• Tidak ada hasil yang ditemukan

THE INFLUENCE OF THE ALLOCATION OF VILLAGE FUNDS AND VILLAGE FUND ALLOCATION SYSTEM ON THE HUMAN DEVELOPMENT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "THE INFLUENCE OF THE ALLOCATION OF VILLAGE FUNDS AND VILLAGE FUND ALLOCATION SYSTEM ON THE HUMAN DEVELOPMENT"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

THE INFLUENCE OF THE ALLOCATION OF VILLAGE FUNDS AND VILLAGE FUND ALLOCATION SYSTEM ON THE HUMAN

DEVELOPMENT INDEX(Survey at Regional Organization)

PENGARUH ALOKASI DANA DESA DAN SISTEM PENGALOKASIAN DANA DESA TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

(Survey Di Organisasi Perangkat Daerah Kota Banjar)

TIA AGUSTINA1), H.TEDI RUSTENDI, S.E., M. Si., Ak, CA2), R.NENENG RINA A S.E., M.M., Ak, CA3)

agustinatia801@gmai.com No. Hp: 085221919505

Jln. Siliwangi No. 24 Kotak Pos 164 Tasikmalaya 46115 Tlp: (0265) 330634 Fax: (0265) 325812

Website: www.unsil.ac.id E-mail: info@unsil.ac.id

ABSTRACT

This study purpose to determine (1) How village funds, village fund system, and human development index in Banjar (2) the effect of the village funds and village fund system either partially to human development index (3) the effect of the village funds and village fund system either simultaneously to human development index . Population in this study is at 10 villages in Banjar. A sampling using purposive smpling of 10 respondent.the method used in this research is survey approach and gained through questionnire which is given to the respondents. path analysis is used to analyzed the data by usig SPSS program version 16.00. The research result showed (1) the allocation of funds in banjar have a lot of fund, the village fund system have a good system, human development index in banjar has increased significantly from year to year (2) there’s no significant influence of allocation of village fund to human development index and independency has no significant influence of village fund allocation system to human development index (3) independency has significant simultaneously influence of allocation village fund and system to human development index.

Keywords : Alocation of village funds,villlage fund allocation system,human development index.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana Alokasi Dana Desa, Sistem Pengalokasian Dana Desa dan Indeks Pembangunan Manusia di Kota Banjar (2) pengaruh Alokasi Dana Desa dan Sistem Pengalokasian Dana Desa secara parsial terhadap Indeks Pembangunan Manusia (3) pengaruh Alokasi Dana Desa dan Sistem Pengalokasian Dana Desa secara simultan terhadap Indeks Pembangunan Manusia .pengumpulan data dilakukan cara penelitian lapangan

(2)

dan penyebaran kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah pada 10 desa di Kota Banjar Pengambilan Sampel dilakukan secara Purpose Sampling, dengan sampel 10 responden. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan survey dan pembagian kuesioner kepada responden. Analisis data penelitian menggunakan analisis path dengan menggunakan program SPSS versi 16.00. Hasil penelitian menunjukkan Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur dan analisis dapat diketahui bahwa (1) Alokasi Dana Desa di kota banjar tergolong besar, sistem pengalokasian dana desa di Kota Banjar memiliki sistem yang baik, Indeks Pembangunan Manusia di Kota Banjar dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan. (2) secara parsial alokasi dana desa tidak berpengaruh signifikan terhadap indeks pembangunan manusia ,dan sistem pengalokasian dana desa tidak berpengaruh signifikan terhadap indeks pembangunan manusia (3) secara simultan alokasi dana desa dan sistem pengalokasian dana desa berpengaruh signifikan terhadap indeks pembangunan manusia.

Kata Kunci : Alokasi Dana Desa, Sistem Pengalokasian Dana Desa, dan Indeks Pembangunan Manusia.

PENDAHULUAN

Otonomi daerah sebagaimana dituangkan dalam

Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah maupun Undang-Undang No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat-Daerah sejak wacana itu ada memperoleh sambutan positif dari semua pihak, dengan segenap harapan bahwa melaui otonomi daerah akan dapat merangsang terhadap adanya upaya untuk menghilangkan praktek-praktek sentralistik yang pada satu sisi dianggap kurang menguntungkan bagi daerah dan penduduk lokal.

Salah satu bentuk kepedulian pemerintah terhadap pengembangan wilayah pedesaaan adalah adanya anggaran pembangunan secara khusus yang dicantumkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Inilah yang kemudian melahirkan suatu proses baru tentang desentralisasi desa diawali dengan digulirkannya Alokasi Dana Desa (ADD).Menurut Santosa ( 2008: 339) “Alokasi Dana Desa dimaksudkan untuk membiayai program pemerintahan desa

dalam melaksanakan kegiatan pemerintah dan pemberdayaan

masyarakat”.Maksud dan tujuanAnalisis Dana Desa telah dijelaskan secara lengkap dalam pemendagri no 37 tahun 2007 pada bab IX tepatnya pasal 19 .

Tata Cara Pengalokasian ADD diatur dengan Peraturan Bupati Nomor 57 Tahun 2014, dalam peraturan tersebut pembagian Alokasi Dana Desa Minimal (ADDM) dan Alokasi Dana Desa Proporsional (ADDP).Dengan formulasi yang jelas. Alokasi Dana Desa Minimal (ADDM) sebesar 60% adalah alokasi dana desa yang dibagi secara merata dengan formulasi Dana Perimbangan dikurangi Dana Alokasi Khusus (DAK), kemudian dikalikan 10%, dari hasil 10% dikalikan 60% dan dibagi dengan jumlah Desa yang ada di kota banjar. Sedangkan untuk

(3)

Alokasi Dana Desa Proporsional (ADDP) adalah 40% dari Dana Perimbangan dikurangi Dana Alokasi Khusus (DAK) atau sisa dari Alokasi Dana Desa Minimal (ADDM),

Pelaksanaan kegiatan Alokasi Dana Desa telah ditetapkan dalam pemendagri no 32 tahun 2007 pasal 22 adalah tahap persiapan, tahapperencanaan,

tahappelaksanaan, tahappengendalian monitoring evaluasidanpengawasan,

tahappelaporan, tahappenyelesaianpekerjaan, tahappemeliharaandanpelestarian.

Tahappenyaluraanalokasidanadesa (ADD) diaturdalam Peraturan

Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa diatur dalam Pasal 16 sampai dengan Pasal 19dilakukan secara bertahap dengan 3 (tiga) kali tahapan yaitu tahap I pada bula April (40%), tahap II pada bulan Agustus (40%) dan tahap ketiga pada bulan Nopember (20%).

Tata cara pelaporan Alokasi Dana Desa, Dana Desa dan Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah ke Desa diatur dalam pemendagri no 32 tahun 2007 pasal 23. Tata cara pelaporan dan penggunaan dana diatur sesuai dengan ketentuan pengelolaan keuangan daerah dan keuangan desa.

Metodelogi perhitungan Indek Pembangunan Manusia mulai

diperkenalkan dan dikembangkan oleh United Nations Development Programe (UNDP) pada tahun 1990 sebagai alat untuk mengetahui kesejahteraan manusia, ada 3 dimensi yang akan digunakan untuk melihat kemajuan manusia yaitu berdasarkan dimensi kesehatan yang diukur dari rata-rata harapan hidup, dimensi penidikan yng diukur dari rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf, serta dimensi ekonomni yang diukur dari tingkt hidup yang layak (kesejahteraan) secara keseluruhan (UNDP, 1995)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakanakan di Organisasi Perangkat daerah yang beralamat di Kompleks Perkantoran Pamongkoran; Jl. Gerilya Kota Banjar dan survey ke setiap Desa yang ada di Kota Banjar.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan survey.

Teknik pengumpulan Data

Penelitian dapat menggunakan dua jenis sumber data, yaitu data primer dan data sekunder. Jenis data yang dijadikan bahan penelitian merupakan data kuantitatif dimana data kuantitatif ini menitik beratkan pada jumlah atau hasilnya dapat dilihat dengan angka-angka, dimana hasil yang akan diperoleh dari Indeks Pembangunan Manusia di kota Banjar akan terlihat dari presentase nilai.

Teknik penarikan sample menggunakan teknik nonprobability sampling dengan metode purposive sampling. Menurut Sugiyono (2009) menyatakan bahwa nonprobability sampling adalah cara pengambilan sampel yang tidak semua anggota sampel diberi kesempatan untuk dipilih sebagai anggota

(4)

sampel.Adapun prosedur pengumpulan data penelitian yang dilakukan peneliti yakniobservasi, wawancara.

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis Alokasi Dana Desa(X1),

Sistem Pengalokasian Dana Desa (X2), terhadap Indeks Pembangunan Manusia (Y).

Pengolahan Data

Data mentah yang diterima dari responden terhadap instrumen penelitian (kuesioner) yang disebar harus diolah menjadi data baku, instrumen penelitian yang dibuat bertujuan untuk mentransformasi data kualitatif agar dapat dianalisis dengan metode statistik yang diterapkan

Alat yang digunakan dalam menganalisis menggunakan rumus yang tercantum dalam pengolahannya menggunakan program SPSS (Statistical Package For Social Science) dalam mengolah data.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk setiap desa diberikan Alokasi Dana Desa Minimal (ADDM) Yang sama yakni sebesar 1,989,171,018.75 dan Alokasi Dana Desa Proporsional yang berbeda dimana dana tersebut dibagikan dengan menimbang hal yakni besarnya jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah dan tingkat kesulitan geografis. Dari 10 desa yang diteliti desa kujangsari menerima Alokasi Dana Desa terbesar yakni 2,961,504,663.43.

Sistem Alokasi Dana Desa Di Kota Banjar

Untuk responden pertama total skor yang diperoleh yakni 133, kemudian untuk responden ke dua total skor yang diperoleh adalah 67, untuk responden ke tiga total skor yang diperoleh yakni 107, untuk responden ke empat total skor yang diperoleh adalah 80, untuk responden ke lima total skor yang diperoleh adalah 69, untuk responden ke enam total skor yang diperoleh adalah 62 total skor tersebut sama dengan responden ke tujuh dan delapan, kemudian untuk total skor responden ke sembilan yakni 109, untuk total skor reponden ke sepuluh yakni 108, maka perolehan skor yang diterima dari 10 responden yakni 859.

Indeks Pembangunan Manusia Di Kota Banjar

Indeks Pembangunan Di kota Banjar mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun ke tahun hal tersebut menunjukan bahwa kota banjar mengalami kemajuan setiap tahunnya, nilai IPM kota banjar berada dikisaran 50,00-79,99 menandakan bahwa kota banjar termasuk IPM skala menengah namun kemajuan yang paling signifikan yakni pada tahun 2009 yang mencapai kenaikan sebesar 2,44 % dimana hal tersebut menunjukan bahwa upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan capaian nilai Indeks Pembangunan Manusia lebih besar pengaruhnya dibandingkan tahun-tahun yang lain.

(5)

Pengaruh SecaraParsialAlokasi Dana Desa Terhadap Sistem Pengalokasian Dana Desa diKota Banjar

Dari hasil perhitungan SPSS Versi 16.0, dapat dilihat dari analisa SPSS nilai thitung 4,411nilai ttabel t ½ α df (n-2) =2.306 sehingga nilai thitung>nilai ttabel,

maka dapat diartikan Ho ditolak dan Ha diterima ataudengan melihat hasil sig 0,002< α 0,05 dengan kata lain alokasi dana desa berpengaruh signifikan terhadap Sistem Pengalokasian Dana Desa.

Pengaruh Secara Parsial Alokasi Dana Desa terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Kota Banjar

Dari hasil perhitungan SPSS Versi 16.0, dapat dilihat dari analisa SPSS nilai thitung 3,674 nilai ttabel t ½ α df (n-2) =2.306 sehingga nilai thitung nilai ttabel,

maka dapat diartikan Ho ditolak dan Ha diterima ataudengan melihat hasil sig 0,008> α 0,05 dengan kata lain alokasi dana desa tidak berpengaruh signifikan terhadap indeks pembangunan manusia.

Pengaruh Secara Parsial Sistem Alokasi Dana Desa terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Kota Banjar

Dapat dilihat dari analisa SPSS nilai thitung 1,544sedangkan nilai ttabel t ½ α

df (n-2) = 2.306 sehingga nilai thitung< nilai ttabel, maka dapat diartikan Ho diterima

dan Ha ditolak ataudengan melihat hasil sig 0,167> α 0,05 dengan kata lain Sistem Pengalokasian Dana Desatidak berpengaruhsignifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia.

Pengaruh Secara Simultan Alokasi Dana Desa dan Sistem PengalokasianDana Desa Terhadap Indeks Pembangunan Manusia.

Dari hasil perhitungan SPSS 16.0 diperoleh nilai sig F sebesar 0,000 dengan kaidah keputusan terima Ho jika Fhitung ≤ Ftabel dan tolak Ho jika Fhitung >

Ftabel, dengan mengambil taraf signifikan α sebesar 5%, maka dari tabel

F-Snedecor diperoleh F α ; k ; (n – k – l) = 10 – 2 – 1 maka F tabel adalah 4,74. Dikarenakan F hitung43,644>4,74 dan sig F sebesar 0,000 <0,05 maka Ho

ditolakataudengan kata lain Alokasi (X1) danSistempengalokasiandanadesa (X2),

secarasimultanberpengaruhsignifikanterhadapindekspembangunanmanusia (Y)

yaitusebesarkoefisiendeterminasi92,5% dengannilairesidusebesar 100% - 92,5% =

7,5%. Hal inimenunjukkanpengaruhdarifaktor lain

yangmempengaruhiindekspembangunanmanusiaselainalokasidanadesadansistemp engalokasiandanadesa.

Untukmengetahuibesarnyapengaruhsecaratidaklangsungantaraalokasidana desadansistempengalokasiandanadesaterhadapindekspembangunanmanusiamakad ilakukananalisisjaluryaitu;

1. Besarnya pengaruh variabel langsung tehadap Y = ( ( = (0,701) (0,701) = 0,491401

(6)

2. Besarnya pengaruh tidak langsung variabel terhadap Y melalui

=( (r = (0,701)(0,925)(0,295) = 0,19128538

3. Besarnya pengaruh total variabel terhadap Y

= ( ( + ( (r = 0,491401+ 0,19128538=

0,683

Dengan demikian besarnya pengaruh total antara variabel Alokasi Dana

Desa ( ) terhadap Indeks Pembangunan Manusia adalah sebesar 0,683 atau

68,3%

1. Besarnya pengaruh variabel langsung tehadap Y = ( ( = (0,295)(0,295) = 0,087025

2. Besarnya pengaruh tidak langsung variabel terhadap Y melalui

=( (r = (0,295)(0,925)(0,701) = 0,19128538

3. Besarnya pengaruh total variabel terhadap Y

= ( ( + ( (r = 0,087025+ 0,19128538=

0,28

Dengan demikian besarnya pengaruh total antara variabel Alokasi Dana Desa ( ) terhadap Indeks Pembangunan Manusia adalah sebesar 0,28 atau 28 %.

KESIMPULAN

1) Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terlihat bahwa Kota Banjar mendapatkan Alokasi Dana Desa (ADD) yang besar untuk setiap desanya, untuk sistem pengalokasian dana desa di Kota Banjar memiliki sistem yang baik, kemudian mengenai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Banjar dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan.

2) Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa secara parsial Alokasi Dana Desa (ADD) berpengaruh signifikan terhadap sistem pengalokasian dana desa, dimana hal tersebut memperlihatkan keterkaitan yang erat bagaimana secara langsung sistem dapat mepengaruhi Alokasi Dana Desa (ADD), kemudian dari hasil penelitian diperoleh bahwa secara parsial alokasi dana desa tidak berpengaruh signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM),dan sistem pengalokasian dana desa tidak berpengaruh signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kenapa demikian karena Alokasi Dana Desa dan sistem pengalokasian dana desa tidak secara langsung memberikan pengaruh melainkan hal yang berpengaruh langsung terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan program yang dibiayai atau dikelola menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD).

3) Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur dan analisis dapat diketahui bahwa secara simultan Alokasi Dana Desa (ADD) dan sistem pengalokasian dana desa berpengaruh signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia, hal tersebut sesuai dengan hipotesis awal yang mana program pemerintah

(7)

yang dibiayai oleh Alokasi Dana Desa yang dijalankan dengan sistem pengalokasian yang baik dapat menunjang pembangunan ekonomi ke jenjang yang lebih baik, dimana hal tersebut berpengaruh akan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Santosa, P. 2008. Administrasi Publik Teori dan Aplikasi Good Governance. Bandung : Refika Aditama.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Peraturan Bupati No 57 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pengalokasian Alokasi Dana Desa.

Permendagri No 32 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Alokasi Dana Desa.

Permendagri No 37 Tahun 2007 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa. Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa Yang Bersumber

Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

United Nations Development Programme (1995) Human Development Report 1995, Published For United Nations Development Programme New York : Ox-Ford University Press.

UU No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Referensi

Dokumen terkait

The research to Effectiveness of Management of Village Fund Allocation in Tanjung Morawa A Village, Tanjung Morawa District, Deli Serdang Regency. Allocation of

Memberikan pelayanan pada Ibu Hamil Fotocopy laporan pelayanan ibu hamil, diverifikasi oleh atasan langsung.. Memberikan pelayanan pada

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, dengan ini menyetujui untuk anggotaikan ijin kepada pihak Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus Hak

(1) Daur ulang sampah menghasilkan berbagai bahan kerajinan yang bernilai ekonomi, contohnya: kalung, bunga, topeng, tas, dompet dan pigura; (2) Hasil dari

Berdasarkan data diatas maka ditarik kesimpulan bahwa penerapan metode bermain untuk meningkatkan keterampilan passing control sepakbola pada siswa SMA Negeri I Atambua

Lalu orang itu berkata pada mereka, &#34;Bukankah aku telah mengantarkan kalian kepada kondisi itu, dan kalian telah berjanji kepadaku, bahwa bila aku membawa kalian ke taman

Bila yang terjadi pada kasus 2, maka proses perbandingan terhadap rekaman pada posisi di tengah dilanjutkan menggunakan rekaman-rekaman yang tersisa6. • Jumlah probe (yang

Daerah yang dilayani merupakan daerah dengan curah hujan yang kecil 25.Sistem pengolahan air buangan yang terdiri dari media/substrat, vegetasi,.. kehidupan satwa, dan air