• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menganalisis Penerapan Kurtilas dalam Bu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Menganalisis Penerapan Kurtilas dalam Bu"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Trias Amalia Sugiharti – 16213012 – II.B

Tugas Mata Kuliah Telaah Kurikulum Bahasa Indonesia

“Menemukan Kesulitan yang dapat Ditemukan oleh Siswa dan Guru dalam Buku Teks SMA Kelas X pada Pelajaran IV. Melestarikan Nilai Kearifan Lokal Melalui Cerita Rakyat, Bagian A. Mengidentifikasi Nilai-nilai dan Isi Hikayat”

Kegiatan 1 : Mengidentifikasi Isi Pokok Cerita Hikayat dengan Bahasa Sendiri “…. Untuk dapat mendengarkan dengan baik, lakukanlah hal-hal berikut :

1. Berkonsentrasilah pada cerita yang akan didengarkan agar dapat mencatat tema atau inti ceritanya;

2. Supaya membantu kamu dalam memahami alur, tuliskanlah bagian-bagian penting yang terdapat dalam hikayat tersebut;

3. Sebelum mendengarkan Hikayat Indera Bangsawan, kamu dapat menyampaikan pertanyaan umum, …

 Apa yang diceritakan dalam hikayat itu? Di mana latar hikayat itu terjadi?

4. Bersiap-siaplah untuk berlatih mengidentifikasi isi pokok cerita hikayat dengan bahasamu sendiri.

(2)

Tugas 1 (Hal. 111) Jawaban :

1. Anak kedua dari raja Indera Bungsu dan Tuan Puteri Sitti Kendi dari Negeri Kobat Syahrial.

2. Dengan keadaan membawa pedang. 3. Puteri Ratna Sari.

4. Mencari Indera Bangsawan dengan menyerahkan segala rupa kepada Allah Subhanahuwata’ala, lalu bertemu dengan Puteri Ratna Sari, menolongnya dan akhirnya menjadi suami istri.

5. Karena turun hujan yang disertai dengan angin ribut, taufan, kelam kabut, gelap gulita, dan tiada kelihatan barang suatu pun.

6. Karena keadaan alam yang turun hujan sangat deras menyebabkan mereka tidak bisa melihat satu sama lain, setelah hujan reda mereka kehilangan masing-masing saudara dan terpisah.

7. Saat Indera Bangsawan pergi mencari Syah Peri, dia tiba di padang yang luas dan masuk ke sebuah gua yang ada di padang itu, lalu bertemu dengan seorang raksasa yang menjadi neneknya. Dari neneknya itu, dia mengetahui bahwa dia sedang berada di negeri Antar Berantah yang dikepalai oleh Raja Kabir, dari sana pula dia mendapatkan informasi bahwa Raja Kabir membuat sebuah sayembara, dan dengan pertolongan dari neneknya itu, dia memenangkan sayembara dan bisa masuk ke dalam istana Raja Kabir dan menikah dengan Puteri Kemala Sari, anak dari Raja Kabir.

8. Raksasa yang dia temui di gua di padang dan menjadi neneknya.

9. Tidak, Putri Kemala Sari tidak mengetahui penyamaran Indera Bangsawan.

10.Dari Hikayat Indera Bangsawan, kita mendapatkan pelajaran, bahwa segala sesuatu itu butuh proses dan usaha, salah satunya adalah melalui belajar dengan tekun, tetapi dalam proses usaha itu kita harus senantiasa jujur, agar hidup kita selamat dan berkah.

Tugas 2 (Hal. 111 – 115) Jawaban :

Isi Pokok Teks 3 : Atas perintah ayah mereka, Raja Indera Bungsu, Syah Peri dan Indera Bangsawan berpamitan untuk pergi mencari buluh perindu.

(3)

Isi Pokok Teks 5 : Dalam proses pencarian saudara kembarnya, Syah Peri berpasrah kepada Allah Subhanahuwata’ala atas segala hal yang akan terjadi dan terus berjalan sekuat tenaga. Isi Pokok Teks 6 : Dalam perjalanannya, Syah Peri tiba di suatu taman dan melihat sebuah gendang tergantung di dalam sebuah bangunan, lalu dia memukul gendang itu. Setelah itu keluar seorang perempuan bernama Puteri Ratna Sari, dan menerangkan bahwa negerinya dikalahkan oleh Garuda, maka dia menyelamatkan dayang-dayang Puteri Ratna Sari dan membunuh Garuda lalu menikah.

Isi Pokok Teks 7 : Pada waktu yang sama, Indera Bangsawan mencari saudara kembarnya, Syah Peri, sampai pada akhirnya dia tiba di suatu padang yang sangat luas dan masuk ke dalam sebuah gua lalu bertemu dengan seorang raksasa dan menjadikan raksasa itu sebagai neneknya, lalu dia dijelaskan sekarag sedang berada di Negeri Antah Berantah yang dipimpin oleh Raja Kabir.

Isi Pokok Teks 8 : Raja Kabir itu takut pada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti agar Buraksa tidak mengganggu negerinya, sehingga Raja Kabir membuat sayembara, siapapun yang bisa membunuh Buraksa, akan dinikahkan dengan putrinya, hal itu membuat putrinya sakit.

Isi Pokok Teks 9 : Para peramal berkata bahwa sakit putrinya itu hanya bisa disembuhkan dengan air susu harimau yang baru melahirkan, oleh karena itu raja membuat sayembara lagi. Isi Pokok Teks 10 : Indera Bangsawan mengubah susu kambing dengan bantuan sarung kesaktiannya, yang membuat susu kambing itu bisa menyembuhkan penyakit atau luka. Isi Pokok Teks 11 : Sembilan orang anak raja membawa susu kambing dari Indera Bangsawan yang mereka kira susu harimau dan menyerahkannya kepada raja yang akhirnya ditolak, setelah itu berkat bantuan neneknya, Indera Bangsawan mendapatkan susu harimau dan menyerahkannya kepada raja.

Isi Pokok Teks 12 : Setelah susu harimau itu diserahkan, Puteri Kemala Sari sembuh, tetapi dia tetap harus diserahkan pada Buraksa agar semua rakyatnya selamat.

Isi Pokok Teks 13 : Karena Puteri Kemala Sari dibawa oleh Buraksa, maka raja kembali bersayembara untuk mendapatkan jubah Buraksa agar bisa dijadikan suami putrinya, mendengar itu, Indera Bangsawan diajari neneknya supaya bisa mengalahkan Buraksa.

Isi Pokok Teks 14 : Karena ramuan yang diminumnya, Buraksa tertidur, dan Indera Bangsawa bisa membawa jubahnya serta menyelamatkan Puteri Kemala Sari.

(4)

Isi Pokok Teks 16 : Indera Bangsawan segera menyerahkan jubah Buraksan dan Puteri Kemala Sari kepada raja, melihat itu, sembilan orang anak raja urung untuk menyerahkan selimut Buraksa kepada raja, karena takut diketahui atas niat buruk berbohongnya.

Tugas 3 (Hal. 116)

Mengidentifikasi pokok-pokok isi “Hikayat Bunga Kemuning” Jawaban :

Paragraf I : Seorang raja yang bijaksana memiliki sepuluh orang putri cantik, mereka harus diasuh oleh inang pengasuh karena ibu mereka meninggal ketika melahirkan anaknya yang bungsu dan karena kesibukan raja memimpin negerinya, sehingga membuat putri-putrinya manja dan nakal.

Paragraf II : Putri-putrinya diberi nama dengan nama-nama warna, disesuaikan dengan warna bajunya, hal itu dilakukan untuk memudahkan raja mengenali mereka. Putri-putrinya itu sangat manja dan nakal, kecuali si bungsu, Putri Kuning, dia lebih ramah dan riang. Mereka adalah Putri Jambon, Putri Jingga, Putri Nila, Putri Hijau, Putri Kelabu, Putri Oranye, dan Putri Merah Merona.

Paragaraf III : Raja akan pergi jauh dan semua putrinya meminta oleh-oleh yang beragam dan mahal-mahal, kecuali Putri Kuning, dia sangat baik hati, yakni hanya menginginkan keselamatan dan kembalinya sang raja.

Paragraf IV : Selama ditinggal raja pergi, kakak-kakak Putri Kuning semakin malas dan rewel, membuat pelayan tidak sempat membersihkan taman, dengan senang hati dia membersihkan taman itu.

Paragraf V : Kakak-kakaknya yang melihat Putri Kuning yang sedang membersihkan taman dengan jahil mereka mengotori taman dengan sampah.

Paragraf VI : Ketika raja kembali, dia melihat Putri Kuning sedang merangkai bunga sementara kakak-kakaknya mandi di danau, hal itu membuat raja sedih.

Paragraf VII : Raja memberikan kalung batu berwarna hijau yang sangat cantik pada Putri Kuning, karena tidak bisa menemukan kalung batu berwarna kuning untuknya, tetapi hal itu tidak membuat sedih Putri Kuning dan dia menerima kalung pemberian ayahnya dengan suka cita dan berterima kasih.

(5)

Paragraf IX : Mereka menangkap dan memukul kepala Putri Kuning, sehingga pukulan itu membuat Putri Kuning meninggal.

Membuat sinopsis berdasarkan pokok isi “Hikayat Putri Kuning”

Hikayat ini pada akhirnya menceritakan tentang kematian seorang putri bernama Putri Kuning. Dia adalah salah satu anak seorang raja yang memiliki sepuluh anak dan ditinggal mati istrinya setelah melahirkan putri bungsunya, Putri Kuning. Watar dan tabiat Putri Kuning berbeda dengan kakak-kakaknya yang lain. Dia sangat periang, ramah, dan baik hati, sementara kakak-kakaknya sangat malas, manja, dan pemarah. Suatu hari sang raja akan pergi untuk waktu yang lama dan semua putrinya meminta oleh-oleh yang berbeda-beda dan mahal, tetapi Putri Kuning justru hanya meminta keselamatan akan sang raja dan sampai kembali ke istana. Setelah sang raja kembali, dia memberikan Putri Kuning kalung batu berwarna hijau, karena dia tidak bisa menemukan kalung batu yang berwarna kuning, tetapi hal itu tidak membuat Putri Kuning sedih dan kecewa, dia justru sangat bersyukur akan keselamatan ayahnya dan berterimakasih atas hadiah kalung yang didapatkannya. Melihat hal itu, Putri Hijau iri dan marah, sehingga menghasut saudara-saudaranya yang lain, dan sampai akhirnya mereka bersepakat untuk merampas kalung batu berwarna hijau milik Putri Kuning. Mereka langsung menangkap dan memukul Putri Kuning, sampai tidak disangka, pukulan itu membuat Putri Kuning meninggal.

Kegiatan 2 : Mengidentifikasi Karakteristik Hikayat Tugas (Hal. 120)

No Karakteristik Kutipan

1 Kemustahilan

“.... Sebelum dia pergi, berpesanlah dia pada istrinya itu, jika ada barang suatu pekerjaan, mufakatlah dengan dua ekor unggas itu, ....” “..., pamitlah Bibi Zainab kepada burung tiung itu henda menemui anak raja itu. Maka bernasihatlah ditentang perbuatnnya yang melanggar aturan Allah SWT. ...”

“Burung Bayan tidak melarang malah dia menyuruh Bibi Zainab meneruskan rancangannya itu, ...”

2 Kesaktian

“... Burung tersebut bercerita, hingga akhirnyalah Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatannya dan menunggu suaminya Khojan Maimun pulang dari rantaunya.”

(6)

yang curang.”

“.... Luka tersebut tidak sembuh melainkan diobati dengan hati kera. ...”

3 Istana Sentris “Sebermula ada saudagar di negeri Ajam. Lhojam Mubark namanya, terlalu amat kaya, akan tetapi ia tiada beranak.”

Kegiatan 3 : Mengidentifikasi Nilai-nilai dalam Hikayat Tugas (Hal. 120)

Nilai Konsep Nilai Kutipan Teks Agama Berdoa kepada Tuhan

untuk dimudahkan semua urusan

“.... Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka saudagar Mubarok pun beranaklah istrinya seorang anak laki-laki yang diberi nama Khojam Maimun.”

Mendidik anak dengan dasar agama dari dini

“Setekah umurnya Khojam Maimun lima tahun, maka ia diserahkan oleh bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umut Khojan Maimun lima belas tahun.”

Sosial Mufakat adalah langkah awal untuk mendapatkan

keputusan dan

menghindari fitnah serta perpecahan

“..., jika ada barnag suatu pekerjaan, mufakatlah dengan dua ekor unggas itu, hubaya-hubaha jangan tiada, ...”

Moral Hindarilah fitnah “..., karena fitnah di dunia amat besar lagi tajam dari pada senajata.”

Mengajarkan orang yang khilaf harus secara bijak

“... Maka bayan pun berpikir bila ia menjawab seperti tiung maka ia juga akan binasa. Setelah ia sudah berpikir demikian itu, maka ujarnya, ...” Budaya Menjodohkan anaknya

dengan saudagar yang kufu

“... Ia dipinangkan dengan anak saudagar yang kaya, amat elok parasnya, namanya Bibi Zainab.”

Pendidikan Belajar kepada banyak guru agar pintar dan bijaksana

(7)

Beberapa Kesulitan atau Kendala yang Mungkin Ditemukan oleh Guru

1. Saat memasuki materi mengenai hikayat ini, guru sebaiknya memberikan atau mengajak siswa untuk apersepsi, yakni mengingat kembali. Hal ini akan menjadi kendala bagi guru, karena sebelumnya belum pernah menjelaskan mengenai hikayat, oleh karena itu, guru seharusnya sudah memikirkan dan mempersiapkannya, misalnya dengan mencoba mengajak siswa dengan kegiatan bertanya siapa saja yang sudah pernah mendengar tentang hikayat, yang tahu tentang hikayat, dan yang dapat menjelaskan secara singkat tentang hikayat.

2. Hal ini akan berkaitan sekali dengan RPP, sehingga apabila guru tidak mempersiapkan RPP dengan baik, hal ini akan menjadi kendala, yakni guru akan kebingungan untuk memulai materi pembelajaran, karena dalam buku teks siswa ini, hanya dijelaskan tahap-tahap untuk dapat memahami materi.

3. Sumber pembelajaran, apabila guru hanya mengandalkan buku teks siswa, atau hanya buku teks untuk guru, di mana mungkin konteksnya sama saja, jelas akan membuat pembelajaran seakan sempit dan sedikit. Oleh karena itu, guru perlu mencari sumber lain dan mempelajarinya sebelum melaksanakan pembelajaran, sehingga ketika ada siswa yang bertanya di luar materi yang dibahas di dalam buku teks, guru dapat dengan percaya diri dan dipertanggungjawabkan penjabarannya, sehingga pembelajaran akan meluas dan mendalam.

4. Perbedaan latar belakang siswa, khususnya mengenai materi hikayat, jelas akan menjadi kendala bagi guru untuk memulai materi, sehingga lebih bijaknya guru mengulas kembali mengenai konsep dasar karya sastra dan pembelajarannya di sekolah.

5. Secara teknis, hal yang akan menjadi kendala adalah metode dalam setiap kegiatan dan tugas. Guru akan mendapatkan kendala dalam menentukan tugas yang dilaksanakan selama proses pembelajaran atau bagian dari pembelajaran mandiri.

6. Dalam buku teks siswa pelajaran VI bagian A ini, hanya terdapat tiga kegiatan dan lima tugas. Di mana, setiap kegiatan dan tugas hampir memiliki metode yang sama, yakni penjelasan, diskusi kelompok, dan penugasan. Hal ini jelas akan membuat guru cukup kesulitan untuk mencari variasi atau inovasi metode pembelajaran yang lain karena memang keterbatasan jenis materi.

(8)

setiap anggota kelompok, hal ini ditujukan agar penugasan dapat dikerjakan secara rata dan sama.

8. Dalam pemberian tugas, dalam buku teks tidak dicantumkan durasi waktu untuk siswa mengerjakan, hal ini akan menjadi kendala, sehingga guru sebaiknya mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas, hal ini dimaksudkan, untuk membelajarkan siswa akan kedisiplinan.

9. Untuk penilaian, guru jelas akan sulit menentukan sistem penilaian, karena sifat sastra yang licensia poetica, yakni ditentukan atas “kehendak” atau “perasaan”, sehingga penilaian akan sulit sekali untuk objektif, apalagi dengan jenis soal esai, sehingga untuk ini guru harus memiliki standar-standar sistem nilai untuk bisa menilai secara objektif hasil tugas dari setiap siswa.

Beberapa Kesulitan atau Kendala yang Mungkin Ditemukan oleh Siswa

1. Latar belakang siswa yang berbeda, akan memungkinkan beberapa siswa mendapatkan kendala dalam memahami dan mengetahui materi tentang hikayat, karena guru belum pernah menjelaskan materi tentang hikayat pada materi sebelumnya, atau belum pernah dipelajari saat SD atau SMP, hal ini jelas akan menjadi kendala apabila siswa diminta untuk apersepsi atau mengingat kembali secara mandiri.

2. Setelah membaca dan menyimak materi hikayat, ada kemungkinan siswa mendapat kesulitan dalam membedakan antara hikayat, legenda, fabel, dan cerita pendek. Karena, pada dasarnya bentuk legenda hampir sama, sulit membedakan dengan fabel karena dalam beberapa hikayat terdapat hewan ataupun tumbuhan yang hidup dan bergerak dalam cerita, dan cerita pendek karena bentuk hikayat sendiri memang cenderung pendek dan dapat dibaca sekali duduk seperti hikayat.

3. Dalam pemaparan kegiatan 1, siswa diminta untuk menuliskan bagian-bagian penting yang terdapat dalam hikayat agar dapat memahami alur dan juga mengajukan beberapa pertanyaan mengenai hikayat yang sedang dibahas. Hal ini sebenarnya bertolakbelakang dengan perintah pada halaman 108, yakni untuk mendengarkan dengan benar dan saksama serta menutup buku, sehingga akan membuat siswa bingung apabila tanpa bimbingan dari guru.

(9)

hal ini akan menjadi suatu hal yang baru dan terasa kaku. Selain itu, terdapat beberapa kata yang asing, misalnya seperti kata “Hatta” dalam setiap hikayat yang disajikan, begitu juga dengan pelafalannya.

5. Dalam tugas 2 di kegiatan 1, siswa diminta untuk mencari pokok-pokok isi setiap bagaian dari hikayat. Hal ini akan menjadi kendala bagi siswa apabila tidak memahami mengenai pengertian atau konsep dasar dari pokok isi paragraf, sehingga seharusnya guru memberikan pemahaman terlebih dahulu, lalu memberikan contoh secara kontekstual seperti yang disajikan di buku teks.

6. Dalam tugas 2 di kegiatan 1 pada bagian paling bawah halaman 115, redaksi yang jabarkan di sana masih ambigu, yaitu antara diperintahkan untuk menyusun sebuah sinopsis atau sebuah penjelasan untuk contoh sebuah sinopsis berdasarkan pokok isi. 7. Penugasan penyusunan sinopsis berdasarkan pokok isi bagian hikayat. Hal ini akan

menjadi kesulitan siswa apabila tidak dijelaskan terlebih dahulu mengenai penulisan sinopsis oleh guru. Di mana dalama penulisannya, apakah sinopsis harus ditulis sistematis sama seperti dalam isi ceritanya, atau dapat ditulis secara tidak sistematis tetapi memuat setiap inti dari cerita, sehingga hal ini perlu adanya penjabaran terlebih dahulu dari guru.

8. Materi mengenai karakteristik hikayat pada kegiatan 2 terhitung masih minim, sehingga pemahaman siswa akan kurang mendalam, karena dalam setipa hikayat pasti berbeda-beda. Oleh karena itu, perlu adanya penjabaran lebih mendalam dan rinci dari guru agar siswa tidak mendapat kesulitan dan pemahaman yang jelas.

9. Sama seperti pada kegiatan 2, kendala atau kesulitan yang mungkin ditemukan oleh siswa adalah mengenai materi yang terhitung minim, sehingga perlu adanya penjabaran lebih mendalam dan rinci dari guru agar siswa tidak mendapat kesulitan dan mendapat pemahaman yang lebih jelas.

10.Cerita-cerita hikayat dalam bagian A pelajaran IV ini terhitung sedikit, hanya terdapat tiga cerita hikayat, hal ini jelas masih menjadi kendala bagi siswa yang masih ingin memperdalam pengetahuannya mengenai hikayat, karena dalam buku teks tidak dicantumkan rekomendasi cerita hikayat lain yang bisa dipelajari dan dibaca secara mandiri oleh siswa.

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat kerusakan pada tipologi belukar muda ter- golong tinggi diduga karena kerusakan yang diakibat- kan oleh ilegal logging sehingga jumlah individu dari jenis klimaks

analisis lingkungan eksternal untuk peluang, faktor masih rendahnya diversifikasi SDM mempunyai nilai rating 2, yang berarti sedang. Ada sebagian karyawan yang

Hasil penelitian Damayanti (2017) juga menemukan hubungan yang bermakna antara kepatuhan hamil dalam meminum tablet Fe dengan.. kejadian anemia dengan nilai OR

Juga kerinduan kami untuk membagikan berkat yang Tuhan sudah berikan serta mendidik anak-anak kami untuk melihat bagaimana kehidupan anak-anak lain diluar

Pegawai sebagai pelaksana administrasi perlu adanya pemahaman dan kesadaran untuk meningkatkan kinerja. Setiap pegawai dilingkungan IAIN Imam Bonjol Padang,

Dalam grafik yang ditunjukkan pada Gambar 7, untuk scenario II yang menggunakan 49 node dengan tipe persebaran random, grid, dan regular hexagonal menunjukkan bahwa semakin banyak

Ialah irama ventrikel yang khas dan sama sekali tidak teratur. Hal ini menyebabkan ventrikel tidak dapat berkontraksi dengan cukup sehingga

Tabel 4.20 Use Case Specification mengatur data personal 143 Tabel 4.21 Use Case Specification mengakses informasi jadwal 143 Tabel 4.22 Use Case Specification