• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA SISWA MTs

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA SISWA MTs"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA SISWA MTs

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

Diajukan Oleh : RESTU ANA PRATIWI

A410110133

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

(2)
(3)

HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA SISWA MTs

Oleh

Restu Ana Pratiwi, Sutama Program Studi Matematika, FKIP UMS

Email: restuana133@gmail.com ABSTRACT

The purpose of this study to examine: (1) the contribution of learning motivation and family environment for mathematics learning outcomes, (2) the contribution of motivation toward mathematics learning outcomes, (3) the contribution of family environment on mathematics learning outcomes. This type of research is based on a quantitative approach. The study population 112 seventh grade students of MTs Negeri Walen. The research sample was determined by the formula 88 students solvin. The sampling technique using proportional random sampling. Questionnaire data collection techniques and documentation. The data analysis technique used is multiple linear regression analysis, t-test and F test research results with significance level of 5% was obtained that: (1) No contribution of learning motivation and learning outcomes of family environment on mathematics with sig. 0.097 and R2 = 5.3%. (2) There is a contribution motivation toward mathematics learning outcomes with sig. 0.51 and SE% = 5, 53%. (3) No contribution of family environment on mathematics learning outcomes with sig. 0.827 and SE% = -0.23%.

Keywords: learning outcomes, environment family, motivation ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk menguji: (1) kontribusi motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar matematika, (2) kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika, (3) kontribusi lingkungan keluarga terhadap hasil belajar matematika. Jenis penelitian berdasarkan pendekatannya kuantitatif. Populasi penelitian 112 siswa kelas VII MTs Negeri Walen. Sampel penelitian 88 siswa ditentukan dengan rumus solvin. Teknik pengambilan sampel menggunakan propotional random sampling. Teknik pengumpulan data dengan angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear ganda, uji t dan uji F. Hasil penelitian dengan taraf signifikansi 5% diperoleh bahwa: (1) Tidak ada kontribusi motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar matematika dengan sig. 0,097 dan R2 = 5,3%. (2) Ada kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika dengan sig. 0,51 dan SE% = 5, 53%. (3) Tidak ada kontribusi lingkungan keluarga terhadap hasil belajar matematika dengan sig. 0,827 dan SE% = -0,23%.

(4)

Pendahuluan

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran matematika diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi untuk membekali peserta didik agar memiliki kemampuan berfikir logis, kritis, dan kreatif. Tetapi masih banyak siswa yang menganggap bahwa matematika adalah salah satu pelajaran yang sulit dan ditakuti. Tidaklah heran apabila hasil belajar matematika masih tergolong rendah dibandingakan dengan mata pelajaran laninnya.

Berdasarkan data awal hasil belajar matematika di MTs Negeri Walen kelas VII tahun ajaran 2014/2015 belum sesuai harapan. Dilihat dari nilai untuk Ujian Tengah Semester gasal yang terdiri dari 112 siswa hanya 30% sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan 70% siswa belum memenuhi KKM. Dalam hal ini perlu adanya motivasi belajar yang tinggi guna mencapai hasil belajar yang baik.

Hasil belajar matematika merupakan perubahan yang terjadi pada siswa setelah kegiatan belajar mengajar. Titi Solfitri dan Nurul Yusra T (2011: 140) berpendapat bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar yang dinyatakan dengan skor yang diperoleh dari hasil tes yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Hasil belajar mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran. Karena dari hasil belajar terlihat kualitas seorang siswa. Kualitas siswa disini berarti tingkat pemahaman, pengetahuan dan ketrampilan siswa dalam proses pembelajaran apakah sudah baik apa kurang baik.

Motivasi merupakan salah satu faktor dalam individu yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya siswa dalam proses belajar. Menurut Marwiyanto (2007: 110) motivasi belajar adalah kekuatan yang mendorong dan mengarahkan tingkah laku individu untuk melakukan kegiatan belajar. Sedangkan menurut Sulihin B. Sjukur (2012: 371) motivasi adalah proses internal yang mengaktifkan, menuntun, dan mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu.

(5)

Motivasi sangat penting bagi seseorang, karena motivasi sebagai pendorong manusia untuk berbuat, menentukan arah perbuatan dan menyeleksi perbuatan.

Menurut Hamzah B. Uno (2007: 23) indikator motivasi belajar dapat diklasifikaskan menjadi enam yaitu 1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, 2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3) adanya harapan dan cita-cita masa depan, 4) adanya penghargaan dalam belajar, 5) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan 6) adanya lingkungan belajar yang kondusif.

Lingkungan keluarga merupakan faktor dari dalam diri siswa. Menurut Hasbi Wahy (2012: 245-246) Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama bagi anak, karena dalam keluarga inilah seorang anak manusia pertama sekali mendapatkan pendidikan dan bimbingan. Lingkungan keluarga terdiri dari kepala keluarga (ayah), ibu dan saudara. Dalam keluarga anak membutuhkan kasih sayang, perhatian dan bimbingan dari orang tua. Indikator lingkungan keluarga dapat diklasifikasikan menjadi lima yaitu 1) pola asuh orang tua tentang pendidikan anak, 2) relasi antar anggota keluarga, 3) suasana rumah, 4) keadaan ekonomi, dan 5) fasilitas belajar.

Adanya motivasi yang tinggi dan lingkungan keluarga yang mendukung akan mempengaruhi hasil belajar yang tinggi. Hipotesis penelitian ada tiga. (1) Ada kontribusi motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar matematika. (2) Ada kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika. (3) Ada kontribusi lingkungan keluarga terhadap hasil belajar matematika.

Tujuan penelitian ada tiga. (1) Menguji kontribusi motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar matematika. (2) Menguji kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika. (3) Menguji kontribusi lingkungan keluarga terhadap hasil belajar matematika.

Metode Penelitian

Jenis penelitian berdasarkan pendekatannya adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan tujuannya, penelitian ini termasuk penelitian eksplanatif. Menurut

(6)

Sutama (2012: 40) penelitian eksplanatif adalah penelitian yang ditujukan untuk memberikan penjelasan tentang hubungan antarfenomena atau variabel.

Tempat penelitian di MTs Negeri Walen. Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan mulai bulan November 2014 sampai dengan bulan Maret 2015. Populasi penelitian sebanyak 112 siswa. Sampel penelitian sebanyak 88 siswa ditentukan dengan rumus solvin. Teknik pengumpulan sampel menggunakan teknik propotional random sampling.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket dan metode dokumentasi. Menurut Sutama (2012: 94) angket untuk menghimpun data dengan cara mengajukan pertanyaan yang disusun dengan sistematis, kemudian disebarkan kepada responden dengan cara tertentu. Menurut Arikunto (2010: 274) metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.

Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear ganda, uji t dan uji F. Menurut Budiyono (2009: 276) analisis regresi linear ganda bertujuan untuk mencari bentuk hubungan (relasi) linear antara satu variabel terikat Y dan variabel bebas X1, X2,...,Xk.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil belajar matematika dikumpulkan menggunakan metode dokumentasi dengan melihat catatan nilai ujian semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. Berikut grafik data hasil belajar matematika.

(7)

Pada gambar 1

81,16 dan standar deviasi 9,942.

35,23% siswa dalam kategori hasil belajar tinggi, 27,27% siswa dalam kategori hsil belajar sedang dan 37,5% siswa dalam katego

Hasil analisis uji F diperoleh nilai F tidak ditolak (H0 diterima), maka tidak

lingkungan keluarga terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ketiga “Ada kontribusi

belajar matematika”, tidak terbukti kebenarannya

Ini berarti secara simultan motivasi belajar dan lingkungan keluarga tidak berpengaruh terhadap hasil belaj

mempengaruhi hasil belajar matematika seperti minat belajar, kemandirian, fasilitas belajar dan lain sebagainya. Hal ini didukung oleh

yang menunjukkan bahwa pendidikan berbasis web memiliki posi peningkatan prestasi akademik

Selain pendidikan berbais web, masih banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika.

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 62-66 F re k u en si Gambar 1

Grafik data hasil belajar matematika

Pada gambar 1 diperoleh skor terendah 62, skor tertinggi 98, rata 81,16 dan standar deviasi 9,942. Klasifikasi hasil belajar menunjukkan bahwa 35,23% siswa dalam kategori hasil belajar tinggi, 27,27% siswa dalam kategori hsil belajar sedang dan 37,5% siswa dalam kategori hasil belajar rendah.

Hasil analisis uji F diperoleh nilai Fhitung = 2,396 < Ftabel

diterima), maka tidak ada interaksi antara motivasi belajar lingkungan keluarga terhadap hasil belajar matematika. Hal ini

kontribusi motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil ”, tidak terbukti kebenarannya.

Ini berarti secara simultan motivasi belajar dan lingkungan keluarga tidak berpengaruh terhadap hasil belajar. Artinya ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar matematika seperti minat belajar, kemandirian, fasilitas belajar dan lain sebagainya. Hal ini didukung oleh Yavuz Erdogan (2008)

menunjukkan bahwa pendidikan berbasis web memiliki posi peningkatan prestasi akademik.

Selain pendidikan berbais web, masih banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika. Paul Mutodi dan Hlanganipai Ngirande

66 67-71 72-76 77-81 82-86 87-91 92-96

Interval

roleh skor terendah 62, skor tertinggi 98, rata-rata Klasifikasi hasil belajar menunjukkan bahwa 35,23% siswa dalam kategori hasil belajar tinggi, 27,27% siswa dalam kategori

sil belajar rendah.

= 3,10 maka H0

ada interaksi antara motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar matematika. Hal ini berarti hipotesis motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil

Ini berarti secara simultan motivasi belajar dan lingkungan keluarga faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar matematika seperti minat belajar, kemandirian, Yavuz Erdogan (2008) menunjukkan bahwa pendidikan berbasis web memiliki positif efek pada

Selain pendidikan berbais web, masih banyak faktor yang mempengaruhi Paul Mutodi dan Hlanganipai Ngirande (2014) yang

(8)

menyatakan bahwa p

dukungan guru / materi pembelajaran, latar belakang keluarga dan dukungan, minat dalam matematika, kesulitan dalam melakukan m

diri, mitos dan keyakinan tentang matematika diidentifikasi sebagai p

utama pada kinerja siswa dalam matematika. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perbedaan hasil belajar disebabkan oleh banyak fakator, tidak hanya motivasi belajar dan lingkungan keluraga.

Pada gambar 2 diperoleh skor terendah 26, skor

41,70 dan standar deviasi 6,03. Klasifikasi skor motivasi belajar menunjukkan bahwa 32,95% siswa dalam kategori motivasi belajar tinggi, 31,82% siswa dalam kategori motivasi belajar sedang dan 35,23% siswa dalam kategori motivasi belajar rendah.

Hasil analisis uji matematika diperoleh nilai t H1 diterima, maka ada pengaruh

0 5 10 15 20 25 26-29 F re k u en si

menyatakan bahwa pengaruh faktor-faktor seperti kelemahan dalam

dukungan guru / materi pembelajaran, latar belakang keluarga dan dukungan, minat dalam matematika, kesulitan dalam melakukan matematika, rasa percaya

mitos dan keyakinan tentang matematika diidentifikasi sebagai p

a siswa dalam matematika. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perbedaan hasil belajar disebabkan oleh banyak fakator, tidak hanya motivasi belajar dan lingkungan keluraga.

Gambar 2

Grafik data motivasi belajar

Pada gambar 2 diperoleh skor terendah 26, skor tertinggi 55, rata 41,70 dan standar deviasi 6,03. Klasifikasi skor motivasi belajar menunjukkan bahwa 32,95% siswa dalam kategori motivasi belajar tinggi, 31,82% siswa dalam kategori motivasi belajar sedang dan 35,23% siswa dalam kategori motivasi

Hasil analisis uji parsial (uji t) antara motivasi belajar dan hasil belajar diperoleh nilai thitung = 2,018 > ttabel = 1,988 maka H

aka ada pengaruh antara motivasi belajar terhadap has 30-33 34-37 38-41 42-45 46-49 50-53

Interval

faktor seperti kelemahan dalam matematika, dukungan guru / materi pembelajaran, latar belakang keluarga dan dukungan, atematika, rasa percaya mitos dan keyakinan tentang matematika diidentifikasi sebagai penyebab a siswa dalam matematika. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perbedaan hasil belajar disebabkan oleh banyak fakator, tidak hanya motivasi

tertinggi 55, rata-rata 41,70 dan standar deviasi 6,03. Klasifikasi skor motivasi belajar menunjukkan bahwa 32,95% siswa dalam kategori motivasi belajar tinggi, 31,82% siswa dalam kategori motivasi belajar sedang dan 35,23% siswa dalam kategori motivasi

ar dan hasil belajar = 1,988 maka H0 ditolak berarti

antara motivasi belajar terhadap hasil belajar 54-57

(9)

motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika”, terbukti kebenarannya. penelitian ini didukung oleh penelitian Adedeji Tella (2007)

motivasi berpengaruh

matematika sehubungan dengan

(2009) menyatakan bahwa terdapat hubungan positif dan berarti anatara motivasi belajar dengan prestasi belajar insta

Hasil penelitian

matematika ditinjau dari motivasi belajar. Kondisi ini didukung di lapangan bahwa motivasi belajar antara siswa yang satu dengan siswa lain berbeda, ada yang tergolong tinggi, sedang, dan rendah. Perbedaan motivasi belajar yang signifikan terjadi pada siswa dengan motivasi belajar tinggi, sedang, dan rendah.

Perbedaan motivasi belajar tersebut mempengaruhi hasil belajar siswa, semakin tinggi motivasi belajar siswa, sem

sebaliknya semakin rendah motivasi belajar siswa, maka semakin rendah pula hasil belajar yang dicapai siswa. Awan, dkk (2011) menyatakan bahwa motivasi penting terhadap kinerja akademik, konsep diri dan prestasi bel

tinggi motivasi belajarnya mempunyai hasil belajar yang lebih baik daripada siswa yang tingkat motivasi belajarnya rendah.

0 5 10 15 20 25 25-F re k u en si

motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika”, terbukti kebenarannya. penelitian ini didukung oleh penelitian Adedeji Tella (2007) menunjukkan

h terhadap prestasi akademik siswa sekolah menengah

sehubungan dengan jender. Selain itu penelitian Alimuddin S Miru (2009) menyatakan bahwa terdapat hubungan positif dan berarti anatara motivasi belajar dengan prestasi belajar instalasi listrik siswa SMK Makasar.

asil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar matematika ditinjau dari motivasi belajar. Kondisi ini didukung di lapangan bahwa motivasi belajar antara siswa yang satu dengan siswa lain berbeda, ada g tinggi, sedang, dan rendah. Perbedaan motivasi belajar yang signifikan terjadi pada siswa dengan motivasi belajar tinggi, sedang, dan rendah.

Perbedaan motivasi belajar tersebut mempengaruhi hasil belajar siswa, semakin tinggi motivasi belajar siswa, semakin baik hasil belajar yang dicapai dan sebaliknya semakin rendah motivasi belajar siswa, maka semakin rendah pula hasil belajar yang dicapai siswa. Awan, dkk (2011) menyatakan bahwa motivasi penting terhadap kinerja akademik, konsep diri dan prestasi belajar. Siswa yang tinggi motivasi belajarnya mempunyai hasil belajar yang lebih baik daripada siswa yang tingkat motivasi belajarnya rendah.

Gambar 3

Grafik data lingkungan keluarga -27 28-30 31-33 34-36 37-39 40-42

Interval

motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika”, terbukti kebenarannya. Hasil menunjukkan bahwa siswa sekolah menengah dalam . Selain itu penelitian Alimuddin S Miru (2009) menyatakan bahwa terdapat hubungan positif dan berarti anatara motivasi

listrik siswa SMK Makasar.

bahwa ada perbedaan hasil belajar matematika ditinjau dari motivasi belajar. Kondisi ini didukung di lapangan bahwa motivasi belajar antara siswa yang satu dengan siswa lain berbeda, ada g tinggi, sedang, dan rendah. Perbedaan motivasi belajar yang signifikan terjadi pada siswa dengan motivasi belajar tinggi, sedang, dan rendah.

Perbedaan motivasi belajar tersebut mempengaruhi hasil belajar siswa, akin baik hasil belajar yang dicapai dan sebaliknya semakin rendah motivasi belajar siswa, maka semakin rendah pula hasil belajar yang dicapai siswa. Awan, dkk (2011) menyatakan bahwa motivasi ajar. Siswa yang tinggi motivasi belajarnya mempunyai hasil belajar yang lebih baik daripada

(10)

Pada gambar 3 diperoleh skor terendah 25, skor tertinggi 44, rata-rata 35, standar deviasi (SD) 4,043. Klasifikasi skor lingkungan keluarga menunjukkan bahwa 17,05% siswa dalam kategori tinggi, 54,55% siswa dalam kategori sedang dan 28,40% siswa dalam kategori rendah.

Hasil analisis uji parsial (uji t) antara lingkungan keluarga dan hasil belajar matematika diperoleh nilai thitung = -0,219 > ttabel =-1,988 maka H0 tidak

ditolak (H0 diterima), maka tidak ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap

hasil belajar matematika. Hal ini berarti hipotesis ketiga yang menyatakan “Adakah kontribusi lingkungan keluarga terhadap hasil belajar matematika”, tidak terbukti kebenarannya. Ini disebabkan adanya indikator dari lingkungan keluarga yang belum tercapai dan pengisian angket yang kurang maksimal.

Namun begitu lingkungan keluarga tetap berpengaruh terhadap hasil belajar, tetapi ada faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap hasil belajar. Hal ini dijelaskan oleh Joseph dan Philias (2011) yang menyatakan bahwa fasilitas sekolah adalah penentu paling ampuh prestasi akademik. Selain itu Adeyemi Muyiwa (2012) menyatakan bahwa fasilitas memungkinkan siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, yang meliputi grafis, fotografi elektronik seperti kaset atau alat mekanis yang menangkap, memproses dan membangun kembali informasi visual dan verbal.

Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah fasilitas sekolah. Fasilitas sekolah yang lengkap akan membantu siswa dalam mencapai hasil belajar yang tinggi.

Motivasi belajar dan lingkungan keluarga dihitung menggunakan regresi linear ganda. Berikut hasil perhitungannya.

Tabel 1

Hasil regresi linear ganda

Model B T Sig. (Constant) Motivasi Belajar Lingkungan Keluarga 66.792 0.399 -0.065 6.879 2.018 -0.219 .000 .051 .827

(11)

Berdasarkan persamaan regresi tersebut diperoleh konstanta sebesar 66,792 artinya jika motivasi belajar (X1) dan lingkungan keluarga (X2) nilainya

adalah 0, maka hasil belajar matematika nilainya adalah 66,792. Koefisien regresi variabel motivasi belajar (X1) bernilai 0,399, artinya jika variabel independen lain

nilainya tetap dan motivasi belajar mengalami kenaikan 1, maka hasil belajar matematika mengalami kenaikan 0,399. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan yang positif antara motivasi belajar dan hasil belajar matematika, semakin naik motivasi belajar maka hasil belajar matematika semakin meningkat.

Koefisien regresi variabel lingkungan keluarga (X2) bernilai -0,065,

artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan lingkungan keluarga mengalami kenaikan 1, maka hasil belajar matematika mengalami penurunan 0,065. Koefisien bernilai negatif artinya tidak terjadi hubungan antara lingkungan keluarga dan hasil belajar matematika, semakin naik lingkungan keluarga maka hasil belajar matematika semakin menurun.

Sumbangan efektif variabel motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar matmatika sebesar 5,3% yang ditunjukkan oleh koefisien determinasi 0,053. Hal ini berarti masih terdapat 94,7% yang memeprngaruhi hasil belajar matematika diluar motivasi belajar dan lingkungan keluarga, seperti fasilitas belajar, kemandirian, minat belajar, gender, gaya belajar dan seabagainya.

Simpulan

Tidak ada kontribusi motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar matematika dengan sig. 0,097 dan R2 = 5,3%. Ada kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika dengan sig. 0,51 dan SE% = 5, 53%. Tidak ada kontribusi lingkungan keluarga terhadap hasil belajar matematika dengan sig. 0,827 dan SE% = -0,23%.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Karya. Awan, Dr. Riffat-Un-Nisa, dkk. 2011. A Study of Relationship between

Achievement Motivation, Self Concept and Achievement in English and Mathematics at Secondary Level. International Education Studies, Vol. 4, No. 3, 72-79, August 2011.

Budiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Erdogan, Yavus, dkk. 2008. Factors That Influence Academic Achievement And Attitudes In Web Based Education. International Journal of Instruction, Vol. 1, No. 1, 31-47, January 2008.

Marwiyanto. 2007. Keefektifan Pembelajaran Pendidikan Matematika Dengan Model Kooperatif dan Konvensional Ditinjau Dari Motivasi Belajar Mahasiswa di PGSD FKIP UNS Surakarta. Varia Pendidikan., Vol. 19, No. 2, 109-119, Desember 2007.

Miru, Alimuddin S. 2009. Hubungan Antara Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat Instalasi Listrik Siswa SMK Negeri 3 Makasar.

Jurnal METDEK, Volume 1, Nomor 1, 1-7, April 2009.

Mutodi, Paul and Hlanganipai Ngirande. 2014. The Influence of Students` Perceptions on Mathematics Performance. A Case of a Selected High School in South Africa. Mediterranean Journal of Social Sciences

MCSER Publishing, Rome-Italy, Vol. 5, No. 3, 431-445.

Muyiwa, Adeyemi. 2012. Influence of Universal Basic Education (UBE) Facilities on School Learning Environment in Lagos State, Nigeria.

Journal of Education and Practice, Vol. 3, No.2, 30-39, 2012.

Owoeye, Joseph Sunday and Philias Olatunde Yara. 2011. School Facilities and Academic Achievement of Secondary School Agricultural Science in Ekiti State, Nigeria. Asian Social Science, Vol. 7, No.7, 64-74, July 2011.

Solfitri, Titi dan Nurul Yusra T. (2011). Penerapan Metode Belajar Aktif Tipe Group To Group Exchange Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X IPS 1 MAN 2 Model Pekanbaru. Jurnal

(13)

Sjukur, Sulihin B. 2012. Pengaruh Blended Learning Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Tingkat SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi. Vol. 2. Nomor 3, 368-378, November 2012.

Sutama. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Fairuz Media.

Tella, Adedeji. 2007. The Impact of Motivation on Student’s Academic Achievement and Learning Outcomes in Mathematics among Secondary School Students in Nigeria. Eurasia Journal of Mathematics, Science &

Technology Education, 3(2), 149-156.

Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi & Pengukuran. Gorontalo: Bumi Aksara. Wahy, Hasbi. 2012. Keluarga Sebagai Basis Pendidikan Pertama dan Utama.

Gambar

Grafik data hasil belajar matematika

Referensi

Dokumen terkait

This research aims to describe the techniques used by the teacher in teaching reading comprehension to the eleventh grade students at Ta’mirul Islam Boarding

Dengan ini saya Nama: Iga Widiana NIM: H0713089 Program Studi: Agroteknologi menyatakan bahwa dalam skripsi saya yang berjudul “KULTUR JARINGAN PISANG MAS

Bertitik tolak dari uraian yang dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berkaitan dengan dampak praktek kewirausahaan terhadap Motivasi mahasiswa

segala karunia, hidayah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ” Uji Aktivitas Antihiperurisemia Kombinasi Dua dari Ekstrak Air Daun Salam

3 Guru Orang yang bertugas dan memiliki hak akses pada sistem informasi perpustakaan di SMK YPKK 1 Sleman untuk melakukan operasi pengolahan data judul

Perbedaan timbulnya birahi pada perlakuan juga disebabkan terjadinya ketidakseimbangan energi dalam pakan (intake) dengan energi untuk pertumbuhan sehingga akan

dilakukan oleh pengelola, tapi juga dari masyarakat yang mengunjungi taman kota.. Bayu

63.000.000,00 APBD awal: akhir: Januari Desember Honorarium Pengelola Keuangan Sanggau (Kab.) Sanggau (Kab.). 3 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke