BAB II
TINJAUANPUSTAKA
2.1 KonsepPembangunanManusia
Pembangunanberartimembangkitkan masyarakatdinegara-negarasedang
berkembang darikeadaankemiskinan, tingkatmelekhuruf(literacyrate)yang rendah,
pengangguran, dan ketidakadilan sosial (Seers dalam Zulkarimen Nasution,
2004).
Pembangunandiartikansebagaiprosesyang terjadipada level atau tingkatan
sistemsosial, sedangkan modernisasi menunjuk padaprosesyangterjadi
padalevelindividu(Rogers dalamZulkarimenNasution,2004).Konsep
pembangunanmanusiasendirimenempatkan manusiasebagaipusatdari
serangkaianproses pembangunandenganpenekananpadaperluasanpilihandan
peningkatankemampuanmanusia.Dengandemikian,yang dapatdicapaiindividu
secarapositifdipengaruhiolehkesempatanekonomi, kebebasanapolitik,jaminan
sosial,dankondisikesehatanyang baik,pendidikandasar,dandorongan pengembangan
ide(AmartyaSen, 1999)
Pembangunanharus pulaberorientasipadasifatpemerataan.Pemerataan
disinibagaimanatidak menciptakan kesenjangan dalamberbagai aspek sosial,
lingkungan, dan kelembagaan.Artinyaadalah selamainikonsep pertumbuhan tidak
selalu berorientasipadakemakmuran dan keadilan sosialdan selalu terganjal oleh
ketimpangan, makadengan adanyakonsep pembangunan inidiharapkan
pertumbuhan ekonomitersebutdapatpulaberorientasipadapembangunanseperti
yangmerata,kesempatanuntukmemperolehpelayanankesehatanyang memadai,
kesempatankerjadan memilikidayabeli,sertadapatmemperolehairbersihdan
perumahan yang layak.Halinidipandang sebagaistrategiyang lebihbaik,yang
nantinyaakanberdampakpadakemandiriandan keadilan sosialsertakualitas sumber
daya manusia itu sendiri.
Sesungguhnyayang hendak dibangun adalah manusia.Karena itu hasil
ataupun manfaatpembangunanharuspadamanusianya.Sedangkanyang lain-lain
merupakan alatuntuk tercapainyatujuan,yaitukemanfaatanpadadiri
manusia.Darisinilah berasal istilah humandevelopmentatau pembangunan
manusiayang diartikansebagaimemperbesarpilihan-pilihanyang
tersediabagimanusia (Zulkarimen Nasution, 2004)
Gagasan ini sejalan dengan pemikiran UNDP (United Nations
DevelopmentProgram)yang diterjemahkankedalambeberapaindikatorsosial-
ekonomiyang menggambarkankualitashidupdalambeberapaukurankuantitatif,
sepertikemampuan ekonomi, kemampuan dalampengetahuan dan keterampilan
sertakemampuan untuk hidup lebih panjangdan sehat(Raniset.al, 2002).
Pembangunan manusia mempunyaiduasisi,yaitu pembentukan
kemampuan-kemampuan manusia(human capabilities) sepertipeningkatan kesehatan,
pengetahuan danketerampilan danpenggunaandarikemampuanyang
telahadadiperolehituuntukbersenang-senang,keperluanproduktif,atauuntuk aktif
2.1.1 IndeksPembangunanManusia
MenurutSirojuzilamdanSyaifulBahri(2014)Indeks Pembangunan
Manusia(IPM) merupakan gambaran komprehensif mengenaitingkatpencapaian
pembangunan manusiadi suatu daerah sebagai dampak dari kegiatan
pembangunanyang dilakukandidaerah tersebut.PerkembanganangkaIPMini
akanmemberikan indikasiuntukmengetahuiapakahadapeningkatanatau
sebaliknyaterjadipenurunan padakinerjapembangunan manusiadidaerah tersebut.
Berdasarkan konsepPembangunan Manusia yang dikembangkan oleh PBB
(Perserikatan Bangsa-Bangsa), menetapkan peringkatkinerjapembangunan
manusiapadaskala0,0 – 100,0 dengan kategorisebagaiberikut:
a. Tinggi :IPMlebih dari80,0
b. MenengahAtas :IPMantara66,0-79,9 c.
Menengah Bawah:IPMantara50,0-65,9 d.
Rendah :IPMkurangdari50,0
SebagaimanadikutipdariUNDP (HumanDevelopmentReport,1995),
adapunsejumlahpremispenting dalampembangunanmanusiaadalahsebagai berikut:
a. Pembangunan harusmengutamakan penduduk sebagaipusatperhatian.
b. Pembangunan dimaksudkanuntuk memperbesar pilihan-pilihan bagi penduduk,
tidak hanyauntuk meningkatkan pendapatan mereka. Oleh karena
itukonseppembangunanharusterpusatpadapenduduksecarakeseluruhan, dan
c. Pembangunan manusiamemperhatikan bukan hanya pada upaya
meningkatkankemampuan(kapabilitas) manusia tetapi jugadalamupaya- upaya
memanfaatkan kemampuanmanusia tersebutsecaraoptimal.
d. Pembangunanmanusiadidukungolehempatpilarpokok,yaituproduktivitas,
pemerataan, kesinambungan, dan pemberdayaan.
e. Pembangunan manusiamenjadi dasar penentuan tujuan pembangunan dan
dalammenganalisispilihan-pilihan untukmencapainya.
2.1.2 KomponenPembangunanManusia
Menurut UNDP(UnitedNationsDevelopmentPrograms)(1990),bahwa
Indeks PembangunanManusia(IPM) mengukur capaianpembangunan manusia
berbasissejumlah komponen dasar kualitashidup.Sebagaiukurankualitashidup,
IPMdibangun melaluipendekatan tigadimensidasar yaitu:
a. Dimensilongevity(umurpanjang dansehat),yakniseringdisebutdengan
indikatorAngkaHarapanHidup(AHH)dimanauntuk mendapatkanAHH ini
diperlukan variabelAnakLahirHidup (ALH) danAnak MasihHidup (AMH).
b. Dimensi knowledge (pengetahuan) ataupun intelektualitas, dimana didapat dari
indikator Angka Melek Huruf (AMH) dan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS).
c. Dimensidecent livingstandard(standar hiduplayak)yang didapatkandari
indikatorkemampuandayabeliataubisadikatakanukuranpendapatanyang
sudahdisesuaikandengan paritasdayabeli(PurchasingPowerParityIndeks).
Daripenjelasanyang telahdipaparkan diatas,makadapatdisimpulkan
a. IndeksHarapan Hidup (Longevity)
Indeks harapanhidup menunjukkan jumlah tahun hidup yang diharapkan
dapatdinikmatiolehpenduduksuatuwilayah.Denganmemasukkandata yang
berisiangkakelahirandankematianpertahunnya,makavariabeltersebut
dapatmencerminkanrata-ratalamahidupsekaligus
hidupsehatmasyarakat.Namunadabeberapakendaladalam
mendapatkaninformasikematian seseorang padakurunwaktu tertentu,
makauntukmenghitung indeksharapan
hidupdigunakanmetodetidaklangsung,yaknirata-rataanaklahirdanrata-
rataanakmasihhidupdariwanitayangpernahkawin.Proses perhitungan indeks
inidisediakan oleh programMortpak dengan cara menstandarkan
indeksharapan hidup terhadap nilai maksimumdan minimumnya.
b. Indeks Pengetahuan (Knowledge)
Indeks inidiukurdenganduaindikatoryaitu angkamelekhurufdanrata-rata
lamasekolah.Populasiyangdigunakandalamindeks iniadalahpenduduk berusia15
tahunkeatas karenapadakenyataannyapendudukusiatersebut
sudahadayangtidakbersekolah(berhenti).Batasaninidimaksudkanagar lebih
mencerminkan kondisiyang sebenarnya mengingatpendudukyang
berusia15tahunmasihdalamprosessekolahatauakansekolahsehingga
belumpantasdimasukkan untukrata-ratalamasekolahnya.Keduaindikator diatas
dapatmencerminkantingkatpengetahuan(angkamelekhuruf), sedangkan
cerminanrata-rata lama sekolah merupakan gambaran keterampilan
c. IndeksHidupLayak (DecentLiving)
Indeks hiduplayakinidigunakanuntukmengukurkemampuan(dayabeli)
masyarakat.UNDPdisinimenggunakanindikatoryangdikenaldenganreal per
kapitaGDP adjusted. Sedangkan BPS, untuk mengukur indekshidup
layakinimenggunakandatarata-ratakonsumsi27komodititerpilih darihasil
SurveiSosial EkonomiNasional(SUSENAS). Data ini lebih mencerminkan
komoditiyang selamainimasyarakatkonsumsisehinggalebihberpengaruh
terhadapindeks PPP(Purchasing PowerParity).
2.1.3 Belanja Modal
Belanjamodal merupakan salah satu komponen daribelanjalangsung
dalamAPBN/APBD.Belanjamodal adalahbelanjayang dilakukanpemerintah yang
menghasilkanaktivatetaptertentu(Nordiawan,2006).Belanjamodal dimaksudkan
untuk mendapat assettetap pemerintahan seperti infrastruktur, bangunan,peralatan,
danhartatetap lainnya.DalamSAP(StandarAkuntansi Pemerintah),belanja
modaldapat dikategorikankedalam 5(lima)kategoriutama, yaitu:
1. BelanjaModalTanah
Belanjamodaltanah adalahpengeluaran/biayayang digunakanuntuk
pengadaan/pembelian/pembebasan, penyelesaian,baliknamadansewa tanah,
pengosongan, pengurugan, perataan, pematangan tanah, pembuatan sertifikat,
dan pengeluaran lainnyasehubungan dengan perolehan hak atas tanah dan
2. BelanjaModalPeralatan dan Mesin
Belanja modal peralatan dan mesin adalah pengeluaran / biaya yang
digunakanuntukpengadaan/ penambahan/ penggantian,danpeningkatan
kapasitas peralatandan mesin,sertainventaris kantoryang memberikan manfaat
lebih dari12 (duabelas) bulan, dan sampaiperalatan dan mesin dimaksud
dalamkondisisiap pakai.
3. BelanjaModalGedungdanBangunan
Belanjamodalgedung danbangunanadalahpengeluaran/biayayang
digunakanuntukpengadaan/penambahan/penggantian,dan termasuk
pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan dan pengelolaan pembangunan
gedung dan bangunan yang menambah kapasitas sampai gedung dan
bangunan dimaksud dalamkondisisiap pakai.
4. BelanjaModalJalan, Irigasidan Jaringan
Belanjamodaljalan,irigasidanjaringanadalahpengeluaran/ biayayang
digunakanuntukpengadaan/ penambahan/ penggantian/ peningkatan
pembangunan/ pembuatansertaperawatan,dantermasukpengeluaranuntuk
perencanaan, pengawasan dan pengelolaan jalan irigasidan jaringanyang
menambah kapasitas sampai jalan irigasi danjaringan dimaksud dalam
kondisisiap pakai.
5. BelanjaModalFisikLainnya
Belanjamodalfisik lainnyaadalahpengeluaran/biayayang digunakanuntuk
pengadaan/ penambahan/ penggantian/ peningkatanpembangunan/ pembuatan
dikategorikankedalamkriteriabelanja modaltanah,peralatandanmesin, gedung
danbangunan,danjalanirigasidanjaringan.Termasukdalambelanja ini
adalahbelanja modal kontrak sewa beli, pembelian barang-barang
kesenian,barang purbakaladanbarang untukmuseum,hewanternakdan tanaman,
buku-buku, dan jurnalilmiah.
2.1.4 Belanja ModaldalamAnggaran Daerah
MenurutUndang-UndangNomor32Tahun2004pasal167ayat(1)dan
(2)Tentang PemerintahanDaerahbahwabelanjadaerahdiprioritaskanuntuk
melindungidan meningkatkankualitaskehidupan masyarakatdalamupaya
memenuhikewajiban daerah sebagaimanadiwujudkan dalambentuk peningkatan
pelayanandasar,pendidikan,penyediaan fasilitaspelayanankesehatan,fasilitas sosial
dan fasilitas umum yang layak, serta mengembangkan sistem jaminan sosial.
Belanja modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam
rangkapembelian/ pengadaanataupembangunanasettetapberwujudyang
mempunyainilaimanfaatlebihdari12 bulanuntukdigunakandalamkegiatan
pemerintah,sepertidalambentuk tanah,peralatandan mesin, gedung dan bangunan,
jalan, irigasidan jaringan, dan aset tetap lainnya.
2.1.5 HubunganBelanja Modaldengan IndeksPembangunanManusia
Anggaranbelanja modalyang dibelanjakanpemerintah
daerahakanmemberikan dampak positif bagipembangunan sarana maupun
prasaranapublik
masyarakat.Anggarandimaksudkanuntukmemenuhikebutuhanpublik
belanjamodaldaerahdalambentuk assettetapsepertiinfrastruktur maupun
peralatanakansangatpenting untukmenunjang produktivitasperekonomiandi
daerahtersebut,karenasemakintinggibelanjamodalyang dikucurkankedaerah- daerah
tersebut, maka akan semakin tinggi pula produktivitas perekonomian daerah
tersebut.
MenurutSaragih(2003)bahwa pemanfaatanbelanjahendaknya dialokasikan
untuk hal-halyang produktif sepertiuntuk melakukan aktivitas
pembangunan.Stine(1994) dalamkutipanDarwanto dan Yustikasari(2007)
menyatakanhalyangdemikian,bahwapenerimaanpemerintahhendaknyalebih banyak
untuk program–program layanan publik.
Apabilaanggaranbelanjamodalyang dikucurkankedaerah-daerahyang
selama inihanyasedikit terjamah oleh alokasidanadan sekarangdigunakan untuk
hal-hal yangbersifat lebih produktif, tentunya hal ini akan memberi dampak
positifterhadap indekspembangunanmanusiadidaerahtersebut.Sepertiyang kita
ketahui,terdapattigaindikatordalammengukur indeks pembangunan manusia,
seperti indikatorkesehatan, pendidikan danindikator kesejahteraan ekonomi
masyarakat(dayabeli).
Denganadanyabelanja modalyang bersifatproduktifdanberkelanjutan
tersebut, makadiharapkan haltersebutdapatmeningkatkan indekspembangunan
manusia.Sebagaicontohpadaindikator kesehatan,anggaranbelanjamodalyang
mampudirealisasikandapatdigunakan untukpembangunangedung kesehatan
sepertipendirianklinik, puskesmasmaupunrumahsakit, peralatanrumahsakit
iniakanberdampaklangsungterhadapindekspembangunanmanusiadalamhal
kesehatan.
Untukmeningkatkanindekspembangunanmanusiapada indikator pendidikan,
anggaranbelanjamodaldapatdigunakanuntukpembangunan infrastruktursekolah,
peralatansekolahyang sepertikitaketahui, padaera
globalisasisepertisekarangini,kitadituntutkesiapanyanglebihmatangdalam segala
hal. Bidang pendidikanmerupakan salah satu andalan untuk
mempersiapkansumberdayamanusiaberkualitasyang dibutuhkanuntuk
menghadapitantanganzaman.Peran pendidikansangatpenting dalam
memperlancarpelaksanaanprosespembelajaran. Adapunsaranadan prasaranaini
nantinyadigunakan untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan tersebut
sehinggadapatberjalan dengan baik.
Untukpeningkatanindikatoryang ketigayaitu,indikatorkesejahteraan
ekonomi(dayabeli)masyarakatyangdiukurdenganindeks PurchasingPower
Parity(PPP).Adapun Pengeluaran perkapitamemberikan gambaran tingkatdaya
beliPPP(Purchasing Power Parity)masyarakat,sebagaisalahsatukomponen yang
digunakandalammelihatstatuspembangunanmanusiadisuatuwilayah.Besarnyapenda
patanyang diterimarumahtanggadapatmenggambarkan kesejahteraansuatu
masyarakat.Denganterpenuhnyaketigaindikatordiatas tersebut, maka alokasibelanja
modaldaerah tersebutdiharapkan dapat mensejahterakanmasyarakatdandapat
2.1.6 PertumbuhanEkonomi
MenurutSadonoSukirno(1996), pertumbuhanekonomi ialahproses kenaikan
outputperkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi
tersebut merupakansalahsatuindikatorkeberhasilan pembangunan.Dengandemikian
makin tingginyapertumbuhanekonomibiasanya
makintinggipulakesejahteraanmasyarakat,meskipunterdapatindikatoryang
lainyaitudistribusipendapatan. Pertumbuhanekonomisuatu daerahjugadapat dilihat
melaluipeningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) setiap tahun.
MenurutBadanPusatStatistik(BPS),ProdukDomestik RegionalBruto
(PDRB)adalahjumlahnilaitambahatas barangdanjasayangdihasilkanoleh
berbagaiunitproduksidiwilayahsuatunegaradalamjangkawaktu tertentu
(biasanyasatutahun).Adapununit-unitproduksitersebutdikelompokkan menjadi
9 lapangan usaha(sektor) sepertipertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan;
pertambangandanpenggalian; industripengolahan;listrik,gas,danairbersih;
konstruksi;perdagangan, hoteldan restoran ;pengangkutan dan komunikasi;
keuangan,sewadanjasaperusahaan ;jasa-jasatermasukjasapelayanan pemerintah.
2.1.7 Hubungan PertumbuhanEkonomi dengan Indeks Pembangunan
Manusia
HumanDevelopmentIndexatauHDIyang dikembangkanolehprogram
pembangunanPBB(UnitedNations DevelopmentProgram)dengandibantuoleh
harusdapat memperbaikitingkatkesehatan dan pendidikan pada masyarakat, serta
penghasilan mereka juga (Samuelson dan Nordhaus, 2004). Pertumbuhan
ekonomiyang tinggidisuatudaerahmengindikasikanbahwapembangunan
manusianyajugameningkat.Hal inidisebabkan oleh pertumbuhan ekonomidapat
mencerminkansalahsatukomponenkompositdaripadaindeks pembangunan
manusiaitusendiri,yaituindeks hiduplayak(decentliving)dalamhaldayabeli
(ekonomi).Pertumbuhan ekonomiseyogyanyaditujukanuntukpeningkatan
berkelanjutanProdukDomestikRegionalBruto(PDRB).Pertumbuhanekonomi
yangsemakinbaikdanterukurakanmampumenyerapminatmasyarakatuntuk
berinvestasi. Investasi dapat menjadi titik tolak bagi keberhasilan dan
keberlanjutan pembangunandimasadepan,yanggilirannyaakanberdampakpula
terhadap keberlanjutan pembangunan sumber daya manusia.
Sepertidisebutkandalam“IndonesianHumanDevelopment Report2004”
(UNDP,2004dalamGinting dkk,2008)bahwaperkembanganpembangunan
manusiadiIndonesiasangat tergantung padapertumbuhan ekonomidariawal
tahun1970-ansampai1990-an.Pertumbuhanekonomiyang terjadidalamsuatu wilayah
tersebut juga tentunya akan meningkatkan pengeluaran pemerintah untuk
kebutuhansubsektoralsosial sepertihalnyapelayananpendidikan,pelayanan
kesehatan,pelayananairbersihdanjugasanitasi.Adapunbesarnyapengeluaran
pemerintah inidapat mengindikasikan besarnyaperanpemerintah dalam
2.2 PenelitianTerdahulu
Penelitian terdahulu yangdapat menggambarkan ataupun berkaitan dengan
penelitianinidapatdiikhtisarkan sebagaiberikut:
No. Peneliti Tahun Judul Hasil Penelitian
1. DenniSulistio
Mirza
2012 Pengaruh
Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, dan BelanjaModal terhadap Indeks Pembangunan ManusiadiJawa Tengah tahun 2006- 2009
Kemiskinan
mempunyaipengaru h negatif dan signifikan pada taraf 5% terhadap IPMJawa Tengah (Kemiskinanyang semakin menurun makaIPM semakin meningkat).
Pertumbuhan
ekonomi
berpengaruh positif dan signifikan pada taraf 5% terhadap IPMJawa Tengah.
Belanja modal
berpengaruh positif dan signifikan pada taraf 5% terhadap IPMJawa Tengah.
2. Lilis Setyowati
dan YohanaKus Suparwati
2012 Pengaruh
Pertumbuhan Ekonomi, DAU, DAK, PADterhadap Indeks Pembangunan Manusiadengan Pengalokasian AnggaranBelanja Modalsebagai VariabelIntervening
Pertumbuhan
ekonomitidak berpengaruh positif terhadap IPM melalui pengalokasian anggaran belanja modal.
DAUberpengaruh
anggaran belanja modal.
DAKberpengaruh
positif terhadap IPMmelalui pengalokasian anggaran belanja modal.
PADberpengaruh
positif terhadap IPMmelalui pengalokasian anggaran belanja modal.
Pengalokasian
anggaran belanja modalyang
diproksikan dengan belanja modal berpengaruh positif terhadap IPM.
3. DevyantiPatta 2012 AnalisisFaktor-
Faktoryang
mempengaruhiIndeks Pembangunan
ManusiadiSulawesi Selatan periode2001- 2010
Pertumbuhan
ekonomi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap IPM.
Persentase
penduduk miskin berpengaruh signifikan terhadap IPM.
Pengeluaran
pemerintah bidang pendidikan dan kesehatan
•BelanjaTanah •Belanja Peralatandan
Mesin
•BelanjaGedungdan Bangunan •BelanjaJalan,Irigasi
dan Jaringan •Belanja FisikLainnya AlokasiBelanja
Modal(X1)
4. Maslan 2012 PengaruhKinerja
Pemerintah Daerah, AlokasiBelanja Modaldan Alokasi Belanja Tidak Langsungterhadap Indeks Pembangunan ManusiadiProvinsi Aceh
Kinerjapemerintah
daerah, belanja modaldan belanja tidak langsung berpengaruh secara simultan dan parsialterhadap IPMdiProvinsi Aceh.
2.3 Kerangka Konseptual
Adapunkerangkakonseptualyang dapatpenulispaparkanmengenai pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen, yaitu mengenai pengaruh
alokasibelanja modaldan pertumbuhan ekonomi terhadap indeks pembangunan
manusiadapatdilihatpadagambar 2.1 dibawah ini.
Indeks Pembangunan Manusia (Y)
•ProdukDomestik RegionalBruto (PDRB) •PDRB Perkapita Pertumbuhan
Ekonomi(X2)
2.4 HipotesisPenelitian
H
1 : Bahwa AlokasiBelanja Modal berpengaruh positif dan signifikan terhadapIndeksPembangunanManusiadiKabupaten/KotadiSumatera Utara.