BAB II
PROFIL KABUPATEN BATU BARA
2. 1. Profil Kabupaten Batu Bara
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kabupaten Batu Bara
2. 1. 1. Sejarah Kabupaten Batu Bara
Perjalanan Sultan Aceh “Sultan Iskandar Muda” ke Johor dan Malaka pada tahun 1612 dapat dikatakan sebagai awal dari Sejarah Asahan. Dalam perjalanan tersebut, rombongan Sultan Iskandar Muda beristirahat di kawasan sebuah hulu sungai, yang kemudian dinamakan ASAHAN. Perjalanan dilanjutkan ke sebuah “Tanjung” yang merupakan pertemuan antara sungai Asahan dengan sungai Silau, kemudian bertemu dengan Raja Simargolang. Di tempat itu juga, Sultan Iskandar Muda mendirikan sebuah pelataran sebagai “Balai” untuk tempat menghadap, yang kemudian berkembang menjadi perkampungan. Perkembangan daerah ini cukup pesat sebagai pusat pertemuan perdagangan dari Aceh dan Malaka, sekarang ini dikenal dengan “Tanjung Balai”.
Dari hasil perkawinan Sultan Iskandar Muda dengan salah seorang puteri Raja Simargolang lahirlah seorang putera yang bernama Abdul Jalil yang menjadi cikal bakal dari kesultanan Asahan. Abdul Jalil dinobatkan menjadi Sultan Asahan I. Pemerintahan kesultanan Asahan dimulai tahun 1630 yaitu sejak dilantiknya Sultan Asahan yang I s.d. XI. Selain itu di daerah Asahan, pemerintahan juga dilaksanakan oleh datuk-datuk di Wilayah Batu Bara dan ada kemungkinan kerajaan-kerajaan kecil lainnya.
2 tentang pembentukan Afdeling Asahan yang berkedudukan di Tanjung Balai dan pembagian wilayah pemerintahan dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu:
1. Onder Afdeling Batu Bara 2. Onder Afdeling Asahan 3. Onder Afdeling Labuhan Batu
Kerajaan Sultan Asahan dan pemerintahan Datuk-Datuk di wilayah Batu Bara tetap diakui oleh Belanda, namun tidak berkuasa penuh sebagaimana sebelumnya. Wilayah pemerintahan Kesultanan dibagi atas Distrik dan Onder Distrik yaitu:
1. Distrik Tanjung Balai dan Onder Distrik Sungai Kepayang 2. Distrik Kisaran
3. Distrik Bandar Pulau dan Onder Distrik Bandar Pasir Mandoge
Sedang wilayah pemerintahan Datuk-datuk di Batu Bara dibagi menjadi wilayah Self Bestuur yaitu:
1. Self Bestuur Indrapura 2. Self Bestuur Lima Puluh 3. Self Bestuur Pesisir
4. Self Bestuur Suku Dua (Bogak dan Lima Laras)
bawahannya Fuku Bunsyu Batu bara. Selain itu, wilayah yang lebih kecil di bagi menjadi Distrik yaitu Distrik Tanjung Balai, Kisaran, Bandar Pulau, Pulau Rakyat dan Sei Kepayang.
Pemerintahan Fasisme Jepang berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945 dan 17 Agustus 1945 Kemerdekaan Negara Republik Indonesia diproklamirkan. Sesuai dengan perkembangan Ketatanegaraan Republik Indonesia, maka berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 1945, Komite Nasional Indonesia Wilayah Asahan di bentuk pada bulan September 1945. Pada saat itu pemerintahan yang di pegang oleh Jepang sudah tidak ada lagi, tapi pemerintahan Kesultanan dan pemerintahan Fuku Bunsyu di Batu Bara masih tetap ada.
Tanggal 15 Maret 1946, berlaku struktur pemerintahan Republik Indonesia di Asahan dan wilayah Asahan di pimpin oleh Abdullah Eteng sebagai kepala wilayah dan Sori Harahap sebagai wakil kepala wilayah, sedangkan wilayah Asahan dibagi atas 5 (lima) Kewedanan, yaitu:
1. Kewedanan Tanjung Balai 2. Kewedanan Kisaran
3. Kewedanan Batubara Utara 4. Kewedanan Batubara Selatan 5. Kewedanan Bandar Pulau
Pada Konferensi Pamong Praja se-Keresidenan Sumatera Timur pada bulan Juni 1946 diadakan penyempurnaan struktur pemerintahan, yaitu:
2. Sebutan Kepala Wilayah diganti dengan sebutan Bupati 3. Sebutan Wakil Kepala Wilayah diganti dengan sebutan Patih
4. Kabupaten Asahan dibagi menjadi 15 (lima belas) Wilayah Kecamatan terdiri dari :
a. Kewedanan Tanjung Balai dibagi atas 4 (empat) Kecamatan, yaitu: * Kecamatan Tanjung Balai
* Kecamatan Air Joman * Kecamatan Simpang Empat * Kecamatan Sei Kepayang
b. Kewedanan Kisaran dibagi atas 3 (tiga) Kecamatan, yaitu : * Kecamatan Kisaran
* Kecamatan Air Batu * Kecamatan Buntu Pane
c. Kewedanan Batubara Utara terdiri atas 2 (dua) Kecamatan, yaitu : * Kecamatan Medang Deras
* Kecamatan Air Putih
d. Kewedanan Batu Bara Selatan terdiri atas 3 (tiga) Kecamatan, yaitu: * Kecamatan Talawi
* Kecamatan Tanjung Tiram * Kecamatan Lima Puluh
* Kecamatan Pulau Rakyat
* Kecamatan Bandar Pasir Mandoge.
Berdasarkan keputusan DPRD-GR Tk. II Asahan No. 3/DPR-GR/1963 Tanggal 16 Pebruari 1963 diusulkan ibukota Kabupaten Asahan dipindahkan dari Kotamadya Tanjung Balai ke kota Kisaran dengan alasan supaya Kotamadya Tanjung Balai lebih dapat mengembangkan diri dan juga letak Kota Kisaran lebih strategis untuk wilayah Asahan. Hal ini baru teralisasi pada tanggal 20 Mei 1968 yang diperkuat dengan peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 1980, Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 28, Tambahan Negara Nomor 3166. Pada tahun 1982, Kota Kisaran ditetapkan menjadi Kota Administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1982, Lembaran Negara Nomor 26 Tahun 1982.
Dengan adanya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 821.26-432 tanggal 27 Januari 1986 dibentuk Wilayah Kerja Pembantu Bupati Asahan dengan 3 (tiga) wilayah Pembantu Asahan, yaitu :
1. Pembantu Bupati Wilayah-I berkedudukan di Lima Puluh meliputi : a. Kecamatan Medang Deras
b. Kecamatan Air Putih c. Kecamatan Lima Puluh d. Kecamatan Talawi
e. Kecamatan Tanjung Tiram
b. Kecamatan Meranti c. Kecamatan Tanjung Balai d. Kecamatan Simpang Empat e. Kecamatan Sei Kepayang
3. Pembantu Bupati Wilayah-III berkedudukan di Buntu Pane meliputi: a. Kecamatan Buntu Pane
b. Kecamatan Bandar Pasir Mandoge c. Kecamatan Air Batu
d. Kecamatan Pulau Rakyat e. Kecamatan Bandar Pulau
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 4 Tahun 1981 dan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 1983 tentang Pembentukan, Penyatuan, Pemecahan dan Penghapusan Desa di Daerah Tingkat II Asahan telah dibentuk 40 (empat puluh) Desa Persiapan dan Kelurahan Persiapan sebanyak 15 (lima belas) yang tersebar dibeberapa Kecamatan, yang peresmian pendefinitifan-nya dilaksanakan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara pada tanggal 20 Pebruari 1997, sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 146/2622/SK/Tahun 1996 tanggal 7 Agustus 1996.
1. Perwakilan Kecamatan Sei Suka di Kecamatan Air Putih 2. Perwakilan Kecamatan Sei Balai di Kecamatan Tanjung Tiram 3. Perwakilan Kecamatan Aek Kuasan di Kecamatan Pulau Rakyat
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Asahan no. 323 tanggal 20 September 2000 dan Peraturan Daerah Kabupaten Asahan no. 28 tanggal 19 September 2000 telah menetapkan tiga kecamatan perwakilan yaitu Kecamatan Sei Suka, Aek Kuasan dan Sei Balai menjadi kecamatan yang Definitif. Kemudian berdasarkan Peraturan Bupati Asahan Nomor 9 Tahun 2006 tanggal 30 Oktober 2006 dibentuk 5 (lima ) desa baru hasil pemekaran yaitu :
a. Desa Tomuan Holbung, pemekaran dari desa Huta Padang, Kec. BP Mandoge b. Desa Mekar Sari, pemekaran dari desa Pulau Rakyat Tua, Kec. Pulau Rakyat c. Desa Sipaku Area, pemekaran dari desa Simpang Empat, kec. Simpang Empat d. Desa Sentang, pemekaran dari desa Lima Laras, kec. Tanjung Tiram
e. Desa Suka Ramai, pemekaran dari desa Limau Sundai, kec. Air Putih
Pada pertengahan tahun 2007 berdasarkan Undang-undang RI Nomor 5 tahun 2007 tanggal 15 Juni 2007 tentang pembentukan Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Asahan dimekarkan menjadi dua Kabupaten yaitu Asahan dan Batu Bara. Wilayah Asahan terdiri atas 13 kecamatan sedangkan Batu Bara 7 kecamatan, yaitu :
4. Kecamatan Lima Puluh 5. Kecamatan Air Putih 6. Kecamatan Sei Suka 7. Kecamatan Medang Deras
Berdasarkan Peraturan Bupati Batu Bara Nomor 3 Tahun 2007 ditetapkan bahwa hari jadi Kabupaten Batu Bara adalah pada tanggal 8 Desember 2006 sesuai dengan Persetujuan Bersama DPR RI dengan Presiden RI yang memutuskan undang-undang tentang pembentukan Kabupaten Batu Bara. Tanggal 15 Juni 2007 juga dikeluarkan keputusan Bupati Asahan Nomor 196-Pem/2007 mengenai penetapan Desa Air Putih, Suka Makmur dan Desa Gajah masuk dalam wilayah Kecamatan Meranti Kabupaten Asahan. Sebelumnya ketiga desa tersebut masuk dalam wilayah kecamatan Sei Balai Kabupaten Batu Bara, namun mereka memilih bergabung dengan Kabupaten Asahan.
Struktur Pemerintahan Kabupaten Batu Bara pada saat ini terdiri dari : a. Sekretariat Daerah Kab. Batu Bara
b. Sekretariat DPRD Kab. Batu Bara c. 13 Dinas Daerah
d. 7 Lembaga Teknis Daerah berbentuk Badan dan 5 berbentuk Kantor e. 7 Kecamatan
Dari mulai terbentuknya Kabupaten Batu Bara yaitu pada tanggal 15 Juni 2007 sampai dengan sekarang, Kabupaten Batu Bara dipimpin oleh Bupati Batu Bara yaitu:
1. Drs. SOFYAN NASUTION, MM sebagai pelaksana Bupati
(15-6-2007 s/d 22-6-2008) 2. Drs. SYAIFUL SYAFRI, MM sebagai pelaksana Bupati
(23-6-2008)
3. OK ARYA ZULKARNAIN,SH.MM. (2008 – 2013)
4. OK ARYA ZULKARNAIN,SH.MM. (2013 – 2018)
Sedangkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Batu Bara adalah: 1. H. SURYA, BSc
(2008 – 2009)
2. SELAMAT ARIFIN, SE (2009 – sekarang).32
32Katalog BPS 1102001.1219: Batu Bara Dalam Angka In Figures 2014. Badan Pusat Statistik
2. 1. 2. Keadaan Geografis Kabupaten Batu Bara
Kabupaten Batu Bara menempati area seluas 90.496 Ha yang terdiri dari 7 Kecamatan serta 151 Desa/Kelurahan definitif. Wilayah Kabupaten Batu Bara di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai, di sebelah Selatan dengan Kabupaten Asahan, di sebelah Barat dengan Kabupaten Simalungun dan di sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka. Keadaan geografis Kabupaten Batu Bara lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini:
Tabel 2.1. Letak dan Geografi Kabupaten Batu Bara Tahun 2014
Karakteristik Penjelasan
1. Letak 2003’00” – 3026’00” Lintang Utara 99001’ – 100000’ Bujur Timur
2. Luas Wilayah 904.96 Km2(90 496 Ha)
3. Letak di Atas Permukaan
Laut 0 – 50 meter dpl
4. Batas-Batas
Utara : Kabupaten Serdang Bedagai Selatan : Kabupaten Asahan
Barat : Kabupaten Simalungun Timur : Selat Malaka
5. Daerah Administratif Terdiri dari 7 Kecamatan, 151 Desa/Kelurahan Definitif
6. Iklim
Pada Tahun 2012, Jumlah dari: Hari Hujan : 96 Hari Curah Hujan : 1.395 mm Suhu Udara : -
Berdasarkan luas daerah menurut kecamatan, Kecamatan Lima Puluh merupakan wilayah terluas dengan luas mencapai 239,55 Km2 atau 26,47 persen dari luas total Kabupaten Batu Bara. Sedangkan Kecamatan Medang Deras merupakan wilayah terkecil dengan luas 65,47 Km2 atau 7,23 persen dari luas total Kabupaten Batu Bara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut:
Tabel 2.2. Luas Wilayah Kecamatan dan Rasio Terhadap Luas Kabupaten Tahun 2014
Kecamatan Luas (Km²) Ratio Terhadap Luas Total (%)
Sei Balai 92,64 10,24
Tanjung Tiram 173,79 19,20
Talawi 89,80 9,93
Lima Puluh 239,55 26,47
Air Putih 72,24 7,98
Sei Suka 171,47 18,95
Medang Deras 65,47 7,23
Batu Bara 904,96 100,00
Sumber: Batu Bara Dalam Angka 2015
Tabel 2.3. Jumlah Desa Pantai Tiap Kecamatan di Kabupaten Batu Bara Tahun 2014
Kecamatan Desa Pantai Desa Bukan Pantai
Sumber: Batu Bara Dalam Angka 2015
desa bukan pantai dengan jumlah keseluruhan 21 desa/kelurahan. dengan itu Kabupaten Batu Bara memiliki 21 desa pantai dan 130 desa bukan pantai dengan jumlah keseluruhan desa/kelurahan sebanyak 151 desa/keluarahan.
2. 1. 3. Kependudukan
2.1.3.1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Batu Bara berdasarkan hasil Sensus Penduduk (SP) 2010 adalah 375.885 jiwa termasuk penduduk yang bertempat tinggal tidak tetap dan termasuk urutan IX terbesar se-Sumatera Utara setelah Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Langkat, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Asahan, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Labuhan Batu, dan Kabupaten Mandailing Natal.
Tabel 2.4. Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga, Penduduk dan Persebaran Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Batu Bara Tahun 2014
Kecamatan Luas Wilayah
Sumber: Batu Bara Dalam Angka 2015
Tabel 2. 5. Perkiraan Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Batu Bara Tahun 2014
Kelompok
Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah
Persentase
Sumber: Batu Bara Dalam Angka 2015
dibandingkan penduduk usia non produktif dengan rasio beban ketergantungan sebesar 60 yang artinya setiap 100 orang penduduk usia produktif menanggung sekitar 60 orang penduduk usia non produktif. Untuk melengkapi data diatas, pada Tabel 2.6. berikut ditampilkan jumlah penduduk menurut kecamatan dan menurut jenis kelamin di Kabupaten Batu Bara:
Tabel 2.6. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Batu Bara Tahun 2014
Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis Kelamin
Sumber: Batu Bara Dalam Angka 2015
sebanyak 28.218 jiwa dan penduduk laki-laki sebanyak 28.910. Kecamatan Sei Suka dengan jumah 27.324 penduduk perempuan dan 27.721 penduduk laki-laki. Kecamatan Medang Deras dengan jumlah 25.567 penduduk perempuan dan 26.131 penduduk laki-laki. Kecamatan Air Putih dengan jumlah 24.791 penduduk perempuan dan 24.426 penduduk laki-laki. Selanjutnya pada kecamatan Sei Balai sebagai kecamatan dengan peringkat akhir untuk jumlah penduduk perempuan paling sedikit yaitu sebanyak 13.807 jiwa dan penduduk laki-laki sebanyak 13.802 jiwa.
2.1.3.2. Ketenaga Kerjaan
Angkatan kerja adalah jumlah penduduk dengan usia produktif, yaitu 15-64 tahun yang sedang bekerja maupun mencari pekerjaan. Usia produktif tersebut dapat digolongkan menjadi dua; Bukan Angkatan Kerja yaitu penduduk usia produktif yang tidak bersedia bekerja atau belum bekerja, sepertipelajar dan mahasiswa yang masih bersekolah, dan Angkatan Kerja yaitu penduduk usia produktif yang sudah mempunyai pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan. Di Kabupaten Batu Bara, angkatan kerja laki-laki sebanyak 109.236 orang dan perempuan sebanyak 43.232 orang dengan total 152.468 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.7 berikut:
Sumber: Batu Bara Dalam Angka 2015
Angkatan kerja yang bekerja adalah seseorang dengan usia angkatan kerja 15-64 tahun yang melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan paling sedikit satu jam berturut turut selama seminggu yang lalu, termasuk pekerja keluarga yang tidak dibayar. Angkatan kerja yang bekerja di Kabupaten Batu Bara berdasarkan Tabel 2.7 diatas berjumlah 141.156 orang dimana laki-laki sebanyak 103.317 orang dan perempuan sebanyak 37.839 orang. Sedangkan Bukan Angkatan Kerja adalah
Jenis Kegiatan Utama Laki-laki Perempuan Jumlah
pekerjaan, terdapat 113.072 orang bukan angkatan kerja di Kabupaten Batu Bara dengan 23.388 orang laki-laki dan 89.684 orang perempuan, dimana yang bersekolah terdapat 12.647 orang laki-laki dan 13.440 perempuan, yang mengurus rumah tangga terdapat 1.879 laki-laki dan 72.427 perempuan, dan lainnya dengan jumlah keseluruhan sebanyak 12.679 orang dengan laki-laki 8.862 orang dan perempuan 3.817 orang.
Tabel 2.8. Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Termasuk Angkatan kerja Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Batu Bara
Tahun 2014
Sumber: Batu Bara Dalam Angka 2015
Berdasarkan Tabel 2.7 diatas, memaparkan bahwa terdapat 7.580 laki-laki dengan usia 15 sampai 19 tahun yang termasuk angkatan kerja, dan 3.328
Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
perempuan. Usia 50 sampai 54 tahun terdapat 10.547 laki-laki dan 4.317 perempuan. Usia 55 sampai 59 tahun terdapat 7.405 laki-laki dan 2.991 perempuan, dan untuk usia 60 tahun keatas terdapat 9.098 laki-laki dan 3.133 perempuan yang termasuk angkatan kerja di Kabupaten Batu Bara.
2.1.3.3. Pendidikan
Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah proporsi dari semua anak yang masih sekolah pada suatu kelompok umur tertentu terhadap penduduk dengan kelompok umur yang sesuai. Berikut angka partisipasi sekolah menurut kelompok umur di Kabupaten Batu Bara dari tahun 2012 hingga 2014:
Tabel 2.9. Persentase Penduduk Yang Masih Sekolah Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Batu Bara Tahun 2012 – 2014
APS 2012 2013 2014
7 – 12 98,95 100,00 100,00
13 – 15 86,77 90,79 92,78
16 – 18 65,32 65,29 70,21
19 – 24 4,92 8,70 10,52
Sumber: Badan Pusat Statistik Batu Bara 2015
sebanyak 100,00 persen dan pada tahun 2014 juga sebanyak 100,00 persen. APS berdasarkan umur 13 sampai 15 tahun, pada tahun 2012 ialah sebanyak 86,77 persen, pada tahun 2013 sebanyak 90,79 persen dan untuk tahun 2014 sebanyak 92,78 persen. Adapun APS berdasarkan umur 16 sampai 18 tahun pada tahun 2012 ialah sebanyak 65,32 persen, pada tahun 2013 sebanyak 65,29 persen dan pada tahun 2014 sebanyak 70,21 persen. Dan APS berdasarkan umur 19 sampai 24 tahun pada tahun 2012 adalah sebanyak 4,92 persen, pada tahun 2013 sebanyak 8,70 persen dan pada tahun 2014 sebanyak 10,52 persen. Berikut data mengenai Angka Partisipasi Murni dan Angka Partisipasi Kasar menurut jenjang pendidikan di Kabupaten Batu Bara:
Tabel 2.10. Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten Batu Bara Tahun 2014
Jenjang Pendidikan APM APK
SD 95,23 100,07
SMP 72,96 84,65
SMA/SMK 63,35 78,95
Perguruan Tinggi 8,96 11,05
Sumber: Badan Pusat Statistik Batu Bara 2015
pendidikan sesuai pada jenjang pendidikannya. APM Kabupaten Batu Bara tahun 2014 untuk jenjang Sekolah Dasar adalah sebanyak 95,23 persen, 72,96 persen untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama, 63,35 persen untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan atau Menengah Atas, dan 8,96 persen untuk jenjang Perguruan Tinggi.
Tabel 2.11. Jumlah Sekolah Menurut Jenjang Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta serta Kecamatan di Kabupaten Batu Bara Tahun 2014
Sumber: Badan Pusat Statistik Batu Bara 2015
Pertama Negeri dan 22 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Swasta. Ada 7 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Negeri dan 15 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Swasta. Sedangkan untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Kejuruan Negeri terdapat 4 buah sekolah dan 13 buah sekolah untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Kejuruan Swasta.
Tabel 2.12. Jumlah Sekolah Menurut Jenjang Sekolah Islam Negeri dan Sekolah Islam Swasta serta Kecamatan di Kabupaten Batu Bara Tahun 2014
Sedangkan pada Tabel 2.12 diatas memaparkan di kecamatan Sei Balai terdapat 6 Raudhatul Athfal swasta, 6 Madrasah Ibtidaiyah swasta, 10 Madrasah Tsanawiyah swasta, dan 2 Madrasah Aliyah swasta. Di kecamatan Tanjung Tiram terdapat 4 Raudhatul Athfal swasta, 15 Madrasah Ibtidaiyah swasta, 9 Madrasah Tsanawiyah swasta, dan 3 Madrasah Aliyah swasta. Di kecamatan Talawi terdapat 6 Raudhatul Athfal swasta, 1 Madrasah Ibtidaiyah negeri, 5 Madrasah Ibtidaiyah swasta, 4 Madrasah Tsanawiyah swasta dan 2 Madrasah Aliyah swasta. Pada kecamatan Lima Puluh terdapat 6 Raudhatul Athfal swasta, 1 Madrasah Ibtidaiyah Negeri, 2 Madrasah Ibtidaiyah swasta, 1 Madrasah Tsanawiyah negeri, 7 Madrasah Tsanawiyah swasta, 1 Madrasah Aliyah negeri dan 3 Madrasah Aliyah swasta. Di kecamatan Air Putih terdapat 9 Raudhatul Athfal swasta, 5 Madrasah Ibtidaiyah swasta, 2 Madrasah Tsanawiyah swasta dan 2 Madrasah Aliyah swasta. Di kecamatan Sei Suka terdapat 11 Raudhatul Athfal swasta, 5 Madrasah Ibtidaiyah swasta, 3 Madrasah Tsanawiyah swasta dan tidak terdapat Madrasah Aliyah negeri maupun swasta pada kecamatan Sei Suka. Dan di kecamatan Medang Deras terdapat 11 Raudhatul Athfal swasta, 6 Madrasah Ibtidaiyah swasta, 7 Madrasah Tsanawiyah swasta dan 3 Madrasah Aliyah swasta.
2.1.3.4. Kesehatan
Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang
dengan seorang dokter atau petugas medis lainnya. Di Kabupaten Batu Bara,
terdapat sepuluh jenis penyakit terbesar yang diderita oleh penduduknya, diantara
sebagai berikut:
Tabel 2.13. Sepuluh Penyakit Terbesar di Kabupaten Batu Bara Tahun 2014
Jenis Penyakit
Jumlah Kasus
Total
Dewasa Anak-anak
L P Jlh. L P Jlh.
ISPA 6 390 7 082 13472 5326 5 391 10 717 24 189 Hipertensi 4 373 5 076 9 449 3 - 3 9 452 Gastritis/Dispepsia 3 282 4 329 7 611 341 444 785 8 396
Rematik 3 774 4 569 8 343 5 4 9 8 352
Penyakit Kulit Alergi 1 929 2 344 4 273 1345 1396 2 741 7 014 Diare/GE Akut 1 511 1 819 3 330 1339 1494 2 833 6 163
DM 1 743 2 031 3 774 1 4 5 3779
Karies Gigi 1 013 1 212 2 225 386 359 745 2 970 Febris 520 483 1 003 838 569 1 407 2 410
Jumlah 25250 30086 55336 9837 9685 19522 74858
Sumber: BPS Batu Bara 2015
orang dimana laki-laki sebanyak 25.250 orang dan perempuan sebanyak 30.086 orang. Sedangkan pada anak-anak adalah 19.522 orang dengan penderita laki-laki sebanyak 9.837 orang dan 9.685 orang pada perempuan.
Tabel 2.14. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Batu Bara Tahun 2014
Jenis Fasilitias 2010 2011 2012 2013 2014
Rumah Sakit 1 1 1 3 3
Rumah Bersalin 9 12 12 2 -
Puskesmas 11 12 13 13 14
Posyandu 498 496 496 512 512
Klinik/Balai Kesehatan 23 36 36 90 57
Poskedes 31 33 33 6 39
Sumber: BPS Batu Bara 2015
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan /atau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. Pada Tabel 2.14. diatas dipaparkan
mengenai jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Batu Bara dari tahun
2010 hingga 2014. Pada tahun 2010, jumlah Rumah Sakit hanya 1 unit begitu pula
pada 2014 juga 3 unit. Rumah Bersalin terdapat 9 unit pada tahun 2010, 12 unit
pada tahun 2011 dan 2012, 2 unit pada tahun 2013 dan tidak ada Rumah Bersalin
pada tahun 2014. Puskesmas terdapat 11 unit pada tahun 2010, 12 unit pada tahun
2011, 13 unit pada tahun 2012 dan 2013, serta 14 unit pada tahun 2014. Jumlah
Pos Pelayanan Terpadu sangatlah banyak, terdapat 498 unit pada tahun 2010, 496
unit pada tahun 2011 dan 2012, 512 unit pada tahun 2013 dan 2014. Klinik
terdapat 23 unit pada tahun 2010, 26 unit pada tahun 2011 dan 2012, 90 unit pada
tahun 2013 dan 57 unit pada tahun 2014. Selanjutnya jumlah Pos Kesehatan Desa
terdapat 31 unit di tahun 2010, 33 unit di tahun 2011 dan 2012, 6 unit di tahun
2013 dan 39 unit di tahun 2014.
Tabel 2.15. Banyaknya Remaja Usia 15 – 24 Tahun yang Mendapat Penyuluhan Tentang Kesehatan Reproduksi (Kespro)/HIV/AIDS Menurut
Kecamatan di Kabupaten Batu Bara Tahun 2014
Medang Deras 15 - -
Batu Bara 83 18 -
Sumber : BPS Batu Bara 2015
Penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi pada remaja diusia 15 sampai 24 tahun merupakan penyuluhan mengenai kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Sedangkan penyuluhan tentang HIV/AIDS merupakan penyuluhan mengenai pengertian HIV/AIDS, cara penularan virus dan bagaimana cara penanggulangannya. Pada Tabel 2.15. diatas, Di Kabupaten Batu Bara penyuluhan tentang Kespro telah dilakukan 11 kali di kecamatan Sei Balai, 14 kali di kecamatan Tanjung Tiram, 7 kali di kecamatan Talawi, 5 kali di kecamatan Lima Puluh, 22 kali di kecamtan Air Putih, 9 kali di kecamatan Sei Suka dan 15 kali di kecamatan Medang Deras. Penyuluhan mengenai HIV/AIDS dilaksanakan 4 kali di kecamatan Tanjung Tiram, 3 kali di kecamatan Talawi, 5 kali di kecamatan Lima Puluh, 5 kali di kecamatan Air Putih, dan 1 kali di kecamatan Sei Suka. Sedangkan untuk penyuluhan KB belum pernah dilakukan.
2007 62 032 42 982 69,29 6 836
2008 64 188 40 269 62,74 7 896
2009 63 235 41 866 66,21 8 750
2010 66 244 44 156 66,57 -
2011 67 542 43 636 64,61 16 633
2012 64 487 43 656 69,70 16 655
2013 71 457 44 314 62,01 12 592
2014 72 151 50 376 69,82 13 013
Sumber: BPS Batu Bara 2015
Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan dengan usia berkisar antara 20 – 25 tahun dimana pasangan tersebut sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Pada masa ini pasangan usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan reproduksinya yaitu menekan angka kelahiran dengan metode keluarga berencara sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan kulaitas generasi yang akan datang.
menggunakan kontrasepsi setelah mengalami kehamilan yang berakhir dengan keguguran atau kelahiran.