• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUBERNUR PAPUA BARAT. NOMOR / 1 l2jls TENTANG GUBERNUR PAPUA BARAT,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GUBERNUR PAPUA BARAT. NOMOR / 1 l2jls TENTANG GUBERNUR PAPUA BARAT,"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

GUBERNUR PAPUA BARAT

KBPUTUSAN GUBtrRNUR PAPUA BARAT NOMOR 9731 10/ 1

l2jls

TENTANG

PEIVIBAGIAN DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PtrRTAMBANGAN MINYAK E|UMI DAN GAS BUMI DALAM RANGKA OTONOMI KHUSUS KURANG BAYAR

TAHUN 2013 DAN TRIWULAN IV TAHUN 2AI4 KEPADA KABUPATEN/KOTA Str-PROVINSI PAPUA BARAT

Menimbang

: a.

GUBERNUR PAPUA BARAT,

bahwa sesuai ketentuan Peraturan Gubernur Papua Barat Nomor 1

1

Tahun 2013

dan

Peraturan Gubernur Papua

Barat Nomor

20

Tahun 2014 tentang Alokasi Dana Bagi

Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA) Pertambangan Minyak

Bumi dan Gas Bumi Dalam Rangka Otonomi Khusus di Provinsi Papua Barat,

untuk

tahun 2013 terdapat kurang

bayar

dan tahun

2014

triwulan

IV

beium

dibayarkan

kepada Kabupaten/ Kota;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf

a,

perlu

menetapkan Keputusan Gubernur Papua Barat tentang Pembagian Dana Bagi Hasil Sumber

Daya Alam Pertambangan Minyak

Bumi

dan

Gas Bumi Dalam Rangka Otonomi Khusus Kurang Bayar Tahun 2013

dan Triwulan IV Tahun 2Ol4 kepada Kabupaten/Kota Se-Provinsi Papua Barat;

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pqfak (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun

1997 Nomor

43,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3688);

Undang-Undang

Nomor

45 Tahun 7999

tentang

Pembentukan Provinsi

Irian

Jaya Tengah, Provinsi Irian

Jaya

Barat,

Kabupaten

Pania,

Kabupaten

Mimika, Kabupaten Puncak

Jaya

dan

Kota

sorong

(Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1999 Nomor

173,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3894) sebagaimana telah diubah

dengan

undang-undang Nomor

5

Tahun 2000 tentang Perubahan atas

Undang-undang

Nomor

45

Tahun

1999 tentang Pembentukan

provinsi

Irian

Jaya

Tengah, Provinsi

irian

Jaya

Barat, Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak

Jaya

dan

Kota

Sorong

(Lembaran Negara Republik

Inionesia Tahun 2000 Nomor

72,

TamLrahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3960) sesuai Putusan

uaht<amah Konstitusi Republik Indonesia Nomor

018/PUU-rl2ao3;

Merrgingat

: 1.

b.

(2)

3.

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi

Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4151) sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor

35

Tahun 2008

tentang

Penetapan

Peraturan

Pemerintah

Pengganti

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi

Khusus Bagi Provinsi Papua menjadi Undang-Undang;

4.

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan

Gas

Bumi

(Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor al52);

5.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia

Nomor a15i);

6.

Undang-Undang

Nomor 1 Tahun

2OO4

tentang

Perbendaharaan

Negara

(Lembaran

Negara

Republik Indonesia

Tahun

2OO4 Nomor

5,

Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomor a355);

7.

Undang-undang

Nomor

33 Tahun

2OO4

tentang Perimbangan Keuangan

Antara

Pemerintah

Pusat

dan

Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2OO4 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

B.

Undang-Undang

Nomor

23 Tahun 2Ol4

tentang

pemerintahan

Daerah

(Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti

undang-undang Nomor

2

Tahun 2Ol4

tentang Perubahan Atas

Undang-Undang

Nomor

23 Tahun 2Ol4

tentang

Pemerintahan

Daerah

(Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2074 Nomor 246, Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);

9.

Peraturan Pemerintah Nomor

58

Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a579l;

10. Peraturan Pemerintah Nomor

38

Tahun

2OO7 tentang

Pembagian

Urusan

Pemerintahan

antara

Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kabupaten/Kota (Lembaran Nagara Republik Indonesia Tahun 2oo7 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a737);

11. Peraturan Menteri Keuangan

Nomor

183/PMK.O7 12013

tentang Pelaksanaan

dan

Pertanggungjawaban Anggaran

Transfer ke Daerah;

12. Peraturan

Menteri

Keuangan

Nomor

8OIPMK.O7 /2014

tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil sumber Daya

Alam

(nnu

sDA) pertambangan Minyak

Rumi

dan

Gas Bumi balam Rangka Otonomi Khusus

di

Provinsi Papua

(3)

Menetapkan KESATU

KEDUA

13. Peraturan Menteri Keuangan

Nomor

214 /PMK.AT /2014

tentang Alokasi Kurang Bayar dan Lebih Dana Bagi Hasil

Sumber Daya

Alam

(DBH SDA) sampai dengan Tahun

Anggaran 2013;

1 4 . Peraturan Menteri Keuangan

Nomor

234 / PMK.AT / 20 14

tentang

Perubahan

Atas

Peraturan

Menteri

Keuangan Nomor BO/PMK.OT 12014 tentang Perkiraan Alokasi Dana

Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA) Pertambangan

Minyak

Bumi

dan

Gas

Bumi

Dalam Rangka Otonomi

Khusus di Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2014; 15. Keputusan Menteri

trnergi

Dan

Sumber

Daya

Mineral

Nomor 3296 K/8O/MEM/2013 tentang Perubahan Kedua

Atas Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 3124 K/8O/MEM/2012 tentang Penetapan Daerah Penghasil Sumber Daya Alam Minyak Bumi dan Gas Bumi, Pertambangan Panas

Bumi, Dan

Pertambangan Umum

(Pertambangan Mineral dan Batubara) Untuk Tahun 2013;

16.Peraturan Gubernur Papua Barat Nomor 11 Tahun 2013

tentang Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH-SDA) Pertambangan Minyak Bumi Dan Gas Bumi Dalam

Rangka Otonomi

Khusus

Kepada Kabupaten/Kota

Se-Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2013;

17. Peraturan Gubernur Papua Barat Nomor 20 Tahun 2Ol4

tentang Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam

(DBH-SDA) Pertambangan Minyak Bumi Dan Gas Bumi Dalam

Rangka Otonomi

Khusus

Kepada Kabupaten/Kota Se-Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2OV;

MEMUTUSKAN :

Pembagian Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA)

pertambangan Minyak

Bumi

dan

Gas

Bumi

dalam rangka Otonomi Khusus Kurang Bayar Tahun 2013 dan Triwulan IV Tahun 2OL4 kepada Kabupaten/Kota se-Provinsi Papua Barat;

pembagian Dana Bagi Hasil sumber Daya Alam (DBH SDA)

sebagalmana

dimaksud

Diktum

KESATU

adalah

sebagai berikut :

1. Penyaluran Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA)

yang berasal

dari

Pertambangan Minyak

Bumi dan

Gas

bumi

dalam rangka Otonomi Khusus Kurang Bayar Tahun 2013 dan Triwulan IV Tahun 2ol4 kepada Kabupaten/Kota didasarkan atas realiSasi penerimaan Kas Umum Provinsi Papua Barat pada Bulan Desember Tahun Anggaran 2014.

2.

Dana

Bagi Hasil

Sumber Daya

Alam

(DBH SDA) yang berasal

dari

Pertambangan Minyak Bumi

dan

Gas Bumi dalam rangka otonomi Khusus Kurang Bayar Tahun 2013

dan Triwulin IV Tahun 2Ot4 sebesar Rp. 817

.354.968.654,-(Delapan ratus

tujuh

belas miliyar tiga ratus

lima

puluh .*pu.t

juta

sembilan ratus enaln puluh delapan ribu enam ratus lima puluh empat rupiah), terdiri dari :

(4)

KETIGA

KEtrMPAT

a.

Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA) yang

berasal dari Pertambangan Minyak Bumi dalam rangka Otonomi Khusus Kurang Bayar Tahun 2013 sebesar Rp.

76.468.242.974,- (Tquh puluh enam miliyar empat ratus enam

puluh

delapan

juta

dua ratus empat

puluh

dua ribu sembilan ratus tujuh puluh empat rupiafri;

b.

Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA) yang

berasal

dari

Pertambangan Gas

Bumi

dalam rangka Otonomi Khusus Kurang Bayar Tahun 2013 sebesar Rp.

81.496.010.680,- (Delapan

puluh satu

miliyar

empat

ratus

sembilan

puluh

enam

juta

sepuluh

ribu

ena-rn

ratus delapan puluh rupiah);

c.

Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA)

yang berasal

dari

Pertambangan Minyak

Bumi

dalam

rangka Otonomi Khusus Kurang Bayar

Triwulan

iV

Talrun

2Ol4

sebesar

Rp.

178.717.609.900,- (Seratus

tujuh puluh delapan miliyar tujuh ratus tujuh belas

juta

ena-rn ratus sembilan ribu sembilan ratus rupiah);

d.

Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA) yang berasal dari Pertambangan Gas Bumi dalam rangka Otonomi Khusus Kurang Bayar Triwulan IV Tahun 2Ol4 sebesar

Rp.

480.673.105.100,- (Empat

ratus

delapan

puluh miliyar enam ratus tujuh puluh tiga

juta

seratus

lima ribu seratus rupiah);

Pembagian Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA)

Kurang Bayar Tahun 2013 dan Triwulan

IV

Tahun

2Ol4

yang

berasal dari

Pertambangan

Minyak Bumi

kepada

Kabupaten/Kota terdiri

dari

:

(1) Daerah Penghasil sebesar 45"/" (empat puluh lima persen)

dari

Alokasi

Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA) yang berasal dari Pertambangan Minyak Bumi dalam

rangka

Otonomi Khusus

atau

sebesar

Rp.

114.833.63

3.793,-

(seratus

empat

belas

miliyar

delapan ratus tiga puluh tiga

juta

enam ratus tiga puluh

tiga ribu tujuh ratus sembilan puluh tiga rupiah);

(2) Daerah Bukan Penghasil atau Kabupaten/Kota pemerataan

lainnya sebesar 25o/o (dua puluh lima persen) dari Alokasi Dana

Bagi Hasil

Sumber Daya

Alam

(DBH SDA) yang berasal

diri

pertambangan Minyak

Bumi

dalam rangka

Otonomi Khusus atau sebesar Rp. 63.800.963.219,- (Enam puluh tiga miliyar delapan ratus

juta

sembilan ratus enam

puluh tiga ribu dua ratus sembilan belas rupiah)'

Pembagian Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA)

t<urang Bayar Tahun 2ol3 dan Triwulan

IV

Tahun

2aM

yang berasal dari Pertambangan Gas Bumi kepada Kabupaten/Kota terdiri

dari

:

(1)Daerah Penghasil sebesar 45Vo (empat puluh lima persen)

dari AlokasiDana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA)

yang berasal dari Peitambangan Gas B_umi dalam rangka btonomi Khusus atau sebesar

Rp.

252.976.102.101,- (Dua ratus lima puluh dua miliyar sembilan ratus

tujuh

puluh

(5)

KELIMA

KEENAM

KETUJUH

Salinan sesuai aslinya

KBPALA BIRO HUKUM,

WAF'IK WURYANTO, SH

Pembina Tingkat I

NrP. 19570830 198203 1 005

(2) Daerah Bukan Penghasil atau Kabupaten/ Kota pemerataan

lainnya sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari Alokasi

Dana Bagi

Hasil

Sumber Daya

Alam

(DBH SDA) yang

berasal

dari

Pertambangan

Gas

Bumi

dalam

rangka

Otonomi Khusus

atau

sebesar

Rp.

140.542.278.945,-(Seratus empat

puluh

miliyar lima ratus empat puluh dua

juta

dua ratus

tujuh

puluh

delapan

ribu

sembilan ratus

empat puluh lima rupiah).

Rincian Pembagian Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA) Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi dalam rangka Otonomi Khusus Kurang Bayar Tahun 2013 dan Triwulan IV

Tahun

2Ol4

kepada Kabupaten/Kota adalah sebagaimana

tercantum dalam lampiran

I

sampai dengan lampiran IV, yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini.

Sebagaimana Diktum Kelima, Rincian Dana Bagi Hasil Sumber

Daya Alam (DBH SDA) Pertambangan Minyak Bumi dan Gas

Bumi

dalam rangka Otonomi Khusus Kurang Bayar Tahun 2013 dan Triwulan IV Tahun

2Ol4

kepada Kabupaten/Kota se-Provinsi Papua

Barat,

penyalurannya

kepada

masing-masing daerah dengan pemindahbukuan

dari

Rekening Kas

Umum

Provinsi

ke

Rekening

Kas Umum

Daerah

Kabupaten/Kota melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 20 15.

Keputusan

ini

mulai

berlaku pada tanggal ditetapkan dan

apabila

dikemudian

hari

terdapat

kekeliruan

dalam

penetapannya

akan

dilakukan perbaikan

sebagaimana

mestinya.-Ditetapkan di Manokwari

pada tanggal 2 Januari 20i5

GUBERNUR PAPUA BARAT, cAP/T-rD

(6)

Lampiran

I

Keputusan Gubernur Papua Barat

Nomor

973110/1l2}l5

Tanggal 2 Januari 2015

PEMBAGIAN DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM (DBH SDA)

PERTAMBANGAN MINYAK BUMI DALAM RANGKA OTONOMI KHUSUS KURANG BAYAR TAHUN 2013 KEPADA KABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI PAPUA BARAT

GUBERNUR PAPUA BARAT, CAP/TTD

ABRAHAM O. ATURURI

Salinan sesuai aslinya

KEPALA BIRO HUKUM,

WAFIK WURYANTO, SH

Pembina Tingkat I

NrP. 19570830 198203 1 005

NO. KABUPATEN/KOTA

JUMLAH

Bp.)

1 KABUPATEN TELUK BINTUNI

Rp

12.221.4O5.O12,-2 KABUPATEN TELUK WONDAMA

Rp

I .B5O .7 49.500,

-n

.) KABUPATEN SORONG

Rp

22.197.4O4.326,

4 KOTA SORONG

Rp

2.318,573.384,

5 KABUPATEN RAJA AMPAT

Rp

2.031.823.663,-6 KABUPATEN SORONG SELATAN

Rp

1.954.898.045,-7 KABUPATtrN KAIMANA

Rp

2.123.194.323,-8 KABUPATEN FAKFAK

Rp

2.149 .255.445,

9 KABUPATEN MANOKWARI

Rp

958.908.867,'

10 KABUPATEN MAYBRAT

Rp

2.O18.994.578,'

11 KABUPATtrN TAMBRAUW

Rp

L.797.345.205,-t2 KABUPATEN MANOK\AIARI SELATAN

Rp

958.908.867,-13 KABUPATEN PtrGUNUNGAN ARFAK

Rp

958.908.867,-TOTAL

Rp

53 .540 .3 7 O .O82 ,

(7)

Lampiran iI Keputusan Gubernur Papua Barat

Nomor

973llOlll2OLs

Tanggal 2 Januari 2015

PEMBAGIAN DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM (DBH SDA)

PERTAMBANGAN GAS BUMI DALAM RANGKA OTONOMI KHUSUS KURANG BAYAR TAHUN 2013 KEPADA KABUPATEN/KOTA SB-PROVINSi PAPUA BARAT

GUBERNUR PAPUA BARAT, CAP/TTD

ABRAHAM O. ATURURI

Salinan sesuai aslinYa KtrPALA BIRO HUKUM,

WAFIK WURYANTO, SH

Pembina Tingkat i

NrP. 19570830 198203 1 005

NO. KABUPATEN/KOTA

JUMLAH

(Rp.)

1 KABUPATtrN TBLUK BiNTUNI

Rp

26.775.659.866,-2 KABUPATEN TELUK WONDAMA

Rp

1.977.971.629,-3 KABUPATEN SORONG

Rp

IO.497

.544.940,-4 KOTA SORONG

Rp

2.47O.437.479,'

5 KABUPATEN RAJA AMPAT

Rp

2.164.9A5.956,-6 KABUPATEN SORONG SELATAN

Rp

2.A82.941.791,

7 KABUPATEN KAIMANA

Rp

2.262.26I.297,-8 KABUPATEN FAKFAK

Rp

2.290

.029.394,-I

KABUPATEN MANOKWARI

Rp

1.O21.716.379,'

10 KABUPATEN MAYBRAT

Rp

2.151.236.579 ,

l1 KABUPATEN TAMBRAUW

Rp

1.915.069.408,-t2 KABUPATEN MANOKWARI SELATAN

Rp

l.O2l.7

16.379,-13 KABUPATEN PEGUNUNGAN ARFAK

Rp

(8)

Lampiran

III

Keputusan Gubernur Papua Barat

Nomor 973/lO/L/2015

Tanggal 2 Januari 2015

PEMBAGIAN DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM (DBH SDA)

PERTAMBANGAN MINYAK BUMI DALAM RANGKA OTONOMI KHUSUS KURANG BAYAR TRIWULAN IV TAHUN 2014 KtrPADA KABUPATEN/KOTA

SE-PROVINSI PAPUA BARAT

GUBtrRNUR PAPUA BARAT, CAP/TTD

ABRAHAM O. ATURURI

Salinan sesuai aslinYa KEPALA BIRO HUKUM,

W9^

WAFIK WURYANTO, SH

Pembina Tingkat i

NrP. 19570830 198203 1 005

NO. KABUPATEN/KOTA

JUMLAH

(np.)

1 KABUPATtrN TELUK BINTUNI

Rp

34.043.683.618,-2 KABUPATEN TELUK WONDAMA

Rp

4 .324.457 .7 62 ,

J KABUPATEN SORONG

Rp

46.379.240.837

,-4 KOTA SORONG

Rp

5.417.574.160,-5 KABUPATtrN RAJA AMPAT

Rp

4.747 .555.308,-6 KABUPATEN SORONG SELATAN

Rp

4.567.811.055,-7 KABUPATEN KAIMANA

Rp

4.961.O51.818,-8 KABUPATtrN FAKFAK

Rp

5.O21.946. 185,

I

KABUPATBN MANOKWARI

Rp

2.240.584.635,-10 KABUPATEN MAYBRAT

Rp

4 .7 17 .57 8.892,-11 KABUPATEN TAMBRAUW

Rp

4 .L99 .67 3 .39O,

L2 KABUPATEN MANOKWARI SELATAN

Rp

2.240.584.635,-13 KABUPATEN PEGUNUNGAN ARFAK

Rp

(9)

125.1O2.326.93O,-Lampiran IV Keputusan Gubernur papua Barat Nomor

923/tO/t/2ots

Tanggal 2 Januari 2015

PEMBAGIAN DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM (DBH SDA)

PERTAMBANGAN GAS BUMI DALAM RANGKA OTONOMI KHUSUS KURANG BAYAR TRIWULAN iV TAHUN 2014 KEPADA KABUPATEN/KOTA

SE-PROVINSI PAPUA BARAT

GUBERNUR PAPUA BARAT, CAP/TTD

ABRAHAM O. ATURURI

Salinan sesuai aslinva

KEPALA BIRO HUKUM,

W

WAFIK WURYANTO, SH

Pembina Tingkat I

NrP. 19570830 198203 1 005

NO. KABUPATEN/KOTA

JUMLAH

Bp.)

1 KABUPATEN TELUK BINTUNI

Rp

149.617.026.556,-2 KABUPATEN TELUK WONDAMA

Rp

11.630.921.774,-r\

.) KABUPATEN SORONG

Rp

66.685.87O.740,-4 KOTA SORONG

Rp

L4.57O.932.298,-5 KABUPATEN RAJA AMPAT

Rp

12 .7 68 .87 I .254

,-6 KABUPATEN SORONG SELATAN

Rp

12.285.436.922,

I KABUPATEN KAIMANA

Rp

13.343.084.564,

B KABUPATEN FAKFAK

Rp

13.506.864.O84,

9 KABUPATEN MANOKWARI

Rp

6.026.203.988,-10 KABUPATtrN MAYBRAT

Rp

12.688.247.653,-11 KABUPATEN TAMBRAUW

Rp

11.295.305.761,-t2 KABUPATBN MANOKWARI SELATAN

Rp

6.026.203.988,-13 KABUPATEN PEGUNUNGAN ARFAK

Rp

6.026.203.988,

Referensi

Dokumen terkait

Pihak Kedua bertanggung jawab menyediakan paket lebaran tahun 2021 sebanyak 1.975 pack kepada Pihak Pertama dengan spesifikasi barang sebagai berikut

Meyakini bahwa seorang pemimpin atau Imam adalah terpelihara dan terbebas dari salah dan dosa (ma'shum) serta wajib diikuti dalam situasi dan kondisi apapun merupakan

Untuk mengetahui berapa jarak efektif untuk penempatan titik pentanahan kawat tanah pada penyulang Serangan maka digunakan parameter yaitu efektifitas kawat tanah

Desain Interaksi Manusia dan Komputer – Piranti Interaktif – Roni Andarsyah, ST 9 Jika user menggunakan program yang tepat, user akan dapat mengetikkan kalimat tersebut dengan

Data primer yaitu sumber data yang utama yang diperoleh hasil.. peneliti dari subyek penelitian, berupa hasil wawancara dari

Sehingga kegiatan santri remaja yang tinggal di Pondok Pesantren sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian dan kecerdasan emosi, selain itu mereka juga lebih

PROPOSAL YANG LOLOS SELEKSI HIBAH RISET DITJEN DIKTI. HB Tim Pascasarjana HB Bersaing Lanjutan.. Pusat) SP4 42 Pengembangan PCPT,

Hasil yang dicapai adalah suatu website aplikasi percetakan online dimana pelanggan bisa melakukan pemesanan melalui website tanpa datang ke lokasi percetakan, pelanggan