• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PENGARUH VISI DAN MISI PERUSAHAA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISA PENGARUH VISI DAN MISI PERUSAHAA"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

1 (Analysis Of Effect To Vision And Mission Management Company In Strategic)

Literature (Fred R. David) Strategic Management And Consept

Diajukan sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Startegik

Oleh:

Bondan Wicaksono 1112215009 Rahmat Taufik 1112215104

Imam Nanda 1112216122

Muhammad Ady 1112216139

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PANCASILA

(2)

Abstraction

Global environment changes such as globalization, community control, the development of technology, the impact of a country as well as business development. Public control of the government and corporate activities, so government and corporate leaders can not make policy that ignores the interests of the community. Therefore, in carrying out its activities there needs to be alignment between the competencies of the company and the government with the existing environment outside the organization ( corporate and government ). Global consideration of the practical impact on strategic decisions. Thus the need for decision-making activities that are tailored to the capabilities of the existing environment around so that the need for a management strategy with a vision and mission are aligned to achieve a goal.

Many intense industry competition in Indonesia now requires companies have added value ( value added ) that will make the company 's chosen and trusted by consumers . Companies must be responsive to changes in demand that occurred in the community, so as to meet the demand in accordance with customer needs. Vision is a vision or plan activities in an organization or company . Where vision is usually created when an organization or a company that would be formed . The mission is an activity that leads to a plan or purpose of a company or organization that became a basis of a company's activities that lead to a goal.

(3)

Abstak

Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, control masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi perkembangan suatu negara maupun bisnis. Pengendalian masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat kebijakan yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam menjalankan kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang dimiliki perusahaan maupun pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar organisasi (perusahaan dan pemerintah).

Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis. Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi dengan sebuah visi dan misi perusahaan yang selaras untuk mencapai suatu tujuan.

Banyaknya persaingan industri yang ketat di Indonesia saat ini mengharuskan perusahaan memiliki nilai tambah (value added) yang akan membuat perusahaan ini dipilih dan dipercaya oleh para konsumen. Perusahaan harus tanggap terhadap perubahan permintaan yang terjadi dalam masyarakat, sehingga dapat memenuhi permintaan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Visi adalah sebuah pandangan atau rencana kegiatan pada suatu organisasi maupun perusahaan. Dimana visi di buat biasanya saat sebuah organisasi atau sebuah perusahaan itu akan dibentuk. Misi merupakan sebuah aktifitas yang mengarah kepada rencana atau tujuan dari sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi sebuah dasar dari sebuah kegiatan perusahaan yang menjurus pada sebuah tujuan.

(4)

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas penelitian Mata Kuliah Manajemen Stategik yang berjudul” Analisa Pengaruh dan Kajian terhadap Visi dan Misi Perusahan. (Buku : karangan Fred R. David Edisi 12 judul “Manajemen Stategik dan Konsep”.

Penelitian ini berisikan tentang informasi Pengertian Visi dan Misi Perusahaan dalam Manajemen Strategik.

Menyadari bahwa Tulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

(5)

Daftar Gambar

Bagan I. Model Management Strategic... 22

(6)

Daftar Isi

Judul

Kata Pengantar

Daftar Gambar Bagan I. Model Management Stategik... 22

Bagan II. Tahapan formulation, implementation dan evaluation.. ...27

BAB II Metodologi Penelitian A. Kategori Penelitian...6

B. Objek Penelitian ...6

C. Teknik Pengumpulan Data...6

D. Sistematika Penulisan ...6

BAB III LANDASAN TEORI A. Pegertian Visi...7

B. Pengertian Misi...7

C. Pengertian Strategi...8

D. Hubungan Antara Pengaruh Perumusan Visi Misi dan Strategi Perusahaan...9

E. Pandangan Umum Visi Misi Terhadap Manajemen Strategik...10

BAB VIANALISIS DAN PEMBAHASAN 1. Anasilis Visi Perusahaan ...14

2. Ananlisis Misi Perusahaan ...15

3. Menyusun, Mengembangakan dan Mengevaluasi Visi Dan Misi...16

4. Tahapan penyusunan Visi dan Misi Perusahaan...17

5. Peran Manajemen Terhadap Visi Misi Perusahaan...18

6. Analisis Strategi Visi dan Misi Perusahaan...19

7. Perencanaan Strategis...20

8. Uraian Pernyataan Peneliti ...21

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan...28

B. Saran...29 Daftar Pustaka

(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, control masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi perkembangan suatu negara maupun bisnis. Pengendalian masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat kebijakan yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam menjalankan kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang dimiliki perusahaan maupun pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar organisasi (perusahaan dan pemerintah).

Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis. Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi dengan sebuah visi dan misi perusahaan yang selaras untuk mencapai suatu tujuan.

Banyaknya persaingan industri yang ketat di Indonesia saat ini mengharuskan perusahaan memiliki nilai tambah (value added) yang akan membuat perusahaan ini dipilih dan dipercaya oleh para konsumen. Perusahaan harus tanggap terhadap perubahan permintaan yang terjadi dalam masyarakat, sehingga dapat memenuhi permintaan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Pentingnya sistem informasi dan strategi bisnis dalam perusahaan sangat memberikan nilai tambah dan daya saing bagi perusahaan. Selain itu, informssi sangat penting untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan.

Visi adalah sebuah pandangan atau rencana kegiatan pada suatu organisasi maupun perusahaan. Dimana visi di buat biasanya saat sebuah organisasi atau sebuah perusahaan itu akan dibentuk. Misi merupakan sebuah aktifitas yang mengarah kepada rencana atau tujuan dari sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi sebuah dasar dari sebuah kegiatan perusahaan yang menjurus pada sebuah tujuan.

(8)

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah Visi dan Misi itu penting bagi perusahaan?

2. Apakah tujuan sasaran utama visi dan misi bagi tercapaianya tujuan perusahaan?

3. Bagaimanakah pengaruh visi dan misi terhadap keberhasilan suatu perusahaan?

C. Tujuan Penelitian

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan pertimbangan pada perusahaan untuk mengambil keputusan dalam menentukan metode apa yang akan dipakai guna merumuskan atau menetapkan visi dan misi bagi keberhasilan suatu perusahaan.

D. Manfaat Penelitian

a. Untuk penulis dapat membandingkan antara teori yang diterima selama perkuliahan dengan kenyataan yang ada, sehingga dapat mengetahui lebih dalam tentang teori visi misi dalam manajemen stategik dan aplikasinya.

b. Untuk Perusahaan

Sebagai bahan masukan bagi perusahaan/ pemimpin dalam mengambil keputusan didalam perusahaan, khususnya mengenai pengaruh visi misi perusahaan yang berguna untuk perkembangan dan kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang.

c. Untuk Umum

Penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat dan dapat dijadikan acuan, juga sebagai referensi penelitian lebih lanjut.

E. Pembatasan Penelitian

(9)

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Kategori Penelitian

Metode penelitian merupakan panduan bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian, sehingga penelitian yang dilakukan dalam rangka mencari jawaban atas permasalah penelitian dalat dilakukan tidak menyimpang dari kaidah penelitian yang baik dan benar. Mulyana (2002:145) mengemukakan “metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban”.

Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu bahwa penelitian ini akan mengungkapkan kenyataan yang ada dan terjadi di lapangan

B. Objek Penelitian

Aritonang (2007:94) berpendapat bahwa karakteristik subyek yang menjadi perhatian pada suatu penelitian dinamakan obyek atau variabel penelitian. Obyek atau variabel penelitian ini adalah variabel-variabel yang merupakan fokus dalam penelitian ini, yaitu pengaruh visi misi perusahaan dalam mencapai suatu tujuan organisasi.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data untuk mendapatkan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pembahasan data yang digunakan untuk penelitian, antara lain :

1. Studi Kepustakaan

(10)

D. Sistematika Penulisan

Dalam makalah ini penulis membagi menjadi 4 (empat) bab agar dapat tersusun secara sistematis antara uraian satu dengan uraian selanjutnya sehingga memudahkan dalam analisa dan pembahasannya.

BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisikan tentang latar belakang penelitian, masalah pokok penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan keterbatasan penelitian.

BAB II : Metode Penelitian

Pada bab ini berisi metode penelitian yang sesuai untuk meneliti masalah pokok serta sistematika penulisan makalah ini.

BAB III : Landasan Teori

Pada bab ini diuraikan tentang landasan teori menurut pada ahli dan hubungannya serta kajian yang berkaitan tentang penelitian tersebut.

BAB III : Analisis dan Pembahasan

Pada bab ini diuraikan pengolahan data dan analisisnya, serta pembahasan dan analisis dari data yang didapat dari hasil penelitian, atau merupakan inti dari makalah ini yang berisikan tentang penetapan strategi produk.

BAB IV : Kesimpulan dan Saran

(11)

BAB III LANDASAN TEORI

A. Pegertian Visi

Menurut Wibisono (2006, p. 43), visi merupakan rangkaian kalimat yang

menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan

want to be dari organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.

Menurut Kotler dalam visi yang dikutip oleh Nawawi (2000:122), Visi

adalah “pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan”.

Visi yang efektif antara lain harus memiliki karakteristik seperti :

1. Imagible (dapat di bayangkan). 2. Desirable (menarik).

3. Feasible (realities dan dapat dicapai). 4. Focused (jelas).

5. Flexible (aspiratif dan responsif terhadap perubahan lingkungan). 6. Communicable (mudah dipahami).

Visi bagi organisasi atau perusahaan dapat digunakan sebagai:

1. Penyatuan tujuan, arah dan sasaran perusahaan

2. Dasar untuk pemanfaatan dan alokasi sumber daya serta pengendaliannya 3. Pembentuk dan pembangun budaya perusahaan (corporate culture)

B. Pengertian Misi

Menurut Prasetyo dan Benedicta (2004:8), Di dalam misi produk dan jasa yang

(12)

Menurut Drucker (2000:87), Pada dasarnya misi merupakan “alasan mendasar eksistensi suatu organisasi”. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan. Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya.

Menurut Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006, p. 46-47) Misi

merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa.

Pernyataan misi merupakan sebuah kompas yang membantu untuk menemukan arah dan menunjukkan jalan yang tepat dalam rimba bisnis saat ini. Tujuan dari pernyataan misi adalah mengkomunikasikan kepada stakeholder, di dalam maupun luar organisasi, tentang alasan pendirian perusahaan dan ke arah mana perusahaan kan menuju. Oleh karena itu, rangkaian kalimat dalam misi sebaiknya dinyatakan dalam satu bahasa dan komitmen yang dapat dimengerti dan dirasakan relevansinya oleh semua pihak yang terkait.

Langkah penyusunan misi yang umum dilakukan oleh organisasi atau perusahaan adalah dengan mengikuti tahap-tahap berikut ini:

1. Melakukan proses brainstorming dengan mensejajarkan beberapa kata yang menggambarkan organisasi

2. Penyusunan prioritas dan pemfokusan pada kata-kata yang paling penting 3. Mengkombinasikan kata-kata yang telah dipilih menjadi kalimat atau

paragraf yang menggambarkan misi perusahaan

4. Mengedit kata-kata sampai terdengar benar atau sampai setiap orang kelelahan untuk adu argumentasi berkaitan dengan kata atau fase favorit mereka.

Untuk menjamin bahwa misi yang telah dicanangkan merupakan sebuah misi yang bagus, misi tersebut harus:

1. Cukup luas untuk dapat diterapkan selama beberapa tahun sejak saat ditetapkan

2. Cukup spesifik untuk mengkomunikasikan arah

(13)

C. Pengertian Strategi

Menurut Pearce dan Robinson (1997, p. 20) Strategi adalah

‘”rencana main’ suatu perusahaan. Strategi mencerminkan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana, kapan dan di mana ia harus bersaing menghadapi lawan dan dengan maksud dan tujuan untuk apa.

Menurut Lynch seperti yang dikutip oleh Wibisono (2006, p. 50-51), strategi

perusahaan merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling mengikat. Strategi perusahaan biasanya berkaitan dengan prinsip-prinsip secara umum untuk mencapai misi yang dicanangkan perusahaan, serta bagaimana perusahaan memilih jalur yang spesifik untuk mencapai misi tersebut.

Menurut Morrisey (1995:45), strategi adalah proses untuk menentukan arah

yang harus dituju oleh perusahaan agar misinya tercapai dan sebagai daya dorong yang akan membantu perusahaan dalam menentukan produk, jasa, dan pasarnya di masa depan. Dalam menjalankan aktifitas operasional setiap hari di perusahaan, para pemimpin dan manajer puncak selalu merasa bingung dalam memilih dan menentukan strategi yang tepat karena keadaan yang terus menerus berubah.

Akibatnya, para pemimpin dan manajer puncak sering melakukan kesalahan yang pastinya berdampak negatif bagi perusahaan. Strategi perusahaan merupakan suatu wilayah kajian yang selalu menarik untuk dicermati. Terdapat dua aliran besar yang dapat dijadikan landasan dalam menentukan strategi perusahaan yaitu :

Strategi-strategi utama (grand strategies) merupakan seperangkat alternatif strategi perusahaan yang secara umum dijadikan patokan dalam menentukan strategi yang akan diambil oleh suatu perusahaan”.

D. Hubungan Antara Pengaruh Perumusan Visi Misi dan Strategi Perusahaan

(14)

Menurut Davidson (1995:75), peran leadership dalam mengkomunikasikan visi dan misi dapat melalui :

1. Education (menumbuhkan pemahaman terhadap visi).

2. Authentication (menumbuhkan keyakinan kepada semua pihak bahwa “kata sesuai dengan perbuatan”).

3. Motivation (menumbuhkan kemauan dari dalam diri pegawai – self

motivated workforce – untuk berperilaku sesuai dengan tujuan perusahaan).

Davidson (1995:76) menambahkan ada 7 elemen kunci yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektifitas komunikasi visi (effective communication of vision) antara lain :

1. Simplicity (visi sebaiknya dituliskan secara sederhana sehingga mudah dikomunikasikan kepada semua orang baik secara internal maupun eksternal perusahaan).

2. Metaphor, analogy and example (visi dapat secara sederhana dituliskan melalui kata-kata bersifat kiasan, analogi dan contoh agar visi dapat lebih mudah dikomunikasikan).

3. Multiple forum (mengkomunikasikan visi dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dapat melalui rapat besar, memo, surat kabar, poster dan pembicaraan informal lainnya).

4. Repetition (visi akan dapat meresap dan dipahami secara mendalam biasanya setelah para pegawai mendengar visi tersebut berkali-kali).

5. Leadership by example (mengkomunikasikan visi akan lebih efektif jika dilakukan dengan adanya kesamaan antara perkataan dan perilaku atasan).

6. Explanation of seeming inconsistencies (jika ternyata terdapat inkonsistensi seperti pada butir 5, maka manajemen harus segera memberikan penjelasan kepada seluruh pegawai secara sederhana dan jujur untuk menghindari berkurangnya kepercayaan pegawai pada manajemen).

(15)

E. Pandangan Umum Visi Misi Terhadap Manajemen Strategik

E.1. Hakikat dan manfaat manajemen strategik

Manajemen strategik didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana–rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran– sasaran perusahaan ini terdiri dari sembilan tugas penting :

1. Merumuskan misi perusahaan,meliputi rumusan umum tentang maksud keberadaan (purpose), filosofi (philosophy), dan tujuan (goal).

2. Mengembangkan profil perusahaan yang mencermikan kondisi intern dan kapabilitasnya.

3. Menilai lingkungan ekstern perusahaan, meliputi baik pesaing maupun faktor-faktor kontekstual umum.

4. Menganalisis opsi perusahaan dengan mencocokan sumber dayanya dengan lingkungan ekstern.

5. Mengidentifikasi opsi yang paling dikehendaki dengan mengevaluasi setiap opsi yang ada berdasarkan misi perusahaan.

6. Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum yang akan mencapai pilihan yang akan dikehendaki.

7. Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai denga sasaran jangka panjang dan strategi umum yang dipilih.

8. Mengimplementasikan pilihan strategik dengan cara mengalokasikan sumber daya anggaran yang menekankan pada kesesuaian anatara tugas, SDM, struktur, teknologi, dan sistem imbalan.

9. Mengevaluasi keberhasilan proses strategik sebagai masukan bagi pengambilan keputusan yang akan dating

E.2. Dimensi-dimensi keputusan strategic

1. Isu (masalah) strategik membutuhkan keputusan dari manajemen puncak 2. Isu strategik membutuhkan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar 3. Isu strategik seingkali mempengaruhi kesejahteraan jangka panjang 4. Isu strategik berorientasi ke masa depan

(16)

7. Strategi global dalam tindakan.

E.3. Karakteristik keputusan manajemen strategic

Keputusan–keptusan tingkat koorporasi seringkali ditandai oleh potensi resiko,biaya dan laba yang lebih besar, kebutuhan fleksibilitas yang lebih besar, dan cakupan waktu yang lebih lama.keputusan–keputusan seperti itu meliputi pemilihan bidang usaha, kebijakan deviden,sumber pendanaan jangka panjang, dan prioritas pertumbuhan

E.4. Resiko-Karakteristik keputusan manajemen strategic

Waktu yang digunakan manajer untuk proses manajemen strategik dapat menimbulkan dampak negatif atas tanggung jawab operasional mereka.

1. Jika para perumus strategi tidak terlibat secara dekat dalam implementasinya, mereka mungkin mengelakkan tanggung jawab individual atas keputusan yang diambil.

2. Para manajer strategik harus mampu mengantisipasi dan menanggapi kekecewaan para bawahan yang berpartisipasi atas harapan-harapan yang tidak menjadi kenyataan.

E.5. Karakteristik keputusan manajemen strategi tehadap pengaruh visi

misi perusahaan.

1. Misi perusahaan (Company Mission) adalah tujuan unik yang membedakannya dari perusahaan-perusahaan lain yang sejenis dan mengidentifikasi cakupan operasinya.

2. Profil perusahaan (Company Profile) Menggambarkan kuantitas dan kualitas sumber daya keuangan, manusia, fisik perusahaan.

3. Lingkungan Ekstern (External Environment) terdiri dari semua keadaan dan kekuatan yang mempengaruhi pilihan strateginya dan menentukan situasi persaingannya.

4. Analisis dan Pilihan Strategik (Strategik Analysis ang Choice) proses penyaringan yang menghasilkan kumpulan opsi yang nantinya akan menghasilkan pilihan strategik.

(17)

6. Strategi Umum (Grand Strategy) rencana umum dan menyeluruh mengenai tindakan-tindakan utama yang akan dilakukan perusahaan untuk mencapai sasaran jangka panjang.

7. Sasaran Tahunan (Annual Objectives) hasil yang ingin dicapai organisasi dalam kurun waktu satu tahun.

8. Strategi Fungsional (Functional Strategies) fungsi bisnis atau divisi membutuhkan rencana tindakan yang spesifik dan terpadu.

9. Kebijakan (policies) keputusan yang bersifat umum yang telah ditetapkan sebelumnya yang menjadi pedoman bagi pengambilan keputusan manajerial yang bersifat repetitif (berulang).

10.Melembagakan Strategi strategi keseluruhan harus meresap ke dalam kehidupan sehari-hari perusahaan agar dapat terimplementasi secara efektif.

(18)

BAB VI

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Visi Perusahaan

Sebuah perusahaan tidak hanya didefinisikan berdasarkan namanya, deklarasi atau ayat-ayat pendirian perusahaan. Identitas sebuah perusahaan dapat dengan jelas dilihat dari visi dan misi perusahaannya tersebut. Visi dan misi yang jelas dari sebuah perusahaan akan menuntun perusahaan tersebut ke arah tujuan yang jelas dan juga objektif.

Visi perusahaan dapat mengarahkan, memusatkan, memotivasi, menyatukan bahkan menginspirasi seluruh komponen dalam perusahaan untuk mencapai kinerja yang superior dan maksimal. Beberapa hal inilah yang membuat pembahasan tentang visi dan misi bisnis penting untuk dilakukan, terutama ketika melihat bahwa setiap perusahaan harus mempunyai tujuan dalam menjalankan usahanya. Visi perusahaan akan menunjukan suatu kondisi ideal tentang masa depan yang realistis, meyakinkan, serta mengandung daya tarik.

Adapun tujuan penetapan visi perusahaan, yaitu:

1. Mencerminkan sesuatu yang akan dicapai perusahaan 2. Memiliki orientasi pada masa depan perusahaan

3. Menimbulkan komitmen tinggi dari seluruh jajaran dan lingkungan perusahaan

4. Menentukan arah dan fokus strategi perusahaan yang jelas 5. Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi perusahaan Visi juga mempunyai beberapa manfaat, diantaranya :

1. Menumbuhkan komitmen dan semangat kerja karyawan.

Karyawan tidak akan bekerja dengan penuh antusias jika dia tidak tahu untuk apa dia bekerja. Namun, jika dia tahu apa kontribusi perusahaan pada masyarakat dia akan termotivasi bahwa dia bekerja bukan hanya untuk perusahaan, tetapi juga untuk masyarakat.

2. Menumbuhkan rasa kebermaknaan.

Salah satu tempat karyawan mencari makna kehidupan adalah lingkungan pekerjaannya.

3. Menumbuhkan standar kerja yang prima.

Jika seorang karyawan memahami dia bekerja untuk suatu tujuan yang sangat mulia, dia akan bekerja penuh semangat dan meletakkan standar prima untuk setiap pekerjaannya.

(19)

B. Analisis Misi Perusahaan

Perjalanan perusahan dalam mencapai misi sebuah perusahaan dijabarkan sebagai suatu perusahaan merujuk pada satu pertanyaan mendasar yang merupakan gambaran besar tentang apa saja yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya.

Keberadaan misi perusahaan sangat penting untuk perumusan tujuan perusahaan dan formulasi strategi yang efektif. Misi sebagai pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan dalam usahanya mewujudkan visi.

Adapun manfaat misi antara lain : 2. Memastikan tujuan dasar organisasi

3. Memberikan basis atau standar untuk mengalokasikan sumber daya di organisasi

4. Menciptakan kondisi atau iklim organisasi yang umum

5. Menjadi titik utama bagi individu dalam mengidentifikasi tujuan dan arah organisasi

6. Memfasilitasi penerjemahan tujuan menjadi struktur kerja yang melibatkan penungasan hingga elemen tanggung jawab dalam organisasi

7. Memberikan tujuan dasar organisasi dan kemungkinan utk menerterjemahkan tujuan dasar ini menjadi tujuan dalam bentuk sedemikian rupa hingga parameter waktu, biaya, dan kinerja dapat dievaluasi dan dikontrol

Ada beberapa karakteristik misi perusahaan, diantaranya : 1. Deklarasi sikap.

Misi yang baik memungkinkan untuk perumusan dan pemikiran alternatif tujuan dan strategi yang layak tanpa mengurangi kreativitas manajemen. Misi juga harus cukup luas untuk menyatukan perbedaansecara efektif dan memiliki daya tarik bagi stakeholder organisasi, individu atau kelompok yang mempunyai kepentingan dalam organisasi. Misi perusahaan harus memcerminkan bagaimana komitmen perusahaan untuk memenuhi tuntutan stakeholder. Kumpulan misi perusahaan menunjukkan strategi perusahaan dalam usahanya bertumbuh melalui analisis internal dan eksternal.

2. Berorientasi pada pelanggan.

(20)

3. Deklarasi kebijakan sosial.

Kebijakan sosial mempengaruhi pengembangan misi suatu perusahaan. Kebijakan sosial secara langsung mempengaruhi pelanggan, produk, pasar, teknologi, profitabilitas dan citra perusahaan. Kebijakan sosial mau tidak mau harus ikut diintegrasikan dengan startegi pengembangan perusahan yang dapat dilihat dari misi perusahaan.

C. Menyusun, Mengembangakan dan Mengevaluasi Visi Dan Misi

Dalam penetapan visi, perusahaan harus memenuhi persyaratan dan kriteria. Adapun persyaratan dan kriteria visi perusahaan secara umum antara lain :

1. Dapat dibayangkan oleh seluruh jajaran organisasi perusahaan

2. Dapat dikomunikasikan dan dapat dimengerti oleh seluruh jajaran organisasi perusahaan

3. Berwawasan jangka panjang dan tidak mengabaikan perkembangan zaman

4. Memiliki nilai yang diinginkan oleh anggota organisasi perusahaan 5. Terfokus pada permasalahan instansi perusahaan agar dapat beroperasi

D. Tahapan penyusunan Visi dan Misi Perusahaan

Setelah mengetahui kriteria visi yang baik bagi perusahaan, dapat ditentukan bagaimana visi bisnis perusahaan. Hal pertama yang dapat dilakukan dalam rangka menyusun visi perusahaan adalah dengan mengidentifikasikan aktivitas perusahaan berdasarkan impian yang ingin dicapai. Setelah itu, dapat ditetapkan pandangan masa depan perusahaan, ingin mencapai titik kesuksesan setinggi apakah perusahaan tersebut. Menyediakan gambaran besar yang menggambarkan siapa saja yang ada di dalam perusahaan tersebut, apa yang akan dilakukan setiap personil perusahaan dan kemanakah arah pergerakan perusahaan.

Sebelum membahas lebih jauh tentang bagaimana menyusun mengembangkan serta mengevaluasi visi dan misi suatu perusahaan, perlu terlebih dahulu untuk mengetahui apa saja komponen misi. Ada sembilan komponen yang mutlak ada dalam sebuah misi apabila misi tersebut hendak menjadi misi yang efektif.

Komponen-komponen misi tersebut antara lain :

(21)

5. Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitabilitas, “Apakah perusahaan berkomitmen untuk pertumbuhan dan kondisi keuangan yang baik?”

6. Filosofi, “Apa dasar kepercayaan, nilai, aspirasi, dan prioritas etika perusahaan?

7. Konsep diri, “Apa kemampuan khusus atau keunggulan kompetitif perusahaan?”

8. Perhatian akan citra publik, “Apakah perusahaan responsif terhadap pemikiran sosial, masyarakat dan lingkungan?”

9. Perhatian pada karyawan, “Apakah karyawan aset yang berharga untuk perusahaan?”

Setelah mengetahui komponen misi yang baik bagi suatu perusahaan, dapat ditentukan strategi penyusunan misi dari sebuah perusahaan. Hal pertama yang dapat dilakukan dalam rangka menyusun misi perusahaan adalah dengan menetapkan perusahaan menjadi bagian-bagian yang kecil. Setelah itu, barulah dapat ditentukan bagaimana bagian-bagian dari perusahaan tersebut akan bergerak mencapai visi perusahaan.

Melaksanakan pengembangan visi dan misi perusahaan tentunya membutuhkan sebuah pendekatan. Satu pendekatan yang digunakan secara luas untuk mengembangkan visi dan misi antara lain melalui langkah-langkah berikut:

1. Pertama-tama memilih beberapa artikel atau dokumen mengenai pernyataan ini meminta semua manajer unntuk membaca sebagai informasi latar.

2. Meminta para manajer untuk membuat sendiri pernyataan visi dan misi bagi organisasi.

3. Meminta seorang fasilitator atau dewan manajer puncak, menyatukan pernyataan-pernyataan ini ke dalam sebuah dokumen dan membagikan draf pernyataan kepada semua manajer.

4. Permintaan akan perubahan, penambahan, dan penghapusan diperlukan setelahnya, saat diadakan sebuah pertemuan untuk merevisi dokumen tersebut.

5. Begitu semua manajer telah memberikan masukan mereka serta mendukung dokumen final, organisasi dapat dengan mudah memperoleh dukungan manajer untuk aktivitas perumusan, penerapan, dan pengevaluasian strategi. 6. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendukung upaya ini, salah

(22)

Penilaian dan evaluasi terhadap visi dan misi perusahaan perlu dilakukan untuk meyakinkan apakah visi dan misi yang selama ini menjadi landasan segala aktifitas perusahaan masih efektif atau tidak. Evaluasi visi dan misi ini diperlukan karena perubahan yang selalu terjadi baik dari internal maupun eksternal sehingga bisa jadi visi dan misi sudah tidak sesuai dengan perkembangan jaman.

Evaluasi visi dapat dilakukan dengan melihat apakah tujuan jangka panjang yang terdapat dalam pernyataan visi sudah tercapai ataukah belum. Sementara itu, evaluasi misi dapat dilakukan dengan melihat 9 komponen misi. Maka evaluasi misi dilakukan dengan menilai apakah misi perusahaan masih mampu memenuhi 9 komponen atau tidak. Semakin lengkap komponen misi, maka semakin efektif. Sebaliknya, jika semakin sedikit komponen yang ada dalam misi, maka semakin tidak efektif misi tersebut.

E. Peran Manajemen Terhadap Visi Misi Perusahaan

Pengertian yang cukup luas manajemen strategi menunjukkan bahwa manajemen merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak kearah yang sama pula.

Komponen pertama adalah Perencanaan Strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan strategi organisasi. Sedang komponen kedua adalah Pelaksanaan Operasional dengan unsur-unsurnya adalah sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.

Model proses manajemen strategi meliputi tiga tahap :

1. Tahap formulasi strategi, yaitu pembuatan pernyataan visi, misi, dan tujuan.

2. Tahap implementasi strategi, yaitu proses penterjemahan strategi ke dalam tindakan-tindakan.

3. Tahap evaluasi strategi , yaitu proses evaluasi apakah implementasi strategi dapat mencapai tujuan.

F. Analisis Strategi Visi dan Misi Perusahaan

(23)

1. Analisis Lingkungan Makro

1. Analisis lingkungan eksternal merupakan aktivitas memonitor dan mengevaluasi lingkungan eksternal dan internal organisasi kepada orang-orang penting yang ada dalam perusahaan. Lingkungan eksternal dibedakan atas lingkungan makro dan lingkungan industri. Untuk lingkungan tersebut menggunakan metode SWOT (Strength and weaknesses lingkungan internal, Opportunities and Threats untuk analisa lingkungan eksternal).

Lingkungan makro merupakan lingkungan yang secara tidak langsung mempengaruhi keputusan-keputusan strategi perusahaan dalam jangka panjang. Secara umum lingkungan makro dikategorikan menjadi empat, yaitu :

1. Ekonomi 2. Teknologi

3. Politik dan budaya 4. Sosial budaya

2. Analisis Lingkungan Internal Dalam proses perumusan strategi sebuah perusahaan perlu melakukan identifikasi dan evaluasi atas lingkungan bisnis perusahaan. Hasil dari identifikasi dan evaluasi tersebut diharapkan perusahaan dapat mengetahui profil keunggulan strategi perusahaan yang dimiliki. Sehingga dengan demikian perusahaan dapat mengantisipasi peluang bisnis dan menyikapi ancaman bisnis yang ada dengan cepat.

2. Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan alat yang membantu manajer menentukan dan mengembangkan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan. Namun yang perlu diperhatikan bahwa tujuan dalam menentukan strategi yang digunakan dari hasil SWOT adalah pada dasarnya menghasilkan strategi alternative yang layak, bukan untuk menetapkan strategi yang terbaik. Sehingga seorang manajer dapat menilai bahwa tidak semua strategi dalam SWOT dipilih untuk dikembangkan antara lain :

a. Strategi Integrasi Vertikal

(24)

1. Integrasi ke depan merupakan strategi untuk memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer.

2. Integrasi kebelakang merupakan strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok

3. Integrasi horizontal merupakan strategi untuk mengendalikan para pesaing

Perusahaan tertarik melakukan integrasi vertikal didasarkan atas alasan : 1). Dapat menciptakan kenyamanan bagi pendatang baru.

2). Memberikan fasilitas investasi 3). Menjaga kualitas produk 4). Memperbaiki penjadualan.

Meskipun mempunyai manfaat, strategi integrasi vertical juga memiliki kelemahan, yaitu ;

1. Kelemahan dalam hal biaya 2. Teknologi

3. Adanya permintaan berfuluktuasi b. Strategi Diversifikasi

Strategi diversifikasi merupakan pendekatan utama strategi pada level koroporasi. Tingkat (level) strategi diversifikasi dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu :

1. Tingkat diversifikasi rendah 2. Tingkat diversifikasi menengah 3. Tingkat diversifikasi tinggi.

Selain itu juga dikenal dengan istilah diversifikasi related (diversfikasi konsentris) dan diversifikasi unrelated (diversifikasi konglomerat dan diversifikasi horizontal). Perusahaan mengimplementasikan strategi diversifikasi, dilandasi alasan dan motif untuk mempertahankan keunggulan strategis, insentif dan sumber daya, serta motif manajerial. Disamping itu juga didorong oleh lingkungan internal (kinerja yang rendah, ketidakpastian aliran kas mendatang, dan semua pengurangan resiko) dan lingkungan eksternal (peraturan pemerintah, ketentuan pajak, atau aturan-aturan yang baru).

3. Strategi Level Perusahaan

(25)

dan strategi yang akan diimplementasikannya, yang disebut dengan strategi level bisnis. Tipe strategi pada level bisnis ini disebut dengan strategi generik, yang terdiri dari:

1. Cost Leadership (keunggulan biaya) 2. Differentiation (diferensiasi/perbedaan) 3. Focussed Low Cost (fokus pada biaya rendah)

4.Focused Differentiation (fokus pada diferensiasi) strategi level fungsional. Penjabaran strategi pada level fungsional memegang peranan yang sangat menentukan atas berhasil tidaknya sasaran strategi bisnis yang telah ditetapkan, oleh karenanya diperlukan suatu penjabaran aktivitas yang sedetail mungkin atas strategi bisnis yang telah dicanangkan. Penjabaran tersebut selaian memudahkan kontrol dari manajer juga memudahkan bagian pelaksana untuk mengimplementasikan. Pada tingkat strategi fungsional yang cukup strategis.

Fungsi produksi dan operasi yang meliputi : i. Fasiltas dan peralatan

ii. Sumber bahan baku

iii. Perencanaan dan pengendalian produksi Fungsi pemasaran yang meliputi:

i. produk ii. Harga iii. Distribusi iv. Promosi

Fungsi keuangan yang meliputi : i. Kebutuhan modal

ii. Alokasi modal

iii. Manajemen dividen dan modal

Fungsi sumber daya manusia yang meliputi: i. Proses rekrutrmen dan orientasi

ii. Pengembangan karir dan pelatihan

(26)

G. Perencanaan Strategis

Kegiatan pokok perencanaan strategis terdiri dari 4 (empat) elemen pokok: 1. Environmental scanning (Adaptasi terhadap lingkungan )

2. Strategi formulation (Formulasi Strategi) 3. Strategi implementation (pelaksanaan Strategi) 4. Evaluation dan control (Telaah dan Pengawasan)

Pilar strategi dalam organisasi perusahaan (Moore, 1995:71)

1. Secara mendasar bernilai (substantively valuable); Pemda harus menghasilkan sesuatu yang bernilai bagi lembaga pengawas, pengguna jasa (klien), dan masyarakat dengan biaya murah.

2. Absah dan secara politis dapat diterima (legitimate and politically sustainable); Pemda harus bisa mendapatkan mandat maupun dana serta bertanggungjawab terhadap institusi politik yang ada.

3. Secara operasional dan administrative dapat dilaksanakan (operationally and administratively feasibel); kewenangan dan kegiatan yang direncanakan dapat dilaksanakan dalam organisasi yang ada atau dengan bantuan pihak-pihak lain yang membantu organisasi Pemda.

Bagan I. Model Management Stategik

(27)

H. Uraian Pernyataan Peneliti

Berdasarkan hasil kajian teori dari beberapa ahli ekonomi dan pembahasan pada materi visi dan misi suatu perusahaan dalam manajemen strategik serta beberapa telaah dan metodologi penelitian yang dilakukan oleh tim penili dengan ini tim peneliti menyatakan setuju terhadap materi tersebut. Dengan beberapa alasan sebagai berikut :

Seperti telah dikemukakan bahwa visi dan misi perusahaan dalam manajemen stratejik adalah suatu seni dan ilmu tentang pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (valuating) keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan suatu organisasi mencapai tujuannya di masa datang.

(1) Formulasi Strategi ,

(2) Implementasi Strategi , dan (3) Evaluasi Strategi

(1) Tahap formulasi

Yaitu suatu tahap merumuskan, menyusun atau memformat strategi yang dimulai dengan pengembangan suatu Visi, misi organisasi, mengidentifkasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, penentuan tujuan jangka panjang, untuk menghasilkan strategi alternatif dan strategi terpilih yang berkelanjutan.

Isu-isu yang terdapat dalam formulasi stragtegi meliputi juga pertanyaan tentang:

● Usaha apa yang akan dilakukan?

● Bagaimana mengalokasikan sumber-sumber daya?

● Apakah perluasan operasi perusahaan ataukah diversifikasi?

● Apakah memasuki pasar internasional atau tidak?

● Apakah merger ataukah membentuk suatu joint venture?

● Bagaimana menghindari pengambilalihan ?

(28)

(2)Tahap Implementasi Strategi

Tahap implementasi pada dasarnya dalam membuat strategi menjadi operasional, yaitu suatu tahap dimana perusahaan/organisasi sudah memiliki tujuan, perencaan kebijakan, motivasi karyawan, dan alokasi sumber-sumber sehingga strategi yang telah terformulasi dapat dilaksanakan dalam bentuk tindakan. Dalam strategi implementasi ini juga termasuk pengembangan strategi budaya suportif, penciptaan struktur organisasi yang efektif, pengalihan jurus-jurus usaha pemasaran, perbaikan anggaran, pengembangan dan pemanfaatan sistem im formasi, dan keterikatan konpensasi pekerja dengan kinerja organisasi. Tahapan strategi Implementasi sering disebut juga tahapan pelaksanaan (aksi) dari manajemen strategi. Pengimplementasian strategi berarti memobolisasi karyawan dan manajer untuk menerapkan strategi pada pelaksanaan (action). Karena merupakan tahap yang paling sulit, maka diperlukan disiplin personal, komitmen, dan pengorbanan. Sukses tidaknya implemantasi strategi sangat tergantung pada kemampuan manajer untuk memotivasi para karyawan, dan kemampuan untuk lebih banyak menggunakan seni ketimbang ilmu.

Program; aktivitas atau langkah-langkah yang disusun secara sistematis sebagai penjabaran dari strategi. Anggaran; gambaran rinci tentang sumber dana yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya.

Prosedur; sering disebut SOP, sistem dari langkah atau teknik yang berurutan tentang bagaimana suatu pekerjaan atau tugas dikerjakan Standar Kinerja; ukuran target bersifat kuantitatif maupun kualitatif dari program yang dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan atau pencapaiannya.

Hubungan antar tingkat akhir (tujuan & sasaran) dengan alat pencapaiannya (strategi dan taktik) tidaklah mudah. Keberadaan manajemen strategi tidak untuk mendikte tujuan, sebaliknya tujuan dan sasaran harus dipengaruhi oleh peluang yang tersedia, ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam usaha pencapaian tujuan dalam perencanaan manajemen strategi antara lain 1. Efektif dan efesiensi

(29)

2. Keputusan dan Implementasi

Keputusan manajemen strategi tidak berarti apa-apa tanpa implementasi. Strategi tergantung pada kemungkinan dan taktik yang potensial. Keputusan strategi harus dapat mencapai tujuannya. Aturan dalam manajemen strategi persaingan :

a. Proses berfikir yang mendahului tindakan

b. Pengetahuan mengenai jumlah merupkan kunci penting.

c. Menejemen strategi tindakan yang dilakukan dengan cepat akan mendominasi yang lambat.

d. Kemenangan harus menunjukkan nilai dari tujuan e. Menyerang hanya terhadap yang dapat diserang. f. Bertahan adalah bentuk terkuat dari persaingan

g. Superioritas dalam faktor persaingan yang mendasar adalah segalanya. h. Tidak terkalahkan adalah merupakan pertahanan yang sebenarnya. i. Menajemen strategi membutuhkan pengembangan kekuatan yang unik. 3. Pertumbuhan dan Struktur Organisasi

Tahap implementasi strategi memerlukan pertimbangan dalam penyusunan struktur organisasi, karena keselarasan struktur dengan strategi merupakan satu hal yang penting untuk tercapainya implementasi strategi. Pertumbuhan organisasi terjadi kala skala organisasi berkembang. Pertumbuhan yang terjadi bisa vertical dan bisa juga horizontal. Pertumbuhan organisasi menghasilkan berbagai bentuk struktur organisasi seperti stuktur fungsional, divisional geografis, organisasi unit bisnis, organisasi matrik dan struktur organisasi horizontal. Masing-masing struktur tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing.

4. Kepemimpinan dan Budaya Organisasi

Budaya organisasi sesungguhnya tumbuh karena diciptakan dan

dikembangkan oleh individu-individu yang bekerja dalam suatu organisasi, yang diterima sebagai nilai-nilai yang harus dipertahankan dan diturunkan kepada setiap anggota baru. Nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pedoman bagi setiap anggota selama mereka berada dalam lingkungan organisasi tersebut, dan dapat dianggap sebagai ciri khas yang membedakan sebuah organisasi lainnya.

(3) Tahapan Evaluasi strategi

(30)

dengan baik. Semua stategi sangat diperlukan untuk modifikasi di masa yang akan datang, sebab lingkungan secara konstan akan selalu berubah.

Ada tiga aktivitas evaluasi strategi yang fundamental, yaitu:

1. Pengamatan faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar untuk strategi saat ini.

2. Ukuran Kinerja (performance). 3. Adanya tindakan korektif

Evaluasi strategi sangat penting, sebab sukses sekarang tidak menjamin sukses besok. Kesuksesan selalu menciptakan masalah baru dan berbeda. Ketiga aktivitas strategi di atas, yaitu aktivitas formulasi, implementasi dan aktivitas evaluasi strategi diatas muncul pada tingkatan hierarkhi organisasi besar, seperti tingkat corporate, divisi atau unit-unit bisnis strategi, dan level fungsional.

Dari uraian di atas dapat diringkas bahwa dalam tahapan manajemen stratejik meliputi kegiatan sebagai berikut:

1. Pembuatan srategi ((strategy Formulation), yang meliputi kegiatan: a. Pengembangan visi, misi dan tujuan jangka panjang,

b. Mengidentifikasi peluang dan ancaman dari luar, serta kekuatan dan kelemahan dari dalam organisasi,

c. Mengembangkan alternatif strategi,

d. Penentuan strategi yang paling sesuai untuk diadopsi.

2. Perenarapan Stratagi (Strategy implementation), meliputi kegiatan: a. Penentuan sasaran operasional tahunan

b. Kebijakan (policy) organsasi/perusahaan, c. Memotivasi karyawan , dan

d. Mengalokasikan sumberdaya agar strategi yang telah ditegtapkan da-pat diimplementasikan.

(3) Evaluasi Strategi (Strategy Evaluation), yang meliputi kegiatan:

a. Usaha-usaha untuk memonitor seluruh hasil dari pembuatan strategi dan penerapan strategi, termasuk

(31)

Bagan II. Tahapan formulation, implementation dan evaluations

(32)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Hubungan manajemen strategi dan visi misi suatu perusahaan adalah cara terbaik untuk mencapai beberapa sasaran. Untuk menentukan mana yang terbaik tersebut akan tergantung dari kriteria yang digunakan. Sedangkan taktik adalah pilihan-pilihan yang dimiliki dalam mengimplementasikan sebuah strategi. Pilihan-pilihan visi misi dalam manajemen strategi ini akan bekerja atau tidak bekerja tergantung dari kriteria yang digunakan dan pilihan-pilihan tersebut adalah yang berlangsung lama, dan tidak mudah diubah karena mencakup situasi yang sangat terstruktur.

Tujuan visi misi perusahaan dalam manajemen strategi pada umumnya didefinisikan sebagai sesuatu yang ingin dicapai dalam jangka panjang; seperti bertahan hidup, keamanan dan memaksimalkan profit. Sasaran lebih nyata yaitu pencapaian hal-hal yang penting untuk mencapai tujuan. Mencapai sasaran akan lebih mendekatkan pada tujuan. Sasaran pada umumnya lebih spesifik dan harus dapat diukur dan biasanya mencakup kerangka target dan waktu.

Visi misi perusahaan dalam manajemen strategi juga merupakan himpunan keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan manajerial yang menentukan kinerja jangka panjang sesuatu organisasi. Manajemen strategi sebagai bidang studi mencakup perhatian yang intergratif mengenai kebijakan organisasi publik dengan penekanan yang lebih berat kepada lingkungan dan strategi.

Disamping itu manajemen strategi dalam visi misi perusahan yang telah disebutkan terakhir dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu ;

- Manajemen strategi diwujdukan dalam bentuk perencanaan berskala besar dalam arti mencakup seluruh komponen dilingkungan sebuah organisasi yang dituangkan dalam bentuk rencana strategis (Renstra) yang dijabarkan menjadi perencanaan operasional, yang kemudian dijabarkan pula dalam bentuk program kerja dan proyek tahunan.

- Rencana dan strategi berorientasi pada jangkauan masa depan.

(33)

- Rencana strategi dijabarkan menjadi rencana operasional yang antara lain berisi program-program operasional termasuk proyek-proyek, dengan sasaran jangka sedang masing-masing juga sebagai keputusan manajemen puncak. - Penetapan Renstra dan rencana operasi harus melibatkan manajemen puncak

karena sifatnya sangat mendasar/prinsipil dalam pelaksanaan seluruh misi organisasi, untuk mewujudkan, mempertahankan dan mengembangkan eksistensi jangka sedang termasuk panjangnya.

- Pengimplementasian strategi dalam program-program termasuk proyek-proyek untuk mencapai sasarannya masing-masing dilakukan melalaui fungsi-fungsi manajeman lainnya yang mencakup pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran dan kontrol.

B. Saran

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Adner, R, dan P. Zemsky. “ Stategic Management Jurnal 27, Maret :215 Certo, Samuel C. & J. Paul Peter. STRATEGIC MANAJEMEN : Focus on

Procces. New York, McGrow-Hill, Inc. 1990.

David Fred R..”Manajemen Strategis Konsep”, Salemba Empat : Jakarta

Hadari Nawawi (2005); Manjemen Strategi, Gadjah Mada Pers : Yogyakarta Hunger, J. David & Thomas L. Wheelen. Strategic Manajemen : Bisnis Policy,

Entering 21’st Century Global Society. USA. Adison Wesley- Longman,Inc. 1998.

Muhammad, Suwarsono. Manajemen Strategik : Konsep dan Kasus. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. 2000.

Porter, M.E. (1991) Startegi Bersaing ; Teknik menganalisis Industri dan pesaing, Cetakan Keempat, Terjemahan, Penerbit Erlangga, Jakarta Statistik

Indonesia, 1999 Pengelementasian Manajemen Startegi, www.google.co.id Rachbini, Didik J. Pembangunan Ekonomi & Sumber Daya Manusia. Jakarta.

Grasindo.2001.

Winardi. PemikiranSistemik Dalam BIdang Organisasi dan Manajemen. Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2005.

___________________ Arti, Peluang Dan Manfaat Manajemen Strategik Hartomo, Tommy, Kolonel Ir.

¬___________ Manajemen Stratejik (Berpikir Cerdas, Strategik dan Proses

Manajemen) Litbang Pertahanan Indonesia.

(35)

Lampiran 1

Biodata Peneliti

IDENTITAS DIRI

I. Nama : Bondan Wicaksono NPM : 1112215009

Alamat : Jln. Tanjung Duren Timur No. 29 Grogol Jakarta Barat Email : bondanwicaksono76@yahoo.com

No. HP : 081272405000 II. Nama : Rahmat Taufik

NPM : 1112215104

Alamat : Jln. Gandaria Raya No. 132 Depok Email : rahmattaufik1989@gmail.com

No. HP : 082123169524 III.Nama : Imam Nanda

NPM : 1112216122

Alamat : Jln. Waru No. 7 Condet Jakarta Timur Email : imamnanda0@gmail.com

No. HP : 083899535760

IV.Nama : Muhamad adhyaksa wiraguna NPM : 1112216139

Alamat : Jln. Kopi No. 49 Depok Email : dhay_suki@yahoo.com

No. HP : 08569923127

Referensi

Dokumen terkait

Tidak berbeda jauh dengan pendapat Kotler (1997:63) dalam bukunya yang berjudul The American Marketing Association : Merek adalah nama, istilah, tanda simbol atau

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Pelatihan Cuci Tangan Bersih Dengan Metode Bermain Puzzle Terhadap Kemampuan Melakukan Cuci Tangan Anak Tunagrahita di SDLB-C TPA

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan fakta bahwa skor rata-rata pre-menstruation syndrome pada responden di SMAN 3 Kota Kediri sesudah diberikan relaksasi nafas

Berkat pertumbuhan penerimaan pajak yang jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi, angka tax ratio Indonesia pun menunjukkan perbaikan, dari sebelumnya pada tahun 2017

e-speaking terdiri dari perintah suara membuka program, menutup program, dan perintah suara mendikte kata dalam microsoft word, yang dapat dilakukan pada menu command, menu

rangsang dan pemasangan kemampuan persepsi untuk mengolah informasi dari rangsang dengan kemampuan aksi untuk melakukan gerakan motorik. Proses ini melibatkan kemampuan kognisi

Dengan demikian dilihat dari visi dan misi yang dimiliki oleh PDAM Tirtawening kota Bandung, ternyata belum terwujud karena masih ada pelanggan yang tidak puas

BUTIR 23 2 LAPORAN KEGIATAN YANG MERUPAKAN  IMPLEMENTASI VISI MISI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 4 ACEH TIMUR KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2019 DISUSUN OLEH: