• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas i

Definisi Operasional

(4)
(5)

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas iii

DAFTAR ISI

1. Instrumen:

Instrumen 1: Respon Emergensi Obstetri-Neonatal di Puskesmas/Klinik Swasta……….. 1

Instrumen 2: Pelayanan Emergensi Obstetri dan Neonatal Penilaian Ketrampilan di Puskesmas/Klinik Swasta…. 5

Instrumen 3: Rujukan Emergensi Obstetri dan Neonatal di Puskemas/Klinik Swasta……….… 15

Instrumen 4: Perlengkapan dan Peralatan untuk Penanganan Emergensi Obstetri dan Neonatus Dasar

di Puskesmas/Klinik Swasta………..………….. 21

2. Pencegahan Infeksi di Puskesmas ……….. 23

(6)
(7)

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 1

Instrumen 1 : Respon Emergensi Obstetri-Neonatal di Puskesmas/

Klinik Swasta

PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENILAIAN SISTEM KINERJA PUSKESMAS

Tujuan

1.

Menilai apakah Puskesmas/Klinik Swasta dapat memberikan respon yang adekuat pada saat

terjadi emergensi obstetri dan neonatus

2.

Menilai apakah terdapat sistem tata kelola bagi pengorganisasian tempat kerja sehingga

Puskesmas/ Klinik Swasta dapat menyediakan respon emergensi yang adekuat

3.

Menilai apakah Puskesmas/Klinik Swasta memiliki sistem tata kelola dalam mempertahankan

dan meningkatkan ketrampilan penanganan awal emergensi/stabilisasi obstetri dan neonatal

Petunjuk Umum

1.

Beri T

anda √

pada kolom di setiap kriteria verifikasi sesuai dengan temuan

2.

Tuliskan pada kolom catatan tambahan informasi atau masalah lainnya yang ditemukan (gunakan

halaman belakang jika diperlukan).

(8)

2 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas

NO Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai

1 (YA) Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi

1 Tim emergensi

siap dipanggil untuk pena- talaksanaan setiap ibu hamil, bersalin atau postpartum dan neonatus yang berada dalam kondisi mengancam jiwa terkait adanya komplikasi

Catatan di fasilitas yang mendokumentasikan jadwal tugas tim emergensi obstetri-neonatal di unit yang bersangkutan. Tim emergensi terdiri dari: bidan, perawat, dokter umum

1.Minta dokter Puskes-

mas/Bidan di Kamar ber- salin untuk menunjukkan jadwal jaga harian yang memenuhi kebutuhan tim untuk memberikan respon yang adekuat saat terjadi emergensi.

2.Tanyakan kepada salah satu

petugas yang berdinas di kamar bersalin bagaimana pembagian tugas di antara petugas apabila terjadi situasi emergensi obstetri dan neonatal.

Pemberian nilai 1 pada standar 1 diberikan jika:

• Jadwal jaga tersedia dan

mudah dilihat.

• Jadwal jaga terdiri dari

bidan, perawat dan dokter.

• Anggota tim memahami

tugasnya di dalam Tim emergensi.

1.Apabila jadwal jaga belum

tersedia, bantu faskes untuk menyusun suatu jadwal jaga yang memenuhi standar kompetensi tiap anggota tim emergensi yang diharapkan.

2.Letakkan jadwal harian di

tempat yang mudah dilihat.

3.Lakukan demonstrasi respon

emergensi oleh tim emergensi. Pedoman Pelaksanaan Simulasi Emergensi Maternal dan Neonatal 2 Peralatan dan perlengkapan untuk penatalaksanaan emergensi obstetri - neonatal tersedia dan selalu dalam kondisi siap pakai.

Periksalah apakah peralatan dan perlengkapan berikut terdapat pada troli emergensi obstetri-Neonatal atau wadah yang sama fungsinya:

• Troli emergensi

obstetri

• Troli Emergensi

neonatus

1.Pada saat melakukan

demonstrasi penatalaksana-an emergensi obstetri/ neonatus minta petugas yang berdinas untuk menyediakan alat/ perleng-kapan yang diperlukan, dengan demikian petugas menyadari apabila alat/perlengkapan yang diperlukan tersebut tidak dapat segera disediakan karena terletak di tempat yang terpisah-pisah.

2.Periksa kelengkapan dari

troli emergensi obstetri/ neonatus (atau wadah lain yang sama fungsinya).

Pemberian nilai 1 pada standar 2 diberikan jika:

• Terdapat troli emergensi

obstetri/neonatus atau wadah lain yang sama fungsinya.

• Troli/wadah tersebut berisi

peralatan/ perlengkapan yang lengkap sesuai daftar.

1. Perlihatkan kepada petugas

Puskesmas/Klinik swasta termasuk dokter puskesmas dan bidan koordinator mengapa peralatan/

perlengkapan untuk mengatasi emergensi obstetri/ neonatal harus disediakan di suatu wadah yang mudah dipindah-pindahkan dan lengkap.

2. Tunjukkan daftar peralatan/

perlengkapan pada troli emergensi dan jelaskan mengapa obat-obat/peralatan tersebut harus tersedia setiap saat, utamakan dengan contoh2 kasus/simulasi. Lihat Lampiran daftar standar kelengkapan troli emergensi obstetri- neonatal, EMAS

(9)

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 3

3 Pemeriksaan

rutin dan teratur terhadap kelengkapan dan kesiapan troli emergensi obstetri-neonatal. Periksalah apakah terdapat daftar tilik troli emergensi obstetri- neonatal yang berisi:

• Daftar tilik set

peralatan lengkap pada troli atau wadah tersebut

• Jadwal pengecekan

pada setiap pergantian dinas petugas

Periksa dokumen yang berisi daftar set peralatan lengkap troli emergensi obstetri-neonatal.

Periksa daftar tilik

pengecekan yang dilaku kan pada setiap pergantian dinas.

Terdapat daftar peralatan/ perlengkapan troli emer- gensi dengan kolom-kolom untuk pengecekan kelengkapan di setiap shift jaga

Kolom-kolom untuk pengecekan terisi sesuai dengan kondisi terkini, dan ada di setiap pergantian dinas

Bantu kepala ruangan untuk membuat dokumen dimaksud Sampaikan maksud dan tujuan dari pengecekan kelengkapan troli emergensi di setiap pergantian dinas dan minta petugas untuk melengkapinya Lihat Lampiran daftar standar kelengkapan troli emergensi obstetri- neonatal, EMAS 4 Algoritma/ Job- aids tentang penatalaksa- naan emergensi obstetri neonatal yang terpasang dengan jelas pada setiap unit

Algoritma/job aids terpasang dan terlihat dengan jelas untuk dapat dapat dapat digunakan oleh staf

• Perdarahan Postpartum • Eklampsia • Syok • Resusitasi Neonatus * Sepsis * Persalinan macet * Resusitasi Neonatus * Kejang * Sepsis * Dehidrasi berat * Kesulitan bernapas * Hipotermi * Hipoglikemi

periksa tersedianya jobaids2 tersebut meliputi:

- materi sesuai standar

- user friendly/sesuai

kebutuhan faskes

- diletakkan di tempat yang

sesuai

tersedianya jobaids2 terse-but dengan :

- materi yg sesuai standar

- user friendly/sesuai

kebutuhan faskes

- terletak di tempat yg

sesuai

- bila tersedia jobaids

standar yang dikeluarkan Dinas Kesehatan/ Organisasi Profesi pastikan kesesuaian ma- teri dan kebutuhan dengan standar

- bila tidak tersedia,

tunjukkan buku pedoman/referensi yg ada dan DST EMAS

- beri pemahaman

terkait penggunaan jobaid di klinik, lebih baik dengan metode simulasi klinik

- Buku Panduan Praktis

Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal, Prof. Abdul Bari Saifuddin SpOG, MPH ed. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2006

- Buku Acuan Paket

Pelatihan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar, Depkes RI, Jakarta, 2008.

- Buku Acuan

Paket Pelatihan Obstetri dan Neo-natus Emergensi Komprehensif, Depkes RI, Jakarta,

(10)

4 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas

NO Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai

1 (YA) Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi

5 Puskesmas/klinik menjadwalkan dan melakukan latihan / demo tim emergensi obstetri neonatal secara rutin Catatan/Log di setiap unit/ ruangan yang berisi jadwal latihan/ demo klinis untuk kondisi sebagai berikut: • Syok • Perdarahan Postpartum • Eklampsia • Resusitasi Neonatal • Kejang • Dehidrasi berat • Kesulitan napas

• Daftar Hadir peserta

latihan/demo klinis tentang: syok, perdarahan post-partum, eklampsia, resusitasi neonatal, kejang, dehidrasi berat, kesulitan bernapas

Periksa dokumen yang berisi:

1.Jadwal simulasi/drill

emergensi

2.secara bergantian

semua topik diadakan simulasi/drill

3.terdapat daftar hadir

kegiatan simulasi klinis tersebut

4.terdapat catatan

pembelajaran

Jika no 1 - 4 dalam cara

verifikasi terpenuhi 1. Beri pemahaman maksud dan tujuan dari kegiatan

simulasi/drill emergensi

2. Beri contoh dengan

melibatkan partisipasi aktif petugas kesehatan cara melakukan simulasi/drill emergensi Pedoman pelak- sanaan simulasi emergensi obstetri dan neonatus, EMAS

(11)

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 5

Instrumen 2: Pelayanan Emergensi Obstetri dan Neonatal Penilaian

Ketrampilan di Puskesmas/Klinik Swasta

PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENILAIAN SISTEM KINERJA PUSKESMAS

Tujuan

1.

Menilai apakah petugas kesehatan di Puskesmas/Klinik Swasta memiliki ketrampilan

untuk penatalaksanaan emergensi obstetri neonatus tertentu

2.

Menilai apakah terdapat sistem tata kelola di fasilitas kesehatan untuk meyakinkan bahwa

petugas kesehatan di Puskesmas/Klinik Swasta dapat memberikan penatalaksanaan emergensi

obstetri dan neonatus serta beberapa intervensi bagi kelangsungan hidup neonatus dengan

adekuat

3.

Menilai apakah Puskesmas/Klinik Swasta memiliki sistem tata kelola dalam mempertahankan dan

meningkatkan ketrampilan penanganan emergensi/stabilisasi obstetri dan neonatal serta

beberapa intervensi bagi kelangsungan hidup neonatus secara adekuat.

Petunjuk Umum

1.

Beri T

anda √

pada kolom di setiap kriteria verifikasi sesuai dengan temuan.

2.

Tuliskan pada kolom catatan tambahan informasi atau masalah lainnya yang ditemukan (gunakan

halaman belakang jika diperlukan).

(12)

6 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas

No Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai 1

(YA) Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi

1 Tenaga kesehatan di fasilitas kese- hatan kompeten memperagakan penatalaksanakan perdarahan post- partum/Syok pada klien atau model

Mendokumentasikan kompetensi dengan penilaian sederhana keterampilan atau simula- si kasus menggunakan daftar tilik: Penatalaksa- naan Perdarahan Postpar- tum/Syok.

*Dokumentasi menunjuk- kan bahwa 80% petugas kesehatan kompeten melakukan keterampi-lan yang dinilai dengan penilaian sederhana langsung dalam pe- layanan atau simulasi kasus menggunakan daftar tilik

Adanya dokumen yang berisi:

1. Daftar tilik ketrampilan

penatalaksanaan perdarahan post partum/syok

2. Setiap petugas kesehatan

yang memberikan pertolongan persalinan di Puskesmas/Klinik swasta tersebut memiliki catatan pencapaian daftar tilik ketrampilan penatalaksanaan perdarahan post partum/syok dengan namanya masing2 3. Pimpinan Puskesmas/klinik

swasta/ bidan koordinator mengumpulkan capaian daftar tilik penatalak-sanaan perdarahan post partum/syok dari setiap petugas yang memberikan pelayanan persalinan sebagai arsip

1.Jelas

2.Setiap petugas kesehatan

yang memberikan pertolongan persalinan harus memperli hatkan kompetensi ketrampi- lannya baik di model maupun langsung di klien, dalam ceklis sederhana yang diisi oleh bidan koordinator/dokter puskesmas /petugas yang lebih senior yang memiliki kompetensi yang sesuai.

3.Cek lis tersebut kemudian

di simpan dalam arsip untuk kepentingan monitor dan evaluasi berikut.

4.Cek lis dari semua petugas

terkait kemudian dibuat log, dan nilai 1 didapat jika 80% dari petugas terkait kompeten melakukan ketrampilan tsb.

1.Berikan contoh daftar tilik

ketrampilan penatalaksanaan perdarahan post partum/syok

2.Diyakinkan bahwa bidan

koordinator/dokter puskesmas kompeten melakukan ketram-pilan penatalaksanaan perda-rahan postpartum/ syok pada model dengan menggunakan daftar tilik sederhana bila perlu dengan fasilitasi dari organisasi profesi/P2KP setempat.

3.Bidan koordinator bersama

dokter puskesmas menjadwalkan:

• Supervisi dan melakukan

penilaian saat petugas mem- berikan pertolongan pada kasus HPP/syok menggunakan cek lis sederhana.

• Fasilitasi dan melakukan pe-

nilaian saat bersama petugas melakukan simulasi kasus HPP/ syok menggunakan cek lis sederhana.

• Kegiatan khusus untuk

menilai kompetensi petugas dalam penatalaksanaan HPP/syok menggunakan ceklis sederhana

4.Daftar tilik ketrampilan setiap

petugas kemudian disimpan dalam folder untuk kepentingan monitor dan evaluasi berikut

Daftar tilik ketrampilan emergensi obstetri dan neonatus EMAS Pedoman APN Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal, Prof. Abdul Bari Saifuddin SpOG, MPH ed. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2006

(13)

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 7 2 Tenaga kesehatan di fasilitas kese- hatan kompeten memperagakan Penatalaksanakan Manajemen Aktif Kala III pada klien atau model

Mendokumentasikan kompetensi dengan penilaian sederhana keterampilan atau simula- si kasus menggunakan daftar tilik: Penatalaksa- naan Manajemen Aktif Kala III.

*Dokumentasi menunjuk- kan bahwa 80% petugas kesehatan kompeten melakukan keterampi-lan yang dinilai dengan penilaian sederhana langsung dalam pe- layanan atau simulasi kasus menggunakan daftar tilik

Adanya dokumen yang berisi:

1.Daftar tilik ketrampilan

Penatalaksanaan Manajemen Aktif Kala III

2.Setiap petugas

kesehatan yang memberikan

pertolongan persalinan di Puskesmas/Klinik swasta tersebut memiliki catatan pencapaian daftar tilik ketrampilan Penatalaksanaan Manajemen Aktif Kala III dengan namanya masing2

3.Pimpinan Puskesmas/

klinik swasta/ bidan koordinator mengumpul-kan capaian daftar tilik Penatalaksanaan Manajemen Aktif Kala III dari setiap petugas yang memberikan pelayanan persalinan sebagai arsip

1.Jelas

2.Setiap petugas kesehatan

yang memberikan pertolongan persalinan harus memperli hatkan kompetensi ketrampilannya baik di model maupun langsung di klien, ceklis diisi oleh bidan koordinator/dokter puskesmas/petugas yang lebih senior dan memiliki kompetensi, dapat didemokan di model maupun dengan supervisi langsung saat menangani kasus emergensi terkait.

3.Cek lis tersebut kemudian

di simpan dalam arsip untuk kepentingan oleh data berikut.

4.Cek lis dari semua petugas

terkait kemudian dibuat log, dan nilai 1 didapat jika 80% dari petugas terkait kompeten melakukan ketrampilan tsb.

1. Berikan contoh daftar tilik

ketrampilan Penatalaksanaan Manajemen Aktif Kala III.

2. Diyakinkan bahwa bidan

koordinator/dokter puskesmas kompeten melakukan ketrampilan Penatalaksanaan Manajemen Aktif Kala III pada model dengan menggunakan daftar tilik sederhana bila perlu dengan fasilitasi dari organisasi profesi/P2KP setempat.

3. Bidan koordinator bersama dokter

puskesmas menjadwalkan :

•Supervisi dan melakukan penilaian

saat petugas memberikan pertolongan Penatalaksanaan Manajemen Aktif Kala III meng- gunakan cek lis sederhana.

•Fasilitasi dan melakukan penilaian

saat bersama petugas melakukan simulasi Penatalaksanaan Manajemen Aktif Kala III menggunakan cek lis sederhana.

•Kegiatan khusus untuk menilai

kompetensi petugas dalam Penatalaksanaan Manajemen Aktif Kala III menggunakan ceklis sederhana.

4. daftar tilik ketrampilan setiap

petugas kemudian disimpan dalam folder untuk kepentingan monitor dan evaluasi berikut.

(14)

8 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas

No Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai 1

(YA) Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi

3 Tenaga kesehatan di fasilitas kese- hatan kompeten memperagakan Penatalaksanakan Preeklampsia Berat/Eklampsia pada klien atau model

Mendokumentasikan kompetensi dengan penilaian sederhana keterampilan atau simula- si kasus menggunakan daftar tilik: • Penatalaksanaan Preeklampsia Berat/ Eklampsia. *Dokumentasi menunjuk- kan bahwa 80% petugas kesehatan kompeten melakukan keterampilan yang dinilai dengan penilaian sederhana langsung dalam pe- layanan atau simulasi kasus menggunakan daftar tilik

Adanya dokumen yang berisi:

1.Daftar tilik ketrampilan

Penatalaksanaan Preeklampsia Berat/Eklampsia.

2.Setiap petugas kesehatan

yang memberikan pertolongan persalinan di Puskesmas/Klinik swasta tersebut memiliki catatan pencapaian daftar tilik ketrampilan Penatalaksanaan Preeklampsia Berat/ Eklampsia dengan namanya masing2 3.Pimpinan Puskesmas/klinik

swasta/ bidan koordinator mengumpulkan capaian daftar tilik Penatalaksanaan Preeklampsia Berat/ Eklampsia dari setiap petugas yang memberikan pelayanan persalinan sebagai arsip

1.Jelas

2.Setiap petugas kesehatan

yang memberikan pertolongan persalinan harus memperlihatkan kompetensi ketrampilannya baik di model maupun langsung di klien, ceklis diisi oleh bidan koordinator/ dokter puskesmas /petugas yang lebih senior dan memiliki kompetensi, dapat didemokan di model maupun dengan supervisi langsung saat menangani kasus emergensi terkait.

3.Cek lis tersebut kemudian

di simpan dalam arsip untuk kepentingan oleh data berikut

4.Cek lis dari semua petugas

terkait kemudian dibuat log, dan nilai 1 didapat jika 80% dari petugas terkait kompeten melakukan ketrampilan tsb.

1.Berikan contoh daftar tilik

ketrampilan Penatalaksanaan Preeklampsia Berat/Eklampsia.

2.Diyakinkan bahwa bidan

koordinator/dokter puskesmas kompeten melakukan ketrampilan Penatalak sanaan Preeklampsia Berat/Eklampsia pada model dengan menggunakan daftar tilik sederhana bila perlu dengan fasilitasi dari organisasi profesi/P2KP setempat.

3.Bidan koordinator bersama dok-ter

puskesmas menjadwalkan :

• Supervisi dan melakukan pe-

nilaian saat petugas memberikan pertolongan pada kasus PEB/E menggunakan cek lis sederhana

• Fasilitasi dan melakukan pe-

nilaian saat bersama petugas melakukan simulasi kasus PEB/E menggunakan cek lis sederhana

• Kegiatan khusus untuk menilai

kompetensi petugas dalam penatalaksanaan kasus PEB/E menggunakan ceklis sederhana.

4. Daftar tilik ketrampilan setiap

petugas kemudian disimpan dalam folder untuk kepentingan monitor dan evaluasi berikut.

(15)

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 9 4 Tenaga kesehatan di fasilitas kese- hatan kompeten memperagakan Penatalaksanakan resusitasi neo- natus pada klien atau model

Mendokumentasikan kompetensi dengan penilaian sederhana keterampilan atau simula- si kasus menggunakan daftar tilik: • Penatalaksanaan Re-Susitasi Neonatus • Sepsis • Kjang • Kesulitan bernapas • Dehidrasi • Syok • BBLR *Dokumentasi menunjuk- kan bahwa 80% petugas kesehatan kompeten melakukan keterampi-lan yang dinilai dengan penilaian sederhana langsung dalam pela-yanan atau simulasi kasus menggunakan daftar tilik dengan namanya masing-masing.

Adanya dokumen yang berisi:

1.Daftar tilik ketrampilan

Penatalak sanaan Resusitasi Neonatus, sepsis, kejang, kesulitan bernapas, dehidrasi, syok, BBLR.

2.Setiap petugas kesehatan

yang memberikan perto-longan persalinan dan pertolongan bayi baru lahir di Puskesmas/Klinik swasta tersebut memiliki catatan pencapaian daftar tilik ketrampilan

Penatalaksanaan Resusitasi Neonatus , sepsis, kejang, kesulitan bernapas, dehidrasi, syok, BBLR.

3.Pimpinan Puskesmas/

klinik swasta/ bidan koordinator mengumpul-kan capaian daftar tilik Penatalaksanaan Resusitasi Neonatus dari setiap petugas yang memberikan pelayanan persalinan dan pertolongan bayi baru lahir sebagai arsip

1.Jelas

2.Setiap petugas

kesehat-an ykesehat-ang memberikkesehat-an pertolongan/mendam-pingi persalinan harus memperlihatkan kompe-tensi ketrampilannya baik di model maupun langsung di klien, ceklis diisi oleh bidan koordi-nator/ dokter puskes-mas/ petugas yang lebih senior dan memiliki kompetensi, dapat didemokan di model maupundengan supervisi langsung saat menangani kasus emergensi terkait.

3.Cek lis tersebut

kemu-dian di simpan dalam arsip untuk kepentingan oleh data berikut.

4.Cek lis dari semua

petugas terkait kemudian dibuat log, dan nilai 1 didapat jika 80% dari petugas terkait kompeten melakukan ketrampilan tsb.

1.Berikan contoh daftar tilik ketrampilan

Penatalaksanaan Resusitasi Neonatus, sepsis, kejang, kesulitan bernapas, dehidrasi, syok, BBLR.

2.Diyakinkan bahwa bidan koordinator/

dokter puskesmas kompeten melakukan ketrampilan Penatalaksanaan Resusitasi Neonatus, sepsis, kejang, kesulitan bernapas, dehidrasi, syok, BBLR pada model dengan menggunakan daftar tilik sederhana bila perlu dengan fasilitasi dari organisasi profesi/P2KP setempat.

3.Bidan koordinator bersama dokter

puskesmas menjadwalkan :

•Supervisi dan melakukan penilaian

saat petugas memberikan

pertolongan pada Penatalaksanaan Resusitasi Neonatus, sepsis, kejang, kesulitan bernapas, dehidrasi, syok, BBLR menggunakan cek list sederhana

•Fasilitasi dan melakukan penilaian

saat bersama petugas melakukan simulasi Penatalaksanaan Resusitasi Neonatus, sepsis, kejang, kesulitan bernapas, dehidrasi, syok, BBLR menggunakan cek lis sederhana

(16)

10 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas

No Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai 1

(YA) Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi

4 •Kegiatan khusus untuk menilai

kompetensi petugas dalam Penatalaksanaan Resusitasi Neonatus, sepsis, kejang, kesulitan bernapas, dehidrasi, syok, BBLR menggunakan ceklis sederhana 4. Daftar tilik ketrampilan setiap petugas

kemudian disimpan dalam folder untuk kepentingan monitor dan evaluasi berikut

(17)

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 11 5 Tenaga kesehatan di fasilitas kese- hatan kompeten memperagakan langkah-langkah Inisiasi Menyusu Dini dan mem- berikan ASI yang benar.

Mendokumentasikan kompetensi penilaian sederhana keteram-pilan atau simulasi kasus menggunakan daftar tilik: Inisiasi Menyusu Dini (IMD) *Dokumentasi menunjukkan bahwa 80% petugas kesehatan kompeten melakukan keterampilan yang dinilai dengan penilaian sederhana langsung dalam pelayanan atau simulasi kasus menggunakan daftar tilik

Adanya dokumen yang berisi:

1.Daftar tilik ketrampilan

Penatalaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

2.Setiap petugas kesehatan

yang memberikan perto-longan persalinan dan pertolongan bayi baru lahir di Puskesmas/Klinik swasta tersebut memiliki catatan pencapaian daftar tilik ketrampilan

Penatalaksa-naan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan namanya masing-masing.

3.Pimpinan Puskesmas/klinik

swasta/ bidan koordinator mengumpulkan capaian daftar tilik Penatalak-sanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dari setiap petugas yang memberikan pelayanan persalinan dan pertolongan bayi baru lahir sebagai arsip

1.Jelas

2.Setiap petugas kesehatan

yang memberikan pertolongan persalinan harus memperlihatkan kompetensi ketrampilannya baik di model maupun langsung di klien, ceklis diisi oleh bidan koordinator/ dokter puskesmas /petugas yang lebih senior dan memiliki kompeten si, dapat didemokan di model maupun dengan supervisi langsung saat menangani kasus emergensi terkait.

3.Cek lis tersebut kemudian

di simpan dalam arsip untuk kepentingan oleh data berikut

4.Cek lis dari semua petugas

terkait kemudian dibuat log, dan nilai 1 didapat jika 80% dari petugas terkait kompeten melakukan ketrampilan tsb.

1.Berikan contoh daftar tilik

kete-rampilan Penatalaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

2.Diyakinkan bahwa bidan

koordi-nator/dokter puskesmas kompe-ten melakukan ketrampilan Pena-talaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada model dengan meng-gunakan daftar tilik sederhana bila perlu dengan fasilitasi dari organisasi profesi/P2KP setempat.

3.Bidan koordinator bersama dokter

puskesmas menjadwalkan :

• Supervisi dan melakukan penilaian

saat petugas memberikan perto-longan pada Penatalaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) menggunakan cek lis sederhana.

• Fasilitasi dan melakukan

penilaian saat bersama petugas melakukan simulasi Penatalak sanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) menggunakan cek lis sederhana.

• Kegiatan khusus untuk menilai

kompetensi petugas dalam penatalaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) menggunakan ceklis sederhana.

4.daftar tilik ketrampilan setiap

petugas kemudian disimpan dalam folder untuk kepentingan monitor dan evaluasi berikut

(18)

12 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas

No Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai 1

(YA) Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi

6 Tenaga kesehatan di fasilitas kese- hatan kompeten memperaga-kan Perawatan Metode Kanguru Mendokumentasikan kompetensi penilaian sederhana daftar tilik Per- awatan Metode Kanguru (PMK)

*Dokumentasi menunjuk- kan bahwa 80% petugas kesehatan kompeten melakukan keterampi-lan yang dinilai dengan penilaian sederhana langsung dalam pe- layanan atau simulasi kasus menggunakan daftar tilik

Adanya dokumen yang berisi:

1. Daftar tilik ketrampilan

Penatalaksanaan Perawatan Metode Kanguru (PMK).

2. Setiap petugas kesehatan

yang memberikan pertolongan persalinan dan pertolongan bayi baru lahir di Puskesmas/ Klinik swasta tersebut memiliki catatan pencapaian daftar tilik ketrampilan Penatalak-sanaan Perawatan Metode Kanguru (PMK) dengan namanya masing-maisng.

3. Pimpinan Puskesmas/klinik

swasta/ bidan koordinator mengumpulkan capaian daftar tilik

Penatalaksanaan Perawatan Metode Kanguru (PMK) dari setiap petugas yang memberikan pelayanan persalinan dan pertolongan bayi baru lahir sebagai arsip.

1.Jelas.

2.Setiap petugas kesehatan

yang memberikan pertolongan persalinan bayi prematur/ berat badan lahir rendah harus memperlihatkan

kompetensi ketrampilannya baik di model maupun langsung di klien, cek- lis diisi oleh bidan

koordinator/ dokter puskesmas /petugas yang lebih senior dan memiliki kompetensi, dapat didemokan di model maupun dengan supervisi langsung saat menangani kasus emergensi terkait.

3.Cek lis tersebut kemudian

di simpan dalam arsip untuk kepentingan oleh data berikut.

4.Cek lis dari semua petugas

terkait kemudian dibuat log, dan nilai 1 didapat jika 80% dari petugas terkait kompeten melakukan ketrampilan tsb.

1.Berikan contoh daftar tilik

ketrampilan Perawatan Metode Kanguru (PMK).

2.Diyakinkan bahwa bidan koordi-

nator/dokter puskesmas kompeten melakukan ketrampilan Perawatan Metode Kanguru (PMK) pada model dengan menggunakan daftar tilik sederhana bila perlu dengan fasilitasi dari organisasi profesi/P2KP setempat.

3.Bidan koordinator bersama dokter

puskesmas menjadwalkan:

• Supervisi dan melakukan penilaian

saat petugas memberikan pertolongan pada Perawatan Metode Kanguru (PMK) meng- gunakan cek lis sederhana.

• Fasilitasi dan melakukan pe-

nilaian saat bersama petugas melakukan simulasi Perawatan Metode Kanguru (PMK) meng- gunakan cek lis sederhana.

• Kegiatan khusus untuk menilai

kompetensi petugas dalam Per- awatan Metode Kanguru (PMK).

• Menggunakan ceklis sederhana

4. Daftar tilik ketrampilan setiap

petugas kemudian disimpan dalam folder untuk kepentingan monitor dan evaluasi berikut

(19)

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 13

7 Fasilitas kesehatan

memiliki sistem yang berlaku un- tuk penilaian ket- erampilan klinik yang dibutuhkan untuk menatalak- sanakan emer- gensi obstetri dan neonatal Mengkaji catatan di fasilitas tentang sistem penilaian keterampilan termasuk: • Jadwal penilaian • Daftar tenaga

kesehatan yang telah dinilai

Terdapat jadwal/rencana penilaian ketrampilan bagi petugas kesehatan di Puskesmas/Klinik swasta tsb pimpinan Puskesmas/klinik swasta/ bidan koordinator membuat daftar log dari kompetensi semua petugas kesehatan yang melakukan pertolongan persalinan dan pertolongan bayi baru lahir khususnya dalam Penata- laksanaan emergensi dan inetrvensi yang memperbaiki kelangsungan hidup neonatus

1. Jadwal tersedia 2. Buku log tersedia

1. Lakukan fasilitasi seperti langkah 1

-6

2. Lakukan fasilitasi seperti langkah 1

(20)
(21)

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 15

Instrumen 3: Rujukan Emergensi Obstetri dan Neonatal di Puskesmas/

Klinik Swasta

PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENILAIAN SISTEM KINERJA PUSKESMAS

Tujuan

1.

Menilai apakah Puskesmas/Klinik Swasta dapat melakukan rujukan emergensi obstetri dan

neonatus secara optimal terkait kemampuan stabilisasi kasus emergensi obstetri dan neonatus,

ketersediaan alat transportasi yang sesuai standar serta komunikasi yang baik dengan Rumah

Sakit rujukan.

2.

Menilai apakah terdapat sistem tata kelola yang berkesinambungan bagi pengelolaan

rujukan emergensi obstetri dan neonatus yang optimal

3.

Menilai apakah Puskesmas/Klinik Swasta memiliki sistem tata kelola dalam

mempertahankan dan meningkatkan kemampuan rujukan tersebut melalui kegiatan

audit/kajian stabilisasi rujukan emergensi obstetri dan neonatal

Petunjuk Umum

1.

Beri T

anda √

pada kolom di setiap kriteria verifikasi sesuai dengan temuan

2.

Tuliskan pada kolom catatan tambahan informasi atau masalah lainnya yang ditemukan (gunakan

halaman belakang jika diperlukan).

(22)

16 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas

No. Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai 1

(YA) Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi

1 Puskesmas/Klinik

Swasta mempunyai ambulan atau ken-daraan roda empat yang berfungsi untuk rujukan emergensi obstetri dan neonatus

Amati dan memeriksa untuk hal berikut:

• Ambulan atau kenda-

raan roda empat yang berfungsi

• Anggaran untuk bensin

dan untuk pengantar

• Tersedia daftar supir

• Tersedia daftar tenaga

pengantar

Terdapat mobil ambulan yang dapat berfungsi dengan baik Tanyakan apakah jika akan merujuk pasien ada biaya yang harus dibayarkan untuk bahan bakar dan insentif untuk pengantar.

Tanyakan adakah pengaturan untuk pengemudi ambulan. Jika ada, apakah ada jadwal tertulis.

Tanyakan adakah pengaturan khusus untuk pengantar.

1.Jelas

2.Jika biaya untuk

operasional dan bahan bakar telah ada di dalam anggaran operasional Puskesmas.

3.Terdapat daftar jaga

pengemudi ambulan dengan pengaturan sesuai kondisi Puskesmas/Klinik Swasta.

4. Terdapat daftar jaga

pengantar rujukan dengan pengaturan sesuai kondisi Puskesmas/Klinik Swasta.

1. Sampaikan keadaan ini

kepada Dinas Kesehatan dan POKJA untuk ditindaklanjuti.

2. Arahkan untuk mengaktifkan

ambulan desa atau sumber daya dari masyarakat lain.

3. Sampaikan kondisi ini kepada

Dinas Kesehatan/POKJA untuk ditindaklanjuti.

4. Arahkan untuk mengaktifkan

ambulan desa atau sumber daya dari masyarakat lain.

5. Buat daftar nama pengemudi

6. Perawat/petugas Puskesmas

lain yang dapat dimintai tolong untuk mengemudi dapat dimasukkan ke dalam daftar

7. Sepakati sistem yang berlaku

8. Buat daftar nama bidan/

perawat lain yang dapat dimintai tolong untuk mengantarkan pasien rujukan di luar waktu dinas ybs.

9. Sepakati sistem yang berlaku.

Panduan Operasional Rujukan EMAS

(23)

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 17 2 Ambulan atau kendaraan roda empat mempu- nyai peralatan dan perlengkapan untuk penatalaksanan emergensi obstetric dan neonatus

Amati dan memeriksa ambulan untuk peralatan dan perlengkapan yang berikut:

•Resusitasi Neonatus Set

•Partus Set, terdiri dari:

• 2 Klem Kelly atau

Kocher

• 1 Gunting tali pusat

• 1 Gunting Epissiotomi

• 1 Alat pemecah

selaput ketuban atau ½ Kocher

• 2 Sarung tangan steril

• 1 Pengikat tali pusat

• 1 Kateter nelaton

no.12

• 1 Kain kecil atau duk

kecil

• 1 Penghisap lender

• 1 Spuit 2,5 ml atau 3 ml

• 1 Kain bersih

• 1 Handuk bersih

• 4 Selimut untuk ibu

• Obat uterotonika

• Nifedipin atau

labeto-lol atau atenolabeto-lol atau

• Set dan cairan infus

• Jarum dan alat suntik

steril sekali pakai

• Tabung dan selang

Oksigen

• Stetoskop dan

ten-simeter

Periksa adanya peralatan dalam daftar berikut di dalam wadah yang sesuai yang diletakkan di dalam ambulan atau siap dibawa pada saat merujuk

Jika peralatan lengkap dan dalam wadah di ambulan atau dalam tempat yang siap di bawa jika merujuk

Semua peralatan ini sudah tersedia dalam pelayanan di Puskesmas sehingga perlu di kumpulkan menjadi satu dalam wadah misalnya bidan KIT , dan di buatkan cek list sebelum merujuk terkait persiapan alat

(24)

18 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas

No. Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai 1

(YA) Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi

3 Puskesmas/Klinik Swasta mem-punyai sistim komunikasi dengan Rumah Sakit untuk rujukan emergensi obstetrik dan neonatus

Memeriksa untuk hal berikut di puskesmas:

• Direktori semua jejar-

ing pelayanan yang dapat dihubungi untuk rujukan obstetric dan neonatus dilekatkan di tempat yang mudah dilihat dengan jelas

• RS untuk rujukan

obstetrik dapat dicapai melalui HP atau SMS

• Tersedia daftar donor

darah dan PMI melalui direktori

Terdapat no Telp / Hp untuk semua RS Rujukan , PMI , daftar Donor darah yang terpampang jelas di Ruang UGD dan Kamar Bersalin

Jelas Fasilitasi diskusi antara Puskesmas

dengan seksi terkait di Dinas Kesehatan untuk koordinasi dengan RS , PMI dan Donor Darah yang di masukkan dalam P4K

4 Puskesmas/Klinik Swasta memiliki Standar Prosedur Operasional (SOP) atau pedoman untuk rujukan neonatus sakit ke RS

Kaji dokumen SPO atau pedoman yang diper- lukan untuk merujuk semua neonatus dengan:

• Berat lahir <2000 g

• Dehidrasi berat

• Kesulitan bernapas

• Tanda infeksi/sepsis

• Kejang

Semua Dokumen Ruju-kan berisi:

• Riwayat Penyakit

• Pemeriksaan Fisik

• Terapi yang diberikan

sebelum dirujuk

Lakukan pengamatan yang cermat bagaimana Puskesmas/ Klinik swasta merujuk neonatus dengan:

• Berat lahir <2000 g

• Dehidrasi berat

• Kesulitan bernapas

• Tanda infeksi

• Kejang

Minta bidan koordinator atau dokter/kepala puskesmas untuk menunjukkan SOP tentang hal tersebut

Terdapat SOP atau pedoman untuk rujukan neonatus den- gan kondisi tersebut dalam kriteria verifikasi ke RS

Fasilitasi Diskusi antara Puskesmas dengan seksi terkait di Dinas Kese- hatan untuk melakukan diskusi dan koordinasi dengan organisasi Profesi (IDAI) serta dokter spesialis di RS bagi dipahaminya dan tersusunnya SOP atau pedoman untuk rujukan tersebut

(25)

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 19 5 Puskesmas/Klinik Swasta memiliki Standar Prosedur Operasional (SPO) atau pedoman untuk ibu hamil/bersalin/ postpartum dengan komplikasi ke RS

Kaji dokumen SPO atau pedoman yang diper- lukan untuk merujuk semua ibu hamil/ bersalin/postpartum dengan komplikasi sesuai dengan : • Stabilisasi sebelum merujuk • Pemberian Magnesium Sulfate pada pre- eklampsia berat/ eklampsia sebelum merujuk

• Pemberian

steroid antenatal pada ibu dengan persalinan prematur

Lakukan pengamatan yang cermat bagaimana Puskesmas/ Klinik swasta merujuk ibu hamil/ bersa- lin/ post partum dengan komp- likasi terkait hal-hal berikut:

• Stabilisasi sebelum

merujuk

• Pemberian Magnesium

Sulfate pada preeklampsia berat/ eklampsia sebelum merujuk

• Pemberian steroid

antenatal pada ibu dengan persalinan prematur

• Minta bidan koordinator

atau dokter/Kepala Puskesmas untuk

menunjukkan SOP tentang hal tersebut

Terdapat SOP atau pedoman untuk rujukan semua ibu hamil/bersalin/postpartum dengan komplikasi terkait hal-hal tersebut dalam krite-ria verifikasi ke RS

Fasilitasi Diskusi antara Puskesmas dengan seksi terkait di Dinas Kese- hatan untuk melakukan diskusi dan koordinasi dengan organisasi Profesi (POGI) serta dokter spesialis di RS bagi dipahaminya dan tersusunnya SOP atau pedoman untuk rujukan tersebut

(26)

20 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas

No. Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian

nilai 1 (YA) Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi

6 Fasilitas kesehatan

melakukan pengkajian kasus pada semua rujukan emergensi pada ibu hamil/persalinan/ postpartum dan neonatus ke Rumah sakit Mengkaji catatan di fasilitas yang mendokumentasikan pengkajian kasus untuk kondisi berikut:

• Rujukan emergensi

di neonatus ke Rumah Sakit

• Rujukan emergensi

di ibu hamil/ persa-linan/postpartum ke RS

1.Lakukan wawancara mendalam

untuk mengetahui apakah fasilitas melakukan pengkajian pada semua kasus rujukan emergensi ibu hamil/ persalinan/post par-tum dan neonatus ke Rumah sakit

•Rujukan emergensi di neonatus

ke Rumah Sakit

•Rujukan emergensi di ibu hamil/

persalinan/ postpartum ke RS

2.

Semua kasus rujukan emergensi

maternal dan neonatal dicatat dalam sebuah buku register bantu

3.Kegiatan pengkajian kasus

rujuk-an emergensi maternal drujuk-an neonatal hendaknya dilakukan secara rutin melalui suatu perte-muan yang dihadiri oleh dokter dan bidan serta perawat di Puskesmas.

4.Kegiatan tersebut

didokumen-tasikan terutama terkait gap-gap yang masih ada di Puskesmas dalam rangka melakukan stabil-isasi pasca rujukan serta tinda-kan-tindakan yang seharusnya dapat dilaksanakan di Puskesmas.

5.Untuk dokumentasi dapat

dila-kukan dengan mengadaptasi form Otopsi Verbal atau Form Perantara sebagai dokumentasi Puskesmas yang dapat dipela-jari kembali sewaktu-waktu

1.Jika terdapat buku

rujukan emergensi neonatus dan maternal ke Rumah sakit . 2.Terdapat notulensi kegiatan pengkajian kasus rujukan 3.Terdapat daftar

hadir dari peserta.

4.Terdapat

Rekomendasi dari pengkajian kasus rujukan emergensi neonatus dan maternal yang bisa diambil sebagai pembelajaran.

1.Diskusikan dengan Dokter/Kepala

Puskesmas dan Tim manfaat Pengkajian kasus emergensi maternal dan neonatal sebagai bagian dari tata kelola klinik di Puskesmas/Klinik Swasta bagi peningkatan kualitas pelayanan di Fasilitas Kesehatan

2.Pengkajian dapat dilakukan

dalam minilokarya Puskesmas yang diadakan bersama dengan Ka Puskesmas dan Bidan Koordinator, sebagai bagian dari kegiatan mingguan di Puskesmas , bila kasus rujukannya banyak maka dapat diadakan 2-3 x dalam seminggu di luar jadwal minilokakarya.

3.Minta Dokter/Kepala Puskesmas

dan Bidan Koordinator untuk men- diseminasikan rencana pengkajian kasus kepada tim yang lain termasuk bidan desa dalam kegiatan briefing rutin (gunakan catatan/buku briefing agar pesan sampai dengan optimal)

4.Diseminasikan rekomendasi dari

pengkajian kasus tersebut kepada seluruh Tim.

(27)

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 21

Instrumen 4: Perlengkapan dan Peralatan untuk Penanganan Emergensi

Obstetri dan Neonatus Dasar di Puskesmas/Klinik Swasta

PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENILAIAN SISTEM KINERJA PUSKESMAS

Tujuan

1. Menilai apakah Puskesmas/Klinik Swasta dapat memberikan respon yang adekuat pada saat

terjadi emergensi obstetri dan neonatus

2. Menilai apakah terdapat sistem tata kelola bagi pengorganisasian tempat kerja sehingga

Puskesmas/ Klinik Swasta dapat menyediakan respon emergensi yang adekuat

3. Menilai apakah Puskesmas/Klinik Swasta memiliki sistem tata kelola dalam mempertahankan

dan meningkatkan ketrampilan penanganan awal emergensi/stabilisasi obstetri dan neonatal

Petunjuk Umum

1. Beri T

anda √

pada kolom di setiap kriteria verifikasi sesuai dengan temuan

2. Tuliskan pada kolom catatan tambahan informasi atau masalah lainnya yang ditemukan (gunakan

halaman belakang jika diperlukan).

(28)

22 Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas

No Standard Kinerja Kriteria Verifikasi Cara verifikasi Indikator pemberian nilai

1 (YA) Fasilitasi bila jawabannya 0 Referensi

1 Peralatan dan

perlengkapan untuk manajemen Penatalaksanaan Emergensi Obstetri dan Neonatus Dasar tersedia dan siap pakai serta disimpan dengan benar pada

Periksa apakah peralatan/perlengkapan berikut tersedia di fasilitas: • Lihat daftar di bawah

Pastikan bahwa peralatan dan perlengkapan

penatalaksanaan emergensi Obstetri dan Neonatal Dasar tersedia dan berfungsi

Jika nilai 1 maka semua peralatan dan perlengkapan emergensi Maternal dan Neonatal Dasar lengkap dan berfungsi dengan baik

Sampaikan kepada Dinas Kesehatan Untuk kelengkapan alat dan obat tersebut serta Bila Puskesmas ini sudah BLUD dapat di lengkapi dari dana operasioanal bulanan Puskesmas Buku Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Tahun 2008 hal 14-3 -14-5.

(29)

Definisi Operasional Sistem Kinerja Klinik di Puskesmas 23

Pencegahan Infeksi di Puskesmas

PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENILAIAN STANDAR KINERJA PENCEGAHAN INFEKSI

DI PUSKESMAS

Tujuan :

1. Menilai apakah Puskesmas menerapkan prinsip pencegahan infeksi sesuai standar .

2. Menilai bahwa praktek pencegahan infeksi dikerjakan secara terus - menerus dan di monitoring .

3. Menilai bahwa praktek pencegahan Infeksi sebagai bagian penerapan

principle of Good care

di

Puskesmas.

Petunjuk Umum :

1. Beri T

anda √

pada kolom di setiap kriteria verifikasi sesuai dengan temuan.

2. Tuliskan pada kolom catatan tambahan informasi atau masalah lainnya yang ditemukan (gunakan

halaman belakang jika diperlukan).

(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan perbedaan motivasi dan hasil belajar siswa kelas 5 yang menggunakan metode simulasi dengan yang tidak menggunakan metode simulasi

1. Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu. Para anggota dari departemen yang berbeda mengembangkan pandangan mereka sendiri tentang bagaimana cara mencapai

Serta sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Elvany Noor Afia (2010) dan Eko Prasetyo (2011). Berkaitan belanja modal dan pertumbuhan ekonomi, diperoleh hasil bahwa

Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun simultan Non Performing Loan (NPL) dan Biaya Operasional

Upaya pemerintah dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 adalah dengan menerbitkan buku pegangan guru dan buku pegangan siswa yang digunakan untuk mempermudah

Mendapat rekomendasi dari Subdin/Bidang PNFI atau yang membidangi PNFI pada Dinas Pendidikan Kab/Kota atau UPTD SKB. MEKANISME

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui penerapan Total Quality Management dalam kaitannya dengan keunggulan bersaing pada PT Pindad, maka dapat

Tail Link adalah transmisi antara SDCC (Shortest Distance Charge Center) dan NTP (Node Termination Point), dimana besarnya biaya pembangunan Tail Link tergantung pada panjang