01-Motivasi Berorganisasi

(1)

MOTIVASI

BERORGANISASI

(2)

HAKIKAT

MOTIVASI

PENGAMBILAN

KEPUTUSAN

PENGENDALIAN

(3)

ORGANISASI

APA SICH TUJUANMU KULIAH?

MENIMBAH ILMU, IPK YANG BAGUS, LULUS TEPAT WAKTU, BEKERJA

“PLUS”

“BERORGANISASI”

UNTUK MENAMBAH TEMAN,

BELAJAR BERORGANISASI, MENGISI WAKTU

ORGANISASI BISA BERARTI TEMPAT BELAJAR

(4)

ORGANISASI YANG SUDAH

“SERIOUS”

ORGANISASI YANG SUDAH

“SERIOUS”

SISTEM SELEKSI

UNTUK MENDAPATKAN MAHASISWA

YANG SUDAH MEMILIKI MOTIVASI

BERORGANISASI DAN MENJADI DASAR

REKRUTMEN PENGURUS

MENCIPTAKAN ATURAN MAIN

DIBUAT ATURAN TERKAIT

HAK & KEWAJIBAN

(5)

BERORIENTASI PADA

PERUBAHAN

DIBUAT TARGET YANG REALISTIS,

DENGAN TIDAK MENINGGALKAN

KAPASITAS & POTENSI DIRI PRIBADI &

ORGANISASI

ORGANISASI YANG SUDAH “SERIOUS”

(6)

“ORGANISASI”

SETIAP BENTUK KERJA

SAMA

UNTUK PENCAPAIAN

TUJUAN BERSAMA

(7)

KERJA SAMA

LEBIH MENJAMIN

KEBERHASILAN TERCAPAINYA

SUATU TUJUAN

DARI PADA DIKERJAKAN

SENDIRI

UNTUK KEBERSAMAAN

LEBIH EFEKTIF DENGAN

(8)

DENGAN BERORGANISASI,

MEMBUKA PINTU UNTUK

TAHU KEKURANGAN &

KELEBIHAN DIRI,

SELANJUTNYA

DIOPTIMALKAN DEMI

KEBERMANFAATAN

(9)

MENAMBAH

LINK/NETWORKING

MENAMBAH RASA PERCAYA DIRI

LEBIH DAPAT MENGATUR WAKTU & KEUANGAN

LATIHAN ADAPTASI

LATIHAN MENGENDALIKAN EMOSI

MENTAL LEBIH KUAT KARENA TEKANAN

BEBERAPA MANFAAT

BERORGANISASI

(10)

BEBERAPA MANFAAT BERORGANISASI

BELAJAR MENJADI LEADER

PERBEDAAN MENJADIKAN PEMIKIRAN LEBIH TERBUKA &

TIDAK EGOIS

LATIHAN MENGAMBIL

KEPUTUSAN DENGAN TIDAK GEGABAH

SADAR AKAN PENTINGNYA SUATU “KOMITMEN”

MENGERTI MENGAPA SEBUAH

(11)

ALASAN-ALASAN TERSEBUT

MENJADI “MOTIVASI”, YANG

BERARTI

ALASAN/DAYA

BATIN/DORONGAN YANG

DAPAT MENGGERAKKAN

HATI UNTUK

(12)

DENGAN DEMIKIAN,

MOTIVASI MERUPAKAN

SUATU DORONGAN YANG

MENIMBULKAN SEMANGAT

DALAM MELAKUKAN SUATU

KEGIATAN UNTUK MENCAPAI

SUATU TUJUAN

(13)

MOTIVASI

KEKUATAN DARI DALAM (INTERNAL)

MAUPUN DARI LUAR (EKSTERNAL)

YANG MENDORONG SESEORANG

UNTUK MENCAPAI SUATU TUJUAN

DORONGAN MANA DIGERAKKAN

OLEH

NEED

ATAU KEBUTUHAN

AKAN KEINDAHAN, KEPUASAN,

(14)

MOTIVASI DALAM

ORGANISASI

MOTIVASI DALAM

ORGANISASI

PEMBERIAN DAYA

PENGGERAK DARI SELURUH

SISTEM YANG ADA DI

DALAM SEBUAH

ORGANISASI SEHINGGA

TUJUAN ORGANISASI DAPAT

(15)

MOTIVASI DI DALAM

ORGANISASI MERUPAKAN

HAL YANG “KRUSIAL”

KARENA DALAM

ORGANISASI KEBUTUHAN

SETIAP ANGGOTA

BERBEDA-BEDA SERTA BERKEMBANG

SESUAI DENGAN KONDISI

(16)

SUMBE

R

MOTIV

ASI

(17)

MOTIVASI DAPAT

DATANG & PERGI

DENGAN MUDAH

(18)

DASAR DALAM MENUMBUHKAN

MOTIVASI BERORGANISASI

DASAR DALAM MENUMBUHKAN

MOTIVASI BERORGANISASI

DENGAN BERORGANISASI TUJUAN AKAN TERCAPAI

SEMAKIN BESAR ARTI

PENTING TUJUAN, SEMAKIN BESAR PULA PENGARUH

TUMBUHNYA MOTIVASI

DENGAN BERORGANISASI TUJUAN AKAN TERCAPAI

SEMAKIN BESAR ARTI

PENTING TUJUAN, SEMAKIN BESAR PULA PENGARUH

TUMBUHNYA MOTIVASI

KEGAGALAN TIDAK MENGURANGI MOTIVASI

AMBISI &

TEKAD YANG

KUAT

AMBISI &

TEKAD YANG

KUAT

AKAN MENGANTAR PADA

SUATU KEBERHASILAN

AKAN MENGANTAR PADA

(19)

CARA MEMPERTAHANKAN

MOTIVASI

CARA MEMPERTAHANKAN

MOTIVASI

• _{MENGENAL KELEMAHAN DIRI}

• _{SELALU MENCIPTAKAN TARGET}

• _{EVALUASI SETIAP TAHAP}

• _{KENALI SITUASI PENGHAMBAT}

• _{MENERAPKAN TEHNIK}

RELAKSASI & REKREASI

(20)

CARA MENGENAL KELEMAHAN

DIRI

CARA MENGENAL KELEMAHAN

DIRI



_INTROSPEKSI

REKAP PRESTASI YANG

PERNAH DIRAIH &

KEGAGALAN YANG PERNAH

DIALAMI, KEMUDIAN CARI

PENYEBABNYA

(21)

YANG MELEMAHKAN MOTIVASI



_{TAKUT PERUBAHAN}



_{KEPRIBADIAN LABIL}



_{TIDAK TEKUN, PASIF, MUDAH}

TERPENGARUH



_{TIDAK MEMPUNYAI TARGET}



_PESIMIS



_{DORONGAN BERPRESTASI}

(22)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DALAM ORGANISASI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DALAM ORGANISASI

SALAH SATU FUNGSI PENTING DARI SEORANG

PEMIMPIN ADALAH SEBAGAI PENGAMBIL

KEPUTUSAN

JIWA KEPEMIMPINAN SESEORANG DAPAT

DIKETAHUI DARI KEMAMPUAN MENGATASI

MASALAH & MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG

TEPAT SEHINGGA DAPAT DITERIMA SEMUA

PIHAK UMUMNYA MERUPAKAN KESEIMBANGAN

ANTARA DISIPLIN YANG HARUS

(23)

GAYA KERJA

PENGERTIAN :

GAYA KERJA ADALAH KESATUAN

BERBAGAI CARA / TINDAKAN YANG

DIDASARI OLEH SISTEM NILAI

SESEORANG DAN DITAMPILKAN DI SAAT

MELAKUKAN HUBUNGAN KERJA

DENGAN ORANG LAIN

(24)

GAYA KERJA

CATATAN :

• DARI KATA “KESATUAN”, DAPAT DITAFSIRKAN BAHWA GAYA KERJA BUKAN TINGKAH LAKU

TERTENTU, NAMUN KESATUAN TINGKAH LAKU YANG MEMPUNYAI POLA

MEROKOK, MENYANYI, TERTAWA ADALAH TINGKAH LAKU TAPI BUKAN GAYA KERJA

• DARI KALIMAT “HUBUNGAN KERJA DENGAN ORANG LAIN”, MENUNJUKKAN BAHWA GAYA KERJA ITU

KESATUAN TINGKAH LAKU DALAM KAITANNYA INTERAKSI DENGAN ORANG LAIN

(25)

LIMA GAYA KERJA

(MERUPAKAN GAYA KERJA UTAMA KARENA PALING SERING DIJUMPAI)

LIMA GAYA KERJA

(MERUPAKAN GAYA KERJA UTAMA KARENA PALING SERING DIJUMPAI)

• GAYA KERJA KOMANDAN

• GAYA KERJA PELAYAN

• GAYA KERJA SENIMAN/BOHEMIAN

• _{GAYA KERJA BIROKRAT}

• _{GAYA KERJA MANAGER}

(26)

GAYA KERJA KOMANDAN

ORANG LAIN ADALAH “PEMBANTU” SAYA

GAYA KERJA KOMANDAN

ORANG LAIN ADALAH “PEMBANTU” SAYA

• MERASA BENAR SENDIRI SEHINGGA BERUSAHA MEMAKSA ORANG LAIN UNTUK MENGIKUTI

PENDAPATNYA DAN CENDERUNG MENDIKTE

BAWAHANNYA. JIKA DIA SENDIRI SEBAGAI BAWAHAN MAKA TIDAK ADA KERAGUAN UNTUK MEMBANTAH ATASANYA

• MEMPUNYAI KEYAKINAN TAHU APA YANG HARUS DILAKUKAN SEHINGGA SELALU TAMPIL SEBAGAI

PENGAMBIL KEPUTUSAN, KHUSUSNYA DALAM KERJA SAMA DENGAN ORANG-ORANG YANG SETINGKAT

• GIGIH DALAM MEMPERJUANGKAN KEPENTINGAN PRIBADINYA / KELOMPOKNYA DAN MENEKANKAN BAHWA KEPENTINGAN YANG DIPERJUANGKAN ITU

(27)

GAYA KERJA KOMANDAN

ORANG LAIN ADALAH “PEMBANTU” SAYA

GAYA KERJA KOMANDAN

CONTOH-CONTOH GAYA KOMANDAN

• Seorang manager toko buku yang bergaya komandan, melihat seorang pengunjung beberapa kali datang

berturut-turut tetapi hanya melihat-lihat saja tanpa pernah membeli. Sang manager menduga sang

pengunjung mempunyai kepentingan untuk membaca gratis yang mana hal tsb bertentangan dengan

kepentingan tokonya yang untuk mencari provit. Sang manager akan memerintahkan anak buahnya untuk mengingatkan sang pengunjung bahwa tokonya bukan

(28)

GAYA KERJA KOMANDAN

• Seorang yang bertugas menagih akan bersikap keras atau kasar terhadap pihak yang tidak memenuhi

kewajibannya : “gimana Bapak ini, janji-janji saja tapi kenyataannya tidak pernah membayar, kalau begini caranya saya tarik saja mobilnya” Sang penagih

meyakinkan bahwa penunggak telah melakukan kesalahan dan tidak jarang disertai ancaman

• Seorang bawahan yang mengajukan cuti kepada

atasannya dengan berkata : “Pak, minggu depan kakak saya mau menikah, saya pasti repot sampai malam. Jadi saya mau menggunakan jatah cukti saya pada harti

Senin malam itu”. Nampak sekali rasa percaya diri dari seorang bawahan yang bergaya kerja komandan bahwa jalan pikirannya benar dan oleh karena itu harus

(29)

GAYA KERJA PELAYAN

SAYA ADALAH PEMBANTU ORANG LAIN

GAYA KERJA PELAYAN

SAYA ADALAH PEMBANTU ORANG LAIN

• _{MEREKA SANGAT BERUSAHA MENJAGA}

PERASAAN ORANG LAIN, KARENA DEMIKIAN

KUAT KEINGINANNYA UNTUK DISENANGI

ORANG LAIN. DALAM KEDUDUKAN SEBAGAI

ATASAN, MEREKA LEBIH SERING

“MEMBUJUK” DARI PADA MENGANCAM.

DALAM BERHUBUNGAN DENGAN

REKAN-REKAN SETINGKAT MEREKA MUDAH

MENGALAH PADA PENDAPAT ORANG LAIN,

SEKALIPUN PENDAPATNYA BENAR TAPI

SERINGKALI MEREKA TIDAK MAU

(30)

GAYA KERJA PELAYAN

SAYA ADALAH PEMBANTU ORANG LAIN

GAYA KERJA PELAYAN

• CENDERUNG MENAHAN DIRI DAN TIDAK MENJADI ORANG PERTAMA YANG MENYAMPAIKAN

KEBERATAN. BILA BANYAK ORANG LAIN YANG MENYAMPAIKAN KEBERATAN, BARULAH BERANI MENAMBAH PENJELASAN UNTUK MENDUKUNG KEBERATAN TERSEBUT.

• MEREKA MEMPUNYAI ASUMSI BAHWA HUBUNGAN BAIK DENGAN ORANG LAIN SELALU AKAN

MEMBAWA KEBERUNTUNGAN, SEHINGGA LEBIH MEMENTINGKAN HUBUNGAN BAIK DARI PADA KUALITAS KEPUTUSAN YANG SEBAIK-BAIKNYA. DENGAN KATA LAIN BERSEDIA MENGURBANKAN KUALITAS KEPUTUSAN DEMI MEMELIHARA

(31)

GAYA KERJA PELAYAN

CONTOH-CONTOH GAYA PELAYAN

• Seorang manager toko buku yang bergaya

pelayan, melihat seorang pengunjung beberapa

kali datang berturut-turut tetapi hanya

melihat-lihat saja tanpa pernah membeli. Sang manager

membiarkan tanpa menegur dengan pikiran

bahwa seharusnya sang pengunjung tidak

menyamkan toko itu dengan taman bacaan.

Sang manager sadar bahwa pengunjung itu

(32)

GAYA KERJA PELAYAN

• Seorang yang bertugas menagih akan membuka

pembicaraan dengan mengatakan : “selamat pagi, saya jadinya merepotkan Bapak lagi nich!” Sang penagih tidak mulai dengan menegur kesalahan sang penunggak yang telah ingkar janji, malahan menunjukkan penyesalan

bahwa kehadirannya merepotkan, Ia berharap sang penunggak menyadari sendiri kesalahannya

atasannya dengan berkata : “Pak, saya bingung, adik saya mau menikah hari Rabu nanti, padahal di kantor sedang banyak pekerjaan, bagaimana ya Pak? Nampak sang karyawan tidak langsung menggambarkan

kepentingannya, melainkan berharap atasannya bisa

merasakan kepentingannya. Jika ternayat atasannya tidak bertindak sesuai dengan keinginannya, sang karyawan pun

(33)

GAYA KERJA SENIMAN/BOHEMIAN

SAYA DAN ORANG LAIN BERDIRI SENDIRI-SENDIRI

GAYA KERJA SENIMAN/BOHEMIAN

• SIKAP MASA BODOH TERHADAP DUNIA LUAR, DITANDAI DENGAN SIKAP YANG TIDAK TERLALU

PEDULI PADA HASIL KERJA SAMA ATAU HASIL AKHIR SUATU PERUNDINGAN, BAHKAN CENDERUNG

TIDAK MAU TERLALU TERLIBAT DALAM PROSES PERUNDINGAN BAHKAN SESUNGGUHNYA SEGAN UNTUK BEKERJA SAMA

• SOSOK YANG TIDAK MAU MEREPOTKAN DAN JUGA DIREPOTKAN. LEBIH SENANG BEKERJA SENDIRI

DAN BERTANGGUNG JAWAB SECARA PRIBADI PADA

(34)

GAYA KERJA SENIMAN/BOHEMIAN

• TIDAK TERLALU MENDETAIL DALAM MEMPELAJARI KEPENTINGAN PIHAK LAIN, YANG DIPERHATIKAN

SEBATAS APA YANG DIUNGKAPKAN PIHAK LAIN TSB. TIDAK AKAN MENEGUR KESALAHAN PIHAK LAIN

YANG TIDAK SECARA LANGSUNG MERUGIKAN

KEPENTINGAN PRIBADINYA WALAU KESALAHAN ITU JELAS-JELAS MERUGIKAN KELOMPOKNYA. YANG PENTING ADALAH KEPENTINGAN PRIBADINYA

• TIDAK PEDULI PADA PERASAAN ORANG LAIN DAN TIDAK TAKUT TIDAK DISENANGI

(35)

GAYA KERJA SENIMAN/BOHEMIAN

CONTOH-CONTOH GAYA SENIMAN/BOHEMIAN

• _{Seorang manager toko buku yang bergaya}

seniman melihat seorang pengunjung beberapa

kali datang berturut-turut tetapi hanya

melihat-lihat saja tanpa pernah membeli, tidak merasa

terganggu dengan sikap pengunjung tsb, bahkan

mungkin tidak menyadari bahwa sang

pengunjung itu telah beberapa hari datang terus

menerus tanpa membeli

(36)

• _{Seorang yang bertugas menagih dan tidak bertemu}

dengan sang penunggak, maka dia akan meninggalkan pesan kepada orang yang ditemui di rumah, bahwa dia tidak bisa menunggu terlalu lama, sang penunggak

harus datang besok ke kantor

• Seorang bawahan yang bergaya bohemian tahu betul bahwa kantornya sedang sibuk dan dia dibutuhkan di kantor, tetapi dia juga punya kepentingan pribadi yang mengharuskan dia tidak hadir di kantor, yakni pernikahan adiknya. Jika ternyata ijin cuti tidak diberikan, mungkin sekali tetap tidak masuk kantor. Bahkan jika jatah cutinya telah habis, dia msih berani minta ijin, atau bahkan tidak

masuk kantor tanpa pemberitahuan 36

GAYA KERJA SENIMAN/BOHEMIAN

(37)

GAYA KERJA BIROKRAT

SAYA DAN DIA ADALAH PEMBANTU PIHAK KETIGA

GAYA KERJA BIROKRAT

• SANGAT TELITI MEMPERHATIKAN PROSEDUR DAN ATURAN HUKUM YANG BERLAKU DAN SELALU

BERTINDAK SESUAI ATURAN YANG DIGARISKAN. YANG DIANGGAP SEBAGAI PERATURAN, TIDAK TERBATAS PADA ATURAN TERTULIS SAJA, TETAPI JUGA NORMA-NORMA YANG BERLAKU, KESEPAKATAN-KESEPAKATAN YANG PERNAH DIBUAT SERTA KAIDAH ILMIAH

• KEWAJIBANNYA ADALAH MELAKUKAN TINDAKAN SESUAI DENGAN YANG DIGARISKAN. MEREKA BERUSAHA

UNTUK MEMILIKI DASAR HUKUM BAGI SETIAP

TINDAKANNYA, SEHINGGA JIKA DARI APA YANG TELAH DILAKUKAN TIDAK MEMBERIKAN HASIL YANG TERBAIK, MAREKA TIDAK MAU DIPERSALAHKAN KARENA SEMUA

(38)

GAYA KERJA BIROKRAT

• TIDAK TERLALU MEMIKIRKAN KEPENTINGAN

PRIBADINYA, SEHINGGA UMUMNYA TIDAK

MAU MENYALAHGUNAKAN WEWENANG

UNTUK KEUNTUNGN PRIBADI. NAMUN

DEMIKIAN, JUGA TIDAK MAU MENGALAH

DEMI MENYENANGKAN PIHAK LAIN.

• _{JIKA MEREKA BERADA PADA POSISI}

INFERIOR, MEREKA TIDAK AKAN SEGAN

UNTUK MENGINGATKAN JIKA MERASA ADA

(39)

CONTOH-CONTOH GAYA BIROKRAT

• Seorang manager toko buku yang bergaya birokrat melihat seorang pengunjung beberapa kali datang berturut-turut tetapi hanya melihat-lihat saja tanpa pernah membeli. Sang manager melihat aturan yang berlaku pada toko tsb. Kalau toko buku itu melarang seorang pengunjung datang hanya untuk membaca

buku, maka ia akan menegur, tapi jika larangan itu tidak ada, maka dia tidak akan menegur pengunjung yang bersangkutan

39

GAYA KERJA BIROKRAT

(40)

• _{Seorang yang bertugas menagih akan mengatakan :}

Saya hanya menjalankan tugas. Kalau Bapak tidak

bisa memenuhi janji atau Bapak ingin mengadakan

perjanjian-perjanjian baru, jangan dengan saya

karena saya tidak mempunyai kewenangan untuk

itu. Tugas saya menemui Bapak, memberikan

peringatan jika Bapak masih juga menunggak

• Seorang bawahan dengan gaya birokrat, sebelum

mengambil tindakan, misalnya cuti untuk membantu

acara pernikahan adiknya,akan terlebih dahulu

meninjau peraturan yang berlaku. Jika

memungkinkan untuk cuti, ia akan meminta cuti, jika

tidak, maka dia tidak akan mengambil cuti dengan

mengatakan kepada adiknya bahwa dia tidak bisa

membantu

40

GAYA KERJA BIROKRAT

(41)

GAYA KERJA MANAGER

SAYA DAN DIA ADALAH MITRA KERJA

YANG SALING BERGANTUNG

GAYA KERJA MANAGER

SAYA DAN DIA ADALAH MITRA KERJA

YANG SALING BERGANTUNG

• MOTTONYA KERJA SAMA YANG BAIK ADALAH YANG MEMUASKAN SEMUA PIHAK, SEHINGGA MASING-MASING AKAN SEMANGAT

• UMUMNYA MENYADARI BAHWA UNTUK

MENAFSIRKAN KATA-KATA ORANG LAIN TIDAK

SEBATAS DARI YANG DIUCAPKAN SAJA, MELAINKAN DIKAJI LEBIH LANJUT DENGAN MENGAJUKAN

PERTANYAAN-PERTANYAAN UNTUK MEMPEROLEH PENJELASAN LEBIH MENDALAM.

(42)

GAYA KERJA MANAGER

SAYA DAN DIA ADALAH MITRA KERJA YANG SALING BERGANTUNG

• _{BERUSAHA MEMPERTEMUKAN PERSAMAAN PEMAHAMAN}

TERHADAP SUATU GAGASAN. TIDAK BERDIAM DIRI JIKA MENGETAHUI BAHWA SUATU HAL YANG DIPERJUANGKAN PIHAK LAWANNYA JUSTRU AKAN MENIMBULKAN

KERUGIAN PADA PIHAK LAWAN.

• _{JIKA KEPENTINGANNYA SANGAT BERTENTANGAN DENGAN}

KEPENTINGAN PIHAK LAWAN, MEREKA AKAN

MENGGUNAKAN PENGARUH ATAU KEKUASAANNYA UNTUK MENEKAN PIHAK LAWAN. NAMUN, APA YANG DILAKUKAN KEPADA PIHAK LAWAN ADALAH YANG TERBAIK MENURUT MEREKA, UNTUK ITU MEREKA

BERUSAHA MENJELASKAN KEBAIKAN DARI TAWARANNYA

(43)

CONTOH-CONTOH GAYA MANAGER

• Seorang manager toko buku yang bergaya menyadari terhadap sikap seorang pengunjung yang beberapa kali datang berturut-turut tetapi hanya melihat-lihat saja

tanpa pernah membeli. Sang manager terlebih dahulu mempelajari kepentingan sang pengunjung dengan

bertanya : “apa belum ketemu apa yang dicari?, mungkin bisa saya bantu? Dengan membuka komunikasi seperti itu, sang manager membuka peluang untuk dapat

menghimpun lebih banyak data sebelum mengambil keputusan sebagai tindak lanjut

43

(44)

• Seorang yang bertugas menagih akan mengatakan: ”saya sebetulnya tidak mempunyai kewenangan untuk membuat perjanjian baru, tetapi coba kemukakan usul Bapak, mungkin saya bisa memberikan pertimbangan dan usul Bapak nanti saya sampaikan kepada atasan di kantor”

44

(45)

atasannya tidak begitu saja menyimpulkan bahwa pasti ia diberikan cuti di saat kantor memiliki beban kerja yang menumpuk. Yang mungkin dilakukan mengatakan

kepada atasannya sebagai berikut :” Pak, saya tahu kantor sedang sibuk dan saya ingin membantu sebaik mungkin, namun saya punya masalah yakni adik saya mau menikah yang mana saya tidak mungkin tidak

membantu. Saya pikir apakah tidak bisa kalau beberapa hari sebelumnya saya melembur supaya pada hari yang saya dibutuhkan di rumah, saya bisa menggunakan hak

cuti saya 45

(46)

KEPUTUSAN

SUATU CARA YANG

DIGUNAKAN UNTUK

MEMBERIKAN SUATU

PENDAPAT YANG DAPAT

MENYELESAIKAN MASALAH

SEHINGGA DAPAT DITERIMA

(47)

TUJUAN PENGAMBILAN

KEPUTUSAN

TUJUAN PENGAMBILAN

KEPUTUSAN

PENCAPAIAN TUJUAN

ORGANISASI SECARA LANCAR,

MUDAH & EFISIEN

PEMECAHAN MASALAH ATAS

KENDALA YANG DIHADAPI

(48)

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

(49)

DUA KONDISI YANG MEMPENGARUHI

RESIKO SUATU KEPUTUSAN

DUA KONDISI YANG MEMPENGARUHI

RESIKO SUATU KEPUTUSAN

RESIKO DAPAT DIINDENTIFIKASI & DIPREDIKSI KEMUNGKINAN TERJADINYA

KONDISI KEPASTIAN



_{MEMILIKI INFORMASI YANG CUKUP}



_{ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH}



_{HASIL YANG MUNGKIN DIPEROLEH}

PENGAMBIL KEPUTUSAN DAPAT

MENGONTROL DAN MENGANTISIPASI SEPENUHNYA

(50)

KONDISI KETIDAKKEPASTIAN

TIDAK/KURANG MEMILIKI INFORMASI

YANG DIBUTUHKAN SEHINGGA

TIDAK MAMPU MENETAPKAN

BERBAGAI KEMUNGKINAN YANG

TERJADI SEBAGAI HASIL PEMILIHAN

ALTERNATIF

KEPUTUSAN BERSIFAT “SPEKULATIF”

DUA KONDISI YANG MEMPENGARUHI RESIKO SUATU KEPUTUSAN

(51)

PENGENDALIAN KONFLIK

KONFLIK DAPAT DIARTIKAN

SEBAGAI SUATU PROSES YANG

TERJADI KARENA

KETIDAKSESUAIAN &

KETIDAKSEPAKATAN ANTARA DUA

ATAU LEBIH PENDAPAT

KONFLIK TIDAK LEPAS KAITANNYA

(52)

PENGERTIAN KOMUNIKASI

USAHA UNTUK MENJELASKAN SESUATU

(BERHASIL/GAGAL)

USAHA AGAR PIHAK LAIN MEMBERIKAN

RESPON (BERPIKIR, MERASA, BERTINDAK)

SESUAI DENGAN

KEINGINANNYA

KESAMAAN PENGERTIAN YANG DICAPAI

ANTARA PARA PIHAK

PROSES PERTUKARAN INFORMASI

(53)

PIHAK YANG MENGUSAHAKAN ADANYA

KOMUNIKASI :

PIHAK YANG MENGUSAHAKAN ADANYA

KOMUNIKASI :

PIHAK YBS MEMILIKI TUJUAN

YANG INGIN DICAPAI

YBS BISA GAGAL DALAM

MENCAPAI TUJUANNYA

WALAUPUN GAGAL YBS TELAH

(54)

KONFLIK POTENSI TERJADI

DALAM SUATU ORGANISASI,

KARENA ADANYA

PERBEDAAN :

KARAKTER, LATAR

BELAKANG, STATUS,

(55)

(56)

PANDANGAN TRADISIONAL

TENTANG KONFLIK

PANDANGAN TRADISIONAL

TENTANG KONFLIK

KONFLIK HANYA MERUGIKAN ORGANISASI

KONFLIK DITIMBULKAN KARENA

PERBEDAAN KEPRIBADIAN & KEGAGALAN

DALAM KEPEMIMPINAN

KONFLIK DISELESAIKAN DENGAN

PEMISAHAN FISIK ATAU DENGAN

INTERVENSI MANAGEMENT YANG LEBIH

(57)

PANDANGAN MODERN

TENTANG KONFLIK

PANDANGAN MODERN

TENTANG KONFLIK

KONFLIK ADALAH SUATU AKIBAT YANG TIDAK

DAPAT DIHINDARI DARI ADANYA INTERAKSI &

DAPAT DIATASI DENGAN MENGENALI

SUMBER-SUMBER KONFLIK

KONFLIK PADA UMUMNYA ADALAH HASIL DARI

KEMAJEMUKAN SISTEM ORGANISASI

KONFLIK DAPAT MERUPAKAN ATAU MENJADI

KEKUATAN UNTUK PENGUBAHAN POSITIF

(58)

CARA/SIKAP YANG SEYOGYANYA

DILAKUKAN JIKA TERJADI KONFLIK

(KOMPREHENSIF)

CARA/SIKAP YANG SEYOGYANYA

DILAKUKAN JIKA TERJADI KONFLIK

(KOMPREHENSIF)

BERSIKAP PROAKTIF

SETIAP ANGGOTA TURUT AKTIF

DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK

KOMUNIKASI

KOMUNIKASI YANG DILAKUKAN

SECARA LANCAR MENGHINDARI

(59)

CARA/SIKAP YANG SEYOGYANYA DILAKUKAN JIKA TERJADI KONFLIK (KOMPREHENSIF)

KETERBUKAAN

SIKAP TERBUKA MENGURANGI POTENSI TERJADINYA KESALAHPAHAMAN

MENCARI TAHU AKAR PERMASALAHAN

AKTIF MENCARI SUMBER MASALAH, SEHINGGA PENYELESAIAN TIDAK TERJADI DI KULITNYA SAJA,