadap kehidupan masyarakat Atena kala itu. Ajaran Paulus mungkin

menimbulkan gejolak dalam sistem kehidupan sosial masyarakat Atena, sehingga topik yang diangkat oleh Paulus yaitu mengenai Injil Kristus tampaknya perlu didengarkan oleh banyak orang di Atena dan

para penatua di Areopagus akan mengambil keputusan mengenai ajaran Paulus tersebut.

(30)

KISAH 17:20-21

Orang-orang di Atena senang dan menghabiskan banyak waktu untuk mendengar segala jenis pengajaran yang baru. Mereka rela

meninggalkan pekerjaan sehari-hari demi mendengar orang

memperdebatkan hal-hal baru mengenai filsafat atau ajaran agama tertentu. Karena itu, pemerintah yang berkuasa mengalami kesulitan

karena semua kegiatan harus diliburkan jika ada perdebatan di Areopagus, sehingga hal ini membawa dampak pada sektor ekonomi

(31)

KISAH 17:23-31

bercerita tentang apologetika Paulus kepada orang-orang di Atena. Dimulai dengan menyanjung orang-orang Atena sebagai orang-orang

yang religius (ay. 22). Strategi Paulus berikutnya adalah dia

menggunakan salah satu patung atau altar yang terdapat di Atena yang di atasnya bertuliskan “kepada Allah yang tidak dikenal” (ay. 23).

(32)

DON RICHARDSON

memaparkan penjelasan tentang kisah dibalik altar “kepada Allah yang tidak dikenal” ini. Konon katanya dalam peradaban Atena kuno, pernah terjadi

wabah penyakit yang sangat dahsyat. Dalam kepercayaan mitologi Atena kuno, ini merupakan sebuah pertanda bahwa para dewa di kahyangan sedang marah karena manusia lalai dalam memberi persembahan. Namun

mereka sama sekali tidak tahu dewa mana yang sedang marah kepada mereka, sehingga mereka memutuskan untuk memberi persembahan

(33)

DON RICHARDSON

Setelah memberikan persembahan, justru yang terjadi adalah yang sebaliknya, wabah penyakit sama sekali tidak berhenti. Hal ini

membuat mereka bertanya-tanya, “Dewa mana lagi yang belum diberikan persembahan?” Hal ini membuat mereka bertanya kepada

peramal (oracle), namun tidak satu pun yang tahu penyebabnya. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk bertanya kepada peramal

(34)

EPIMENIDES

"... masih ada tuhan lain yang bersangkutan dalam wabah ini - dewa yang namanya tidak kita kenal... dan yang karena itu tidak diwakili oleh

berhala di kotamu. Dewa ini cukup besar dan cukup baik untuk melakukan sesuatu mengenai hal wabah, kalau saja kita memohon

(35)

EPIMENIDES MEMERINTAHKAN

agar disediakan domba hitam dan putih yang akan dilepaskan bebas di padang rumput untuk makan. Setiap domba yang bergerak tidak

dibatasi, namun cukup diikuti oleh satu orang gembala. Epimenides berkata, “Jika ada domba yang tidak makan, tapi memilih untuk

berbaring di padang rumput beritahukan kepadaku, karena domba itu akan dipersembahkan kepada dewa yang akan melepaskan kita dari

wabah ini.” Tidak lama berselang ada domba yang berbaring dan di atas tempat domba itu berbaring didirikanlah sebuah altar.

(36)

EPIMENIDES BERDOA

“O thou unknown god! Behold the plague afflicting this city.” Singkat cerita, wabah itu pun berhenti. Altar itu diberi nama sebutan

Ἀγνώστῳ θεῷ sampai ketika Paulus datang ke Atena.

Paulus menggunakan ketidakmampuan orang-orang di Atena untuk mengenal Allah sebagai jembatan untuk memperkenalkan Allah yang

(37)

EMPAT ARGUMENTASI PAULUS

TENTANG ALLAH:

1. Allah sebagai pencipta (ay. 24).

2. Allah yang tidak kekurangan apa-apa, sehingga tidak perlu dilayani manusia. (ay. 25).

3. Allah yang dekat dan sebagai penyebab kehidupan (ay. 27-28)

(38)

GAYA PENDEKATAN PAULUS KEPADA

ORANG ATHENA

Terlihat jelas gaya Paulus dalam menyebarkan ajarannya sangatlah berbeda jika dia mengajar pada sebuah komunitas yang memiliki latar

belakang Yahudi atau torah. Sehingga pendekatan yang dilakukan Paulus adalah dengan mengadopsi gaya pemikiran mereka sendiri, yaitu dengan mengutip pandangan mereka tentang yang ilahi (lih. ay.

(39)

PAULUS MENGUTIP LANGSUNG

PUJANGGA YUNANI

yaitu Epimenides dan Aratus yang mengatakan, “Ia tidak jauh dari kita masing-masing.” Paulus menggunakan pendekatannya dengan

menggunakan pendekatan commond ground sebagai jembatan agar orang Atena paham dengan apa yang akan dipaparkan oleh Paulus

(40)

KISAH 17:30-31

Paulus kemudian melanjutkan ajarannya dengan mengatakan, “Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah

memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat. Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah

ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang

(41)

TITIK KONFLIK ANTARA PAULUS DAN

ORANG-ORANG ATENA

Paulus mengajarkan ada kehidupan setelah kematian dan ada penghakiman setelah kematian. Dua pokok pikiran ini sangat

bertentangan dengan konsep pemikiran kaum Epikuros dan Stoa yang sama-sama tidak mempercayai hal itu, yakni adanya kehidupan setelah

kematian. Inilah yang membuat orang-orang di Atena memberikan respons negatif (mengejek) terhadap ajaran Paulus dengan

mengatakan, “Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu.” (ay. 32).

Referensi

Dokumen terkait

Informasi terkait adanya penambahan informasi terbuka pada Daftar Informasi Publik (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Maret

Jika program pelatihan yang dilakukan oleh Komunitas Putri Cantik berhasil maka tidak menutup kemungkina para Waria yang ada di Stubondo akan berbondong – bondong

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau

- HOSR pada BTS Huawei memiliki persentase tingkat keberhasilan melakukan handover lebih tinggi 3,96% dibandingkan dengan persentase BTS Nokia Siemens

Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman

Usaha-usaha dan penelitian untuk memperoleh varietas unggul dapat ditempuh dengan beberapa cara yaitu (a) introduksi atau mendatangkan varietas/bahan seleksi dari luar negeri,

Melalui penerapan sistem data warehouse dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan, diantaranya proses analisis ataupun pengelolaan informasi berdasarkan data

Ketidakmampuan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari- hari akan mendorong manusia untuk selalu mengadakan hubungan timbal balik dengan sesamanya serta bertujuan