Hypothesis testing
Widya Rahmawati
Statistik & Hipotesis
•
Statistik tidak hanya membantu dalam
menggambarkan atau menampilkan data
saja, tapi juga untuk menguji kebenaran
suatu hipotesis
•
Hipotesis adalah suatu pernyataan yang
ingin dibuktikan dalam suatu penelitian
ingin dibuktikan dalam suatu penelitian
•
Umumnya, hipotesis dibuat sebelum
melakukan suatu penelitian
•
Peneliti merancang penelitian
berdasarkan hipotesis, selanjutnya
berusaha membuktikan kebenaran
hipotesis tersebut.
2 Hypotesis testing, Widya Rahmawati, PS
Ilmu Gizi FKUB, 2012
Statistik & Hipotesis
•
Statistik dapat membantu peneliti untuk
membuktikan kebenaran suatu hipotesis.
•
Contoh, untuk mengetahui perbedaan
rata-rata antara kelompok perlakuan dan
untuk membantu menghitung apakan
untuk membantu menghitung apakan
perbedaan rata-rata tersebut adalah
benar ataukah kebetulan saja.
•
Analisis statistik bekerja dengan
membandingkan probabilitas atau
proporsi dari suatu rangkaian kejadian.
3 Hypotesis testing, Widya Rahmawati, PS
Ilmu Gizi FKUB, 2012
Hipotesis Null (H
0
)
•
Hipotesis dasar dalam statistik adalah hipotesis null
(H
0
).
•
H
0
mengasumsikan bahwa keadaan yang dibandingkan
(kelompok yang dibandingkan) adalah sama. Contoh:
–
Tidak ada perbedaan
antara status gizi anak desa dan kota
–
Tidak ada perbedaan
antara status gizi anak desa dan kota
–
Tidak ada pengaruh
antara pemberian jus pare terhadap
kadar gula darah penderita DM
–
Tidak ada hubungan
jenis kelamin terhadap kejadian diare
–
IMT mahasiswa Gizi Kelas A
tidak lebih kecil
daripada IMT
mahasiswa Gizi Kelas B
4 Hypotesis testing, Widya Rahmawati, PS
Hipotesis Alternatif (H
1
)
•
Selain Hipotesis null, terdapat hipotesis lain yang
disebut dengan hipotesis alternatif (H
a
/H
1
)
•
Hipotesis alternatif dapat lebih dari satu, sehingga H
1
dapat diartikan sebagai hipotesis alternatif yang ke satu
•
Hipotesis alternatif berasumsi bahwa kondisi yang
dibandingkan adalah berbeda
•
Hipotesis alternatif berasumsi bahwa kondisi yang
dibandingkan adalah berbeda
–
Ada perbedaan
antara status gizi anak desa dan kota
–
Ada pengaruh
antara pemberian jus pare terhadap kadar
gula darah penderita DM
–
Ada hubungan
jenis kelamin terhadap kejadian diare
–
IMT mahasiswa Gizi Kelas A
lebih kecil
daripada IMT
mahasiswa Gizi Kelas B
5 Hypotesis testing, Widya Rahmawati, PS
Ilmu Gizi FKUB, 2012
Langkah-langkah pengujian hipotesis
1. Rumuskan H0 yg sesuai
2. Rumuskan hipotesis tandingannya (H1) yang sesuai
3. Pilih taraf nyata pengujian (derajat kesalahan yang
ditolelir) sebesar α
ditolelir) sebesar α
4. Pilih uji statistik yang sesuai dan tentukan daerah
kritisnya
5. Hitung nilai statistik dari contoh acak berukuran n
6. Buat keputusan: tolak H0 jika statistik mempunyai
nilai dalam daerah kritis, selain itu terima Ho
6 Hypotesis testing, Widya Rahmawati, PS
Ilmu Gizi FKUB, 2012
CRITICAL VALUE
•
Kapan kita menerima H
0
(=menolak H
1
) dan kapan
kita menolak H
0
(=menerima H
1
)?
•
Tergantung nilai hasil perhitungan kondisi yang
dibandingkan terhadap nilai tertentu (titik
dibandingkan terhadap nilai tertentu (titik
kritis/
critical value)
= daerah penolakan H
0
•
Titik kritis adalah nilai yang berada di antara H
0
dan
H
1
. Apabila hasil perhitungan melampaui titik kritis
(nilai tabel), maka kita menolak H
0
(=menerima H
1
).
7 Hypotesis testing, Widya Rahmawati, PS
Ilmu Gizi FKUB, 2012
Interpretasikan hasil pengujian?
•
Bila
nilai statistik
(hasil perhitungan)
< nilai hipotesis
(nilai
tabel) kita tidak menolak (“menerima”) hipotesis null
Ha
ditolak.
•
Bila
nilai statistik
(hasil perhitungan)
> nilai hipotesis
(nilai
tabel) maka kita menolak hipotesis null
Ha diterima.
atau
Probabilitas (p) statistik > probabilitas tingkat kepercayaan
yang ditetapkan maka kita tidak menolak hipotesis null
Ha
ditolak
Probabilitas (p) statistik < probabilitas tingkat kepercayaan
yang ditetapkan maka kita menolak hipotesis null
Ha
diterima
M Hanafi, 2011
Hypotesis testing, Widya Rahmawati, PS 8 Ilmu Gizi FKUB, 2012µ
Daerah
kritis
P<0.025
Daerah
kritis
P< 0.025
Daerah
Penolakan
Ho
Daerah
Penolakan
Ho
Daerah penerimaan
Ho
x
+1.96 s
-1.96 s
P<0.025
Pengujian dua arah
9 Hypotesis testing, Widya Rahmawati, PS
Ilmu Gizi FKUB, 2012
M Hanafi, 2011
Pengujian satu arah > dari ?
Daerah
Penolakan
Daerah
x
+1.96 s
-1.96 s
µ
Daerah
kritis
P< 0.05
Penolakan
Ho
95 %
Daerah
Penerimaan
Ho
10 Hypotesis testing, Widya Rahmawati, PSIlmu Gizi FKUB, 2012
M Hanafi, 2011
Pengujian satu arah < dari ?
Daerah
Penolakan
Daerah
x
+1.96 s
-1.96 s
µ
Daerah
Kritis
P< 0.05
Penolakan
Ho
95 %
Daerah
Penerimaan
Ho
11 Hypotesis testing, Widya Rahmawati, PSIlmu Gizi FKUB, 2012
M Hanafi, 2011
Hypotesis testing, Widya Rahmawati, PS 12Contoh Simbol untuk pengujian hipotesis
•
Misal kita akan menguji hipotesis yang
menyatakan bahwa berat badan rata rata
populasi adalah 50 kg.
–
Ho : µ = 50
–
Ho : µ = 50
–
H1 ada 3 kemungkinan yaitu :
H1 : µ ≠ 50
(pengujian dua arah) , H1 : µ > 50 ( pengujan satu
arah) atau H1 : µ < 50 ( pengujian satu arah)
M Hanafi, 2011
Hypotesis testing, Widya Rahmawati, PS 13 Ilmu Gizi FKUB, 2012Contoh Simbol untuk pengujian hipotesis
•
Apabila dari sampel diperoleh rata rata kadar
Hb mahasiswa = 12 gr% (µ1) sedangkan rata
rata kadar Hb mahasiswi = 11 gr % (µ2), kita
akan menguji apakah ada perbedaan rata rata
kadar Hb dua populasi ini ?
kadar Hb dua populasi ini ?
Ho :
µ1 = µ2
H1 :
µ1 ≠ µ2 (pengujian 2 arah) atau
µ1 > µ2 (pengujian satu arah)
M Hanafi, 2011
Hypotesis testing, Widya Rahmawati, PS 14 Ilmu Gizi FKUB, 2012Power Uji hipotesis
PADA POPULASI
berbeda tak berbeda
H
Kesalahan
Probabilitas untuk menolak hipotesis nol ( menerima
hipotesis kerja ) dan sesungguhnya pada populasi ada
perbedaan.
UJI
HIPOTESIS
H
O
ditolak
( berbeda)
H
O
diterima
(tak beda )
Kesalahan
Type I
(
α
)
Kesalahan
Type I I
(
β
)
POWER
( 1 –
β
)
5 %
1 %
5 – 20 %
( 1 -
α
)
M Hanafi, 2011
Hypotesis testing, Widya Rahmawati, PS 15 Ilmu Gizi FKUB, 20121 TAIL or 2 TAILS?
•
Peneliti 1 dan 2 ingin mengetahui IMT
mahasiswa Gizi.
–
Peneliti 1 ingin membuktikan apakah IMT
mahasiswa Gizi Kelas A berbeda dengan IMT Kelas
mahasiswa Gizi Kelas A berbeda dengan IMT Kelas
B
–
Peneliti 2 ingin membuktikan apakah IMT
mahasiswa Gizi Kelas A lebih kecil dari kelas B
16 Hypotesis testing, Widya Rahmawati, PS
1 TAIL or 2 TAILS?
o
Peneliti 1: apakah IMT mahasiswa
Gizi Kelas A berbeda dengan IMT
Kelas B?
o
Apabila
IMT A = IMT B
,
H
0diterima (=H
1ditolak)
o
Apabila
IMT A > IMT B
,
H
0ditolak (=H
1diterima)
o
Peneliti 2: apakah IMT mahasiswa
Gizi Kelas A lebih kecil dari kelas
B?
o
Apabila
IMT A = IMT B
,
H
0diterima (=H
1ditolak)
o
Apabila
IMT A > IMT B
,
H
0diterima (=H
1ditolak)
H
0ditolak (=H
1diterima)
o
Apabila
IMT A < IMT B
,
H
0ditolak (=H
1diterima)
H
0diterima (=H
1ditolak)
o
Apabila
IMT A < IMT B
,
H
0ditolak (=H
1diterima)
17 Hypotesis testing, Widya Rahmawati, PS
Ilmu Gizi FKUB, 2012
One tail
Area biru sebesar
0,05 dari area under
curve
18 Hypotesis testing, Widya Rahmawati, PS
Ilmu Gizi FKUB, 2012
Two tail
Area biru sebesar
0,025 dari area under
curve
Area biru sebesar
0,025 dari area under
curve
19 Hypotesis testing, Widya Rahmawati, PS
Ilmu Gizi FKUB, 2012
keputusan
Ho benar
Ho salah
Terima Ho
Tepat
Salah jenis II (β)
Tolak Ho
Salah jenis I (α)
tepat
Kesalahan jenis I.
adalah kesalahan yg dibuat pd waktu
menguji hipotesis di mana kita menolak Ho pd hal
sesungguhnya Ho itu benar. Dengan kata lain adalah peluang
sesungguhnya Ho itu benar. Dengan kata lain adalah peluang
menolak Ho yg benar
Kesalahan jenis II.
adalah kesalahan yg dibuat pd waktu
menguji hipotesis di mana kita menerima Ho pd hal
sesungguhnya Ho itu salah. Dengan kata lain adalah peluang
menolak Ho yg salah
20 Hypotesis testing, Widya Rahmawati, PS
Perbedaan Metode Parametric & Non Parametric
PARAMETRIC
•
hypothesis testing for
continues
data
•
hasilnya
lebih sensitif
dan
statistical powernya lebih
besar
•
Kriteria:
NONPARAMETRIC
•
hypothesis testing for
categorical data
•
hasilnya
kurang sensitif
dan
statistical powernya lebih kecil
•
Kriteria:
–
skala data nominal
or
•
Kriteria:
–
skala data interval-
or
ratio
–
distribusi data normal
•
Analisa dengan menggunakan
nilai/angka
yang
sesungguhnya
–
skala data nominal
or
ordinal, or
–
skala interval-
or
ratio,
distribusi tidak normal
•
Analisa dengan menggunakan
rangking, bukan nilai/angka
yang sesungguhnya
21 Hypotesis testing, Widya Rahmawati, PS
Ilmu Gizi FKUB, 2012
Nonparametric Methods
•
Analisa pada metode Nonparametrik:
–
dengan menggunakan rangking, bukan nilai/angka yang
sesunggguhnya.
•
Nilai/angka diurutkan dari nilai/angka terendah, hingga tertinggi.
•
Selanjutnya nilai/angka yang terendah diberi rangking satu,
selanjutnya diberi rangking 2, dst.
•
Apabila ada 2 data atau lebih yang memiliki nilai/angka yang sama,
maka rangking yang digunakan adalah rata-rata dari rangking
maka rangking yang digunakan adalah rata-rata dari rangking
tersebut. Contoh:
–
nilai mahasiswa
: 5, 6, 7, 7, 8, 8, 8, 9
–
rangking diurutkan dr
nilai yg terendah
: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
–
yg digunakan adl rata2
dr rangking yg sama
: 1, 2, 3.5, 3.5, 6, 6, 6, 8
22 Hypotesis testing, Widya Rahmawati, PS
Ilmu Gizi FKUB, 2012
Jenis Uji Hipotesis
SKALA
PENGUKURAN
Komparatif /Uji Beda
Korelasi /
Uji
Hubungan
Tidak berpasangan
Berpasangan
2 klpk
> 2 klpk
2 klpk
> 2 klpk
Interval /Rasio
(Numerik
Uji
Parametrik)
Uji t tidak
berpasangan
(independent
t-test)
One way
ANOVA
Uji t
berpasangan
(paired t-test)
Repeated
ANOVA
Pearson
t-test)
Ordinal
(Kategorikal
Uji
Non-Parametrik)
Mann
Whitney
Kruskal-Wallis
Wilcoxon
Friedman
Spearman
Nominal &
Ordinal
(Kategorikal
Uji Parametrik))
Chi Square, Fisher,
Kolmogorof Smirnov
Mac Nemar, Cohran Test,
Friedman
Koefisien
kontingensi,
Lambda
23 Hypotesis testing, Widya Rahmawati, PS
Ilmu Gizi FKUB, 2012
Contoh… untuk data continues
No
Tujuan
Distribusi data
normal
Distribusi data
tidak normal
UJI PARAMETRIK
UJI NON
PARAMETRIK
1
Untuk mengetahui perbedaan rata-rata
kadar Hb Ibu hamil daerah A dan B
Independent
t-test
Mann Whitney
2
Untuk mengetahui perbedaan rata-rata
Paired t-test
Wilcoxon
2
Untuk mengetahui perbedaan rata-rata
kadar Hb Ibu hamil daerah C pada awal
kehamilan dan akhir kehamilan
Paired t-test
Wilcoxon
3
Untuk mengetahui perbedaan rata-rata
kadar Hb ibu hamil setelah perlakuan
pemberian suplemen Ferosultat (klpk 1),
multivitamin mineral (kelompok B) dan
makanan tinggi Fe (kelompok C)
ANOVA
Kruskal-wallis
4
Untuk mengetahui hubungan antara
intake jus pare dan kadar glukosa darah
Pearson
Spearman
Hypotesis testing, Widya Rahmawati, PS
Ilmu Gizi FKUB, 2012 25
Contoh… untuk data kategorikal
No
Tujuan
UJI NON
PARAMETRIK
1
Untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan
Ibu balita daerah A dan B
Mann Whitney
2
Untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan
Ibu balita daerah C pada sebelum dan sesudah
edukasi
Wilcoxon
edukasi
3
Untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan
Hb ibu balita di daerah A, B, C
Kruskal-wallis
4
Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan
dan perilaku ibu balita
Spearman
5
Untuk mengetahui proporsi BBLR pada ibu hamil
dengan anemia derajat ringan, sedang dan berat
Chi Square
6
Untuk mengetahui proporsi BBLR pada ibu hamil
dengan anemia
Fisher
Hypotesis testing, Widya Rahmawati, PS
Ilmu Gizi FKUB, 2012 26
27 Hypotesis testing, Widya Rahmawati, PS