• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian terdahulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian terdahulu"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

8

Bab 2

Tinjauan Pustaka

2.1 Penelitian

terdahulu

Penelitian terdahulu tentang Sistem Informasi Kepegawaian maupun tentang System Informasi itu sendiri telah banyak dilakukan oleh para peneliti terdahulu dan menjadi referensi dalam perancangan dan pembuatan Sistem Informasi Dinas Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wamena.

Dalam jurnal yang berjudul Penerapan Framework Zend dan Arsitektur Model View Controller dalam Pengembangan Aplikasi Manajemen Kepegawaian (Study kasus : Universitas Kristen Satya Wacana), menjelaskan bagaimana penerapan framework Zend dan Model View Controrller (MVC) dalam pengembangan aplikasi menejemen kepegawaian UKSW menggunakan metode Waterfall, selain itu juga memuat tentang analisa proses bisnis, analisa kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak serta analisa kebutuhan proses dengan Unified Modeling Language (UML) , use case activity, sequence dan class diagram serta analisa data fisik. Pada penelitian tersebut telah di kembangkan

(2)

9 bagaimana manfaat dan kemudahan dari menggunakan framework Zend dan MVC. Implementasi dari perancangan, pengujian dan hasil analisa tersebut meliputi pengaturan pada WAMP server untuk penggunaan framework Zend dan pengaturan pada bootstrap file untuk penggunaan data picker JQuery [2].

Dalam Jurnal yang berjudul, Sistem Informasi Kepegawaian Dinas Koperasi Sumba Barat memuat tentang bagaimana merancang dan membuat system informasi Kepegawaian Dinas Koperasi Sumba Barat Berbasis Web menggunakan Visual Basic .Net dan Sql server 2005 serta metode yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu metode prototyping, perancangan proses, perancangan table databes, build prototype dari system informasi Kepegawaian Dinas Kabupaten Sumba Barat dirancang beserta profil Kabupaten Sumba Barat. Dari hasil penelitian ini telah dikembangkan sustu sistem informasi yang dapat berjalan dengan baik pada Dina Koperasi Sumba Barat yang menghasilkan tampilan berupa: tampilan profil Kabupaten Sumba Barat, tugas pokok dan fungsi Dinas Koperasi, data pegawai, data jabatan, data golongan dan data rapat yang ada di Dinas Koperasi Sumba Barat dan menjawab suatu kebutuhan akan system yang mudah digunakan yang dapat berguna bagi para pegawai untuk mengetahui data dan

(3)

10 informasi yang ada di dalam lingkungan Dinas Koperasi Sumba Barat [3].

Pada jurnal yang berjudul, Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Ujian Berbasis Web menggunaka Model View Controller, memuat bagaimana merancang dan mengimplementasikan system ujian berbasis web pada SMA Kristen Kalam Kudus Jayapura dan bagaimana menerapkan konsep MVC pada system informasi ujian berbasis web. Dalam jurnal ini metode yang digunakan dalam pembuatan system serta perancangan system

menggunakan model waterfall, UML yang membahas usecase, activity diagram, sequence diagram, ERD dan table-tabel serta relasi pada table database. Hasil yang ditemukan dari perancangan adalah tentang proses pengembangan system

informasi ujian berbasis web dengan menggunakan arsitektur MVC yang terdapat pada framework Cake PHP. Pada proses awal mengembangkan aplikasi, Cake PHP akan membuat struktur direktori yang terpisah antara Model, View, Controller [4].

Pada saat ini penelitian dilakukan pada Dinas Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wamena yang berfokus pada perancangan System Informasi Dinas Badan Kepegawaian Daerah Wamena dengan penerapan framework

(4)

11 Zend dan menggunakan Kontruksi MVC yang nantinya akan di implementasikan pada dinas yang bersangkutan.

2.2

Landasan Teori

Landasan teori adalah sumber-sumber teori yang digunakan oleh peneliti sebagai landasan teoritis dalam pengembangan aplikasi. Semua acuan yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada teori yang didapat dan melalui penelitian yang dilakukan dilapangan dalam hal ini pada Dinas BKD. Beberapa landasan teori yang di gunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan pada penjelasan berikut.

2.2.1 Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto [5], sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Nash dan Roberts [6] berpendapat bahwa, sistem informasi adalah suatu kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang

(5)

12 ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar untuk pengambilan keputusan yang cerdik.

Alter berpendapat [7], sistem informasi adalah suatu type yang khusus dari suatu sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu system dimana manusia dan mesin melakukan pekerjaan menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk dan jasa bagi pelanggan. Menurutnya bahwa sistem informasi yaitu suatu sistem kerja yang kegiatanya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, mentransmisikan, menyimpan mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi. Dengan demikian, sistem informasi saling berkaitan dengan system data di satu sisi dan aktivitas di sisi lain. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai bahas semi formal yang mendukung pengambilan keputusan dan tindakan manusia.

Dari pengertian-pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem informasi adalah sistem yang berada dalam suatu organisasi yang terdiri dari manusia, fasilitas, alat, media dan prosedur yang digunakan untuk membangun jaringan komunikasi yang bersifat rutin dan

(6)

13 menyediakan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan dalam proses pengambilan keputusan.

2.2.2 Sistem Informasi Menejemen Kepegawaian (Simpeg)

Sistem informasi menejemen kepegawaian (Simpeg), merupakan sistem terpadu, yang meliputi pendataan pegawai, pengolahan data prosedur, tata kerja, sumber daya manusia dan teknologi komputer untuk menghasilkan sistem informasi yang cepat lengkap dan akurat dalam rangka mendukung kegiatan administrasi pegawai. Simpeg juga merupakan sebuah perangkat lunak yang membantu dalam mengorganisir data dalam proses akuisisi, eksekusi hingga retrivasi data yang akan memudahkan dalam penyebaran, integrasi hingga analisis bagi pengambilan keputusan bidang sumber daya manusia pada suatu instansi [8].

Secara spesifik tujuan dari pengembangan suatu aplikasi Simpeg adalah untuk mendukung integritas data, kemudahan pengaksesan, dan kemudahan pengelolahan sehingga dapat mendukung kelancaran fungsi dalam bidang administrasi yang efektif dan efisien.

Fungsi dari simpeg itu sendiri antara lain untuk menunjang dan mempercepat proses pengajuan promosi

(7)

14 pegawai, baik jabatan, pangkat atau gaji. Simpeg juga berfugsi sebagai fasilitas yang dapat digunakan oleh seluruh pegawai yang ingin bertanya mengenai proses kepegawaian kepada pihak SDM di kantor BKD.

Manfaat simpeg antara lain menyimpan data dari kepegawaian secara lengkap, riwayat jabatan, pangkat dan absensi. Simpeg juga mempermudah pegawai untuk melihat unsur-unsur apa saja yang harus dipenuhi untuk mengajukan permohonan promosi.

Berdasarkan pemahaman tersebut, maka aplikasi ini menyediakan data dan informasi yang berguna untuk melakukan pengembangan dalam administrasi kepegawaian seperti pencatatan data, penggolongan pegawai dan penggajian maupun promosi kepegawaian. Sistem informasi dibuat dalam rangka melakukan pengintegrasian sistem database kepegawaian menjadi suatu sistem informasi pegawai yang terpadu dan terintegrasi.

Simpeg sendiri memiliki peranan : (a) Pembuatan jaringan database guna mendukung data personalia; (b) Melengkapi informasi kepegawaian yang up to date, guna mendukung kelancaran kenaikan golongan, dan sekaligus untuk penyempurnaan file-file kepegawaian secara keseluruhan; (c) Dapat mengkordinasikan perkembangan data kepegawaian untuk kelancaran pelaksanaan oprasional.

(8)

15 Daerah kabupaten Wamena sendiri sampai saat ini belum memiliki simpeg khususnya pada lingkungan Kantor Dinas BKD, proses pendataan pegawai negeri sipil baik yang baru maupun lama masih menggunakan pencatatan secara manual dan kemudian akan di inputkan ke dalam SAPK oleh admin yang dalam prakteknya masih mengalami kendala-kendala baik dalam sistem maupun dalam menejemen kepegawaiannya.

2.2.3 Framework , Zend Framework (ZF)

Framework adalah suatu struktural konseptual dasar yang digunakan untuk memecahkan atau menangani suatu masalah kompleks [9]. Istilah ini sering digunakan antara lain dalam bidang menajemen untuk menggambarkan suatu konsep yang memungkinkan penanganan berbagai jenis atau entitas bisnis secara homogen. Dalam bidang perangkat lunak untuk menggambarkan suatu desain system perangkat lunak yang dapat digunakan kembali.

Dalam konteks penelitian yang di lakukan pada kantor dinas BKD Wamena, framework dapat juga diartikan sebagai alat yang digunakan untuk membantu dan memudahkan dalam pembuatan sistem informasi kepegawaian daerah. Framework juga dapat didefinisikan sebagai kumpulan skrip

(9)

16 terutama class dan function, yang dapat membantu developer dalam menangani barbagai masalah dalam pemrograman seperti koneksi ke basis data, pemanggilan variabel dan fungsi-fungsi lainnya sehingga developer dapat lebih fokus dan lebih cepat membangun aplikasi.

Framework Zend merupakan sebuah framework open source dalam pengembangan aplikasi web dan web service menggunakan PHP5 dan implementasinya menggunakan objek oriented code dan arsitektur MVC.

Menurut Allen [9] framework zend memiliki beberapa keunggulan: Everything in the box, Desain yang modern, Mendukung Model View Controler, Mudah dipelajari, mendukung pustaka yang lengkap, mudah dikembangkan, mudah dikembangkan karena terstruktur.

Gambar 1. Komponen-komponen utama dalam framework zend Controller DB Feed Filter InputFilter HttpClient JSon Log Mile Mime Pdf Search Service View XmlRpc

(10)

17 Dalam framework sendiri terdapat beberapa komponen-komponent yang dapat mendukung suatu proses pembuatan System informasi manajemen dan juga lebih memudahkan dalam perancangan. Komponen-komponen tersebut diantaranya: (1) Controller yaitu komponen yang menyediakan control keseluruhan untuk aplikasi, juga berfungsi menerjemakan permintaan ke tindakan spesifik dan memastikan bahwa permintaan tersebut dapat dieksekusi; (2) DB (Data Base) , komponen ini didasarkan pada PHP Data Object (PDO) dan menyediakan akses ke data base; (3) Feed, Pada komponen ini membuat mudah dalam mengakses RSS; (4) Filtering, komponen ini memberikan fungsi filtering string seperti isi e-mail; (5) InputFilter, ini dirancang untuk bekerja dengan aray seperti input form; (6) HttpClient yaitu memudahkan user melakukan permintaan kepada layanan http dengan mudah; (7) JSon, hal ini memungkinkan user dengan mudah menerjemahkan objek PHP ke notasi objek javaScript dan sebaliknya; (8) Log berfungsi untuk memberikan tujuan umum fungsi loging; (9) Mail berfungsi memungkinkan user mengirimkan teks dan e-mail Mime multi part; (10) Mime yaitu digunakan oleh Zend Framework untuk membantu memecahkan kode Mime dari pesan; (11) Pdf, hal ini memungkinkan user membuat dokumen pdf yang baru dan juga mengedit dokumen pdf yang ada; (12) Search,

(11)

18 memungkinkan user untuk melakukan pencarian pada teks; (13) Service berisi beberapa sub modul yang menyediakan akses muda ke berbagai layanan web; (14) View berfungsi untuk menampilkan dan tata letak dari modul yang telah dibuat dan mengikuti pola MVC; (15)XmlRpc, memungkinkan user dalam mebuat sebuah server XML-Rpc dan Client.

2.2.4 Model View Controler (MVC)

Model View Controler (MVC) dapat diartikan sebagai model, tampilan dan pengontrolan [10]. Dalam penelitian ini , MVC diartikan sebagai pola arsitektur yang digunakan untuk rekayasa perangkat lunak. Dimana aplikasi dibagi menjadi tiga modul utama, yaitu model, view, dan controller. Struktur pada MVC seperti terlihat pada gambar 2 dibawah ini:

Gambar 2. Struktur umum pada MVC

Dari Gambar 2 diatas, dapat dijelaskan bahwa struktur pada MVC memiliki fungsi yang berbeda-beda tetapi

(12)

19 mempunyai keterikatan yang sangat kuat dan saling terhubung antara model, view dan controller yaitu sebagai berikut: Model

Digunaka untuk mempresetasikan data, biasanya untuk mempresentasikan sebuah tabel di dalam database. Model memungkinkan pengembangan untuk melakukan query antar database (jika diperintahkan oleh controller). Sebuah aplikasi MVC yang baik memisahkan antar tampilan dan business logic (logika kerja). Model adalah sesuatu yang mewakili database yang diolah sedemikian rupa oleh controller (logic), untuk ditampilkan (view) hasil olahannya.

View

Digunakan untuk menghasilkan output yang diminta oleh user sehingga dapat dikatakan view adalah tampilan luar dari aplikasi atau template dari tampilan aplikasi yang memudahkan pengembang untuk menggantinya di kemudian hari. View tidak boleh mengandung business logic aplikasi.

Controller

Sebuah controller digunakan untuk mengatur logika dari bagian didalam aplikasi. Secara umum, controller digunakan untuk mengatur logika dari sebuah single model. Controller bisa menampung sebanyak mungkin method.

(13)

20 Method ini sering juga disebut actions. Action adalah method dari controller yang digunakan untuk menampilkan views. Sebuah action adalah sebuah method tunggal dari sebuah controller. Benar dan tidaknya hasil olahan data akan sangat tergantung dari logika kerja aplikasi yang tersusun pada bagian controller ini. Controller akan mengolah data dari model, menyimpannya dalam variabel-variabel, dan menampilkannya pada view.

Fungsi dari arsitektur ini adalah untuk memisahkan akses database, business logic dan user interface. Pemisahan ini bertujuan agar setiap perubahan yang terjadi pada presentation logic atau business logic tidak memberikan pengaruh satu sama lainnya yang kompleks sehingga diharapkan dapat meningkatkan flexibelity dan reusability suatu aplikasi.

Dari penjelasan tentang arsitektur MVC maka dapat disimpulkan bahwa, Model mempresentasikan struktur data dari aplikasi web. Pada umumnya, model berisi fungsi-fungsi yang berhubungan dengan database, seperti pengambilan data, update data, insert data, delete data, dan lain sebagainya. View merupakan informasi yang dipresentasikan kepada user. View biasanya berupa halaman web, dimana client dapat melihat informasi yang ditampilkan. Controller memberikan pelayanan yang menjembantani Model dan View. Controller

(14)

21 merupakan level tertinggi dari keseluruhan level MVC. Request datang dan direspon melalui Controller, kemudian Controller berkomunikasi serta melakukan kontrol terhadap View dan Model. Arsitektur MVC terlihat pada gambar 3 dibawah ini:

Gambar 3. Arsitektur MVC

Arsitektur MVC memiliki aturan-aturan tertentu dalam proses komunikasi antar level-nya yaitu: Model ataupun View tidak memiliki akses input ke Controller, Model ataupun View tidak secara langsung tidak berkomunikasi satu sama lain, mereka hanya berkomunikasi dengan Controller, hanya Model yang memiliki akses ke database, Controller ataupun View keduanya tidak perlu mengerti proses ke database, baik itu insert data, ataupun memproses query.

(15)

22 Hubungan antar bagian MVC terlihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Hubungan antar bagian MVC

Dilihat dari konsep MVC yang memisahkan kode program kedalam bagiannya masing-masing baik sebagai Model, View atau Controller, maka suatu kode program dapat tergolong untuk masuk ke bagian Model apabila kode program tersebut berhubungan langsung dengan akses ke database, seperti penyimpanan data, menghapus data, mengambil data, dan lain sebagainya. Suatu program dapat tergolong unstuk masuk ke bagian View apabila kode progrm tersebut berhubungan dengan proses menampilkan data atau sebagai presentation layer, dan suatu kode program dapat tergolong untuk masuk ke bagian Controller apabila kode program tersebut berhubungan dengan manipulasi dengan nilai dari hasil post atau get.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan arsitektur MVC dalam perancangan Simpeg pada Dinas BKD Kabupaten Wamena karena pada praktek yang telah dilakukan

(16)

23 di lapangan oleh peneliti bahwa Framework Zend telah mendukung dan menyediakan semua fitur-fitur yang dibutuhkan dalam perancangan web yang handal.

Gambar

Gambar 1. Komponen-komponen  utama dalam  framework zend Controller DB Feed Filter InputFilter HttpClient JSon Log Mile Mime Pdf Search Service View XmlRpc
Gambar 2.  Struktur umum  pada MVC
Gambar 3.  Arsitektur MVC
Gambar 4 Hubungan antar bagian MVC

Referensi

Dokumen terkait

Sistematika dokumen Renja Kecamatan Semanding Tahun 2021 sebagaimana mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara

Sebuah papan permainan yang dimulai dari petak start dan dilengkapi dengan petak-petak materi, petak masuk rumah sakit, parkir bebas, dana umum dan juga

Biomineral Zn lysinate di dalam rumen akan meningkatkan jumlah dan aktivitas mikrobia rumen sehingga kerja rumen akan lebih efektif untuk mendegradasi secara

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedalaman gerusan dan pola gerusan yang terjadi di sekitar abutmen pada kondisi aliran jernih (clear-water scour) untuk saluran

Koolma dan C.J.M van de schoot ; proyek adalah suatu tugas yang perlu didefinisikan dan terarah ke suatu sasaran yang dituturkan secara kongkrit serta harus

Peneliti : Cara DM sudah cukup baik dengan mencari hasil dari operasi himpunan yang berada dalam kurung terlebih dahulu

Pada komponen afektif, individu yang terlibat dalam perilaku bullying tidak mampu merasakan kondisi emosional individu lain yang menjadi sasaran, pelaku bullying tidak

Bantuan Sosial Rehab Rumah Tidak Layak Huni Desa Dukuhsalam Kec.. Bantuan Sosial Rehab Rumah Tidak Layak Huni Desa