• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LATIHAN KARET DAN LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PADA KARATEKA DOJO SMP N 2 PEMALANG | saputra | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 4369 15841 2 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LATIHAN KARET DAN LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PADA KARATEKA DOJO SMP N 2 PEMALANG | saputra | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 4369 15841 2 PB"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LATIHAN KARET DAN LATIHAN BEBAN

TERHADAP PENINGKATAN

POWER

LENGAN DAN

KECEPATAN PUKULAN

GYAKU TSUKI CHUDAN

Sova Azmi Saputra, Iman Imanudin

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 299 Bandung

Email: sovaazmisaputra@gmail.com

Abstrak

Untuk melakukan Pukulan Gyaku Tsuki Chudan yang baik maka dibutuhkan Kecepatan dan Power Lengan yang baik. Tujuan penelitian untuk mengetahui Pengaruh Latihan Karet Dan Latihan Beban Terhadap Peningkatan Power Lengan Dan Kecepatan Pukulan Gyaku Tsuki Chudan Pada Karateka Dojo Smp N 2 Pemalang. Metode penelitian menggunakan eksperimen dengan pendekatan kuantitatif, teknik pengambilan sampel yaitu non probability sampling dengan menggunakan sampling jenuh dengan jumlah sampel yaitu 20 atlet karateka dojo SMP Negeri 2 Pemalang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Two hand Medicine Ball dan 4 detik untuk pukulan. Hasil analisis data statistik diketahui nilai korelasi tes kecepatan pukulan sebelum dan setelah latihan beban dan karet sebesar 0,804 dengan nilai signifikansi 0,000, sedangkan korelasi tes power lengan sebelum dan sesudah latihan beban dan karet sebesar 0,922 dengan nilai signifikansi 0,000. Hal ini menunjukan bahwa latihan beban dan karet memberikan pengaruh terhadap kecepatan dan power lengan pukulan secara signifikan. Ketika atlet meningkatkan latihan beban dan karet maka akan meningkatkan kecepatan dan power lengan pukulan gyaku tsuki pada olahraga karate.

Kata Kunci: kecepatan, power lengan, latihan beban dan latihan karet

PENDAHULUAN

Prestasi olahraga yang tinggi tentu selalu didambakan oleh setiap atlet, terutama bagi atlet atau mereka yang menekuninya baik secara individu atau kelompok. Untuk mencapai hal tersebut, cara yang tepat dilakukan adalah adanya upaya pembinaan dan latihan untuk setiap cabang olahraga prestasi dengan suatu program latihan yang baik menurut aturan dan ketentuan yang berlaku dalam berlatih.

Salah satu cabang olahraga adalah Karate. Kata 'karate' berarti 'tangan kosong. Seperti namanya itu adalah seni pertempuran tidak menggunakan senjata. Wahid (2007:5)

mendefenisikan bahwa: “karate merupakan sebuah metode khusus untuk mempertahankan diri melalui penggunaan anggota tubuh yang

terlatih secara baik dan alami yang didasari dan bertujuan sesuai nilai filsafat timur.

Dalam pertandingan karate ada dua kategori yang dipertandingkan yaitu nomer kata (rangkain gerakan) dan nomer kumite (pertarungan). Kumite adalah pertarungan body contact dimana peraturnaya sudah ditetapkan oleh WKF (World Karate Federation). Pertandingan kumite dibagi tiga tingkatan poin/score yaitu yuko (satu), wazari (dua), dan ippon (tiga).

(2)

Meskipun Didalam pertandingan karate pukulan hanya bernilai satu, akan tetapi pukulan dapat digunakan untuk menyerang, memotong maupun membalas serangan lawan. Hal inilah yang kurang disadari oleh para atlet akan pentingnya pukulan gyaku tuski.

Permasalah tersebut juga terjadi pada atlet Karate Gokasi SMP Negeri 2 Pemalang. Ada beberapa masalah yang dihadapi oleh para atlet, antara lain :

a. Pukulan gyaku tsuki selalu diantar (tidak ada sentakan),

b. Pukulan gyaku tsuki tidak tepat mengenai sasaran,

c. Pukulan gyaku tsuki tidak cepat ditarik, d. Pukulan gyaku tsuki selalu dikepal keras

dan memukul dengan kaku (tidak rileks). Permasalahan tersebut menyebabkan kecepatan, ketepatan dan power pukulan menjadi kurang maksimal. Oleh karena itu perlu dilakukan latihan secara maksimal. Adapun bentuk latihan yang diterapkan adalah latihan karet dan latihan beban.

Metode latihan power mengunakan karet sangat mudah dilakukan dan pelatihan ini masih banyak digemari oleh sebagian pelatih untuk melatih atlitnya Karet elastis yang digunakan dalam penelitian ini adalah karet ban yang dipotong membelah sehingga menjadi panjang sehingga dapat dipergunakan sebagai alat bantu tahanan resisten untuk meningkatkan power lengan. Karena karet elastis mempunyai sifat kembali semula secara utuh sesudah gaya dilepas, maka karet dapat digunakan sebagai alat bantu dalam latihan power. Sedangkan metode yang digunakan peneliti untuk latihan power dengan menggunakan beban adalah Latihan bench press.

Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan power lengan dengan straight arm pullover dan arm curl berpengaruh terhadap hasil pukulan dropshot (Muhammad Rifqi, 2012). Selain itu, latihan beban dapat meningkatkan kekuatan otot kaki dan kemampuan menendang pemain sepak bola (Tommy Apriantono, 2013). Dan yang terakhir Metode Latihan Dan Power Lengan

berpengaruh terhadap Kemampuan pukulan Smash Bulutangkis (Yogo dan Amirullah, 2013).

Berasarkan uraian diatas penulis ingin meningkatkan kecepatan dan power pukulan dengan menerapkan latihan menggunakan beban dan karet. Dari penelitian ini penulis ingin mengetahui dan meneliti tentang pengaruh latihan beban dan latihan karet terhadap kecepatan dan power pukulan gyaku tsuki pada atlet Karate Gokasi SMP Negeri 2 Pemalang. Oleh karena itu, tujuan penelitian yang ingin dicapai penulis adalah “Untuk mengetahui pengaruh latihan karet dan latihan beban terhadap peningkatan power lengan dan kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan pada atlet Karate Gokasi SMP Negeri 2 Pemalang”.

METODE

Metode dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen. Adapun yang menjadi populasi dalampenelitian ini adalah atlet karateka dojo SMP Negeri 2 Pemalang yang berjumlah 20 orang. Seluruh jumlah populasi dijadikan sampel di dalam penelitian ini. Hal ini disebabkan oleh jumlah populasi yang tidak terlalu besar. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan menggunakan sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2014:154), non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. sedangkan sampling jenuh (Sugiyono, 2014:156) adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

(3)

realibitas 0,81. Tes tersebut digunanakan untuk mengukur power lengan, tes dipakai untuk pria dan wanita usia 12 tahun sampai tingkat mahasiswa (nurhasan 2007,174).

Teknik analisis data untuk Peneliti ini menggunakan statistic parametric Uji-t yaitu Paired Sample t-testuntuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah latihan beban dan latihan karet terhadap power lengan dan kecepatan pukulan gyaku tsuki. Sebelum melakukan uji analisis terlebih dahulu dilakukan dengan sejumlah uji persyaratan untuk mengetahui kelayakan data. Adapun uji persyaratan tersebut meliputi uji homogenitas varian dan uji normalitas. Pengolahan dan analisis data merupakan rangkaian yang dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh kesimpulan penelitian. Analisis data dengan menggunakan program Statistical Product for Social Science (SPSS) Seri 20.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penghitungan rata – rata dan standardeviasi dapat dilihat pada tabel 1 dan 2 berikut ini :

Tabel 1. Hasil perhitungan Mean dan Simpangan Baku Kecepatan Pukulan

Bentuk Tes Mean SB beban sebesar 8 dengan simpangan baku 0,667, sedangkan rata-rata tes awal kecepatan pukulan tanpa latihan karet sebesar 7,4 dengan simpangan baku 0,843. Kemudian nilai rata-rata skor tes akhir kecepatan pukulan dengan latihan beban sebesar 11,20 dengan simpangan baku 1,229, sedangkan rata-rata skor kecepatan pukulan dengan latihan karet sebesar 9,6 dengan simpangan baku 1,713.

Tabel 2. Hasil perhitungan Mean dan Simpangan Baku Power Lengan

Bentuk Tes Mean SB skor tes awal power lengan tanpa latihan beban sebesar 2,695 dengan simpangan baku 0,434, sedangkan rata-rata tes awal power lengan tanpa latihan karet sebesar 2,399 dengan simpangan baku 0,543. Dan yang terakhir nilai rata-rata skor tes akhir power lengan dengan latihan beban sebesar 3,251 dengan simpangan baku 0,465, sedangkan rata-rata skor power lengan dengan latihan karet sebesar 2,666 dengan simpangan baku 0,603.

Langkah selanjutnya adalah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk menetapkan apakah teknik pengujian menggunakan parametrik jika datra bormal dan sebaliknya jika data berdistribusi tidak normal, maka menggunakan pengujian non parametrik.

Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian dari hasil tes tersebut, karena data tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen, maka uji yang dilakukan adalah uji Paired Sample T-test. Hasil uji paired sample t-test dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini

(4)

Berdasarkan tabel 5 di peroleh korelasi tes kecepatan pukulan sebelum dan setelah latihan beban dan karet sebesar 0,804 sedangkan korelasi tes power lengan sebelum dan sesudah latihan beban dan karet sebesar 0,922.

Selain itu dari tabel 5 di dapatkan nilai signifikansi untuk kecepatan pukulan sebelum dan sesudah latihan beban dan karet adalah 0,000. Karena nilai signifikansinya < 0,05 maka H0 ditolak atau dengan kata lain H1 diterima.

Maka dapat disimpulkan bahwa latihan beban dan karet memberikan pengaruh terhadap kecepatan pukulan secara signifikan.

Masih dari tabel 5 diperoleh juga nilai signifikansi untuk power lengan sebelum dan sesudah latihan beban dan karet adalah 0,000. Karena nilai signifikansinya < 0,05 maka H0

ditolak atau dengan kata lain H1 diterima. Maka

dapat disimpulkan bahwa latihan beban dan karet memberikan pengaruh terhadap power lengan secara signifikan.

Hasil analisis dan pengelolaan data menjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan anatara latihan beban dan latihan karet terhadap kecepatan dan power lengan pukulan gyaku tsuki. Sebagaimana terlihat dalam grafik peningkatan tes awal dan tes akhir kecepatan pukulan dan power lengan sebelum dan sesudah latihan beban dan karet dalam gambar 1 dan gambar 2.

Gambar 1

Grafik Tes Kecepatan Pukulan sebelum dan sesudah latihan beban dan karet

Gambar 2

Grafik Tes Power Lengan sebelum dan sesudah latihan beban dan karet

Dilihat dari grafik diatas, sebagian besar mengalami peningkatan Kecepatan Pukulan dan Power Lengan dari sebelum latihan beban dan karet dan sesudah latihan beban dan karet. Rata-rata dari semua atlet yang melakukan latihan beban dan karet mengalami peningkatan yang signifikan. Akan tetapi ada beberapa sampel yang mengalami peningkatan relative kecil jika dibandingkan yang lain. Contohnya tiana dan arsel.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data serta pengolahan data, penggunaan latihan beban dan karet memberi pengaruh yang signifikan terhadap kecepatan dan power lengan untuk pukulan gyaku tsuki pada cabang olahraga karate. Penemuan yang di peroleh yakni ketika melakukan program latihan beban dan karet, seperti pada set pertama masih terasa ringan namun setelah masuk set berikutnya terasa berat. Karena terlihat ketika melaksanakan latihan beban dan karet perhitungan belum selesai tetapi atlet sudah berhenti. Selain itu dalam pelaksanaan latihan sering terjadi kesalahan, maka harus didukung juga dengan pengawasan dari pelatih agar latihan dilakukan secara baik dan konsisten yang pada akhirnya akan meningkatkan kecepatan pukulan dan power lengan. Hal ini lah yang menyebabkan mengapa ada beberapa atlet yang mengalami peningkatan relative sedikit jika dibandingkan yang lainnya,

(5)

karet yang di berikan secara khusus pada atlet karate efektif dapat meningkatkan kecepatan pukulan dan power lengan saat melakukan pukulan gyaku tsuki. Hal ini telah dibuktikan oleh peneliti dengan melakukan tes awal pre-test (kecepatan pukulan) dan tes akhir post-test (kecepatan pukulan) serta tes awal pre-test (power lengan) dan tes akhir post-test (power lengan) yang hasilnya di kumpulkan, diolah dan

hasil maka dapat disimpulkan bahwa “latihan

beban dan kareta mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kecepatan dan power lengan pukulan gyaku tsuki pada cabang olahraga

karate”.

KESIMPULAN

Kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh latihan menggunakan karet terhadap peningkatan power lengan dan kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan pada karateka Dojo SMP 2 Pemalang karena memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05

2. Terdapat pengaruh latihan menggunakan beban terhadap peningkatan power lengan dan kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan pada karateka Dojo SMP 2 Pemalang karena memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05

3. Latihan menggunakan beban memberikan pengaruh yang lebih besar dan signifikan terhadap kecepatan dan power lengan pukulan gyaku tsuki jika dibandingkan dengan latihan menggunakan karet elastis. Berdasarkan kesimpulan diatas, maka selanjutnya peneliti mengemukakan beberapa saran. Adapun saran-saran tersebut adalah :

1.

Kesalahan yang sering dilakukan pada saat melakukan gerakan pukulan gyaku tsuki pada cabang olahraga karate-do adalah Pukulan gyaku tsuki selalu diantar (tidak ada sentakan), Pukulan gyaku tsuki tidak tepat mengenai sasaran, Pukulan gyaku tsuki tidak cepat ditarik,dan Pukulan gyaku tsuki selalu dikepal keras dan memukul dengan kaku (tidak rileks) dapat hilang jika kecepatan dan

power lengan maksimal pada saat melakukan pukulan tesebut. Untuk memperoleh kecepatan dan power lengan yang maksimal diperlukan latihan menggunakan beban dan karet

2.

Pelatih harus rutin memberikan latihan beban dan karet serta melakukan pengawasan dan evaluasi. Sehingga hasil latihan tersebut dapat terlihat dan dirasakan oleh para atlit karate.

3.

Pelatih memberikan program latihan harus sesuai norma dan prinsip latihan yang sesuai dengan kaidahnya. Sehingga hasilnya akan signifikan dan juga agar tidak terjadi mall praktek.

4.

Bagi atlit harus melakukan latihan secara sungguh dan semangksimal mungkin agar peningkatanya pun signifikan.

(6)

DAFTAR PUSTAKA

.

Muhammad Rifqi (2012) Pengaruh Panjang Dan Latihan Power Lengan Terhadap Hasil

Pukulan Dropshot Pada Permainan Bulutangkis Pb. Satria Kabupaten Tegal. Skripsi

Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Semarang

Nurhasan dan Hasanudin-Cholil. (2007).

Tes Dan Pengukuran Keolahragaan

. Fakultas

Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Bandung : UPI..

Sugiyono. (2014).

Metode Penelitian Manajemen

. Bandung : Alfabeta

Tommy Apriantono (2013) Pengaruh Latihan Beban Terhadap Kekuatan Otot Kaki Dan

Kemampuan Menendang Pemain Sepak Bola.

Cakrawala Pendidikan

, Juni 2013, Th.

XXXII, No. 2

Wahid, Abdul. (2007).

SHOTOKAN (Sebuah Tinjauan Alternatif terhadap aliran Karate-Do Tersebar di Dunia)

. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Gambar

Tabel 1. Hasil perhitungan Mean dan Simpangan Baku Kecepatan Pukulan
Gambar 2 Grafik Tes Power Lengan sebelum dan sesudah

Referensi

Dokumen terkait

Rataan nilai hematokrit (%) luak Jawa jantan dan betina pada saat datang dan selama proses adaptasi. Nilai hematokrit yang terlihat pada Tabel 5, mengalami fluktuasi berupa

Untuk evaluasi non tes biasanya ustadzah mengamati perkembangan anak setiap harinya, yang kemudian ustadzah masukkan kedalam buku RKH (Rencana Kegiatan Harian) dikolom penilaian

The Main Characteristics are concerning : the trip purpose, the previous modes used before the operation of the BRT, the BRT Influence Area (how far is the

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, diharapkan agar Saudara dapat hadir tepat waktu dengan membawa dokumen asli dan 1 (satu) rangkap fotocopy untuk setiap data yang

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, diharapkan agar Saudara dapat hadir tepat waktu dengan membawa dokumen asli dan 1 (satu) rangkap fotocopy untuk setiap data yang

Basically, SUH has three main parameters such as time to peak ( TP ), peak discharge ( QP ) and base time ( TB ), which is generally developed based on morphometry

Sehubungan dengan program kerja tahunan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini seluruh Indonesia (IMPPASI )yaitu Musyawarah wilayah I Ke I, maka kami selaku

(2) Mengetahui upaya guru untuk mening- katkan kompetensi pedagogik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tehnik pengumpulan data observasi, wawancara, dan